NIM : 1909482010106
SOAL
JAWAB
1. Sumber botani penghasil minyak essential lavender yaitu pada daun dan pada
bunga pada tanaman lavender.
2. Pengaruh asupan/ level air (water stress) mempengaruhi kualitas minyak
essential lavender yang dihasilkan yaitu hasil minyak yang jauh lebih tinggi di
bawah tekanan sedang daripada tekanan air yang parah, dan ini mungkin
terkait dengan spesies tanaman, tingkat stres air dan / atau iklim mikro
(Bettaieb et al.,2009). Peningkatan hasil minyak pada tanaman aromatik
di bawah tekanan air juga dilaporkan untuk peterseli (P. crispum)
(Petropoulos et al., 2008), oregano Meksiko (L. berlandieri Schauer)
(Dunford dan Vazquez, 2005) dan S. hortensis (Baher et al.., 2002).
Terdapat bukti bahwa dibawah tekanan, kepadatan kelenjar minyak yang
lebih tinggi terdapat pada daun sebagai akibat dari area daun yang
terbatas, yang mengakibatkan peningkatan hasil minyak (Simon et al.,
1992). Pada minyak essential lavender dengan kemotipe lavender CT-1,8
cineole. Beberapa konstituen berkurang pada tekanan yang lebih intens
seperti pinene, sabinene, pinene, dilimonene dan terpineol. Selain itu
water stress air memiliki keuntungan yaitu dapat meningkatkan kosentrasi
dari minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman lavender namun tidak
semua kandungan yang terkandung dalam lavender memiliki konsentrasi
tinggi akibat dari water stress.
3. Kandungan fitokimia dari miyak lavender yaitu terdiri dari linalool, linalyl
acetate, 1,8-cineole dan kamper (Cavanagh dan Wilkinson, 2002). lavandulyl
acetate, 4-terpineol dan a-terpineol. Kandungan 1,8-cineole, dalam minyak
lavender memiliki aktivitas antijamur dan antimikroba (Pitarokili et al., 2003).
4.