Anda di halaman 1dari 70

Pengetahuan Dasar

Safety dan
Pengendalian
Energi Berbahaya
Kapita Selekta
Teknik Elektro
Universitas Kristen Maranatha
Profile

 Hardi Sumali  2014 Shanghai Normal University –


Chinese Language Course
 0822031
 2015-2016 PT ALMEC
 TE 2008
interpreter dan sales engineer.
 2016-2018 SGMW Motor Indonesia
Control & Robot Engineer.
Equipment Management Lead
Engineer.
 2018-Now PILZ South East Asia
Technical Support Engineer

©Hardi Sumali 2
Tujuan

 Mengetahui apa itu safety secara umum.


 Memahami potensi bahaya yang dapat timbul dari
kondisi sekitar kita.
 Mengetahui sumber energi yang dapat menimbulkan
bahaya.
 Memahami konsep dasar dari pengendalian energi
berbahaya.

©Hardi Sumali 3
Pengetahuan Dasar Safety

Kapita Selekta
Teknik Elektro
Universitas Kristen Maranatha

©Hardi Sumali 4
Apa itu safety?

 Kondisi terlindungi dari atau hampir tidak mungkin


menyebabkan bahaya, risiko, atau cedera.
 Dalam Bahasa Indonesia sering disebut keselamatan
atau keamanan.

©Hardi Sumali 5
Kasus Kecelakaan Kerja di Indonesia

Tahun Jumlah Kasus Pertumbuhan


1999 91.510 -
2000 98.902 8,1%
2001 104.774 5,9%
2002 103.804 -0,9%
2003 105.846 2,0%
2004 95.418 -9,9%
2005 96.081 0,7%
2006 95.624 -0,5%
2007 83.714 -12,5%
2008 58.600 -30,0%
2009 54.398 -7,2%
2010 86.693 59,4%
2011 99.491 14,8%

Sumber : Jamsostek (2011)

Pada tahun 2001 jumlah kecelakaan kerja di Indonesia menduduki peringkat tertinggi
di antara negara-negara ASEAN.
©Hardi Sumali 6
Undang-Undang no 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
Setiap tenaga kerja berhak
mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional.

Pekerja adalah aset perusahaan


yang harus dijaga dan
diperhatikan mengingat
banyaknya faktor dan resiko
www.osha.org
bahaya yang ada di tempat kerja. www.nfpa.com
©Hardi Sumali 7
Arti Lambang K3

 Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi


sebelas berwarna hijau di atas warna dasar putih.
 Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
 Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (PAK).
 Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan
rohani.
 Warna Putih : bersih dan suci.
 Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
 Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-
Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

©Hardi Sumali 8
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang
tidak diinginkan,
bilamana pada saat itu
sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
©Hardi Sumali 9
ACCIDENT
Suatu kejadian yang
tidak diinginkan dan
berakibat cedera pada
manusia, kerusakan
barang, gangguan
terhadap pekerjaan dan
pencemaran
lingkungan.
©Hardi Sumali 10
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan (harm).

Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia,


bagian-bagian mesin, bentuk energi,
metode kerja atau situasi kerja

©Hardi Sumali 11
“HARM”
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian
berupa:
• Kematian
• cedera,
• sakit fisik atau mental
• kerusakan property
• kerugian produksi
• kerusakan lingkungan
• Atau kombinasi dari kerugian-kerugian di
atas
©Hardi Sumali 12
“RISK”
Resiko adalah kemungkinan kerugian
yang akan timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.

