Anda di halaman 1dari 42

Pembimbing Institusi:

Nurul Sri Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kes


Pembimbing Klinik:
Emi Elvira Santi, S.Kep., Ns

Kelompok 5
1. Nuraini Khoirotun Amanah (20631978)
2. Hana Marsela Salsabila (20631986)
3. Unika Ayudya Habsari (20631956)
4. Erma Puspa Mardalina (20631925)
5. Arnetta Cheychilia Chandra (20631978)
6. Indirwan Darwis Wibisono (20631962)
7. Chelvin Mochammad (20631938)
Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH) dapat didefinisikan sebagai
adenoma atau adenomata prostat yang menyebabkan BOO (Bladder Outlet Obstruction) dalam
berbagai tingkat yang pada alurnya dapat membahayakan pasien (Fook. T. 2019).
BPH adalah adenoma atau adenomata prostat karena pertumbuhan hiperplastik yang tidak teratyr
yang dapat menyebabkan BOO dan dapat membahayakan kandung kemih dan akhirnya ginjal.
Factor resiko BPH, Sindrom Metabolik, Obesitas, Kecenderungan
Genetik
Peningkatan
Hilangnya
hormon
homeostasis antara
dihidroksitesto teran
proliferasi sel dan
(OHT)
kematian sel

Perubahan
keseimbangan Teori sel punca
hormon estrogen-
testosteron

Interaksi stroma Teori inflamasi


epitel kronis, Faktor usia
Keluhan pada saluran kemih bagian bawah meliputi
1) Gejala obstruksi seperti retensi urin (urin tertahan dikandung
kemih sehingga urin tidak bisa keluar)
2) Hesitansi (sulit memulai miksi)
3) Pancaran miksi lemah
4) Intermiten (kencing terputus-putus)
5) Miksi tidak puas (menetes setelah miksi)
Gejala intasi meliput noktura, urgensi (perasaan ingin miksi yang
sangat mendesak) dan disuria (nyeri pada saat miksi)
Keluhan pada saluran kemih bagian atas akibat hiperplasi prostat
pada saluran kemih bagian atas berupa adanya :
1) Gejala obstruksi, seperti nyeri pinggang, benjolan di pinggang
(merupakan tanda dari hidronefrosis)
2) Demam yang merupakan tanda infeksi atau urosepsis.
1. Penatalaksanaan Medis: Alpha blockers/penghambat Alfa , 5
penghambat Alfa reduktase (5 alpha reductase inhibitors)
Antimuskarinik
2. Operasi,
TURP/TULP (Transurethral resection of the prostate)
HOLEP
Urolift
3. Penatalaksanaan keperawatan
Watchfull waiting adalah proses untuk mengelola pasien dengan
memberi saran gaya hidup. Contohnya termasuk penurunan
berat badan mengurangi asupan kafein, mengurangi asupan
cairan di malam hari, tidak mengonsumsi alkohol,
menghindari pemakaian obat flu yang dijual bebas, yang
mengandung dekongetan karena dapat memperburuk gejala
karena efek agonis dadrenergik pada leher kandung kemih
menyebabkan retensi urin, segera berkemih saat keinginan
untuk berkemih muncul(chugtai et.al 2016).
Identitas Pasien Identitas Penangung Jawab
Nama : Tn. S Nama : Ny. S
Umur : 85 Tahun Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD (Sekolah Dasar) Pekerjaan : Swasta
Pekerjaan : Petani Alamat : Tulung
Gol. Darah :- Sampung
Alamat : Tulung Sampung Hubungan dengan Klien : Anak
KELUHAN UTAMA:
1.Keluhan Utama Saat MRS :Klien mengatakan sulit untuk kencing
2. Keluhan Utama saat pengkajian post operasi:Klien mengatakan rasa nyeri pada
perut bawah
DIAGNOSA MEDIS:
BPH (Benign Prostatic Hyperplasia)
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan bahwa mengalami keluhan sulit untuk kencing, rasa nyeri pada perut
bawah dan panas pada area genetalia sejak satu minggu yang lalu, klien mengatakan
telah memeriksakan penyakitnya di puskesmas terdekat namun belum ada perubahan
dan akhirnya pada tanggal 16 Januari 2023 jam 07.00 WIB keluarga membawa klien ke
RSUD Dr Harjono dan setelah di lakukan beberapa pemeriksaan dan terapi dokter
memberikan advice untuk dilakukan tindakan operasi TURP pada tanggal 17 Januari
2023.
P : Nyeri post operasi
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Nyeri pada perut bawah
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul
Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan belum pernah mengalami rawat inap
sebelumnya. Klien mengatakan pernah menderita penyakit
hipertensi. Namun, klien tidak pernah menderita penyakit DM,
TBC atau kanker sebelumnya.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada anggota keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit
menular. Pada anggota keluarga juga tidak ada yang menderita
penyakit yang sama dengan klien saat ini.

