Anda di halaman 1dari 6

Kisah Sejarah

Al Fatih
1453
DEYLEN WISNU NAURAH AZZA
Karakter Muhammad al-Fatih dilahirkan pada 27 Rajab 835 H/30
Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu kota Daulah Utsmaniyah

Pemimpin
saat itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang
merupakan raja keenam Daulah Utsmaniyah.

Yang Walaupun usianya masih muda, Sultan Murad II


mengamanati Sultan Muhammad memimpin suatu

Ditanamkan
daerah dengan bimbingan para ulama. Hal itu dilakukan
agar Al fatih sadar bahwa dia memiliki tanggung jawab
yang besar saat dia dewasa. Bimbingan para ulama

Sejak Kecil diharapkan untuk mengarahkan pemikiran agar sejalan


dengan pemahaman Islam yang benar.

SEJARAH AL FATIH
Menjadi Penguasa
Utsmani
Saat sultan murad II wafat, sultan Muhammad kembali
bertahta untuk yang kedua kalinya. Semua orang ragu
dan cemas karena kemungkinan sultan Muhammad
bisa menghacurkan agama dan kerajaan mereka, dan
tentu saja Sultan Muhammad merencanakan untuk
menaklukkan Konstantinopel.

Ia membuat perjanjian dan kesepakatan baru yang


telah terjalin dengan negara-negara dan sekutu
militernya untuk menghilangkan pengaruh Kerajaan
Bizantium di wilayah Utsmaniah.
Menaklukkan Bizantium
Sultan Muhammad II menyiapkan banyak prajurit untuk mengepung Konstantinopel dari darat. Tetapi
pasukan Utsman banyak yang gugur karena kuatnya pertahanan benteng pasukan Bizantium.
Pengepungan itu berlangsung lama, dan itu sangat menguji kesabaran pasukan Utsmani karena tidak
mungkin bisa menyentuh benteng Bizantium kecuali dengan melintasi rantai tersebut.

Sultan Muhammad kemudian menemukan ide, ia menggunakan 70 kapalnya untuk melintasi Galata
ke muara setelah meminyaki batang-batang kayu. Hal itu dilakukan dalam waktu yang sangat singkat,
tidak sampai satu malam. Peperangan dahsyat pun terjadi, benteng Bizantium itu berhasil diserang.
Akhirnya, kerajaan Bizantium jatuh ke tangan Utsmani. Peperangan besar itu mengakibatkanbanyak
pasukan umat Islam yang gugur. Sultan al-Ghazi Muhammad berhasil memasuki Kota Konstantinopel.
Sejak saat itulah ia dikenal dengan nama Sultan Muhammad al-Fatih, penakluk Konstantinopel.

SEJARAH AL FATIH
Saat memasuki Konstantinopel, Sultan Muhammad al-Fatih turun dari kudanya lalu
sujud sebagai tanda syukur kepada Allah. Setelah itu, ia memerintahkkan untuk
mengganti Gereja Hagia menjadi masjid. Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota,
pusat pemerintah Kerajaan Utsmani dan kota ini diganti namanya menjadi Islambul
yang berarti negeri Islam, lalu akhirnya mengalami perubahan menjadi Istanbul.

Selain itu, Sultan Muhammad al-Fatih juga memerintahkan untuk membangun masjid
di makam sahabat yang mulia Abu Ayyub al-Anshari radhiallahu ‘anhu, salah seorang
sahabat Nabi Muhammad SAW yang wafat saat menyerang Konstantinopel dahulu.

ending
mksh

Anda mungkin juga menyukai