Anda di halaman 1dari 2

Materi Filsafat pendidikan dan pembelajaran

1. Sistem pembelajaran dengan cara presentasi dan projek, dan mini projek berupa
submit dan publis jurnal
2. Membuat ppt dan paper. Ppt untuk presentasi untuk 1 aliran. Paper di kumpulkan
dalam bentuk tulisan karya artikel.
3. Sumber belajar dari youtube ngaji filsafat idealism
4. Sumber rujukan pdf minimal 6 jurnal atau artikel
5. Pembuatan ppt di kumpulkan pertemuan depan
6. Pilih 1 tokoh, tulis biografi singkat dan karya relevannya, apa pandangan tokoh
tersebut,
7. Misal tokoh plato, dll

Pertanyaan :

Pembelajaran agama dengan secara filosofis itu sangat bagus, bisa lebih mendalami ilmu
yang di pelajari. Bahkan para wali jaman dahulu juga menggunakan cara filosofis dalam
pembelajaran. Namun di jaman sekarang banyak kejadian bagi orang-orang yang
mempelajari filsafat namun malah pada akhirnya menjauhkan diri dari ketuhanan karena
menganggap bahwa tuhan itu fana

Filsafat merupakan salah satu disiplin ilmu yang dipelajari oleh hampir semua mahasiswa di
setiap kampus, baik yang dipelajari itu filsafat ilmu, filsafat umum, filsafat politik, filsafat praktis,
filsafat agama, atau mungkin ilmu-ilmu yang lahir dari perkembangan filsafat, seperti ilmu mantik
atau logika dan retorika.

Filsafat sendiri muncul dari dinamika kehidupan Yunani yang mencintai ilmu dan kebijaksanaan,
mengingat filsafat sendiri mengakar dari dua kata, yakni philos yang bermakna cinta
dan sophia yang artinya kebijaksanaan.

Selain itu, filsafat dipelajari di dunia perkuliahan bertujuan agar terciptanya mahasiswa yang
kritis, sistematis, universal, dan radikal dalam berpikir.

Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang menganggap filsafat sebagai sebuah hal yang tabu.
Mereka melihat filsafat itu sebagai disiplin ilmu yang berbahaya untuk dipelajari, terutama bagi
kalangan muda yang semangatnya sangat tinggi.

Simak, inilah 5 stigma masyarakat terhadap filsafat yang perlu diluruskan!

1. Buat orang jadi tidak percaya Tuhan


Unsplash.com/Ümit Bulut

Banyak yang mengira bahwa filsafat akan membuat seseorang tidak percaya kepada Tuhan.
Pandangan seperti ini sangat merusak citra filsafat itu sendiri yang bertujuan untuk menciptakan
pribadi yang kritis. Memang ada orang yang tidak percaya Tuhan setelah mempelajari filsafat,
tapi itu bukanlah kesalahan dari filsafat melainkan dari cara orang tersebut saat berfilsafat.

Dalam cara berfilsafat itu, biasanya seseorang menghancurkan pola pikir lamanya, kemudian
mencari tahu hakikat dari sesuatu, baru merekontruksi pola pikir baru dan yang membuat
seseorang itu tidak percaya Tuhan ialah ketika dia tidak menyelesaikan tahap pencarian hakikat,
tetapi ia malah langsung masuk ke tahap rekontruksi pemikiran.

Anda mungkin juga menyukai