Kelompok 5
1. Nuraini Khoirotun Amanah (20631978)
2. Hana Marsela Salsabila (20631986)
3. Unika Ayudya Habsari (20631956)
4. Erma Puspa Mardalina (20631925)
5. Arnetta Cheychilia Chandra (20631978)
6. Indirwan Darwis Wibisono (20631962)
7. Chelvin Mochammad (20631938)
Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH) dapat didefinisikan sebagai
adenoma atau adenomata prostat yang menyebabkan BOO (Bladder Outlet Obstruction) dalam
berbagai tingkat yang pada alurnya dapat membahayakan pasien (Fook. T. 2019).
BPH adalah adenoma atau adenomata prostat karena pertumbuhan hiperplastik yang tidak teratyr
yang dapat menyebabkan BOO dan dapat membahayakan kandung kemih dan akhirnya ginjal.
Factor resiko BPH, Sindrom Metabolik, Obesitas, Kecenderungan
Genetik
Peningkatan
Hilangnya
hormon
homeostasis antara
dihidroksitesto teran
proliferasi sel dan
(OHT)
kematian sel
Perubahan
keseimbangan Teori sel punca
hormon estrogen-
testosteron
GENOGRAM X X
Keterangan :
• X : Meninggal
• : Laki-laki
• : Perempuan
• : Klien
• : Tinggal satu rumah
Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)
Persepsi nyeri
TURP
Nyeri Akut
Tanggal/Jam Kelompok Data Masalah/Problem Penyebab/Etiologi
17 Januari 2023 - DS : Distres Spiritual BPH
(14.15)
- Klien mengatakan tidak bisa TURP
beribadah selama sakit karena
Perubahan pola hidup
belum mengetahui cara
beribadah (cara tayamum, Tirah baring
Nama : Tn. S
Umur : 85 Tahun
No. Reg : XXXXXX
No DIAGNOSA TUJUAN / INTERVENSI
KEPEERAWATAN KRITERIA HASIL
2. 17/01/2023 • Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh • Pasien tampak kooperatif saat dilakukan
(16.15-16.30) yang mengakibatkan kelelahan identifikasi
• Memonitor kelelahan fisik dan emosional
• Pasien tampak lemas saat melakukan
• Melakukan rentang gerak aktif dan pasif
ROM
• Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
18/01/2023 • Memonitor kelelahan fisik dan emosional • Pasien tampak lebih bersemangat saat dilakukan
(08.15-08.30) • Melakukan rentang gerak aktif dan pasif rentang gerak
• Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respon
Dx.
19/01/2023 • Memonitor kelelahan fisik dan emosional • Klien tampak lebih bersemangat saat
(16.15-16.30) • Menganjurkan melakukan aktivitas secara melakukan gerakan
bertahap
18/01/2023 O:
Klien tampak lemah
(08.40-08.50) Terlihat aktivitas klien dibantu keluarga
KO: 5 5
4 4
TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36°C
RR : 18x/menit
A : Intoleransi aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (No. 1 dan 3)
19/01/2023 S : Klien mengatakan sudah mulai bisa duduk dan berjalan
(17.15-17.25) O:
- Klien tampak lebih aktif
- Terlihat aktivitas klien dibantu keluarga
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36°C
RR : 18x/menit
A : Intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan (pasien dipulangkan dan lakukan discharge planning)
No. Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.
3. 17/01/2023 S : Klien mengatakan tidak beribadah selama sakit karena tidak mengetahui cara beribadah di
(21.00-21.10) tempat tidur
O:
- Tidak mampu beribadah
- Tampak bingung saat diajarkan cara beribadah
A : Distres spiritual belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (No. 4, 6, 7, 8, 9)
18/01/2023 S : Klien mengatakan masih harus diingatkan dan dituntun untuk cara beribadah dan tayamum
(14.15- 14.25) O:
- Klien tampak mulai bisa beribadah meski harus dituntun perawat
A : Distres spiritual teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (No. 2 dan 5)
No. Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.
19/01/2023 S : Klien mengatakan sudah bisa melakukan ibadah selama sakit
(21.00-21.10) O:
- Klien tampak tenang dan dapat beribadah
- Klien tampak bisa melakukan ibadah dan tayamum tanpa bantuan perawat
A : Distres spiritual teratasi
P : Intervensi dihentikan (pasien dipulangkan dan lakukan discharge planning)
SEKIAN TERIMA KASIH!