Anda di halaman 1dari 20

CHAPTER 2 - 6

Muhammad Fikry Muhammad Ridwan Mochammad Rafif


Abdurrazaq Amin Arinugraha
1401204209 1401200047 1401200566
CHAPTER 2
MODEL PERUBAHAN
LEWIN
· Perubahan sebagai modifikasi dari kekuatan-kekuatan yang menjaga stabilitas perilaku sistem. Secara
khusus, serangkaian perilaku tertentu setiap saat adalah hasil dari dua kelompok kekuatan: mereka yang
berjuang untuk mempertahankan status quo dan mereka yang mendorong perubahan.
· Ada 3 langkah dalam proses perubahanmenurut model perubahan lewin yaitu : Unfreezing, Moving, dan
Refreezing.

· Ada 8 Langkah utama dari proses perubahan dari model penelitian tindakan yaitu : Problem
identification, Consultation with behavioral science expert, data gathering and preliminary diagnosis,
feedback to key client or group, joint diagnosis of problem, joint action planning, action, and data gathering
after action.
· Ada 5 tahap atau fase perubahan menurut Model positif yaitu : Initiate the inquiry, inquire into best
practices, discover the themes, envision a preferred future, and design and deliver ways to create the future.
· Fase tradisional perubahan terencana mencakup 4 langkah : Identifikasi, konvensi, organisasi, dan
evaluasi.

CHAPTER 3
THE ORGANIZATION
DEVELOPMENT PRACTITIONER

· Profesional OD telah memperluas nilai-nilai tradisional dan rangkaian keterampilan untuk


memasukkan lebih banyak perhatian pada efektivitas organisasi, daya saing, dan hasil garis bawah,
dan perhatian yang lebih besar pada bagian teknis, struktural, dan strategis organisasi. Ekspansi
tersebut, terutama dalam menanggapi tuntutan persaingan yang sangat tinggi yang dihadapi
organisasi modern, telah menghasilkan lebih banyak kumpulan profesional OD yang diarahkan untuk
membantu organisasi mengatasi tekanan tersebut.
· Praktisi PO harus memiliki keterampilan dan pengetahuan dasar seperti : Keterampilan
interpersonal, Kemampuan interpersonal, Keterampilan konsultasi dan harus mengetahui mengenai
teori pengembangan organisasi.

· Pendekatan yang menjanjikan untuk mendapatkan keuntungan dari konsultan OD internal dan
eksternal adalah dengan memasukkan mereka berdua sebagai anggota tim konsultan internal-
eksternal.
· penelitian menunjukkan bahwa keefektifan tim semacam itu bergantung pada anggota yang
mengembangkan hubungan kolegial yang kuat, suportif.
· praktisi OD harus memahami emosi dengan cukup baik untuk berhubungan dan membantu
anggota organisasi mengatasi penolakan, komitmen, dan ambiguitas pada setiap tahap perubahan
terencana. Terlepas dari fokus utama pada rasionalitas dan efisiensi, hampir semua proses perubahan
harus mengatasi masalah penting dan sulit yang menimbulkan emosi seperti ketakutan akan
kegagalan, penolakan, kecemasan, dan kemarahan.

CHAPTER 4
PROSES ENTERING
DALAM OD

-Proses ini biasanya dilakukan saat anggota organisasi dan praktisi yang akan menengahi saat ada masalah
pada organisasi
-Proses ini meliputi : klarifikasi masalah organisasi, menentukan client yang relevan, dan memlilih pelaksana
OD yang sesuai.
1.Klarifikasi masalah organisasi : seblum memilih pelaksana OD, biasanya organisasi memaparkan
permasalahan pada organisasi.
2.Menentukan klien yang relevan : penentuan client bisa ditentukan dengan melihat kompleksitas situasi.
Pemelihan anggota yang terlibat bisa lebih sulit jika masalah pada organisasi tidak bisa diselesaikan pada
satu unit, misalnya jika masalah pada manajer produksi berkaitan dengan tim lain.
3.Pemilihan pelaksana OD yang sesuai : pemilihan pelaksaan harus tepat agar seluruh masalah pada
organisasi dapat diselesaikan dengan baik.

PROSES CONTRACTING
DALAM OD
-Contracting merupakan bagian penting pada OD karena hal ini bisa menyangkut
kepada jalannya OD di kemudian waktu.
-Contracting dapat dilakukan secara informal dan formal
1.Formal : menyatakan secara tertulis
2.Informal : menyatakan secara verbal

-Mutual expectations : hal ini berkaitan dengan menyamakan ekspektasi dari client
dan pelaksana OD.

CHAPTER 5
DIAGNOSING
ORGANIZATION
Diagnosis adalah proses memahami bagaimana organisasi berjalan.
Hal ini bertujuan mengetahui informasi organisasi yang akan diubah desainnya
Open System.
Merupakan sebuah desain sistem organisasi yang menjelaskan kesamaan antara
departemen, grup, dan individual. Kesamaan tersebut akan menjadi dasar
pengaturan dan fungsi dari suatu organisasi.

Diagnosing organizational system


Jika dilihat dengan open system, maka organizational system akan dibagi dengan 3
level berbeda.

ORGANIZATION
LEVEL
GROUP LEVEL
INDIVIDUAL
LEVEL
CHAPTER 6
DIAGNOSTIC MODEL
model diagnostik yang terkait dengan kelompok dan individu dijelaskan dan diterapkan. Masing-masing
model diturunkan dari pandangan sistem terbuka organisasi yang dikembangkan. Model diagnostik
mencakup input, komponen desain (proses transformasi), dan dimensi output yang diperlukan untuk
memahami kelompok dan pekerjaan individual. 120 BAGIAN 2 Proses Pengembangan Organisasi Model
diagnostik kelompok mengambil desain organisasi sebagai masukan utama, memeriksa kejelasan tujuan,
struktur tugas, komposisi kelompok, norma kinerja, dan fungsi tim sebagai komponen desain utama dan daftar
kinerja kelompok dan kualitas kehidupan kerja anggota sebagai output. Seperti halnya model sistem terbuka
lainnya, penyelarasan bagianbagian ini adalah kunci untuk memahami keefektifan. Pada tingkat pekerjaan
individu, desain organisasi, desain kelompok, dan karakteristik masingmasing pekerjaan merupakan masukan
yang menonjol. Variasi tugas, signifikansi tugas, identitas tugas, otonomi, dan umpan balik bekerja sama untuk
menghasilkan keluaran kepuasan kerja dan kualitas kerja

Anda mungkin juga menyukai