DOSEN PENGAMPU
LIGA FEBRIANA,M.Pd
DISUSUN OLEH
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Penulisan Surat Resmi” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang manusia tentang bahasa indonesia bagi para pembaca dan
juga bagi kami selaku penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Liga Febriana selaku dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Surat Resmi dan Fungsinya
2.2 Ciri-Ciri Surat Resmi
2.3 Jenis Dan Bahasa Surat
2.4 Langkah Langkah Pembuatan Surat Resmi
BAB III
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
Pada topik hari ini, kami akan membahas tentang konsep keterampilan menulis
sebuah surat resmi. Hal ini berbeda dengan penulisa surat biasa dikarenakan
adanya beberapa peraturan penulisan yang membuatnya lebih formal. Makalah ini
akan menjelaskan lebih lanjut tentang aturan tersebut
PEMBAHASAN
Surat Resmi adalah surat yang digunakan untuk keperluan formal/ resmi oleh pihak-pihak
tertentu, itu perorangan, lembaga, organisasi, atau instansi tertentu untuk saling berkomunikasi
satu sama baik lain secara formal.
Surat resmi dibuat dengan kaidah dan aturan yang telah ditentukan, misalnya penggunaan
bahasa baku, isi surat harus efektif dan jelas, dan dibuat dengan cermat sesuai keperluannya.
Meskipun surat resmi sering digunakan untuk keperluan pribadi, surat resmi tersebut tetap
dibuat sesuai dengan aturan tertentu. Salah satu contoh surat resmi yang digunakan secara
pribadi adalah surat undangan pernikahan.
Surat resmi dapat berfungsi sebagai bukti tertulis (otentik) dalam bentuk dokumen
dimana isinya dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Sebagai pedoman kerja dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dimana surat
resmi tersebut berisi tentang langkah-langkah kerja untuk pekerjaan tertentu.
Sabagai alat untuk pengingat bagi si penerima surat baik itu perorangan, organisasi, atau
lembaga. Itu sebabnya surat resmi perlu didokumentasikan agar dapat digunakan sebagai
data di kemudian hari.
Surat resmi juga berfungsi sebagai bukti historis dan bukti kronologis.
2.2 Ciri-Ciri Surat Resmi
Surat resmi menggunakan bahasa baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) mulai dari kosa kata, frasa, hingga tata bahasa yang
dipakai.
Surat resmi dibuat dengan bahasa yang singkat, padat, dan efektif, serta mudah
dimengerti maksud dan isinya.
Dibuat dalam bentuk full block atau semi block/ intended block
Terdapat kop surat yang menyebutkan pihak yang mengeluarkan surat resmi tersebut.
Di dalam surat resmi selalu dicantumkan nomor surat, perihal, tanggal, alamat tujuan,
dan lampiran bila ada.
Surat resmi membutuhkan stempel atau cap khusus untuk kondisi tertentu.
Surat resmi bentuknya sistematis dan dibuat sesuai aturan yang baku.
Tiongkok
Di sisi lain dunia, di Tiongkok, sebuah pelayanan pos sudah dimulai sejak zaman Dinasti
Chou pada 1122-1121 SM.[2] Seperti di Persia, surat yang dikirimkan biasanya berisikan
mengenai dokumen pemerintah. Sistem pengirimannya terdiri atas beberapa orang yang
bergantian menyampaikan pesan tiap radius sembilan mil atau empat belas koma lima
kilometer. Sistem ini semakin berkembang dengan jangkauan yang lebih luas pada masa
pemerintahan Dinasti Han pada tahun 202 SM hingga tahun 220 ketika Tiongkok
berhubungan dengan Romawi dan sistem pelayanan pos mereka.[2]
India
Perkembangan pertumbuhan dan kestabilan politik di bawah kekuasaan Kekaisaran
Mauryan (322-185 SM) memperlihatkan perkembangan infrastruktur di India Kuno.
