Oleh :
Disahkan oleh:
ROSITA, S.Pd
NUPTK. 8540753653300002
KETERANGAN
Nomor : /28-SLB/C/VII/2022
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SLB-C Bina Grahita Leles menyatakan bahwa:
Nama : Tanti Nuraini Widhayanti, S.IP, S.Pd.
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tgl. Lahir : Garut, 5 Januari 1983
NUPTK : 1437761662300102
Unit Kerja : SLB-C Bina Grahita Leles
Judul Karya Tulis : Penggunaan Alat Peraga Mencocok Untuk Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus Dan Konsentrasi Anak
Autisme Di Kelas 5 SDLB C Bina Grahita Leles.
Tugas Mengajar : Guru Kelas D 4 - C
Telah melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah, pada :
Tanggal : 26 Juli 2022
Tempat : SLB-C Bina Grahita Leles
Jln. Raya KM.13 Proyek I Tutugan Leles Garut
Demikian Surat Keterangan ini dibuat, agar dipergunakan sebagaimana mestinya dan kepada
yang berkepentingan dapat mengetahuinya.
ROSITA, S.Pd.
NUPTK. 8540753653300002
SURAT KETERANGAN
Nomor : /28-SLB/C/VII/2022
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SLB-C Bina Grahita Leles menyatakan
bahwa Karya Tulis yang berjudul: Penggunaan Alat Peraga Mencocok Untuk Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus Dan Konsentrasi Anak Autisme Di Kelas 4 SDLB-C Bina
Grahita Leles. telah diseminarkan pada tanggal 11 Oktober 2022 dan di dokumentasikan di
Demikian Surat Keterangan ini dibuat, agar dipergunakan sebagaimana mestinya dan
ROSITA, S.Pd.
NUPTK.8540753653300002
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat,
taufik, hidayah, dan inayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat
waktu.
Karya tulis yang berjudul "Penggunaan Alat Peraga Mencocok Untuk Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus dan Konsentrasi Anak Autisme di SLB-C Bina Grahita Leles ",
Penulis sadar bahwa karya tulis ini tidak luput dari kekurangan, namun kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan yang berharga.
Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya. Amiin…
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT KETERANGAN
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Ruang Lingkup.................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................. 2
D. Definisi................................................................................ 2
BAB II LAPORAN KEGIATAN
A. Penyusunan Program Pembelajaran.................................... 4
1. Karakteristik dan Kebutuhan Anak Autisme................ 4
2. Langkah Pembelajaran Mencocok................................ 5
B. Penyajian Program Pembelajaran Dengan Menggunakan
Alat Peraga Mencocok........................................................ 7
C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar...................................... 9
BAB III LAPORAN HASIL BELAJAR
A. Keadaan Anak……………………………………………..……. 10
B. Hasil Belajar yang Diperoleh…………………………………… 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................... 12
B. Saran.................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 14
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
aktivitas imajinasi (kekakuan pola berpikir), yang gejalanya mulai tampak sebelum anak
berusia 3 tahun.
Dengan adanya gangguan pada anak autisme yang kompleks tersebut, maka anak
mengakibatkan banyak orang tua anak autisme menjadi stres dan putus asa.
Salah satu kesulitan atau gangguan yang dialami anak autisme adalah kemampuan
motorik halus dan konsentrasi. Untuk itu perlu adanya pembelajaran yang mampu
halus dan konsentrasi dalam pengajaran bagi anak autis sangat dibutuhkan. Pembelajaran
Orang tua sering kebingungan mencari pusat terapi pendidikan bagi anaknya yang
autis.. Ironisnya. pusat terapi yang ada saat ini mematok biaya yang cukup besar. Dengan
kemampuan yang dimiliki anak autis. Dengan penggunaan alat peraga mencocok. dalam
Pembelajaran anak autisme dengan alat peraga mencocok dapat dilakukan oleh
guru, orang tua dan siapa saja yang peduli terhadap pendidikan anak autisme. Dengan
rasa cinta, rasa sayang dan memiliki dedikasi vang tinggi, siapa saja (profesional atau non
profesional) dapat membantu pendidikan anak autisme mencapai hasil yang optimal.
Biaya penggunaan alat peraga mencocok relatif murah, karena menggunakan prinsip
pendidikan discovery (temuan), mudah didapat dan sesuai dengan kondisi di sekitar
anak. Karena alat peraga ini mengfungsikan semua saluran indera, sehingga akan
diperoleh pengetahuan yang lebih sempurna. melalui proses yang efektif dan efisien.
B. RUANG LINGKUP
Untuk membatasi permasalahan agar dapat terfokus, maka ruang lingkup karya tulis
ini adalah:
C. TUJUAN
Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan karya tulis pembelajaran bagi anak
b. Untuk mengetahui apakah alat peraga mencocok tepat digunakan dalam pembelajaran
seluruh panca indera dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dan konsentrasi
anak autisme.
D. DEFINISI
Ada beberapa definisi yang perlu disajikan untuk memperjelas dan memberikan arah
b. Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta didik, sehingga
c. Pemberdayaan panca indera adalah mengupayakan semua indera yang ada untuk
mempelajari pengetahuan.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
a. Komunikasi
dalam pengertian dan penggunaan bahasa,.baik secara verbal maupun non verbal.
kepada orang lain. Proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap yaitu :
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana (surat, telepon, fax,
pertama.
Komunikasi merupakan dasar suatu proses dialog antara dua orang atau lebih
informasi. Komunikasi juga merupakan dasar dalam interaksi sosial karena tanpa
komunikasi manusia tidak dapat saling memberi reaksi satu sama lainnya.
Bagi anak autisme untuk berkomunikasi dengan baik tidak mudah, mengingat
untuk mengungkapkan apa yang ada, dalam fikirannya sehingga seringkali lawan
b. Interaksi Sosial
a. Menyendiri : Anak autisme menarik diri, acuh tak acuh, dan akan kesal,
sosial.
b. Pasif : Menerima saja, tidak giat, dapat memahami sesuatu tetapi tidak dapat
c. Aktif tapi aneh : Secara spontan mendekati anak lain, namun interaksi ini sering
hanya sepihak.
dalam pola berfikir) dan minat yang terbatas, seperti menolak perubahan
lingkungan, aktivitas yang rutin dan berpusat pada salah satu obyek.
perlu adanya kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Inovasi dan kreativitas
diperlukan baik dalam segi alat peraga, materi, metode dan semua hal yang
berhubungan dengan pembelajaran bagi mereka. Salah satu inovasi dan kreativitas
"mencocok".
keterampilan menulis.
c. Matode Pembelajaran.
seluruh indera anak. Alat peraga mencocok mudah didapat disekitar kita, dan
1) Bahan :
a. Playwood ukuran 15 X 15 cm
c. Paku kecil
d. Lem
Playwood Karpet/babut
b) Salah satu permukaan playwood diberi lem, demikian juga salah satu
Bambu / Kayu
Paku
Alat peraga mencocok dapat memberdayakan semua saluran indera anak dengan
menggunakan hal-hal yang kongkrit sampai mencapai tingkat abstrak. Mulai dari benda
kongkrit (buah apel), mencocok gambar apel, menirukan kata apel (kata yang didengar),
kata yang ditulis, kata yang dibaca, sampai kepada frase atau kalimat sehingga anak
autisme mampu meningkatkan kemampuan motorik halus dan konsentrasi dengan baik.
Adapun langkah dalam pembelajaran kepada anak autisme adalah sebagai berikut :
1) Anak duduk di kursi, dilatih kepatuhan, guru menyediakan buah apel, gambar
4) Jari-jari tangan dilatih untuk dapat memegang pensil atau stik yang mata
5) Anak meraba permukaan alat peraga mencocok untuk membedakan mana yang
kasar dan mana yang halus, dengan nyanyian : “ Mana yang kasar, mana yang
halus, pilih yang kasar atau yang halus " dilakukan berulang-ulang. Dengan
tujuan untuk memberdayakan visual, kinestetik dan taktil anak. Kedua permukaan
itu secara bergantian disentuhkan ke anak dan anak diminta untuk meraba sendiri.
Kasar
Halus
6.) Anak diminta untuk menebalkan gambar " apel " yang berupa titik-titik.
9) Gambar apel yang sudah ditebali dan diwarnai, diletakkan di atas permukaan alat
mencocok.
10) Gambar apel dicocok sesuai dengan garis yang ditebalkan sambil "mencocok"
dinyanyikan irama lagu "Bintang kecil".(kata dalam lagu sesuai dengan kreasi
guru) misalnya:
11) Anak menyelesaikan mencocok gambar apel, sampai gambar apel itu dapat
13) Anak menempelkan gambar apel yang telah dicocok di kertas karton.
dihasilkan.
BAB III
Pembelajaran dilakukan kepada seorang anak bernama Fahri Kemal Pasha, yang
mengalami autisme dengan kemampuan motorik halus dan konsentrasi yang kurang baik.
A. Keadaan anak
Usia : 11 Tahun
- Coretan bertenaga
- Tulisan menyatu
- Cepat bosan
mencocok.
3. Anak yang tekanan pensilnya tadinya emosional dan terlalu kuat sehingga
peraga mencocok, anak lebih merasa senang dalam melakukan perintah dan
5. Dengan alat peraga mencocok semua indera yang dimiliki anak akan
diberdayakan secara optimal, baik audio visual, kinestetik dan taktual anak.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan karya tulis ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Alat peraga mencocok adalah. alat yang mampu memberdayakan seluruh panca
indera dalam meningkatkan motorik halus dan konsentrasi anak autisme dengan
2. Dengan alat mencocok. pembelajaran ini dapat dilakukan oleh semua orang baik
guru , orang tua, atau orang yang peduli terhadap anak autism, dapat dilaksanakan
disuatu lembaga. atau non lembaga oleh orang profesional maupun non
profesional.
B. SARAN-SARAN
Saran-saran penulis ditujukan kepada pihak yang peduli kepada anak autisme adalah
sebagai berikut.
1. Bagi guru
dirumah.
b. Orang tua hendaknya berkonsultasi secara rutin kepada guru dan ahli lainnya
aman padanya.
b. Menciptakan lingkungan yang menerima anak autisme apa adanya dan berilah
Budiman, M., 2001, Harapan Bagi Penyandang Autism. Internet Service by RADNET
Gudalefsky,A. 1999, Special Education Program Normal Person For Happen to be Slow,
Jakarta: DNIKS.
Saragi,D. 1996, Berkenalan dengan Anak Autisme dan Penanganannya. Jakarta: Makalah
Autis.
Willey,J. and Sons 1999, Teaching Children with Autism to Mind Read. New York,
LAMPIRAN:
Pertemuan 3
C a t a t a n : 1.Anak mewarnai gambar Apel
2.Anak mencocok gambar Apel
Diwarnai
Diwarnai