Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya, Survei Budaya Keselamatan Pasien dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Survei
Budaya Keselamatan Pasien dilaksanakan sebagai upaya untuk terselenggaranya kegiatan
Peningkatan Budaya Keselamatan Pasien secara menyeluruh yang sepenuhnya berorientasi
pada standar mutu dan keselamatan pasien serta standar akreditasi. Survei ini dilakukan setia
tahun dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan
kondisi rumah sakit. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang dengan segala
upaya telah ikur berpartisipasi dalam survei budaya keselamatan pasien.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS.....................................................................2
C. HASIL SURVEI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN..................................................5
Laporan Pelaksanaan Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien.........................................5
Laporan Hasil Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien....................................................7
A. Unit Kerja.......................................................................................................................7
B. Kepala Instalasi/ Kepala Ruangan................................................................................19
C. Komunikasi...................................................................................................................24
D. Frekuensi Pelaporan Insiden.........................................................................................28
E. Level Keselamatan Pasien............................................................................................33
F. Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah sumbawa.....................................................34
G. Pelaporan Event............................................................................................................43
H. Latar Belakang Responden...........................................................................................44
I. Kritik dan Saran............................................................................................................48
iii
LAPORAN PELAKSANAAN PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
TAHUN 2022
A. Latar Belakang.
Budaya keselamatan dicirikan dengan komunikasi yang berdasar atas rasa saling
percaya dengan persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan dan dengan
keyakinan akan manfaat langkah-langkah pencegahan. Budaya keselamatan ini
merupakan bagian dari budaya organisasi RSUD Sumbawa. Jadi sudah seharusnyalah
semua karyawan di rumah sakit memiliki presepsi yang sama tentang pentingnya
menerapkan budaya keselamatan dan yakin dengan manfaat langkah-langkah
pencegahan.
Dalam penerapannya budaya keselamatan ini tetap harus dipantau dan dievaluasi,
karena bisa saja menurun dikarenakan beberapa faktor, misal sikap yang tergesa – gesa
dalam melakukan pekerjaan, kelelahan atau mungkin ketidaktahuan dari karyawan baru,
adanya perkembangan teknologi, alat dan ilmu pengetahuan yang belum tersosialisasi
bahkan sampai tingkat kejenuhan kerja dan faktor kelalaian.
Hal ini dapat dilihat dari masih adanya kejadian insiden pada pasien, kejadian
kecelakaan kerja dan ketidakpuasan pasien, dokter maupun karyawan selama tahun 2022
yang mana seharusnya bisa dicegah jika kita selalu melakukan monitoring secara berkala
terhadap semua bentuk penerapan budaya keselamatan di rumah sakit, baik dari tingkat
unit kerja terkecil sampai ke tingkat rumah sakit. Tentunya Keselamatan dan mutu dapat
berkembang dalam suatu lingkungan yang mendukung kerja sama dan rasa hormat
terhadap sesama tanpa melihat jabatan mereka dalam rumah sakit.
Disinilah peran besar Direktur rumah sakit menunjukkan komitmennya tentang
budaya keselamatan dan terus mendorong budaya keselamatan untuk seluruh staf rumah
sakit. Segala bentuk ketidakpatuhan pada standar haruslah ada konsekuensi. Ada satu hal
yang harus diperhatikan, ada saat-saat individu seharusnya tidak disalahkan atas suatu
kekeliruan, sebagai contoh, ketika ada komunikasi yang buruk antar pasien dan staf,
ketika perlu pengambilan keputusan yang cepat, dan ketika ada kekurangan faktor
manusia dalam pola proses pelayanan.
