Anda di halaman 1dari 11

NAMA : DOVANA GIFANTI

NIM : 010001700127
MATKUL : TEKNIK NEGOSIASI

SOAL KASUS

PT Andalan Bersama (“PT AB”) adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha konstruksi
yang berdomisili di Jakarta.

Struktur permodalan PT AB saat ini adalah sebagai berikut:


Modal Dasar : Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) terbagi dalam 10.000 lembar
saham dengan nilai nominal per lembar saham sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah).
Modal Ditempatkan/
Disetor : Rp 3.000.000.000,- (tiga milyar Rupiah) terbagi dalam 3.000 lembar saham.

Dari Modal Ditempatkan, diambil bagian oleh pemegang saham sebagai berikut:
Tuan Daniel    : 1.800 saham atau ekuivalen dengan Rp  1.800.000.000,-  (60%)
Tuan Christian:     600 saham atau ekuivalen dengan Rp    600.000.000,-  (20%)
Nyonya Elsa  :     600 saham atau ekuivalen dengan Rp    600.000.000,-  (20%)
Jumlah            : 3.000 saham atau ekuivalen dengan  Rp 3.000.000.000,- (100%)

Saat ini, Tuan Daniel mengalami kesulitan sehingga hendak menjual seluruh sahamnya kepada
Tuan Christian. Keadaan sekarang adalah saham Tuan Daniel sedang digadaikan ke PT Bank
ABC untuk jaminan utang yang diperolehnya dari PT Bank ABC.

Setelah perpindahan saham dari Tuan Daniel ke Tuan Christian telah tuntas, PT AB berniat
untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan jembatan di Kalimantan dan dengan demikian
memerlukan modal kerja sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) ("Nilai
Investasi").

Terkait dengan pembiayaan untuk pembangunan proyek pembangunan jembatan tersebut


dilakukan dengan cara sebesar 30% dari investor strategis yang akan masuk sebagai
pemegang saham dalam PT AB, sisanya sebesar 70% mencari pembiayaan dari kredit
sindikasi. Saat ini, terdapat investor asing yang berminat untuk mengambil bagian saham yang
akan diterbitkan oleh PT AB.

PERTANYAAN:

1. Cara akuisisi/pengambilalihan yang bagaimanakah yang harus dilakukan oleh Tuan


Christian terhadap saham Tuan Daniel? Jelaskan jawaban anda beserta dengan prosedur
dan dokumen hukum yang harus disiapkan serta dasar hukumnya!
JAWAB :
Menurut saya, tuan Christian dapat melakukan pemindahan hak atas saham yaitu melalui
perjanjian jual beli saham. Proses tsb dapat dilakukan melalui direksi perseroan ataupun
langsung kepada pemegang saham perseroan. Sebagaimana dijelaskan Pasal 1 angka 11 UU
Perseroan Terbatas Menjelaskan: “Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut” . Berikut dijelaskan pula
pada Pasal 125 ayat 1: “Pengambilalihan dilakukan dengan cara pengambilalihan saham yang
telah dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan oleh Perseroan melalui Direksi Perseroan atau
langsung dari pemegang saham.”
Pemindahan hak atas saham yang menyebabkan terjadinya pengambilalihan memiliki
beberapa syarat yaitu :
1. Adanya persetujuan RUPS dari perseroan pengambilalihan dengan kuorum kehadiran dari
keputusan 3⁄4 (Pasal 125 ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan
Terbatas), kalau yang mengambil alih berbentuk PT, dan kemudian menyampaikan maksudnya
kepada direksi perseroan yang akan diambil alih.
2. Kedua direksi menyusun rancangan pengambilalihan, namun tidak perlu dilakukan apabila
pengambilalihan langsung dari pemegang saham (Pasal 125 28 ayat 7 Undang- Undang Nomor
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas). Berdasarkan penjelasannya, apabila dilakukan
langsung kepada pemegang saham, maka pihak yang mengambil alih terlebih dahulu
melakukan perundingan dan kesepakatan. Namun apabila hal tersebut tetap diatur dalam
anggaran dasar perseroan maka rancangan harus tetap dibuat.
3. Pengumuman di koran dan kepada karyawan perseroan yang mengambil alih paling lambat
30 hari sebelum hari pemanggilan RUPS. Terkait dengan ketentuan Pasal 127 ayat (8) Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tetap mensyaratkan agar
memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar. Apabila dalam anggaran dasar diatur hal
yang sama, maka mau tidak mau rancangan pengambilalihan tetap dibuat dan ringkasannya
diumumkan.
4.Rancangan pengambilalihan yang telah disetujui RUPS dituangkan ke dalam Akta
Pengambilanalihan yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia, sedangkan akta
pengambilalihan saham yang dilakukan langsung dari pemegang saham (menurut Pasal 131
ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas) wajib dinyatakan
dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia (Pasal 128 Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas), yang nantinya akta notaris tersebut wajib dilampirkan untuk
pelaporan kepada Menteri terkait dengan perubahan sususanan pemegang saham (Pasal 131
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas) dan perseroan yang
diambil alih kemudian mengumumkan hasil pengambilalihan tersebut di koran (Pasal 133 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas).
Dokumen hukum yang harus disiapkan pelaku usaha yang hendak melakukan
pengambilalihan saham yaitu meliputi :
a. Pernyataan Maksud Untuk Mengambil Alih Perseoran
Dalam hal Pengambilalihan dilakukan melalui Direksi, pihak yang akan mengambil alih
menyampaikan maksudnya untuk melakukan Pengambilalihan kepada Direksi Perseroan yang
akan diambil alih. Akan tetapi Dalam hal pengambilalihan saham dilakukan langsung dari
pemegang saham, ketentuan ini tidak berlaku.
b. Rancangan Pengambilalihan Perseroan
Direksi Perseroan yang akan diambil alih dan Direksi Perseroan yang akan mengambil alih
dengan persetujuan Dewan Komisaris.
c. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS) atas Rencana Pengambialihan
(Akuisisi)
Berdasarkan Pasal 125 ayat (1) UU No.40/2007 dijelaskan bahwa Dalam hal Pengambilalihan
yang dilakukan oleh badan hukum berbentuk Perseroan, Direksi sebelum melakukan perbuatan
hukum pengambilalihan harus terlebih dahulu berdasarkan keputusan RUPS yang memenuhi
kuorum kehadiran dan ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS. Adapun
Kuorum yang dimaksud disini sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 89 ayat (1) UU No.40/2007
adalah 3/4(tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum
kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS yang lebih
besar.
d. Pengumuman Ringkasan Rencana Pengambilan Alihan Ke Surat Kabar
Direksi Perseroan yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan wajib mengumumkan ringkasan rancangan paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar
dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS.
e. Surat Tercatat Rancangan Pengambilalihan Kepada Seluruh Kreditor
Paling Lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham
Direksi wajib menyemapaikan dengan surat tercatat Rancangan Pengambilalihan kepada
seluruh Kreditor Perseroan.
f. Pengumuman secara tertulis kepada karyawan Perseroan
Direksi Perseroan yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan wajib mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dari Perseroan yang akan
melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan dalam jangka waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS.
g. Akta Notaris Pengambilalihan Perseroan
Rancangan Pengambilalihan yang telah disetujui RUPS dituangkan ke dalam akta
Pengambilalihan yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia. Akta
pengambilalihan saham yang dilakukan langsung dari pemegang saham jugawajib dinyatakan
dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia.
h. Surat Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM
Setelah rancangan Pengambilaihan (Akuisisi) dituangkan menjadi Akta Notaris maka
selanjutnya adalah mendapatkan Surat Penyampaian Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan
HAM. Dalam penyampaian pemberitahuan ini Salinan akta Pengambilalihan Perseroan wajib
dilampirkan pada penyampaian pemberitahuan kepada Menteri tentang perubahan anggaran
dasar. Sedangkan Dalam hal Pengambilalihan saham dilakukan secara langsung dari
pemegang saham, salinan akta pemindahan hak atas saham wajib dilampirkan pada
penyampaian pemberitahuan kepada Menteri tentang perubahan susunan pemegang saham.
g. Pendaftaran Wajib Daftar Perseroan
Setiap perubahan yang diakibatkan oleh Pengambilalihan (akuisis) baik yang berhubungan
dengan data-data Pemegang Saham maupun, data yang berhubungan dengan data-data
Perseroan wajib dilaporkan pada kantor tempat pendaftaran perusahaan oleh pemilik atau
pengurus perusahaan.

2. Apakah proses jual beli saham yang dilakukan dalam butir 1 di atas harus dilakukan
dengan akta notaris? Kapankah hak kepemilikan atas saham beralih dari penjual kepada
pembeli? Kapankan hak pemegang saham mulai efektif berlaku? Jelaskan argumentasi
Saudara disertai dasar hukumnya!
JAWAB :
Iya, menurut saya proses jual beli saham yang dilakukan dalam butir 1 di atas harus dilakukan
dengan akta notaris dikarenakan Rancangan Pengambilalihan yang telah disetujui RUPS
dituangkan ke dalam akta Pengambilalihan yang dibuat di hadapan notaris dalam Bahasa
Indonesia.  Akta pengambilalihan saham yang dilakukan langsung dari pemegang saham
jugawajib dinyatakan dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia.
Hak kepemilikan atas saham beralih dari penjual kepada pembeli ketika jual beli sudah
dilakukan secara sah menurut hukum maka objek dari perjanjian jual beli tersebut beralih
dari penjual dan pembeli. Oleh karena pengalihan hak maka saham tersebut sepenuhnya
menjadi pemegang saham terbaru akibat adanya transaksi jual beli.Walaupun pihak pembeli
dan penjual telah menandatangani Akta Jual Beli, namun hal tersebut tidak serta merta
membuat hak milik atas saham beralih dari penjual kepada pembeli.
Hak milik baru beralih kepada penjual setelah dilakukannya levering atau penyerahan.
Kepemilikan saham tersebut tidak serta merta berlaku efektif terhadap pemilik saham baru.
Dalam pasal 48 UU PT persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran
dasar dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemindahan hak atas saham
didasarkan dalam Angaran Dasar Persoroan. Pasal 55 UU PT mengatur Anggaran Dasar
Perseroan ditentukan cara pemindahan hak atas saham sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Agar peralihan saham berlaku efektif maka hal yang harus dipenuhi diatur dalam
Pasal 56 UU PT.
Sebagaimana dijelaskan Pasal 56 mengatur sebagai berikut :
Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak. Akta pemindahan hak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau salinannya disampaikan secara tertulis kepada
Perseroan. Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal, dan hari pemindahan
hak tersebut dalam daftar pemegang saham atau daftar khusus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (1) dan ayat (2) dan memberitahukan perubahan susunan pemegang saham
kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan hak. Dalam hal pemberitahuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) belum dilakukan, Menteri menolak permohonan persetujuan atau
pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan dan nama pemegang saham yang
belum diberitahukan tersebut. Ketentuan mengenai tata cara pemindahan hak atas saham yang
diperdagangkan di pasar modal diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.
Hak pemegang saham yang baru yaitu Tuan Christian berlaku efektif setelah proses
pemindahan hak tersebut sebagaimana dimaksud pada Pasal 56 UU PT dan telah diserahkan
kepada pembeli dan telah dapat dijadikan bukti otentik atas peralihan kepemilikan saham dan
dicatat oleh Direksi dalam daftar pemegang saham.

3. Sebutkan 10 (sepuluh) hal-hal pokok yang harus ada dalam perjanjian pengambil
alihan saham di atas! jelaskan jawaban saudara disertai dengan argumentasinya!
JAWAB :
10 hal-hal pokok yang harus ada dalam perjanjian pengambil alihan saham yaitu :
1. Pengumuman
2. Resolusi RUPS
3. Perjanjian jual beli
4. Akta pemindahan
5. Daftar pemegang saham
6. Sertifikat saham kolektif
7. Persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atau lembaga terkait lainnya
Nomor Identifikasi Bisnis
8. Laporan legal audit
9. Informasi perusahaan
10. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham

Menurut saya, pengambil alihan saham atau jual beli saham dilakukan dengan membuat
perjanjian jual beli saham. Apabila jual beli saham tersebut tidak menyebabkan perubahan
pengendalian (misalnya jual beli saham di bawah 50% dari total seluruh saham ditempatkan
dan disetor), maka perjanjian jual beli saham tersebut dapat dilakukan di bawah tangan. Namun
apabila jual beli saham tersebut menyebabkan adanya perubahan pengendali, maka perjanjian
jual beli saham tersebut harus dibuat dalam akta notaris. Selain memeriksa persyaratan hukum
yang diperlukan, seorang investor atau calon pembeli juga harus memperhatikan masalah
finansial atau keuangan PT yang sahamnya akan diambilalih. Untuk itu, biasanya diperlukan
pemeriksaan atau uji tuntas terhadap keuangan PT yang akan diambilalih. Pemeriksaan atau uji
tuntas ini biasanya akan berfokus pada permasalahan hal dan kewajiban finansial apa saja
yang dimiliki oleh PT yang bersangkutan.
4. Dalam setiap Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Saham (PPJB), biasanya terdapat
pasal tentang Conditions Precedent (CP). Apa yang dimaksud dengan CP? Buatkan
klausula CP dalam PPJB yang akan ditandatangani oleh Tuan Daniel dan Tuan Christian!
JAWAB :
Condition Precedent (CP) adalah suatu kondisi untuk menyelesaikan perjanjian, memiliki dua
karakter: condition subsequent dan condition precedent. Contoh CP adalah persetujuan M&A
dari otoritas persaingan usaha. CP juga merupakan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum
CSPA dikonversi menjadi SPA (Sale and Purchase Agreement) sehingga akuisisi efektif. Jika
CP tidak dipenuhi maka CSPA tidak akan pernah dapat dikonversi menjadi SPA.
Klausula CP dalam PPJB yang akan ditandatangani oleh Tuan Daniel dan Tuan Christian
yaitu :
1. Segera setelah ditandatanganinya Perjanjian ini, Para Pihak sepakat bahwa:
- Penjual akan memberikan kesempatan dan akses pada jam kerja kepada Pembeli, karyawan
dan konsultan yang ditunjuk oleh Pembeli untuk melakukan pemeriksaan atas dokumen-
dokumen legal dan/atau keuangan yang dimiliki oleh Penjual termasuk tetapi tidak terbatas
pada dokumen-dokumen terkait pendirian, perijinan, aset, liabilitas, kontrak, operasional dan
bisnis sehubungan dengan uji tuntas yang akan dilakukan oleh Pembeli terhadap PT Andalan
Bersama.
- Pengumuman dan/atau keterbukaan infomasi terkait rencana pengambilalihan Saham akan
dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan dalam UUPT dan ketentuan
pasar modal yang berlaku.
2. Penandatanganan Akta Jual beli Saham akan dilakukan segera setelah terpenuhi (atau
dikesampingkannya) seluruh ketentuan yang terdapat dalam Syarat-syarat Tangguh.
Syarat-syarat Tangguh
Para Pihak setuju dan sepakat bahwa Akta Jual Beli Saham baru akan ditandatangani oleh
Para Pihak apabila telah dipenuhinya syarat-syarat Tangguh yang selanjutnya disebut Syarat
Tangguh.

5. Apa yang dimaksud dengan Affirmative Covenant dan Negative Covenant dalam
Syndicated Loan Agreement? Buatkan pasal  yang berisi Affirmative Covenant dan
Negative Covenant tersebut !
JAWAB :
Loan covenant merupakan persyaratan yang tertuang dalam suatu perjanjian kredit yang
mensyaratkan bahwa pihak debitur wajib melakukan atau tidak boleh melakukan syarat-syarat
yang disepakati oleh pihak pemberi pinjaman. Covenant kredit umumnya terdiri dari dua
jenis klausula yaitu affirmative covenant dan negative covenant.
Affirmative covenant adalah sebuah janji/kesepakatan yang mewajibkan pihak yang
berhutang akan melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh pemberi pinjaman, misalnya menjaga
liquidity ratio minimal 150%, menyediakan laporan keuangan home statement (unaudited
financial statement) minimal enam bulan sekali dan menyediakan laporan keuangan audited per
tahun, maupun melakukan taksasi atas jaminan per tahun.
Sedangkan negative covenant adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penerima
pinjaman selama jangka waktu kredit, meliputi pelarangan dalam pembagian dividen, melunasi
hutang kepada pihak terafiliasi, menjaminkan harta perusahaan kepada pihak ketiga,dst.
Atas seluruh covenant yang disyaratkan dalam perjanjian kredit awal, tentunya dapat dilakukan
perubahan jika mendapatkan persetujuan dari pihak pemberi pinjaman (lender) dengan cara
pemberian waiver kepada pihak debitor.

