Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya sumber daya, baik itu sumber
daya manusia atau pun sumber daya alam. Dari aspek sumber daya alam,
kekayaan yang dimiliki Indonesia tidak hanya pada komponen biotiknya, seperti
hewan tumbuhan dan organisme lain namun juga mencangkup komponen abiotik
seperti gas bumi, minyak bumi, emas, batu bara, perak dan berbagai bahan
tambang lainnya. Kekayaan alam yang melimpah ini digunakan untuk
kemakmuran seluruh rakyat Indonesia namun penguasaannya ada pada negara,
sebagaimana diatur dalam Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yaitu “Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
PT. Wijaya Karya Bitumen merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
usaha penambangan aspal alam serta saham industri pengolahan produk dari aspal
alam. Sebuah perusahaan yang berpusat di Jakarta pada tahun 1920, aspal buton
ditemukan oleh masyarakat atau penduduk setempat. Batuan aspal ini berwarna
hitam, ringan dan bisa meleleh. Endapan aspal yang ditemukan tersebut terdapat
dipulau buton bagian selatan, tepatnya pada jalur dari Teluk Sampolawa hingga di
Teluk Lawele bagian utara yang meliputi kawasan seluas 70.000 Ha. Atas izin
kesultanan Buton.
Air limpasan permukaan berlangsung ketika jumlah curah hujan melampaui
laju infiltrasi air ke dalam tanah. Setelah lajur infiltrasi terpenuhi, air mulai
mengisi cekungan-cekungan pada permukaan tanah. Setelah pengisian air pada
cekungan tersebut selesai, air kemudian dapat mengalir diatas permukaan tanah
dengan bebas. Ada bagian air limpasan permukaan yang berlangsung agak cepat
untuk selanjutnya membentuk aliran debit. bagian air aliran lain, melewati
cekungan-cekungan permukaan tanah sehingga memerlukan waktu beberapa hari
atau bahkan beberapa minggu sebelum akhirnya menjadi aliran debit.

1
Air adalah Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan penambangan.
Air yang menggenangi lokasi penambangan merupakan masalah yang penting
untuk ditangani bagi perusahaan penambangan. Hal ini dikarenakan air yang
masuk ke lokasi penambangan dapat mengganggu aktivitas penambangan dan
mengakibatkan terhambatnya produksi, Akibatnya terjadi penurunan produktivitas
yang dihasilkan. Selain itu genangan air yang terlalu tinggi juga mengakibatkan
kerusakan-kerusakan seperti lereng-lereng tambang yang longsor dan jalan-jalan
yang hancur.
Dari latar belakang diatas sehingga penulis mengangkat sebuah judul
laporan kerja praktek mengenai “Studi Pengelolaan Air Limpasan Tambang
Pada PT. Wijaya Karya Bitumen”.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam kerja praktek ini yaitu :
1. Berapa debit air limpasan pada PT. Wijaya Karya Bitumen ?
2. Bagaimana bentuk penampang saluran/drainase di PT. Wijaya Karya
Bitumen ?
3. Berapa nilai geometri saluran di PT. Wijaya Karya Bitumen ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mnghitung agar dapat mengetahui debit air limpasan pada PT.
Wijaya Karya Bitumen.
2. Untuk mengetahui bentuk penampang saluran/drainase di PT. Wijaya Karya
Bitumen.
3. Untuk mengetahui nilai geometri saluran di PT. Wijaya Karya Bitumen.
1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan penelitian akan


dibatasi pada debit limpasan, bentuk penampang dan geometri saluran pada PT.
Wijaya Karya Bitumen.

1.5 Manfaat Kerja Praktek

Manfaat yang diperoleh dalam kerja praktek (KP) ini :

2
1. Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi
mahasiswa mengenai studi tahapan penanganan air limpasan tambang.
2. Kerja praktek ini juga diharapkan dapat berguna bagi peneliti-peneliti
selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sama.
1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :


 Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan Kerja Praketk (KP), batasan masalah, manfaat dan
sistematika penulisan
 Bab II Tinjauan Umum, yakni membahas tentang sejarah perusahaan, profil
perusahaan, lokasi dan kesampaian daerah serta geomorfologi daerah kerja
praktek.
 Bab III Landasan Teori, berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi
yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan judul
Kerja Praktek.
 Bab IV Metodologi dan Hasil Kerja Praktek, membahas tentang tahapan-
tahapan pelaksanaan yang akan dilakukan pada kerja praktek ini.
 Bab V Pembahasan, berisikan penjelasan secara menyeluruh terkait hasil
pengolahan data yang dilakukan dan diselaraskan dengan rumusan
masalah serta tujuan kerja praktek
 Bab VI Penutup, berisikan kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai