Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN

SURVEI BUDAYA KESELAMATAN


PASIEN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya, Survei Budaya Keselamatan Pasien dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Survei
Budaya Keselamatan Pasien dilaksanakan sebagai upaya untuk terselenggaranya kegiatan
Peningkatan Budaya Keselamatan Pasien secara menyeluruh yang sepenuhnya berorientasi
pada standar mutu dan keselamatan pasien serta standar akreditasi. Survei ini dilakukan setia
tahun dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan
kondisi rumah sakit. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang dengan segala
upaya telah ikur berpartisipasi dalam survei budaya keselamatan pasien.

Sumbawa Besar, Desember 2022

Penyusun

Sub Komite Keselamatan Pasien

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS.....................................................................2
C. HASIL SURVEI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN..................................................5
Laporan Pelaksanaan Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien.........................................5
Laporan Hasil Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien....................................................7
A. Unit Kerja.......................................................................................................................7
B. Kepala Instalasi/ Kepala Ruangan................................................................................19
C. Komunikasi...................................................................................................................24
D. Frekuensi Pelaporan Insiden.........................................................................................28
E. Level Keselamatan Pasien............................................................................................33
F. Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah sumbawa.....................................................34
G. Pelaporan Event............................................................................................................43
H. Latar Belakang Responden...........................................................................................44
I. Kritik dan Saran............................................................................................................48

iii
LAPORAN PELAKSANAAN PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
TAHUN 2022

A. Latar Belakang.
Budaya keselamatan dicirikan dengan komunikasi yang berdasar atas rasa saling
percaya dengan persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan dan dengan
keyakinan akan manfaat langkah-langkah pencegahan. Budaya keselamatan ini
merupakan bagian dari budaya organisasi RSUD Sumbawa. Jadi sudah seharusnyalah
semua karyawan di rumah sakit memiliki presepsi yang sama tentang pentingnya
menerapkan budaya keselamatan dan yakin dengan manfaat langkah-langkah
pencegahan.
Dalam penerapannya budaya keselamatan ini tetap harus dipantau dan dievaluasi,
karena bisa saja menurun dikarenakan beberapa faktor, misal sikap yang tergesa – gesa
dalam melakukan pekerjaan, kelelahan atau mungkin ketidaktahuan dari karyawan baru,
adanya perkembangan teknologi, alat dan ilmu pengetahuan yang belum tersosialisasi
bahkan sampai tingkat kejenuhan kerja dan faktor kelalaian.
Hal ini dapat dilihat dari masih adanya kejadian insiden pada pasien, kejadian
kecelakaan kerja dan ketidakpuasan pasien, dokter maupun karyawan selama tahun 2022
yang mana seharusnya bisa dicegah jika kita selalu melakukan monitoring secara berkala
terhadap semua bentuk penerapan budaya keselamatan di rumah sakit, baik dari tingkat
unit kerja terkecil sampai ke tingkat rumah sakit. Tentunya Keselamatan dan mutu dapat
berkembang dalam suatu lingkungan yang mendukung kerja sama dan rasa hormat
terhadap sesama tanpa melihat jabatan mereka dalam rumah sakit.
Disinilah peran besar Direktur rumah sakit menunjukkan komitmennya tentang
budaya keselamatan dan terus mendorong budaya keselamatan untuk seluruh staf rumah
sakit. Segala bentuk ketidakpatuhan pada standar haruslah ada konsekuensi. Ada satu hal
yang harus diperhatikan, ada saat-saat individu seharusnya tidak disalahkan atas suatu
kekeliruan, sebagai contoh, ketika ada komunikasi yang buruk antar pasien dan staf,
ketika perlu pengambilan keputusan yang cepat, dan ketika ada kekurangan faktor
manusia dalam pola proses pelayanan.
Namun, terdapat juga kesalahan tertentu yang merupakan hasil dari perilaku yang
sembrono dan hal ini membutuhkan pertanggungjawaban. Contoh dari perilaku sembrono
mencakup kegagalan dalam mengikuti pedoman kebersihan tangan, tidak melakukan time
out sebelum memulai operasi, atau tidak memberi tanda pada lokasi pembedahan. Budaya
keselamatan mencakup mengenali dan menunjukan masalah yang terkait dengan sistem
yang mengarah pada perilaku yang tidak aman. Pada saat yang sama, rumah sakit harus
memelihara pertanggungjawaban dengan tidak mentoleransi perilaku sembrono, seperti
mengabaikan langkah – langkah keselamatan pasien yang sudah ditetapkan.
Keselamatan dan mutu berkembang dalam suatu lingkungan yang mendukung
kerja sama dan rasa hormat terhadap sesama, tanpa melihat jabatan mereka dalam rumah
sakit. Direktur RSUD Sumbawa menunjukkan komitmennya tentang budaya keselamatan
dan mendorong budaya keselamatan untuk seluruh staf RS.
Sistem keselamatan harus dibangun dalam lingkungan budaya yang tidak
menyalahkan, namun lebih kepada mencari akar masalah atas suatu kesalahan untuk
dapat selanjutnya melakukan koreksi sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama.
Komitmen organisasi menyediakan sumber daya, seperti staf, pelatihan, metode
pelaporan yang aman, dan sebagainya untuk menangani masalah keselamatan. Masih
banyak rumah sakit yang masih memiliki budaya untuk menyalahkan suatu pihak yang
akhirnya merugikan kemajuan budaya keselamatan. Just culture adalah model terkini
mengenai pembentukan suatu budaya yang terbuka, adil dan pantas, menciptakan budaya
belajar, merancang sistem- sistem yang aman, serta mengelola perilaku yang terpilih
(human error, at risk behavior, dan reckless behavior).
Model ini melihat peristiwa-peristiwa bukan sebagai hal-hal yang perlu
diperbaiki, tetapi sebagai peluang-peluang untuk memperbaiki pemahaman baik terhadap
risiko dari sistem maupun risiko perilaku. Pedoman budaya keselamatan rumah sakit ini
dibuat dengan mempertimbangkan bahwa kondisi sikap dan perilaku baik individu
maupun organisasi, senantiasa dapat ditingkatkan dengan memperhatikan arti penting
keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan dan setiap Individu yang terdiri dari
karyawan, direksi, dan pemilik memiliki nilai-nilai dasar perilaku yang beragam,
sehingga perlu penyamaan komitmen agar penerapan budaya keselamatan tetap terjaga.
Direktur Rumah Sakit Umum Daearh Sumbawa melakukan evaluasi rutin dengan
jadwal yang tetap dengan menggunakan beberapa metode survey resmi, wawancara staf,
analisis data dan diskusi kelompok. Direktur juga mendorong agar dapat terbentuk kerja
sama untuk membuat struktur, proses, dan program yang memberikan jalan bagi
perkembangan budaya positif ini. Serta direktur harus menanggapi perilaku yang tidak
terpuji dari semua individu dari semua jenjang rumah sakit, termasuk manajemen, staf
administrasi, staf klinis, dokter tamu atau dokter paruh waktu, serta anggota representasi
pemilik.