Namun, terdapat juga kesalahan tertentu yang merupakan hasil dari perilaku yang
sembrono dan hal ini membutuhkan pertanggungjawaban. Contoh dari perilaku sembrono
mencakup kegagalan dalam mengikuti pedoman kebersihan tangan, tidak melakukan time
out sebelum memulai operasi, atau tidak memberi tanda pada lokasi pembedahan. Budaya
keselamatan mencakup mengenali dan menunjukan masalah yang terkait dengan sistem
yang mengarah pada perilaku yang tidak aman. Pada saat yang sama, rumah sakit harus
memelihara pertanggungjawaban dengan tidak mentoleransi perilaku sembrono, seperti
mengabaikan langkah – langkah keselamatan pasien yang sudah ditetapkan.
Keselamatan dan mutu berkembang dalam suatu lingkungan yang mendukung
kerja sama dan rasa hormat terhadap sesama, tanpa melihat jabatan mereka dalam rumah
sakit. Direktur RSUD Sumbawa menunjukkan komitmennya tentang budaya keselamatan
dan mendorong budaya keselamatan untuk seluruh staf RS.
Sistem keselamatan harus dibangun dalam lingkungan budaya yang tidak
menyalahkan, namun lebih kepada mencari akar masalah atas suatu kesalahan untuk
dapat selanjutnya melakukan koreksi sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama.
Komitmen organisasi menyediakan sumber daya, seperti staf, pelatihan, metode
pelaporan yang aman, dan sebagainya untuk menangani masalah keselamatan. Masih
banyak rumah sakit yang masih memiliki budaya untuk menyalahkan suatu pihak yang
akhirnya merugikan kemajuan budaya keselamatan. Just culture adalah model terkini
mengenai pembentukan suatu budaya yang terbuka, adil dan pantas, menciptakan budaya
belajar, merancang sistem- sistem yang aman, serta mengelola perilaku yang terpilih
(human error, at risk behavior, dan reckless behavior).
Model ini melihat peristiwa-peristiwa bukan sebagai hal-hal yang perlu
diperbaiki, tetapi sebagai peluang-peluang untuk memperbaiki pemahaman baik terhadap
risiko dari sistem maupun risiko perilaku. Pedoman budaya keselamatan rumah sakit ini
dibuat dengan mempertimbangkan bahwa kondisi sikap dan perilaku baik individu
maupun organisasi, senantiasa dapat ditingkatkan dengan memperhatikan arti penting
keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan dan setiap Individu yang terdiri dari
karyawan, direksi, dan pemilik memiliki nilai-nilai dasar perilaku yang beragam,
sehingga perlu penyamaan komitmen agar penerapan budaya keselamatan tetap terjaga.
Direktur Rumah Sakit Umum Daearh Sumbawa melakukan evaluasi rutin dengan
jadwal yang tetap dengan menggunakan beberapa metode survey resmi, wawancara staf,
analisis data dan diskusi kelompok. Direktur juga mendorong agar dapat terbentuk kerja
sama untuk membuat struktur, proses, dan program yang memberikan jalan bagi
perkembangan budaya positif ini. Serta direktur harus menanggapi perilaku yang tidak
terpuji dari semua individu dari semua jenjang rumah sakit, termasuk manajemen, staf
administrasi, staf klinis, dokter tamu atau dokter paruh waktu, serta anggota representasi
pemilik.
