Tahun 1983.: Wewenang Pengadilan Negeri Untuk Melaksanakan Sidang Praperadilan
Tahun 1983.: Wewenang Pengadilan Negeri Untuk Melaksanakan Sidang Praperadilan
NEGERI UNTUK
maklum. WEWENANG PENGADILAN
MELAKSANAKAN SIDANG PRAPERADILAN
Demikian kiranya Saudara
Jakarta, 8 Desember 1983.
MAHKAMAH AGUNG R.J.
Ket u a.
1983.
Nomor : SE-MA/15 Tahun
ttd. Lampiran
Perihal Wewenang Pengadilan Negeri
: untuk
MUDJONO. melaksanakan sidang
praperadilan terhadap seo
militer.
rang yang berstatus
Tembusan:
1. Yth. Sdr. ien teri Kehakiman R.I. Kepada Yth,
2. Yth. Sdr. Menteri/Jaksa Agung R.I.
NEGERI
Sdr. KETUA PENGADILAN
3. Yth. Sdr. KAPOLRI. di
Agung R.I.
4. Yth. Sdr. Wakil Ketua Mahkamah
Mahkamah Agung R.I.
SELURUH INDONESIA.
5. Yth. Sdr. Para Ketua Muda seluruh Indonesia.
di
6. Yth. Sdr. Ketua Pengadilan Tinggi Sehubungan
adanya masalah hukum
dipe
7. Ar sIp:
mengenai apakah seorang militer dapat
riksa di muka sidang praperadilan yang di
laksanakan oleh pengadilan negeri/bukan pe
melaku
ngadilan militer atas dasar ja telah
tidak
kan penangkapan dan penahanan secara
sah, bersama ini Mahkamah Agung mengang
8ap perlu untuk memberikan petunjuk
pe tunjuk kepada Saudara sebagai berikut:
I. Bahwa yang menjadi dasar/patokan untuk
menentukan pengadilan mana yang berwe
nang melaksarnakan sidang praperadilan
ini, pengadilan negeri atau pengadilan
militer - adalah status si pelaku tindak
pidana dan bukan status pejabat yang me
laksanakan penangkapan penahanan;
Jadi apabila status si pelaku kejahatan
adalah sipil. maka pengadilan yang berwe
nang melaksanakan sidang praperadilan
adalah Pengadilan Negeri, mesk1pun yang
didakwa melakukan penangkapan penahan
143
142
an seCara tidak sah itu LAMPIRAN KE XVII :
militer. statusnya adalah ISTILAH SEGERA MASUK
2. Jakarta, 8 Desernber 1983
Berhubung dengan itu maka seorang militer
yang didakwa telah melakukan
an/penahanan secara penangkap Nomor : SE-MA/16 Tahun 1983.
riksa di muka sidangtidak
sah dapat dipe
Larmpiran
dilaksanakan praperadilan yang
oleh pengadilan Periha! : Istilah "'segera masuk"
si pelaku tindak pidana Negeri apabila jangan dipergunakan
adalah seorang sipi!. lagi dalam putusan.
kan
Demikian untuk dimaklumi dan dilaksana
sebagaimana mes tinya. Kepada Yth.
1. Sdr. KETUA PENGADILAN NEGERI
2. Sdr. KETUA PENGADILAN TINGGI
MAHKAMAH AGUNG R.I. di
Ket u a, SELURUH INDONESIA.
Kei Ua,
ttd.
MUDJONO.
144
Jakar ta, & [pesrtiher 19R
148
Tembusan:
1. Yth. LAMPIRAN KE XXI:
Sdr.
2. Yth. Sdr. \lenteri Kehakiman R.I. MEMORI KASASI TAMBAHAN
Jakarta, 8Desember 198
\Menteri/3aksa Agung R.I.
3. Yth. Sdr. Wahil
4. Yth. Sdr. Para Ketua lMahkamah Agung R.l. Nomor : SE-MA/20 Tahun 1983.
5. Yth. Sdr. KetuaKetua Muda Mlahkamah Agung R.l.
6. Ar SIp. Pengadilan Tinggi
Seluruh Indonesia. Lampiran :
Perihal : Mernori kasasi tarnbahan
yang diajukan diluar
tenggang waktu 14 hari.
Kepada Yth.
Sdr. KETUA PENGADILAN NEGERI
di
SELURUH INDONESIA.
1d.
1UONO.
132
LAMPIRAN KE XX:
Demikian kiranva Saudara maklum. PEENERIMA AN RISALA.H KASASI
MAHKAMAH AGUNG R.I.
Ketu a,
11d.
MUDIONO.
150
LAMPIRAN XXIl :
Tembusan: BATAS WAKTUJ PENGIRIMAN SALINAN PUTUSAN
1. Yth. Sdr. Menteri Kehakiman R.l. PADA JAKSA
Jakarta, 8 Desember 1
2. Yth. Sdr. Nienteri/Jaksa Agung R.I.
3. Yth. Sdr. l akil Ketua Mahkamah Agung R.I. Nomor SE-MA/21 Tahun 1983.
4. Yth. Sdr. Para Ketua Muda Mahkamah Agung R.I. Larnpiran :
5. Yth. Sdr. Ke tua Pengadilan Tinggi di seluruh Indone
-
Kepada Yth.
Sdr. KETUA PENGADILAN NEGERI
di
SELURUH INDONESIA.
154
LAMPIRAN KE XXII :
Sedangkan
dengan acara dalam hal menyangkut PENGERTIAN PEMBAYARAN DENDA
singkat, batas perkara-perkara
lah l4 (empat belas) hari. waktu itu paling lanbat ada
Jakarta, 8Desember 198:
Hal tersebut diatas juga Nornor : SE-MA/22 Tahun 1983.
perhara yang dimintakan bandingmengingat adany a perhara Larnpiran
ke Pengadilan Tingg Perihal : Pengertian pernbayaran den
sehingga dengan diadakannya batas-batas waktu tersebut da "harus seketika dilunasi'"
memudahkan pula bagi Jaksa untuk menyusun memori dalam putusan acara peme
banding riksaan cepat.
Demikianlah kiranya hal-hal tersebut diatas menda
pathan perhatian Saudara dan apa yang menjadi inti
Surat edaran ini dapat Saudara teruskan Kepada Yth.
1. Sdr. KETUA PENGADILAN NEGERI
Panitera bawahan Saudara untuk dilaksanakankepada para
na nestinya. sebagaima 2. Yth. Sdr. KETUA PENGADILAN TINGGI
di
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. SELURUH INDONESIA.
MAHKAMAH AGUNG R.I. Pasal 273 ayat (1) KUHAP menentukan
Ketu a, "Jika putusan pengadilan menjatuhkan pidan.
denda, kepada terpidana diberikan jangki
ttd. waktu satu bulan untuk membayar dend.
tersebut kecuali dalam putusan acara peme
MUDJONO. riksaan cepat yang harus seketika dilunasi".
Perkataan "harus seketika dilunasi" da
Tembusan: lam pasal tersebut harus diartikan:
1. Yth. Sdr. \lenteri Kehakiman R.I. a. apabila terdakwa atau kuasanya hadi
2. Yth. Sdr. Men teri/Jaksa Agung R.I. pada waktu putusan diucapkan, maki
3. Yth. Sdr. lakil Ketua Mahkamah Agung R.I. pelunasannya harus dilakukan pada saa
4. Yth. Sdr. Para Ketua Muda Mahkamah Agung R.I. putusan diucapkan:
5. Yth. Sdr. Ke tua Pengadilan Tinggi di seluruh Indone b. apabila terdakwa atau kuasanya tidat
S
sia. hadir pada waktu putusan diucapkan
6. Ansi p. maka pelunasannya harus dilakukan pad
t saat putusan oleh Jaksa diberitahukar
kepada terpidana.
MAHKAMAH AGUNG R.I.
Ket u a,
ttd.
MUDIONO.
156
MPIRAN KE XXV:
harus dilakukan dengan Hakim Majelis AR PLUTUSAN PENGADILAN
boleh dengain Hakim (tidak
Tunggal).
9
MAHKAMAH AGUNG R.I. Jakarta, 8 Desember 1983.
Ket u a,
ttd. Jornor : SE-MA/24 Tahun 1983.
MUDJONO. ampiran :
erihal : Amar putusan pengadil
an tidak peru memuat
kata-kata "untuk dijual
Tembusan:
lelang".
1. Yth. Sdr. Menteri Kenakiman R.I.
2. Yth. Sdr. Menteri/ Jaksa Agung R.I.
3. Yth. Sdr. Wakil Ketua Mahkamah Agung R.I. Kepada Yth.
4. Yth. Sar. Para Ketua Muda Mahkamah Agung R.I. 1. Sdr. KETUA PENGADILAN NEGERI
5. Yth. Sdr. Ketua Pengadilan Tinggi di seluruh 2. Sdr. KETUA PENGADILAN TINGGI
Sia. Indone di
6. Ar s ip. SELURUH INDONESIA.
us
Pasal 273 ayat (3) KUHAP berbunyi:
al "Jika putusan pengadilan juga menetapkan
bahwa barang bukti dirampas untuk Negara,
te selain pengecualian sebagaimana tersebut
pada pasal 46, Jaksa menguasakan benda ter
er sebut kepada karntor lelang Negara dan dalam
waktu tiga bulan untuk dijual lelang, yang
ef hasilnya dimasukkan ke kas negara untuk dan
ng atas nama Jaksa".
p
Meskipun demikian dalam amar putusan
apabila seorang Hakim menetapkan bahwa
ec
barang bukti dirampas untuk Negara, hern dak
nya hal itu tidak perlu ditambah dengan
sel
kata-kata "untuk dijual lelang".
al. Mengingat ada barang bukti yang menurut si
5a
fatnya tidak tapat dijua! lelang seperti senja
ma
ta api, narkotika mata uang asing, dan seb3
gainya.
I60
LAMPIRAN KE XXIV:
PENETAPAN DECLARATOIR
Tembusan:
1. Yth. Sdr. Men teri Kenakiman R.I.
2. Yth. Sdr. Menteri/laks Agung R.I. Jakarta, 8 Desember 19.
3. Yth. Sdr. Wakil Ke:ua \iahkamah Agung R..
*. Yth. Sdr. Para Ketua Muda \Mahkamah Agung R.I. Nornor : SE-MA/23 Tahun 1983.
5. Ar s D.
Larnpiran Pe
Perihal : Pene tapan diclaratoir
ngadilarn Negeri berdasar
kan pasal Undang
Undang No. 22 Tahun
1952.
Kepada Yth:
Sr. KETUA PENGADlLAN NEGERI
S11UP1HINDONESIA.
sebaga
Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia,Pancasil:
Tembusan: negara hukum yang berdasarkan
I. Yth. Sdr. Men teri Kehakimnan R.I. dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuar
2. Yth. Sdr. Menteri/Jaksa Agung R.I. mewujudkan tata kehidupan bangsa yang
3. Y th. Sdr. Wakil Ketua Mahkamah Agung R.I. sejahtera, aman, tenteram dan tertib :
4. Yth. Sdr. Para Ketua Muda Mahkamah Agung R.I. b. bahwva dalam mewujudkan tata kehidupa!
tersebut dan menjamin persamaat
5. Ar sip.
kedudukan warga negara dalam hukum di
perlukan upaya untuk menegakkan keter
tiban, keadilan, kebenaran dan kepastiat
hukum yang mampu memberikan pengayo
man kepada masyarakat ;
C. bahwa dalam rangka upaya di atas, penga
turan susunan dan kekuasaan Pengadilan d
lingkungan Peradilan Umum yang selam:
ini masih didasarkan pada Undang-Undan
Nomor 13 Tahun 1965 ternyata tidak sesu
ai lagi dengan jiwa dan semangat Undang
Undang Nornor 14 Tahun 1970:
d. bahwa selain itu, dengan Undang-Undan;
Nomor 6 Tahun 1969, Undang-Undan
Nomor 13 Tahun 1965 telah dinyatakan ti
dak berlaku, te tapi saat tidak berlakuny
ditetapkan pada saat undang-undang yang
menggantikannya mulai berlaku;
e. bahwa untuk melaksanakan Undang-Undan
Nomor 14 Tahun 1970, dipandang perl
menetapkan undang-undang yang mengatu
susunan dan kekuasaan Peradilan Umum:
16
I62
Pasal 3
Mengingat: 1. 24Pasal 5
ayat (1), (1) Kekuasaan Kehakiman dilingkungan Peradilan Um
dan Pasal 25 Pasal 20 ayat (1), Pasal dilaksanakan oleh:
2.
1945. Undang-Undang
Dasar a. Pengadilan Negeri.
b. Pengadilan Tinggi.
Undang-Undang
tang Nomor 14 Tahun 1970 ten (2) Kekuasaan Kehakiman dilingkungan Peradilan Um
an Ketentuan-Ke tentuan Pokok Kekuasa berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadi
1970Kehakiman
Nomor 74, (Lembaran Negara Tahun Negara Tertinggi.
Negara Nomor 295); Tambahan Lembararan Bagian Keempat
3.
Undang-Undang
tang Mahkamah Nomor
Agung. 14 Tahun 1985 ten
Pembinaan
BAB II
BABI SUSUNAN PENGADILAN
KETENTUAN UMUM Bagian Pertama
Bagian Pertama Umum
Pengertian Pasal 6
Pasal 1 Pengadilan terdiri dari:
Yang dimaksud dalam
1. undang-undang
Pengadilan adalah Pengadilan ini dengan:
Negeri
a. Pengadilan Negeri, yang merupakan Pengadilan Tingl
Pertama.
Tinggi dilingkungan Peradilan Umum. dan Pengadilan b. Pengadilan Tinggi, yang merupakan Pengadilan Tingl
2. Hakim adalah Hakim pada Banding.
kim pada Pengadilan Tinggi. Pengadilan negeri dan Ha
Pasal 7
Bagian Kedua Pengadilan Negeri dibentuk dengan Keputusan Presiden.
Kedudukan Pasal 8
Pasal 2 Dilingkungan Peradilan Umum dapat diadakan pengkl
Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan susan yang diatur dengan undang-undang.
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnnya.
164
Pasal 9 (2) Pembinaan dan pengawasan sebagainana dimaksudkan
Pengadilan Tinggi dibentuk dengan undang-undang. ayat (1) tidak boleh mengurangi kebebasan hakim da
lam memeriksa dan nermutus perkara.
Pasal 10 Pasal 14
168
Pasal 22
tikan dengan hormat dari jaba tannya karerna:
a. permintaan sendiri;
1) Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Pengadilan sebelum
diberhentikan tidak dengan hor mat sebagaimana
b. sakit jasmani atau rohani terus menerus;
dimaksudkan Pasal 20 ayat (1) dapat diberhentikan
C. telah berumur 60 (enam puluh) tahun bagi Ketua, sementara dari jabatannya oleh Presiden selaku Kepa
Wakil Ketua dan Hakim Pengadilan Negeri dan 63 la Negara atas usul Menteri Kehakiman berdasarkan
(enam puluh tiga) tahun bagi Ketua, Wakil Ketua persetujuan Ke tua Mahkamah Agung.
dan Hakim Pengadilan Tinggi; (2) Terhadap pengusulan pemberhentian sementara di
d. ternya ta tidak cakap dalam menjalankan tugasnya. maksudkan ayat (1) berlaku juga ketent uan sebagai
(2) Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Pengadilan yang me nana dimaksudkan Pasal 20 ayat (2).
ninggal dunia dengan sendirinya diberhentikan dengan
hormat dari jabatannya oleh Presiden selaku Kepala Pasal 23
Negara. (0) Apabila seorang Hakim ada perintah penangkapan
yang diikuti dengan penahanan, dengan sendirinya Ha
Pasal 20 kim tersebut diberhentikan sementara dari
170