Anda di halaman 1dari 42

INFRASTRUKTUR SUMBERDAYA AIR

BERKAITAN DENGAN
UU JASA KONSTRUKSI & UU SUMBERDAYA AIR

Disampaikan kembali oleh :


Bambang Istijono
(kumpulan dari berbagai sumber)

PRODI D4 POLITEKNIK 1
Kepemilikan Infrastruktur
Pemerintah
Dimiliki dan dibiayai oleh pemerintah
Misalnya gedung pemerintahan, jalan
propinsi, dll.
Swasta
Dimiliki dan dibiayai oleh swasta
Misalnya pusat perbelanjaan, hotel, dll.
Pengembang/investor
Dimiliki oleh pemerintah, dibiayai oleh swasta
sebagai pengembang/investor → BOT, dll.
Misalnya jalan tol, dll.

Masyarakat 2
Pihak-pihak yang terlibat dalam
Proyek Konstruksi
PEMILIK (OWNER) KONSULTAN
1. PEMILIK
BANGUNAN/KONSTRUKSI 1. KONSULTAN MANAJEMEN
(OWNER, BOUWHEER) KONSTRUKSI (MK)
2. PEMBERI TUGAS (EMPLOYER) 2. KONSULTAN STUDI
KELAYAKAN
3. PENGEMBANG
(DEVELOPER, INVESTOR) 3. KONSULTAN PERENCANA
LEMBAGA TEKNIS/DESAIN/PERANCA
4. PENGGUNA (USER) NG
INTERNAL
4. KONSULTAN SPESIALIS
LEMBAGA 5. KONSULTAN PENGAWAS
PERIJINAN
PEKERJAAN/ PELAKSANA KONSTRUKSI
LEMBAGA 1. KONTRAKTOR
KEUANGAN PROYEK
2. SUBKONTRAKTOR
1. BANK KONSTRUKSI 3. KONTRAKTOR SPESIALIS
2. NON BANK 4. PEMASOK BAHAN DAN/ATAU
PERALATAN (SUPPPLIER)

LEMBAGA
PENGELOLAAN MASYARAKAT: SDM (TENAGA KERJA)
PLN, PDAM, 1. DI SEKITAR LOKASI
TELKOM PROYEK
2. MASYARAKAT LAIN YANG
TERKENA DAMPAK PROYEK 3
Pengaturan penyelenggaraan

BANGUNAN
(UUJK No. 18/1999-penjelasan)

Adalah :
Wujud fisik hasil pekerjaan
konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukan baik yang ada di
atas,pada,di bawah tanah dan/atau
air.
4
PEKERJAAN KONSTRUKSI
(UUJK No. 18/1999-ketentuan umum)

Pekerjaan Konstruksi :

keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan


perencanaan dan/atau Pelaksanaan beserta
pengawasan yang mencakup pekerjaan
arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan
tata lingkungan masing-masing beserta
kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu
bangunan atau bentuk fisik lain;

5
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR
SUB-BIDANG KONSTRUKSI
1. Bangunan pengambilan
IRIGASI & RAWA Jaringan saluran
Bangunan pengatur & pelengkap

2. Sumur bor dan pompa


PEMANFAATAN AIR Jaringan Air Tanah

TANAH Bangunan pelengkap

3. Bangunan pengambilan
PENGELOLAAN AIR BAKU Saluran
Pemeliharaan Embung/Bendung

4. Sungai River Training


SUNGAI & PANTAI Sistem tanggul
Bangunan Pengamanan Pantai

5. Bendungan
BENDUNGAN & WADUK Bangunan pelimpah
Waduk ,Embung
Hidromechanical
Tanggul
Tujuan kegiatan-input-output-outcomes
PP 20/2004
INPUT Segala sesuatu yg dibutuhkan Sekumpulan tindakan
agar kegiatan dan program pengerahan sumber daya
dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran

OUTPUT Segala sesuatu berupa Barang atau Jasa yg dihasilkan


produk/jasa (fisik dan/atau non oleh kegiatan yg dilaksanakan
fisik) utk mendukung pencapaian
sasaran dan tujuan program
dan kebijakan
OUTCOMES Yang mencerminkan Segala sesuatu yg
berfungsinya keluaran kegiatan mencerminkan berfungsinya
keluaran-keluaran dari
kegiatan-kegiatan dalam satu
program
BENEFIT Kegunaan sesuatu keluaran yg
dirasakan langsung masyarakat