A. UNIT KERJA
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN BAGIAN UNIT
KERJA
120
107
100 Sangat Tidak Setuju
100
Tidak Setuju
80
Kadang-kadang
60
40 Setuju
20 14 Sangat Setuju
3
0
0
Jawab
2. Unit kami tidak memiliki cukup staf untuk menangani beban kerja yang berlebih
90 86
80
70
60
50 60 Sangat Tidak Setuju
40 Tidak Setuju Kadang-kadang
30
20
10 29
21 28 Setuju
0
Sangat Setuju
Jawab
3. Bila unit kami ada pekerjaan dan harus dilakukan dalam waktu cepat, maka karyawan di
Jawab
120
109
100 99
Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
40
Setuju
20 13 Sangat Setuju
2
1
0
Jawab
5. Karyawan di unit kami bekerja lembur untuk keselamatan
pasien
100 95
90
80
70
60
50 60
Sangat Tidak Setuju
40 45 Tidak Setuju Kadang-kadang Setuju
30 Sangat Setuju
20
10 21
0
3
Jawab
120
120
100
83 Sangat Tidak Setuju
80
Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
40 Setuju
20 15 Sangat Setuju
1 5
0
Jawab
7. Unit kami banyak menggunakan tenaga honorer untuk
kegiatan keselamatan pasien
120
106
100
Sangat Tidak Setuju
80
65 Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
40 Setuju
25
22
20 6 Sangat Setuju
Jawab
8. Karyawan unit kami sering merasa bahwa kesalahan yang mereka lakukan digunakan untu
120 110
100
Tidak Setuju
60
43
Kadang-kadang
40 35
Setuju
24
20 Sangat Setuju
12
0
Jawab
9. Di unit kami, kesalahan yang terjadi digunakan untuk membuat perubahan kearah yang
140 135
120
80 Tidak Setuju
74
60 Kadang-kadang
Setuju
40
Sangat Setuju
20 1 5 9
0
Jawab
10. Merupakan keberuntungan bila insiden yang lebih serius tidak terjadi di unit kami
120 112
100
Sangat Tidak Setuju
80
Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
47
40 34 Setuju
21 Sangat Setuju
20 10
Jawab
11. Bila area di unit kami sibuk, maka area lain dari unit kami
akan membantu
90 83
80
70
60
Sangat Tidak Setuju
50
40 49 Tidak Setuju
30 38 45
20 Kadang-kadang
10 Setuju
0
9 Sangat Setuju
Jawab
12. Bila unit kami melaporkan suatu insiden, yang dibicarakan adalah pelakunya bukan masal
118
120
100
5
0
Jawab
13. Untuk meningkatkan keselamatan pasien unit kami melakukan evaluasi terhadap peruba
140 137
120
Sangat Tidak Setuju
100
80 78 Tidak Setuju
60 Kadang-kadang
40
Setuju
20 2 1 6 Sangat Setuju
0
Jawab
14. Kami bekerja seolah-olah dalam keadaan “krisis”, mencoba/berusaha berbuat banyak deng
120
106
100
Sangat Tidak Setuju
80
Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
42
40 35 37 Setuju
20 Sangat Setuju
4
Jawab
15. Unit kami tidak pernah mengorbankan keselamatan pasien untuk menyelesaikan tugas l
140
127
120
100
Sangat Tidak Setuju
80
67 Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
40
20 Setuju
20 9
1 Sangat Setuju
0
Jawab
16. Karyawan merasa khawatir kesalahan yang mereka buat akan dicatat di penilaian kinerja
120 112
100
60
Kadang-kadang
44
40 33 Setuju
28
Sangat Setuju
20 7
Jawab
17. Di unit kami banyak masalah keselamatan pasien
100
100
90
80
70
61 Sangat Tidak Setuju
60
Tidak Setuju
50
Kadang-kadang
40
30
20 25 30 Setuju
10 Sangat Setuju
0
8
Jawab
18. Prosedur dan system di unit kami sudah baik dalam mencegah insiden/error
140 132
120
80 Tidak Setuju
Kadang-kadang
60
50
Setuju
40
28
Sangat Setuju
20 11
3
0
Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN BAGIAN UNIT KERJA
LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
No JAWABAN KATEGORI
DIMENSI RESPON RESPON JAWABAN RESPON
NETRAL BUDAYA
POSITIF NEGATIF RESPONDEN POSITIF
17 Banyak masalah di unit yang terkait dengan 125 61 38 224 55,80% Sedang
keselamatan pasien
LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
No JAWABAN KATEGORI
DIMENSI RESPON RESPON JAWABAN RESPON
NETRAL BUDAYA
POSITIF NEGATIF RESPONDEN POSITIF
18 Prosedur dan system di unit kami sudah baik 182 28 14 224 81,25% Kuat
dalam mencegah terjadinya
insiden/kelaiaian medis.
