OLEH:
SALAMAH
NIM: 3003204012
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. MOHAMMAD AL FARABI, M.Ag & Dr. BUDIMAN, MA
BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep Inovasi Pembelajaran…………………………………………4
B. Kajian Konseptual Tentang Kurikulum………………………….……5
C. Karakteristik dan Tujuan Mata Pelajaran PAI…………………………11
D. Model Pembelajaran PAI………………………………………………13
Pelaksanaan pendidikan agama dan akhlak mulia yang salah satunya di implementasikan
dalam bentuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di semua jenjang pendidikan,
mengandung tantangan untuk segera dijawab dengan perbaikan mutu pendidikan dan usaha-
usaha antisipasi terhadap dampak yang muncul. Mustafa alGhulayani menjelaskan bahwa
pendidikan adalah menanamkan akhlak yang mulia dalam jiwa anak dengan beberapa petunjuk
dan nasihat, sehingga bertambahlah watak yang baik, kemudian hasilnya adalah keutamaan,
kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.
Inovasi mengandung arti tindakan menciptakan sesuatu yang baru yang membawa
perubahan dengan menghasilkan gagasan dan pendekatan atau metode baru. 1 Untuk
menghasilkan sesuatu yang baru, yang diharapkan lebih berdaya guna, tentu saja kita harus
bertolak dari apa yang ada. Oleh karena itu inovasi dalam pendidikan sangat perlu. Inovasi
1
Totok. Pentingnya Inovasi dan Pengembangan kurikulum. http://totok.student.fkip. uns.ac.id/ 2010/01/12/
pentingnya-inovasi-dan-pengembangan-kurikulum/
merupakan suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara barang-barang buatan manusia, yang
diamati dirasakan sebagai suatu yang yang baru bagi seseorang atau kelompok orang
(masyarakat). Dalam bukunya Miles yang diterjemahkan oleh Wasty Soemanto; inovasi adalah
macam-macam perubahan genus.2 Inovasi sebagai perubahan disengaja, baru, khusus untuk
mencapai tujuan-tujuan sistem.
A. Kajian Konseptual Tentang Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
kurikulum merupakan suatu perencanaan yang komprehensif yang memuat: daftar mata
pelajaran, silabus, dan daftar kompetensi yang dikembangkan dalam rangka
menumbuhkembangkan tingkah laku peserta didik, sesuai dengan perencanaan yang
dilakukan oleh guru.
2. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum
a. Dasar Filosofis
filsafat dipahami sebagai kegiatan berfikir dalam rangka mencari hakikat dan makna
kehidupan. Di antara hasil pemikiran filsafat adalah ide tentang hakikat manusia,
sumber nilai, serta peranan dan tujuan pendidikan dalam menentukan kehidupan yang
baik. Dalam konteks pengembangan kurikulum di Indonesia, para perancang
kurikulum seharusnya memerhatikan filsafat Pancasila sebagai dasar filosofis dalam
pengembangan kurikulum. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya Bab II Pasal 2: “Pendidikan
Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945”. Rincian selanjutnya tentang hal itu terdapat dalam Pasal 3:
a. Dasar Sosiologis
b. sosiologi yang memiliki kaitan dengan pendidikan. Beberapa hal yang dimaksud adalah:
perkembangan teknologi, struktur keluarga, perkembangan masyarakat, keragaman
kultural dan pluralisme, serta nilai-nilai gaya hidup yang berubah. Mengingat hal-hal
tersebut memiliki kaitan dengan pendidikan, maka hal-hal tersebut juga harus dijadikan
pertimbangan dalam mengembangkan kurikulum, sehingga kurikulum 9 yang
dikembangkan memiliki relevansi dengan kebutuhan masyarakat.
c. Dasar Psikologis
2
Wasty Soemanto, Petunjuk untuk Pembinaan Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 2002), hlm. 62
psikologis ini penting diperhatikan karena dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar
individu manusia, yaitu antara peserta didik dengan guru dan juga peserta didik dengan
orang-orang yang lainnya.
3. Perencanaan Kurikulum (1) perencanaan strategis (strategis planning), (2) perencanaan
program (program planning), dan (3) perencanaan kegiatan pembelajaran