DISUSUN OLEH:
Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat d
an karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Patofisiologi Pada Sistem Tubuh
Manusia Pada Penyakit Hipertiroid” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shal
awat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluargany
a, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk mata kuliah Patofisiologi. Saya ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan saya jug
a menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah membant
u dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapka
n terima kasih kepada ibuk Ns. Nia Khusniyati M.,M.Kep sebagai dosen bidang studi y
ang telah banyak memberi petunjuk dan telah memberikan arahan serta bimbingannya s
ehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik- baiknya. Kami menyadari ma
sih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kriti
k dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekuran
gan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekura
ngan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita s
emua.
DHEA UTAMAZ
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 .......................................................................................................................................2
2.2 .......................................................................................................................................2
2.3 .......................................................................................................................................3
2.4........................................................................................................................................
2.5........................................................................................................................................
2.6........................................................................................................................................
2.7........................................................................................................................................
2.8........................................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................4
3.5 Saran..............................................................................................................................4
Daftar Pustaka......................................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
A.Landasan Teori
2.1 Definisi Gagal Ginjal
Hipertiroid adalah kelainan patologis dimana hormon tiroid disintesis dan
disekresikan secara berlebihan oleh kelenjar tiroid. Produksi hormon tiroid yang
tinggi menyebabkan kadar hormon tiroid tinggi dalam aliran darah, disebut
tiroksikosis (Farwell et al., 2018). Tiroksikosis dengan hipertiroid atau hipertiroid
primer adalah kadar hormon tiroid tinggi ditandai dengan penyerapan iodium yang
normal atau tinggi. Tiroksikosis tanpa hipertiroid disebabkan oleh pelepasan hormon
tiroid-preformed ke sirkulasi darah akibat penyerapan iodium yang rendah (De Leo et
al., 2016).
Hipertiroid terbagi menjadi hipertiroid primer dan subklinis. Hipertiroid primer
ditandai dengan kadar TSH rendah dan peningkatan kadar hormon tiroid, yaitu T4, T3
atau keduanya. Hipertiroid subklinis ditandai dengan kadar TSH rendah, tetapi kadar
T4 dan T3 normal. Umumnya diagnosis hipertiroid ditegakkan dengan tes fungsi
tiroid yang terdiri dari pemeriksaan TSH, FT4, dan FT3 (De Leo et al., 2016).
Hipertiroid atau Hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat
produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu akitif. Karena
tiroid memproduksi hormon tiroksin dari Iodium, maka Iodium radiaktif dalam dosis
kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
(Nanda, 2015 Hal 107) .
Hipertiroid adalah peningkatan kadar hormon tiroid bebas secara berlebihan yang
beredar dalam sirkulasi peredaran darah tubuh akibat hiperaktivitas kelenjar tiroid
yang ditandai dengan peningkatan kadar free Thyroxine fT4, Thyroxine (T4), free
Triiodothyronine (fT3) atau Triiodothyronine (T3) dan penurunan Thyroid
Stimulating Hormon (TSH). (Jurnal kesehatan masyarakat, Vol 3 No 3 2015 ISSN :
2356-3346,).
2.2 Etiologi Hipertiroid
Hipertiroid atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif, terjadi ketika kelenjar tiroid
melepaskan terlalu banyak hormon dalam aliran darah sehingga mempercepat
metabolism tubuh. Hipertiroid cenderung terjadi karena faktor keturunan dalam
keluarga, serta sering terjadi pada perempuan di usia muda.
