Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

SIRUP VITAMIN B-COMPLEX

Disusun oleh :
Ambrosius Luhat 20482011085
Aminah 20482011086

Angela Hiroh 20482011090


Angelina Day 20482011091

Blasius Bith 20482011099


Clara Agatha 20482011101
Eka Handayani 20482011105
Elysa Mariana 20482011106
Joko Suryo.s 20482011120
Monica Devita.M 20482011133

Muhammad Arief 20482011134


Muhammad Ali 20482011146

Kelompok : C2
Dosen pembimbing :1.Apt. Husnul Warnida,S,Si.M.sI
2.Apt.Yulia Sukawaty.M.SC
3. Risa Supriningrum,S.Si.M.M

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA


PRODI S1 FARMASI
ANGKATAN 2020
DAFTAR ISI

Halaman Sampul..............................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................................................3
C. Manfaat....................................................................................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pemilihan bentuk sediaan........................................................................................................................4
B. Alasan pemilihan bahan aktif..................................................................................................................4
C. konsentrasi bahan aktif............................................................................................................................4
D. Konsentrasi fsikokimia bahan aktif.........................................................................................................4
E. Karakteristik eksipen...............................................................................................................................5
F. Persyaratan mutu......................................................................................................................................6

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL


A. Gambar kerangka....................................................................................................................................7

BAB IV METODE PRATIKUM


A. Alat dan bahan.........................................................................................................................................8
B. Rancangan bahan.....................................................................................................................................8
C. Penimbangan bahan.................................................................................................................................9
D. Kerangka operasional..............................................................................................................................10

BAB V EVALUASI SEDIAAN


A. Hasil evaluasi sediaan.............................................................................................................................13
B. Pembahasan hasil evaluasi......................................................................................................................13
C. PH............................................................................................................................................................14
D. Volume terpindahkan..............................................................................................................................14
E. Viskositas................................................................................................................................................14
F. Isi minimum.............................................................................................................................................15
G. Uji kebocoran..........................................................................................................................................15

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................................................16
B. Saran........................................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................17

BAB I
ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat adalah suatu bahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan utk dipergunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pd manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh
manusia.
Multivitamin B kompleks adalah kumpulan beberapa jenis vitamin B yang berperan penting dalam banyak
proses di dalam tubuh. Salah satunya adalah pembentukan sel darah merah dan fungsi otak.Sanvita B Syrup
adalah suplemen makanan yang mengandung vitamin B kompleks dalam sediaan sirup cair.

Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin atau yang lebih dikenal dengan vitamin B1 mempunyai peran yang penting
dalam tubuh manusia. Terutama dalam metabolisme karbohidrat untuk pembentukan
energy, memelihara fungsi jaringan saraf, dan fungsi hati. Disamping itu, vitamin B1
juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Prinsip kerja tiamin adalah berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang
menghasilkan energy dari karbohidrat dan memindahkan energy untuk membentuk
senyawa kaya energi yang disebut dengan Adenosin Trifosfat (ATP).Tubuh menyimpan tiamin pada hati,
ginjal, jantung, otak, dan otot dalam jumlah yang
terbatas. Jika tubuh terlalu banyak mengkonsumsi tiamin, maka kelebihannya akan
dibuang melalui urin.

Vitamin B2 (Ribovlafin)
Vitamin B2 dibutuhkan tubuh untuk memperoleh asam amino, lemak dan karbohidrat
hingga menghasilkan energi ATP. Vitamin B2 banyak berperan penting dalam
metabolisme pada tubuh manusia. Peran lain B2 dalam tubuh adalah sebagai salah satu komponen koenzim
flavin mononukleotida (FMN) dan flavin adenine dinukleotida (FAD). Kedua enzim ini memiliki peran
penting dalam regenarasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Ribovlafin juga berperan dalam
pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen.

Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin B3 (Niasin) berperan penting dalam metabolisme lemak, metabolisme
karbohidrat untuk menghasilkan energi, dan metabolisme protein. Dalam tubuh
manusia, vitamin B3 memiliki peran besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan
darah tinggi, penyembuhan migraine, dan vertigo

Vitamin B5 (Asam Pentotenat)


Vitamin B5 diperlukan untuk membentuk Koenzim A (CoA) dan berperan pada
metabolisme karbohidrat, dan lemak menjadi energi.

Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin B6
memiliki peran sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menhasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan

fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.

Vitamin B12 (Sianokobalamin)


iii
Vitamin B12 banyak berperan dalam proses metabolisme energi di dalam tubuh.
Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam
pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukan molekul DNA dan RNA, dan
pembentukan platelet darah. Vitamin B12 juga berperan penting dalam menjaga agar
sel-sel berfungsi normal, terutama sel-sel saluran pencernaan, sistem urat saraf, dan
sumsum tulang

B. Tujuan Praktikum.
Membuat sebuah rancangan formula, melakukan manufaktur dan evaluasi, serta membuat rancangan
kemasan Sirup Vitamin B-Complex.

C. Manfaat Praktikum.
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara membuat suatu sediaan sirup vitamin B-complex dan mengtahui
bahan dan alat yang digunakan.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pemilihan Bentuk Sediaan


Vitamin B adalah delapan vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam
metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya mempunyai satu tipe, yaitu vitamin
B.Formulasi vitamin B kompleks di Indonesia adalah dalam bentuk sediaan tablet oral dan vial injeksi.
iv
Bentuk sediaan

Vitamin B kompleks tersedia dalam bentuk oral dan injeksi.Bentuk sediaan oral yang tersedia di
Indonesia adalah sediaan tablet. Sedangkan sediaan injeksi yang tersedia adalah dalam bentuk vial 20
mL.Kekuatan sediaan vitamin B kompleks bervariasi tergantung manufaktur yang memproduksi suplemen
ini. Umumnya satu tablet vitamin B kompleks mampu mencukupi kebutuhan harian.

B. Alasan pemilihan bahan aktif


1. Thiamin HCI :Sebagai zat aktif yang diindikasikan pad pasien yang mengalami defisiensi
thiamin.Thiamin berguna untuk pengobatan berbagai neuritis yang disebabkan oleh defisiensi thiamin.
2. Riboflavin Na. Fosfat : Sebagai zat aktif yang digunakan untuk mencegah ataupun mengobati defisiensi
Vitamin B2.Digunakan Riboflavin Na. Fosfat karena kelarutannya lebih mudah larut dalam air daripada
Riboflavin.
3. Piridoksin HCI :Sebagai zat aktif yang digunakan untuk mencegah ataupun mengobati defisiensi vitamin
B6,juga diberikan bersama vitamin B lainnya,atau lebih dikenal sebagai multivitamin B.kompleks.
4. Nicotinamid : Zat aktif yang berguna sebagai antipelagra
5. Calcii Pantotenat : Sebagai zat aktif yang digunakan untuk mencegah ataupun mengobati defisiensi
vitamin B12 juga diberikan bersama vitamin B lainnya,atau lebih dikenal sebagai multivitamin B kompleks.

C. Konsentrasi bahan aktif

Kandungan Per Tablet


- Vitamin B1 Mononitrate 2 mg. Vitamin B1 atau dapat dikenal dengan thiamine merupakan
vitamin yang dapat mengubah makanan menjadi energi.
- Vitamin B2 2 mg.
- Vitamin B6 HCl 2mg.
- Calcium Pantothenate 5 mg.
- Niacinamide 15 mg.

D.Karakter fisikokimia bahan aktif

1. Vitamin B1 (Thiamini Hydrochloridum) FI edisi III hal. 598


Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur; putih, bau khas lemah mirip ragi, rasa
pahit.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol 95% P, praktis tidak larut
dalam eter P dan dalam benzen P, larut dalam gliserol P.
2. Vitamin B2 (Riboflavinum) FI edisi III hal. 557
Pemerian : Serbuk hablur, kuning sampai kuning jingga, bau lemah, rasa agak pahit.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, dalam etanol 95% P dan dalam larutan natrium
klorida; isotonis, praktis tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P, sangat mudah
larut dalam larutan alkali encer.
3. Vitamin B3 (Nicotinamidum) FI edisi III hal. 435
pemerian : Serbuk hablur; putih tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol 95% P; larut dalam gliserol P.
4.Vitamin B5 (Asam Pentotenat)
Pemerian : Serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit, agak higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam gliserol; praktis tidak larut dalam etanol
95% P, klorofom dan eter.
5. Vitamin B6 (Pyridoxini Hydrochloridum) FI edisi III hal. 541
v
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, atau serbuk hablur putih tidak berwarna,
rasa asin.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol 95% P, praktis tidak larut
dalam eter P. 6. Vitamin B12 (Cyanocobaalamin) FI edisi IV hal. 263
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; merah tua; tidak berbau. Bentuk anhidrat, sangat
higroskopik.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan etanol 95% P; praktis tidak larut dalam
kloroform P, dalam eter P; dan dalam aseton P.

E.Karakteristik eksipien

1. Gliserin (FI III Hal. 271)


Pemerian : Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis
diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk
massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20°
Ph : 6 - 7
Sinonim : Glycerolum, Gliserol
Khasiat : Zat tambahan
Kelarutan : Dapat dicampur dengan air, dan dengan etanol (95%) P, praktis
tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam minyak
lemak.
Konsentrasi Penggunaan : 10 % – 20 %
2. Propilenglikol (FI III Hal. 534)
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopik.
Ph : 4,5 – 7,5
Sinonim : Propylenglycolum
Khasiat : Kosolven (pelarut tambahan), zat tambahan
Kelarutan : Dapat dicampur dengan air, dengan etanol, dan kloroform P;
larut dalam 6 bagian eter P; tidak dapat bercampur dengan eter
minyak tanah P dan dengan minyak lemak.
Konsentrasi Penggunaan : 10% - 25%
3. Na Benzoate (FI III Hal. 395)
Pemerian : Butiran atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau
Ph : 2,5 – 4
Sinonim : Natrii Benzoas, Natrium Benzoat
Khasiat : Zat pengawet
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian etanol (95%) P.
Konsentrasi Penggunaan : 0,10 % b/v
4. Tartrazin (Martindale Hal. 569)
Pemerian : Serbuk kuning jingga
Ph : 6
Sinonim : Tartrazine
Khasiat : Sebagai perwarna
Kelarutan : 1 gram dalam 6 ml air, memberikan larutan kuning emas, agak larut dalam etanol, tidak larut
dalam minyak nabati, tidak di pengaruhi oleh asam atau basa dalam larutan
Konsentrasi Penggunaan : 10 %
5. Minyak Jeruk (FI III Hal. 455)
Pemerian : Cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas, rasa pedas, dan agak pahit
Ph : 5
Sinonim : Oleum Citri
Khasiat : Zat tambahan, Pengaroma

vi
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian etanol 90%, larutan agak beropalesensi, dapat di campur dengan etanol
mutlak P
Konsentrasi Penggunaan : 0,2 % - 0,3 %

6. Sirup Simplex (Farmakope Indonesia Ed.III Hal.567)


Gugus Fungsi:-
Nama Resmi:SIRUPUS SIMPLEX
Sinonim:Sirop Gula
Rumus Molekul:-
Pemerian:Cairan jernih, tidak berwarna, rasa manis dan memiliki bau khas.
pH:-
Kelarutan:-
Khasiat:Sebagai pemanis
7. Sodium Citrat Dihydrate
Nama Resmi : Natrium Sitrat
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk halus putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih ;
praktis tidak larutdalam etanol (95%) P.
Khasiat : Antikoagulan
Konsentrasi : 0,3 – 2%

F.Persyaratan mutu
1.Bahan yang di gunakan tersdia di laboratorium dan sudah di timbang
2.Proses pengolahan
3.Sediaan sudah melalui ujian evaluasi yang tepat.

vii
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

Depresi,Gangguan
pencernaan(diare),gangguan
jantung.saraf,anemia

Penyebab penyakit : Gejala penyakit :


-suasana hati yang tertekan -kehilangan energi
-fisik,emosional,dan -perubahan nafsu makan
psikologis -gangguan tidur(bisa
-gizi makanan yang kurang berlebihan,bisa juga kurang
sehat dari lama tidur biasanya )
-kebersihan makanan yang
tidak terjaga
-gaya hidup tidak sehat
-penyakit bawaan
otak/pembuluh darah Sediaan :
-sel-sel dalam tubuh tidak Oral dan injeksi
mendapat cukup oksigen

Khasiat :
Berperan dalam berbagai fungsi tubuh,termasuk
produksi energi,hormon,dan
kolestrol,pemeliharaan
Kegunaan : fungsi organ
otak,mata,oencernaan,saraf,jantung,metabolisme
Berperan penting dalam memperbaiki stamina viii
sel,serta pembentukan
tubuh,dan juga sangat sel darah merah.
berkaitan dengan proses
menghasilkan energi didalam tubuh
manusia.
BAB IV
METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat.


ALAT
1) .Erlenmeyer 1000 ml
2) Gelas ukur
3) parameter
4) Beaker gelas
5) Batang pengaduk

BAHAN
1).Thiamini Hydrochloridum
2).. Riboflavinum
3).Nicotinamidum
4).Calcii Pantothenas
5).Pyridoxini Hydrochloridum
6).Cyanicobalamin
7).Prophyleneglycol
8).Sirup simplex
9).Natrium Benzoat
10.).Perasa Jeruk
11).Tartrazine
12).Natrium Sitrat
13).Aquadest

B) .Rancangan Bahan
Nama Bahan Jumlah %

ix
Thiamini Hydrochloridum 0,5 mg
Riboflavinum 0,7 mg
Nicotinamidum 9 mg
Calcii Pantothenas 3 mg

Pyridoxini Hydrochloridum 0,5 mg


.Cyanicobalamin 1,2 mcg

Prophyleneglycol 0,1 %
Sirup simplex 20 %
Natrium Benzoat 0,1 %

Perasa Jeruk 10 %
Tartrazine 0,5 %
Natrium Sitrat
Natrium Sitrat 0,5 %
Aquadest Ad 100 ml

C. Master Formula
Nama produk : Beciplex
Syrup Jumlah produk : 10 botol @100ml
No. Registrasi : DTL 05925003
No.Batch : A 00001

Produksi: Vitamin B complex


PT.STIKSAM Tanggal Formula Tanggal Dibuat oleh Disetujui
Samarinda – Produksi oleh
Indonesia 10 November 2021 Kelas A/1
FTSL

No. Kode Bahan Nama Bahan Fungsi Bahan Per dosis Perbatch
( per 5ml ) ( 10 botol )

1 TH-01 Thiamini Zat Aktif 0,5 mg 100 mg

2 RBN-02 Riboflavin Zat Aktif 0,7 mg 140 mg


3 NM-03 Nicotinamide Zat Aktif 9 mg 1,800 mg
4 AP-04 Calcii Pantothenas Zat Aktif 3 mg 600 mg
5 PD-05 Piridoksin Zat Aktif 0,5 mg 100 mg
6 CC-06 Ciano cobalamin Zat Aktif 1,2 mcg 240 mcg
7 PP-07 Propilenglikol Co-solvent 0,5 gram 100 gram
8 S-08 Sirup simplex pemanis 1 gram 200 ml
9 NB-09 Natrium benzoat pengawet 0,005 gram 1 gram
10 E102 Tartrazine pewarna 0,025 mg 5 mg
11 EJ-10 Esensial Jeruk Perasa dan aroma 0,005 gram 1 gram

13 Natrium Sitrat Buffering Agent 0,025 mg 5 mg


12 AQ-01 Aquadest pelarut Ad 5 ml Ad 1000 ml
x
D. Penimbangan Bahan

1. Thiamini Hydrochloridum (b1)

Per dosis : 0,5 mg

Per batch :0,5𝑚𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 100 mg/0,1 gram

2. Riboflavinum (b2)

Per dosis : 0,7 mg

Per batch :0,7𝑚𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 140 mg/1,4 gram

3. Nicotinamidum (b3)

Per dosis : 9 mg

Per batch :9𝑚𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 1.800 mg/1,8 gram

4. Calcii Pantothenas (b5)

Per dosis : 3 mg

Per batch : 3 𝑚𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 600 mg/0,6 gram

5. Pyridoxini Hydrochloridum (b6)

Per dosis : 0,5 mg

Per batch : 0,5 𝑚𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 100 mg/0,1 gram

6. Cyanicobalamin(b12)

Per dosis : 1,2 mcg

Per batch : 1,2 𝑚𝑐𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 240 mcg /0,24 mg

7. Prophyleneglycol

Per dosis : 0,5 gram

Per batch : 0,5 𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 100 gram

8. Sirup simplex

Per dosis : 1 gram

Per batch : 1 𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 200 gram


xi
9. Natrium Benzoat

Per dosis : 0,005 gram

Per batch : 0,005 𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 1 gram

10. Perasa Jeruk 1 ml / 1 g

Per dosis : 0,005 gram

Per batch : 0,005 𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 1 gram

11. Tartrazine

Per dosis : 0,025 gram

Per batch : 0,025 𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 5 gram

12. Natrium Sitrat

Per dosis : 0,025 gram

Per batch : 0,025 𝑔 5 𝑚𝑙 x 1000 ml = 5 gram

13. Aquadest 1000ml -


(0,1g+1,4g+1,8g+0,6g+0,1g+100g+200g+1g+1g+5g+5g) =1000 ml -
316 gram = 684 ml

Perhitungan Pengenceran -Cianocobalamin 0,24 mg Ditimbang


ciancobalamin 120 mg ,dilarutkan dalam 100 ml air

Pengenceran bertingkat

120 mg100 ml

(2ml) 2,4 mg 20 ml

(1ml) 0,12mg , diambil 2ml = 0,24 mg

1000ml - (0,1g+1,4g+1,8g+0,6g+0,1g+100g+200g+1g+1g+5g+5g)
=1000 ml - 316 gram
= 684 ml

xii
E.Kerangka Operasional

Disiapkan alat danbahan.

Dikalibrasi 10 botol 100ml.

Dikalibrasi wadah 1000ml

Ditimbang bahan sesuai perhitunganbahan.

Dibuat pengenceran bahanCianocobalamin

Di larutkan Na Benzoat + air 110 ml di dalam beaker glass aduk adhomogen

Dilarutkan Nicotinamid dengan air 110 ml panas larutkan lalu dimasukan


Riboflavin di dalam beaker glass aduk adhomogen

Di larutkan Thiamine + air 110 ml kedalam beakwr glass aduk adhomogen

Di larutkan Asam pentotenat + air 110 ml kedalam beaker glass aduk adhomogen

xiii
Dilarutkan Piridoksin + air 110 ml kedalam beaker glass aduk adhomogen
Dimasukkan Sirup simplex 200 gram, propilenglycol 100 gram, perasa
jeruk 1 gram, dan tartrazine 5 gram kedalam erlenmeyer di aduk
adhomogen

Di tambahkan hasil pengenceran Cianocobalamin sebanyak 2ml,


dimasukkan ke erlenmeyer aduk adhomogen

Dimasukkan semua bahan larutan aduk adhomogen

Dilarutkan Natrium sitrat sebanyak 5 gram dengan aquades dalam


erlenmeyer adlarut

Dicek PH dengan PH meter, jika PH diatas 4 dimasukan


larutan natrium sitrat yang telah di buat untuk
menurunkanPH

Ditambahkan aquadest hingga batas kalibirasi1000ml

Diberikanlabel

BAB V
EVALUASI SEDIAAN

14
A. Hasil evaluasi sediaan

Pengujian Hasil

Organoleptis

Rasa Jeruk

Warna Orange

Bau Keruh

Kejernihan Larut

Berat jenis 1,0191 N/m3


pH Pengecekan pH1- 6,80
Pengecekan pH2- 5,81

Volume terpindahkan Botol 1 : 100 ml


Botol 2 : 89 ml
Botol 3 : 100 ml
Rata - rata :99,3 %

Viskositas 0,145 cP

Isi minimum 07%

Uji kebocoran Tidak ada kebocoran pada botol

Uji alir granula Homogen

B.Pembahasan hasil evaluasi


a) .Organoleptis
. Rasa : jeruk
.Warna : Orange
.Bau : mempunyai bau keruh
.Kejernihan : Keruh

15
b) .bobot jenis
P 1 : 49,191 - 23,710 g = 25,481 g
P2 : 49,186 - 23,710 g = 25,476 g
P3 : 49,188 - 23,710 g = 25,478 g

25,481
P1 =
25

= 1,0192

25,476 g
P2 =
25
=1,0190

25,478 g
P3 =
25
=1,0191

1,0192+1,0190+1,0191
=
3
=1,0191

C) Ph
Dalam pH dilakukan 2 kali :
. Pengujian : pH1- 6,80
.Pengujian : pH2- 5,81

Dalam pengujian pH ini tidak kurang dan lebih dari teoritas.

D) .Volume terpindahkan
>Botol 1 : 100 ml
>Botol 2 : 89 ml
>Botol 3 : 100 ml

100 ml+89 ml+100 ml


>
3

=96,333
96,33
x 100% = 96,33%
100

E) Viskositas

16
t air x d air
µ cairan = µ air
t sampel x d sampel

1,03 x 1
= 0,95
6,6 , x 1,02
1,03
= 0,95 x
6,732

=0,145

F).Isi minimum
Dalam sediaan vitamin sirup B-komplex isi minimumnya adalah 0,7 %

G) .Uji kebocoran
Dalam sediaan vitamin sirup B-komplex dari kemasan dan botol tidak ada
kebocoran .

H) .Waktu alir granula


Homogen

17
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Vitamin sirup B-complex adalah delapan vitamin yang larut dalam air dan
memainkan peran penting dalam metabolisme sel.khasiat vitamin B-complex bagi
tubuh adalah berperan dalam berbagai fungsi,termasuk produksi, hormon,dan
kolestrol,pemeliharaan fungsi organ otak,mata pencernaan,saraf,jantung,metabolisme
sel,serta pembentukan sel darah merah.

Berdasarkan praktikum yang telah kami buat maka dapat disimpulkan bahwa :
1. untuk membuat suatu vitamin sirup B-complex menggunakan

2. evaluasi sediaan yang dilakukan adalah uji organoleptis,uji bobot jenis,pH,volume


terpindakan,isi minimum,viskositas,uji kebocoran,tipe emulsi.

B. Saran

Selama mengikuti praktikum agar dapat menjaga kenyaman dilaboratorium.dan


dapat selalu berprilaku sopan dalam bertindak.tidak bersikap mengganggu
mahasiswa yang lain dalam mngeikuti praktikum.

18
DAFTAR PUSAKA

Departemen kesehatanrepublik kesehatan Indonesia.1995.FI edisi


IV.jakarta.Departemen kesehatan p,288.

Dokter RSUD ZA. Pagar Alam, Way Kanan. Peranan Vitamin Sebagai Nutrisi Pada
Bayi
Prematur. Vol.4,No.1. Lampung,Januari-Juni 2012.

19
LAMPIRAN
- Kemasan

- Label

- Brosur

20
21

Anda mungkin juga menyukai