6. Terkait dengan skenario masuknya investor asing sebesar 30% dari Nilai Investasi ke
dalam PT AB, apakah diperkenankan berdasarkan Daftar Negatif Investasi (DNI)
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku? Jika diperkenankan,
bagaimana prosedur dan dokumen apa saja yang harus disiapkan?
JAWAB :
Dimana investasi asing di Indonesia wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas (“PT”)
berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Republik Indonesia,
kecuali undang-undang menentukan lain.
Investasi asing sebesar 30% ke dalam PT AB yang berusaha di bidang konstruksi dan akan
berkontribusi dalam proyek pembangunan jembatan menyatakan bahwa kepemilikan investor
asing atas PT AB adalah seluruhnya, dimana Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016, kepemilikan modal atau saham asing maksimal sekitar 67% saja. Sisanya dimiliki
oleh pemodal dalam negeri atau WNI. Namun jika dengan persyaratan tertentu diperkenankan
maka Prosedur Pendirian PT PMA Pastikan perusahaan Anda telah memiliki kelengkapan
pendirian PT pada umumnya, seperti Akta pendirian PT Surat Keputusan Menteri Hukum dan
HAM tentang pengesahan badan hukum PT Memiliki NPWP Perusahaan Untuk dapat
mendirikan PT PMA, perusahaan Anda wajib memenuhi persyaratan nilai investasi dan
permodalan untuk memperoleh Perizinan Penanaman Modal, yakni memiliki kekayaan bersih
lebih dari Rp10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha berdasarkan laporan
keuangan terakhir atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp50 miliar berdasarkan
laporan keuangan terakhir; memiliki total nilai investasi lebih besar dari Rp10 miliar, di luar
tanah dan bangunan memiliki nilai modal ditempatkan yang sama dengan modal disetor, paling
sedikit Rp 2,5 miliar. Mengenai persentase kepemilikan saham dihitung berdasarkan nilai
nominal saham, dan untuk masing-masing pemegang saham, kepemilikan sahamnya paling
sedikit Rp 10 juta. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan berusaha lainnya yang
dapat diajukan dengan sistem Online Single Submission (OSS) atau BKPM sesuai dengan
sektor bisnis perusahaan NIB adalah identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh Lembaga
OSS setelah pelaku usaha melakukan pendaftaran. NIB sekaligus berlaku sebagai: Tanda
Daftar Perusahaan (TDP) Angka Pengenal Impor (API), jika pelaku usaha akan melakukan
kegiatan impor Akses Kepabeanan, jika pelaku usaha akan melakukan kegiatan ekspor
dan/atau impor. Lokasi kegiatan berusaha harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang wilayah
setempat. Namun dalam hal perusahaan berlokasi di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),
ketentuan tentang bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tidak berlaku, kecuali bidang
usaha yang dicadangkan untuk UMKM dan Koperasi serta bidang usaha yang tertutup untuk
Penanaman Modal. Melengkapi perizinan khusus lainnya yang dibutuhkan kepada
kementerian/instansi terkait, yang bersangkutan dengan sektor perusahaan Dalam hal
perusahaan yang telah memiliki izin prinsip, izin investasi, pendaftaran penanaman modal, atau
izin usaha, yang masih berlaku, permohonan layanan perizinan lain yang diperlukan harus
mencantumkan NIB sebagai persyaratan.
Dokumen yang harus disiapkan yaitu :
- Akta pendirian perusahaan yang telahmendapatkan pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
- NPWP perusahaan yang telah dilakukan Konfirmasi Status Wajib
Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
- NIB aspek legalitas tempat kedudukan, berupa Akta Jual Beli (AJB)

7. Apakah yang membedakan antara Perjanjian Kredit pada umumnya dengan Perjanjian
Kredit Sindikasi? Jelaskan alasan-alasan yang melatarbelakanginya! Sebutkan
argumentasi Saudara disertai dengan penjelasan!
JAWAB :
Menurut saya, perjanjian kredit dapat diartikan sebagai perjanjian pinjam-meminjam antara
bank sebagai kreditur dengan pihak lain sebagai debitur yang mewajibkan debitur untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Perjanjian kredit
selalu bertujuan dan tujuan tersebut biasanya berkaitan dengan program pembangunan,
biasanya dalam pemberian kredit sudah ditentukan tujuan penggunaan uang yang akan
diterima, sedangkan dalam perjanjian pinjam-meminjam tidak ada ketentuan tersebut dan
debitor dapat menggunakan uanganya secara bebas. Dalam perjanjian kredit sudah ditentukan
bahwa pemberi kredit adalah bank atau lembaga pembiayaan dan tidak dimungkinkan diberikan
oleh individu, sedangkan dalam perjanjian pinjammeminjam pemberian pinjaman dapat oleh
individu. Sedangkan, Kredit sindiksi merupakan solusi bagi pembangunan dan proyek-proyek
berskala besar yang membutuhkan dana besar. Besarnya jumlah kredit dan mengingat bisnis
perbankan, khususnya perkreditan, mempunyai tingkat risiko (degree of risk) yang cukup tinggi
membuat perbankan menerapkan prinsip- prinsip kehati-hatian (prudential banking principle)
serta memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat dalam menyalurkan kredit. Kredit
sindikasi adalah kredit yang diberikan berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi
masing-masing peserta sindikasi (hanya ada satu perjanjian kredit antara nasabah dengan
semua bank peserta sindikasi).

8. Dalam Perjanjian Kredit Sindikasi dikenal adanya fungsi agen, yaitu:


a. Arranger/Lead Manager;
b. Facility Agent;
c. Security Agent.
Jelaskan peran dan fungsi dari ketiga lembaga di atas secara jelas!
JAWAB :
a. Arranger/Lead Manager: Arranger adalah pihak yang menjadi perantara komunikasi
antara kreditur dengan debitur. Tugas sebagai arranger meliputi antara lain:
1. Menyusun skema pembiayaan dan terms & conditions yang akan ditawarkan bersama
dengan Calon Debitur/Debitur.
2. Mengundang calon-calon kreditur potensial untuk berpartisipasi dalam pembiayaan
kepada Calon Debitur/Debitur.
3. Memfasilitasi forum negosiasi antara Calon Debitur/Debitur dan calon kreditur.
4. Mempersiapkan dokumen-dokumen legal bersama notaris dan legal counselor.
5. Menyelenggarakan legal meeting.
6. Menyelenggarakan signing ceremony dan publikasi fasilitas kredit sindikasi.
b. Facility Agent yaitu mewakili para kreditur untuk menyelenggarakan penatausahaan kredit
sindikasi selama jangka waktu kredit sindikasi dalam hal penatausahaan kredit sindikas
c. Security Agent yakni mewakili para kreditur untuk menyelenggarakan pengikatan,
penyimpanan dan pengadministrasian agunan kredit sindikasi
selama jangka waktu kredit sindikasi. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian kredit
sindikasi, secara umum tugas-tugas Security Agent antara lain sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengikatan agunan kredit atas nama para kreditur.
2. Menyimpan asli/salinan resmi, dokumen-dokumen kepemilikan agunan dan pengikatannya.
3. Mengasuransikan secara terus menerus agunan yang dapat diasuransikan dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan yang disetujui oleh para kreditur dalam hal debitur lalai
mengasuransikan agunan kredit.
4. Menunjuk perusahaan penilai untuk melakukan penilaian terhadap agunan kredit dan
memberikan hasil penilaian tersebut kepada para kreditur.