Keterangan :
≥ 75% : Budaya Kuat
51 – 74 %: Budaya
Sedang
≤ 50% : Budaya
Lemah Pembahasan :
a. Terdapat 8 dimensi budaya kuat (≥ 75% ) : Dimensi ke-1, ke-3, ke-4, ke-6, ke-9, ke-13, ke-15 dan ke-18
b. Terdapat 6 dimensi budaya sedang (51-74) : Dimensi ke-8, ke-10, ke-11, ke-12, ke-16 dan ke-17
c. Terdapat 4 dimensi budaya lemah (≤ 50) : Dimensi ke-2, ke-5, ke-7 dan ke-14
DIMENSI TERENDAH
1. Staffing (47,77%), terendah pada poin : Unit kami tidak memiliki cukup staf untuk menangani beban kerja yang berlebih.
2. Beban kerja berlebih untuk keselamatan pasien (10,71%), terendah pada poin : Karyawan di unit kami bekerja lembur untuk keselamatan
pasien.
3. Unit masih menggunakan tenaga honorer untuk kegiatan keselamatan pasien (13,84%), terendah pada poin : Unit kami banyak menggunakan
tenaga honorer untuk kegiatan keselamatan pasien
4. Kerjasama dalam tim unit kerja (20,54%), terendah pada poin : Kami bekerja seolah-olah dalam keadaan “krisis”, mencoba/berusaha berbuat
banyak dengan cepat
B. KEPALA INSTALASI/ RUANGAN RUMAH SAKIT
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
KEPALA INSTALASI/ RUANGAN RUMAH SAKIT
140 132
120
Jawab
2. Kepala Ruangan dengan serius mempertimbangkan masukan staf untuk meningkatkan kese
140 132
120
80 Tidak Setuju
71
60 Kadang-kadang
Setuju
40
Sangat Setuju
20 2 6 13
Jawab
3. Bila beban kerja tinggi, Kepala Ruangan kami meminta
kami bekerja cepat meski dengan mengambil jalan pintas
117
120
100
80
Sangat Tidak Setuju
60 Tidak Setuju Kadang-kadang Setuju
Sangat Setuju
40
33 39
25
20
10
0
Jawab
140
127
120
80 Tidak Setuju
60 Kadang-kadang
36 Setuju
40
22 31
Sangat Setuju
20
8
0
Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
KEPALA INSTALASI/ RUANGAN RUMAH SAKIT
1 Kepala Ruangan di unit kami memberi pujian 186 30 8 224 83,04% Kuat
jika melihat pekerjaan diselesaikan sesuai
prosedur keselamatan pasien
160 154
140
120
100
Tidak Pernah
80 Jarang Sekali
60 Kadang-kadang
40 29 Sering
11 29
20 1 Selalu
0
Jawab
2. Karyawan di unit kami bebas berbicara jika melihat sesuatu yang dapat berdampak negatif pada
140 132
120
100
Tidak Pernah
80
Jarang Sekali
60
Kadang-kadang
40 42
23 Sering
21
20 6 Selalu
0
Jawab
3. Karyawan di unit kami mendapat informasi mengenai insiden
yang terjadi di unit
160 154
140
120
100 Tidak Pernah
80 Jarang Sekali Kadang-kadang Sering
60 Selalu
40
20
0 26 33
1 10
Jawab
4. Karyawan di unit kami dapat mempertanyakan keputusan atau tindakan yang diambil oleh atasa
160 149
140
120
100
80 Tidak Pernah
60 Jarang Sekali Kadang-kadang
40 Sering
29
20 15 Selalu
5 26
0
Jawab
5. Di unit kami, didiskusikan cara mencegah agar insiden tidak terulang kembali
160
140 141
120
100
80 Tidak Pernah
60 Jarang Sekali Kadang-kadang Sering
40 Selalu
74
20
0
0 1 8
Jawab
6. Karyawan di unit kami takut bertanya jika terjadi hal yang tidak benar
140 129
120
100
Tidak Pernah
Jarang Sekali Kadang-kadang Sering
80
Selalu
60
41
40
23 25
20
0 6
Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
BAGIAN KOMUNIKASI
1 Karyawan di unit kami mendapat umpan balik 183 29 12 224 81,70% Kuat
mengenai perubahan yang dilaksanakan
berdasarkan laporan insiden
2 Karyawan di unit kami bebas berbicara jika 174 21 29 224 77,68% Kuat
melihat sesuatu yang dapat berdampak
negatif pada pelayanan pasien
5 Di unit kami, didiskusikan cara mencegah agar 215 8 1 224 95,98% Kuat
insiden tidak terulang kembali
6 Karyawan di unit kami takut bertanya jika 170 23 31 224 75,89% Kuat
terjadi hal yang tidak benar
1. Bila terjadi kesalahan, tetapi sempat diketahui dan dikoreksi sebelum berdampak pada pasien, s
120 118
100
Tidak Pernah
80 74
Jarang Sekali
60
Kadang-kadang
40
Sering
20 10 20 Selalu
2
0
Jawab
2. Bila terjadi kesalahan, tetapi berpotensi mencelakai pasien, seberapa sering hal ini dilaporkan? (c
140 130
120
100Tidak Pernah
80 Jarang Sekali
60 Kadang-kadang
45
40 Sering
21
20 6 22 Selalu
Jawab
3. Bila terjadi kesalahan, dan harusnya mencederai pasien tetapi ternyata tidak terjadi cedera, seb
140 136
120
Tidak Pernah
100
80 Jarang Sekali
60 Kadang-kadang
44
40 Sering
22
20 4 18 Selalu
Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
1 Bila terjadi kesalahan, tetapi sempat diketahui dan 138 74 12 224 61,61% Sedang
dikoreksi sebelum berdampak pada pasien, seberapa
sering hal ini dilaporkan? (mitigasi)
2 Bila terjadi kesalahan, tetapi berpotensi mencelakai pasien, 152 45 27 224 67,86% Sedang
seberapa sering hal ini dilaporkan? (cegah)
3 Bila terjadi kesalahan, dan harusnya mencederai pasien tetapi 154 44 26 224 68,75% Sedang
ternyata tidak terjadi cedera, seberapa sering hal ini
dilaporkan? (untung)
Pembahasan:
Semua dimensi yang dinilai pada poin frekuensi pelaporan insiden berada pada budaya sedang.
E. LEVEL KESELAMATAN PASIEN
180 164
160
140
120
100 Sempurna
80
60 Baik
40
20 Bisa
0 diterima
27
Sedang
16
15
2
Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
LEVEL KESELAMATAN PASIEN
No LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
DIMENSI JAWABAN JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE KATEGORI
RESPON NETRAL RESPON JAWABAN RESPON BUDAYA
POSITIF POSITIF
NEGATIF RESPONDEN
1 Level keselamatan pasien pada unit atau ruangan 191 16 17 224 85,27% Kuat
51 – 74 %: Budaya
Sedang
≤ 50% : Budaya
Lemah Pembahasan:
Dimensi yang dinilai pada level keselamatan pasien di rumah sakit berada pada budaya kuat yaitu sebesar 85,27%
F. MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN
PASIEN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
1. Manajemen rumah sakit membuat suasana kerja yang mendukung keselamatan pasien
140
129
120
80 Tidak Setuju
60 Kadang-kadang
45
40 Setuju
33
16 Sangat Setuju
20 1
0
Jawab
2. Di RS kami, unit satu dengan unit yang lain tidak berkoordinasi dengan baik
140
124
120
80 Tidak Setuju
Kadang-kadang
60
33 40 Setuju
40
22 Sangat Setuju
20
0 5
Jawab
3. Bila terjadi pemindahan pasien dari unit satu ke unit lain, pasti menimbulkan masalah terkait dengan in
