Anda di halaman 1dari 3

KONSEP KAFIR MENURUT ASGHAR ALI ENGINEER

Menurut Asghar Ali Engineer Kafir bukan saja mereka yang tidak beriman secara formal
kepada Allah Swt dan Muhammad saw, serta yang lainnya ,tetapi juga secara tidak langsung
menantang terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan egaliter yang bebas dari segala
bentuk ekploitasi dan penindasan ,dalam artian mereka yang tidak mendukung terciptanya
mssyarakat yang adil dan egaliter ,tidak membela kaum yang lemah dan tertindas.

Konsep kafir menurut Asghar Eli Engineer adalah mereka yang hanya beriman secara
formal,yatitu beriman kepada Allah Swt,Rasul-rasul Allah, Kitab-kitab Allah ,malaikat-
malaikat Allah ,hari kiamat dan lain sebagainya tetapi ia tidak ikut berperan aktif dalam
pembelaan-pembelaan terhadap kaum tertindas,perlawanan terhadap pemerintah yang
menindas kaum lemah,tidak turut mewujudkan keadilan sosial,maka mereka disebut sebagai
orang yang kafir, kafir yang masuk dalam kategori menolak kebenaran dan mendiamkan
kesalahan, karena semua yang menolak kebenaran apapun komoditasnya mereka termasuk
kafir.

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN ASGHAR ALI ENGINEER

Dalam penafsirannya, Asghar sangat terpengaruh oleh teologi pembebasan, Teori


pembebasan terdiri dari empat gagasan , Pertama ,harus dimulai dengan melihat sisi
kehidupan manusia didunia dan diakhirat. Kedua, anti terhadap status quo yang melindungi
kaum kaya dari kaum miskin ,dan anti kemapanan baik dari unsur agama maupun politik.
Ketiga, pembela terhadap kelompok tertindas dan tercabut hak miliknya ,serta
memperjuangkan segala kepentingan mereka dan memberi bekal ideologis untuk melawan
para penindas . keempat, mengakui bahwa manusia itu bebas menentukan nasibnya sendiri
disamping mempercayai adanya takdir.

Dari gagasan teologi pembebasan tersebut berefek pada penafsirannya terhadap al-
quran ,khusunya yang disinggung dalam karyanya islam and its relevance to our age. Salah
satu dari beberapa konsep yang dibahas didalamnya yaitu tentang konsep kafir .
PENDAPAT PURWANTO

Menurur saya, Konsep kafir Asghar Ali Engineer yang menyatakan bahwa orang yang
beriman kepada Allah dan Rasulnya namun dia tidak merealisasikan imannya didalam
kehidupan sosialnya termasuk kafir karena tidak mengamalkan terminologi iman yang ketiga
yakni esensi iman berupa perbuatan / prilaku yang baik dan benar, karena iman yang benar
adalah meyakini dengan hati,mengucapkan dengan lisan dan menyatakannya dengan prilaku-
prilaku yang baik dan benar.

Lawan kata iman adalah kafir, dalam kaitannya dengan pembahasan bahwa orang yang tidak
shalih dalam kehidupan sosialnya termasuk kafir ialah bisa dimengerti dan dipahami bahwa
seakan-akan Asghar menyatakan iman tidak cukup oleh mempercayai Allah dan iman yang
enam itu saja tetapi harus dinyatakan dengan membela kebenaran dan tidak boleh
mendiamkan kesalahan ,karena orang yang mendiamkan kesalahan berarti orang tersebut
menyetujui kesalahan tersebut, Membela kebenaran menurut Asghar disini bersifat sosialis
yang berarti membela orang-orang yang tertindas ,Orang yang mengaku beriman namun dia
membiarkan di sekelilingnya tertindas baik tertindas secara fisik,harta maupun moralitas
maka dia adalah orang yang kafir atau orang yang mendustakan agama karena dia tidak
mengimplementasikan kebaikan yang diajarkan oleh tuhan dengan jelas didalam kitab
suciNya yakni berupa menolong kaum yang tertindas ( Bisa dilihat di Q.S Al-ma’un 1-6 )

Namun kafir yang dipahami Asghar tentu adalah hal yang baru dalam dunia islam, karena
kafir yang dipahami umumnya bersifat teologi dogmatis bukan teologi pembebasan, didalam
teologi pembebasan dinyatakan bahwa orang kafir itu bukan saja orang yang mengingkari
adanya Allah itu Esa dan lainnya dari rukun iman, Namun ada aspek yang perlu dikaji
kembali dari keimanan-keimanan tersebut yang bisa membawa orang yang beriman untuk
menciptakan keadilan sosial,membela kaum yang tertindas dan menyatakan kebenaran
terhadap pemerintah yang dzalim.

Kafir merupakan bentuk ingkar dan tidak mengakui bahwa islam adalah agama pembawa
keadilan , agama yang berfungsi untuk menebarkan kasih sayang rahmat bagi seluruh Alam
sehingga kaitannya kafir seolah-olah menurut Asghar adalah orang yang beriman secara
formalitas namun dia tidak merealisasikan tujuan dari beragama ,Bahwa tujuan agama islam
adalah menjaga agama,menjaga jiwa,menjaga harta,menjaga keturunan dan menjaga
akal ,Maka orang yang dia tidak merealisasikan tujuan beragama disebut orang yang kafir.
Kafir yang dipahami oleh teologi dogmatis adalah mereka yang tidak percaya ,menentang
dan menolak kebenaran dari Allah Swt yang disampaikan RasulNya, Apabila seseorang
tersebut percaya, tidak menentang dan menerima kebenaran dengan hatinya walaupun dia
tidak menyuarakan kebenaran yang bersifat sosial , tidak ikut berperan aktif dalam membela
kaum tertindas,tidak melakukan perlawanan terhadap pemerintah yang tertindas, tidak
mendukung terciptanya masyarakat yang adil dan egaliteer dan tidak membela kaum yang
kemah dan tertindas maka tetapalah orang yang beriman dan tidak termasuk orang yang kafir.

Menurut hemat saya, Istilah kafir tidak perlu disematkan kepada orang-orang yang
menantang terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan egaliter yang bebas dari segala
bentuk ekploitasi dan penindasan ,dalam artian mereka yang tidak mendukung terciptanya
masyarakat yang adil dan egaliter ,tidak membela kaum yang lemah dan tertindas. Akan
tetapi cukup disematkan istilah dzalim , karena konskwensi ketika Memvonis kafir (takfir)
adalah mengeluarkan seorang muslim dari keislamannya sehingga ia dinilai kafir (keluar dari
agama Islam). Takfir merupakan hukum syariat yang tidak boleh dilakukan oleh orang-
perorang atau lembaga yang tidak mempunyai kredibilitas dan kompetensi untuk itu. Vonis
kafir harus diputuskan oleh lembaga keulamaan yang diotorisasi oleh umat dan negara.

Anda mungkin juga menyukai