IMPACT Ukuran tingkat pengaruh


sosial,ekonomi,lingkungan atau
1. Pendahuluan
➢ Air, sumber air dan daya air ditujukan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat sesuai amanat UUD’45, Pasal
33 ayat (3) ;
➢ Air merupakan salah satu sumberdaya
alam yang selalu terbaharui sesuai
dengan siklusnya.
➢ Tetapi jumlah dan mutu air yang
tersedia per satuan waktu, sangat
tergantung terhadap kegiatan
manusia. Air mudah tercemar, mudah
berubah wujud, berubah rasa, warna
dan bau;
➢ Oleh karena itu, sumberdaya air harus
dikelola, dipelihara, dimanfaatkan,
dilindungi dan dijaga kelestariannya.
8
2. Karakteristik Sumber Daya Air
⚫ Sumber daya alam yang mengalir, tidak mengenal
batas wilayah/administrasi
⚫ Keragaman penggunaan dan keterbatasan
ketersediaan
⚫ Daerah hulu dan hilir merupakan satu kesatuan
hidrologis
⚫ Renewable (Siklus Hidrologi)
Waduk/Situ-situ

Daerah
Konservasi

Sumur & Perumahan


Waduk
Sumur resapan
Resapan
BB Ruang terbuka resapan
Industri
FF
BB
Perumahan 9
Laut
Aku berasal dari
bumi melalui langit
aku turun lagi ke
bumi membasahi

BUDAYA AIR
seluruh permukaan

* TIDAK MENGALAH *
* TIDAK MENGALAHKAN *
* TAPI SAMPAI TUJUAN *
Setelah sampai di
permukaan bumi
sebagian dari aku masuk
ke dalam perut bumi
melalui pori-porinya dan
sebagian dari aku
mengalir diatas
permukaannya

Kadang-kadang
aku datang disuatu tempat
Aku berjalan dari atas
dengan jumlah yang banyak,
gunung-gunung menuju
maka berhati-hatilah karena
ke lembah-lembah dan
aku perlu jalan yang lebih lebar
perjalananku berakhir di
dan perlu tempat istirahat yang
laut, jangan halangi
luas. Jangan ganggu tempat
jalanku.
istirahatku
10
Pemanfaatan Sumberdaya Air dari Hulu sampai ke Hilir

11
3. Substansi UU SDA
➢ Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2019 tentang Sumberdaya
Air yang telah disyahkan oleh Presiden RI adalah tentang Pengelolaan
Sumberdaya Air yang meliputi Konservasi, Pendayagunaan dan Pengendalian
Daya Rusak Air serta meliputi satu sistem wilayah pengelolaan secara utuh
yang mencakup semua proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi, pemberdayaan serta koordinasi;
➢ Sistem wilayah pengelolaan sumberdaya air secara utuh, yaitu: pengaturan
kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan didasarkan pada keberadaan
wilayah sungai, yaitu:
a. Wilayah sungai lintas propinsi di wilayah sungai strategis oleh Pemerintah
Pusat;
b. Wilayah sungai lintas kabupaten/kota oleh Pemerintah Propinsi;
c. Wilayah sungai yang utuh dalam satu wilayah kabupaten/kota.

Disamping itu, ada juga kewenangan yang diserahkan kepada masyarakat dan
Pemerintah Desa/Nagari.
Kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan tersebut termasuk mengatur,
menetapkan dan memberi izin atas peruntukkan, penyediaan, penggunaan,
dan pengusahaan sumberdaya air.
12
3.1. Konservasi Sumberdaya Air
Konservasi sumberdaya air adalah upaya
memelihara keberadaan serta keberlanjutan
keadaan sifat dan fungsi sumberdaya air agar
senantiasa tersedia dalam kualitas dan kuantitas
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
makhluk hidup baik pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.
(Pasal 20 s.d. 25)

13
a. Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui:
✓ Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan
air dan daerah tangkapan air;
✓ Pengendalian pemanfaatan sumber air;
✓ Pengisian pada sumber air;
✓ Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;
✓ Pengamanan sumber air dalam hubungannya
dengan kegiatan pembangunan dan
pemanfaatan lahan pada sumber air;
✓ Pengendalian pengolahan tanah di daerah
hulu;
✓ Pengaturan daerah sempadan sumber air;
✓ Rehabilitasi hutan dan lahan; dan atau
✓ Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka
alam dan kawasan pelestarian alam.
14
Embung di Lintau, Tanah Datar

b. Pengawaten Air dilakukan


melalui upaya-upaya:
✓ Penyimpanan air yang
berlebihan di saat hujan untuk
dimanfaatkan pada waktu
yang diperlukan;
✓ Penghematan air dengan
pemakaian yang efisien dan
efektif.

15
c. Pengelolaan Kualitas Air
dilakukan melalui:
✓ Pencegahan pencemaran
air pada sumber air dan
prasarana sumberdaya air;
Pengambilan sampel air ✓ Perbaikan kualitas air pada
sumber air dan prasarana
sumberdaya air.

Analisa air di Lab.