Penyakit Graves adalah tipe utama Hipertiroid. Dalam keadaan ini, antibodi
dalam darah mengaktifkan kelenjar tiroid, menyebabkan kelenjar membesar dan
mengeluarkan terlalu banyak hormon tiroid. Tipe lain dari hipertiroid ditandai
dengan adanya benjolan di kelenjar tiroid yang meningkatkan sekresi hormon tiroid
dalam darah.Pada Grave’s disease, stimulator hormon tiroid meningkat karena
adanya autoantibodi. Hipertiroid juga bisa disebabkan oleh sekresi thyroid
stimulating hormone (TSH) yang berlebihan, misalnya pada TSH-secreting pituitary
adenoma.Selain itu, beberapa sindrom genetik telah dihubungkan dengan hipertiroid,
terutama penyakit tiroid autoimun. McCune-Albright syndrome disebabkan mutasi
pada gen GNAS yang mengkode stimulus subunit G-protein alfa. Salah satu
manifestasi dari sindrom ini adalah hipertiroid.
Pada penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh akan menyerang kelenjar tiroid
dengan antibodi, yang mengakibatkan pelepasan terlalu banyak hormon. Selain
penyakit Graves, ada beberapa penyebab lain dari hipertiroidisme, seperti:
Menurut Tarwoto,dkk (2012) penyebab hipertiroid diantaranya adenoma
hipofisis, penyakit graves, modul tiroid, tiroiditis, konsumsi banyak yodium dan
pengobatan hipotiroid.
1. Adenoma hipofisis
Penyakit ini merupakan tumor jinak kelenjar hipofisis dan jarang terjadi
2. Penyakit graves
Penyakit graves atau toksi goiter diffuse merupakan penyakit yang disebabkan
karena autoimun, yaitu dengan terbentuknya antibody yang disebut thyroid-
stimulatin immunoglobulin (TSI) yang melekati sel-sel tiroid. TSI merinu tindakan
TSH dan merangasang tiroid untuk membuat hormon tiroid terlalu banyak. Penyakit
ini dicirikan adanya hipertiroidisme, pembesaran kelenjar tiroid atau (goiter) dan
eksoftalmus (mata yang melotot).
3. Tiroditis
Tiroditis merupakan inflamasi kelenjar tiroid yang biasanya disebabkan oleh
bakteri seperti streptococcus pyogenes, staphycoccus aureus dan pnemucoccus
pneumonia. Reaksi peradangan ini menimbulkan pembesaran pada kelenjar tiroid,
kerusakan sel dan peningkatan jumlah hormon tiroid.
Tiroditis dikelompokan menjadi tiroiditis subakut, tiroiditis posetpartum, dan
tiroiditis tersembunyi. Pada tiroiditis subakut terjadi pembesaran kelenjar tiroid dan
biasanya hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Tiroiditis pesetpartum terjadi
sekitar 8% wanita setelah beberapa bulan melahirkan. Penyebabnya diyakini karena
autoimun. Seperti halnya dengan tiroiditis subakut, tiroiditis wanita dengan posetpartum
sering mengalami hipotiroidisme sebelum kelenjar tiroid benar-benar sembuh. Tiroiditis
tersembunyi juga disebabkan juga karna autoimun dan pasien tidak mengeluh nyeri,
tetapi mungkin juga terjadi pembesaran kelenjar. Tiroiditis tersembunyi juga dapat
mengakibatkan tiroiditis permanen.
4. Konsumsi yodium yang berlebihan, yang mengakibatkan peningkatan sistesis
hormon tiroid.
5. Terapi hipertiroid, pemberian obat obatan hipotiroid untuk menstimulasi
sekresi hormon tiroid. Penggunaan yang tidak tepat menimbulkan kelebihan jumlah
hormon tiroid.
5. Proses organifikasi tiroid. Pada proses ini tirosin yang sudah teriodinasi (jika
teriodinasi oleh satu unsur I dinamakan monoiodotirosin dan jika dua unsur I
menjadi diiodotirosin)
6. Proses coupling (penggandengan tirosin yang sudah teriodinasi). Jika
monoiodotirosin bergabung dengan diiodotirosin maka akan menjadi triiodotironin.
Jika dua diiodotirosin bergabung akan menjadi tetraiodotironin atau yang lebih
sering disebut tiroksin. Hormon tiroid tidak larut dalam air jadi untuk diedarkan
dalam darah harus dibungkus oleh senyawa lain, dalam hal ini tiroglobulin.