100 91
90
80 78
70
60 Sangat Tidak Setuju
50 Tidak Setuju Kadang-kadang
40
30
20
24 Setuju
10
24
0
Sangat Setuju
7
Jawab
4. Terdapat kerjasama yang baik antar unit di RS untuk menyelesaikan pekerjaan bersama
140 131
120
80 Tidak Setuju
60 Kadang-kadang
39 46 Setuju
40
Sangat Setuju
20 1 7
0
Jawab
5. Informasi penting mengenai pelayanan pasien sering hilang saat
pergantian jaga
140
121
120
80 Tidak Setuju
60 Kadang-kadang
48
36 Setuju
40
Sangat Setuju
20 14
0 5
Jawab
6. Sering sangat tidak menyenangkan bekerja dengan staf di unit lain di RS ini
140
126
120
80 Tidak Setuju
60 Kadang-kadang
41 43
Setuju
40
Sangat Setuju
20
9
0 5
Jawab
7. Masalah selalu timbul dalam pertukaran informasi antar unit di RS
120
106
100
40 32
Setuju
20 18 Sangat Setuju
5
0
Jawab
140
128
120
80 Tidak Setuju
60 Kadang-kadang
57
Setuju
40 31
Sangat Setuju
20 2 6
0
Jawab
9. Manajemen RS hanya tertarik pada keselamatan pasien hanya bila terjadi KTD (Kejadian yang Tidak D
100 96
90
80
70
60 Sangat Tidak Setuju
50 Tidak Setuju
54
40 45
30 Kadang-kadang
20
10 21 Setuju
0 Sangat Setuju
8
Jawab
10. Unit-unit di RS bekerjasama dengan baik untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien
140
130
120
80 Tidak Setuju
66 Kadang-kadang
60
Setuju
40
24 Sangat Setuju
20 3
1
0
Jawab
11. Pergantian shift merupakan masalah untuk pasien
160
144
140
120
100
80 Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kadang-kadang
60 44
Setuju
40
17 Sangat Setuju
20
11
8
0
Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
2 Di RS kami, unit satu dengan unit yang lain 157 40 27 224 70,09% Sedang
tidak berkoordinasi dengan baik
3 Bila terjadi pemindahan pasien dari unit satu 115 78 31 224 51,34% Sedang
ke unit lain, berisiko menimbulkan masalah
terkait dengan informasi pasien
4 Terdapat kerjasama tim yang baik antar unit di 177 39 8 224 79,02% Kuat
RS untuk menyelesaikan pekerjaan bersama
11 Pergantian shift merupakan masalah untuk pasien 188 17 19 224 83,93% Sedang
7 3
16
Tidak ada
29 1-2 laporan
3-5 laporan
Kesimpulan:
Dalam 12 bulan terakhir jumlah pelaporan event yang dilakukan tidak ada sebanyak 122.
H. LATAR BELAKANG
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
1714
19
Kurang dari 1 tahun
1-5 tahun
6-10 tahun
84
11-15 tahun
53
16-20 tahun
21 tahun atau lebih
37
Kesimpulan :
Rata-rata yang menjawab survey adalah pegawai yang baru bekerja selama 1-5 tahun sebanyak 84
orang.
10
14 34
46 1-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
16-20 tahun
21 tahun atau lebih
86
34
Kesimpulan:
Rata-rata yang menjawab survey adalah pegawai yang baru berada di unit tersebut yang bekerja 1-5
tahun sebanyak 86 orang.
3. Tepatnya, berapa jam dalam seminggu anda bekerja di RS ini?
10
67
Kurang dari 20 jam seminggu
147 20-39 jam seminggu
40 jam atau lebih seminggu
Kesimpulan:
Rata-rata pegawai yang bekerja di RS dalam seminggu bekerja 40 jam atau lebih dalam seminggu.
38
1
1
5102 Satpam
1 Admisi
3 MPP
1 Bidan CS
10 Unit SIMRS Oksigen
Pejabat Struktural
12 Rekam Medis
14
4 2 5
Kesimpulan:
Yang paling banyak yang menjawab survey keselamatan pasien adalah perawat sebanyak 102
orang.
5. Dalam posisi/ jabatan anda, apakah anda berhubungan langsung dengan
pasien?
41
183
Ya
Tidak
Kesimpulan:
Rata-rata yang menjawab survey keselamatan pasien adalah pegawai yang langsung berhubungan
dengan pasien sebanyak 183 orang.
22 14
19
74 1-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
52 16-20 tahun
21 tahun atau lebih
43
Kesimpulan:
Rata-rata yang menjawab paling banyak sesuai profesi adalah yang bekerja 1-5 tahun
sebanyak 74 orang.
I. KRITIK DAN SARAN
1. Perlu dibuat alur pelaporan sistematis untuk tindaklanjut dan pesan yang bisa
disharing demi tidak terulangnya insiden yang sama dan meningkatkan patient
safety.
2. Insiden keselamatan pasien adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh semua
unit RS.
3. Kita harus menjaga keselamatan pasien karena pasien yang kita jaga akan merasa
senang.
4. Keselamatan pasien itu penting dan menjadi prioritas utama bagi RS.
5. Ranjang-ranjang pasien tolong diganti karena sebagian besar sudah tidak layak
pakai, kipas angin di ruangan pasien tidak ada, pasien dan keluarga pasien sering
mengeluh kepanasan.
6. Lebih ditingkatkan lagi sarana prasarana yang memadai demi kenyamanan dan
keselamatan pasien.
7. SDM bila perlu dilatih tiap tahun biar ilmu update.
8. Masalah keselamatan pasien di unit sangat diperhatikan, jika terjadi insiden selalu
didiskusikan dengan kepala ruangan terlebih dahulu. Apapun jenis insiden di unit
berusaha diselesaikan dengan baik sesuai aturan dan prosedur yg berlaku.
9. Sering terjadi miskomunikasi dengan keluarga pasien.
10. Jika terjadi inseden di RS sebaiknya di tangani sesuai prosedur. Selesaikan secara
profesional jangan ada intervensi dari pihak luar yang tidak mempunyai hubungan
dengan permasalahan tersebut. Karena sering kali campur tangan pihak lain justru
memperkeruh keadaan.
11. Keselamatan pasien di RSUD Sumbawa sudah cukup baik, tetapi perlu ada
peningkatan dengan dukungan sarana prasarana dan SDM yang harus di tingkatkan.
12. Perlu Peninjauan lagi hal hal yang berkaitan dengan keselamatan pasien seperti cok,
pagar bed, handrill tiap kamar mandi, keset kamar mandi, kebutuhan staff tiap unit.
13. Perlunya perbaikan pembatas tempat tidur, roda bed pasien, dan bed pasien untuk
memudahkan perawat bekerja dan pasien aman dari risiko jatuh.
14. Keselamatan pasien merupakan indikator utama dalam pelayanan di rs. Insiden
merupakan suatu hal atau kejadian situasi yang berpotensi mengakibatkan cedera,
cacat, kematian dan hal merugikan bagi pasien, pelaporan insiden rs hal penting dlm
program PMKP yang dapat membantu menyelesaikan masalah tentang keselamatan
pasien.
15. Dengan adanya kotak saran atau kotak pengaduan masalah dapat terselesaikan
dengan cepat.
16. Insiden jatuh pasien rata2 karena orang tua terlalu enak tidur, padahal pagar
pengaman tempat tidur sudah dipasang.
17. Keselamatan pasien merupakan prioritas utama, apalagi di ruang anak sangat
beresiko sekali dengan resiko cidera. Maka dari itu kami tetap memperhatikan pagar
pengaman tempat tidur pasien terpasang. Selain itu dalam pemberian teraphy selalu
kami terapkan gelang identitas.