B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat budaya keselamatan pasien di lingkungan RSUD
Sumbawa secara konsisten oleh seluruh staf, dokter, di seluruh area rumah sakit dengan
dukungan penuh dari direksi dan pemilik rumah sakit sesuai budaya organisasi rumah
sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Menjadi dasar pengaturan budaya keselamatan di area rumah sakit.
b. Meningkatkan budaya organisasi dalam hal keselamatan.
c. Tercapainya kepuasan staf terhadap manajemen rumah sakit.
d. Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based-
organization).
e. Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship
management).
f. Tercapainya kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan rumah sakit
g. Menurunnya angka kejadian insiden keselamatan pasien.
h. Terlaksananya program keselamatan pasien rumah sakit secara sistematis dan
terarah.
i. Terlaksananya pencatatan insiden di rumah sakit dan pelaporannya.
C. Hasil Survei Budaya Keselamatan Pasien

LAPORAN PELAKSANAAN PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
TAHUN 2022

NO TAHAPAN PELAKSANAAN REALISASI PELAKSANAAN


1 Menentukan kategori sampel dan jumlah 1. Kriteria inklusi adalah ASN dan Non-ASN
minimal sampel yang akan dijadikan
2. Jumlah sampel menggunakan rumus slovin dengan teknik pengambilan simple random sampling yaitu
responden
sampel
2 Melakukan pegukuran budaya 1. Rangkaian pengumpulan data dengan analisa data dilakukan selama 4 minggu
keselamatan pasien kepada responden 2. Realisasi pengukuran dilakukan kepada 224 karyawan (melebihi kriteria sampel) dari 720 populasi
yang menjadi sampel pegawai
pengukuran 3. Hasil pencapaian pengukuran budaya keselamatan pasien di RSUD Sumbawa didapatkan hasil 74,60%
: “MEMBUDAYA SEDANG/CUKUP BAIK"
3 Membuat rekomendasi tindak lanjut Dari hasil 12 dimensi Keselamatan pasien terhadap 224 Karyawan RSUD Sumbawa dengan menggunakan
berdasarkan pada dimensi budaya Kuesioner HSPSC AHRQ-2004, didapatkan hasil:
keselamatan pasien yang masuk ke dalam a. Terdapat 8 dimensi budaya kuat (≥ 75% ) : Dimensi ke-1, ke-3, ke-4, ke-6, ke-9, ke-13, ke-15 dan ke-
kategori membudaya lemah/ kurang baik. 18
b. Terdapat 6 dimensi budaya sedang (51-74) : Dimensi ke-8, ke-10, ke-11, ke-12, ke-16 dan ke-17
c. Terdapat 4 dimensi budaya lemah (≤ 50) : Dimensi ke-2, ke-5, ke-7 dan ke-14
DIMENSI TERENDAH
1. Staffing (47,77%), terendah pada poin : Unit kami tidak memiliki cukup staf untuk menangani beban
kerja yang berlebih.
NO TAHAPAN PELAKSANAAN REALISASI PELAKSANAAN
2. Beban kerja berlebih untuk keselamatan pasien (10,71%), terendah pada poin: Karyawan di unit kami
bekerja lembur untuk keselamatan pasien.
3. Unit masih menggunakan tenaga honorer untuk kegiatan keselamatan pasien (13,84%), terendah pada
poin : Unit kami banyak menggunakan tenaga honorer untuk kegiatan keselamatan pasien
4. Kerjasama dalam tim unit kerja (20,54%), terendah pada poin : Kami bekerja seolah-olah dalam
keadaan “krisis”, mencoba/berusaha berbuat banyak dengan cepat
Rencana tindak lanjut :
Meningkatkan capaian pengukuran budaya keselamatan pasien dengan cara :
1. Memulai non blaming culture
a. Selalu mengkaji terlebih dahulu jenis kesalahannya, "Apakah ada faktor yang berkontribusi
melatarbelakangi kejadian? Apakah regulasi/ SPO yang ada saat ini sudah jelas? Apakah SPO
sudah tersosialisasi dengan baik?"
b. Jika memang sudah dilakukan investigasi secara mendalam dan didapatkan hasil dikarenaka
ketidakpatuhan terhadap SPO tanpa ada faktor yang berkontribusi di dalamnya, maka yan
bersangkutan akan dikonseling dan ditindak lanjuti.
2. Melakukan analisa kebutuhan ketenagaan setiap akhir tahun untuk membuat perencanaan ketenagaan
sesuai dengan pertumbuhan jumlah pasien
3. Melakukan diklat komunikasi efektif kepada para PPA/ staf klinis
NO TAHAPAN PELAKSANAAN REALISASI PELAKSANAAN
4 Sosialisasi hasil pengukuran kepada 1. Sosialisasikan kembali hasil pengukuran pada rapat pencapaian mutu RS dengan menyampaikan
seluruh pimpinan di RS rekomendasi awal yang telah dibuat oleh sub komite keselamatan pasien melalui komite mutu rumah
sakit.
2. Target peserta rapat : Direksi, Managemen dan Pimpinan unit kerja
LAPORAN HASIL PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
TAHUN 2022