Untuk menentukan resiko membutuhkan


perhitungan antara konsekuensi/
dampak yang mungkin timbul dan
probabilitas, yang biasanya disebut
sebagai tingkat resiko (level of risk).
©Hardi Sumali 13
©Hardi Sumali 14
Piramida Kecelakaan

1• Fatality

30 • Lost Work Day

300 • Recordable Injury

3,000 • Near misses


(estimated)

300,000 • At-Risk behaviors


(estimated)

©Hardi Sumali 15
Contoh Sehari-hari

1 •Fatality

30 •Lost Work Day

300 •Recordable Injury

3,000 •Near misses


(estimated)

•At-Risk
300,000 behaviors
(estimated)

©Hardi Sumali 16
Motivasi Safety – Biaya Kecelakaan
 Ekonomi: Total biaya kecelakaan seperti “Gunung Es”

 10% is visible
 Cost of recovering from injury
 Employers liability
 Third party / public liability
 Product liability

 90% is not visible


 Denda
 Kerusakan produk & material
 Biaya legal
 Kerusakan pabrik & bangunan  Kerja lembur
 Kerusakan tool & equipment  Penggantian pekerja
 Waktu investigasi
 Waktu supervisor teralihkan  Pembuatan laporan
 Supplai darurat  Kehilangan pengalaman (expertise)
 Pembersihan area
 Production delays
©Hardi Sumali 17
Accident Investigation Methods

H. W. Heinrich (1930) melakukan studi terhadap


75.000 kasus kecelakaan menyebutkan rasio
88 : 10 : 2

Artinya:
88 % kecelakaan karena faktor tindakan tidak
aman.
10 % kecelakaan karena faktor kondisi tidak
aman
2 % kecelakaan karena faktor yang tidak dapat
dicegah/dijelaskan
©Hardi Sumali 18
Tindakan/perbuatan tidak aman (unsafe act)

Tindakan/perbuatan tidak aman (unsafe act)


adalah suatu perbuatan yang melanggar
prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang
telah disyaratkan, yang memberikan peluang
terjadinya kecelakaan

©Hardi Sumali 19
Kondisi tidak aman (unsafe condition)
Kondisi tidak aman (unsafe condition) adalah: suatu kondisi
fisik atau keadaan berbahaya yang dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan/penyakit akibat
kerja

©Hardi Sumali 20
©Hardi Sumali 21
©Hardi Sumali 22
©Hardi Sumali 23
©Hardi Sumali 24
©Hardi Sumali 25
©Hardi Sumali 26
©Hardi Sumali 27
©Hardi Sumali 28
Kecelakaan Kerja
WARNING GRAPHICAL CONTENT!!

©Hardi Sumali 29
©Hardi Sumali 30

30
©Hardi Sumali 31
©Hardi Sumali 32
©Hardi Sumali 33
It’s safe now

©Hardi Sumali 34
What are these condition?
A. Accident
B. Incident
C. Unsafe condition
D. Unsafe act

©Hardi Sumali 35
Observant eye training

©Hardi Sumali 36
Berapa banyak yang anda
temukan?

©Hardi Sumali 37
©Hardi Sumali 38
3 Prinsip Dasar Safety

 Jangan menyakiti diri sendiri


 Jangan menyakiti orang lain
 Jangan disakiti orang lain

©Hardi Sumali 39
Break 5 minutes

©Hardi Sumali 40
Pengendalian Energi
Berbahaya

Kapita Selekta
Teknik Elektro
Universitas Kristen Maranatha

©Hardi Sumali 41
©Hardi Sumali 42
Apakah tempat kerja Anda
pernah mengalami kejadian
terkait dengan pelepasan energi
berbahaya?

©Hardi Sumali 43
Objektif
• Mengapa LOTO begitu penting.
• Siapa yang berhak melakukan LOTO
• Kapan LOTO diperlukan
• Prosedur umum LOTO
• Bagaimana Group LOTO
• Prosedur untuk Removal
• Pengendalian LOTO saat pergantian shift
• Inspeksi dan sertifikasi

©Hardi Sumali 44
Sumber energi berbahaya
• Sistem kelistrikan
• Sistem kontrol pneumatic
• Sistem operasi hidrolik
• Sistem operasi mekanik
• Peralatan dengan temperatur tinggi
• Sistem distribusi bahan kimia

©Hardi Sumali 45
Control of Hazardous Eenergy (CHE)

LOTO
Pneumatic
LOTO
Eng. Protective
Steam Device
Electrical
Power
Condensate LOTO

LOTO

Hydraulic Hydraulic
Discharge Pressure

Pipe Trench - Other Equipment


©Hardi Sumali 46
Definisi LOTO
Lock Out (LO)

Tindakan yang diperlukan untuk mengisolasi


peralatan dari potensi pelepasan energi berbahaya
sehingga tidak membahayakan karyawan selama
berlangsungnya perbaikan ataupun pemeliharaan
peralatan.
Tag Out (TO)

Larangan yang ditulis & digantungkan pada alat


tersebut

47
Basic LOCKOUT
• Identifikasi bagian yang berbahaya dari
peralatan (listrik, steam, air pressured, dsb)
• Matikan bahaya tersebut dari sumbernya
(MCB/breaker, main valve, dsb)
• Kendalikan sumber energi tsb dengan
penguncian menggunakan kunci sesuai
peruntukannya.

©Hardi Sumali 48
Aplikasi LOTO

LOTO diperlukan ketika:


• Perawatan atau perbaikan mesin
• Keterpaparan energi yang mungkin tidak
terduga
• Guarding atau safety devices di lepas untuk
perbaikan atau perawatan

©Hardi Sumali 49
Beberapa pekerjaan dimana
LOTO tidak diperlukan :

• Normal production
• Minor adjustment atau pergantian tools
• Bekerja pada peralatan dimana kontrol
bahaya listrik dengan di lepas plugnya

©Hardi Sumali 50
Siapa yang berhak
melakukan LOTO?
• Hanya personil yang sudah
terotorisasi yang boleh melakukan
LOTO
• Personil tersebut harus tersertifikasi
melalui pelatihan dan uji
kompetensi

©Hardi Sumali 51
Warning Disturbing
Graphical Content!!!!

©Hardi Sumali 52
Padlock

©Hardi Sumali 53
Lockout Hasps

©Hardi Sumali 54
55
Cord plug locking device

©Hardi Sumali 56
Valve handle locking device

©Hardi Sumali 57
Ball valve locking device

©Hardi Sumali 58
©Hardi Sumali 59
Breaker locking devices

©Hardi Sumali 60
Lockout Box

©Hardi Sumali 61
Electrical Mechanical Group
©Hardi Sumali 62
©Hardi Sumali 63
Lockout Tag

©Hardi Sumali 64
Pelaksanaan Pengendalian & Energy
• Pemutusan energi hanya boleh dilakukan oleh karyawan
yang berwenang & terlatih.
• Sebelum Lock out tagout dilakukan harus memberitahu pada
karyawan disekitarnya

 Langkah-langkah sbb :
1. Persiapan penyetopan mesin
2. Stop mesin (push botton, CB / Safety Switch
3. Pengisolasian mesin (menutup valve yangg berenergi)
LOTO untuk Handle Ball Valve
4. melakukan Lockout-Tagout
5. Pengendalian Energi yang ada (energy dibuang, harus stop
moving)
6. Verifikasi dari Pengisolasian (test & check recheck )
©Hardi Sumali 65
©Hardi Sumali 66
Melepas LOTO

1. Yakinkan bahwa mesin betul-betul aman


untuk dioperasikan
2. Ambil / rapihkan alat-alat kerja yang ada di
daerah kerja
3. Semua bagian mesin & pelindung mesin harus
sudah dipasang
4. Periksa apakah semua pekerja secara fisik
sudah dalam kondisi aman
5. Lepas LOTO
6. Sistem diberi energy, dan ikuti prosedur dalam
menjalankan mesin agar tidak terjadi
kecelakaan

©Hardi Sumali 67
TANGGUNG JAWAB KOORDINATOR AREA

1. Memastikan aplikasi LOTO dilakukan dengan benar untuk


setiap pekerjaan yang berkaitan dengan penghentian
sumber energi berbahaya di area masing-masing
2. Memastikan pekerjaan HANYA kembali dimulai setelah
semua orang yang berada dalam posisi aman.
3. Memastikan semua mesin memiliki tempat untuk
memasang LOTO

©Hardi Sumali 68
©Hardi Sumali 69
TERIMA KASIH…….
©Hardi Sumali 70

Anda mungkin juga menyukai