Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pencapaian ASI eksklusif masih belum mencapai target yang ditetapkan.


Beberapa penyebab belum tercapainya ASI eksklusif adalah belum optimalnya
persiapan laktasi pada saat kehamilan. Pengetahuan ibu yang rendah merupakan
faktor risiko ibu tidak mempersiapkan ASI pada saat kehamilan. Hal ini juga
disebabkan karena ibu hamil masih bekerja sehingga belum mempersiapkan ASI
eksklusif ketika hamil secara optimal. Penelitian Mitra menyatakan bahwa ibu bekerja
tidak mempersiapkan ASI eksklusif selama kehamilan karena tidak mengetahui
bagaimana perawatan payudara pada waktu hamil. Persiapan laktasi merupakan salah
satu upaya yang dilakukan untuk keberhasilan ASI esklusif. Persiapan laktasi dimulai
pada saat kehamilan, setelah ibu melahirkan (masa perinatal) sampai bayi berusia 2
tahun. Persiapan laktasi dimulai pada saat kehamilan dengan memperhatikan
kebutuhan gizi, menghindari stress serta melakukan perawatan payudara. Persiapan
psikologis perlu disiapkan sejak kehamilan dengan memberikan keyakinan bahwa ibu
dapat memberikan ASI esklusif dan produksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi. Selain
itu persiapan lainnya adalah ibu menambah pengetahuan dan wawasan tentang gizi
ibu hamil, perawatan payudara dan cara menyusui yang benar (Vidayanti &
Wahyuningsih, 2017).

Pemberian Air Susu Ibu pada bayi terbaik untuk kualitas anak bangsa. Air Susu
Ibu kebutuhan sempurna bagi bayi. Memberikan air susu ibu berarti memberi zat gizi
tertinggi untuk saraf otak, sebagai zat kekebalan dari penyakit, serta membangun
ikatan emosional ibu dan bayi. ASI penting untuk kebutuhan yang optimal baik fisik
maupun kecerdasan. Faktor utama penyebab kematian bayi di Indonesia adalah
kurang gizi. Status gizi ibu pada saat melahirkan dan bayi itu sendiri merupakan
penyebab angka kematian bayi yang tinggi. Pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu dan
bayi sangatlah penting. Air susu ibu pemenuhan gizi yang paling murah dan mudah
didapat.2,3 ASI eksklusif cakupannya rendah disebabkan oleh faktor di antaranya
faktor pendidikan, pengetahuan dan pengalaman ibu, dukungan keluarga, sarana, serta
kondisi medis ibu karena penyakit atau pengobatan tertentu. Kondisi psikologis ibu
seperti sikap terhadap proses menyusui, keyakinan, dan kepercayaan diri serta
motivasi (Mitra et al., 2022)

B. Tujuan

 Mendukung pemenuhan ASI pada bayi dengan meningkatkan pemahaman


pemberian ASI yang tepat dan benar kepada sang ibu melalui teknik konseling
laktasi.

Sumber Modal = Iuran Anggota pendiri klinik Rp. 200.000 x 5 = Rp. 1.000.000,00

Referensi :

Mitra, M., Nurlisis, N., & Rany, N. (2022). Edukasi Online tentang Persiapan Laktasi
Ketika Hamil untuk Keberhasilan ASI eksklusif dan Pencegahan Stunting.
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(4), 475–481.
https://doi.org/10.55983/empjcs.v1i4.183

Vidayanti, V., & Wahyuningsih, M. (2017). Efektifitas Konseling laktasi Terhadap


Efikasi Diri dan Kemampuan Menyusui Ibu pasca Bedah Sesar. Jurnal
Keperawatan …, 4(April), 154–162.
http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/article/view/115%0Ahttp://
nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/article/download/115/45

Anda mungkin juga menyukai