Y DENGAN
DIABETES MELLITUS DI RUANGAN MAWAR
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
Di SUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
AINA MARDIAH
ANNISA NUR AZMI
BAMBANG IRAWAN
HANIFA
Pembimbing
Ns. Nurlinasari, S.Kep (Preseptor Klinik)
Ns. Nila Kusumawati, S. Kep, M.P.H., CDWCN (Preseptor
Akademik)
baik jasmani dan rohani sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk asuhan keperawatan tahun ajaran
Pekanbaru.
makalah ini, baik bantuan moril maupun materil. Untuk itu ucapan terima kasih
1. Bapak Dr. Zulkifli Malik Sp.PA selaku direktur RSUD Arifin Achmad.
2. Ibu Ns. Yenny Safitri. M. Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
akademik.
Halaman
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Daftar Tabel.........................................................................................................iv
Daftar Gambar....................................................................................................v
Daftar Skema.......................................................................................................vi
BAB I Pendahuluan......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................5
D. Manfaat.........................................................................................6
A. Pengkajian....................................................................................43
B. Analisa Data.................................................................................48
C. Diagnosa Keperawatan...............................................................49
D. Intervensi......................................................................................50
iii
BAB IV Pembahasan.......................................................................................57
BAB V Penutup...............................................................................................61
A. Kesimpulan...................................................................................61
B. Saran.............................................................................................62
Daftar Pustaka.....................................................................................................63
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR SKEMA
margin kanan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2011).
Achmad Pekanbaru”.
B. Rumusan Masalah
Achmad Pekanbaru?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Achmad Pekanbaru.
D. Manfaat
Mellitus.
Mellitus.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Medis Diabetes Miletus
1. Definisi
tubuh yang banyak mengandung gula, yang dimaksud dalam hal ini
optimal insulin yang dihasilkan. Dalam hal ini terjadi lonjakan gula
(Mughfuri, 2016).
glikogen ke darah.
Pulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel alfa,
beta dan delta yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat
/ gliserin.
mempunyai saluran.
1). Insulin
Insulin adalah protein kecil yang berat molekulnya 5808 untuk manusia.
Insulin terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan
oleh ikatan disulfide. Sekresi insulin diatur oleh glukosa darah dan asam
2) Glukagon
3. Klasifikasi
yang terjadi secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel beta antara
a) Kelainan genetik.
b) Usia.
f) Infeksi
(Aini, 2016 ).
3. Diabetes tipe lain
4. Etiologi
Sesuai dengan klasifikasi yang telah disebutkan sebelumnya
mellitus:
a. Faktor genetic.
b. Faktor-faktor imunologi
c. Faktor lingkungan
a. Usia
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
oleh si Ibu:
hamil
komplikasi penyakit
terganggu, jumlah gula dalam darah pasti akan naik. Hal inilah
diabetes gestasional.
lainnya
insulin.
e. Infeksi
atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula
darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 -
180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung
hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita
ditemukan adalah :
1. Katarak
2. Glaukoma
3. Retinopati
4. Gatal seluruh badan
5. Pruritus Vulvae
8. Dermatopati
9. Neuropati perifer
11. Amiotropi
17. Hipertensi
6. Patofisiologi
mg/dl.
glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah makan. Pada
astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan
penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan
Atur marginnya . WOC kalian jadi ke kiri . Nanti kepotong karena jilid
WOC DIABETES MELITUS
Defisiensi insulin
(absolute dan relatif)
Kehilangan cairan
Glukosa darah Glukosa sel ↓ Glukosoria Ketoanemia
- Plasma vena
- Darah kapiler <110 110-120 >126
pemeriksaan:
8. Penatalaksanaan Medis
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi
2002: 1226).
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan Utama
Pasien diabetes mellitus dating kerumah sakit dengan keluhan utama yang
gejala khas berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas, dan berat badan
turun.
Pengkajian pada RPS berupa proses terjadinya gejala khas dari DM,
Kaji adanya riwayat keluarga yang terkena diabetes mellitus, hal ini
anaknya.
3. Pola Aktivitas
a. Pola Nutrisi
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin maka
sering kencing, banyak makan, banyak minum, berat badan menurun dan
kesehatan penderita.
b. Pola Eliminasi
Adanya poliuri, dan situasi rumah sakit yang ramai akan mempengaruhi
waktu tidur dan istirahat penderita, sehingga pola tidur dan waktu tidur
konstruktif / adaptif.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kepala Leher
lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah,
dehidrasi, kaji pula adanya luka atau warna kehitaman bekas luka,
makrovaskuler
b. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa
>120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
b. Urine
c. Kultur pus
hiperaktif; 2). Otot pengunyah lemah; 3). Membrane mukosa pucat; 4).
Sariawan; 5). Serum albumin turun; 6). Rambut rontok berlebihan; 7).
Diare.
kerusakan jaringan dan atau lapisan kulit. Gejala dan tanda minor.
Subjectif:-,
3. Intervensi Keperawatan
1. Hipovolemia
Intravaskuler.
Tindakan :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi
NaCI 0,4%)
Tindakan:
Observasi:
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCI, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. Glukosa 2,5%, NaCI 0,4%)
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, plasmanate)
4. Kolaborasi pemberian produk darah.
2. Defisit Nutrisi
Observasi:
1. Identifikasi status nutrisi
7. Monitoring hasil
pemeliharaan laboratorium
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
03136)
Tidakan
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Ekspektasi: meningkat
Observasi:
nadi
Terapeutik:
250
mg/dl
perlu
kesehatan)
Kolaborasi:
Observasi:
3. Terapeutik:
Edukasi:
berolahraga).
Kolaborasi:
4. Implementasi
5. Evaluasi
evaluasi atas rencana yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dalam bentuk catatan
perkembangan yang terdiri dari: subyektif yaitu keluhan yang dirasakan oleh
assessment dan plenning adalah merupakan tindak lanjut yang akan dilakukan
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian dasar
1. Identifikasi
Kamar/ruang : Ruang Rawat Mawar
Tanggal Pengkajian : 27/03/2023
Tanggal Masuk RS : 18/02/2023
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
No.Rekam Medis : 00874030
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus
Nama Inisial Klien : Tn.Y
Umur : 67 TH
Jenis Kelamin : Laki-laki
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluarga pasien mengatakan pertama datang ke IGD Rumah Sakit
Umum Arifin Achmad tanggal 27 Februari 2023 dengan keluhan kaki kiri
menghitam ,berbau tak sedap, badan terasa lemas, nafsu makan
menurun,dan sesak nafas.
3. Keluhan Utama saat pengkajian
Keluarga klien mengatakan keadaan kondisi pasien untuk saat ini yaitu
kaki kiri menghitam dan terdapat luka,kaki kanan sudah di
amputasi,berbau tak sedap,nafsu makan berkurang,sesak nafas dan badan
terasa lemas.
B. Pengkajian Keperawatan
1. Penampilan Umum
Ada sianosis, turgor kulit klien baik, kaki kanan klien sudah di
amputasi,kaki kiri klien terdapat luka gangren dan menghitam,berbau tak
sedap,keluarga klien mengatakan lukanya sudah terjadi selam 3 bulan
yang lalu dan semakin buruk dan di bawa ke RSUD Arifin Achmad.
55555555
5555 5555
Aliran darah
meningkat
Gangguan perfusi
jaringan perifer
Risiko infeksi
3. Ds: Tindakan amputasi Gangguan mobilitas
- Keluarga klien mengatakan fisik
sulit untuk bergerak
- Keluarga pasien mengatakan DS dan DO kalian
Kelemahan dan tidak
aktifitas terganggu salah. Mana data
Do: keberdayaan tonus amputasi?? Data luka
- Keluarga klien mengatakan otot kaki yang sudah
klien tidak dapat merubah bergangreng di kiri?
posisi dari posisi tidur ke Data lukanya, dll
posisi duduk. Keterbatasan gerak
- Tonus dan kekuatan otot
lemah
- Klien tidak dapat melakukan
ambulasi Gangguan mobilitas
fisik
C. Diagnosa Keperawatan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus di
lakukan (mis .Duduk di tempat tidur)
E. Catatan Perkembangan
2. 28/02/2023 Memonitor tanda dan gejala 28/02/2023 S: klien mengatakan tidak ada merasakan badan menggigil,bernanah
11.00 WIB infeksi. 11.00 WIB dan tidak ada pembengkakan di area luka.
Mencuci tangan sebelum dan O:
sesudah kontak dengan klien - Suhu tubuh dalam batas normal : 36,5 o C
Mempertahankan teknik aseptik. - Terdapat luka di kaki sebelah kiri
Menjelaskan tanda dan gejala - Leukosit : 31,44 103 µL
infeksi - Klien tampak paham dengan tanda dan gejala infeksi yang
Menganjurkan meningkatkan dijelaskan.
asupan nutrisi A: masalah teratasi sebagian
Menganjurkan meningkatkan P: Intervensi Dilanjutkan
asupan cairan
3. 28/02/2023 Monitor kondisi umum selama 28/02/2023 S: keluarga klien mengatakan sering melatih klien dengan cara
12.00 WIB mobilisasi 09.00 WIB menggerakkan anggota tubuh pasien seperti makan,minum dan
Memonitor tingkat nyeri & GP melatih duduk di tempat tidur
pagi sore O:
Melakukan ROM dengan - Terdapat luka amputasi di kaki sebelah kanan
menggerak anggota tubuh - Terdapat luka di kaki sebelah kiri
Melatih kekuatan otot dan fisik - Terdapat luka di balut perban
- TD: 130/70 mmHg
- HR: 100 x menit
- T: 36,5
- RR: 24 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus
dengan Diabetes Melitus di ruangan mawar RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Tinjauan
kasus merupakan permasalahan yang ditemukan di ruang mawar pada tanggal 27 Maret 2023.
Pembahasan ini dibuat dengan langkah proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan
evaluasi meliputi :
a. Pengkajian
dan kasus yang ditemukan dilapangan, hanya saja ditemukan keadaan umum
b. Diagnosa keperawatan
c. Intervensi
keperawatan menggunakan materi yang ada di buku bahan ajar seperti buku
oleh SDKI, SLKI dan SIKI, serta buku keperawatan lainnya yang dimana sesuai
dengan keadaan pasien dan situasi serta kondisi yang ada di ruangan Mawar
Penyusunan intervensi pada kasus Diabetes Melitus yang dialami oleh Tn.
Y, sejalan antara tinjauan kasus dan teori yang beracuan pada buku SIKI.
d. Implementasi
Implementasi dapat dilakukan dengan baik, hal ini dikarenakan adanya kerja
sama yang baik antara perawat dan pasien dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah disusun sebelumnya. Dalam hal ini juga mendapatkan
bimbingan dan kesempatan yang baik dari pembimbing dan perawat dalam
pelaksanaan tindakan sehingga tindakan keperawatan dapat terlaksana sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam mengatasi masalah pada pasien.
e. Evaluasi
belum teratasi .
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh
dan/ atau ketidak mampuan dalam memecah insulin. Penyakit diabetes mellitus
juga menjadi faktor komplikasi dari beberapa penyakit lain (Mughfuri, 2016).
ini dikarenakan masalah timbul disesuaikan dengan keadaan klien pada saat
B. Saran
1) Bagi penulis
Hasil studi kasus yang penulis dapatkan dalam karya tulis ini
maksimal.
2) Bagi tempat pelaksanaan studi kasus
Instansi rumah sakit dapat menjadikan hasil studi ini sebagai dasar
Karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk