Anda di halaman 1dari 24

PERTEMUAN 6

SEKTOR-SEKTOR DALAM PEREKONOMIAN


INDONESIA
I. Sektor Riil

Sektor yang kegiatannya terkait dengan permintaan dan penawaran


aggregate
Sektor yang mengacu pada sektor yang memproduksi barang/jasa
melalui pemanfaatan bahan baku
 secara langsung menghasilkan output dengan padat karya
Sektor riil dibedakan :
1. Sektor riil berupa jasa 

Mencakup kegiatan :

- transportasi, komunikasi

- Periklanan, perawatan

- Konsultasi bisnis, keamanan, rektrutment

2. Sektor riil barang 

Mencakup kegiatan :

- pertanian, pertambangan

Sektor riil merupakan sektor strategis pada perekonomian Indonesia  karena Indonesia
merupakan negara pertanian
Masalah & tantangan sektor riil
- Keterbatasan modal
- Hasil kurang kompetitif
- Aturan ketenagakerjaan kurang kondusif
- Biaya operasional tinggi
- Biaya manufaktur tinggi
- Birokrasi & kepastian hukum tidak kondusif
- Terbatasnya infrastruktur & SDM
Untuk meningkatkan sektor
pertanian di lakukan :
1. Strategi kegiatan agribisnis :
- Mendukung pertanian dari hulu sampai hilir
- Menurunkan tingkat urbanisasi

2. Melakukan investasi pada infrastruktur (transportasi)


 Mendatangkan penghasilkan pada masa dating secara
terus menerus
Kendala/penghambat investasi pada
sektor riil
1. Kebijakan pada bidang industri lemah :
 Stabilitas politik (kurang)
 Penegakan hukum(kurang)
Pengawasan barang illegal (kurang)
Iklim tidak kondusif

2. Kebijakan fiskal :
kurang komprehensif
Lebih focus pencapaian target penerimaan dibandingkan kelancaran industrinya
Kendala/penghambat investasi pada
sektor riil
3. Kebijakan moneter :
Belum memihak pada sektor riil (bunga tinggi, JKWT pendek)

Kendala yang ada menyebabkan :


menurunkan daya saing
Tidak dapat memenuhi tuntutan pasar (harga bersaing, kualitas bagus,
tepat waktu)
II. Sektor moneter
 Sektor yang mengatur keuangan dalam perekonomian
melalui kebijakan moneter

Kebijakan moneter  kebijakan mengatur jumlah uang


beredar pada suatu negara, agar ekonomi berjalan dengan
stabil (inflasi terkendali)
Tujuan kebijakan moneter
1. Menjaga kestabilan harga (inflasi terkendali)
2. Menjaga kestabilan jumlah uang beredar (mD=ms)
3. Menjaga nilai tukar (kurs)
4. Menjaga kestabilan neraca pembayaran (x=m)
Jenis kebijakan moneter
1. Kebijakan moneter ekspansif  kebijakan menambah
jumlah uang beredar dengan tujuan meningkatkan daya
beli masyarakat

2. Kebijakan moneter kontraktif  kebijakan mengurangi


jumlah uang beredar dengan tujuan menurunkan tekanan
inflasi
III. Sektor Industri
Industri di Indonesia merupakan salah satu usaha untuk
menghasilkan barang/jasa dalam jumlah besar

* Strategi pembangunan ekonomi di Indonesia 


melakukan industrialisasi dala berproduksi
* Sektor industri dianggap lebih cepat mendorong
pertumbuhan ekonomi (nilai output dari hasil industri
bernilai tinggi)
Sudut pandang kebijakan
industrialisasi
1. Keunggulan komperatif  mengembangkan industri yang memiliki
keunggulan bersaing
2. Keterkaitan industrial  mengutamakan industri-industri di
bidang ekonomi
3. Penciptaan lapangan kerja  memprioritaskan industri yang
mampu menyerap tenaga kerja banyak
4. Loncatan teknologi  menggunakan teknologi tinggi akan memberi
nilai tambah yang besar & akan mendorong perkembangan
teknnologi pada sektor lain
Strategi industrialisasi
1. Substitusi impor (strategi orientasi kedalam)/inward looking
strategi
 Strategi yang mengutamakan pengembangan jenis industri yang
menggantikan barang impor

2. Promosi ekspor (strategi orientasi keluar)


 Industri yang mengutamakan pengembangan industri penghasil
barang ekspor
Penggolongan industri
1. Berdasarkan skala usaha/tenaga kerja
- Besar > 100 orang
- Sedang 20/30 s/d 100 orang
- Kecil 5 s/d 20/30 orang
- Rumah tangga < 5 orang

2. Berdasarkan analisis pembangunan/perencanaan negara


- Subsektor pengolahan non migas
- Subsektor pengilangan minyak bumi
- Subsektor pengolahan gas alam cair
Penggolongan industri
3. Berdasarkan kepentingan pengembangan sektor industri (arus produk)
a. Industri hulu
- Industri kimia dasar (semen, kertas, obat-obatan, dll)
- Industri mesin, logam dasar, elektronika (pesawat terbang,kendaraan
bermotor, tekstil)

b. Industri hilir
- Industri kecil (industri roti, kompor minyak,makanan)
- Aneka industri (pakaian, makanan, dll)
Penggolongan industri
4. Berdasarkan bahan baku
a. Industri ekstraktif
Yang bahan bakunya diambil langsung dari alam sekitar
(pertanian,perikanan,pertembangan,dll)

b. Industri non ekstraktif


Yang bahan bakunya diambil dari tempat lain

c. Industri fasilitatif
 Industri yang produk utamanya adalah jasa
(asuransi,perbankan,transportasi, dll)
Dampak positif industri
- Meningkatkan pendapatan masyarakat  meningkatkan
kemakmuran
- Industri dapat menghasilkan lebih banyak aneka
barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat
- Memperluas lapangan kerja
- Menurunkan ketergantungan pada negara lain
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Negatif dari industri
- Pencemaran dari limbah (tanah & air)
- Pencemaran udara dari pabrik
- Pencemaran menyebabkan kematian makhluk hidup
IV. Pertanian
 Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi
& mengelola lingkungan hidup
Pertanian arti luas terdiri dari :
1. Subsektor tanaman pangan
Pertanian rakyat yang menghasilkan bahan makanan
(beras/palawija, sayuran/buah-buahan)

2. Subsektor perkebunan
Pendukung Utama sektor pertanian dalam menghasilkan devisa
(karet,sawit,the,kopi, dll)

3. Subsektor peternakan
Sebagian besar dikelola rakyat (daging,telur & susu)
Pertanian arti luas terdiri dari :
4. Subsektor kehutanan
Kegiatan tataguna hutan(perlindungan, pelestarian hutan)
- Pelestarian hutan  reboisasi & rehabilitasi hutan
- Produk andalan dari kehutanan  kayu

5. Subsektor perikanan
Mencakup kegiatan penangkapan, budidaya & pembenihan dari ikan laut, air
tawar/payau guna dikonsumsi langsung/tidak
Dikonsumsi langsung  ikan, rumput laut
Tidak dikonsumsi langsung  ikan hias, (laut,tawar), budidaya kerang
Pertanian dalam arti sempit
Pertanian yang dikelola masyarakat
Ciri-ciri pertanian yang dikelola masyarakat
- Skala kecil & modal terbatas
- Teknologi sederhana
- Bersifat pada karya
- Produktifitas rendah
Program peningkatan ketahanan pangan
1. Pengamanan ketersediaan pangan
Pengamanan lahan, irigasi, peningkatan mutu insifikasi dll
2. Peningkatan distribusi pangan
Meningkatkan infrastruktur & system distribusi pangan
3. Peningkatan paska panen & pengelolaan hasil
Pemanfaatan alat/mesin/teknologi pertanian
4. Diversifikasi pangan
5. Penanggulangan masalah pangan
 Bantuan pangan, pengawasan mutu & system antisipasi kerawanan
pangan
Program peningkatan kesejahteraan
pertanian
Untuk meningkatkan kapasitas & daya saing masyarakat
pertanian
1. Revitalisasi/memperbaikin sistem penyuluhan pertanian
secara intensif & berkoordinasi antara pusat & daerah
2. Peningkatan posisi tawar dati petani dan nelayan
3. Penyederhanaan mekanisme dukungan terhadap petani
4. Pendidikan/pelatihan SDM petani/nelayan
5. Perlindungan terhadap petani dari persaingan yang tidak
sehat
6. Upaya pengetasan kemiskinan  Promosi hasil

Anda mungkin juga menyukai