16
3.2. Pendayagunaan Sumberdaya Air
Pendayagunaan SDA
dilakukan melalui
kegiatan penatagunaan,
penyediaan,
penggunaan,
pengembangan dan
pengusahaan
sumberdaya air dengan
mengacu pada
pengelolaan
sumberdaya air yang
ditetapkan pada setiap
wilayah sungai.
(Pasal 26 s.d. 50)

17
a. Penatagunaan ditujukan untuk
menetapkan zona pemanfaatan
sumber air dan peruntukan air
pada sumber air, termasuk
pengelompokkan penggunaan air
yang terdapat sumber air;
b. Penyediaan Sumber Daya Air
ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan air dan daya air sesuai
dengan kualitas dan kuantitas.

18
c. Penggunaan SDA ditujukan untuk
pemanfaatan SDA dan
prasarananya sebagai media
pemanfaatan sungai untuk
transportasi, pariwisata, dan atau
materi, misal: air minum, rumah
tangga dan industri;
d. Pengembangan SDA pada
wilayah sungai untuk peningkatan
kemanfaatan fungsi SDA untuk
memenuhi kebutuhan air baku.

19
Pengembangan SDA ini
meliputi :
⚫ Air Permukaan pada sungai,
danau, rawa & sumber air
lainnya;
Embung Air Sonsang ⚫ Air Tanah pada cekungan
tanah;
⚫ Air laut yang berada di darat

Pengeboran Sumur Air Tanah

20
Tambak Udang
3.3. Pengendalian Daya Rusak Air:
Pengendalian daya rusak air
dilakukan untuk mencegah,
menanggulangi dan memulihkan
terjadinya kerusakan lingkungan
(sawah, permukiman, dll) akibat
daya rusak air.
Daya rusak air ini dapat berupa
banjir, erosi, abrasi, sedimentasi,
longsoran tanah, banjir lahar dingin,
dan tanah amblas.
Penyediaan prasarana pengendali
banjir dapat berupa tanggul, banjir
kanal, normalisasi alur, sudetan dan
lain-lain).
21
(Pasal 51 s.d. 58)
Abrasi Pantai

22
Permasalahan Sumberdaya Air
di Sumatera Barat

23
⚫ Kerusakan Daerah Tangkapan Air
(Catchment Area);
⚫ Permasalahan Kualitas Air dan Pencemaran;
⚫ Kerusakan Sumberdaya Air;
⚫ Ketersediaan Air untuk Irigasi;
⚫ Permasalahan Pemanfaatan Air Baku;
⚫ Ketidak seimbangan antara aliran masuk dan
keluar (Neraca Air).

24
Daerah Aliran Sungai Kritis

25
Hulu Batang Hari(Foto Udara 1976)
Kerusakan Hutan
yang teridentifikasi
oleh foto satelit (September 2002)

26
Kayu Bekas Tebangan Hutan di Bendung Batang Siat,
Kabupaten Sawahlunto Sijunjung
27
Kekeringan pada musim kemarau

Batang Kuranji, Maret 2003

28
Sampah pada
Saluran Drainase

29
Side Drain yang tidak dapat berfungsi
karena ada bangunan diatasnya
Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Air di Propinsi
Sumatera Barat:
1. Kegiatan Non Fisik:
a. Sistem Kelembagaan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air
⚫ Regulator → Institusi pengambil keputusan (Gubernur, Bupati,
Walikota dan para Kepala Dinas/Badan Terkait)
⚫ Operator → Lembaga yang dibentuk dan berfungsi untuk
melaksanakan operasi dan pemeliharaan sehari-hari air, sumber
air dan prasarananya.
⚫ Developer → Lembaga yang berfungsi melaksanakan
pembangunan prasarana dan sarana pengairan baik dari unsur
pemerintah (misalnya Badan Pelaksana Proyek) maupun lembaga
non pemerintah
⚫ Unsur atau Penerima manfaat → Masyarakat, Dunia Usaha,
Industri
⚫ Wadah Koordinasi → yang berfungsi menerima, menyerap dan
menyalurkan aspirasi dan keluhan semua unsur stakeholders.
31
b. Pembentukan Lembaga/Institusi:
➢ Pembentukan Dewan Daerah Sumberdaya Air Propinsi
Sumatera Barat sebagai wadah koordinasi dalam menyusun
dan merumuskan kebijakan (regulasi) serta strategi
pengelolaan SDA ;
➢ Pembentukan Balai PSDA, sebagai institusi operasional yang
menjadi pelaksana kebijakan Dewan Daerah Sumberdaya Air
dan Dinas PSDA serta menghimpun data SDA ;
➢ Wadah Koordinasi tingkat Satuan Wilayah Sungai;

c. Peratuan:
➢ Perda SDA;
➢ Rencana Perda Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat atas
Sumber Air

