Anda di halaman 1dari 6

FI’IL MUDHARI

Oleh: Arif Rahman Hakim


Aris Ginanjar

Dede Fauzi .

A. Pengertian Fi’il Mudhari


Kata ‫ارع‬
ِ ‫ض‬َ ‫ ُم‬pada bahasa arab berarti sekarang, maka secara sederhana yang dimaksud
menggunakan fiil mudhari merupakan kata kerja yang menandakan keterangan waktu
peristiwa dimana peristiwa tadi sedang terjadi.

Sedangkan pengertian fiil mudhari berdasarkan istilah ilmu nahwu adalah :

ْ ِ ‫ث يَ ْقبَ ُل ا ْل َحا َل َوااْل‬


‫ستِ ْقبَا َل‬ ٍ ‫َما َد َّل َعلَى َح َد‬

Artinya : lafadz yg membuktikan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung dan yang
akan tiba.

Maksudnya adalah sebuah lafadz dimana lafadz tadi membuktikan kejadian yang sedang
berlangsung, tetapi adapula yang membuktikan kejadian yang akan tiba contohnya lafadz ‫تَْأ ُك ُل‬
yang berarti “kamu sedang makan”. Kata ‫ تَْأ ُك ُل‬dipakai ketika sedang makan , bila proses
makannya sudah terselesaikan maka tidak memakai fi’il mudhari lagi, namun memakai fi’il
madhi.

Fiil mudhari memiliki 14 macam Dhomir yaitu:

Subject ‫الضمير‬
Dia seorang laki-laki  ( satu orang ) ‫هو‬
Dia laki-laki-laki ( dua orang ) ‫هما‬
Dia para laki-laki ( tiga orang atau lebih ) ‫هم‬
Dia perempuan ( satu orang ) ‫هي‬
Dia perempuan ( dua orang ) ‫هما‬
Dia para perempuan ( tiga orang atau lebih ) ‫هن‬
Kamu seorang laki-laki ‫َأنت‬
Kamu dua orang laki-laki ‫أنتما‬
Kamu sekalian laki-laki ( tiga orang atau lebih) ‫أنتم‬
Kamu seorang perempuan ِ ‫َأن‬
‫ت‬
Kamu dua orang perempuan ‫أنتما‬
Kamu sekalian perempuan ( tiga orang atau lebih ) ‫أنتن‬
Saya ‫أنا‬
Kami ‫نحن‬
B. Ciri-Ciri Fi’il Mudhari
1. Diawali oleh huruf Huruf Mudhara'ah
Fiil mudhari wajib di awali dengan huruf –huruf mudhari. Terdapat 4 huruf mudhari.
Yaitu seperti berikut ini:

 Hamzah (‫ء‬ )

Huruf hamzah digunakan untuk orang pertama tunggal / dhomir ana (saya). Contoh:

‫= أضرب‬ aku akan memukul

 Nun (‫)ن‬

Huruf nun digunakan untuk orang pertama jamak / dhomir nahnu (kami). Contoh:

‫= نــضرب‬  kami  akan memukul

 Ya (‫)ي‬

Huruf ya’ digunakan untuk orang ketiga tunggal, dua atau jamak / dhomir dia atau
mereka. Contoh:

‫= يــضرب‬  dia  (pr) memukul


‫= يــضربان‬  dia berdua  (lk-pr) memukul
‫= يــضربون‬ mereka (lk) memukul
‫= يــضربن‬ mereka (pr) memukul

 Ta (‫)ت‬

Huruf ta’ digunakan untuk orang kedua laki-laki atau perempuan, dan untuk orang ketiga
perempuan tunggal dan dual. Contoh:

‫ = تــضرب‬kamu (lk)/dia (pr) memukul


‫= تــضربا‬ kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) memukul
‫ = تــضربون‬kamu sekalian (lk) memukul
‫ = تــضربين‬kamu (pr) memukul
2. Dapat dimasuki Sin ((‫ س‬atau Saufa ((‫سوف‬
Sin ( (‫س‬artinya ‘akan’
‫ = ستضرب‬kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
Saufa ((‫ سوف‬artinya ‘kelak akan

‫ = سوف تضرب‬kamu (lk)/dia (pr) kelak akan memukul


3. Diawali Huruf Lam dan Lan
‫لَ ْم تضرب‬ = kamu (lk)/dia (pr) tidak memukul
‫لَ ْن تضرب‬ = kamu (lk)/dia (pr) tidak akan memukul

NAHWU SHARRAF (11) | AMIL YANG MENASHABKAN DAN


MENJAZEMKAN PADA FI’IL MUDHARI’

AMIL NASHAB 

Amil nashab (alat yang dipakai untuk menashabkan pada fi’il mudhari’) adalah :

1. ‫~ ﺃَ ْﻥ‬an, diletakkan diantara dua fi’il

َ ‫ ~ ﺃَﻧَﺎ ﺃُ ِﺭ ْﻳ ُﺪ ﺃَ ْﻥ ْﺃﺫﻫ‬ana uriidu an az-haba ilal masjidi = Aku ingin pergi ke


ِ ‫َﺐ ﺇِﻟَﻰ ْﺍﻟ َﻤﺴ‬
Contoh: ‫ْﺠ ِﺪ‬
masjid

2. ‫~ ﻟَ ْﻦ‬lan = tidak akan (digunakan untuk menafikan sesuatu yang akan datang)

Contoh:  ُُ‫ ~ ﻟَ ْﻦ ﻳَ ْﻨ َﺠ َﺢ ْﺍﻟ َﻜ ْﺴﻼَﻥ‬lan yanjahal-kaslaanu = Tidak akan sukses orang yang malas

3. ‫~ ﺇِ َﺫ ْﻥ‬idzan = jika demikian (diletakkan pada sesuatu yang sebelumnya ada pernyataan atau
jawaban atas suatu pertanyaan)

Contoh: ‫ ~ ﺇِ َﺫ ْﻥ ﺗَ ْﻨ َﺠ َﺢ‬idzan tanjaha = Jika demikian, engkau akan sukses

4. ‫~ َﻛ ْﻲ‬kay = agar, supaya (menjelaskan suatu alasan)

Contoh: ‫ ~ ﺍِ ﺟْ ﺘَ ِﻬ ْﺪ ﻳَﺎ ﺃَ ِﺧ ْﻲ َﻛ ْﻲ ﺗَ ْﻨ َﺠ َﺢ‬ijtahid yaa akhiy kay tanjaha = Bersungguh-sungguhlah


saudaraku, agar engkau sukses

5. ‫~ ﻻَ ُﻡ َﻛ ْﻲ‬lamu kay = agar atau supaya ( menjelaskan suatu alasan)

َ ‫ ~ ﺍِﺭْ ﻓَ ْﻊ‬irfa’ shautaka liyasma’uu= Angkatlah suaramu, agar mereka dapat


َ َ‫ﺻﻮْ ﺗ‬
Contoh: ‫ﻚ ﻟِﻴَ ْﺴ َﻤﻌُﻮْ ﺍ‬
mendengar.

6. ‫~ ﻻَ ُﻡ ْﺍﻟ ُﺠﺤُﻮْ ِﺩ‬lamul juhuud = tidak akan (sebagai bentuk pengingkaran dalam suatu
kalimat, terletak setelah maa kaa na).

Contoh: ُ‫ ~ َﻣﺎ َﻛﺎﻥَ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ ُﻢ ﻟِﻴَ ْﺴﺨ ََﺮ ﺃَﺧَﺎﻩ‬maa kaanal muslimu liyaskhara akhaa-hu= Seorang muslim
tdk akan mencemooh saudaranya

7. ‫~ َﺣﺘَّﻰ‬hatta = hingga atau sampai


Contoh:  ُ‫ ~ ﻻَ ﺗَﺘَ َﺤ َّﺪﺛُﻮْ ﺍ َﺣﺘَّﻰ ﻳَ ْﻨﺘَ ِﻬ َﻲ ﺍﻟﺪَّﺭْ ﺱ‬laa tatahaddatsuu hatta yantahiyad darsu = Janganlah kalian
ngobrol hingga pelajaran selesai!

8. Menjawab dengan fa’ sababiyah.

Contoh    َ‫ﺃَ ْﻗﺒِﻞْ ﻓَﺄُﺣْ ِﺴﻦَ ﺇِﻟَ ْﻴﻚ‬

9. Menjawab dengan wawu ma’iyyah.

Contoh  ‫ﺐ‬ َ ‫ﻳَﻀْ ِﺮﺏُ ﺍﻷَﺏُ ﺃَ ْﺑﻨَﺎﺋَﻪُ َﻭﻳَ ْﻐ‬


َ ‫ﻀ‬

10. ْ‫ ﺍَﻭ‬ dengan makna  َّ‫ﺍِﻻ‬

Contoh    ‫ﺐ‬ َ ‫ﻻَ ﺗَﻀْ ِﺮﺏْ َﻋﻠِﻴًّﺎ ﺃَﻭْ ﻳَ ْﻐ‬


َ ‫ﻀ‬

11. ْ‫ ﺍَﻭ‬ dengan makna  ‫ﺍﻟﻰ‬ 

Contoh    ‫ﺐ‬ َ ‫ﻻَ ﺗَﻀْ ِﺮﺏْ َﻋﻠِﻴًّﺎ ﺃَﻭْ ﻳَ ْﻐ‬


َ ‫ﻀ‬

AMIL JAZEM

Amil jazem (alat yang dipakai untuk menjazemkan pada fi’il mudhari’)

Amil jazem dibagi dua

a. Yang menjazemkan pada satu fi’il mudhari’, yaitu : 

1. ‫~ ﻟَ ْﻢ‬lam = tidak (menafikan sesuatu yang telah lalu)

Contoh:  ‫ ~ ﻟَ ْﻢ ﻳَﺤْ ﻀُﺮْ َﺯ ْﻳ ٌﺪ ﻓِﻰ ﺍﻟﺘَ ْﻌﻠِﻴْﻢ‬lam yahdhur Zaidun fit ta’liymi = Zaid tidak hadir dalam
kajian

2. ‫~ ﻟَ ّﻤﺎ‬lamma = belum (untuk meniadakan suatu kerjaan dari dulu hingga sekarang)

C. Hukum-Hukum Fi’il Mudhari


Hukum fi'il mudhari bisa dilihat menurut segi awal dan akhir. apabila dilihat menurut
segi awal, fi'il mudhari harus didahului dengan satu huruf tambahan berupa alif, ya’, ta’, dan
nun. Empat huruf tadi sudah dijelaskan dalam ciri-ciri mudhari. Sedangkan hukum mudhari
dilihat dari segi akhirnya adalah sebagai berikut:

1.Fi’il Mudhari Mabni

Terdapat 2 keadaan pada fi’il mudhari mabni, yakni:

a.Mabni dengan Sukun


Contoh mabni dengan sukun merupakan firman Allah subhanahu wa ta’ala. Kata “
‫ ”يرضعن‬bersambung dengan nun-inats, sehingga dapat disebut sebagai mabni dengan
sukun.Contohnya adalah:

َّ‫ش َك ْرتُن‬
َ – ‫ش َك ْرتُ ْم‬
َ – ‫ش َك ْرتُ َما‬ ِ ‫ش َك ْر‬
َ –‫ت‬ َ – َ‫ش َك ْرت‬
َ – ُ‫ش َك ْرت‬
َ

b.Mabni dengan Fathah

Dikatakan mabni dengan fathah adalah ketika bersambung dengan nun at-taukid.
Teman-teman semua dapat mengambil contoh yang sama dengan yang sukun, yakni firman
Allah. Kata “ ‫ ”نخرجنك‬bersambung dengan nun at-taukid, sehingga termasuk ke dalam mabni
dengan fathah.Contohnya adalah:

‫ش َك َر ُه ْم‬
َ – ‫ش َك َر ُه َما‬
َ – ‫ش َك َرهَا‬ َ – َّ‫ش َك َر ُكن‬
َ – ُ‫ش َك َره‬ َ – ‫ش َك َر ُك ْم‬
َ – ‫ش َك َر ُك َما‬ َ – ‫ش َك َرنَا‬
َ – َ‫ش َك َرك‬ َ – ‫ش َك َرنِي‬
َ –

َّ‫ش َك َرهُن‬
َ

2.Fi’il Mudhari Mu’rab


Mudhari mu’rab dapat dibagi menjadi 2, yaitu mu’rab dengan memakai harokat dan
mu’rab dengan memakai huruf. Berikut penjelasan tentang ke 2 macam mudhari yang
mu’rab:
a. Mu’rab dengan Harokat
Mu’rab dengan harokat akan terjadi jika kata atau kalimatnya tidak bersambung dengan
wau al-jama’ah, ya’ al-mukhatabah, atau
alif al-itsnain. Contohnya sebagai berikut:

‫يذهب‬
ْ ‫يذهب – لم‬
َ ‫يذهب – لن‬
ُ

b. Mu’rab dengan Huruf


Mu’rab dengan huruf dapat terjadi saat bersambung dengan waw al-jama’ah, ya’ al-
mukhatabah, atau alif al-itsnain. Jadi, mu’rab dengan huruf adalah kebalikan dari mu’rab
dengan harokat. Contohnya adalah sebagai berikut:

‫يذهبان – يذهبون – تذهبين‬

D.    Tashrif Fi’il Mudhar’i


‫)‪1. Tashrif Fi’il Mudhar’i Ma’ruf (aktif me-‬‬

‫يَ ْف ِع ُل – يَ ْف ِعالَ ِن – يَ ْف ِعلُ ْونَ – تَ ْف ِع ُل – تَ ْف ِعالَ ِن – يَ ْف ِع ْلنَ ‪ -‬تَ ْف ِع ُل – تَ ْف ِعالَ ِن – تَ ْف ِعلُ ْونَ – تَ ْف ِعلِيْنَ – تَ ْف ِعالَ ِن – تَ ْف ِع ْلنَ – اَ ْف ِع ُل –‬
‫نَ ْف ِع ُل‪.‬‬
‫)‪2. Tashrif fi’il Mudhari Majhul (pasif di-‬‬

‫يُ ْف َع ُل – يُ ْف َعالَ ِن – يُ ْف َعلُ ْونَ – تُ ْف َع ُل – تُ ْف َعالَ ِن – يُ ْف َع ْلنَ ‪ -‬تُ ْف َع ُل – تُ ْف َعالَ ِن – تُ ْف َعلُ ْونَ – تُ ْف َعلِيْنَ – تُ ْف َعالَ ِن – تُ ْف َع ْلنَ – اُ ْف َع ُل –‬
‫نُ ْف َع ُل‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai