DISUSUN OLEH
NOVITA SARI
YAYASAN
PENDIDIKAN ETAM
MEMBANGUN
2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat atau bukti bahwa telah
Mengetahui :
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas
perilaku kekerasan Di Ruang Elang Rumah sakit Atama Husada Mahakam Samarinda
tanggal 15-27 juni 2015 dapat diselesaikan. Laporan klinik ini disusun untuk
Lembar Pengesahan.......................................................................................I
Kata Pengantar..............................................................................................II
Daftar Isi......................................................................................................III
Daftar Lampiran...........................................................................................IV
Daftar Gambar..............................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................1
C. RUANG LINGKUP........................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu proses pembelajaran praktik dalam rangka menerapkan teori dikelas dan
pratikum di laboratorium.
dan membina sikap, tingkah laku serta keterampilan. Sebagai langkah awal
B. Tujuan PKKD
1. Tujuan Umum
manusia.
2. Tujuan Khusus
psikososial.
psikososial.
C. Ruang Lingkup
Tempat Kerja/ PKL : RS. Atma Husada Mahakam (RS.JIWA) Mulai tanggal
Puasa : 08.00-14.00
- Ruang Enggang
- Ruang Upip
- Ruang Belibis
BAB II
yang berada di Kalimantan Timur. Rumah sakit ini terletak di samarinda kota.
Dimana didalam rumah sakit tersebut terdapat ratusan orang yang menderita
gangguan jiwa.
atas tanah seluas 20. 157 M² yang dibiayai oleh kesultanan kutai dan
Pada awalnya RSJP didirikan bersama dengan rumah sakit umum yang
sakit umum dan rumah sakit jiwa samarinda diserahkan oleh kesultanan kutai
Pada tanggal 1 januari 1949 No. 1951, pembiayaan diambil alih oleh
Desember 2001 tntang pembentukan organisasi dan tata kerja unit pelaksaan
jiwa samarinda berubah nama menjadi rumah sakit Atma Husada Mahakam
dengan surat keputusan Gubernur no. 03 tahun 2005, tanggal 17 januari 2005.
Rumah sakit khusus daerah Atma Husada Mahakam bekerja sama dengan
TINJAUAN TEORI
yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun
Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau
mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain (Yoseph,
2007). Ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang stress
berat, membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri, misalkan:
(dalam Bagong. S, dkk, 2000), kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan
kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok
perampasan hak
Menurut Townsend (2000), amuk (aggresion) adalah tingkah laku yang bertujuan
untuk mengancam atau melukai diri sendiri dan orang lain juga diartikan sebagai
Menurut Stuart dan Sundeen (1995), perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan
B. PENYEBAB
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku kekerasan menurut teori
biologik, teori psikologi, dan teori sosiokultural yang dijelaskan oleh Towsend (1996
Teori biologik terdiri dari beberapa pandangan yang berpengaruh terhadap perilaku:
1) Neurobiologik
Ada 3 area pada otak yang berpengaruh terhadap proses impuls agresif: sistem
merupakan sistem informasi, ekspresi, perilaku, dan memori. Apabila ada gangguan
pada sistem ini maka akan meningkatkan atau menurunkan potensial perilaku
kekerasan. Adanya gangguan pada lobus frontal maka individu tidak mampu
membuat keputusan, kerusakan pada penilaian, perilaku tidak sesuai, dan agresif.
perilaku agresif. Pusat otak atas secara konstan berinteraksi dengan pusat agresif.
2) Biokimia
Teori ini sangat konsisten dengan fight atau flight yang dikenalkan oleh Selye dalam
3) Genetik
Sindroma otak organik terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku agresif dan tindak
kekerasan. Tumor otak, khususnya yang menyerang sistem limbik dan lobus
temporal; trauma otak, yang menimbulkan perubahan serebral; dan penyakit seperti
dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep
diri rendah. Agresi dan tindak kekerasan memberikan kekuatan dan prestise yang
dapat meningkatkan citra diri dan memberikan arti dalam kehidupannya. Perilaku
Anak belajar melalui perilaku meniru dari contoh peran mereka, biasanya orang tua
mereka sendiri. Contoh peran tersebut ditiru karena dipersepsikan sebagai prestise
atau berpengaruh, atau jika perilaku tersebut diikuti dengan pujian yang positif. Anak
memiliki persepsi ideal tentang orang tua mereka selama tahap perkembangan awal.
Namun, dengan perkembangan yang dialaminya, mereka mulai meniru pola perilaku
guru, teman, dan orang lain. Individu yang dianiaya ketika masih kanak-kanak atau
mempunyai orang tua yang mendisiplinkan anak mereka dengan hukuman fisik akan
Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor budaya dan struktur sosial terhadap
perilaku agresif. Ada kelompok sosial yang secara umum menerima perilaku
yang ramai /padat dan lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk perilaku kekerasan.
a. Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas seperti dalam
sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal dan
sebagainya.
b. Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi.
menyelesaikan konflik.
e. Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan
Assertif adalah mengungkapkan marah tanpa menyakiti, melukai perasaan orang lain,
Frustasi adalah respons yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau keinginan.
Frustasi dapat dialami sebagai suatu ancaman dan kecemasan. Akibat dari ancaman
Pasif adalah respons dimana individu tidak mampu mengungkapkan perasaan yang
dialami.
Agresif merupakan perilaku yang menyertai marah namun masih dapat dikontrol oleh
individu. Orang agresif biasanya tidak mau mengetahui hak orang lain. Dia
Mengamuk adalah rasa marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol
diri. Pada keadaan ini individu dapat merusak dirinya sendiri maupun terhadap orang
lain.
D. TANDA DAN GEJALA
1. Fisik
2. Verbal
f. Ketus
3. Perilaku
4. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan jengkel, tidak
5. Intelektual
6. Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,
7. Sosial
8. Perhatian
mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko mencederai merupakan tindakan
yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
menantang. Dari ketiga cara ini cara yang pertama adalah konstruktif sedang
dan bila cara ini dipakai terus menerus, maka kemarahan dapat diekspresikan
pada diri sendiri dan lingkungan dan akan tampak sebagai depresi dan
Pathway/ Patoflowdiagram
G.
PERILAKU
Pada keadaan ini respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem saraf otonom
takikardi, wajah merah, pupil melebar, sekresi HCl meningkat, peristaltik gaster
meningkat diserta ketegangan otot, seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh
menjadi kaku dan disertai reflek yang cepat.
yaitu dengan perilaku pasif, agresif dan asertif. Perilaku asertif adalah cara yang
marahnya tanpa menyakiti orang lain secara fisik maupun psikolgis. Di samping itu
Perilaku yang muncul biasanya disertai akibat konflik perilaku “acting out” untuk
Perilaku kekerasan
Tindakan kekerasan atau amuk yang ditujukan kepada diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan
ancaman. Beberapa mekanisme koping yang dipakai pada klien marah untuk
kemarahannya pada obyek lain seperti meremas adonan kue, meninju tembok
marah.
yang tidak baik. Misalnya seseorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia
alam sadar. Misalnya seseorang anak yang sangat benci pada orang tuanya
yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didikan yang
diterimanya sejak kecil bahwa membenci orang tua merupakan hal yang tidak
baik dan dikutuk oleh Tuhan, sehingga perasaan benci itu ditekannya dan
pada obyek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya yang
I. PENATALAKSANAAN
Yang diberikan pada klien yang mengalami gangguan jiwa amuk ada 2 yaitu:
1. Medis
hiperaktivitas.
d. ECT (Elektro Convulsive Therapy), yaitu menenangkan klien bila mengarah pada
keadaan amuk.
Perawatan dirumah sakit akan lebih bermakna jika dilanjutkan dirumah. Untuk itu
dilakukan sesegera mungkin setelah klien dirawat dan diintegrasikan didalam proses
keperawatan.
Jadi bukan persiapan yang dilakukan pada hari atau sehari sebelum klien pulang.
1. Menyiapkan klien dan keluarga secara fisik, psikologis dan sosial.
sistimatis, bertujuan, interaksi, dinamis dan ilmiah. Proses keperawatan klien marah
1. Pengkajian
analisa data, dan perumusan masalah atau kebutuhan klien atau diagnosa
keperawatan.
Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Aspek biologis
Respons fisiologis timbul karena kegiatan system saraf otonom bereaksi terhadap
sekresi epineprin sehingga tekanan darah meningkat, tachikardi, muka merah, pupil
melebar, pengeluaran urine meningkat. Ada gejala yang sama dengan kecemasan
dikepal, tubuh kaku, dan refleks cepat. Hal ini disebabkan oleh energi yang
Individu yang marah merasa tidak nyaman, merasa tidak berdaya, jengkel, frustasi,
dendam, ingin memukul orang lain, mengamuk, bermusuhan dan sakit hati,
Aspek intelektual
peran panca indra sangat penting untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
selanjutnya diolah dalam proses intelektual sebagai suatu pengalaman. Perawat perlu
Aspek social
Meliputi interaksi sosial, budaya, konsep rasa percaya dan ketergantungan. Emosi
kemarahan dengan mengkritik tingkah laku yang lain sehingga orang lain merasa
sakit hati dengan mengucapkan kata-kata kasar yang berlebihan disertai suara keras.
Proses tersebut dapat mengasingkan individu sendiri, menjauhkan diri dari orang lain,
Aspek spiritual
Hal yang bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat menimbulkan kemarahan
Aspek fisik: terdiri dari :muka merah, pandangan tajam, napas pendek dan cepat,
Klasifiaksi data
Data yang didapat pada pengumpulan data dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu
data subyektif dan data obyektif. Data subyektif adalah data yang disampaikan secara
lisan oleh klien dan keluarga. Data ini didapatkan melalui wawancara perawat dengan
klien dan keluarga. Sedangkan data obyektif yang ditemukan secara nyata. Data ini
Analisa data
Dengan melihat data subyektif dan data objektif dapat menentukan permasalahan
yang dihadapi klien dan dengan memperhatikan pohon masalah dapat diketahui
penyebab sampai pada efek dari masalah tersebut. Dari hasil analisa data inilah dapat
Pohon masalah
2. Diagnosa
Keperawatan
keperawatan pada klien marah dengan masalah utama perilaku kekerasan adalah
sebagai berikut :
Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
I. IDENTITAS KLIEN
Umur : 22 th No CM :
Sering ingin melukai diri sendiri dan orang lain serta pernah mengamuk digereja
B. Pengobatan sebelumnya :
C. Trauma :
P : 89
R : 28
S : 36ºC
B. Ukur : BB : 77
TB : 167
A. Genogram
B. KONSEP DIRI
1. Gambaran diri :
2. Identitas :
3. Peran :
4. Ideal diri :
5. Harga diri :
C. HUBUNGAN SOSIAL
D. SPIRITUAL
A. Penampilan :
B. Pembicaraan :
tentang kluarganya
C. Aktivitas Motorik :
D. Alam perasaan :
Alam perasaan klien sesai dengan keadaan saat gembira klien tampak
E. Afek : Labil
Sering berubah-ubah
Tidak koperatif. Pasien menjawab seadanya dan kadang menjawab tidak tau
G. Persepsi :
H. Isi pikir :
jelas, tetapi sulit bagi klien untuk mengganti topik pembicaraan jika tidak
ditanya
K. Memori :
M. Kemampuan penilaian :
Klien mengatakan bahwa dirinya berada di rumah sakit dan ebagai pasien
yang dirawat di rumah sakit. Klien mengatakan bahwa klien sudah embuh
- Perawatan diri :
- ganti pakaian : dapat dilakukan sendiri, tiap pagi hari ganti pakaian
C. Kemampuan klien : klien mampu melakukan hidup sehari - hari secara sendiri
E. Klien :
VIII. ANALISA DATA
menatap
1. Perilaku kekerasan yang mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
XI. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : No.Register :
Umur : Alamat :
berjabat tangan
sering
• Klien mulai 1. Beri kesempatan
mengunkapkan untuk
perasaannya mengungkapkan
mengungkapkan mengungkapkan
lingkungan atau
orang lain
mengungkapkan mengungkapkan
marah
mengungkapkan mengungkapkan
maalah dilakukan
3. Bicarakan
dengan klien
yang di lakukan
klien masalahnya
selesai
• Klien dapat 1. Bicarakan akibat
secara : menyimpulkan
• Klien dapat
mendemostrasikan
cara fisik
(memukul bantal)
untuk mencegah
perilaku kekerasan
1. Bantu klien
telah dipilih
3. Anjurkan klirn
untuk
menggunakan cara
2. Diskusikan
manfaat
minumobat tanpa
seijin dokter
3. Jelaskan prinsip
cra ,minum
XII . CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien :
Ruangan :
merasa sendiri
A : perilaku kekerasan
penyebab marah