Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRESPEKTIF ISLAM PERILAKU KEPEMIMPINAN EFEKTIF


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Leadership and Flexibility Management
Dosen pengampu : Irmayanti Hasan,ST., MM

Disusun Oleh :
1. Oktavianto Bagas Pratama (19550087)
2. Ima Fidatul Ulum (200503110096)
3. Fitri khoirotul ummah (200503110113)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat Kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah “Leadership and Flexibility Management” tepat pada waktunya tanpa
suatu halangan apapun.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah ini yang telah memberikan ilmu serta arahan dalam proses perkuliahan ini. Kami sangat
beharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharap kritik dan saran dari
pembaca sekalian demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi para pembaca sekalian.

Malang, 25 Februari 2023

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
2.1 TEORI TEORI KEPEMIMPINAN .................................................................................... 7
2.2 KEPEMIMPINAN EFEKTIF DALAM ISLAM ............................................................... 8
2.3 KRITERIA KEPEMIMPINAN IDEAL MENURUT ISLAM ......................................... 9
2.4 PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN ............................................................................ 11
BAB III................................................................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................................................................ 13
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTKA............................................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kepemimpinan dan pemimpin adalah persoalan sehari-hari dalam masyarakat,
organisasi atau perusahaan, bernegara dan berbangsa. Kemunduran dan kemajuan
masyarakat, organisasi, korporasi, negara dan bangsa terpengaruh oleh pemimpinya.
Karena itu, bebrapa teori tentang kepemimpinan dan pemimpin telah muncul dan menjadi
luas.
Peran seorang pemimpin sangat penting bagi anggota atau instansi, karena seorang
pemimpin yang baik bisa membawa perubahan positif pada apa yang dipimpinnya. Dan
sebaliknya hal itu juga dapat membawa perubahan negatif. Kepemimpinan seorang
pemimpin memiliki dampak yang sangat besar pada arah dan gerak lembaga yang
dipimpinnya. Setiap pemimpin memiliki cara memimpin yang berbeda-beda dalam
berbagai lembaga dan perusahaan. Salah satunya adalah gaya kepemimpinan islami. Peran
kepemimpinan dalam islam dapat dilihat melalui contoh-contoh kepemimpinan Nabi
Muhammad SAW yang terbagi menjadi dua bagian yaitu pelayan dan penjaga (Hafiz
Sandeq Yusuf et al., 2022).
Pemimpin adalah seseorang yang ada dalam organisasi kelompok yang menentukan
tugas yang berhubungan langsung dalam kegiatan kelompok. Secara etimologi
kepemimpinan berarti khilafah, imamah, dan imaroh. Sedangkan secara terminologi
kepemimpinan adalah tentang membangun lingkungan sosial lainya (Stephen P. Robbins,
1988).
Stoner & Edward Freeman menyatakan bahwa, kepemimpinan adalah proses
memimpin dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan anggota
kelompok. Suatu proses manajemen yang dicari oleh seorang manajer membuat orang lain
tertarik bergabung denganya untuk mengejar suatu sasaran yang diharapkan. Terdapat tiga
implikasi penting ada dalam hal itu adalah: 1) termasuk kepemmpinan orang lain, baik
bawahan maupun pengikut. 2) kepemimpinan berarti membagi kekuasaan antara pemimpin
dan anggota kelompok secara seimbang karena anggota kelompok tidak berdaya. 3)
kemampuan untuk menggunakan kekuasaan yang berbeda mempengaruhi perilaku
selanjutnya dengan cara yang berbeda (Muhibah, 2017)
Dalam islam, kepemimpinan adalah tanggung jawab dan amanah. Bukan hanya
bertanggung jawab kepada anggota yang dipimpinnya, tetapi juga pertanggung jawaban

4
kepada Allah SWT. Artinya, tanggung jawab pimpinan dalam islam tidak hanya secara
horizontal formal antar manusia, tetapi secara vertikal moral yaitu tanggung jawab kepada
Allah SWT di akhirat kelak. Seorang pemimpin mungkin dianggap lolos dari tanggung
jawab formal bagi mereka yang dipimpinnya akan tetapi tidak bisa lolos jika bertanggung
jawab kepada Allah SWT (Hamdiah, 2021).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan yang efektif dalam pandangan islam?
3. Bagaimana kriteria kepemimpinan yang ideal menurut islam?
4. Apa saja prinsip kepemimpinan dalam islam?

5
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian kepemimpinan
Secara bahasa kepemimpinan adalah khilafah, imamah, imaroh, memiliki kekuasaan
eksekutif atau kualitas atasan ataubekerja dalam kepemimpinan. Sedangkan secara
terminologi merupakan kesempatan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah upaya untuk mengubah
semua potensi yang tersembunyi menjadi kenyataan. Peran dan tanggung jawab seorang
pemimpin adalah memimpin dan menggerakkan, mengarahkan, memotivasi dan
mendorong orang yang disuruh melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Meskipun
tugas dan tanggung jawab pemimpin harus dilakukan secara aktif untuk berhasil
menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya berdasarkan rencana dan kebijakan
yang jelas (Hamdiah, 2021).
Kepemimpinan dalam perspektif islam terdapat pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat
30 yang berbunyi;

ِْ
‫ض‬ ‫ٱْلَر‬
ْ ‫ِى‬ ‫ٌۭ ف‬
‫ِل‬‫َاع‬
‫ِى ج‬ ‫َة‬
‫ِ إ‬
‫ِن‬ ‫ٰٓئ‬
‫ِك‬ ‫لـ‬ََ ْ‫بكَ ل‬
‫ِلم‬ َُّ
‫ل ر‬ ‫ْ ق‬
َ‫َا‬ ‫َإ‬
‫ِذ‬ ‫و‬
‫ها‬َ‫ِي‬‫د ف‬‫ْس‬
ُِ ‫يف‬ُ ‫من‬َ ‫ها‬ ‫ُ ف‬
َ‫ِي‬ ‫َل‬‫ْع‬ ََ
‫تج‬ ‫۟ أ‬
‫ٰٓا‬ ُ َ
‫الو‬ َۖ
‫ٌۭ ق‬
‫ة‬ ‫َل‬
‫ِيف‬ ‫خ‬
َ‫ك‬ ‫َد‬
ۖ‫ِسُ َل‬ َُ
‫نق‬ ‫َ و‬
‫ِك‬‫ْد‬
‫َم‬ ‫ُ ب‬
‫ِح‬ ‫ِح‬ ُ
‫نسَب‬ ُ
‫ْن‬ ََ
‫نح‬ َ‫ا‬
‫ء و‬ ٰٓ‫م‬
َِ‫ِكُ ٱلد‬ ََ
‫يسْف‬ ‫و‬
‫ُون‬
‫لم‬َْ َ
‫تع‬ ‫ما ََل‬َ ُ
‫لم‬َْ‫َع‬‫ٰٓ أ‬
‫ِى‬ ‫ِن‬
‫ل إ‬ َ‫َا‬‫ق‬
Artinya; Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku akan
menempatkan otoritas (manusia) berturut-turut di bumi.” Mereka bertanya kepada Allah,
“Maukah Engkau menempatkan di dalamnya seseorang yang akan menyebarkan
kerusakan di sana dan menumpahkan darah sementara kami memuliakan pujian-Mu dan
memberitakan kekudusan-Mu?” Allah menjawab, “Aku tahu apa yang tidak kamu
ketahui.”
Istilah yang digunakan dalam ayat diatas adalah khalifah, seorang pemimpin yang
memiliki amanah dan tanggung jawab untuk mengatur kebaikan dan mencegah keburukan.
Istilah lain yang digunakan adalah imam, yaitu seorang pemimpin yang memnuhi tugas
sesuai dengan petunjuk Allah. Dominasi ini dapat dilihat dalam Al-Quran surat Al-Anbiya’
ayat 73, jika kepemimpinan dapat dimaknai dari perspektif islam artinya kegiatan
memimpin, mengarahkan, membimbing dan menunjukkan jalan yang diridhoi oleh Allah

6
SWT. Perbedaan dengan kepemimpinan yang lain yaitu kepemimpinan islam
mengutamakan nilai-nilai yang diajarkan dalam islam dan yang lainya juga dilakukan
karena keridhoan Allah SWT (Hafiz Sandeq Yusuf et al., 2022).
Kepemimpinan juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam islam. Fungsi
kepemimpinan tersebut dapat digambarkan dengan 2 fungsi utama, yaitu solusi masalah
(penyedia solusi) dan aktivitas sosial (mediator). Pertama solusi masalah ruang lingkupnya
meliputi penyajian pernyataan, informasi dan selalu memberi solusi untuk suatu masalah
berdasarkan syariat yaitu, didukung oleh bukti, dalil atau argumentasi yang kuat. Fungsi
ini juga dirancang untuk memotivasi mental para anggota organisasi. Kedua, aktivitas
sosial, yang mengacu pada interaksi antar anggota komunitas internal dengan menjaga
suasana tim agar kondusif untuk mencapai tujuan organisasi. Kebersamaan itu dapat
dicakup dala tiga rumusan tersendiri, yaitu: kebersamaan semua anggota dalam kerangka
kesatuan ide atau ajha (pemikiran), masyair (perasaan), dan nidzam (aturan main)
(Lesmana & Putri, 2017).
2.1 TEORI TEORI KEPEMIMPINAN
Dalam islam ada 4 teori kepemimpinan antara lain :
1. Teori Sifat
Teori sifat juga disebut dengan teori genetika, karena didasarkan pada
bahwa pemimpin itu dibuat bukan dibentuk. Teori ini menjelaskan keberadaan
seorang pemimpin dapat dilihat dan dinilai berdasarkan sifat-sifat sejak lahir
sebagai sesuatu yang turun temurun.
2. Teori Perilaku
Teori perilaku ini mencoba menjelaskan apa yang dilakukan oleh
pimpinan secara efektif, bagaimana mendelegasikan tugas, berkomunikasi dan
memotivasi anggotanya. Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin itu
harus dilihat dari komunikasi dan perilaku, bukan sifat atau karakteristik
individu. Menurut teori ini, setiap individu bisa belajar dan berkembang
menjadi pemimpin yang efektif, tidak tergantung dari sifat-sifat yang sudah
melekat padanya (Syahril, 2020).

3. Teori Lingkungan
Menurut teori ini, lahirnya seorang pemimpin merupakan hasil dari
tempat, waktu dan situasi dan kondisi lingkungan sekitar. Teori lingkungan
beranggapan bahwa seorang pemimpin itu mengacu pada pendekatan situasi

7
yang bertujuan memberikan model normatif. Secara umum, keberhasilan
pemimpin dalam menjalankan tugasnya sangata tergantung terhadap situasi dan
gaya kepemimpinan yang diimplementasikannya.
4. Teori Karismatik
Teori karismatik adalah teori yang menekankan otoritas pemimpin
yang mempengaruhi rasa tanggung jawab terhadap anggotanya dalam
menjalankan otoritas pribadi (Olifiansyah et al., 2020).
2.2 KEPEMIMPINAN EFEKTIF DALAM ISLAM
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 284) kata efektif berarti
mempunyai akibat atau pengaruh, selain itu efektif juga dapat diartikan menghasilkan
suatu hasil, atau berhasil guna. Dalam bahasa inggris “effective” menjadi kata sifat
yang berarti sukses, akurat atau maju. Jadi efektif dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai dengan cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai (Muhibah, 2017).
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi,
memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh,
memerintah, melarang dan bahkan menghukum (bila perlu) dan mendukung supaya
orang mau bekerja sebagai media penggerak untuk mencapai tujuan manajemen yang
efektif dan efesien. Pemimpin yang efektif memiliki ciri-ciri kepribadian seperti
vitalitas dan daya tahan fisik, kecerdasan dan kebijaksanaan untuk bertindak, kemauan
menerima tanggung jawab, kemampuan menyelesaikan tugas, memahami kebutuhan
anggota, kemampuan bergaul dengan orang lain, kebutuhan berprestasi, kemampuan
motivasi dan mendorong, pemecahan masalah, membujuk, menang, memimpin,
pengambilan keputusan, memprioritaskan, menjaga kepercayaan, mempengaruhi,
beradaptasi atau fleksibel (Olifiansyah et al., 2020).
Menurut konsep Islam, kepemimpinan melibatkan dua harapan atau persyaratan
norma sosial dasar yang ditetapkan untuk pemimpin. Pertama, kemampuan untuk
mencapai situasi yang diinginkan oleh masyarakat. Kedua, bobot potensi peran mereka
sebagai pendukung eksistensi masyarakat,menanggapi tuntutan sosial, pemimpin harus
memahami bahwa itu adalah tanggung jawab transenden yang membutuhkan seluruh
pribadi (Hamdiah, 2021). Seperti firmah Allah pada surat Al-A’raf 129 yang artinya
seperti berikut;
Umat Musa berkata: “Kami ditindas (oleh Firaun) sebelum kamu datang
kepada kami dan setelah kamu datang. Musa menjawab: "Saya berharap kepada Allah

8
musnahkan musuhmu dan jadikan dirimu khalifah di tanah (nya). Allah akan melihat
bagaimana kelanjutannya. (Q.S. Al-A’raf (7):129)
Jadi kepemimpinan yang efektif adalah ia harus memiliki kepribadian yang baik
dan memiliki keterampilan yang kompeten. Seperti menurut Hadari Nawawi, proses
kepemimpinan yang berlangsung efektif, apabila pemimpin memiliki aspek-aspek
sebagai berikut: mencintai kebenaran dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dapat dipercaya dan dapat mempercayai orang lain, mampu bekerja sama dengan orang
lain, berpengetahuan luas dibidangnya dan berwawasan luas berdasarkan kecerdasan
rasional, senang bergaul, ramah tamah, suka menolong dan senang memberi arahan
serta terbuka terhadap kritik dari orang lain, semangat untuk maju, pengabdian atau
dedikasi, loyalitas tinggi, kreatif dan penuh inisiatif, bertanggungjawab dalam
mengambil keputusan, konsisten, disiplin dan bijaksana, serta aktif menjaga Kesehatan
fisik dan mental.
2.3 KRITERIA KEPEMIMPINAN IDEAL MENURUT ISLAM
Menurut agama islam, pemimpin yang ideal sangat erat kaitannya dengan
akhlak nabi SAW. Beliau adalah pemimpin agama sekaligus pemimpin bangsa.
Rasulullah adalah panutan bagi semua orang, termasuk para pemimpin karena dalam
diri beliau hanya ada kebaikan, kebaikan dan kebaikan. Hal ini sejalan dengan firman
Allah dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21)
Dalam hal kepemimpinan dan etos kerja sebagai pemimpin baik yang
merupakan panutan ideal bagi seorang pemimpin, yang berkaitan dengan sifat-sifat
pribadi Rasulullah SAW sebagai berikut;
1. Shiddiq berarti sifat wajib yang terkait dengan semua perkataan Rasulallah saw
yang selalu benar. Ketika seorang Rasul bohong tentang kebenaran Tuhan yang
harus disampaikan kepada manusia, itu membawa makna dan akan menyebabkan
kebohongan yang besardari perkataanya. Sifat wajib shiddiq adalah kebalikan dari
sifat mustahil kidzib.
Kejujuran adalah syarat terpenting bagi seorang pemimpin. Masyarakat
menghormati seorang pemimpin apabila pemimpin itu dikenal dan juga memiliki
nilai kejujuran yang tinggi. Pemimpin yang memiliki prinsip kejujuran merupukan
tumpuan harapan bagi para pengikutnya. Mereka sangat sadar bahwa kualitas

9
kepemimpinan bergantung pada perolehan kepercayaan dari pengikut mereka.
Pemimpin yang jujur akan mudah diterima di hati masyarakat, sebaliknya
pemimpin yang tidak jujur atau curang akan dibenci oleh rakyatnya. Kejujuran
seorang pemimpin diukur dari perkataan dan sikapnya. Sikap seorang pemimpin
yang jujur mencerminkan perkaatannya, dan perkatannya mencerminkan hatinya.
2. Amanah adalah sifat wajib yang berarti menjauhi maksiat seperti meminum khamr,
berzinah, berbohong. Sifat wajib Amanah adalah kebalikan dari sifat mustahil
khianat.
Amanah sangat erat kaitanya dengan janggung jawab. Pemimpin yang amanah
adalah pemimpin yang bertanggung jawab. Dalam perspektif Islam pemimpin
bukanlah seorang raja yang harus selalu dilayani dan setiap keinginannya dipatuhi,
melainkan seorang khadim.
3. Tabligh adalah sifat wajib Rasulallah saw artinya menjelaskan wahyu Allah SWT.
Kebalikan dari sifat wajib tabligh adalah sifat mustahil kitman yang artinya
menyembunyikan.
Tablig juga bisa diartikan terbuka untuk tanggung jawab atau penilaian.
Akuntabilitas mengacu pada keterbukaan tentang bagaimana kita
mempertanggungjawabkan sesuatu kepada orang lain. Oleh karena itu,
akuntabilitas merupakan bagian penting dari kredibilitas. Semakin banyak dan
nyata tanggung jawab yang kita miliki, semakin banyak kredibilitas yang berasal
dari kepercayaan orang terhadap kita.
4. Fathonah adalah sifat wajib yang berarti kecerdasan, lawan sifat wajib fathonah
adalah sifat mustahil baladah.
Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan di atas rata-rata anggotanya
sehinga memiliki kepercayaan diri. Kecerdasan pemimpin akan membantunya
dalam memecahkan segala macam masalah di masyarakat. Pemimpin yang cerdas
tidak mudah frustasi dengan masalah, karena dengan kecerdasannya untuk mencari
solusi. Pemimpin yang cerdas tidak menunggu lama untuk suatu masalah, karena
dia selalu menuntut untuk menyelesaikan masalah dengan tepat waktu (Solihin,
2019)

Adapun ciri-ciri penting yang mewujudkan kepemimpinan menurut islam sebagai


berikut:

a. Setia, pemimpin dan yang dipimpin terikat kesetiaan kepada Allah

10
b. Diikat oleh tujuan, ketika seorang pemimpin diberikan peran kepemimpinan,
dia tidak hanya mencakup kepentingan kelompok, tetapi juga tujuan organisasi,
yang didasarkan pada tujuan Islam yang lebih luas.
c. Berpegang pada Syariat Islam dan akhlak, seorang pemimpin yang baik ketika
merasa terikat dengan aturan Islam dan dapat menjadi pemimpin selama tidak
menyimpang dari syariat. Dalam menjalankan tugasnya, ia harus mengikuti
adat-istiadat Islam, terutama dalam berhubungan dengan orang-orang yang
dipimpinnya
d. Seorang pemimpin dengan iman yang kuat ketika diberi kekuasaan
memegangnya sebagai iman dari Allah SWT yang datang dengan tanggung
jawab. Al-Qur'an mendorong para pemimpin untuk menunaikan kewajibannya
kepada Allah dan selalu menunjukkan sikap yang baik terhadap orang yang
dipimpinnya.
e. Tidak sombong atau rendah hati , menyadari bahwa kita kecil karena yang
agung dan terbesar hanyalah Allah, maka hanya Allah yang bisa sombong. Oleh
karena itu, kerendahan hati dalam kepemimpinan merupakan salah satu sifat
yang harus dikembangkan.
f. Disiplin, konsekuen dan konsekuen, merupakan ciri kepemimpinan Islami
dalam segala tindakan dan perbuatan seorang pemimpin. Sebagai contoh
seorang pemimpin profesional, dia memegang teguh janji, perkataan dan
tindakannya karena dia mengerti bahwa Allah mengetahui semua yang dia
lakukan, bahkan jika dia berusaha menyembunyikannya.
g. Fathanah (cerdas), pemimpin yang cerdas mampu mengambil inisiatif secara
tepat, cermat dan cepat ketika menghadapi masalah dalam kepemimpinannya.
h. Terbuka (bersedia dikritik dan mau menerima saran dari orang lain)

Ikhlas, tanpa keikhlasan, perbuatan sia-sia di mata Allah. Kualitas ini mencakup
semua aspek manajemen. Jika seorang pemimpin, baik itu lembaga formal atau
informal, kepemimpinan sosial, negara, agama atau partai politik, jika pemimpin
memiliki sifat-sifat yang dijelaskan di atas, insya Allah kepemimpinannya pasti
akan diridhoi oleh Allah SWT dan tujuan yang diinginkan akan tercapai. mudah.
tercapai dan kepemimpinannya akan diperhitungkan baik di hadapan manusia di
dunia ini maupun di hadapan Allah kelak di akhirat (Hamdiah, 2021).

2.4 PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN

11
Kepemimpinan dalam Islam bersumber dari Al-Qur’an dan hadist yang terbagi
menjadi 4 pokok prinsip, yaitu;

1. Prinsip tanggung jawab


Menurut islam dinyatakan bahwa setiap orang adalah seorang pemimpin
(setidaknya untuk diri sendiri) dan dituntut harus bertanggung jawab atas
kepemimpinan. Tanggung jawab merupakan hal terpenting yang perlu ada pada
manajer untuk memahami hal ini sebelumnya agar kepercayaan yang diberikan
kepadanya tidak sia-sia.
2. Prinsip keadilan
Keadilan merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat maupun organisasi.
Manajer harus bisa menjadikan semua orang dengan adil, tidak memihak dan
tidak sepihak.
3. Prinsip musyawarah
Al-qur’an dengan jelas mengatakan bahwa seorang yang memberi julukan
manajer pada dirinya maka harus berdiskusi dengan orang yang mempunyai
pengalaman atau orang yang dipandang baik.
4. Prinsip tauhid
Islam membutuhkan keyakinan yang seragam yang bisa diterima oleh semua
orang yang berbeda bermacam-macam umat, yaitu tauhid (Olifiansyah et al.,
2020).

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Secara bahasa kepemimpinan adalah khilafah, imamah, imaroh, memiliki
kekuasaan eksekutif atau kualitas atasan ataubekerja dalam kepemimpinan. Sedangkan
secara terminologi merupakan kesempatan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan.
Teori kepemimpinan ada 4 yakni,
 Teori sifat
 Teori perilaku
 Teori lingkungan
 Teori karismatik
Kepemimpinan yang efektif dalam perspektif islam adalah pemimpin harus
memiliki kepribadian yang baik dan memiliki keterampilan yang kompeten. Seperti
menurut Hadari Nawawi, proses kepemimpinan yang berlangsung efektif, apabila
pemimpin memiliki aspek-aspek sebagai berikut: mencintai kebenaran dan beriman
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dapat dipercaya dan dapat mempercayai orang lain,
mampu bekerja sama dengan orang lain, berpengetahuan luas dibidangnya dan
berwawasan luas berdasarkan kecerdasan rasional, senang bergaul, ramah tamah, suka
menolong dan senang memberi arahan serta terbuka terhadap kritik dari orang lain,
semangat untuk maju, pengabdian atau dedikasi, loyalitas tinggi, kreatif dan penuh
inisiatif, bertanggungjawab dalam mengambil keputusan, konsisten, disiplin dan
bijaksana, serta aktif menjaga Kesehatan fisik dan mental.
Kriteria pemimpin yang ideal didalam islam harus berkaitan dengan sifat-sifat
wajib Rosululloh yaitu :
 Shidiq
 Amanah
 Tabligh
 Fatonah
Prinsip-prinsip kepemimpinan yang ada dalam al-Qur’an dan hadist ada 4, yaitu;
 Prinsip tanggung jawab
 Prinsip keadilan
 Prinsip musyawarah

13
 Prinsip tauhid

14
DAFTAR PUSTKA

Hafiz Sandeq Yusuf, Iyan Al Iqlhas, Gallyosa Mariski Saputra, Ragil Rizki Raditya Esha, &
Yayat Suharyat. (2022). Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam. Religion : Jurnal
Agama, Sosial, Dan Budaya, 1(6), 17–28. https://doi.org/10.55606/religion.v1i6.15

Hamdiah. (2021). Perilaku Kepemimpinan Dalam Pandangan Islam. Seminar Nasional


Magister Manajemen Pendidikan, 53(9), 1689–1699. www.journal.uta45jakarta.ac.id

Lesmana, M. T., & Putri, L. P. (2017). Jurnal Riset Sains Manajemen. Analisis Faktor-Faktor
Sukses Sistem E-Payment, 1(3), 97–102. https://doi.org/10.5281/zenodo.1039409

Muhibah, S. (2017). Karakteristik Kepemimpinan Efektif Dalam Perspektif Islam. Jurnal


Pendidikan Karakter “JAWARA” (JPKJ), Volume 3(Nomor 1), 68–86.

Olifiansyah, M., Hidayat, W., Diaying, B. P., & Dzulfiqar, M. (2020). Kepemimpinan dalam
Perspektif Islam. At-Tajdid : Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 4(01), 102.
https://doi.org/10.24127/att.v4i01.1205

Solihin, M. (2019). Kepemimpinan dalam Perspektif Islam. Jurnal MANAJERIAL, 2(2), 30–
54. https://doi.org/10.17509/manajerial.v2i2.16466

Syahril, S. (2020). Toeri-Teori Kepemimpinan. Ri’ Ayah, 21(1), 1–9.

15

Anda mungkin juga menyukai