Kaum Mauryan mendirikan sistem pengiriman pesan, pendirian sumur umum, rumah
peristirahatan, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.[4] Pengiriman pesan dilakukan
menggunakan kereta terbuka yang ditarik kuda yang disebut dengan Dagana.[5] Selain itu,
pada masa ini para penguasa juga melindungi tanah-tanah yang mereka punya dengan
mengirimkan pesan kepada polisi atau agen militer tempat mereka berada dalam arus
komunikasi seperti melalui pembawa pesan dan merpati pos. Terkadang masyarakat
awam juga mengirimkan surat kepada kerabatnya yang tinggal berjauhan.[6]
Romawi
Kerajaan Romawi Suci sendiri membangun sistem pelayanan pos paling canggih pada
tahun 14 yang bersaing dengan China oleh Kaisar Augustus.[7] Jangkauan sistem
pelayanan pos ini mencakup seluruh dataran Mediterania karena adanya kebutuhan
penyampaian pesan dari pemerintah Romawi dan militer antar provinsi. Kebutuhan ini
memunculkan pembangunan jalan pos dengan beberapa stasiun untuk pergantian
pengantar pengirim pesan setiap seratus tujuh puluh mil atau dua ratus tujuh puluh
kilometer dalam periode waktu dua puluh empat jam. Akan tetapi pada akhirnya sistem
ini tidak mampu bertahan karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah surat yang
dikirim dan waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman surat tersebut pada abad sembilan
di Eropa.[2]
Jenis Surat
Surat secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga
apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya.[14] Sedangkan apabila digolongkan
berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat
dinas. Dalam hal mengajukan permohonan meninggalkan jabatan yang sedang dikuasai, dikenal
juga surat pengunduran diri.
Surat pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa
korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu:[15]
Kepala/kop surat
Kop surat terdiri dari:
Penutup surat
Penutup surat, berisi
1. salam penutup
2. jabatan
3. tanda tangan
4. nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
Surat dinas
Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas
kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat
dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip,
bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan
surat instruksi.[14] Ciri-ciri surat dinas:[15]
1. paragraf pembuka
2. isi surat
3. paragraf penutup
Salam penutup
Tanda tangan dan nama terang
Surat Elektronik
Surat elektronik atau surel merupakan surat yang pengirimannya berbasis pada penggunaan
internet. Pada awalnya, perusahaan bernama Olt Break and Newman dikontrak oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat untuk membuat ARPANET pada 1969.[7] ARPANET ini singkatan
dari Advanced Research Projects Agency Network yang bertujuan untuk meciptakan metode
komunikasi antara intitusi pendidikan dengan militer.[17]
Pada tahun 1971, Ray Tolimson bertugas dalam proyek SNDMSG yang berfungsi untuk
mengirim dan menerima pesan dalam mesin yang sama. Ray awalnya bereksperimen dengan
SNDMSG untuk meninggalkan pesan di komputer sehingga muncul lah protokol CYPNET yang
mampu mengirimkan pesan ke komputer lain yang masih berada dalam jaringan ARPANET. Ini
lah yang menjadi cikal bakal surat elektronik.[17]
Dalam Bahasa Indonesia Surat Elektronik sering disingkat dengan kata surel, yang dalam bahasa
inggrisnya adalah email atau electric mail.
Untuk mengakses surel, kita bisa memilih salah satu cara. Pertama dengan
menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox. Surel dengan
basis browser biasanya menyediakan layanan tersebut secara gratis. Kedua dengan program
pengakses surel seperti Microsoft Outlook. Keuntungannya kita tidak harus selalu membuka
internet untuk membuka surel yang ada.[17]
Bentuk
Bentuk lurus penuh
Bentuk lurus penuh merupakan bentuk penulisan surat yang dimulai dari sisi pinggir
kiri kertas. Penulisan dimulai dengan keterangan tanggal, kata penutup, sampai kata
lampiran.[18]
Bentuk lurus
Penulisan surat dengan bentuk lurus dimulai dari margin kiri kertas. Penggunaan bentuk
lurus bersifat praktis dan memudahkan dalam pengetikan. Kelemahan bentuk lurus
adalah penggunaan kertas yang banyak jika isi surat cukup panjang.[18]
Teknik Penulisan
Pengonsepan
Penulisan surat dimulai dengan penyusunan konsep. Penulisan konsep ditentukan berdasarkan
bentuk surat. Setelahnya, dilakukan penulisan keterangan surat dan dilanjutkan dengan
penentuan tema dan permasalahan utama yang hendak disampaikan. Tema kemudian diuraikan
ke dalam paragraf pembuka, inti dan penutup.[20]
Kegunaan
1. Sebagai perwakilan penulis atau instansi selaku pengirim dengan tujuan untuk
berkomunikasi dengan pribadi, kelompok, atau organisasi lain.