GENOGRAM X X
Keterangan :
• X : Meninggal
• : Laki-laki
• : Perempuan
• : Klien
• : Tinggal satu rumah
Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)

ADL Keterangan Di Rumah Di Rumah Sakit


Pola pemenuhan Jumlah/waktu 1 porsi makan 3x/ hari Sampai saat
kebutuhan nutrisi Minum sehari 800 ml pengkajian klien
dan cairan baru selesai operasi
(makan dan klien belum makan
minum) dan minum karena
masih harus puasa.
Pantangan Tidak ada pantangan Tidak memiliki
pantangan
Kesulitan Makan Tidak ada kesulitan Makan dan minum
dalam makan atau dibantu oleh
minum keluarga
Usaha-usaha
mengatasi masalah - -
Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)
ADL Keterangan Di Rumah Di Rumah Sakit
Pola Eliminasi BAK ‐ Sering merasa ingin ‐ Melalui kateter
berkemih tetapi jumlah urine ‐ Nyeri post operasi
yang keluar sedikit ‐ Pada saat pengkajian
‐ Sulit untuk BAK urin tampung 700 cc
‐ Warna urin: keruh ‐ Warna urin: keruh
‐ Bau khas urine ‐ Cair tidak ada
‐ Cair tidak ada masalah masalah

BAB ‐ 2x sehari Pada saat pengkajian (Post


‐ Warna Kuning khas feses operasi) klien belum BAB
‐ Bau khas feses
‐ Konsistensi padat tidak ada
masalah
Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)
ADL Keterangan Di Rumah Di Rumah Sakit
Pola istirahat Jumlah/waktu Waktu tidur malam Terkadang
tidur berkurang terganggu karena
nyeri post operasi
Gangguan tidur Tidur terganggu Terkadang
karena nyeri, sering terganggu karena
terbangun di malam nyeri post operasi
hari
Upaya mengatasi Tidak ada upaya Tidak ada upaya
gangguan khusus khusus
tidur
Hal yang - Lingkungan yang
mempermudah tidur tenang
Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)