9. Sebutkan 10 (sepuluh) hal-hal pokok yang harus ada dalam Perjanjian Kredit Sindikasi!
Jelaskan jawaban saudara disertai dengan argumentasinya!
JAWAB :
10 hal-hal pokok yang harus ada dalam Perjanjian Kredit Sindikasi yaitu :
1. Lender atau pemberi pinjaman
2. Borrower atau penerima pinjaman
3. Arranger atau yang mengatur proses kredit, penawaran, kepada bank atau lembaga
keuangan lainnya
4. Lead manager atau pihak yang memimpin proses kredit sindikasi
5. Security agent atau agen yang bertugas mengatur jaminan-jaminan borrower; dan
6. Facility agent atau agen fasilitas kredit.
7. Enforcement hak-hak anggota sindikasi.
8. Hukum dan yuridiksi: sebagian besar kredit sindikasi dengan Bank-bank asing diatur
berdasarkan hukum negara lain (jika porsi dalam pemberian kredit sindikasi lebih besar
pada Bank dari LN).
9. Penandatanganan kontrak kredit sindikasi (loan signing ceremony.)
10. Pernyataan cidera janji termasuk cross default dan technical default
Menurut saya, apabila bank telah menerima permohonan kredit tersebut, maka debitur memberi
mandat kepada bank untuk melakukan pembiayaan secara sindikasi. Mandat adalah
kewenangan yang diberikan oleh calon penerima kredit kepada arranger (lead manager) atau
kepada arrangers (managing group) untuk membentuk sindikasi kredit yang terdiri dari bank-
bank yang akan menyediakan pembiayaan yang dibutuhkan oleh calon penerima kredit. Mandat
ini biasanya didahului dengan telepon terlebih dahulu baru bentuk tertulis. Bank yang diberi
mandat dalam pembiayaan secara sindikasi (arranger) meminta dokumen-dokumen atau
informasi yang terkait dengan perusahaan atau proyek yang akan dibiayai. Dokumen atau
informasi ini disiapkan oleh nasabah sendiri. Dokumen dan informasi tersebut sebagai dasar
untuk pembuatan info memo dan indikasi term and condition atas proyek yang akan dibiayai.
Arranger akan membua memo yang berisi data tentang informasi nasabah dan proyek yang
akan dibiayai ini tentu akan dijadikan pertimbangan bagi bankbank atau lembaga keuangan
untuk menerima penawaran tersebut atau tidak. Setelah didapat bank atau lembaga keuangan
yang menerima penawaran tersebut maka dilakukan presentasi proyek dan kunjungan ke lokasi
proyek oleh debitur, calon kreditur dan arranger.. Selanjutnya surat keputusan kredit gabungan
disampaikan kepada debitur tembusannya kepada kreditur. Hal penting lainnya yang dilakukan
adalah persiapan draft dokumentasi. Draft dokumentasi ini antara lain kontrak kredit, akte
pengikatan jaminan, dan akte-akte lainnya. Draft dokumentasi ini memegang peranan penting
karena penerimaan atas penawaran kredit sindikasi kadang masih dibuat bersyarat dan
tergantung pada dokumen ini. Setelah dokumen-dokumen siap dilakukan penandatanganan
kontrak kredit sindikasi. Biasanya dilakukan dengan upacara khusus yang disebut loan signing
ceremony. Semua pihak yang terlibat ikut tandatangan. Kontrak kredit sindikasi ini merupakan
dokumen yang paling penting, sebagai pedoman dalam pelaksanaan kredit sindikasi dan
merupakan bukti autentik. Setelah terjadinya penandatanganan kontrak sebagai tanda adanya
kesepakatan dan dimulainya kontrak tersebut, tugas arranger selesai. Publisitas dilakukan
setelah terjadi penandatanganan kontrak kredit sindikasi. Hal ini dilakukan dengan membuat
press conference atau press release yang biasanya dihadiri oleh media cetak maupun
elektronik.

10. Buatkan pasal tentang Representations and Warranties terkait dengan Perjanjian
Kredit Sindikasi, baik dari sisi Kreditur dan Debitur!
JAWAB :

Pasal mengenai Representative and Warranties dan Covenants tersebut yang terdapat pada
Perjanjian Kredit Sindikasi No. 61 dan No. 62 sebagaimana diatur pada Pasal 6 (Pembayaran).

6.1 Pembayaran.

Huruf (a): Debitur wajib membayar kembali pokok Kredit pada setiap Tanggal Pembayaran Cicilan

Kredit sesduai dengan jadwal pembayaran sebagaimana terdapat pada Lampiran 5 (Jadwal

Pembayaran Cicilan Kredit).

Huruf (b) : Debitur harus melunasi seluruh sisa dari pokok Kredit,
bunga dan jumlah lain yang terhutang sehubungan dengan Kredit pada Tanggal Jatuh Tempo

Kredit.

Anda mungkin juga menyukai