Anda di halaman 1dari 5

RESUME PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

MODUL 1 & MODUL II

Nama : Lisa Parwasih


NIM : 856770264
MK : Perspektif Pendidikan SD

Modul 1 :Landasan Pendidikan Sekolah Dasar

KB 1 Landasan Filosofis, Psikologis-Pedagogis dan Sosiologis-Antropologis Penddikan


Sekolah Dasar.

A. Landasan Filosofis, dan Psikologis-Pedagogis Penidikan Sekolah Dasar

Landasan Filosofis Psikologis-Pedagogis mewakili cara pandang pakar dalam bidang


filsafat, psikologi dan pedagogic/ilmu mendidik terhadap keniscayaan proses pendidikan
untuk usia sekolah 6-13 tahun, dikatakan suatu keniscayaan karena pendidikan untuk
anak diusia tersebut berlaku universal dan telah menjadi kenyataan atau sering disebut
juga sebagai condition sine quanon.
Terkait pada berbagai pandangan pakar ada beberapa teori yang akan di bahas secara
singkat diantaranya :
a. Teori Kognitifisme
Yang lebih dikenal sebagai teori perkembangan kognitif dikembangakan oleh jean
piaget, dan diakui sebagai salah satu pilar atau tonggak konseptual dan sumber
pengetahuan tentang perkembangan kognitif anak ( mainer, 1978:12), piaget
menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah duplikat dari objek dan bukan pula sebagai
tampilan kesdaran dari bentuk yang ada dengan sendiriya dalam diri individu.
b. Teori historis-kultular
Teori ini dikembangkan oleh Lev S.Vygotsky yang memusatkan perhatian pada
bidang telaah aspek manusia dari kognisi, teori ini memusatkan perhatian pada
peggunaan symbol sebagai alat dengan dasar pemikiran bahwa manusia menemukan
alat yang telah mengantarkan kemajuan bagi umat manusia. Sistem symbol yang
dikembangkan adalah bahasa lisan dan tulisan, sistem mtimatika, notasi music dan
lainya, melalui penggunaan simbol-simbol ini manusia mengembangkan cara berfikir
baru, faktor faktor biologis seperti kematangan berpengaruh trhadap prses berpikir
dasar seperti perhatian, ingatan dan persepsi.
c. Teori humanistic
Suatu sekolah atau kelas atau guru dapat dinilai humanistic apabila memenuhi
berbagai kriteria; meneknkanpada potensi manusia sebagai cirri utama; hubungan
yang hangat, kepercayaan,penerimaan, kesadaran akan perasan orang lain, kejujuran
antar pribadi dan pengetahuan kemsyarakatan.

B. Landasan Sosiologis-Antropologis Pendidikan Sekolah Dasar


Dilihat secara sosiologis dan antropologis masyarakat dan bangsa Indonesia sagatlah
heterogen dalam segala aspeknya. Oleh karena itu walaupun kita secara menganut
konsepsi satu sistem pendidikan nasional, intrumensi atau pengelolaan sistem pendidikan
itu tidaklah mugkin dilakukan secara homogeny penuh.

KB 2 Landasan Historis, Ideologis, dan Yuridis Pendidikan Sekolah Dasar

A. Landasan Historis dan Ideologis dan Yuridis Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
Adalah dasar pemikiran yang diangkat dari fakta sejarah yang relavan tentang
pertumbuhn dan perkembngan pendidikan sekolah dasar beserta ide-ide atau pertimbngan
yang melatarelakanginya. Sejak pada masa Hindia Belanda sampai saat ini.

B. Lnadasar Historis-Ideologis dan Yuridis Pendidikan SD


Dalam konteks kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara pendidikn SD wajib
mewujudkan fungsi pendidikan nasional yang mengembangan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
MODUL 2 KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

KB 1 Fungsi, Tujuan dan Ciri-ciri Pendidikan Sekolah Dasara.

A. Fungsi dan tujuan pendidikan sekolah dasar


Fungsi dan tujun pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional
yang tercantum dalam pasal 3 undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dalam UU tersebut ditetapkan bahwa “Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangankan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peerta didik agar menjadi manusi yang beriman dan bertkwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu,cakap, kreatif,mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis sera bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan SD dapat dipilh menjadi tiga kelompok yaitu menanamkan


kemampuan dasar baca-tulis-hitung, menanamkan engetahuan dan ketermpilan dasar
yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembanganya dan mempersiapkn
siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP.

B. Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar


1. Karateristik Umum Pendidikan SD
a. Kemelekwacanaan
b. Kemampuan berkomunikasi
c. Kemampuan memecahkan masalah
d. Kemampuan bernalar

2. Karateristik Khusus Pendidikan SD


Meliputi komponen-komponen pendidikanSD secara Khusus yang meliputi
pembahasan tentang siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, gedung, dan fasilitas
sebgaimana yang sudah diisyaratkan diatas
KB 2 Tatanan Organisasi dan Bentuk-Bentuk Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar

A. Tatanan Organisasi Sekolah Dasar


Dalam UU No 20/2003 tentang Sistem pendidikan nasional, kewenangan tersebut
dipertegas dalam pasal 50, ayat (1) sampai dengan (4).
1. Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab menteri.
2. Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk
menjamin mutu pendidikan nasional.
3. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu
satuan pendidikan untuk semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi
suatu penidikan yang bertaraf internasional.
4. Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi penyelenggaraan pendidikan
pengembangan tenaga kependidikan dan penyediaan fasilitas.
5. Pemerintah kabupaten kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikan menengah
serta satuan pendidikan yag berbasis keunggulan local.

B. Bentuk-Bentuk Penyelenggaraan Pendidikan SD


Untuk memungkinkan semua warga Negara memperoleh pendidikan dasar pendidikan
SD diselelnggarakandalam berbagai bentuk. Hal ini juga terkait dengan wajib belajar
Sembilan Tahun yang dicanangkan pemerintah, yang mewajibkan setiap warga Negara
dapatmenyelesaikan pendidikan dasar yang terdirir dari jenjang SD dan SMP.
1. Wajib belajar diselelnggarakn padaSD, MI.SDLB,Pket A;SMP,MTs,SMPLB,dan
paket B dan bentuk lain yang sederajat.
2. Ketentuan tentang penyelenggaraan wajib belajar pada bentuk lain yang sederajat
yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan menteri.
3. Satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselelnggarakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.

Bentuk penyelenggaraan pendidikan yang bersifat formal adalah :

1. Sekolah Dasar (SD)


2. Madrasah Ibtidaiyah (MI);
3. SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus;
4. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB);dan
5. SD Insklusi.

Anda mungkin juga menyukai