Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR SOSIAL

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Yosi Intan Pandini, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun oleh:

Abdul Aziz (214110401091)


Dwi Cahya Ningrum (214110401039)
M. Musyafa Asyari (214110401044)
Riski Mulyani (214110401051)
Andini Prasetyaning Asih (214110401004)
Amelia Dian Safika (214110401040)
Aroza Dwi Istikomah (214110401100)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI


PUWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan segala kemudahan. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, umatnya yang mudah-mudahan kita
termasuk di dalamnya.

Adapun judul makalah yang akan kami bahas adalah ”Struktur Sosial”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen Humas
yang diampu oleh Yosi Intan Pandini, S.Pd.I., M.Pd. yang telah membimbing
penulis serta para sumber-sumber referensi yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis sadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, tegur sapa, kritik
serta saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan guna
perbaikan di masa yang akan datang. Harapannya, agar makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi semua pembaca.

Purwokerto, 15 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan Makalah .......................................................................... 2

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Sistem Interaksi Sosial ................................................................................ 3

1. Pengertian Interaksi Sosial ........................................................................... 3

2. Sebab-Sebab Manusia melakukan interaksi Sosial ...................................... 4

B. Bentuk Ciri dan Syarat terjadinya Interaksi Sosial...................................... 5

C. Proses Terbentuknya Struktur Sosial .......................................................... 6

D. Pengaruh Struktur Sosial Dalam Dunia Pendidikan ................................... 7

PENUTUP ............................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ................................................................................................. 9

B. Kritik dan Saran ........................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Antropologi sosial, konsep tentang struktur sosial dipergunakan


sebagai sinonim dari organisasi sosial, dan terutama dipergunakan dalam
analisa terhadap masalah kekerabatan, lembaga politik, dan lembaga hukum
dari masyarakat yang sederhana. Keesing mengatakan bahwa struktur sosial
adalah organisasi kelompok atau masyarakat dilhat sebagai strruktur
kedudukan dan peranan; abstraksi formal dari hubungan–hubungan sosial yang
berfungsi dalam komunitas.

Menurut Firth, maka organisasi sosial berkaitan dengan pilihan dan


keputusan dalam hubungan-hubungan sosial aktual, sedangkan struktur sosial
mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang lebih fundamental yang
memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yang memberikan batas-batas pada
aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris. Fortes (1949)
berpendapat bahwa konsep struktur sosial diterapkan pada setiap totalitas yang
terbit, seperti misalnya, lembaga-lembaga, kelompok, situasi, proses dan posisi
sosial.

Dilihat dari sudut pandang tertentu Fortes berpendapat bahwa struktur


sosial itu bukan hanya merupakan suatu aspek dari kebudayaan, tetapi
merupakan seluruh kebudayaan itu sendiri. Terdapat beberapa pendapat
tentang penggunaan konsep struktur sosial, seperti yang dikemukakan oleh
Radcliffe-Brown (1940) yang menyatakan bahwa struktur sosial itu adalah
suatu rangkaian kompleks dari relasi-relasi sosial yang berwujud dalam suatu
masyarakat, struktur sosial itu mencakup seluruh hubungan antara individu
maupun kelompok.

1
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat kita ambil rumusan masalah yang
mendasar sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem interaksi sosial?


2. Bagaimana bentuk dari interaksi sosial tersebut?
3. Bagaimana sosial interaksi anak tercipta?
4. Bagaimana strategi pengembangan sosial edukatif?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini


adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memahami interaktif sosial
2. Mahasiswa dapat memahami bentuk dari interaksi sosial
3. Mahasiswa dapat memahami sosial interaksi pada anak
4. Mahasiswa dapat memahami pengembangan sosial edukatif
5. Mahasiswa dapat memahami serta mengamalkan ilmu ini dikehidupan
yang akan datang.

2
PEMBAHASAN

A. Sistem Interaksi Sosial

1. Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial dikalangan para sosiolog didefinisikan secara berbeda. Menurut
Soerjono Soekanto (2002), interaksi sosial adalah hubungan timbal-balik antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan
kelompok. Sedangkan Basrowi (2005: 138) mendefinisikan interaksi sosial dengan
hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan
kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat
kerjasama, tetapi juga bisa berbentuk tindakan persaingan, pertikaian dan sejenisnya.
Dalam interaksi sosial minimal terdiri dari dua orang yang mengadakan kontak. Pada
tingkatan yang kompleks, kontak sosial atau hubungan sosial terjadi antara kelompok
dengan kelompok. (Pengantar Sosiologi hal 25)
Ketika berbicara mengenai struktur sosial berarti kita harus mengetahui
terlebih dahulu apa itu struktur sosial dan bagaiman sebenarnya yang dimaksud
dengan struktur sosial? Untuk menjawab pertanyaan ini memang tidak mudah.
karena sesungguhnya di dalam ilmu sosiologi terdapat banyak teori dan paradigma
yang mengiringinya. Teori dan paradigma tersebut dijadikan sebagai dasar dalam
perjalanan ilmu sosiologi. Struktur sosial mempunyai hubungan yang erat dengan
perilaku sosial yang elementer dalam kehidupan manusia sehari-hari dalam struktur
sosial yang dapat menciptakan hubungan antara kelompok masyarakat.
Struktur sosial memiliki empat elemen dasar. Empat elemen dasar tersebut
yaitu: status sosial, peran sosial, kelompok, dan institusi." Pertama, status sosial.
Status sosial merupakan suatu kedudukan atau posisi sosial seseorang dalam
kelompok masyarakat. Status sosial tersebut meliputi keseluruhan posisi sosial sosial
yang terdapat dalam suatu kelompok besar masyarakat mulai dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi. Secara umum status sosial terbagi atas tiga kelompok
yaitu ascribed status, achieved status, dan assigned status.
Ascribed status merupakan status yang diberika masyarakat kepada
seseorang tanpa memandang bakat atau kars keunikan orang tersebut. Ascribed status
ini didapat secara otomatis mela kelahiran (keturunan); yang tergolong ascribed
status adalah latar belakang ras, gender, dan usia.
Achieved status merupakan status yang didape seseorang melalui usaha-
usahanya sendiri tanpa adanya bantuan dari or lain seseorang harus melakukan
sesuatu apabila ingin mendapatkanan status ini; yang tergolong achieved status yaitu
bersekolah, mempelaps berbagai keterampilan, berteman, atau menciptakan sesuatu
yang bans Assigned status merupakan status yang diberikan kepada seseorang karena
telah berjasa dalam melakukan sesuatu untuk masyarakat. Pemberian assigned status
ini sebagai tanda balas jasa.

3
Kedua, peran sosial. Peran sosial merupakan seperangkat harapie terhadap
seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial tertent di masyarakat, peran
merupakan komponen yang dianggap penting de struktur sosial. Adanya peran sosial
ini dapat memberikan sumbangan bag stabilitas masyarakat dengan cara
memampukan tindakan-tindakan mereka sendiri. Peran sosial ini dapat tidak
berfungsi karena adanya pembatasan antara hubungan dan interaksi individu.
Ketiga, kelompok Kelompok merupakan sejumlah orang yang memiliki
norma-norma, nilai-nilai, dan harapan yang sama serta secara sadar dan teratur untuk
saling berinteraksi. Kelompok memang memaink peran yang begitu penting dalam
struktur sosial di masyarakat. Kenapa adanya kelompok dalam struktur sosial begitu
memainkan peran ya sangat penting dan urgen dalam berinteraksi sosial dalam
kelompok Karena sebagian besar interaksi sosial yang berlangsung dalam kelompo
itu sesungguhnya dipengaruhi oleh norma-norma dan berbagai bentuk sanksi yang
ada dalam kelompok tersebut.
Keempat, institusi. Institusi merupakan suatu pola yang terbentuk dan
terorganisasi dari adanya kepercayaan dan perilaku yang dipusada pada kebutuhan
dasar sosial. Institusi dibentuk untuk memenuhi adanya kebutuhan tertentu. Melalui
institusi sosial akan terlihat secara jelas keberadaan struktur dalam masyarakat.
Institusi sosial ini terdiri dari keluarga, agama, dan pemerintah. Ketiga institusi ini
merupakan aspe yang begitu fundamental dalam struktur sosial. (Scan dari gambar
yg di WA)
Dasar terjadinya interaksi sosial adalah kontak dan komunikasi. Seorang
mahasiswa yang sedang bergegas menuju ke kampusnya lalu bertemu dengan
mahasiswa lainnya di samping gang dekat asramanya, kemudian mereka saling sapa
disebut kontak sosial. Jadi kontak sosial terjadi bilamana ada individu merasa ada
individu lain disekitarnya. Individu secara sadar menganggap orang lain ada
disekitarnya dirinya. Komunikasi terjadi bila seorang mahasiswa kemudian berjabat
tangan dengan mahasiswa lain tadi serta berbincang-bincang mengenai materi
perkuliahan yang dibahas pada diskusi kelasnya. Komunikasi terjadi setelah
informasi yang disampaikan, bisa bersifat komunikasi satu arah atau dua arah.
2. Sebab-Sebab Manusia melakukan interaksi Sosial

Sebagai makhluk sosial manusia selalu hidup berkelompok atau senantiasa


ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia makhluk yang mampu berpikir
untuk melakukan sesuatu, makhluk yang harus diajarkan sesuatu agar mampu
melakukan sesuatu (sosialisasi). Dari proses berpikir muncul perilaku atau tindakan
sosial. Apabila perilaku dan tindakan sosial tersebut dilakukan dalam hubungannya
dengan orang lainnya, maka terjadilah interaksi sosial. Perilaku dan tindakan sosial

4
yang kemudian berlanjut dengan proses sosial terjadi dalam kehidupan manusia
dimanapun ia berada, di kampus atau di asrama.1

B. Bentuk Ciri dan Syarat terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang

2. Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol

3. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa depan) yang menemukan
sifat aksi yang sedang berlangsung.

4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan oleh pengamat.

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua
syarat, yaitu adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi. Antaraksi
(interaksi) sosial dimaksudkan sebagai pengaruh timbal-balik antara dua belah pihak,
yaitu individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangkan mencapai
tujuan tertentu.

Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya saling


mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan
sosial. Menurut Roucek dan Warren interaksi sosial adalah salah satu masalah pokok,
karena ia merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi sosial merupakan proses
timbal-balik, di mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan
dengan demikian, ia mempengaruhi tingkah laku orang lain. Orang mempengaruhi
tingkah laku orang lain melalui kontak. Kontak ini mungkin berlangsung melalui
organisme fisik, seperti dalam obralan, pendengaran, melakukan gerakan pada
beberapa bagian badan, melihat dan lain-lain atau secara tidak langsung melalui
tulisan atau dengan cara berhubungan dari jauh.

1
Thohir Yuli Kusmanto Misbah Zulfa Elizabeth. Struktur dan Sistem Sosial pada Aras Wacana Dan Praksis,

Jurnal Sosiologi Walisongo, 2018. Vol 2, No 1. hlm 9

5
Dalam proses sosial, baru dapat dikatakan interaksi sosial apabila telah
memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial
dan komunikasi sosial. (Pengantar Sosiologi hal 27).

Selain ciri-ciri struktur sosial juga memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Dalam struktur sosial banyak dijumpai berbagai aspek perilaku sosial. Dengan
adanya struktur sosial, secara psikologis masyarakat merasakan adanya batas-batas
tertentu dalam setiap aktivitasnya. Dengan demikian, individu senantiasa
menyesuaikan diri dengan ketertiban dan keteraturan yang ada. Dalam kondisi seperti
itu, norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dapat berfungsi sebagai pembatas dalam
berperilaku agar tidak melanggar hak anggota masyarakat lainnya. Berikut ini adalah
beberapa fungsi struktur sosial.
a. Struktur sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial (social control). Artinya
struktur sosial merupakan penekan terhadap adanya pelanggaran nilai dan norma
masyarakat sehingga disiplin kelompok dapat dipertahankan.
b. Struktur sosial berfungsi sebagai dasar dalam menanamkan disiplin sosial
(discipline control). Setiap anggota kelompok akan memiliki pengetahuan dan
kesadaran terutama dalam hal sikap, adat Kebiasaan, dan kepercayaan. Dengan
demikian, anggota Kelompok dapat mengetahui bagaimana cara bersikap dan
Bertindak sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat. Akibatnya
perbedaan paham dapat dikurangi.2

C. Proses Terbentuknya Struktur Sosial

Struktur sosial merupakan sebuah kondisi sosial yang merupakan buatan


manusia. Proses ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: (1) penemuan-
penemuan baru dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) hubungan-hubungan
sosial yang bersifat kolektif seperti yang terjadi di perusahaan, birokrasi, system
matrimonial, dan lain-lain, dan (3) adanya doktrin-doktrin paham tertentu, seperti
Marxisme, humanisme, liberalisme, demokrasi kapitalisme, dan lain sebagainya.
Struktur sosial digolongkan menjadi tiga bagian, yakni: (1) keterampilan teknologi,
(2) lembaga-lembaga sosial, dan (3) kebudayaan.Mobilitas sosial dapat diartikan
sebagai perpindahan seseorang atau sekelompok orang dari suatu kelas sosial tertentu
menuju kelas sosial yang lain. Mobilitas social dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai
berikut:

2 Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. 1990. (Jakarta: Raja Grafindo Persada.)

6
1) Perbedaan Status Sosial

2) Perbedaan Status Ekonomi

3) Masalah-masalah Kependudukan

4) Situasi Politik yang Tidak Menentu

5) Ambisi Pribadi

6) Motif-motif Keagamaan

Sosiolog Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa proses mobilitas sosial


vertikal memiliki beberapa saluran penting, yaitu: (1) perkawinan, (2) organisasi
politik, ekonomi, dan keahlian, (3) lembaga pendidikan, (4) lembaga keagamaan, dan
(5) angkatan bersenjata.Orang yang mengalami mobilitas sosial akan memasuki
status dan kedudukan sosial baru yang memiliki simbol-simbol, pola dan gaya hidup
yang berbeda dengan sebelumnya. Jika penyesuaian terhadap status atau kedudukan
sosial yang baru tersebut tidak berhasil, maka mobilitas sosial tersebut tersebut dapat
menyebabkan terjadinya konflik. 3

D. Pengaruh Struktur Sosial Dalam Dunia Pendidikan

Bila seorang insinyur bicara tentang “struktur” bangunan maka yang dimaksud
adalah (1) materialnya, (2) hubungan antara bagian-bagian baangunan, dan (3)
bangunan itu dalam keseluruhannya sebagai gedung sekolah, kantor, dan sebagainya.
Demikian juga struktur sosial dimaksud (1) materialnya (jumlah orang, pria, wanita,
dewasa, anak, guru, murid, dan sebagainya), (2) hubungan antara bagiannya (apa yang
diharapkan guru dari murid dan sekolahnya, dan sebagainya), (3) hakikat masyarakat
itu sebagai keseluruhan yakni caranya bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat
agar dapat menjalankan fungsinya. Material bagi sekolah adalah kepala sekolah, guru,
pegawai, pesuruh, murid-murid pria maupun wanita yang masing-masing mempunyai
kedudukan dan peranan.

3
Widianti, Wida, Sosiologi 2 untuk SMA dan MA kelas XI IPS, 2009. (Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional). Hlm. 44

7
Dalam struktur sosial terdapat system kedudukan dan peran anggota-anggota
kelompok yang kebanyakan bersifat hierarkis, yakni dari kedudukan yang tinggi yang
memegang kekuasaan paling banyak sampai kedudukan yang paling rendah. Dalam
struktur sosial sekolah, kepala sekolah menduduki kedudukan yang paling tinggi dan
pesuruh kedudukan yang paling rendah. Dalam kelas guru memiliki kedudukan yang
paling tinggi dari pada murid. Biasanya murid-murid kelas rendah merasa mempunyai
kedudukan yang paling rendah daripada murid-murid kelas yang paling tinggi.

Struktur itu memungkinkan sekolah menjalankan fungsinya sebagai lembaga


edukatif dengan baik. Masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dan
menjalankan peranan seperti yang diharapkan menurut kedudukan itu. Dengan
demikian dapat dicegah berbagai konflik dan dapat dijamin kelancaran segala usaha
pendidikan. 4

4
Nasution, (2004). Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

8
PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur sosial merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan


bermasyarakat. Struktur sosial dapat dijadikan sebagai suatu pedoman yang digunakan
untuk mengatur orang-orang yang ada di dalamnya. Interaksi sosial adalah salah satu
masalah pokok, karena ia merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi sosial
merupakan proses timbal-balik, di mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku
reaktif pihak lain dan dengan demikian, ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.
Orang mempengaruhi tingkah laku orang lain melalui kontak.

Dengan adanya struktur sosial, tugas dan tanggung jawab setiap orang baik yang
memiliki kedudukan yang lebih tinggi maupun tidak menjadi lebih jelas. Selain itu,
tujuan dan cita-cita bersama yang ingin dicapai akan lebih terorganisir dengan adanya
struktur sosial tersebut.

Seperti yang sudah ada di atas, struktur sosial terdiri dari berbagai klasifikasi,
ciri-ciri, jenis, unsur, dan juga fungsi yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Dimana kita dapat melihat berbagai tingkatan yang ada di masyarakat.

B. Kritik dan Saran

Saran dari penulis yakni agar makalah ini dapat bermanfaat bagi lingkungan
penulis dan pembaca. Penulis juga berharap agar adanya kritik dan saran karena
sebagai manusia pasti serba kekurangan. Penulis mengucapkan permohonan maaf
bila dalam tulisan ini banyak kesalahan. Namun sedikit banyaknya mudah-mudahan
tulisan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kaum mahasiswa. Untuk
penyempurnaan tulisan ini kami harap kritik dan saran untuk menunjang perbaikan
di masa mendatang. Kami ucapkan terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, (2004). Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Soekanto, Soerjono, (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.Nasution, (2004). Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Thohir Yuli Kusmanto Misbah Zulfa Elizabeth. Struktur dan Sistem Sosial pada Aras

Wacana Dan Praksis, Jurnal Sosiologi Walisongo, 2018. Vol 2, No 1.

Widianti, Wida, Sosiologi 2 untuk SMA dan MA kelas XI IPS, 2009. (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional).

10

Anda mungkin juga menyukai