1

KEARIFAN LOKAL RAMBU TUKA TANA TORAJA

Oleh: Asrul Haq Alang

Rambu Tuka merupakan salah satu kebudayaan atau kearifan local masyarakat Tana Toraja,
Upacara Rambu Tuka merupakan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Tana Toraja sebagai rasa
syukur mereka atas selesainya renovasi rumah adat.

Berbeda dengan upacara rambu solo, pelaksanaan upacara rambu tuka dilakukan di pagi hari atau
sebelum matahari mencapai puncaknya. Upacara rambu tuka juga melakukan penyembelihan babi, tetapi
babi yang disembelih bukan sembarang babi, disesuaikan dengan strata pemilik tongkonan atau rumah
adat yang di renovasi. Babi yang disembelih harus berjenis kelamin jantan dan mempunyai tanda
didahinya, disembelih dengan menghadap ke timur karena mereka meyakini bahwa Tuhan berada disana.

Rambu Tuka juga memiliki tarian khas yaitu tarian manimbong, tarian ini dilakukan dengan
tujuan mengucapkan rasa syukur dan memanjatkan doa dan permohonan kepada Tuhan.

IMPLEMENTASI RAMBU TUKA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS

Dalam upacara rambu tuka, masyarakat Tana Toraja sangat serius dan teliti dalam menyiapkan
pelaksanaan upacara rambu tuka tersebut. Waktu serta hewan yang akan disembelih sangat dipersiapkan
dengan matang, syarat-syarat serta ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan upacara rambu tuka diikuti
dengan benar. Begitupula dengan para penari dalam tari-tarian tersebut sangat menjaga gerakan-gerakan
yang sudah ditentukan oleh pemangku adat (parenge). Segala ritual serta doa atau permohonan ditentukan
oleh pemangku adat (parenge) yang ada di daerah tersebut.

Dari upacara rambu tuka tersebut kita mampu memetik hikmah bahwa, setiap yang akan kita
kerjakan harus sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dan patuh dengan apa yang dikatakan oleh
pemimpin. Rambu tuka juga mengajarkan kita bagaimana kita harus bersyukur atas apa yang telah kita
dapatkan dan tetap memohon perlindungan dan petunjuk dari Tuhan.

Bekerjalah dengan Ikhlas, biar Tuhan yang menilainya dan Sejaralah yang mencatatnya

Wallahu A’lam bi As-Shawwab