Kelompok V or & Ad
Kelompok V or & Ad
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH ORGANISASI DAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Syam’un, M.Pd, MM.
OLEH:
KELAS KESSOS A
Kelompok V
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Organisasi & adsministrasi kesejahteraan sosial
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.
Syam’un, M.Pd, MM. selaku dosen pembimbing mata kuliah Organisasi & administrasi dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah pemgetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………..………………………………........i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….…... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….……….. 1
B. Rumusan Masalah……………………...………………………………..………….2
C. Tujuan…………………………………………………….………...……………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………...………………………………………………..…………... 10
B. Saran…………………………………………………………………….…………. 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..….11
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesejahteraan sosial adalah impian bagi setiap Negara dibelahan dunia termasuk di
Indonesia. Upaya untuk mencapai mimpi tersebut adalah bentuk kepedulian sebuah Negara
terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri, mimpi tersebut termaktub dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, seperti yang dikutip di bawah ini;
Pada mulanya banyak orang menganggap, termasuk para Pekerja Sosial sendiri, bahwa
Administrasi Pekerjaan Sosial (APS) tidak termasuk dalam konstelasi praktek pekerjaan
sosial. Meskipun para pekerja sosial telah lama berkiprah dalam organisasi-organisasi
kesejahteraan sosial, swasta maupun negeri, APS belum dipandang secara integratif oleh para
pekerja sosial sebagai suatu metode dan pendekatan yang memiliki peranan penting dalam
proses pertolongan profesional pekerjaan sosial. Namun demikian situasi ini mulai berubah
secara dramatis pada tahun 1970-an. APS atau sering pula disebut Administrasi Kesejahteraan
Sosial (AKS), mulai masuk ke dalam 'mainstream' metode dan teknik-teknik pekerjaan sosial
(Patty, 1983).
Terdapat dua pengertian yang seringkali diberikan terhadap istilah APS ini. Pertama, APS
didefinisikan secara umum sebagai "usaha kerjasama yang terkoordinasi dan melibatkan
semua anggota organisasi dalam proses perumusan tujuan, perencanaan, implementasi,
perubahan dan evaluasi." APS diartikan sebagai aktivitas menyeluruh dalam suatu organisasi
kesejahteraan sosial yang tujuan utamanya untuk mentransformasikan kebijakan sosial ke
dalam pelayanan-pelayanan sosial. Kedua, APS didefinisikan secara khusus sebagai "suatu
metoda praktek pekerjaan sosial". APS menunjuk pada proses intervensi sistematik yang
terdiri dari tugas - tugas dan fungsi - fungsi serta aktifitas - aktifitas terkait lainnya yang
dilaksanakan oleh petugas manajemen untuk memfasilitasi pencapaian misi dan tujuan
organisasi. APS berkenaan dengan penerapan pengetahuan keterampilan dan nilai - nilai
secara bertujuan dalam melaksanakan tugas - tugas seperti perumusan tujuan dan perencanaan
program, mobilisasi dan pemeliharaan sumber, serta pengevaluasian hasil - hasil organisasi
Rumusan Masalah
1
1. Apa Pengertian Administrator Pekerja Sosial
2. Apa saja yang menjadi prinsip dan Asumsi dalam administrasi Sosial
3. Bagaimana kompetensi dalam Administrasi Sosial
B. Tujuan
1. Untuk Pengertian Administrator Pekerja Sosial
2. Untuk mengetahui prinsip dan Asumsi dalam Administrator Sosial
3. Untuk mengetahui kompeten administrator pekerjaan sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrator Pekerja Sosial
Administrasi Kesejahteraan Sosial adalah suatu proses penyelengaraan dan
pelaksanaan kegiatan usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang
menyangkut bidang kesejahteraan sosial. AKS adalah segenap proses penyelenggaraan dan
2
pelaksanaan kegiatan usaha kerjasama sekelompok orang (instansi, lembaga, yayasan dsb.)
dengan menggunakan sumber-sumber atau fasilitas yang ada, untuk memberikan bantuan
dan pelayanan kesejahteraan sosial. sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosial
dan dapat dapat melaksanakan fungsi sosialnya serta ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
pembangunan.
Administrasi sosial didefinisikan dalam beberapa penjelasan menurut para ahli, seperti John
C. Kidneigh, Arthur Dunham, Rex A. Skidmore, Kodney dan Harleigh Trecker sebagai
berikut :
3
5. Adm memiliki tanggung jawab ut mengkaitkan kegiatan internal lembaga dengan
masyarakat.
1. Memiliki pemahaman dan penerimaan serta komitmen yang mendalam terhadap nilai-nilai pekerjaan
sosial.
