Anda di halaman 1dari 15

2.

Mengenai eksepsi Penuntutan:


Surat Cakwaan yang tidak memenuhi syarat-syarat
Eksepsi atau tangkisan adalah alat pembelaan dengan sebagaimana tersebut dalam ayat 2 huruf b dari pasal 143
tujuan utama un tuk menghindarkan diadakannya putusan KUHAP adalah batal derni hukum.
tentang pokok perkara, karena Sebagai contoh: Jaksa penuntut umumn membuat surat
apabila tangkisan ini diteri
ma oleh Pengadilan, pokok perkara dakwaan tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap.
dan dipu tus6) tidak perlu diperiksa Atau undang-undang yang idakwakan kepada terdakwa
Dalam KUHAP hanya sudah tidak berlaku lagi atau sudah dicabut
tidak memenuhi ketentuanmnenyebut: "Surat dakwaan yang
ayat 2 huruf b batal demi
hukurn'". Kewenangan mengadili perkara:
Ayat 2 huruf b dari pasal 143 Dalam praktek pernah seorang bernama Dr. Suban
surat dakwaan harus diuraikan secaraKUHAP mengatakan drio, pekerjaan Wakil Perdana Menteri I R.I. Menteri Luar
cermat, jelas dan
lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan Negeri R.I., diadili oleh Mahmilub (Mahkamah Militer
dengan
menyebutkan waktu dan ternpat tindak pidana itu dilaku Luar Biasa) di Jakarta.
kan. Para pembela atau penasehat hukum waktu itu ialah
Jadi bahan eksepsi ini ditinjau dari segi ketidak Subagio,S.H. dan Yap Thiam Hien, S.H. telah mengajukan
surat dakwaan. jelasan eksepsi antara lain:
Selanjutnya dalàm pasal 84 ayat 2 KUHAP 1. Secara formil, bahwa penetapan Presiden No. 16
bahwa Pengadilan Negeri yang di dalam daerah disebutkan tahun 1963 bertentangan dengan Undang-Undang
terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, hukumnya
ditempat Dasar 1945 dimana pasal 21 menentukan, bahwa ke
diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili kuasaan badan-badan kehakiman harus dilakukan me
perkara terdakwa tersebut, apabila tempat kediaman nurut undang-undang dan susunannya diatur dengan
sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tem undang-undang dan seterusnya.
pat Pengadilan Negeri itu daripada tempat kedudukan 2. Secara materieel, bertentangan dengan pasal 27 ayat
Pengadilan Negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana 1Undang-Undang Dasar 1945 yang menentukan, bah
itu dilakukan. wa semua warga negara bersamaan kedudukannya di
Jadi bahan eksepsi ini ditinjau dari sudut kewenangan dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
pengadilan mengadili, didasarkan pada banyak saksi. hukum dan pemerintahan itu dengan tiada kecualinya,
maka terdakwa seperti halnya W.N. sipil R.I. lainnya
Dalam praktek eksepsi ditinjau dari beberapa segi, harus diperiksa dan diadili perkarany£ oleh suatu
yaitu: Pengadilan dalam lingkungan peradilan umum.
1. penun tutan, Jadi pada dasarny terdakwa Dr.H.Subandrio tidak
2. kewenangan mengadili perkara dan dapat dibenarkan diadili oleh Mahmilub melainkan oleh
3. tindak pidana yang didakwakan. Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum.
Selanjutnya mengenai kewenangan dari Pengadilan
untuk mengadili perkara ada dua macam, yaitu :
a. Kekuasaan (kompetensi) absolut, ialah kekuasaan me
ngenai perkara apa yang la berwenang mengadilinya, atau
menjawab pertanyaan tentang pemberian kekuasaan meng
6) Rd.ACHNAD S.S0EHA DL PRADJA, SH., Pokok-pokok Hukum Acara Pida adili kepada Pengadilan dan bukan kepada pengadilan jenis
na Indonesi a, ha laman 62, penecbit Alumni, Bandung, 1975.
53
52.
Pengadilan Neger
Atas dasar pasal 84 ayat 2 KUHAP mengadili kedua terdak
lains misalnya t dalam perkara tindak pidana yang dilaku Klas I 3andung tidak berwenang mengadili kedua ter
wa. Yang berwenang memeriksa dan
kan oleh anggota ABRI pada tingkat pertama menjadi ke Negeri Bale Bandung
kuasaan absolut dari Peradilan Militer, Dalam perkara dakwa adalah Pengadilan
tindak pidana sipil pada tingkat pertamna, menjadi kekua Tindak pidana yang didakwakant
saan absolut Pengadilan Negeri dalam lingkungan Menurut Rd.Achmad S.Soemadipradja, SH, apabila
peradilan umum yang dituduhkan kepada terdakwa beruas
b. Kekuasaan (kompetens) relatif, ialah kekuasaan meng tindak pidana
tindak pidana terse.
tindak pidana aduan, tetapi ternyatapengaduan
adili perkara berhubung dengan daerah hukumnya Kekua but diajukan ke persidangan tanpa dari orang
saan relatif ini, seper ti yang tersebut dalam pasal 84,85 mengadu, maka kekeliruan ini dapat diajukan
dan 86 KUHAP. Sebagai con toh ialah : A seorang Kristen yang berhak
sebagai eksepsi
sudah punya anak 5 orang dan B seorang beragama lslam
masih gadis. A bertempat tinggal di wilayah Pengadilan Demikian pula jika delik yang dituduhkan kepada ter
Negeri Bandung dan B di wilayah Pengadilan Negeri Bale dakwa telah daluarsa atau perkara yang Tnenyangkut ter
dakwa sudah pernah diputus dan telah mempunyai kekua
Bandung. Saking cin tanya A pada B, lalu A mengaku bera yang pasti, dapat diajukan sebagai eksepsi Da
gama Islam melamar pada orangtua B. Oleh orangtua B tan hukum bis In idem'".
lam hal yang terakhir, eksepsi berupa "ne
lamaran tersebut diterima dan langsung dikawinkan se cara
agama Islam pada tahun 1976. Dari perkawinan tersebut Bahkan ada pula penasehat hukum meninjausperbu dikemu
lahir seorang anak perempuan. Lalu perbuatan A diketa atan ter dakwa dari segi politis. Seperti pernah
hui oleh isteri tuanya, kemudian perkawinan A dengan B kakan pena sehat hukum Subagio, S. H. dalam perkara Dr.
pada tahun 1982 dibatalkan di Pengadilan Agama di Ban Subandrio di depan Mahmilub),
dung. Perkara tersebut tidak berhenti disitu saja. Isteri A Terdakwa melakukan perbuatan yang mempunyal
yang pertama mengajukan perkara pidana terhadap suami sifat politis, melakukan perbuatan dengan atau atas
nya (A) dan kepada B. dasar kesadaran politiknya sehingga perbua tan tersebut
Saksi-saksi yang mengetahui perkawinan A dan B keba tidak stra fbaar (dapat dihukum).P
nyakan berada dan bertempat tinggal di Majalaya, terma Mahmilub tidak dapat membenarkan eksepsi Penase
suk Wilayah hukum Pengadilan Negeri Bale 'Bandung dan hat hukum tersebut sebab, bukanlah stra fbaarnya sesuatu
saksi pelapor berada di wilayah Hukum Pengadilan Negeri perbuatan ditentukan oleh ketentuan-ketentuan pidana
Bandung. karena adanya unsur pidana di dalam perbuatan itu
Dalam surat dakwaan Jaksa penuntut umum dua-duanya sendiri. Walaupun perbuatan-perbuatan tersebut dilandasi
dan pa sal 284
dituduh melanggar pasal 279 KUHP oleh een politieke overtuiging atau didasari sesuatu rell
KUHP Setelah surat dakwaan dibacakan, Pembela kedua gieuse gezinheid, tetapi apabila perbuatan tersebut ber
terdakwa tersebut mengajukan eksepsi bahwa Pengadi lan
Negeri Klas I Bandung tidak berwenang mengadili kedua
terdakwa ini dengan alasan bahwa locus dellctie kedua
terdakwa dilakukan di Majalaya dan banyak saksi berada
di wilayah hukum Pengadilan Negeri Bale Bandung. 8) Pokok-pokok Hukum Acara Pidana Indonesia, ha lanan 62, Penerbit
Alumni, Bandung, 1975.
7) MARTIMAN PRODJOHARIDJ030, SH., Kekuasaan Kehakiman dan Wewenang 9) LET.KOL. CKH. ALI SAID, SH. dan LET.KOL. CKH. DURMAMEL AHMAD,
Untuk Mengadi li, Seri Pemerataan Keadi lan 7, halaman 16-17, SH., Proses Dr.Sutbandrio, hal aman 349, Penerbit Ethika, Jakar
Penerbit Ghalia Indonesia. ta.
55
54
unsurkan pidana, wederrechtelijk'", (bertentangan de 2.menjalankan keputusan dan pene tapan hakim pidana
3.mengadakan penyelidikan lanjutan terhadap kejahata
ngan hukum) yang diatur dan diancam dengan hukuman dan pelanggaran
oleh peraturan-peraturan pidana, maka jelaslah hal itu 4. mengawasi aliran kepercayaan yang dapat mernbaha
merupakan tindak pidana. yakan masyarakat dan negara
Dalam pemeriksaan di persidangan yang dipakai ialab 5. melaksanakan tugas-tugas khusus lain yang diber ika
Sistem acusatoir dimana terdakwa mempunyai hak kepadanya oleh suatu peraturan negara.
yang sama dengan Jaksa penuntut umum. Sedangkan ha Dalam menunaikan tugasnya, kejaksaan mernperhatikai
kim berada di atas kedua belah pihak tersebut untuk asas-asas kerja sama yang sebaik-baiknya dengan instansi
menyelesaikan perkara pidana an tara mereka menurut instansi lain (U.U. No. 15 tahun 1961 pasal 4).
peraturan hukum pidana yang berlaku. Akan tetapi sesudah undang-undang Hukum Acari
Dalam rangka surat dakwaan Jaksa/ Penuntut Umum Pidana yang baru diundangkan pada tanggal 31 Desembei
dibatalkan oleh Hakim, akibat adanya eksepsi dari piha 1981, tugas dan wewenang penuntut umum ditentukar
Pembela, misalnya : isi eksepsi Pembela yang menyebut sebagai berikut:
kan surat dakwaan yang diajukan Jaksa/Penun tut Umun a. menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikar
adalah kabur, tidak jelas, obscuur libel dan lain-lain, ka dari penyidik dan penyidik pembantu
rena tidak menguraikan rumusan perbua tan terdakwa yang b. mengadakan prapenuntutan apabila ada kekurangan
melawan hukum maka menurut praktek peradilan ada d pada penyidikan dengan memperha tikan ketentuan
jalan yang dapat ditenpuh oleh Jaksa/Penuntut Umum se pasal 110 ayat 3 dan ayat 4 dengan memberi petun
hubungan dengan adanya pembatalan dakwaan oleh Hakim juk dalam rangka
Pengadilan Negeri, yaitu : penyempurnaan penyidikan dari
penyidik
1. Jaksa/Penuntut Umnum mengajukan kembali perkara C. memberikan perpanjangan penahanan, melakukan pe
yang diba ta lkan tersebut dengan memperbaiki surat nahanan atau penahanan lanjutan dan atau mengubah
dakwaan atau,
2. Jaksa/Penuntut Umum mengajukan requisitoir verzet status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh
penyidik
ke Pengadilan Tinggi guna meminta penilaian apakah d. membuat surat dakwaan
putusan sela yang dijatuhlkan oleh Hakim/Pengadilan e. melimnpahkan perkara ke pengadilan
sudah tepat. Jika Pengadilan Tinggi menilai penba talan f. menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa ten
dakwaan oleh Pengadilan kurang tepat, maka perkara tang ketentuan hari dan waktu perkara disidangkan
nya harus disidangkan oleh Pengadilan Negeri derngan yang disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa
dakwaan semula.
maupun kepada saksi, untuk datang pada sidang yang
telah ditentukan
g. melakukan penuntutan
h. menutup perkara demi kepentingan hukum
(3) Surat dakwaan i. mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan
baru
Sebelum Undang-Undang Acara Pidana yang tanggun8 jawab sebagai penuntut umum menurut

diundangkan pada tanggal 31 Desember ketentuan undang-undang ini


No.8 Tahun 1981 j- melaksanakan penetapan hakim.
Undang No. 15 tahun 1961
1981, tugas kejaksaan (Undang
pasal 2) ialah:
1. Mengadakan penuntutan
57

56
bahwa:
Selanjutnya ketentuan pasal 110 KUHAP menyatakan
3. penasehat hukum
4. pejabat rumah tahanan
1. Dalam hal penyidik 5. penyidik dan
negara,
telah selesai melakukan penyi 6. hakim.
dikan, penyidik wajib segera
perkara itu kepada penuntut umum.rmenyerahkan berkas Menurut ketentuan pasal 141 KUHAP, Penuntut
2. Dalam hal umum dapat melakukan penggabungan perkara dan
penuntut umum mem
penyidikan tersebut ternyataberpendapat, bahwa hasil
masih kurang lengkap,
buatnya dalam satu surat dakwaan apabila pada waktu
yang sama atau harnpir bersamaan ia menerima
penuntut umum segera mengembalikan berkas perkara beberapa
itu kepada penyidik disertai berkas perkara dalam hal:
kapi. petunjuk untuk dileng a. beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh
3. Dalam hal penuntut umum yang sama dan kepentingan pemeriksaan tidak seorang
menjas
nyidikan untuk dilengkapi, mengembalikan
penyidik wajib
hasil pe
segera
dikan halangan terhadap
b. beberapa tindak pidana penggabungannya.
melakukan penyidikan tambahan sesuai dengan petun yang bersangkut paut satu
juk daripenuntut umum. dengan yang lain.
4. C. beberapa tindak pidarna yang tidak
Penyidikan dianggap telah selesai apabila dalam bersangkut paut
satu dengan yang lain, akan tetapi yang
waktu empat belas hari penuntut umum tidak satu dengan
yang lain itu ada hubungannnya, yang dalam hal
mengembalikan hasil penyidikan atau apabila sebelum ini
batas waktu tersebut berakhir telah ada pemberita penggabungan tersebut perlu bagi kepentingan peme
riksaan.
huan tentang hal itu dari penuntut umum
penyidik. kepada Apabila satu berkas perkara yang memuat beberapa
tindak pidana yang dilakukan oleh beberapa
Sesudah penun tut umum menerima atau menerima sangka yang tidak termasuk ketentuan pasal 141orang ter
KÜHAP,
kembali hasil penyidikan yang lengkap dari penyidik, ia penuntut umum dapat melakukan penuntutan terhadap
segera menentukan sikap apakah berkas perkara itu sudah masing-masing terdakwa secara terpisah.
memenuhi syarat untuk dapat dilimpahkan ke pengadilan Surat dakwaan atau surat tuduhan berdasarkan pasal
atau tidak. |43 ayat 2b KUHAP harus memuat:
Apabila dari hasil penyidikan dapat dilakukan penun 1. tindak pidana yang didakwakan harus diuraikan secara
tutan ia dalam waktu secepatnya membuat surat da kwa - cermat, jelas dan lengkap dengan menyebutkan
an. 2. waktudan ternpat tindak pidana itu dilakukan.
Apabila penuntut umum setelah menerima berkas Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, surat
perkara dari penyidik ternyata tidak.cukup bukti atau tersebut menjadi batal. dakwaan
peristiwa tersebut bukan merupakan perbuatan pidana Turunan surat pelimpahan berikut surat dakwaan disam
maka penuntut umum menuangkan hal tersebut dalam paikan kepada:
surat ke tetapan.
1. tersangka atau
Isi surat ketetapan 2. kuasanya atau
diberitahukan kepadatersangka
dan apabila tersangka ditahan, wajib segera dibebaskan. 3. penasehat hukumnya dan
Turunan surat kete tapan disampaikan kepada: 4. penyidik.
1. tersangka, pada saat yang bersamaan dengan
2. keluarga tersangka, penyampaian surat
pelimpahan perkara tersebut ke Pengadilan negeri.
58 59
Dakwa pertarna dan kedua harus dibuktikan kebenarannya.
Penuntut umum dapat mengubah surat dakwaan sebe Dalarn surat dakwaan kumulatif ini sering pula dibuat:
lum pengadilan menetapkan hari sidang dan perubahan ini Dakwa pertarna:
dapat dilakukan hanya satu kali selambat-amba tnya tujuh primair
hari sebelum sidang dimulai. subsidiair dan
Kalau ada perubahan atas surat dakwaan oleh Penun lebih subsidiair dan seterusnya.
tut umum maka turunan perubahan surat dakwaan disam Dakwa kedua:
paikan kepada: primair
1. tersangka atau subsidiair dan
2. penasehat hukum tersangka dan - lebih subsidiair dan seterusnya.
3. penyidik. Surat dakwaan alternatif:
Sehubungan dengan surat dakwaan (dulu disebut surat Dakwaan secara alternatif memuat dakwaan pelang
tuduhan) tidaklah keliru bila dikatakan, bahwa hakim me garan beberapa perbuatan pidana atau delik akan tetapi
mutus perkara tergantung bagaimana penuntut umum me terdakwa hanya dapat dinyatakan bersalah atas salah satu
n nyusun surat dakwaannya. delik saja dari yang didakwakan.
Menyusun surat dakwaan dikenal berbagai cara yaitu: Dipilih an tara perbuatan yang satu dengan yang lain.
1. secara tun8gal, Sebagai contoh:
2. secara kumulatif dan Terdakwa didakwa:
3. secara alternatif. Primair : melakukan perbuatan mnencuri barang
Subsidiair : melakukan perbuatan menggelapkan
Surat dakwaan tunggal:
barang
- Lebih subsidiair : melakukan perbuatan penipuan
Terhadap seorang atau lebih didakwakan perbuatan - dan seterusnya.
perbuatan yang termasuk dalam perumusan sa tu delik
atau satu perbuatan pidana saja. Dakwaan primair, subsidiair, lebih subsidiair dan seterus
nya dipakai bilamana ada keragu-raguan. Apabila dakwa
Surat dakwaan kumulatif:
primair terbukti maka dakwa subsidiair dan seterusnya
Dakwaan secara kumulatif apabila beberapa perbuat tidak perlu dibuktikan lagi.
an atau delik yang tidak ada hubungannya satu sama lain Dipergunakan dakwaan alternatif adalah untuk menu
atau sama sekali berdiri sendiri didakwakan kepada sese tup kemungkinan terhindarnya terdakwa dari penghukum
orang atau beberapa orang terdakwa.
an. Oleh karena itu sikap Penasehat hukum apabila meng
hadapi dakwaan kumulatip maupun
Sebagai contoh:
dakwa harus dibuktikan satu persatu. alternatif, setiap
Dakwa per tama: didakwa mencuri pada tahun I981 (me Alasannya karena sering terjadi dalam praktek bahwa
langgar pasal 362 KUHP). Jaksa berpendapat dakwa primair telah terbukti dilakukan
Dakwa kedua : didakwa penggelapan pada tahun 1982 oleh terdakwa, akan tetapi hakim berpendapat lain, yang
(rnelanggar pasal 372 KUHP). terbukti bukanlah dakwa primair melainkan dakwa subsidi
air. Tegasnya bagi Penasehat hukum setiap dakwa, baik
61
Kernudian hakin bertanya pada saksi: "Sdr saksl barane
dakwa tunggal, kumulatif dan alternatif harus dibuktikan yang dijual A di pasar itu millk B2". Pertanyaan ini di.
satu persatu. larang! Dalam hal ini penasehat hukurm atau pembela
terdakwa harus mengajukan keberatan terhadap hakim
4. Perneriksaan saksi-saksi dan terdakwa yang mengajukan pertanyaan yang bersiíat menjerat ter.
sebut. Pertanyaan sebaiknya diajukan hakim atau pernbe.
Telah penulis kemukakan sebelumnya, bahwa sesudah la kepada saksi sebagai berikut:
Penuntut umum membacakan surat dakwaan, kemudian "Sdr. saksi, waktu sdr. saksi berada di pasar, apakah
Hakim Ketua menanyakan kepada terdakwa dan Penasehat saksi melihat Sdr. A membawa barang? Kalau A memba
hukum terdakwa apakah ada sesuatu yang akan dikemuka wa barang, barang apa yang dibawanya? Mohon dijelas
kan, sebelum memasuki pokak perkara. kan!".
Dalam kesempa tan ini baik oleh terdakwa maupun
oleh Penasehat hukum sebaiknya dipergunakan yaitu Ad. 2:
mengajukan eksepsi bila ada. Kalau tidak ada Ke tua Ma Suatupertanyaan yang bersifat sugestif ialah per.
jelis atau hakim tunggal akan melanjutkan pemeriksaan tanyaan seakan-akan mendorong saksi kepada suatu hal
saksi-saksi. Kalau kesempatan untuk mengajukan eksepsi yang justru menjadi kehendak hakim atau jaksa.
ini tidak dipergunakan oleh terdakwa maupun oleh Pena Contohnya: A dituduh menganiaya B Atas pertanyaan
sehat hukun, setelah pemeriksaan saksi-saksi dan lain hakim atau Jaksa A menyangkal.
lainnya, tidak dapat lagi dikemukakan mengenai eksepsi Karena disangkal, lalu jaksa ingin membukti
dan hakim akan menolaknya sekalipun ada eksepsi yang kan perbuatan A telah menganiaya B.
akan diajukan. Pertanyaan jaksa kepada saksi sebagai berikut:
Seandainya upaya untuk mengadakan eksepsi atas "Saksi pernah melihat A dan B bertengkar. Karena A ber
surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak ada, maka tengkar dengan B, dengan sendirinya A menganlaya B,
pemeriksaan dilanjutkan memeriksa saksi. bukan?".
