Anda di halaman 1dari 2

TIARA SHALIHA SALSABILA

2107025002

Inspirasi kuliah Aqidah dalam implementasi kehidupan pribadi


Menurut saya Aqidah memiliki arti keyakinan yang kuat dan kokoh. Sementara aqidah
dalam istilah Islam berarti iman. Dikutip dari buku yang berjudul Belajar Aqidah Akhlak,
Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, (2015:10), kata aqidah berasal dari Bahasa Arab yaitu
dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan
yang kuat, al-ihkamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah
yang berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut istilah, aqidah adalah iman yang
teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Setiap agama memiliki aqidah sendiri yang
dipercayai. Dalam Islam, aqidah yang dimiliki umat Islam berasal dari Allah SWT, Dzat yang
Maha Mengetahui.

Salah satu buktinya adalah dengan merunut kisah para nabi dan apa yang diajarkannya.
Allah mengutus nabi dan Rasul dengan jarak yang bervariasi antara satu dengan lainnya.
Bahkan bisa berjarak ratusan tahun. Selain itu, lokasi para nabi tersebut berdakwah juga
berbeda-beda. Namun, jika melihat dari ajaran yang disampaikan, maka aqidah yang
diajarkan oleh para nabi tersebut merupakan aqidah yang sama.

Berkebalikan dengan aqidah yang benar, aqidah yang salah adalah segala bentuk aqidah
yang bertentangan dengan wahyu dan firman Allah SWT. Termasuk aqidah yang bersumber
dari akal manusia, wahyu yang diselewengkan, dan lain sebagainya. Jadi, Aqidah adalah
yang bersumber dari wahyu dan firman Allah SWT dari Al-Qur’an dan hadis Nabi
Muhammad SAW.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Aku diperintah untuk memerang manusia hingga mereka bersaksi bahwa
tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah, serta mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan yang
demikian, terpeliharalah dariku darah serta harta mereka, melainkan dengan hak Islam.
Sedangkan perhitungan mereka diserahkan pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari, no. 25; Muslim,
no. 21).

Langkah-langkah dalam membentuk pribadi yang bertauhid:

1. Mentadaburi Al-Qur’an, hadits dan ijtihad agar kita lebih memahami makna tauhid
kepada Allah

2. Memaknai kehidupan yang ada pada sekitar kita

3. Mengamalkan ilmu syariat sesuai dengan Alqur’an dan Sunnah

4. Bercermin kepada orang-orang yang soleh


5. menambahkan rasa muraqabah dalam diri kita, selalu berdzikir dan istiqamah kepada
Allah SWT Didalam aqidah terdapat tauhid yang menjadikan fondasi bagi pribadi seorang
muslim Al-ilmu yaitu seseorang mengetahui dan memahami makna dari kalimat tauhid,
َّ
mengetahui apa yang ditiadakan dan apa yang ditetapkan, Allah Swt berfirman : ْ ‫م} نه‬
َ َ َ َ ‫ َفا‬Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada
‫ محمد] { ََّلال إ‬:19[ ِ ‫ْعل َ َل أ له ِ َّل إ‬
sesembahan yang berhak disemba

Aqidah Islam ini dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meski aqidah Islam tak
dapat dijumpai secara fisik dan tak kasat mata, kita perlu menerapkannya dalam diri sendiri,
di keseharian kita. Aqidah Islam dapat kita terapkan dengan berbagai cara. Misalnya dengan
terus mempelajari Alquran dan hadist, beribadah dan beramal dengan niat karena Allah,
dan masih banyak lagi bentuk penerapan aqidah Islam yang dapat kita terapkan dalam
keseharian kita.
Hal tersebut juga dapat kita lakukan sebagai cara untuk terus memperkokoh aqidah Islam
dalam diri kita, agar kita senantiasa dapat menjadi seorang Muslim yang baik dan juga
menjadi hamba Allah yang disayangi serta dirahmati oleh Allah.
Pemaparan singkat mengenai aqidah Islam tersebut dapat Anda jadikan sebagai
pengetahuan baru untuk memperdalam ilmu agama dan juga meningkatkan keimanan
dalam diri kita. Semoga bermanfaat. (DAP)

Anda mungkin juga menyukai