2. Memiliki pengetahuan yang banyak tentang pekerjaan sosial sebagai suatu pelayanan profesional
terhadap orang
3. memiliki identifikasi yang kuat terhadap profesi pekerjaan sosial dan tujuan fundamental
1.Penerimaan
Pimpinan dan anggota-anggota staf didorong dan diharapkan untuk dapat saling menerima satu sama
lainnya dan bertindak sesuai dengan adanya saling menerima Tujuannya adalah memperoleh sumber-
sumber dan kemampuan-kemampuan terbaik dari anggota-anggota staf untuk membantu organisasi
dalam memberikan pelayanan. Hal ini tidak berarti mengabaikan evaluasi dan perbaikan tapi lebih
mengutamakan agar semua anggota staf merasakan keterjaminan mendasar (rasa aman) sebagai
perseorangan, baik menyangkut hak-haknya maupun tanggung jawabnya.
2. Keterlibatan secara demokratis dalam merumuskan kebijakan dan prosedur Pekerjaan social
menyarankan agar anggota staf menjadi bagian dari administrasi partisipatoris, sehingg
4
mereka menunjukkan kinerja yang tinggi, begitu juga organisasi.
3. Komunikasi terbuka adalah penting
Hal ini berarti, bahwa hampir setiap waktu, antar anggota staf saling menukarkan gagasan dan perasaan
serta bertindak dan berekreasi secara jujur dan tulus ikhlas. Komunikasi dua arah menjadi landasan yang
baik bagi pengembangan efisiensi dan efktivitas dalam kebijakan dan prosedur administrative Secara
lebih terperinci prinsi-prinsip dasar administrasi pekerjaan social adalah:
1. Prinsip nilai-nilai pekerjaan sosial
Nilai-nilai profesi (pekerjaan social) merupakan landasan bagi pengembangan
pelayanan dan pemberian pelayanan bagi orang-orang yang membutuhkannya
2. Prinsip kebutuhan masyarakat dan klien
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan individu-individu yang ada didalamnya selalu menjadi dasar
keberadaan organisasi kesejahteraan social beserta pembuatan program-programnya
Pekerjaan harus dibagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil atau di-spesialisasi sehingga Output (hasil
kerja) Karyawan dan Efektifitas akan meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan dan keahlian
pada tugas yang diembannya.
Para Manager memiliki wewenang dalam memerintahkan bawahan melakukan atau tidak melakukan
sesuatu. Setiap Karyawan diberikan wewenang untuk melakukan suatu pekerjaan. Tetapi suatu hal yang
perlu diingat, Wewenang tersebut berasal dari suatu Tanggung Jawab. Oleh karena itu, Wewenang dan
Tanggung Jawab harus seimbang, makin besar wewenangnya makin besar pula
pertanggungjawabannya.
3.Displin (Dicipline)
Disiplin harus ditegakkan dalam suatu organisasi, namun setiap organisasi memiliki cara yang berbeda-
beda dalam menegakkan kedisiplinannya. Kedisiplinan merupakan dasar dari keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya.
5
4.Kesatuan Komando (Unity of Command)
Berdasarkan Prinsip Kesatuan Komando, Karyawan seharusnya hanya menerima perintah dari seorang
atasan saja dan juga bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Jika terlalu banyak Atasan yang
memberikan perintah, karyawan yang bersangkutan akan sulit untuk membedakan prioritasnya. Hal ini
juga akan menimbulkan kebingungan dan tidak fokus pada tugas yang diberikannya.
Karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi harus memiliki tujuan dan arah yang sama dan bekerja
berdasarkan rencana yang sama.
Kepentingan Organisasi harus didahulukan dari Kepentingan Individu seorang karyawan. Termasuk
kepentingan Individu Manager itu sendiri.
Salah satu faktor yang mempengaruhi Kepuasan kerja karyawan adalah Upah atau Gaji yang didasarkan
pada tugas yang dibebankannya. Kompensasi yang dimaksud ini dapat berupa Finansial maupun non-
finansial.
7. Sentralisasi (Centralization)
Menurut Fayol, seorang pemimpin atau Manajer harus mengadopsi prinsip Sentralisasi yang seimbang
(bukan Sentralisasi penuh ataupun Desentralisai penuh). Hal ini dikarenakan Sentralisasi penuh
(Complete Centralization) akan mengurangi peranan bawahan dalam suatu organisasi, sedangkan
desentralisasi akan menimbulkan kesimpangsiuran dalam pengambilan keputusan. Wewenang tertentu
harus didelegasikan sebanding dengan Tanggung Jawab yang diberikan.
Rantai Skalar adalah garis wewenang dari atas sampai ke bawah. Setiap karyawan harus menyadari
posisi mereka di dalam Hirarki Organisasi. Garis wewenang ini akan menunjukan apa yang menjadi
wewenang dan tanggung jawabnya.
6
9. Tata Tertib (Order)
Tata Tertib memegang peranan yang penting dalam bekerja karena pada dasarnya semua orang tidak
dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang kacau dan tegang. Selain itu, untuk meningkatkan
efisiensi dalam bekerja, fasilitas dan perlengkapan kerja harus disusun dengan rapi dan bersih.
Manager harus bertindak secara adil terhadap semua karyawan. Peraturan dan Perjanjian yang telah
ditetapkan harus ditegakan secara adil sehingga Moral karyawan dapat terjaga dengan baik.
Mempertahankan Karyawan yang produktif merupakan prioritas yang penting dalam Manajemen.
Manager harus berusaha untuk mendorong dan menciptakan loyalitas Karyawan terhadap organisasi.
Karyawan harus diberikan kebebasan untuk berinisiatif dalam membuat dan menjalankan perencanaan,
tentunya harus dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.
Dalam Prinsip “esprits de corps” ini, Manajemen harus selalu berusaha untuk mengembangkan dan
meningkatkan semangat kesatuan Tim
1. Komunikasi
komunikasi yang baik adalah kunci utama kesuksesan seorang staf administrasi. Tanpa skill yang satu ini
tentu akan kesulitan dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Seorang staf administrasi yang andal tidak hanya perlu menguasai komunikasi verbal. Namun,
komunikasi tertulis juga sangat perlu dimiliki.
Dengan memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik pastinya akan lebih mudah dalam mengikuti
instruksi yang diberikan oleh atasan.
7
Selain itu, kemampuan komunikasi tertulis juga dibutuhkan karena proses administrasi membutuhkan
banyak dokumen untuk dikerjakan.
2. Organisasi
Trias Ismi
An experienced Content Writer with a demonstrated history of working in the digital media industry.
Menurut Chron staf administrasi memiliki peran yang penting di perusahaan. Jadi, agar seorang staf
administrasi bisa menyelesaikan tugasnya dengan lancar dibutuhkan beberapa skill khusus.
Staf administrasi menangani banyak hal untuk mendukung kelancaran proses administrasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
Lantas, agar bisa menjadi seorang staf administrasi yang andal, apa saja skill yang dibutuhkan?
8
Wikijob menjelaskan bahwa komunikasi yang baik adalah kunci utama kesuksesan seorang staf
administrasi. Tanpa skill yang satu ini tentu akan kesulitan dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Seorang staf administrasi yang andal tidak hanya perlu menguasai komunikasi verbal. Namun,
komunikasi tertulis juga sangat perlu dimiliki.
Dengan memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik pastinya akan lebih mudah dalam mengikuti
instruksi yang diberikan oleh atasan.
Selain itu, kemampuan komunikasi tertulis juga dibutuhkan karena proses administrasi membutuhkan
banyak dokumen untuk dikerjakan.
2. Organisasi
Kemampuan organisasi di sini berarti seorang staf administrasi harus mampu mengatur segala jenis
tugas yang dimilikinya.
Selain itu, dalam tugas sehari-harinya seorang staf administrasi juga bertanggung jawab untuk mengatur
banyak hal mulai dari rapat hingga pengarsipan dokumen.
Karena itu dibutuhkan skill yang satu ini agar proses pengorganisasian berjalan lancar sehingga kamu
tidak akan kesulitan dalam mengerjakan tugas sehari-hari.
Sebagai seorang administrator pekerja sosial harus memiliki kompetensi antara lain:
1. Administrator mengetahui tujuan-tujuan dan kebijakan-kebijakan pelayanan serta sumber daya dari
lembaga
3. Administrator memiliki pengetahuan yang luas tentang sumber dayamasyarakat terutama yang
berhubungan dengan lembaganya
9
4. Administrator memahami metode-metode pekerjaan sosial yangdigunakan di lembaga
Pengetahuan dan administrator pekerjaan sosial yang kompeten harus memiliki sikap profesional
dan hal tersebut penting untuk menjalin hubungan dengan staff maupun masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian bahan
maupun dalam segi penulisan. Oleh sebab itu, kami kelompok V sangat-sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://andrameda.blogspot.com/2012/12/administrasi-kesejahteraan-sosial.html?m=1
https://duniakumu.com/pengethuan-pekerja-sosial-administrator-sikap-administrator/2/
12