A. UNIT KERJA
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN BAGIAN UNIT
KERJA

1. Karyawan di unit kami saling mendukung

120
107
100 Sangat Tidak Setuju
100
Tidak Setuju
80
Kadang-kadang
60

40 Setuju

20 14 Sangat Setuju
3
0
0

Jawab

2. Unit kami tidak memiliki cukup staf untuk menangani beban kerja yang berlebih

90 86
80
70
60
50 60 Sangat Tidak Setuju
40 Tidak Setuju Kadang-kadang
30
20
10 29
21 28 Setuju
0
Sangat Setuju

Jawab
3. Bila unit kami ada pekerjaan dan harus dilakukan dalam waktu cepat, maka karyawan di

120 Sangat Tidak


105
100 Setuju
100 Tidak Setuju
80
Kadang-kadang
60
Setuju
40
16 Sangat Setuju
20 3
0
0

Jawab

4. Petugas di unit kami saling menghargai

120
109

100 99

80 Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju
60
Kadang-kadang

40
Setuju

20 13 Sangat Setuju
2
1
0

Jawab
5. Karyawan di unit kami bekerja lembur untuk keselamatan
pasien

100 95
90
80
70
60
50 60
Sangat Tidak Setuju
40 45 Tidak Setuju Kadang-kadang Setuju
30 Sangat Setuju
20
10 21
0
3

Jawab

6. Unit kami aktif melakukan kegiatan untuk meningkatkan keselamatan pasien

120
120

100
83 Sangat Tidak Setuju
80
Tidak Setuju

60
Kadang-kadang
40 Setuju

20 15 Sangat Setuju
1 5
0

Jawab
7. Unit kami banyak menggunakan tenaga honorer untuk
kegiatan keselamatan pasien

120
106
100
Sangat Tidak Setuju
80
65 Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
40 Setuju
25
22
20 6 Sangat Setuju

Jawab

8. Karyawan unit kami sering merasa bahwa kesalahan yang mereka lakukan digunakan untu

120 110

100

80 Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju
60
43
Kadang-kadang
40 35
Setuju
24
20 Sangat Setuju
12
0

Jawab
9. Di unit kami, kesalahan yang terjadi digunakan untuk membuat perubahan kearah yang

140 135

120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju
74
60 Kadang-kadang

Setuju
40
Sangat Setuju
20 1 5 9
0

Jawab

10. Merupakan keberuntungan bila insiden yang lebih serius tidak terjadi di unit kami

120 112

100
Sangat Tidak Setuju
80
Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
47
40 34 Setuju
21 Sangat Setuju
20 10

Jawab
11. Bila area di unit kami sibuk, maka area lain dari unit kami
akan membantu

90 83
80
70
60
Sangat Tidak Setuju
50
40 49 Tidak Setuju
30 38 45
20 Kadang-kadang
10 Setuju
0
9 Sangat Setuju

Jawab

12. Bila unit kami melaporkan suatu insiden, yang dibicarakan adalah pelakunya bukan masal

118
120

100

Sangat Tidak Setuju


80
Tidak Setuju
60
40 Kadang-kadang
40 31 Setuju
30
20 Sangat Setuju

5
0

Jawab
13. Untuk meningkatkan keselamatan pasien unit kami melakukan evaluasi terhadap peruba

140 137

120
Sangat Tidak Setuju
100
80 78 Tidak Setuju

60 Kadang-kadang
40
Setuju
20 2 1 6 Sangat Setuju
0

Jawab

14. Kami bekerja seolah-olah dalam keadaan “krisis”, mencoba/berusaha berbuat banyak deng

120
106
100
Sangat Tidak Setuju
80
Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
42
40 35 37 Setuju

20 Sangat Setuju
4

Jawab
15. Unit kami tidak pernah mengorbankan keselamatan pasien untuk menyelesaikan tugas l

140
127
120

100
Sangat Tidak Setuju
80

67 Tidak Setuju
60
Kadang-kadang
40
20 Setuju
20 9
1 Sangat Setuju
0

Jawab

16. Karyawan merasa khawatir kesalahan yang mereka buat akan dicatat di penilaian kinerja

120 112

100

80 Sangat Tidak Setuju


Tidak Setuju

60
Kadang-kadang
44
40 33 Setuju
28
Sangat Setuju
20 7

Jawab
17. Di unit kami banyak masalah keselamatan pasien

100
100
90
80

70
61 Sangat Tidak Setuju
60
Tidak Setuju
50
Kadang-kadang
40
30
20 25 30 Setuju
10 Sangat Setuju
0
8

Jawab

18. Prosedur dan system di unit kami sudah baik dalam mencegah insiden/error

140 132

120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju

Kadang-kadang
60
50
Setuju
40
28
Sangat Setuju
20 11
3
0

Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN BAGIAN UNIT KERJA
LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
No JAWABAN KATEGORI
DIMENSI RESPON RESPON JAWABAN RESPON
NETRAL BUDAYA
POSITIF NEGATIF RESPONDEN POSITIF

1 Karyawan di unit saling mendukung 207 14 3 224 92,41% Kuat

2 Staffing 107 29 88 224 47,77% Lemah

3 Kerjasama dalam satu unit 205 16 3 224 91,52% Kuat

4 Karyawan di unit saling menghargai 208 13 3 224 92,86% Kuat

5 Beban kerja berlebih untuk keselamatan 24 45 155 224 10,71% Lemah


pasien

6 Aktif melakukan kegiatan untuk 203 15 6 224 90,63% Kuat


meningkatkan keselamatan pasien

7 Unit menggunakan tenaga honorer untuk 31 22 171 224 13,84% Lemah


kegiatan keselamatan pasien
LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
No JAWABAN KATEGORI
DIMENSI RESPON RESPON JAWABAN RESPON
NETRAL BUDAYA
POSITIF NEGATIF RESPONDEN POSITIF

8 Respon tidak menghukum terhadap kesalahan 153 35 36 224 68,30% Sedang

9 Kesalahan yang terjadi di unit digunakan 209 9 6 224 93,30% Kuat


untuk membuat perubahan kearah yang
positif
10 Merupakan keberuntungan bila insiden yang 159 21 44 224 70,98% Sedang
lebih serius tidak terjadi di unit kami

11 Kerjasama antar unit 128 49 47 224 57,14% Sedang

12 Bila unit kami melaporkan suatu 158 31 35 224 70,54% Sedang


insiden, yang dibahas adalah
kesalahan pelakunya bukan penyebab
masalahnya
LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
No JAWABAN KATEGORI
DIMENSI RESPON RESPON JAWABAN RESPON
NETRAL BUDAYA
POSITIF NEGATIF RESPONDEN POSITIF

13 Evaluasi terhadap 215 6 3 224 95,98% Kuat


perubahanperubahan/per baikan-perbaikan
yang dilakukan

14 Kami bekerja seolah-olah dalam keadaan 46 35 143 224 20,54% Lemah


“krisis”, mencoba/berusaha berbuat banyak
dengan cepat.

15 Unit kami tidak pernah mengorbankan 194 1 29 224 86,61% Kuat


keselamatan pasien untuk menyelesaikan tugas
lebih

16 Karyawan merasa khawatir kesalahan yang 140 44 40 224 62,50% Sedang


mereka buat akan dicatat di penilaian
kinerja mereka.

17 Banyak masalah di unit yang terkait dengan 125 61 38 224 55,80% Sedang
keselamatan pasien
LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
No JAWABAN KATEGORI
DIMENSI RESPON RESPON JAWABAN RESPON
NETRAL BUDAYA
POSITIF NEGATIF RESPONDEN POSITIF

18 Prosedur dan system di unit kami sudah baik 182 28 14 224 81,25% Kuat
dalam mencegah terjadinya
insiden/kelaiaian medis.

TOTAL 2.694 474 864 4.032


Budaya Sedang
PERSENTASE 66,82% 11,76% 21,43% 100%

Keterangan :
≥ 75% : Budaya Kuat
51 – 74 %: Budaya
Sedang
≤ 50% : Budaya
Lemah Pembahasan :
a. Terdapat 8 dimensi budaya kuat (≥ 75% ) : Dimensi ke-1, ke-3, ke-4, ke-6, ke-9, ke-13, ke-15 dan ke-18
b. Terdapat 6 dimensi budaya sedang (51-74) : Dimensi ke-8, ke-10, ke-11, ke-12, ke-16 dan ke-17
c. Terdapat 4 dimensi budaya lemah (≤ 50) : Dimensi ke-2, ke-5, ke-7 dan ke-14
DIMENSI TERENDAH
1. Staffing (47,77%), terendah pada poin : Unit kami tidak memiliki cukup staf untuk menangani beban kerja yang berlebih.
2. Beban kerja berlebih untuk keselamatan pasien (10,71%), terendah pada poin : Karyawan di unit kami bekerja lembur untuk keselamatan
pasien.
3. Unit masih menggunakan tenaga honorer untuk kegiatan keselamatan pasien (13,84%), terendah pada poin : Unit kami banyak menggunakan
tenaga honorer untuk kegiatan keselamatan pasien
4. Kerjasama dalam tim unit kerja (20,54%), terendah pada poin : Kami bekerja seolah-olah dalam keadaan “krisis”, mencoba/berusaha berbuat
banyak dengan cepat
B. KEPALA INSTALASI/ RUANGAN RUMAH SAKIT
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
KEPALA INSTALASI/ RUANGAN RUMAH SAKIT

1. Kepala Ruangan di unit kami memberi pujian jika melihat


pekerjaan diselesaikan sesuai prosedur keselamatan pasien

140 132

120

100 Sangat Tidak Setuju


80
Tidak Setuju
6054 Kadang-kadang
40 30 Setuju
20 1 7 Sangat Setuju
0

Jawab

2. Kepala Ruangan dengan serius mempertimbangkan masukan staf untuk meningkatkan kese

140 132

120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju
71
60 Kadang-kadang
Setuju
40
Sangat Setuju
20 2 6 13

Jawab
3. Bila beban kerja tinggi, Kepala Ruangan kami meminta
kami bekerja cepat meski dengan mengambil jalan pintas

117
120

100

80
Sangat Tidak Setuju
60 Tidak Setuju Kadang-kadang Setuju
Sangat Setuju
40
33 39
25

20
10
0

Jawab

4. Manajer/supervisor kami selalu membesar-besarkan masalah keselamatan pasien yang terja

140
127

120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju

60 Kadang-kadang

36 Setuju
40
22 31
Sangat Setuju
20
8
0

Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
KEPALA INSTALASI/ RUANGAN RUMAH SAKIT

LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE


No JAWABAN KATEGORI
DIMENSI RESPON RESPON JAWABAN RESPON
NETRAL BUDAYA
POSITIF NEGATIF RESPONDEN POSITIF

1 Kepala Ruangan di unit kami memberi pujian 186 30 8 224 83,04% Kuat
jika melihat pekerjaan diselesaikan sesuai
prosedur keselamatan pasien

2 Kepala Ruangan dengan serius mempertimbangkan 203 13 8 224 90,63% Kuat


masukan staf untuk meningkatkan keselamatan
pasien
3 Bila beban kerja tinggi, Kepala Ruangan kami 142 33 49 224 63,39% Sedang
meminta kami bekerja cepat meski dengan
mengambil jalan pintas

4 Manajer/supervisor kami selalu membesar-besarkan 149 36 39 224 66,52% Sedang


masalah keselamatan pasien yang terjadi di unit
kami
TOTAL 680 112 104 896
Budaya Kuat
PERSENTASE 75,89% 12,50% 11,61% 100%
Keterangan:
≥ 75% : Budaya Kuat
51 – 74 % : Budaya
Sedang
≤ 50% : Budaya
Lemah Pembahasan:
1. Terdapat 2 dimensi budaya kuat (≥ 75%) : Dimensi ke-1 dan ke-2
2. Terdapat 2 dimensi budaya sedang (51-74%) : Dimensi ke-3 dan ke-4
C. KOMUNIKASI

DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN


BAGIAN KOMUNIKASI

1. Karyawan di unit kami mendapat umpan balik mengenai


perubahan yang dilaksanakan berdasarkan laporan insiden

160 154

140
120
100
Tidak Pernah

80 Jarang Sekali

60 Kadang-kadang

40 29 Sering
11 29
20 1 Selalu
0

Jawab

2. Karyawan di unit kami bebas berbicara jika melihat sesuatu yang dapat berdampak negatif pada

140 132

120

100
Tidak Pernah
80
Jarang Sekali
60
Kadang-kadang
40 42
23 Sering
21
20 6 Selalu
0

Jawab
3. Karyawan di unit kami mendapat informasi mengenai insiden
yang terjadi di unit

160 154
140
120
100 Tidak Pernah
80 Jarang Sekali Kadang-kadang Sering
60 Selalu
40
20
0 26 33
1 10

Jawab

4. Karyawan di unit kami dapat mempertanyakan keputusan atau tindakan yang diambil oleh atasa

160 149
140
120
100
80 Tidak Pernah
60 Jarang Sekali Kadang-kadang

40 Sering
29
20 15 Selalu
5 26
0

Jawab
5. Di unit kami, didiskusikan cara mencegah agar insiden tidak terulang kembali

160
140 141
120
100
80 Tidak Pernah
60 Jarang Sekali Kadang-kadang Sering
40 Selalu
74
20
0

0 1 8

Jawab

6. Karyawan di unit kami takut bertanya jika terjadi hal yang tidak benar

140 129

120

100
Tidak Pernah
Jarang Sekali Kadang-kadang Sering
80
Selalu
60
41
40
23 25
20

0 6

Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
BAGIAN KOMUNIKASI

LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN


No JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
RESPON JAWABAN RESPON JAWABAN RESPON KATEGORI
DIMENSI
POSITIF NETRAL NEGATIF RESPONDEN POSITIF BUDAYA

1 Karyawan di unit kami mendapat umpan balik 183 29 12 224 81,70% Kuat
mengenai perubahan yang dilaksanakan
berdasarkan laporan insiden

2 Karyawan di unit kami bebas berbicara jika 174 21 29 224 77,68% Kuat
melihat sesuatu yang dapat berdampak
negatif pada pelayanan pasien

3 Karyawan di unit kami mendapat informasi 187 26 11 224 83,48% Kuat


mengenai insiden yang terjadi di unit

4 Karyawan di unit kami dapat 175 29 20 224 78,13% Kuat


mempertanyakan keputusan atau tindakan
yang diambil oleh atasannya

5 Di unit kami, didiskusikan cara mencegah agar 215 8 1 224 95,98% Kuat
insiden tidak terulang kembali

6 Karyawan di unit kami takut bertanya jika 170 23 31 224 75,89% Kuat
terjadi hal yang tidak benar

TOTAL 1.104 136 104 1.344


Budaya Kuat
PERSENTASE 82,14% 10,12% 7,74% 100%
Keterangan:
≥ 75% : Budaya Kuat
51 – 74 %: Budaya
Sedang
≤ 50% : Budaya
Lemah Pembahasan:
Semua dimensi yang dinilai pada poin komunikasi berada pada budaya kuat.
D. FREKUENSI PELAPORAN INSIDEN

DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN


BAGIAN FREKUENSI PELAPORAN INSIDEN

1. Bila terjadi kesalahan, tetapi sempat diketahui dan dikoreksi sebelum berdampak pada pasien, s

120 118

100
Tidak Pernah
80 74
Jarang Sekali
60
Kadang-kadang
40
Sering
20 10 20 Selalu
2
0

Jawab

2. Bila terjadi kesalahan, tetapi berpotensi mencelakai pasien, seberapa sering hal ini dilaporkan? (c

140 130
120

100Tidak Pernah
80 Jarang Sekali

60 Kadang-kadang
45
40 Sering
21
20 6 22 Selalu

Jawab
3. Bila terjadi kesalahan, dan harusnya mencederai pasien tetapi ternyata tidak terjadi cedera, seb

140 136

120
Tidak Pernah
100
80 Jarang Sekali

60 Kadang-kadang
44
40 Sering
22
20 4 18 Selalu

Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN

BAGIAN FREKUENSI PELAPORAN INSIDEN

No LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN


DIMENSI JAWABAN JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE KATEGORI
RESPON NETRAL RESPON JAWABAN RESPON BUDAYA
POSITIF NEGATIF RESPONDEN POSITIF

1 Bila terjadi kesalahan, tetapi sempat diketahui dan 138 74 12 224 61,61% Sedang
dikoreksi sebelum berdampak pada pasien, seberapa
sering hal ini dilaporkan? (mitigasi)

2 Bila terjadi kesalahan, tetapi berpotensi mencelakai pasien, 152 45 27 224 67,86% Sedang
seberapa sering hal ini dilaporkan? (cegah)

3 Bila terjadi kesalahan, dan harusnya mencederai pasien tetapi 154 44 26 224 68,75% Sedang
ternyata tidak terjadi cedera, seberapa sering hal ini
dilaporkan? (untung)

TOTAL 444 163 65 672


Budaya Sedang
PERSENTASE 66,07% 24,26% 9,67% 100%
Keterangan:
≥ 75% : Budaya Kuat
51 – 74 % : Budaya
Sedang
≤ 50% : Budaya Lemah

Pembahasan:
Semua dimensi yang dinilai pada poin frekuensi pelaporan insiden berada pada budaya sedang.
E. LEVEL KESELAMATAN PASIEN

DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN


LEVEL KESELAMATAN PASIEN
Level Keselamatan pasien pada unit

180 164
160
140
120
100 Sempurna
80
60 Baik
40
20 Bisa
0 diterima
27
Sedang
16
15
2

Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
LEVEL KESELAMATAN PASIEN
No LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
DIMENSI JAWABAN JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE KATEGORI
RESPON NETRAL RESPON JAWABAN RESPON BUDAYA
POSITIF POSITIF
NEGATIF RESPONDEN

1 Level keselamatan pasien pada unit atau ruangan 191 16 17 224 85,27% Kuat

TOTAL 191 16 17 224


Budaya Kuat
PERSENTASE 85,27% 7,14% 7,59% 100%
Keterangan:

≥ 75% : Budaya Kuat

51 – 74 %: Budaya

Sedang

≤ 50% : Budaya

Lemah Pembahasan:

Dimensi yang dinilai pada level keselamatan pasien di rumah sakit berada pada budaya kuat yaitu sebesar 85,27%
F. MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN
PASIEN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

1. Manajemen rumah sakit membuat suasana kerja yang mendukung keselamatan pasien

140
129
120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju

60 Kadang-kadang
45
40 Setuju
33
16 Sangat Setuju
20 1
0

Jawab

2. Di RS kami, unit satu dengan unit yang lain tidak berkoordinasi dengan baik

140
124
120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju

Kadang-kadang
60
33 40 Setuju
40
22 Sangat Setuju
20

0 5

Jawab
3. Bila terjadi pemindahan pasien dari unit satu ke unit lain, pasti menimbulkan masalah terkait dengan in

100 91
90
80 78
70
60 Sangat Tidak Setuju
50 Tidak Setuju Kadang-kadang
40
30
20
24 Setuju
10
24
0
Sangat Setuju
7

Jawab

4. Terdapat kerjasama yang baik antar unit di RS untuk menyelesaikan pekerjaan bersama

140 131

120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju

60 Kadang-kadang
39 46 Setuju
40
Sangat Setuju
20 1 7
0

Jawab
5. Informasi penting mengenai pelayanan pasien sering hilang saat
pergantian jaga

140
121
120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju

60 Kadang-kadang
48
36 Setuju
40
Sangat Setuju
20 14

0 5

Jawab

6. Sering sangat tidak menyenangkan bekerja dengan staf di unit lain di RS ini

140
126
120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju

60 Kadang-kadang
41 43
Setuju
40
Sangat Setuju
20
9
0 5

Jawab
7. Masalah selalu timbul dalam pertukaran informasi antar unit di RS

120
106

100

80 Sangat Tidak Setuju


63
Tidak Setuju
60
Kadang-kadang

40 32
Setuju

20 18 Sangat Setuju

5
0

Jawab

8. Tindakan manajemen RS menunjukkan bahwa keselamatan pasien merupakan prioritas utama

140
128
120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju

60 Kadang-kadang
57
Setuju
40 31
Sangat Setuju
20 2 6
0

Jawab
9. Manajemen RS hanya tertarik pada keselamatan pasien hanya bila terjadi KTD (Kejadian yang Tidak D

100 96
90
80
70
60 Sangat Tidak Setuju
50 Tidak Setuju
54
40 45
30 Kadang-kadang
20
10 21 Setuju
0 Sangat Setuju
8

Jawab

10. Unit-unit di RS bekerjasama dengan baik untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien

140
130
120

100 Sangat Tidak Setuju

80 Tidak Setuju
66 Kadang-kadang
60
Setuju
40
24 Sangat Setuju
20 3
1
0

Jawab
11. Pergantian shift merupakan masalah untuk pasien

160
144
140
120
100
80 Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju

Kadang-kadang
60 44
Setuju
40
17 Sangat Setuju
20
11
8
0

Jawab
TABEL HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN


No JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
RESPON JAWABAN RESPON RESPON KATEGORI
DIMENSI JAWABAN
POSITIF NETRAL NEGATIF RESPONDEN POSITIF BUDAYA

1 Manajemen rumah sakit membuat suasana 162 45 17 224 72,32% Sedang


kerja yang mendukung keselamatan pasien

2 Di RS kami, unit satu dengan unit yang lain 157 40 27 224 70,09% Sedang
tidak berkoordinasi dengan baik

3 Bila terjadi pemindahan pasien dari unit satu 115 78 31 224 51,34% Sedang
ke unit lain, berisiko menimbulkan masalah
terkait dengan informasi pasien

4 Terdapat kerjasama tim yang baik antar unit di 177 39 8 224 79,02% Kuat
RS untuk menyelesaikan pekerjaan bersama

5 Informasi penting mengenai pelayanan 157 48 19 224 70,09% Sedang


pasien diabaikan saat pergantian jaga

6 Sering sangat tidak menyenangkan bekerja 167 43 14 224 74,55% Sedang


dengan staf di unit lain di RS

7 Masalah selalu timbul dalam pertukaran 138 63 23 224 61,61% Sedang


informasi antar unit di RS.
LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
No JAWABAN JAWABAN JUMLAH PERSENTASE
RESPON JAWABAN RESPON RESPON KATEGORI
DIMENSI JAWABAN
POSITIF NETRAL NEGATIF RESPONDEN POSITIF BUDAYA

8 Tindakan manajemen RS menunjukkan bahwa 185 31 8 224 82,59% Kuat


keselamatan pasien merupakan prioritas utama.

9 Manajemen RS hanya tertarik pada keselamatan 117 45 62 224 52,23% Sedang


pasien hanya bila terjadi KTD (Kejadian yang
Tidak Diinginkan)

10 Unit-unit di RS bekerjasama dengan baik untuk 196 24 4 224 87,50% Kuat


memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien

11 Pergantian shift merupakan masalah untuk pasien 188 17 19 224 83,93% Sedang

TOTAL 1.759 473 232 2.464


Budaya Sedang
PERSENTASE 71,39% 19,20% 9,42% 100%
Keterangan:
≥ 75% : Budaya Kuat
51 – 74 %: Budaya
Sedang
≤ 50% : Budaya
Lemah Pembahasan:
1. Terdapat 3 dimensi budaya kuat (≥ 75% ) : Dimensi ke-4, ke-8, dan ke-10
2. Terdapat 8 dimensi budaya sedang (51-74) : Dimensi ke-1, ke-2, ke-3 , ke-5 , ke-6, ke-7, ke-9 dan ke-11
G. PELAPORAN EVENT
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

Dalam 12 bulan terakhir jumlah pelaporan event yang telah dilakukan

7 3
16

Tidak ada
29 1-2 laporan
3-5 laporan

122 6-10 laporan


11-20 laporan
21 atau lebih laporan
47

Kesimpulan:

Dalam 12 bulan terakhir jumlah pelaporan event yang dilakukan tidak ada sebanyak 122.
H. LATAR BELAKANG
DIAGRAM HASIL SURVEY KESELAMATAN PASIEN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

1. Berapa lama anda bekerja di RS ini?

1714
19
Kurang dari 1 tahun
1-5 tahun

6-10 tahun
84
11-15 tahun
53
16-20 tahun
21 tahun atau lebih

37

Kesimpulan :

Rata-rata yang menjawab survey adalah pegawai yang baru bekerja selama 1-5 tahun sebanyak 84
orang.

2. Berapa lama anda bekerja di unit ini?

10
14 34

Kurang dari 1 tahun

46 1-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
16-20 tahun
21 tahun atau lebih
86
34

Kesimpulan:

Rata-rata yang menjawab survey adalah pegawai yang baru berada di unit tersebut yang bekerja 1-5
tahun sebanyak 86 orang.
3. Tepatnya, berapa jam dalam seminggu anda bekerja di RS ini?

10

67
Kurang dari 20 jam seminggu
147 20-39 jam seminggu
40 jam atau lebih seminggu

Kesimpulan:

Rata-rata pegawai yang bekerja di RS dalam seminggu bekerja 40 jam atau lebih dalam seminggu.

4. Apa posisi/ jabatan anda di RS ini?


Dokter
Perawat Apoteker Asisten apoteker Ahli giz
2 11 Analis laboratorium Sanitarian
Teknisi
48 Radiografer
9

38

1
1
5102 Satpam
1 Admisi
3 MPP
1 Bidan CS
10 Unit SIMRS Oksigen
Pejabat Struktural
12 Rekam Medis

14
4 2 5

Kesimpulan:
Yang paling banyak yang menjawab survey keselamatan pasien adalah perawat sebanyak 102
orang.
5. Dalam posisi/ jabatan anda, apakah anda berhubungan langsung dengan
pasien?

41

183
Ya

Tidak

Kesimpulan:

Rata-rata yang menjawab survey keselamatan pasien adalah pegawai yang langsung berhubungan
dengan pasien sebanyak 183 orang.

6. Berapa lama anda bekerja sesuai profesi saat ini?

22 14

19

Kurang dari 1 tahun

74 1-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun

52 16-20 tahun
21 tahun atau lebih

43

Kesimpulan:

Rata-rata yang menjawab paling banyak sesuai profesi adalah yang bekerja 1-5 tahun
sebanyak 74 orang.
I. KRITIK DAN SARAN
1. Perlu dibuat alur pelaporan sistematis untuk tindaklanjut dan pesan yang bisa
disharing demi tidak terulangnya insiden yang sama dan meningkatkan patient
safety.
2. Insiden keselamatan pasien adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh semua
unit RS.
3. Kita harus menjaga keselamatan pasien karena pasien yang kita jaga akan merasa
senang.
4. Keselamatan pasien itu penting dan menjadi prioritas utama bagi RS.
5. Ranjang-ranjang pasien tolong diganti karena sebagian besar sudah tidak layak
pakai, kipas angin di ruangan pasien tidak ada, pasien dan keluarga pasien sering
mengeluh kepanasan.
6. Lebih ditingkatkan lagi sarana prasarana yang memadai demi kenyamanan dan
keselamatan pasien.
7. SDM bila perlu dilatih tiap tahun biar ilmu update.
8. Masalah keselamatan pasien di unit sangat diperhatikan, jika terjadi insiden selalu
didiskusikan dengan kepala ruangan terlebih dahulu. Apapun jenis insiden di unit
berusaha diselesaikan dengan baik sesuai aturan dan prosedur yg berlaku.
9. Sering terjadi miskomunikasi dengan keluarga pasien.
10. Jika terjadi inseden di RS sebaiknya di tangani sesuai prosedur. Selesaikan secara
profesional jangan ada intervensi dari pihak luar yang tidak mempunyai hubungan
dengan permasalahan tersebut. Karena sering kali campur tangan pihak lain justru
memperkeruh keadaan.
11. Keselamatan pasien di RSUD Sumbawa sudah cukup baik, tetapi perlu ada
peningkatan dengan dukungan sarana prasarana dan SDM yang harus di tingkatkan.
12. Perlu Peninjauan lagi hal hal yang berkaitan dengan keselamatan pasien seperti cok,
pagar bed, handrill tiap kamar mandi, keset kamar mandi, kebutuhan staff tiap unit.
13. Perlunya perbaikan pembatas tempat tidur, roda bed pasien, dan bed pasien untuk
memudahkan perawat bekerja dan pasien aman dari risiko jatuh.
14. Keselamatan pasien merupakan indikator utama dalam pelayanan di rs. Insiden
merupakan suatu hal atau kejadian situasi yang berpotensi mengakibatkan cedera,
cacat, kematian dan hal merugikan bagi pasien, pelaporan insiden rs hal penting dlm
program PMKP yang dapat membantu menyelesaikan masalah tentang keselamatan
pasien.
15. Dengan adanya kotak saran atau kotak pengaduan masalah dapat terselesaikan
dengan cepat.
16. Insiden jatuh pasien rata2 karena orang tua terlalu enak tidur, padahal pagar
pengaman tempat tidur sudah dipasang.
17. Keselamatan pasien merupakan prioritas utama, apalagi di ruang anak sangat
beresiko sekali dengan resiko cidera. Maka dari itu kami tetap memperhatikan pagar
pengaman tempat tidur pasien terpasang. Selain itu dalam pemberian teraphy selalu
kami terapkan gelang identitas.

Anda mungkin juga menyukai