Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN EVALUASI KEPATUHAN TERHADAP

CLINICAL PATHWAY JANUARI 2020


RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA SIMPANG EMPAT

JL. M. NATSIR NO. 01– PASAMAN BARAT

TELP. 0753-7464015 FAX 7464221

Email : yarsi_simp4@yahoo.com
Bab I
Pendahuluan

Clinical Pathway mulai diterapkan di RSI Ibnu Sina Simpang Empat berdasarkan PPK dan telah
mendapatkan kesepakatan dokter spesialis yang bersangkutan.

Penetapan Clinical Pathway di RSI Ibnu Sina Simpang Empat meliputi kasus penyakit sebagai
berikut :

1. Dengue Haemoragic Fever


2. Gastroenteritis
3. Apendisitis Akut
4. Sectio Caesaria a/i SC Berulang
5. Stroke Infark
BAB II
Pelaksanaan

 Dilakukan oleh Ketua Panitia PMKP, Wakil Ketua Komite Medik dan dilakukan setiap bulan.
 Dengan cara audit berkas RM, membandingkan catatan perawatan pasien dengan Clinical
Pathway.
 Perhitungan sampel yang digunakan adalah 10 % dari populasi.
 Apabila terdapat variabilitas dalam perjalanan penyakit atau komplikasi tidak digunakan
sebagai populasi pengambilan data.
 Kriteria yang dinilai adalah :
o Operasi : Asesmen klinis (diagnosa), Penunjang (Lab/Radiologi/PA), Tindakan
(Konsultasi dokter, Asesmen anestesi dan bedah, kelengkapan informed consent,
penandaan), Obat dan lama rawat.
o Non operasi : Asesmen klinis, Penunjang (lab/radiologi), obat dan lama rawat.
BAB III
Hasil

Hasil Evaluasi Bulan Januari 2020 :

1. Dengue Haemoragic Fever

Tabel kesesuaian :
Jumlah pasien yang terdiagnosa DHF pada bulan Januari 2020
= 34

  Lama rawat Asesmen Klinis Penunjang Obat

Persentase kepatuhan terhadap CP 97% 100% 100% 100%


DHF

Hasil :

Ketidaksesuaian CP terdapat pada Lama Rawat.

Lama rawat pasien dengan diagnosa DHF adalah 1 sampai 7 hari. Dari 34 pasien, hanya 1 (3 %)
yang lama rawat melebihi dari Clinical Pathway. Sementara 33 pasien (97 %) mendapatkan
perawatan tidak melebihi 7 hari dan sesuai dengan Clinical Pathway) .
Ketidak sesuaian lama rawat berdasarkan Clinical Pathway dikarenakan pasien tersebut dirawat
dengan keadaan penyakit lainnya, yaitu Atrial Fibrilasi sehingga pasien tersebut juga mendapatkan
perawatan dari bagian Spesialis Jantung.

2. Gastroenteritis pada anak

Tabel kesesuaian

Jumlah pasien yang terdiagnosa Gastroenteritis pada anak pada bulan Januari 2020
=5
  Lama rawat Asesmen Klinis Penunjang Obat

Persentase kepatuhan terhadap 100% 100% 100% 75%


CP Gastroenteritis

Tabel belum
disesuaikan

Hasil:

Ketidaksesuaian CP terdapat pada Obat.

Dari 5 pasien yang terdiagnosa Gastroenteritis, terdapat 80% kepatuhan pada obat dan ada 20%
ketidakpatuhan terhadap obat sesuai Clinical Pathway yaitu 1 pasien yang tidak mendapatkan
probiotik.
3. Apendisitis Akut

Tabel kesesuaian

Jumlah pasien yang terdiagnosa Apendisitis Akut pada bulan Januari 2020
= 22
Lama Asesmen
  rawat Klinis Penunjang Obat Tindakan

Persentase kepatuhan terhadap CP 100% 100% 100% 100% 100%


Apendisitis akut

Hasil:

Dari 22 pasien, seluruhnya (100 %) sesuai dengan Clinical Pathway.


4. Sectio Caesaria a/i SC Berulang

Tabel kesesuaian

Jumlah pasien yang terdiagnosa Sectio Caesaria a/i SC Berulang pada bulan Januari 2020
= 18

Lama Asesmen
  rawat Klinis Penunjang Obat Tindakan

Persentase kepatuhan 100% 100% 100% 100% 100%


terhadap CP SC AI sc Berulang

Hasil:

Dari 18 pasien, seluruhnya (100 %) sesuai dengan Clinical Pathway.


5. Stroke Infark

Tabel kesesuaian

Jumlah pasien yang Stroke Infark pada bulan Januari 2020


= 11

  Lama rawat Asesmen Klinis Penunjang Obat

Persentase kepatuhan terhadap CP 100% 100% 82% 82%


Gastroenteritis

Ketidaksesuaian CP terdapat pada Pemeriksaan Penunjang dan Obat.

Pemeriksaan Penunjang pada Stroke Infark adalah Darah Lengkap dan EKG. Dari 11 pasien hanya 9
(82%) yang sesuai dengan Clinical Pathway. Sementara 2 pasien (18%) tidak dilakukan pemeriksaan
EKG.

Pada Obat, dari 11 pasien hanya 9 (82%) yang sesuai dengan Clinical Pathway. Sementara 2 pasien
(18%) tidak mendapatkan obat Plasmin (per oral) yang ada di dalam Clinical Pathway Stroke Infark.
BAB IV
Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

 Dari evaluasi Clinical Pathway yang telah dilakukan , sebagian besar dokter spesialis telah
mengikuti CP yang berlaku.
 Ketidaksesuaian obat dan penunjang dikarenakan Clinical Pathway belum disesuaikan
dengan formularium nasional dan PPK terbaru.

Rekomendasi

 Melakukan Sosialisasi lebih lanjut dengan DPJP agar melakukan perawatan medis sesuai
dengan Clincal Pathway.
 Memaparkan hasil evaluasi Clinical Pathway dalam rapat Komite Medik.
 Merevisi Clinical Pathway agar obat-obatan yang digunakan sesuai dengan formularium
nasional dan PPK terbaru.
 Melaksanakan audit medis dengan rutin.
 Kepatuhan CP dijadikan sebagai salah satu penilaian kinerja tenaga medis

Simpang Empat, 10 Februari 2020


Mengetahui Ketua KomDik Sekretariat KomDik

dr. Arnaz Fahdika, Sp. An dr. Dio Syaherma

Anda mungkin juga menyukai