Disusun oleh :
KELOMPOK C2
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Farmakope Indonesia III sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang
mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari 64% dan
tidak lebih dari 66 %. Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari gula yang
ditambahkan obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup
adalah sediaan cair kental yang mengandung 50% sakarosa (Ansel et al, 2005).
Sirup dapat dibuat dari bahan dasar buah, biji, daun, akar dan bagian lainnya dari
tumbuhan. Dari manfaatnya sirup dapat dijadikan sebagai minuman pelepas dahaga
sekaligus sebagai obat dengan bahan herbal yang dapat mencegah dan mengobati
penyakit. Ada 3 macam sirup, yaitu sirup simpleks, sirup obat dan sirup pewangi.
Sirup adalah salah satu sediaan cair dalam dunia farmasi yang dikenal luas
dikalangan masyarakat. Sediaan sirup beredar dipasaran dengan berbagai jenis merek
baik yang generik maupun yang paten. Sirup banyak digunkan karena penggunaanya
yang relatif mudah dan sediaan sirup memiliki aroma yang wangi, rasa yang manis
dan warna yang menarik sehingga digemari oleh banyak anak-anak terutama yang
susah untuk menelan obat dalambentuk sediaan padatan.
Kayu kuning (Arcangelisia flava Merr) merupakan tanaman asli asal indonesai
yang banyak mengandung alkaliod berberin dan flavonoid . Akar kuning merupakan
tumbuhan merambat dari famili Menispermaceae dan tumbuh liar yang pada
umumnya ditemukan tumbuh dipantai berbatu atau ditepi-tepi hutan pada ketinggian
100 m sampai 800 m diatas permukaan laut. Tanaman ini telah terbukti memiliki
aktivitas antioksidan, anti bakteri, antikangker, antimalaria dan anti hiperlipidemia
namun belum diketahui pengaruhnya terhadap hepar dan ginjal. Masyarakat
indonesia menggunakan akar kuning sebagai obat tradisional. Tunas dan akar rebusan
arcangelisia flava digunakan secara lokal untuk berbagai tujuan yaitu obat penurun
panas, penyembuhan hepatitis, gangguan pencernaan dan gangguan malaria. Terkini
penyelidikan farmakologis telah menunjukan ekstrak memiliki efek biologis
1
beragam. Akar kuning telah diteliti sebelumnya dapat menghambat pertumbuhan
falciparum yaitu parasit malaria. Parasit malaria memiliki beberapa jalur unik yang
dapat dijelajahi untuk menemukan obat anti malaria, salah satu mekanisme anti
malaria yang digunakan sebagai penemuan obat anti malaria baru adalah
penghambatan dari polimerisasi hemozoin.
B. Tujuan Praktikum
Membuat rancangan formula, melakukan manufaktur dan evaluasi serta
membuat rancangan kemasan sirup herbal akar kuning berkhasiat sebagai anti
malaria.
C. Manfaat Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan rancangan formula, melakukan manufaktur
dan evaluasi serta membuat rancangan kemasan sirup herbal akar kuning berkhasiat
sebagai anti malaria.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
berfungsi sebagai anti malaria, salah satu karakteristik akar kuning terdapat senyawa
aktif alkaoid adalah rasanya yang pahit.
F. Karakteristik Eksperimen
1. Pemanis : Sirup Simplek (Dirjen POM, 1979:567)
Nama Lain : Sirup gula
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna
Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih, sukar larut
dalam eter.
Titik lebur : 180°
Bobot jenis : 1,587
Stabilitas : Ditempat yang sejuk
4
Inkompatibilitas: serbuk sukrosa akan terkontaminasi dengan adanya logam
berat yang berpengaruh terhadap zat aktif, dapat berekasi
dengan tutup alumunium.
BM : 152, 15
Suhu Lebur : 125°-128°
Ph larutan : 3-6
Stabilitas : mudah terurai oleh cahaya
Inkompatibilitas: dengan senyawa bentonite, magnesium trisiklat, talk,
tragakan, sorbitol, atropin.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
5
Stabilitas : propilenglikol stabil secara kimiawi bila dicampor dengan
etanol 95%, propilenglikol bersifat higroskopis, wadah tertutup,
terlindung dari cahaya dan ditempat sejuk dan kering.
Inkompatibilitas: tidak sesuai dengan pengoksidasi seperti kalium
permanganat.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.
4. Pewrna : Tartrazine
Pemerian : Serbuk kuning jingga
Kelarutan : 1 gram dalam 6 ml air, memberikan larutan kuning emasagak
larut dalam etanol, tidak larut dalam minyak nabati, tidak
dipengaruhi oleh asam atau basa dalam larutan netral.
BM : 534.356 g/ml
6
G. Persyaratan Mutu
1. Bahan yang digunakan tersedia di laboratorium dan sudah ditimbang.
2. Proses pengolahan yang baik dan benar
3. Bahan yang digunakan dalam keadaan bagus.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Organoleptis
Berat jenis
Pengujian sediaan:
Ph Organoleptis : rasa ahit,
warna putih, bau khas akar
Volume terpindahkan kuning
Isi minimum : 3%
Ph: 1 = 5,06
2 = 5, 08
8
BAB IV
METODE PRAKTIKUM
Alat
Batang pengaduk
kaca arloji
cawan porselen
pipet tetes
gelas ukur
beker glass
Erlenmeyer
Corong
B. Rancangan Formula
9
2. Sirup simpleks 40 %
3. Metil paraben 0,25 %
4. Propilenglikol 10 %
5. Tartrazine 0,005 %
6. Esensial jeruk 0,2 %
7. aquades Ad 60 ml
C. Master Formula
Nama produk : Syrup Herba Akar Kuning
Jumlah Produk : 10 Botol @ 60 ml per botol
No. Registrasi : ACL 20482033548 C2
No. Batch : C 072002
10
Produksi : SYRUP HERBA AKAR KUNING
11
D. Penimbangan Bahan
0,1 g
Ekstrak Akar Kuning 100 mg = x 60 ml = 1,2 gram x 10 botol = 12
5 ml
gram
40 g
Sirup simplek 40% = x 60 ml = 24 gram x 10 botol = 240 gram
100 ml
0,25 g
Metil paraben 0,25 % = x 60 ml = 0,15 gram x 10 botol = 1,5 gram
100 ml
10 g
Propilenglikol 10 % = x 60 ml = 6 gram x 10 botol = 60 gram
100 ml
0,005 g
Tartrazine 0,0005 % = x 60 ml = 0,003 gram x 10 botol = 0,03 gram
100 ml
0,2 g
Esensial Jeruk 0,2 % = x 60 ml = 0,12 gram x 10 botol = 1,2 gram
100 ml
E. Kerangka Operasional
12
Larutkan metil paraben 1,5 gram dalam air
mendidih 100 ml
BAB V
EVALUASI SEDIAAN
1 Organoleptis
Warna = Kuning
= Khas akar kuning
Bau = Pahit
13
Rasa = Keruh
Kejernihan
2 Ph Pengecekan 1 = 5,69
Pengecekan 2 = 5,62
3 Berat Jenis P = (Piknometer isi) - (Piknometer kosong)
Volume Pikno
P1 = 47, 319 - 19,930 = 1,0955 g/ml
25 ml
14
B. Analisis Hasil Sediaan (Pembahasan)
1. Organoleptis
Uji organoleptis merupakan suatu uji yang menggunakan panca indra
pengelihatan, penciuman, dan perasa meliputi pemeriksaan bau, rasa, dan
warna dari sediaan.
Rasa : pahit, karena rasa alami dari sirup akar kuning pahit walau telah
ditambahkan pemanis.
Warna : sirup akar kuning memiliki warna kuning dari warna asli akar
kuning serta penambahan tartrazine dalam sediaan.
Bau : akar kuning memiliki bau khas tersendiri dan sedikit bau esensial
jeruk karena dalam sediaan ditambahkan esensial jerus sebagai
pengaroma dan menutupi bau khas akar kuning.
Kejernihan : Sirup akar kuning keruh.
2. Berat Jenis
Uji berat jenis digunakan untuk mengetahui perbandingan zat diudara terhadap
bobot air dengan volume dari suhu yang sama. Berat jenis sirup akar kuning diuji
menggunakan piknometer 25 ml dengan tiga kali pengujian. Piknometer dicuci
dengan air hingga bersih lalu dibilas menggunakan etanol dan di keringkan dalam
oven dengan suhu 105° hingga pikometer kering. Selanjutnya ditimbangan berat
piknometer kosong yaitu 19,930 g. Selanjutnya pinkometer ke 1 diisi dengan
sirup akar kuning dan didapat hasil 1,0955 g/ml. Piknometer ke 2 diisi dengan
sirup akar kuning dan didapat hasil 1,0963 g/ml. Piknometer ke 3 diisi dengan
sirup akar kuning dan didapat hasil 1,0960 g/ml. Sehingga didapat kan rata-rata
yaitu 1,0992 g/ml. Rumus untuk menghitung berat jenis adalah:
3. pH
Tingkat asam atau basa pada umumnya dinyatakan sebagai nilai pH dan dapat
diukur dengan pH meter. Nilai pH memiliki peranan penting dalam kehidupan
15
sehari-hari dan perlu dipantau bagi kontrol kualitas produk farmasi, kosmetik,
dan makanan. Pengujian pH pada sirup akar kuning menggunakan alat pH meter.
Pengujian dilakukan sebanyak 2 kali, pengujian 1 dengan pH 5,69 dan pengujian
ke 2 dengan pH 5,62. Menurut Husen et Al (2015) pengujuan pH merupakan
salah satu parameter yang pentingkarena nilai pH yang stabil dari larutan
menunjukan bahwa proses ditribusi dari bahan dasar dalam sediaan merata. Nilai
pH yang dianjurkan dalam sediaan sirup berkisar anatar 4-7. pada sediaan sirup
akar kuning dapat disimpulakan bahwa pH nya berada di antara kosaran pH
normal untuk sediaan sirup.
4. Volume Terpindahkan
Evaluasi volume terpindahkan bertujuan untuk menentukan volume
terpindahkan sediaan. Prinsipnya membandingkan volume awal sediaan dengan
volume akhir sediaan yang dipindahkan untuk mengetahui kemudahan
kemudahan sediaan untuk dihitung. Metode untuk penetapan volume
terpindahkan, tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah kedalam gelas ukur kering
terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume
yang diukur dan dengan dikalibrasi, secara hati-hati untuk menghindarkan
pembentukan gelembung udara pada waktu penuangan dan didalam tidak lebih
dari 30 menit (FI, IV hsl 1261). Dalam pengujian untuk sirup akar kuning, di
gunakan 3 botol untuk pegujian volume terpindahkan. Sediaan sirup yang dibuat
perbotol sebanyak 60 ml. Pada pengukuran botol pertama yaitu 59 ml, botol ke 2
yaitu 60 ml, botol ke 3 yaitu 59 ml. Rata-rata dari volume terpindahkan dari
botol tersebut adalah 59,3. persen rata-ratanya adalah 98,3%.
5. Viskositas
Uji viskositas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kekentalan suatu
sediaan. Pengujian ini dilakukan menggunakan alat viskometer ostwold (Fickri,
2018). Langkah pengujiannya adalah disiapkan alat viskometer, kemudian ambil
sampel sampai tanda batas atas dan kemudian dilepaskan push ball., dicatat waktu
yang dibutuhkan sampel hingga mencapai batas bawah. Pengujian dilakukan
masing-masing 3 kali untuk memastikan keakuratannya. Hasil yang didapat dari
rata-rata yaitu 10 detik. µ cairan dari sirup akar kuning setelah dihitung adalah
0,089 cP
16
6. Uji kebocoran
Uji kebocoran dilakukan untuk memastikan sediaan sirup herbal akar kuning
dalam botol tidak bocor. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada 4 botol
sediaan sirup akar kuning, tidak terdapat kebocoran pada botol sirup.
7. Homogenitas
Pada sirup herbal akar kuning, homogenitas dari sirup adalah homogen.
8. Isi minimum
100-98 = 2%
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali
dinyatakan lain, kadar sakarosa, C12H22O11 tidak kurang dari 64,% dan tidak lebih
17
dari 66,%. Akar kuning adalah tumbuhan yang digunakan sebagai antimalaria yang
bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan falciparum (parasit malaria). .
Dari praktikum pembuatan sirup herbal akar kuning yang kami lakukan dapat
disimpulkan pembuatan sirup akar kuning menggunakan zar aktif akar kuning, dan zat
tambahan yaitu sirup simplek sebagai pemanis, metil paraben sebagai pengawet,
propilenglikol sebagai pelarut, tartrazine sebagai pewarna, esensial jeruk sebagai
perasa dan aquades sebagai pelarut.
Evaluasi yang dilakukan pada sediaan sirup akar kuning meliputi uji
organoleptis, pH, bobot jenis, volume terpindahkan, homogenitas, isi minimum,
viskositas dan uji kebocoran.
B. Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan untuk selalu teliti, mulai dari
penyiapan alat, penyiapan sampel serta penimbangan bahan dilakukan sesuai dengan
perhitungan bahan. Selalu berhati-hati dalam pengarjaan di dalam lab, dan
mengerjakan praktiku sesuai dengan prosedur praktikum serta cara kerja.
DAFTAR PUSTAKA
18
Ansel, H. C., 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh obrahim,
F., Edisi IV, Jakarta, UI Press.
19
LAMPIRAN
20
Browsur Akar Kuning
21
Komposisi :
Netto 60 Tiap satu sendok takar (5ml) Netto 60 Komposisi :
Tiap satu sendok takar (5ml)
ml mengandung :
Ekstrak akar kuning0,1 g
ml mengandung :
Ekstrak akar kuning0,1 g
Aturan Pakai : Aturan Pakai :
Anak berat badan 20 kg 3 x 1 Anak berat badan 20 kg 3 x 1 sendok teh
SYRUP HERBA sendok teh SYRUP HERBA
AKAR Remaja berat badan 45 kg 3 x 2 AKAR Remaja berat badan 45 kg 3 x 2 sendok
makan
sendok makan
KUNING KUNING
Dewasa berat badan 60 kg 3 x 3 sendok
Dewasa berat badan 60 kg 3 x 3 makan
sendok makan
Indikasi :
Indikasi Meringankan gejala malaria.
Meringankan gejala malaria.
Efek Samping :
Efek Samping : Mual, muntah dan ganguaan cerna
Mual, muntah dan ganguaan cerna
Perhatian :
Perhatian : Tidak dianjurkan untuk ibu
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil, hamil,penderita gatrointestinal dan
penderita gatrointestinal dan ganguuan ginjal.
ganguan ginjal.
Penyimpanan :
Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan kering,
Simpan di tempat sejuk dan kering, hindarkan dari panas dan cahaya matahari
hindarkan dari panas dan cahaya langsung
matahari langsung
No. Reg : ACL 20482033548 No. Reg : ACL 20482033548 C1
C1
No. Batch : C072002 Exp Date : Des
No. Batch : C072002 Exp Date
2022
: Des 2022
Diproduksi oleh
Diproduksi oleh
22