Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT Lain-Lain :
Lama Kerja :-
X ?
X X
X X
X X X X X X X
? ? ? ?
X
? ? ? X ? X ?
75
49 43 38
Keterangan :
: Laki-laki X : Meninggal : Satu Rumah : Klien
O : Perempuan : Kawin ? : Tidak Diketahui
Komentar :
V. Genogram I : kakek dan nenek meninggal tidak di ketahui penyebabnya
VI. Genogram II : ayah dan ibu klien meninggal tidak di ketahui penyebabnya
VII. Genogram III : klien tinggal serumah dengan anak pertamanya
X. PENGKAJIAN FISIK
1. Kesadaran : Keadaan umum :
Tanda-tanda vital; TD : 180/100 mmHg N : 105 x/menit
P : 30 x/menit S : 36,6 0C
2. Kepala
a. Inspeksi :
Bentuk Kepala : mesochepal
Kesimetrisan muka, tengkorak : simetris
Warna/ distribusi rambut/ kulit kepala : warna hitam, lebat, dan kulit kepala
kotor
b. Palpasi :
Massa : tidak ada massa Nyeri tekan : tidak ada nyeri
tekan
c. Keluhan yang berhubungan :
Pusing/ sakit kepala : pasien tidak mengalami pusing/sakit kepala
3. Mata
a. Inspeksi :
Kelopak mata : dapat membuka dan menutup
Konjungtiva : anemis
Sklera : putih
Ukuran pupil : 2 mm Isokor : ya Visus : false 2
Reaksi terhadap cahaya : mengecil pada saat ada cahaya dan membesar pada
ssat cahaya menjauh Gerakan bola mata :
b. Palpasi :
TIO : Tidak ada peningkatan tekanan intra okuler (kedua bola mata teraba
lunak).
Massa tumor : tidak ada massa
Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
c. Lain-Lain
Fungsi penglihatan :
Penglihatan: rabun Dua bentuk :
Rasa sakit : tidak ada rasa sakit
Pemeriksaan mata terakhir : kurang lebih 6 bulan yang lalu
Operasi : tidak pernah melakukan operasi
Lain-lain :
4. Hidung
a. Inspeksi
Bentuk/ kesimetrisan : simetris
Bengkak : tidak ada pembengkakakan
Septum : tidak ada Warna : tidak berwarna
Sekret : tidak ada sekret
b. Palpasi
Sinus : tidak di ketahui
Nyeri tekan/ bengkak : tidak ada nyeri tekan ataupun bengkak
c. Lain-lain
Passase udara : Reaksi alergi : gatal
Cara mengatasinya : mengolesi minyak kayu putih
5. Mulut dan Tenggorokan : Gigi geligi : Caries : ada karies di gigi
Kulit/ gangguan bicara : bibir tampak sianosis
Kesulitan menelan : tidak mengalami kesulitan menelan
Pemeriksaan gigi terakhir : tidak di ketahui
6. Leher
a. Inspeksi :
- Bentuk/ kesimetrisan : simetris
- Mobilisasi leher : baik mampu menggerakkan
b. Palpasi :
- Kelenjar tiroid : tidak pembesaran ada kelenjar tiroid
- Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
- Vena Jugelaris : tidak ada pembesaran vena jugularis
7. Dada, Paru-paru dan Jantung
a. Inspeksi :
- Bentuk dada : normal Kesimetrisan : simetris
- Ekspansi dada : seimbang antara kiri dan kanan Retraksi :
normal
b. Palpasi :
- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
- Massa tumor : tidak ada massa tumor
- Taktil fremitus : getaran seimbang kiri dan kanan
- Denyut apeks : brocovaskuler
c. Auskultasi :
- Suara napas: vaskuler Suara tambahan : tidak ada suara
tambahan
Bunyi jantung I dan II : lupdup
d. Perkusi : sonor
8. Abdomen
a. Inspeksi :
Kesimetrisan dan warna sekitar : simetris dan berwarna kuning kecoklatan
b. Auskultasi :
Peristaltik : bising usus 22x/ menit
c. Perkusi : timpani
d. Palpasi :
Hepar/ lian/ ginjal/ kandung kemih : tidak ada massa dan nyeri tekan
9. Genitalia dan Status Reproduksi :
Buah dada : ada buah dada
Perdarahan : tidak terjadi perdarahan
Fluor Albus : tidak terjadi flour albus
Prostat : tidak ada prostat
10. Status Neurologis :
GCS E : 4 M: 6 V:5 Syncop ( - )
Refleks Patologis :tidak ada reflex patologis
Refleks Fisiologis : reflex fisiologis normal
11. Ekstremitas
Keadaan ektremitas : Kesimetrisan : simetris
Atropi : tidak terjadi atropi ROM : kekuatan otot lemah
Edema : tidak ada udema
Cyanosis : tidak terjadi syanosis pada extremitasAkral : dingin
Kekuatan otot : 5 5
55
Obat-obatan :
NAMA DOSIS INDIKASI KONTRAINDIKASI
OBAT
Furasemide 40 mg - Sebagai obat lini pertama - Penderita yang diketahui
10 mg pada keadaan edema yang memiliki riwayat alergi
2x100g disebabkan oleh penyakit atau hipersensitif
3x2 gagal jantung kongestif, terhadap furosemid.
3x1 penyakit sirosis hati, dan - Penderita yang sedang
penyakit ginjal serta sindrom mengalami anuria atau
nefrotik. tidak bias buang air kecil.
- Sebagai terapi tambahan pada - Penderita yang sedang
keadaan edema serebralatau hamil karena dapat
edema paru yang memerlukan memberikan efek buruk
diuresis cepat termasuk juga pada janin.
pengobatan hiperkalsemia.
- Sebagai terapi hipertensi
dapat digunakan secara
tunggal maupun kombinasi
dengan deuretik lain seperti
Adalat
spironolakton.
- Pasien dengan riwayat
- Adalat dapat digunakan
alergi terhadap Adalat
sendiri atau bersama dengan atau obat yang
obat lain dalam mengontrol mengandung nifedipin;
tekanan darah tinggi. Adalat - Pasien ibu hamil
cocok untuk pasien tekanan sebelum usia kahamilan
darah tinggi yang memiliki 20 minggu dan ibu
gangguan pembuluh darah menyusui;
otak, pasien dengan berat - Pasien dalam keadaan
badan rendah, atau pasien syok kardiovaskuler;
yang menggunakan obat - Adalat tidak boleh
penurunan tekanan darah digunakan bersamaan
lebih dari satu jenis oleh dengan rifampicin,
karena mengalami efek misalnya pada pasien
samping terhadap obat yang dalam pengobatan
mengandung nifedipine tuberculosis paru, karena
pengaturan dosis yang lebih dapat menurunkan
seksama perlu diperhatikan, efisiensi Adalat secara
untuk stabilisasi dosis dapat signifikan dalam
digunakan Adalat 10mg. menurunkan tekanan
darah;
- Perlu diperhatikan
penggunaan pada pasien
Pletaal dengan gangguan fungsi
hati dan ginjal yang
berat.
- Perdarahan, gagal
- Menghilangkan gejala
jantung kongestif, hamil.
iskemik seperti ulkus, rasa
nyeri dan dingin yang
berhubungan dengan oklusi
Prorenal arteri kronis. Mencegah
kekambuhan infark otak
(kecuali emboli otak
kardiogenik). - Hiperkalsemia gangguan
- Insufisiensi ginjal kronik metabolisme asam
dalam hubungan dengan diet amino, hamil, anak.
tinggi kalori rendah protein
Asam folat pada retensi yang
terkompensasi atau tak
terkompensasi.
- Pada ibu hamil.
- Anemia megaloblastastik,
pencegahan defek tabung
saraf, profilaksis pada status
hemolitik kronik, profilaksis
defisiensi folat pada pasien
cuci darah.
PATHWAY
PRIMER DAN SEKUNDER
HIPERTENSI
resiko injuri
pembentukan ATP terganggu
oedema paru
kelelahan
sesak
aktivitas terganggu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Prioritas Tgl. Ditemukan Tgl. Teratasi
1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan : 31-12-2016 03-12-2016
- Penurunan energi/kelelahan
- Kelelahan otot pernafasan
- Nyeri
- Kecemasan
2. 31-12-2017 05-12-2016
Intoleransi aktivitas
Berhubungan dengan :
Tirah Baring atau imobilisasi
Kelemahan menyeluruh
Ketidakseimbangan antara suplei oksigen
miokard dengan kebutuhan
3. 31-12-2017 06-12-2016
Risiko Injury
Faktor-faktor risiko :
Eksternal
- Kimia (obat-obatan:agen farmasi, alkohol,
kafein, nikotin, bahan pengawet, kosmetik;
nutrien: vitamin, jenis makanan; racun;
polutan)
Internal
- Perubahan faktor pembekuan,
- Imun-autoimum tidak berfungsi.
- Biokimia, fungsi regulasi (contoh : tidak
berfungsinya sensoris)
- Perkembangan usia (fisiologik, psikososial)
ANALISA DATA
No. Data Penunjang Masalah Keperawatan
1. DS : pasien mengatakan sesak pada saat Pola nafas tidak efektif
beraktivitas
DO : -pasien terlihat lemah,bibir klien terlihat
sianosis.
2. DS : pasien mengatakan badannya terasa Intoleransi aktivitas
lemas dan susah untuk melakukan
aktivitasnya secara mandiri
DO : - pasien terlihat bedres
-Pasien terlihat dibantu orang lain saat
melakukan aktivitas karena lelah
3. Resiko injuri
DO : pasien terlihat sempoyongan saat
berjalan dan selalu berpegangan
.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
.
Hari/ Tgl. Jam Implementasi
D
X
I 02.01.2017 06.30. memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
hasil : posisi pasien dalam keadaan semi fowler
I menginformasikan pada pasien dan keluarga tentang
tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas.
Hasil : klien mampu mengulang tehnik relaksasi
dengan benar
mengukur TTV: TD : 180/100 mmHg
I,II
N : 105 x/menit
,III
P : 32 x/menit
S : 36,6 0C
I,II
memasang side rail tempat tidur
,III
03-01-2017 06.30
I,II Mengukur TTV TD : 160/80 mmHg
III N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,6 0C
III
menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
I,II
,III Mengukur TTV TD : 160/70 mmHg
N : 68 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,6 0C
III
Memasang side rail tempat tidur
TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Hari/ Tgl. Jam Evaluasi Perkembangan
1. I,II,III Senin S: Pasien mengatakan Sudah tidak sesak lagi
02/01/2017 06.30 O: Pasien terlihat tenang
A: Masalah teratasi
P : hentikan intervensi