2. Sebagai landasan dan petunjuk dalam bekerja.
3. Sebagai bukti tertulis yang otentik dan jelas serta memiliki kekuatan hukum.
4. Sebagai cadangan pengingat atau arsip pada keperluan tertentu.
5. Sebagai dokumen sejarah penting di masa lalu atau pemuat informasi tentang
perkembangan dan perubahan suatu organisasi.
6. Sebagai jaminan keamanan terhadap suatu kegiatan.
Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis berasal dari salah satu pihak yang ditunjukan
kepada pihak lain untuk menyampaikan pesan informasi . informasi itu bisa berupa
pemberitahuan , pernyataan , permintaan , laporan pemikiran , sanggahan , dan sebagainnya.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa surat adalah salah satu alat komunikasi tertulis
untuk mengadakan hubungan dengan pihak lain.
Jenis-Jenis Surat
1. Surat Pribadi: Merupakan jenis surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan pribadi.
Jenis surat ini ditulis menggunakan bahasa tidak baku.
2. Surat Dinas: Merupakan surat resmi yang dibuat serta dikeluarkan oleh instansi ataupun
lembaga pemerintah yang bertujuan untuk berbagai keperluan dinas.
3. Surat Niaga: Merupakan surat yang dibuat oleh perusahaan maupun perorangan untuk
tujuan bisnis ataupun perdagangan.
4. Surat Resmi: Merupakan surat yang dibuat serta dipergunakan untuk kepentingan yang
sifatnya resmi. Penulisan surat resmi bisa dilakukan oleh instansi, perseorangan, lembaga,
serta organisasi.
Bagian-Bagian Surat dan Fungsinya
Setiap surat memiliki bagian bagian dan masing masing bagian memiliki fungsi yang berbeda.
Letak bagian surat tersebut tergantung pada bentuk tubuh surat yang dipakai. Apabila penulis
menggunakan bentuk tubuh bentuk lurus , maka letak atau bagian bagiannya akan berbeda
dengan penulis yang memakai bentuk tubuh lekuk .Pada dasarnya surat resmi dan surat bisnis
memiliki bagian bagian surat seperti berikut ini:
a. Kepala surat
b. Nomor surat
c. Tanggal, bulan dan tahun surat
d. Lampiran
e. Hal atau perihal
f. Alamat
g. Salam pembuka
h. Isi surat
i. Salam penutup
j. Nama organisisasi
k. Nama terang dan tanda tangan penaggung jawab surat
l. Tembusan
m. Inisial / kaki surat
Kepala Surat
Setiap surat resmi biasanya memiliki kepala surat . Kepala surat ini digunakan sebagai identitas
diri lembaga atau instansi yang mengirim surat. Didalam kepala surat terdapat nama dan alamat
instansi atau keterangan lain mengenai instansi atau lembaga tersebut.
Nomor Surat
Setiap surat resmi atau surat dinas yang keluar biasanya disertakan nomor surat. Pada nomor
surat sering menggunakan kode tertentu . Nomor surat memiliki fungsi untuk sebagai berikut :
Contoh: ZZZ/001/GG-YYY/PP/XX/TT
Dalam surat resmi penulisan tanggal tidak perlu didahului nama tempat atau kota karena nama
itu telah tercantum pada kepala. Berbeda dengan surat pribadi yang perlu dicantumkan nama
tempat atau kota saat surat itu ditulis.Tanggal, bulan, dan tahun harus ditulis lengkap dan
dibelakang angka tahun diberi titik (.) . Untuk fungsi tanggal surat sendiri yaitu untuk sebagai
refrensi dan alat pemberi informasi tentang waktu kapan surat itu dibuat.
Contoh :
1 Januari 2021
Rejang Lebong, 1 Januari 2021.
Lampiran
Surat yang melampirkan sesuatu misalnya proposal, kuitansi, akte notaris, dan sebagainya dalam
bagian surat perlu dituliskan kata “lampiran” yang diikuti jumlah yang dilampirkan.Lampiran
berfungsi sebagai petunjuk tentang dokumen yang harus disertakan bersama surat yang
bersangkutan.
Setiap surat resmi selalu mencantumkan pokok atau inti surat tersebut yang lazim disebut “Hal
atau Perihal“. Dengan membaca hal atau perihal yang ada dalam surat , pembaca akan langsung
mengetahui apa yang akan dibicarakan didalam surat tersebut.Untuk penulisan perihal lebih baik
singkat asal cukup bagi pembaca untuk mengetahui pesoalan pokok meskipun belum membaca
lengkap isi surat.
Alamat Surat
Pada umumnya alamat surat terdiri dari 2 macam, yaitu alamat yang tertera pada sampul dan
alamat yang tercantum pada surat itu sendiri. Dalam penulisan alamat surat sebaiknya disebutkan
nama orang yang dituju dan di depan nama dicantumkan sebutan “Bapak, Ibu, Saudara,
Nyonya, Tuan, Nona” tergantung kepada siapa surat itu dikirim. Namun bila pengirim surat
tersebut menyebut secara resmi dengan jabatan atau gelar akademis maka ditulis tanpa didahului
Bapak, Ibu, Saudara, Nyonya, Tuan, Nona .
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Salam Pembuka
Dalam salam pembuka surat merupakan tanda hormat kepada penerima surat sebelum memulai
membaca isi surat.
Dengan hormat,
Salam Hormat,
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera,
Isi surat terdiri dari alinea pembuka, isi surat dan alenia penutup.
1. Alinea pembuka
Alinea pembuka adalah pengantar ke isi surat yang sesungguhnya. Alenia pembuka berfungsi
untuk menarik pembaca kepada pokok pembicaraan dalam surat tersebut.
Contoh :
2. Isi Surat
Isi surat yang sesungguhnya memuat suatu informasi yang disampaikan penulis kepada penerima
surat. Isi tersebut bisa berupa laporan, pemberitahuan, pernyataan, dan lain lain. Dalam penulisan
isi surat hendaknya ditulis secara singkat dan jelas sehingga menghindarkan dari salah tafsir dan
menjadi efisien. Hindari penulisan kata atau istilah yang tidak lazim dan yang susah dipahami
oleh penerima yang dapat mengakibatkan tujuan dan sasaran surat tidak tercapat.
3. Alinea Penutup
Alinea penutup adalah simpulan dari isi surat. biasanya alinea penutup berisi harapan penulis
atau ucapan terima kasih kepada penerima surat.Alinea penutup menandakan pembicaraan telah
selesai .
Contoh :
Salam Penutup
Salam penutup terdapat diantara alinea penutup dan tanda tangan pengirim . Contoh salam
penutup :
Hormat kami,
Salam kami,
Wassalam,
Salam takzim,
Biasanya nama organisasi atau lembaga dibuat dalam bentuk stempel atau cap. Stempel ini
berfungsi untuk menegaskan bahwa surat itu sah dan resmi.
Surat di tandatangani oleh pejabat yang berhak atau berwenang . Nama Terang dan Tanda
Tangan Penanggung Jawab berfungsi sebagai identitas penanggung jawab untuk mengetahui dari
mana surat itu dikeluarkan.
Tembusan
Tembusan surat atau tindisan dikirimkan ke instansi lain yang ada kaitannya dengan surat yang
bersangkutan. Tembusan biasanya diletakan di sudut kiri bawah dengan menuliskan Tembusan
atau Tindasan atau Distribusi kepada.
Contoh :
Inisial
Inisial adalah singkatan nama yang biasanya diambil dari huruf pertama nama pembuat penulis
surat tersebut yang berfungsi mengetahui siapa yang menulis / mengetik surat tersebut.
Contoh :
VN/MA
1. Kepala surat
Kepala surat dinamakan juga sebagai kop surat. Bagian ini menempati posisi paling atas pada
sebuah surat resmi. Kop surat atau kepala surat berisi nama, logo, alamat dan nomor kontak
resmi milik si pengirim surat. Kepala surat selain untuk menunjukkan identitas si pengirim juga
biasanya digunakan sebagai sarana promosi.
Cara penulisannya berturut-turut yaitu nama kota/kabupaten, tanggal bulan dan tahun.
3. Nomor surat
Nomor surat dibuat oleh lembaga, perusahaan, organisasi atau komunitas resmi yang bertujuan
untuk memudahkan dalam menyusun urutan penyimpanan surat sekaligus untuk mengawasi
seberapa banyak surat yang telah dikeluarkan.
Nomor surat disusun berdasarkan nomor urut surat, kode surat (biasanya berisi informasi terkait
kategori surat), tanggal, bulan dan tahun penulisan surat. Contoh nomor surat bisa dilihat di
bawah ini.
Nomor: 213/MKP/AT/20/12/2019
Itu maknanya: nomor urut surat adalah 213, Kode MKP maknanya Managemen Keuangan
Perusahaan, AT maknanya Anggaran Tahunan sedangkan 20/12/2019 merupakan tanggal
dimana surat resmi dikeluarkan.
Atau bisa juga ditulis dengan menghilangkan tanggal dan bulan seperti ini,
Nomor: 213/MKP/AT/2019
Nah, nomor surat ditulis diposisi paling atas di sebelah sisi kiri namun di bawah Kepala surat dan
tanggal surat.
Lampiran: –
Posisi lampiran diletakkan di bawah nomor surat. Jadi kalau diurutkan dari atas
1) Kepala surat,
2) Tanggal surat,
4) Lampiran.
5. Hal/perihal
Hal atau perihal pada surat resmi berisi terkait tema/pokok dari isi surat. Boleh juga kita
menyatakan sebagai judul surat. Contohnya begini,
6. Alamat penerima
Alamat penerima ini diisi oleh alamat orang/lembaga yang dituju atau yang menerima surat.
Alamat penerima ini ditulis di bawah Hal/perihal. Misalnya seperti ini,
Di Tempat
Papua Barat
7. Salam pembuka
Salam pembuka berisi terkait sapaan awal yang berupa ucapan salam. Misalnya
Selamat Siang,
Assalamu’alaikum…Wr…Wb,
Dengan Hormat,
8. Isi surat
Pada bagian isi surat resmi berisi tiga bagian yakni bagian pembuka, bagian inti dan bagian
penutup. Bagian pembukan berisi pengantar sebelum inti surat diberitahukan.
Pada bagian inti merupakan pokok masalah, topik atau inti permasalahan yang hendak
disampaikan. Sedangkan pada bagian penutup berisi penegasan, kesimpulan dan harapan dari
topik inti yang disampaikan.
9. Salam penutup
Salam penutup berisi kalimat salam setelah penyampaian surat ini berakhir. Salam pembukan
dan penutup merupakan bagian dari tata krama atau adap sopan santun dalam bersurat. Contoh
salam penutup.
Selamat Sore,
Wassalamu’alaikum…Wr…Wb,
Terima Kasih,
11. Tembusan
Tembusan berisi terkait siapa saja yang berhak menerima surat resmi yang telah dikirimkan. Tapi
tidak semua surat resmi harus memiliki tembusan karena biasanya surat resmi yang dibuat dapat
disesuaikan dengan jumlah si penerima surat.
Tembusan:
1. Ketua Yayasan
3. Pemilik Yayasan
Contohnya:
*Catatan:
3) Bukti kepemilikan berupa surat keterangan kepemilikan yang disahkan oleh pengadilan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/surat/pengertian-surat-resmi.html#:~:text=Fungsi%20Surat
%20Resmi,-Surat%20resmi%20memiliki&text=Surat%20resmi%20dapat%20berfungsi
%20sebagai,langkah%20kerja%20untuk%20pekerjaan%20tertentu.
https://www.siswapedia.com/bagian-bagian-surat-resmi-beserta-penjelasannya/