d. Pemberdayaan Masyarakat
Keikutsertaan masyarakat dengan pola partisipatif
32
2. Kegiatan Fisik:
2.1. Kegiatan yang Dilaksanakan
dalam Upaya Konservasi Sumber
Daya Air
➢ Meningkatkan dan memulihkan
ketersediaan air untuk
kemanfaatan generasi sekarang
maupun yang akan datang;
➢ Mencegah terjadinya kerusakan,
erosi dan longsoran pada daerah
tangkapan hujan (pembangunan
sabo);
➢ Mencegah terjadinya pengaliran
air yang terlalu cepat (a.l.
pembangunan check dam);
➢ Menyediakan embung-embung
untuk menyimpan air;
➢ Mencegah terjadinya
pencemaran air di sumber air.
33
2.2. Kegiatan yang Dilaksanakan Dalam Upaya
Pendayagunaan Sumberdaya air :
➢ Memberi Prioritas pada kebutuhan pokok
penduduk akan air secara adil
➢ Meningkatkan efektifitas dan efisiensi
penyediaan serta penggunaan air irigasi untuk
mendukung produksi pangan
➢ Melaksanakan pendayagunaan sumberdaya
air untuk mendukung perkembangan ekonomi.

34
Misalnya:
a. Program Pembangunan dan Pengembangan Prasarana Air
Baku untuk Pertanian dan Kebutuhan Pokok:

⚫ Pembangunan Jaringan Irigasi Baru;

Bendung Irigasi Batang Hari

⚫ Peningkatan/Pengembangan
Jaringan Irigasi yang Potensial.

Bendung Irigasi Tongar, Kab. Pasaman


35
Misalnya:
b. Program perbaikan irigasi yang rusak akibat bencana alam
dikelompokkan sebagai berikut:

⚫ Kerusakan kecil ditanggulangi oleh


masyarakat/P3A dengan gotong-
royong;
⚫ Kerusakan yang ditangani oleh
Pemerintah Kab/Kota;
Bendung Batang Lasi, Sawahlunto
Sijunjung ⚫ Kerusakan besar dan tidak mungkin
ditanggulangi Kab/Kota diajukan
kepada Pemerintah Propinsi untuk
diupayakan pendanaannya melalui
Dana Propinsi atau APBN.
Jaringan Irigasi Bt. Tongar,
Kab. Pasaman
36
c. Program Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi:
Operasi Jaringan Irigasi:
Adalah usaha-usaha untuk
memanfaatkan prasarana irigasi secara
optimal.
Antara lain: Pengaturan pintu-pintu pada
bangunan air (bendung, bangunan bagi)
untuk menyadap air dari sumber air,
mengalirkan air ke dalam jaringan irigasi,
memasukkan air ke petak-petak sawah
serta membuang kelebihan ke saluran
pembuang.
Dilaksanakan sesuai dengan batas
kewenangan yang ditentukan dalam
undang-undang.

Next… 37
2.3. Kegiatan yang Dilaksanakan
Dalam Upaya Pengendalian
Daya Rusak Air
➢ Mengamankan daerah produksi
pangan dan permukiman dari
bencana banjir, (a.l.: pembuatan
tanggul, normalisasi alur sungai,
pembangunan waduk/checkdam);
➢ Memulihkan ekosistem dan
kerusakan akibat daya rusak air;
➢ Meningkatkan kesiapan dan
keswadayaan masyarakat
menghadapi bahaya banjir dan
daya rusak air lainnya (a.l.: sistem
peringatan dini (flood warning
system);
➢ Mencegah meluasnya abrasi pantai
(a.l. pemb. krib, jetty, dll);
➢ Peraturan (Tata Bangunan) yang
merefleksikan resiko banjir dan
mematuhi Rencana Tata Ruang. 38
Cek Dam Pulai

Jembatan Batang Kabung


39
2.4. Kegiatan yang Dilaksanakan
Dalam Upaya Pemantauan
Kualitas Air:

Memantau kualitas air pada 11


(sebelas) buah sungai yang
Pengambilan sampel air
berpotensi pencemaran, yaitu:
Bt. Kuranji, Bt. Arau, Bt.
Lembang, Bt. Sumani, Bt.
Ombilin, Bt. Piruko, Sungai
Betung, Bt. Agam, Bt. Tambuo,
Bt. Bubus/Malandu.
Analisa air di Lab.

40
Kegiatan yang Dilaksanakan Dalam Upaya Pemberdayaan
dan Peranserta Masyarakat:
➢ Peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat thd
masalah sumberdaya air;
➢ Kemitraan dengan swasta dan masyarakat;
➢ Melaksanakan program-program untuk memfasilitasi dan
mendorong tumbuh serta berkembangnya kelembagaan
masyarakat dalam pembangunan sumberdaya air (a.l.:
evaluasi dan penilaian organisasi P3A dalam mengelola
irigasi.

41
SEKIAN &
TERIMA KASIH

42

Anda mungkin juga menyukai