Anda di halaman 1dari 7

Pengantar Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari persoalan memilih ke-mungkinan


penggunaan sumberdaya yang terbatas agar dapat meme-nuhi berbagai
kebutuhan hidup yang tidak terbatas.

Istilah Ekonomi berasal dari perkataan Yunani yaitu oikonomia


Oikos berarti rumah tangga
Nomos berarti aturan
Ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan
hidup dalam suatu rumah tangga (bisa berarti rumah tangga perorangan,
badan usaha, negara, rumah tangga dunia).

Makroekonomi: Cabang ilmu ekonomi yang berhubungan dengan aggregates


(jumlah total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian) dan
tingkat harga secara nasional. Indikator yang sering dianalisa adalah tingkat
pertumbuhan dari output suatu negara seperti GNP, GDP, tingkat suku
bunga, tingkat pengangguran dan inflasi.

Mikroekonomi: Cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian pada


tingkat rumah tangga dan perusahaan seperti bagaimana seorang konsumen
memutuskan seberapa banyak barang dan jasa yang akan di konsumsi,
seberapa besar penggunaan tenaga kerja oleh sebuah pe-rusahaan dan
berapa banyak produksi yang akan dihasilkan oleh se-buah perusahaan.
Bapaknya Ekonomi : Adam Smith (1723 -1790)
Judul bukunya : An Inquiry into the Nature and Canses of the
Wealth of Nation.
Masalah pokok ilmu ekonomi:
Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu dan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas
sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan.
Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat di penuhi sehingga
memaksa manusia untuk membuat pilihan, dengan melakukan pilihan
pemenuhan atas kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan
kebutuhan yang lain maka ilmu ekonomi dengan tatanan berpikir yang
terorganisir memungkinkan dilakukan pilihan yang baik.
Jadi bagaimana mengatasi ketidak seimbangan antara jumlah barang dan
jasadengan kebutuhan. Seperti:
1. Terbatasnya sumberdaya alam
2. Pertambahan penduduk
3. Terbatasnya kemapuan produsen karena terbatasnya factor produksi
4. Kurangnya tenaga ahli
5. Kemajuan iptek tidak seimbang dengan pertambahan kebutuhan.

Maka masalah pokok perekonomian:

 Persoalan Produksi dan Distribusi:


Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan dan berapa banyak, Bagaimana
cara menghasilkannya, Siapa yang mendapatkan hasilnya

 Persoalan Pertumbuhan ekonomi:


Bagaimana cara masyarakat meningkatkan kapasitas untuk meng-
hasilkan barang dan jasa secara keseluruhan.

 Persoalan stabilitas ekonomi:


Apa yang menyebabkan permintaan atas barang dan jasa dibawah
kemampuan perekonomian untuk menghasilakan (menyebabkan
pengangguran) dan kadang-kadang jauh diatas kapasitas untuk
menghasilkan (menyebabkan inflasi).
U A N G

Tujuan Memegang Uang:


 Tujuan tansaksi,
contohnya uang yang dimiliki telah berpindah tangan kepihak lain dan kita
memperoleh kepuasan atas apa yang diberikan oleh pihak lain tsb.
Sasarannya dalam jangka pendek.
 Tujuan Saving,
artinya menempatkan uang kita untuk disimpan guna berjaga-jaga. Misalnya
sakit, kecelakaan dll.
Sangat dianjurkan oleh pemerintah dan penasihat keuangan , saving
sangat berperan dalam perekonomian sebuah negara. Apabila masyarakat
tidak pernah menabung, otomatis uang yang dimiliknya cenderung untuk
dibelanjakan yang akhirnya akan meningkatkan permintaan atas produk
yang berakibat kepada inflasi (kenaikan harga).
Disamping itu Bank akan kekurangan modal yang dapat disalur-kan,
maka perusahaan yang ada akan meminjam keluar negri yang
menyebabkan hutang semakin membesar.
 Tujuan Spekulasi:
Artinya uang tersebut di investasikan dengan harapan akan
berkembang dan menghasilkan nilai yang lebih tinggi misalnya
buka usaha, berjudi, bermain saham, valuta asing dll.
Sekarang seringkali ketiga diatas menjadi satu dan sangat sulit untuk
dipisahkan.
PRINSIP-PRINSIP INVESTASI
Ada beberapa prinsip yang sangat mendasar yang perlu diketahui dan
dipertimbangkan:
 Keterlibatan pribadi dan Modal yang diperlukan

 Tingkat pengembalian hasil (rate of return)

 Risiko Investasi:

 Tingkat Inflasi
 Penyebab Inflasi
 Jangka waktu pengembalian (pay back period)
 Likuiditas
 Teori potofolio

Risiko Investasi
Semakin tinggi risiko sebuah investasi maka biasanya semakin besar
keuntungan. Bukan cuma bisnis, didunia kriminalpun demi-kian.
Jenis-jenis risiko

 Risiko potensial adalah risiko yang berkaitan dengan kerugian yang


berbentuk fisik atau materi jika investasi tersebut gagal. Misalnya
membuka usaha toko risiko potensialnya adalah rugi, bangkrut,
terbakar.
 Risiko Non-potensial misalnya risiko psikologis (stress, bosan, ge-lisah,
waktu terbuang percuma dll).
 Risiko sistimatik: faktor risiko dari luar lingkungan interen per-
usahaan misal bencana alam, campur tangan pemerintah dalam sebuah
kebijakan seperti pajak, kuota, proteksi, penetapan kurs devisa, suku
bunga.
 Risiko Non- sistimatik: faktor pencetusnya dilingkungan interen
perusahaan misalnya konflik interen perusahaan.
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara umum atau
penurunan daya beli dari sebuah mata uang.
Penyebab terjadinya inflasi selain faktor inefisiensi dan produk-tivitas
perekonomian yang menurundari dari sebuah unit produksi tiap negara
juga karena kebijakan moneter dan fiskal.
Contoh :
Ketika pemerintah berusaha menekan harga dollar dengan me-naikkan suku
bunga pada saat itu juga inflasi semakin menjadi-jadi. Suku yang tinggi
mengakibatkan bunga pinjaman kredit Bank buat para pengusaha menjadi naik.
Akibatnya ongkos produksi naik dan berujung pada kenaikan harga produk.
Jika suku bunga tidak dinaikkan maka orang-orang lebih suka memegang dollar
yang berakibat rupiah anjlok dan tidak ada artinya sehingga harga produk
dipasar distandarkan dengan dollar yang intinya inflasi juga.

Penyebab Inflasi;
 Karena hukum permintaan dan penawaran
 Kenaikan biaya produksi: ketika krisis ekonomi terjadi banyak produk
dalam negri menggunakan bahan dasar impor yang di-patok dengan
harga dollar, otomatis harga naik. Akibatnya harga jual harus
dinaikkan supaya perusahaan dapat untung, maka terjadilah inflasi
yang sangat tajam.
Bagaimana jika tingkat inflasi lebih tinggi dari pergerakan suku bunga
Bank?.
Misalnya harga sepeda motor saat ini harganya Rp.10 juta tetapi anda
belum mau membeli karena berfikir harganya akan turun akibat
banyaknya persaingan. Anda mendepositokan uang anda di bank dengan
bunga 20 % per tahun . setelah akhir tahun uang anda menjadi Rp.12 juta.
ternyata harga motor telah berubah menjadi Rp. 12,5 juta. ini artinya
tingkat inflasi lebih tingga dari bunga bank. Jika ini terjadi bukankah
lebih baik uang tersebut dibelanjakan sejak awal.
Jadi bukan saja tingkat rate of return sebuah investasi harus lebih
tinggi melainkan juga lebih tinggi dari tingkat inflasi yang bakal terjadi.

Jangka waktu pengembalian (pay back period)


Pay back period artinya seberapa cepat sebuah investasi akan kem-bali (return
on investment).
Contoh:
Anda ditawari satu properti dan tambak udang. Modal properti Rp.2
milyar dengan rate of return 20% pertahun. Sedangkan tam-bak udang
Rp.500 juta dengan rate of return 15% pertahun investasi manakah yang
anda pilih dihitung dari pay back periodnya.
Untuk properti:
2 milyar/(20 % x 2 milyar), setiap tahun investasi yang kembali Rp.
400 juta . maka uang anda akan kembali dalam jangka waktu 5 tahun dan
tahun-tahun berikutnya adalah keuntungan bersih anda.
Kalau anda memilih tambak udang modal anda akan kembali 6 tahun
8 bulan. 500 juta/15 % x 500 juta. hasilnya setiap tahun Rp.75 juta.setiap
bulan investasi kembali Rp. 6,25 juta.

Likuiditas:
Likuiditas dapat diartikan sebagai tingkat kecepatan sebuah sarana
investasi (asset) untuk dicairkan menjadi dana cash atau ditukar
dengan suatu nilai.

Likuiditas dipertimbangkan untuk menghindar dari risiko-risiko fa-tal seperti


bencana alam, kudeta, perang, aksi massa dll.
Teori portofolio:

Jangan pernah menempatkan seluruh dana kedalam satu jenis investasi. Hal
ini untuk mencegah agar kita tidak mengalami keru-gian besar jika investasi
tersebut gagal.

Prinsip portofolio: selain untuk menghindari risiko, juga untuk


memaksimalkan hasil.misalnya pecah-pecah dana kedalam berbagai jenis
investasi, 50 % untuk buka usaha, 30 % bermain saham, 20 % untuk deposito.

Anda mungkin juga menyukai