Tiroglobulin ini juga sering disebut protein pengikat plasma. Ikatan protein pengikat
plasma dengan hormon tiroid terutama tiroksin sangat kuat jadi tiroksin lama keluar
dari protein ini. Sedangkan triiodotironin lebih mudah dilepas karena ikatannya
lebih lemah. (Guyton. 1997).
2.4 Patoflowdiagram Hipertiroid
Seluruh tubuh: gelisah, kelelahan, keringat berlebih, lapar yang berlebihan atau
sensitif terhadap panas
Suasana hati: gugup, perubahan suasana hati atau serangan panik
Jantung: denyut jantung cepat, irama jantung abnormal atau jantung berdetak cepat
(palpitasi)
Hal yang terpenting bagi pasien hipertiroid apapun sebabnya, minum obat secara
teratur dan monitoring kadar hormone tiroid secara berkala sangat diperlukan.
Konsultasi dengan dokter yang menangani akan membantu keberhasilan terapi.
2.6 Komplikasi Hipertiroid
Menurut Tarwoto,dkk (2012)
1. Eksoftalmus, keadaan dimana bola mata pasien menonjol benjol keluar, hal ini
disebabkan karena penumpukkan cairan pada rongga orbita bagian belakang bola mata.
Biasanya terjadi pasien dengan penyakit graves.
2. Penyakit Jantung, terutama kardioditis dan gagal jantung.
3. Stromatiroid (tirotoksikosis), pada periode akut pasien mengalami demam tinggi,
takikardia berat, derilium, dehidrasi, dan iritabilitas ekstrim. Keadaan ini merupakan
keadaan emergency sehingga penganganan lebih khusus. Faktor presipitasi yang
berhubungan dengan tiroksikosis adalah hipertiroidisme yang tidak terdiagnosis dan
tidak tertangani, infeksi, ablasitiroid, pembedahan, trauma, miokardiak infark, overdosis
obat. Penanganan pasien dengan stromatiroid adalah dengan menghambat produksi
hormon tiroid, menghambat konfersi T4 menjadi T3 dan menghambat efek hormon
terhadap jaringan tubuh. Obat-obatan yang diberikan untuk menghambat kerja hormon
tersebut diantaranya sodium ioded intravena, glococorticoid, dexamethasone, dan
propylthiouracil oral. Beta-blockers diberikan untuk menurunkan efek stimulasi saraf
simpatik dan takikardia.
Karena umpan balik negatif yang diberikan T3 dan T4 pada kelenjar pituitari,
peningkatan T3 atau peningkatan T4 akan menyebabkan penurunan produksi TSH dari
kelenjar hipofisis anterior. TSH abnormal sering ditindaklanjuti dengan pengukuran T4
bebas atau T3 bebas.
3. Bedah Tiroid
Pembedahan dan pengangkatan total atau parsial (tiroidektomy). Operasi efektif
dilakukan pada pasien dengan penyakit graves. Efek samping yang mungkin
terjadi pada pembedahan adalah gangguan suara dan kelumpuhan saraf kelenjar
tiroid.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_Hormon_hipertiroid
%20penatalaksanaan.pdf
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_Hormon_HIPERTIROID
%20patofisiolo
keperawatan+hipertiroid&aqs=chrome..69i57j0.21741j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8 https://id.scribd.com/doc/306011972/Makalah-Hipotiroidisme http://dwi-
rohmawati.blogspot.com/2014/04/makalah-hipotiroid.html
https://id.scribd.com/doc/306011972/Makalah-Hipotiroidisme
https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-gangguan-metabolik/page/3/
apa-itu-hipertiroid
https://www.google.com/search?
q=pemnatalaksanaan+keperawatan+hipertiroid&oq=pemnatalaksana
https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/hipertiroid/etiologi
Kahaly GJ et al. 2018 European Thyroid Association Guideline for the Management of
Graves’ Hyperthyroidism. Eur Thyroid J