ADL Keterangan Di Rumah Di Rumah Sakit


Pola kebersihan Frekuensi mencuci 1x sehari Pasien belum
diri/personal rambut keramas
hygiene
Frekuensi mandi 2x sehari 2x sehari (diseka)
dibantu keluarga
Frekuensi gosok gigi 2x sehari Jarang gosok
gigi
Keadaan kuku Kuku bersih dan Kuku bersih
tidak panjang.
Pola kebersihan Frekuensi mencuci 1x sehari Pasien belum
diri/personal rambut keramas
hygiene Frekuensi mandi 2x sehari 2x sehari (diseka)
dibantu keluarga
Riwayat Psikologi
a. Status emosi : kondisi emosional klien stabil
b. Komunikasi : Klien tampak interaktif saat diajak
berkomunikasi walaupun sudah berusia lanjut, cara berbicara
klien masih jelas
c. Pola pertahanan : saat nyeri muncul klien mengatasinya
dengan napas dalam
d. Dampak dirawat di RS : Tidak ada perubahan psikologis klien
Riwayat Sosial
Klien bisa berinteraksi dengan siapa saja, saat di rumah klien
cenderung mengikuti kegiatan sosial seperti yasinan.
Riwayat Spiritual
Kebutuhan untuk beribadah kurang terpenuhi, karena kurangnya
pengetahuan untuk bagaimana cara beribadah (belum bisa
tayamum, belum bisa sholat dengan duduk ataupun berbaring).
PEMERIKSAAN FISIK (data fokus)
Keadaan Umum
Klien tampak lemah, kesadaran (kualitatif) : compos mentis,
GCS : 4,5,6
Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah (TD) : 130/80 mmHg Pemeriksaan Abdomen
Nadi : 84 x/menit • Inspeksi : bentuk abdomen (datar), tidak ada
Suhu : 36 °C massa/benjolan
Respiratory Rate (RR) : 18 x/menit • Auskultasi : suara peristaltikus terdengar 10x/menit
SpO₂ : 98% • Perkusi : suara abdomen tympani
• Palpasi : nyeri pada perut bawah
Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
• Adanya luka dalam bekas operasi
• Terpasang chatheter 3 way
• urin tampung terisi 700 cc
• Terpasang infus asering pada chatheter 3 way untuk
irigasi
PEMERIKSAAN FISIK (data fokus)
Pemeriksaan Ekstremitas/Muskoloskeletal
Inspeksi :
Ekstremitas atas : terpasang infus NaCL 16tetes/menit di
sebelah tangan kIRI
Ekstremitas bawah : tidak terpasang alat apapun,
Otot antara sisi kanan dan kiri simetris, tidak deformitas, tidak
fraktur, tidak ada oedema
Kekuatan otot:
5 5 Pemeriksaan Fungsi Neurologis
• Tingkat kesadaran
3 3 GCS (Glasgow Coma Scale) respon membuka mata (E): 4,
respon verbal (V): 5, respon motorik (M) 6, compos mentis.
• Pemeriksaan tanda-tanda rangsangan otak
Tidak ada Peningkatan suhu tubuh,Tidak ada nyeri kepala,
Tidak ada kaku kuduk, Tidak ada mual/muntah, Tidak ada
kejang, Tidak ada penurunan tingkat kesadaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium pre operasi
(Tanggal Pemeriksaan : 16 Januari 2023

NAMA PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN METODE


HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP
Hemoglobin (HGB) L. 11.3 g/Dl 13.2 – 17.3 Flowcytometri
Eritrosit (WBC) L 3.84 10^6 / uL 4.4 – 5.9 Flowcytometri
Leukosit (WBC) 9.47 10^3 / uL 4.1 – 10.9 Flowcytometri
Hematokrit (HCT) L 33.6 % 36.0 – 56.0 Flowcytometri
Trombosit (PLT) 308 10^3 / uL 150 – 450 Flowcytometri
MCV 87.4 Fl 80.0 – 100.0 Flowcytometri
MCH 29.5 pg 28.0 – 36.0 Flowcytometri
MCHC 33.7 g/Dl 31.0 – 37.0 Flowcytometri
RDW-CV 13.2 % 10.0 – 16.5 Flowcytometri
PDW 15.8 % 12.0 – 18.0 Flowcytometri
MPV 9.4 fL 5.0 – 10.0 Flowcytometri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium pre operasi
(Tanggal Pemeriksaan : 16 Januari 2023
NAMA PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN METODE
HITUNG JENIS (DIFF)
Eusinofil 0.8 % 0.0 – 6.0 Flowcytometri
Basofil 0.3 % 0.0 – 2.0 Flowcytometri
Neutrophil H. 85.4 % 42.0 – 85.0 Flowcytometri
Limfosit L 7.8 % 11.0 – 49.0 Flowcytometri
Monosit 5.7 10^3 / uL 00 – 9.0 Flowcytometri
Neutrofil Absolut 8.09 10^3 / uL Flowcytometri
Limfosit Absolut 0.74 Flowcytometri
LR 10.98 % Flowcytometri
RBC 0.00 Flowcytometri
APTT 24,8 detik Nilai normal: 25.4-38.4 -
Kontrol: 30.2
INR 0.94 0.9-1.1
Eusinofil 0.8 % 0.0 – 6.0 Flowcytometri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
NAMA PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN METODE
IMUNOLOGI
HBsAg konfirmasi (ECLIA) NON REAKTF COI < 0.9 : non reaktif ECLIA
COI >= 0.9 - <
1.0,borderline
COI >= 1.0 : reaktif
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 155 Mg/dL Mg/dL 30-180
Ureum 43.32 Mg/dL Mg/dL 10-50
kreatinin 1.12 Mg/dL Mg/dL 0.6-1.3
IMUNOLOGI
Anti HIV oncoprobe NON REAKTIF Non Reaktif -
Diagnoster Tidak dikerjakan Non Reaktif -
Standart Q Tidak dikerjakan Non Reaktif -