Dalam memeriksa saksi ada 4 (empat) macam
larangan untuk ditanyakan baik oleh hakim, jaksa mau Pertanyaan ini dilarang untuk ditanyakan, karena bersifat
pun oleh Pembela atau penasehat hukum.
sugestif. Dalam hal ini pembela atau penasehat hukum
Keempat macam larangan itu ialah: mengajukan keberatan. Per tanyaan yang baik untuk dia
jukan kepada saksi sebagai berikut:
1. Pertanyaan yang bersifat menjerat (strikvragen) "Dari mana saksi mengetahul, bahwa A bertengkar dengan
2. Pertanyaan yang bersifat sugestif (suggestieve B dan mohon dijelaskan atau diterangkan!".
vragen),
3. Pertany aan yang tidak ada sangkut pautnya dengan Ad. 3:
perkara (niet terzake dienende vragen) dan Pertanyaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan
4. Pertanyaan yang tidak sopan (onttetamelijke vra
perkara dilarang untuk diajukan baik oleh Hakim, Jaksa
Zen). friaupun Pembela.
Ad. 1: Contohnya: A dituduh melakukan perbuatan penipuan.
Kebetulan saksi berada di rumah korban pe
Suatu pertanyaan yanz dilarang un tuk diajukan kare
abors fat jerat acdalah sebagai berikut: ipuan A.
ontoh: A dduh mencuri barang rilik . Pertanya an yang dlafukán: "Apakah saksl tahu berapa ru
Kemudan saksi rrelihat A menjual baranz di mah yang dipunyai A?", atau "Ada berapa Juta slmpan
pasar.

62
an A di bank2", Per tanyaan ini dilarang untuk diajukan, 5. Surat requisitoir
karena tidak ada sangkut pautnya dengan perkara peni Requisit olr atau tuntutan Jaksa Penuntut Umun,
puan.
sebagai kesirnpulan permeriksaan di muka sidang Pengadil
Pertanyaan sebaiknya diajukan oleh Pernbela sebagai ahli-ahli dide
an diajukan setelah semua saksi-saksi dan
berikut:
ngar dan surat-surat yang berguna sebagai alat bukti
"Waktu saksi bcrada di rumah korban B, saksi berada di dibacakan dan dijelaskan kepada terdakwa.
ruang mana? Apa yang dikatakan Akepada B pada waktu Jaksa penuntut urnurn harus fienerangkarn dalarn per
itu? Apakah Ameminjam uang pada B? Dan berapa besar mintaarnnya atau dalarn requisitoirnya tentang apa yang
jumlah uang yang dipinjam A dari B tersebut? telah terbukti dan yang tidak terbukti dari surat dakwa
dimintakan
Ad. 4: annya dan selanjutnya tentang hukunan yang
Pertanyaan yang tidak sopan dilarang untuk dita kepada Hakirn yang nemeriksa perkara tersebut.
nyakan kepada saksi. Sebagai contoh, requisitor Jaksa A.B. Nasution da
Contoh: Adituduh rmembunuh B dan A baru kali ini dia larn perkara Ny. dr. The Fong Lan. Mula-mula requisi
jukan ke muka sidang. Kebetulan saksi tahu, toir Jaksa penuntut umurn dinulai dengan nernbuat kata
pendahuluan atau kata pengantar seperti berikut:
bahwa A adalah anak seorang penbunuh. Waktu
Jaksa membuktikan, bahwa A seorang pernbunuh Saudara Ketua Yth,
korban B, lalu diajukan saksi. Sudah selayaknya bila terlebih dahulu saya menya ta
Per tanyaan yang diajukan hakimn maupun jaksa sebagai kan kepuasan dan terima kasih kepada Saudara Ketua atas
berikut: "Apakah saksi tahu bahwa A anak seorang pem kebijaksanaan, kesabaran dan keteli tian Saudara di dalan
bunuh kejam ?". Pertanyaan ini dilarang karena tidak memimpin permeriksaan perkara ini sehingga segala sesua
sopan. tunya ber jalan dengan lancar dalam Negara Hukurn yang
Per tanyaan sebaiknya diajukan sebagai berikut: berazaskan demokrasi.
"Apakah saksi kenal dengan seorang bernama A? Kalau Bahwasanya pernyataan saya tersebut di atas, tidak
kenal nohon dijelaskan! Waktu terjadi pembunuhan saksl lah sekali-kali berlebih-lebihan, dapatlah kita maklurni
berada di mana? Coba jela skan!".
bersama bila dingat, bahwa perkara ini bukan saja agak
Keempat pertanyaan tersebut yang bersifat menjerat, sulit dalam hal pembuk tiannya, melainkan juga sungguh
sugestif, tidak ada sangkut pautnya dengan perkara dan Sungguh menerlukan pemeriksaan yang teliti dan hati
tidak sopan, selain dilarang untuk ditarinyakan kepada hati mengingat bahwa perkara ini terus menerus ditero
saksi juga dilarang untuk ditanyakan kepada terdakwa. pong baik oleh para dokter Sendiri sebagai suatu group
Selain keempat pertanyaan tersebut di atas ada pula maupun oleh masyarakat ramai. Mereka ter tarik akan
larangan terhadap saksi yang akan diperiksa kesaksiannya perkara ini, bukan saja karena terdakwa seorang dokter,
di muka persidangan, yaitu bila tanpa sepengetahuan akan te tapi lebih dari itu ialah karena perkara ini lang
hakim ia telah masuk ke dalam ruangan persidangan.
memeriksa atau
sung menyinggung rasa perikemanusiaan yang hidup dalam
Hakim dalam hal ini dapat menolak untuk masyarakat.
mendengar kesaksian tersebut. (Putusan Mahkamah Agung
R.I. No.64 K/Kr/1974 tanggal II Juli 1974).
Demikian pula pembela atau penasehat hukum ter
dakwa dapat menolak kehadiran saksi yang telah masuk
ke dalam ruangan tadi. 1) Majalah Hukum dan Manyarakat No. 4.5,6 tohun 1962, halaman 261
65
64
pasal 184, bahwa alat bukti dimulai dari:
Saudara Ketua Yth,
saksi, keterangan ahli, surat-surat, petunjuk dan, kete keterangan
rangan terdakwa, maka Jaksa penuntut UInum nengurai-
Supaya tidak bertele-tele dengan kata pengantar ter kan apa yang telah terbukti tersebut dimulai dari fakta-
|sebut baiklah saya mulai saja dengan isi dari requisitoir fakta, keterangan saksi, keterangan saksi ahli, Suras
|saya ini. surat, petunjuk dan keterangan terdakwa yang balin
akhir, sebagai berikut:
Sesudah dibuat kata pengan tar ini Jaksa penuntut
umum memulai dengan mengulang surat dakwaannya. Fakta-fakta yang terbukti di muka sidang).
Dari keterangan-keterangan yang telah diberikan oleh
Dakwaan kepada terdakwa:2), saksi serta saksi-saksi ahli yang diberikan di bawah sum
Sebagaimana nyata dari surat dakwaan yang sudah pah di muka sidang ini, surat-surat dan keterangan ter
|dibacakan selengkapnya dalam sidang yang pertama, ter dakwa, menurut hemat saya telah terbukti adanya íakta
|dakwa bernama X pada pokoknya dihadapkan ke sidang fakta sebagai berikut:
Pengadilan Negeri Istimewa di Jakarta ini dengan |1. bahwa benar berdasarkan keterangan saksi A dan B,
dakwaan: bahwa kira-kira pada tanggal 24 Juni 1958 di tempat
Primair : Telah dengan sengaja membiarkan pa prakteknya telah menerima kedatangan seorang gadis
siennya almarhum Y dalam keadaan bernama Y dan bahwa terdakwa X telah melakukan
tidak berdaya (hulpeloz e toestand) Se pemeriksaan ketabiban atas diri gadis Y tersebut dan
hingga akhirnya meninggal dunia kare segera menetapkan penyakitnya yakni ada daging lebih
di dalam perut overial.
nanya (Pasal 304 jo pasal 306 KUHP). dan seterus
Subsidiair : Telah lalai untuk merawat dan mene |2. bahwa benar berdasarkan
nya (perinci, apa yang telah terbukti berdasarkan
ngok Y dengan semestinya sehingga fakta-fakta).
akhirnya meninggal dunia karenanya
(Pasal 359 jo 361 KUHP).
Sesudah Jaksa penuntut umum menguraikan fakta
Sesudah diulang surat dakwaan tersebut kemudian fakta tersebut di atas, kini sampailah mermbuktikan kebe
Jaksa penuntut umum mengemukakan apa yang telah ter naran dari dakwaan Jaksa penuntut umum kepada X apa
bukti berdasarkan fakta-fakta. kah yang terbukti itu dakwa prlmair atau dakwa sub
sidiair. Kalau dakwa primair yang telah terbukti, maka
Ditulisnya dengan judul: Fakta-fakta yang terbukti di
muka sidang.
Semua unsur (elementen) yang diminta dalam dakwa
Dari keterangan-keterangan yang telah diberikan oleh primair sudah dipenuhi oleh fakta-fakta yang telah diaju
kan di atas.
terdakwa sendiri serta keterangan-ke terangan para saksi
saksi serta saksi-saksi ahli yang diberikan di bawah sun Dalam hal Jaksa penuntut umum membuktikan semua
pah di muka sidang ini, maka menurut hemat saya telah unsur, biasanya
duhan terbuktp4)Jus Apakah dakwaan atau tu
terbukti adanya fakta-fakta sebagai berikut:
atau
3) Majalah Hukum dan Masyarakat, No. 4,5,6 th. 1962, halaman 261.
oleh karena berda sarkan sistem pembuktian dari KUHAP
4) Majalah Hukum dan Masya rakat, No. 4,5,6 th. 1962, halaman 264
2) Ibid, halaman 26l.
67
66
lc. Unsur ketiga yang harus dipenuhi ialah
Saudara Ketua Yth, benarkah ter
dakwa telah mengikatkan diri dalam suatu
Di atas sudah saya ajukan fakta-fakta yang menurut perjanjia
sehingga berkewajiban untuk merawat mendiang Y
hemat saya terbukti sudah dalam sidang ini. Kini tinggal
lah saya membuk tikan kebenaran dakwaan saya kepada
dengan singkat benar-benarkah terdakwa dokter dariata
dan telah menyanggupi akan
terdakwa pada primair atau dengan lain perkataan mem rnengobatinya?
uraian-uraian ini, Juga terbuktilah sUdah
Denga
|buktikan, bahwa semua unsur-unsur (elementen) yang di bahw
memang ada suatu perjanjian atas perjanjian mana ter
minta oleh dakwaan tersebut dipenuhi sudah oleh fakta dakwa berkewajiban untuk merawat Nona Y tersebut.
lakta yang saya ajukan tadi, yakni:
a. Benarkah ada tindakan membiarkan dan bahwa d. Unsur keempat, unsur terakhir
tin yang perlu mendapa
dakan itu dilakukan dengan sengaja? tinjauan yang seksama ialah mengenai sebab-sebab ke
matian serta
Dari fakta-fakta yang sudah saya ajukan tadi, jelaslan hubungannya dengan tindakan terdakwi
bahwa ke tika mendiang Y sakit perut dan muntah (uraikan unsur sebab-sebab kematian serta hubunganny
muntah terdakwa sudah diberitahukan, malahan sampai dengan perbuatan terdakwa).
dua kali, dalam satu malam itu juga. Terdakwa juga
tahu bahwa Dr. Z sudah tidak ada di klinik dan bahwa Sesudah keempat unsur daripada dakwa primair sudat
hanya juru rawat yang ada disitu. dibuktikan maka Jaksa kemudian membuat Suatu kesim
Namun kesemuanya itu rupanya walaupun begitu ter pulan seperti berikut:
dakwa tidak datang sama sekali. Demikian pula halnya,
ketika dimana keadaan bekas jahitan operasi pecah dan Saudara Ketua Yth,
terbuka kembali, dan keadaan kesehatan pasien Y mnen Berdasarkan segala sesuatu yang saya kemukakan di
jadi buruk dan tidak sadarkan diri, terdakwa segera atas, maka tiadalah kesimpulan yang dapat saya
diberitahukan, namun juga tidak datang, malahan tarik ke
cuali menyatakan, bahwa secara sah dan
dengan sadar menyuruh suster untuk nemanggil saja serta telah cukup terbukti bahwa terdakwa menyakinkan
Dr. X. me
Dr. T.
mang benar telah melakukan kejahatan
Kelakuan terdakwa tidak hanya sampai disitu saja, juga dakwa primair. Dakwa subsidiair dengansebagaimana pada
sendirinya dike
kemudian ketika suster memberitahukan sekali lagi sarnpingkan.
bahwa Dr. T, tidak dapat menolong, terdakwa lagi-lagi
tidak juga segera datang dan se terusnya. Setelah Jaksa penuntut umum
Dari uraian tersebut di atas, terbuktilah sudah bahwa yang terbukti adalah dakwa primair berkesimpulan, bahwa
dan dakwa subsidiair
menang ada tindalkan membiarkan itu dan bahwa tidak per lu dibuktikan, maka dibuatlah suatu
tindakan itu dilakukan oleh terdakwa dengan sengaja hukurman kepada Hakim yang permohonan
(opzettelijk). perkara dengan judul: "Hukumanmengadili dan memeriksa
apa yang pantas dijatuh
kan".
b. Unsur kedua yang harus saya penuhi ialah benarkah pa Saudara Hakim Ketua Yth,
sien Y pada waktu-wak tu tersebut di a tas berada
dalam keadaan tidak berdaya. Dengan fakta-fakta Dalam mempertinbangkan hukuman apa yang
terserbut di a tas, saya berkeyakinan bahwa saudaral tasnya dijatuhkan kepada terdakwa, ingin saya sepan
ajukan
Ketua akan sependapat dengan saya bahwa unsur kea |hal-hal sebagai berikut:
daan tak berdaya itu, terbukti adanya. a. bahwa terdakwa terus mungkir
dalam pemeriksaan.
68 69
I. bahwa terdakwa bersalah dengan sengaja
membiarkan orang yang ada di bawah telah
b. bahwa terdakwa tidak ada sedikitpun juga menunjuk
kan rasa penyesalannya terhadap meninggalnya gadis
yakni mendiang Y dalam
keadaan tidak perawatannya
berdaya
Y menin
Y.
(hulpeloze toestand) sehingga akhirnya
dunia karenanya.
C. bahkan sebaliknya dalam persidangan ini, terdakwa penjara
2. Menghukum terdakwa dengan hukumanbulan.
berusaha keras melepaskan tanggung jawab baik bulan dengan masa percobaan selama 1
dalam hal operasi yang dilakukannya, maupun pera 3. Menghukum terdakwa membayar segala ongkos Der
watan setelah operasi (nabehandeling). kara ini.
d. Bahwa terdakwa telah menerima uang lebih dahulu
untuk voorschot medisch behande ling sebesar Jakarta tanggal
Rp 2.000,- padahal keadaan atau hasil pengobatan
belum tentu bagaimana jadinya. Hormat kåmi,
e. Bahwa terdakwa ke tika pasiennya sudah mendekati
maut, hanya melakukan transfusi darah dengan tuju
an semata-mata un tuk memperli ha tkan kepada orang
tua pasien bahwa terdakwa telah berbuat sesua tu. (...
f. Bahwa perbua tan yang dilakukan terdakwa ini adalah
suatu kejaha tan terhadap perikemanusiaan yang lang
sung IIenusuk sanubari kita.
g.Bahwa perbuatan terdakwa tersebut bukan saja 6. Pernbelaan atau Pleidooi
memalukan bagi kalangan para dokter tetapi lebi Sesudah Jaksa penuntut umum membacakan requisi
dari itu, bisa merusakkan kepercayaan orang terhadap
dokternya masing-masing. toirnya, kemudian tiba giliran kepada terdakwa dan pena
sehat hukum untuk mengajukan dan membacakan plel
Sesudah permohonan hukuman apa yang sepatutnya dooinya.
dijatuhkan kepada terdakwa maka tibalah kepada Jaksa Tiap-tiap penasehat mempunyai seninya
hukum
penuntut umum untuk menuntut agar terdakwa ditetap masing-masing nenyusun nota pembelaan atau pleidooi
kan bersalah sebagai berikut: dengan gaya bahasa agar Majelis Hakim tidak bosan men
dengarnya dan ada pula yang menyusun pleidooi secara
Saudara Ketua Yth, ) biasa.
Maka dari itu, didasarkan segala apa yang sudah Apabila hendak menyusun pleidooi atau nota pembe
saya uraikan di a tas, sampailah saya kini kepada bagian laan dengan baik dan rapi, sebaiknya dibuat terlebih dahu
lu sistematiknya, dengan maksud agar pernbelaan tera
terakhir dari requisitoir saya ini, dimana sudah menjadi
kewajiban saya selaku Penun tut umum untuk: tur baik, seperti berikut:
Bab I. Pendahuluan,
MEN UNTU T Bab II. Mengenai surat dakwaan,
Bab III. Kesimpulan tinjauan,
Supaya saudara Ke tua Pengadilan Negeri di Bab IV. Ten tang faktor-faktor lain yang patut di
mene tapkan: perhatikan
Bab V. Penutup dan permohonan.
5) Mujalah Hukum dan Masyarakat, No. 4,5,6 th. 1962, halaman 268.
71
70
aagaisalati lalkby susiiya laai padetia di
NOTA PEMBELAAN Lelaati

alau Sdr, he lua y tli,


ebagalliiaha kita
PLEIDOO1 perkara pldana, Sut at kelaliul, bahwa di dalam iap
dakwd dfi mendudukI lenpa1 yarha
('ethaa Pidaa No saigal pentirng, katena sural
dat peieiksaan di dakwaan ieropakan dasi
Sdt. Ke tud, yalg akan dijatuikans|darig dah juga dasar dati
olelh Pengadilan aiti. keputusa
Sd. Jaksa dan
Hadr in yth, Il. Me0genal surat dak waan
1. Pendahuluan Dala bagian ini seorarig
Sebelum saya mengucapkan nota pembelaan, perke Liengemukakan sebagai berikut Penasehat
: Hukurn me mula
nankanlah saya terlebih dahulu untuk menyatakan puji Setelah kata-kata perIulaan atau kata
syukur ke had1rat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mem ini saya hendak nemohon pemdahuluar
perhatian lebih lauh
ber ikan bimbingan dan kekuatan serta telah berkenan me Surat dakwaan yang dikemukakan tentang
terhadap terdakwa! Jaksa penuntut urmun
limpahkan segala rahmat, taufik dan hidaya-Nya dalam
usaha mengejar, menggali guna menermukan hakekat kebe Primair : bahwa dia pada tanggal 3 Juli 1958 seti
nar an dan keadilan.
Selanjutnya izinkanlah saya menyampaikan rasa teri dak-tidaknya
kota Jakarta.
dalam bulan Juli 1958, di ibu
|ma kasih yang tidak terhingga kepada Sdr. Ke tua yang 1. dengan sengaja,
telah memimpin persidangan terdakwa X ini secara lancar 2. telah
dan telah melakukan pemeriksaan secara teliti dan tegas
bawah
membiarkan sese orang yang ada di
sehingga usaha untuk memperoleh kebenaran materil tidak perawatannya dalam keadaan
berdaya.
dalam mengungkapkan perkara yang kini berada di hadap (Pasal 304 yo 306 KUHP).
an kita sebagaimana yang didakwakan terhadap diri ter
dakwa X telah selesai. Subsidiair bahwa dia pada tanggal
Ucapan terima kasih pula saya sampaikan kepada Sdr. sama dalam surat dakwaandan tempat yang
primair, karena:
Jaksa penuntut umum yang dengan segala daya upaya, 1. Kelalaiannya telah
jerih payah telah membantu menemukan kebenaran ditin nya orang,
mengakibatkan mati
|jau dari sudut kepentingannya sebagai Jaksa penuntut 2. dan seterusanya.
umum yaitu dari pandangan subjektip dari posisi (Pasal 359 yo 361 KUHP).
yang objektin terhadap perkara yang tengah kita hadapi
sekarang ini.
Berbeda dengan pihak saya sebagai pembela atau penase 1) Sebaiknya SUrat dakwaan primair, subsi dair maupun
hat hukum dari terdakwa yang mernpunyai pandangan dan dair dan seterusnya, dikutip dan lebih sutbs) -
pendirian objektip dari posisi yang subjektip. ap surat dakwa
diperinci satu persatu. Seti
Uraian saya nanti hendaknya dinilai semata-mata berisikan uraian unsur -unsur perbuat an pidana
yang didakwak an.
sebagai peninjauan perkara yang sedang kita hadapil
72 73
2. dengan sengaja hendak membiarkan pasien dalau
Mengenai dakwa primair : dengan sengaja 2) keadaan tidak berda ya.
Jika kita menelaah lebih jauh surat tuduhan tersebut Apakah syarat opz et (sengaja) ini dipenuhi?
maka nampaklah dengan nyata bahwa pada tuduhan pri Menurut hemat arni sepanjang pemeriksaan dalam
mair pasal 304 KUHP ('"verlating van hulpbehoevenden") sidang sama sekali tidak terbukti adanya opzet
anas1r yang terpen ting ialah sy arat 'opzet". willens en wetens dari pihak terdakwa. secara
Diletakkan istilah opzettelijk, dengan sengaja, pa
Juga seluruh jalannya pemeriksaan dan alat-alas
da bagian depan daripada pasal 304 KUHP itu memang pembuktian yang diajukan oleh pihak penuntut umum d
telah terjadi dengan maksud tertentu dari pembuat muka sidang tidak ada yang ditujukan kepada unsur
undang-undang. willens en opzettelijk yang terpenting ini.
Harus ada suatu opzet, suatu maksud,
wetens dari si terdakwa terhadap semua unsur-unsur dari
Yang kita saksikan ialah bahwa hanya hendak coba
pada delik tersebut. dipersalahkan arena dalam waktu hari operasi hingga 6
Hal ini telah dijelaskan dengan tegas oleh Noyon hari per tama tidak cukup menengok pasien dan tatkala
Langemeyer:
|luka operasi terbuka, tidak segera memberi pertolongan
"Voor het misdrije is opzet, en wel, wegens de dengan jalan langsung menjahit kembali luka tersebut
plaatsing van het woord opzettelijk, een opzet |(lihat juga dalam hubungan ini; susunan daripada surat
gericht op al de elementen. De dader moet dus ook tuduhan yang telah diuraikan tadi). Jadi harnya "kelala|
zijn wettelijke of contractuele verplichting hebben
an (schuld, culpa) tetapi bukannya "dolus'" yang di
willen verwaarlozen", (Het wetboek van strafrecht pentingkan. Jelas kiranya bahwa anasir opzettelijk sama
verklaard, de druk, 19 54, II, catatan no.6 di bawah sekali tidak nyata dalam perkara ini.
pasal 255 N.W.v.S.h. 242). Karena adanya unsur "opzet" (dolus) ini maka per
Romme menjelaskan bahwa semula istilah Opzettelijk |tama-tama harus ditentukan bahwa terdakwa memang
ditaruh pada tempat lain, yakni di depan kata-kata "in |mempunyai keinsyafan (bewustzijn) bahwa ia waib
cen hulpelooz en toestand'". Tetapi kemudian, karena menurut hukum untuk memberikan perawatan (verple
ging) itu.
pembuat undang-undang menghendaki suatu opzet yang Lain daripada itu haruslah ia mempunyai kemauan
bukan hanya ditujukan kepada membawa atau membiar untuk mnembawa atau menbiarkan si pasien dalam keada
kan si korban dalam keadaan tak berdaya, maka telah an yang tak ber daya. Ter dakwa harus mengetahui bahwa
dirobah penempatan kata-kata opzettelijk ini ke
si korban berada dalam "keada an tak berdaya" itu.
bagian depan dari kalimat, hingga meliputi semua bagian |(Kata Romme: "De dader moet dus het bewustzijn gehab
daripada bagian unsur-unsur delik ini. (Romme, diser tasi, hebben, dat hij tot onderhoud, verpleging of
h. 46).
rechtens verlicht was; bovendian moet hij den verzorging
Untuk dapat dipersalahkan melanggar pasal 304 wil gehad
|hebben, on dien persoon in een hulpe!loozen toestand te
KUHP ini terdakwa harus terbukti:
brengen of te la ten", diser tasi halaman 47).
1. Dengan sengaja mau mengabaikan secara sangat ke
wajiban-kewajiban menurut perjanjian; Semua unsur-unsur ini tidak terbukti ada pada ter
dakwa.

2) PROF,MR.DR. Gaw GIOK SIONG, dal am Hukum dan Masyarakat No.4,


Mengenai dakwa primair: Unsur menbiarkun pasien dalam
5,6 tahun 1962, hal aman 272-27 3. keadaan tidak berdaya
74 75
|1. Sama sekali tidak ada opzet dari terdakwa untukl
dakwa primair dianggapnya sudah terbukti, yarig menur
hemat saya tidak terbukti.
membiackan pasien dalam keadaan tidak berdaya.
Segala sesuatu yang telah diuraikan di atas berken
Bagaimana dapat terjadi membiarkan dalam keadaan an dengan dakwa primair rmohon
dianggap ter muat pu
tak berdaya dalam suatu Rumah Sakit yang dikelilingi sebagai permbelaan subsidiair sckarang ini.
oleh perawat-perawat, diber ikan terus suntikan tidak
kurang 4 kali sehari, dirawat oleh para perawat, Mengenai dakwa subsidiair: kelalaian yang telah meng.
menurut hemat kami - dengan segala kerendahan kibatkan rnatinya oran8
masih merupakan teka-teki? Untuk dapat dipersalahkan melanggar pasal 35
Apakah karena tidak datang saja sudah dapat di KUHP harus ditentukan apakah ada hubungan
antara tindakan-tindakan terdakwa dan kematian kausi
katakan seorang dokter dengan sengaja membiakan pa pasien.
sien dalam keadaan tidak berdaya, walaupun si sakit Causal verband ini tidak dapat dibuktikan dalar
itu berada dalam Rumah Sakit, dan diperintahkan oleh sidang. Tentang ini sudah saya uraikan pendirian saya c
dokter un tuk diberikan bermacam-macam obat? a tas secara mendalam.
Kematian pasien bukan disebabkan karena tindakan
2. Ayah pasien pada keesokan harinya setelah tilpon tindakan terdakwa. Pasien meninggal disebabkan ernbolu
menilpon, yakni pada tangga! 2 Juli 1958 telah da tang paru-paru. Doods oorza ak ini sudah pasti (attest dr
kepada terdakwa minta supaya berganti dokter dengn Ramli diakui dalam requisitoir Jaksa).
dokter Tjong Nyan Han. Karena tidak ada causal verband ini biar
Terdakwa menyetujuinya dan memberikan sepucuk napun tidak dapat dipergunakan pasal 359 KUHPbagaima
terha
surat kepada orang tua pasien untuk disampaikan kepa dap terdakwa.
da dr. Tjong Nyan Han (Fakta ke 10 dari requisitoir). Dasar untuk mempergunakan pasal 359 KUHP terha
Se telah itu dr. Tjong datang melihat pasien. dap ter dakwa sudah hilang sarma sekali, karena tidak ter
Dengan adanya consult pada dr. Tjong ini nyata bukti bahwa terdakwa memperlihatkan kelalalan da
lah sudah bahwa tidaklah dapat dikatakan terdakwa te lam melakukan tugasnya hingga dapat memenuhi unsur
lah membiarkan pasien dalam keadaan tidak ber culpa daripada pasal 359 KUHP ini.
daya.
Terdakwa justru telah bertindak sebagai dokter yang baik
Sdr. Ketua Yth, dalan perawatan kliennya ini. Bahwa pasien akhirnya
Teranglah sudah dari uraian saya yang panjang meninggal juga karena long-embolus, itu diluar kemam
puan terdakwa untuk menghalanginya.
|lebar ini bahwa tidak satu unsurpun daripada delik pasal III. Kesimpulan Tinjauan
|304 KUHP yang dapat dipandang terbukti terhadap ter
dakwa. Sdr. Ketua yth,
Karenanya tuntutan primair harus dikesamping Summa summarum, hendak karmi simpulkan hasil
|kan. hasil tinjauan saya:
|Sdr. Ketua yth, I. Mengenai dakwa primair, tidaklah
Kini saya beralih kepada dakwa subsidiair, dimana a. terbukti sebab:
Terakwa tidak mempunyai opzet yang diharuskan
terdakwa dipersalahkan pula melanggar pasal 359 jo 36! oleh pasal 304 KUHP.
KUHP. b. Terdakwa tidak
Sdr. Jaksa dalam requisitoirnya memandang tidak
membiarkan seseorang dalam
keadaan tidak berdaya.
perlu membahas lebih jauh tuntutan subsidiair ini karena
77
76
C. Dalam Runah Sakit dengan |V. Penutup dan permohonan
dirawat penuh oleh
para perawat, tidak kurang 5 dokter ahli, diberikan Berdasarkan alasan-alasan tersebut di
atas
obat-obat, suntikan, infus dan sebagainya tidak ada kesalahan terdakwa terhadap dakwa kar ena
primair dan subsidi
tidak terbukti, saya mohon dengan hormat
keadaan tidak berdaya. agar terdakwa.
d. Tidak ada pengusiran pulang terhadap
e. Tidak ada tidak dengan pasien. DIBE BASK AN
f. Tidak ada kausal verbandseqera mem beri pertolongan
antara
dengan tindakan-tindakan terdakwa. kematian pasien Bandung, Septernber 196:
2. Mengenai tuduhan subsidiair:
a. Tidak ada kausal verband antara perbuatan Hormat Penasehat Hukum Terdakwa
perbuatan terdakwa dengan kematian pasien.
b. Tidak ada culpa pada terdakwa yang dinyatakan
oleh pa sal 359 KUHP.
IV. Tentang faktor-faktor lain yang patut diperhat ikan
(.
|1. Terdakwa dalam surat dakwaan dan .)
requisitoir telah
diperkenalkan sebagai orang yang tidak berperikema
nusiaan.
2. Gambaran yang telah saya berikan dalam pembelaan
ini memberi gambaran yang sebaliknya.
3. Terdakwa justru mnenperlihatkan diri sebagai seor ang
dokter yang selalu siap sedia untuk menolong, di
tengah malam melayani semua permintaan petunjuk
dengan tilpon dan terus menerus untuk berjam-jarn
lamanya sampai jauh malam berada pada pasien sete
lah dr. Von Paysz pergi ke Bandung. Pada waktu
akhirnya pasien meninggal, terdakwa pada saat itu
berada di sarnping pasien.
|4. Dengan diajukan perkara di muka meja hijau sekarang
ini, terdakwa boleh dikatakan sudah memperoleh hu
kuman walaupun Hakin belum menjatuhkan putusan.
Nama baiknya sebagai dokter dipersoa lkan, ada
berita-berita sensasional dalam pers seolah-olah ter
dakwa sudah terang bersalah akan kematiarn pasien.
5. Akhirrnya perlu juga kiranya diperhatikan, seperti telah
dikemukakan oleh Sdr. Jaksa, bahwa soal hidup mati
bukannya dalam kekuasaan manusia, juga tidak di
tangan seorang dokter. Tuhan Yang Maha Kuasa-lah
yang merupakan Tuhan atas mati dan hidup.
73 7
BAB VI Upaya hukurn bandirng yang disebut juga appel atau re
visi sekali-kali tidak karena hakim banding lebih supe
daripada hakim tingkat pertama, sarna sekali tidak.
MENGADAKAN UPAYA HUKUM Sebagai bukti, bahwa hakim banding tidak super
ialah, ada keputusan Pengadilan Negeri dibatalkan oleh
Pengadilan Tinggi kemudian oleh Mahkarnah Agung,
dalam hal ini oleh hakim kasasi keputusan Pengadilan
Apabila putusan Pengadilan dijatuhhan kepada ter Tinggi dibatalkan dan keputusan Pengadilan Negeri diku
dakwa dalam perhara pidana dan terhadap keputusan Ha atkan.
kim tersebut tidak puas, maka ada upaa hukum Pemeriksaan terhadap perkara
harus ditempuh oleh terdakwa atau penasehat hukum
yang yang dibanding
maupun oleh Jaksa penuntut umum. diulangi di tingkat banding, baik terhadap fakta-fakta
maupun terhadap penerapan hukum atau undang-undang.
Apakah yang diar tikan dengan upaya hukum? Jangka waktu naik banding, appel atau revisi ialah 7
Upaya hukum adalah hak terdakwa_atau penuntut umum (tujuh) hari sesudah putusan dijatuhkan atau setelah
untuk tidak menerima putusan Pengadilan yang berupa putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir
sebagaimana dinaksud dalan pasal 196 (2) KUHAP2),
perla wanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana Tempo selama 7 (tujuh) hari adalah kesempatan
untuk menga jukan permohonan peninjauan kemnbali dalam untuk berpikir bagi terdakwa atau Jaksa peruntut umum
hal serta menurut cara yang diatur dalarn
undang apakah akan naik banding kepada Pengadilan Tinggi atau
undang. akan menerima saja keputusan Pengadilan Negeri
Menurut KUHAP upaya hukum ialah : tersebut.
1. Upaya hukum biasa dan Kalau sudah puas atas putusan pengadilan negeri
2. Upaya hukum luar biasa. tersebut dan menerimanya, maka keputusan tersebut
sudah dapat dijalankan oleh Jaksa penuntut umum. Atau
terdakwa mohon agar supaya menjalankan keputusan itu
1. Upaya hukum biasa ditunda dulu selama 14 (empat belas) hari lagi karena ia
Mengenai upaya hukum biasa (Pasal 233 dan seterus akan mengajukan grasi atau permohonan ampun kepada
Presiden.
nya) terdiri dari:
1. Naik banding dan Kalau tidak puas dengan keputusan Pengadilan
2. Kasasi. Negeri, yang berkepentingan (terdakwa, penasehat hukum
terdakwa atau Jaksa penuntut umum) dapat mengajukan
Banding: banding ke Pengadilan Tinggi.
Lembaga banding inigunanya untuk memberi kesem Apabila terdakwa telah menya takan banding di kepa
patan kepada yang berkepentingan (terdakwa atau Jaksa niteraan Pengadilan atau selama perkara banding belum
penuntut umurn) untuk mendapat keputusan yang lebih diputus oleh Pengadilan Tinggi, permintaan banding dapat
tinggi
?) Pasal 196 ayat 2 KHAP: "Dalam hal terdapat lebih dari seorang
1) R. M.H.IIRIAAMID JA JA, Kedudukan Hakim dan Jaksa, halaman
terdakwa dalam satu perkera, putusan dapat diucapkarn dengan
hadirnya terdakwa yang ada".
105, cetakan I, Penerbit FASCO Jakarta.

80 81

Anda mungkin juga menyukai