Dede Fauzi .
Artinya : lafadz yg membuktikan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung dan yang
akan tiba.
Maksudnya adalah sebuah lafadz dimana lafadz tadi membuktikan kejadian yang sedang
berlangsung, tetapi adapula yang membuktikan kejadian yang akan tiba contohnya lafadz تَْأ ُك ُل
yang berarti “kamu sedang makan”. Kata تَْأ ُك ُلdipakai ketika sedang makan , bila proses
makannya sudah terselesaikan maka tidak memakai fi’il mudhari lagi, namun memakai fi’il
madhi.
Subject الضمير
Dia seorang laki-laki ( satu orang ) هو
Dia laki-laki-laki ( dua orang ) هما
Dia para laki-laki ( tiga orang atau lebih ) هم
Dia perempuan ( satu orang ) هي
Dia perempuan ( dua orang ) هما
Dia para perempuan ( tiga orang atau lebih ) هن
Kamu seorang laki-laki َأنت
Kamu dua orang laki-laki أنتما
Kamu sekalian laki-laki ( tiga orang atau lebih) أنتم
Kamu seorang perempuan ِ َأن
ت
Kamu dua orang perempuan أنتما
Kamu sekalian perempuan ( tiga orang atau lebih ) أنتن
Saya أنا
Kami نحن
B. Ciri-Ciri Fi’il Mudhari
1. Diawali oleh huruf Huruf Mudhara'ah
Fiil mudhari wajib di awali dengan huruf –huruf mudhari. Terdapat 4 huruf mudhari.
Yaitu seperti berikut ini:
Hamzah (ء )
Huruf hamzah digunakan untuk orang pertama tunggal / dhomir ana (saya). Contoh:
= أضرب aku akan memukul
Nun ()ن
Huruf nun digunakan untuk orang pertama jamak / dhomir nahnu (kami). Contoh:
Ya ()ي
Huruf ya’ digunakan untuk orang ketiga tunggal, dua atau jamak / dhomir dia atau
mereka. Contoh:
Ta ()ت
Huruf ta’ digunakan untuk orang kedua laki-laki atau perempuan, dan untuk orang ketiga
perempuan tunggal dan dual. Contoh:
AMIL NASHAB
Amil nashab (alat yang dipakai untuk menashabkan pada fi’il mudhari’) adalah :
2. ~ ﻟَ ْﻦlan = tidak akan (digunakan untuk menafikan sesuatu yang akan datang)
Contoh: ُُ ~ ﻟَ ْﻦ ﻳَ ْﻨ َﺠ َﺢ ْﺍﻟ َﻜ ْﺴﻼَﻥlan yanjahal-kaslaanu = Tidak akan sukses orang yang malas
3. ~ ﺇِ َﺫ ْﻥidzan = jika demikian (diletakkan pada sesuatu yang sebelumnya ada pernyataan atau
jawaban atas suatu pertanyaan)
6. ~ ﻻَ ُﻡ ْﺍﻟ ُﺠﺤُﻮْ ِﺩlamul juhuud = tidak akan (sebagai bentuk pengingkaran dalam suatu
kalimat, terletak setelah maa kaa na).
Contoh: ُ ~ َﻣﺎ َﻛﺎﻥَ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ ُﻢ ﻟِﻴَ ْﺴﺨ ََﺮ ﺃَﺧَﺎﻩmaa kaanal muslimu liyaskhara akhaa-hu= Seorang muslim
tdk akan mencemooh saudaranya
AMIL JAZEM
Amil jazem (alat yang dipakai untuk menjazemkan pada fi’il mudhari’)
Contoh: ~ ﻟَ ْﻢ ﻳَﺤْ ﻀُﺮْ َﺯ ْﻳ ٌﺪ ﻓِﻰ ﺍﻟﺘَ ْﻌﻠِﻴْﻢlam yahdhur Zaidun fit ta’liymi = Zaid tidak hadir dalam
kajian
2. ~ ﻟَ ّﻤﺎlamma = belum (untuk meniadakan suatu kerjaan dari dulu hingga sekarang)
َّش َك ْرتُن
َ – ش َك ْرتُ ْم
َ – ش َك ْرتُ َما ِ ش َك ْر
َ –ت َ – َش َك ْرت
َ – ُش َك ْرت
َ
Dikatakan mabni dengan fathah adalah ketika bersambung dengan nun at-taukid.
Teman-teman semua dapat mengambil contoh yang sama dengan yang sukun, yakni firman
Allah. Kata “ ”نخرجنكbersambung dengan nun at-taukid, sehingga termasuk ke dalam mabni
dengan fathah.Contohnya adalah:
ش َك َر ُه ْم
َ – ش َك َر ُه َما
َ – ش َك َرهَا َ – َّش َك َر ُكن
َ – ُش َك َره َ – ش َك َر ُك ْم
َ – ش َك َر ُك َما َ – ش َك َرنَا
َ – َش َك َرك َ – ش َك َرنِي
َ –
َّش َك َرهُن
َ
يذهب
ْ يذهب – لم
َ يذهب – لن
ُ
يَ ْف ِع ُل – يَ ْف ِعالَ ِن – يَ ْف ِعلُ ْونَ – تَ ْف ِع ُل – تَ ْف ِعالَ ِن – يَ ْف ِع ْلنَ -تَ ْف ِع ُل – تَ ْف ِعالَ ِن – تَ ْف ِعلُ ْونَ – تَ ْف ِعلِيْنَ – تَ ْف ِعالَ ِن – تَ ْف ِع ْلنَ – اَ ْف ِع ُل –
نَ ْف ِع ُل.
)2. Tashrif fi’il Mudhari Majhul (pasif di-
يُ ْف َع ُل – يُ ْف َعالَ ِن – يُ ْف َعلُ ْونَ – تُ ْف َع ُل – تُ ْف َعالَ ِن – يُ ْف َع ْلنَ -تُ ْف َع ُل – تُ ْف َعالَ ِن – تُ ْف َعلُ ْونَ – تُ ْف َعلِيْنَ – تُ ْف َعالَ ِن – تُ ْف َع ْلنَ – اُ ْف َع ُل –
نُ ْف َع ُل.