Pemeriksaan Radiologis : EKG: heart rate: 77 bpm, sinus rhythm


TINDAKAN DAN TERAPI
A. Obat-obatan
Ketorolac 3x1 mg
Anbasim 2x1 g
Ranitidin 2x1 mg
B. Infus
NaCl 500 ml
Asering 500 ml untuk spooling
ANALISA DATA
Nama : Tn. S
Umur : 85 Tahun
No. Reg. :XXXXXX
Tanggal/Jam Kelompok Data Masalah/Problem Penyebab/Etiologi
17 Januari 2023 DS : Klien mengatakan terasa nyeri pada Nyeri Akut Agen pencedera fisiologis BPH
(14.15) luka dalam setelah operasi, klien
Bendungan vesika urinaria
mengatakan nyeri pada perut bawah
DO : Klien tampak meringis Peningkatan tekanan intravesikal
P : Nyeri post operasi LUTS
Q : Seperti tertusuk-tusuk
Kontraksi otot suprapubik
R : Nyeri pada perut bawah
S : Skala nyeri 3 Tekanan mekanis
T : Nyeri hilang timbul Otak

Persepsi nyeri

TURP

Infeksi kandung kemih, trauma bekas insisi

Rangsangan syaraf diameter kecil

Gate kontrol terbuka

Nyeri Akut
Tanggal/Jam Kelompok Data Masalah/Problem Penyebab/Etiologi
17 Januari 2023 - DS : Distres Spiritual BPH
(14.15)
- Klien mengatakan tidak bisa TURP
beribadah selama sakit karena
Perubahan pola hidup
belum mengetahui cara
beribadah (cara tayamum, Tirah baring

shalat dengan duduk ataupun Tidak mampu beribadah


terbaring)
Distres Spiritual
DO :
‐ Tidak mampu beribadah

‐ Tampak bingung saat ditanya


tentang ibadah
Tanggal/Jam Kelompok Data Masalah/Problem Penyebab/Etiologi
17 Januari 2023 DS : Klien mengatakan merasa lelah Intoleransi BPH
(14.15) dan lemas setelah operasi Aktivitas
Post Operasi
DO :
Klien tampak lemah (kekuatan otot TURP
berkurang karena klien baru saja Tirah Baring
operasi, dan klien sudah berusia
Kelemahan
lanjut)
dan terlihat aktifitas klien dibantu Intoleransi Aktifitas
keluarga.
KO: 5 5
3 3
DIAGNOSA
KEPERAWATAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
(neoplasma)

2. Distres spiritual berhubungan dengan kondisi penyakit,


perubahan pola hidup

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan IMOBILIITAS


kelemahan
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
(BISA DI LIHAT DI SDKI, SIKI, SLKI)

Nama : Tn. S
Umur : 85 Tahun
No. Reg : XXXXXX
No DIAGNOSA TUJUAN / INTERVENSI
KEPEERAWATAN KRITERIA HASIL

1. Nyeri akut berhubungan L.08066 I. 08238


dengan agen pencedera Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
fisiologis (neoplasma
2 Intoleransi aktivitas L.05042 I.05178
Toleransi Aktifitas Manajemen Energi
berhubungan dengan
imobilitas dibuktikan
dengan merasa lemah.
3 Distres spiritual L.09091 I.09276
Dukungan Spiritual
berhubungan dengan Status Spiritual
kondisi penyakit.
CATATAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Nama : Tn. S
Umur : 85 tahun
No. Reg. : xxxxxx
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respon
Dx.
1. 17/01/2023 • Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, • Pasien dapat merespon dengan baik saat
(16.00-16.15) durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri perawat mengidentifikasikan nyeri yang
dirasakannya
• Mengidentifikasi skala nyeri
• Pasien dapat merespon dengan baik
• Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
• Pasien sangat kooperatif saat ditanya
• Mengidentifikasi faktor yang memperberat
terkait nyerinya
dan memperingan nyeri
• Pasien kooperatif saat dimonitor terkait
• Memonitor keberhasilan terapi
terapi yang telah diberikan
komplementer yang sudah diberikan
• Pasien merespon dengan baik tindakan
• Memonitor efek samping penggunaan
perawat
analgesik
• Pasien merespon dengan baik saat
• Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
diperdengarkan murotal dan dilakukan
mengurangi nyeri (terapi murotal dan
relaksasi nafas dalam
relaksasi napas dalam)
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respon
Dx.
• Mengontrol lingkungan yang memperberat • Pasien terlihat lebih nyaman dengan
rasa nyeri lingkungan yang tenang
• Memfasilitasi istirahat dan tidur • Pasien merespon dengan baik saat
• Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri difasilitasi istirahat dan tidur
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri • Pasien kooperatif saat diberikan tindakan
• Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu • Pasien mendengarkan dengan baik saat
nyeri diberi penjelasan terkait pemicu nyeri dan
• Menjelaskan strategi meredakan nyeri strategi meredakannya
• Menganjurkan menggunakan analgesik • Pasien merespon dengan baik saat
yang tepat dianjurkan menggunakan analgetik yang
• Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk tepat
meredakan nyeri (dengan mendengarkan • Pasien bersedia dan kooperatif saat
murotal) dilakukan tindakan
18/01/2023 • Mengidentifikasi skala nyeri • Pasien kooperatif saat diidentifikasi
(08.00-08.15) • Memonitor keberhasilan terapi komplementer • Pasien bersedia dengan baik saat dilakukan
yang sudah diberikan terapi nonfarmakologis dan farmakologis
• Memonitor efek samping penggunaan analgesik
• Memberikan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri (terapi murotal dan relaksasi
napas dalam)
• Menganjurkan menggunakan analgesik yang
tepat
• Mengajarkan teknik non farmakologi untuk
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respon
Dx.
19/01/2023 • Memonitor keberhasilan terapi • Pasien terlihat lebih nyaman dan rasa
(16.00-16.15) komplementer yang sudah diberikan nyerinya berkurang setelah diberikan
• Memberikan teknik non farmakologis untuk tindakan oleh perawat
mengurangi rasa nyeri (terapi murotal dan
relaksasi nafas dalam)

2. 17/01/2023 • Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh • Pasien tampak kooperatif saat dilakukan
(16.15-16.30) yang mengakibatkan kelelahan identifikasi
• Memonitor kelelahan fisik dan emosional
• Pasien tampak lemas saat melakukan
• Melakukan rentang gerak aktif dan pasif
ROM
• Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
18/01/2023 • Memonitor kelelahan fisik dan emosional • Pasien tampak lebih bersemangat saat dilakukan
(08.15-08.30) • Melakukan rentang gerak aktif dan pasif rentang gerak
• Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respon
Dx.
19/01/2023 • Memonitor kelelahan fisik dan emosional • Klien tampak lebih bersemangat saat
(16.15-16.30) • Menganjurkan melakukan aktivitas secara melakukan gerakan
bertahap

3. 17/01/2023 • Mengidentifikasi perasaan khawatir • Pasien dapat mengungkapkan perasaannya


(20.00-20.15) kesepian dan ketidakberdayaan pada perawat
• Mengidentifikasi pandangan tentang • Pasien kooperatif saat diidentifikasi oleh
hubungan antara spiritual dan kesehatan perawat
• Mengidentifikasi harapan dan kekuatan • Pasien dapat mengungkapkan harapannya
pasien kepada perawat
• Mengidentifikasi ketaatan dalam beragama • Pasien dapat merespon dengan baik
• Memberikan kesempatan mengekspresikan • Pasien terlihat percaya kepada tindakan
perasaan tentang penyakit dan kematian perawat
• Meyakinkan bahwa perawat bersedia • Pasien lebih nyaman dengan kondisi yang
mendukung selama masa ketidakberdayaan tenang
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respon
Dx.
• Menyediakan privasi dan waktu tenang untuk • Pasien sangat kooperatif saat diajarkan shalat
di aktivitas spiritual di tempat tidur
• Mengajarkan melakukan ibadah shalat di • Pasien kooperatif saat diajarkan tayamum
tempat tidur
• Mengajarkan tayamum di tempat tidur
18/01/2023 • Meyakinkan bahwa perawat bersedia • Pasien terlihat percaya dengan tindakan
(14.00-14.15) mendukung selama masa ketidakberdayaan perawat
• Menyediakan privasi dan waktu yang tenang • Pasien terlihat nyaman dengan waktu yang
untuk aktivitas spiritual tenang
• Mengajarkan ibadah shalah di tempat tidur • Pasien terlihat kooperatif saat diberikan
• Mengajarkan tayamum di tempat tidur edukasi terkait cara beribadah selama sakit
• Mengidentifikasi ketaatan dalam
beragama/beribadah
19/01/2023 • Menyediakan privasi dan waktu yang tenang • Pasien terlihat sudah bisa melakukan ibadah di
(20.00-20.15) untuk aktivitas spiritual tempat tidur sendiri
• Mengidentifikasi ketaatan dalam beribadah
CATATAN PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN
Nama : Tn. S
Umur : 85 tahun
No. Reg. : xxxxxx
No. Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.
1. 17/01/2023 S:
(17.00-17.10) Klien mengatakan terasa nyeri pada luka dalam setelah operasi, klien mengatakan nyeri pada perut
bawah
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak meringis
 P : Nyeri Post Operasi
 Q : Seperti tertusuk-tusuk
 R : Nyeri pada perut bawah, pada luka dalam setelah operasi
 S : Skala 3 (Nyeri sedang)
 T : Nyeri hilang timbul
A : Nyeri akut belum teratasi
D : Lanjutkan intervensi (No. 2, 5, 6, 7, 13, 14)
18/01/2023 S:
(08.40-08.50) Klien mengatakan masih terasa nyeri pada luka dalam setelah operasi, klien mengatakan nyeri pada
perut bawah
No. Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.
18/01/2023 O:
Klien tampak lemah
(08.40-08.50) Klien tampak meringis
P : Nyeri Post Operasi
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Nyeri pada perut bawah
S : Skala nyeri 2
T : Nyeri hilang timbul
A : Nyeri akut teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (No. 2 dan 4)
19/01/2023 S : Klien mengatakan rasa nyeri sudah mulai hilang
(17.00-17.10) O:
- Klien tampak lebih nyaman dan rileks
- Skala nyeri 1
A : Nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan (pasien dipulangkan dan lakukan discharge planning)
No. Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.
2. 17/01/2023 S : Klien mengatakan merasa lemas dan lelah setelah operasi
(14.00-14.15) Klien mengatakan semua aktiftas masih di bantu keluarga
O:
- Klien tampak lemah
- Terlihat aktivitas klien dibantu keluarga
- KO: 5 5
3 3
 TD : 130/80 mmHg
 N : 80x/menit
 S : 36°C
 RR : 18x/menit
A : Intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (No. 2, 3, 4)
18/01/2023 S : Klien mengatakan merasa lemas dan lelah setelah operasi
Klien mengatakan sebagian aktiftas masih di bantu keluarga
(08.40-08.50)
No. Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.

18/01/2023 O:
Klien tampak lemah
(08.40-08.50) Terlihat aktivitas klien dibantu keluarga
KO: 5 5
4 4
TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36°C
RR : 18x/menit
A : Intoleransi aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (No. 1 dan 3)
19/01/2023 S : Klien mengatakan sudah mulai bisa duduk dan berjalan
(17.15-17.25) O:
- Klien tampak lebih aktif
- Terlihat aktivitas klien dibantu keluarga
 TD : 120/80 mmHg
 N : 80x/menit
 S : 36°C
 RR : 18x/menit
A : Intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan (pasien dipulangkan dan lakukan discharge planning)
No. Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.
3. 17/01/2023 S : Klien mengatakan tidak beribadah selama sakit karena tidak mengetahui cara beribadah di
(21.00-21.10) tempat tidur
O:
- Tidak mampu beribadah
- Tampak bingung saat diajarkan cara beribadah
A : Distres spiritual belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (No. 4, 6, 7, 8, 9)

18/01/2023 S : Klien mengatakan masih harus diingatkan dan dituntun untuk cara beribadah dan tayamum
(14.15- 14.25) O:
- Klien tampak mulai bisa beribadah meski harus dituntun perawat
A : Distres spiritual teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (No. 2 dan 5)
No. Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.
19/01/2023 S : Klien mengatakan sudah bisa melakukan ibadah selama sakit
(21.00-21.10) O:
- Klien tampak tenang dan dapat beribadah
- Klien tampak bisa melakukan ibadah dan tayamum tanpa bantuan perawat
A : Distres spiritual teratasi
P : Intervensi dihentikan (pasien dipulangkan dan lakukan discharge planning)
SEKIAN TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai