Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FINGER PAINTING MELALUI

MEDIA KAPUK RANDU DI KELOMPOK B RA USWATUN HASANAH


KRONTO LUMBANG PASURUAN

MARIA ULFA

AKHMAD MUNIF

PIPIT FIRMANTI

1. Mahasiswa PGPAUD, FKIP, Universitas Terbuka


2. Dosen Pemantapan Kemampuan Profesional PGPAUD, FKIP, Universitas
Terbuka
3. Dosen Karya Ilmiah PGPAUD, FKIP, Universitas Terbuka

Majabae7@gmail.com akh.munif@gmail.com firmantiyuberta@gmail.com

ABSTRAK
Kemampuan anak dalam meningkatkan finger painting masih rendah. Kurang
bervariasinya guru dalam memberikan pembelajaran. Tujuan penelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan kemampuan finger painting melalui media kapuk
randu. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dikelas dan memperbaiki
proses pembelajaran yang dilaksanakan. Data penelitian melalui observasi,
wawancara. Penelitian dilaksanakan dua siklus pada siklus II peningkatan finger
painting melalui media kapuk randu anak anak mengalami peningkatan.
Kata Kunci: Finger Painting, Kapuk Randu.
PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan


dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dan harus dipenuhi,


karena pendidikan dapat membekali diri agar dapat berkembang secara maksimal.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) pada hakikatnya adalah: Pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi dan perkembangan anak
secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek
kepribadian anak. Oleh karena itu, PAUD memberi kesempatan kepada anak
untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal.
Konsekuensinya lembaga PAUD perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat
mengembangkan berbagai aspek perkembangan seperti, kognitif, bahasa, sosial,
fisik, dan motoric”.1

Rentang usia 0-6 tahun adalah usia kritis sekaligus strategi dalam proses
pendidikan dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang
selanjutnya, artinya pada periode ini merupakan periode kondusif untuk
menumbuh kembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan
fisik, bahasa, sosio-emosional dan spiritual termasuk didalamnya kreativitas
belajar.

Adapun manfaat dari Finger Painting yaitu meningkatkan kemampuan


berpikir anak dan membuat anak untuk melakukan kekereatifannya melalui
imajinasi yang ada dalam diri anak, dan Finger Painting dapat melatih keberanian
anak untuk bereksplorasi dengan berbagai macam-macam warna, serta melatih
otot-otot kecil, serta koordinasi mata dan tangan. Dari pendapat diatas penulis
simpulkan bahwa Finger Painting adalah suatu tekhnik menggambar

1
Suyadi, Maulida Ulfah, Konsep Dasar Paud, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015),h. 17

1
menggunakan jari-jari tangan melalui alat cat (warna) yang dibuat dengan bahan
makanan (agar tidak berbahaya bagi anak) yang dituangkan kedalam kertas atau
karton. Kegiatan ini dapat melatih motorik halus anak dan juga kreativitas yang
dimiliki anak.

Berdasarkan hasil observasi di RA Uswatun Hasanah Kronto Lumbang


Pasuruan, peneliti menemui berbagai fenomena yaitu kurangnya kegiatan finger
painting anak ini terlihat bahwa ketika kegiatan dilakukan anak masih kurang
atau sulit mengerti karena kegiatan finger painting belum pernah dilakukan pada
anak-anak. Peneliti mencoba memberikan media disekitar yang bisa di
manfaatkan sebagai salah satu kegiatan finger painting yaitu melalui media kapuk
randu yang merupakan bunga dari pohon yang berasal dari alam, sehingga peneliti
bisa memperbaiki kegiatan finger painting ini untuk kedepannya.

Fokus masalah pada penelitian ini adalah kurangnya kegiatan finger


painting, kurang berkembangnya kegiatan seni, penggunaan media dan sumber
belajar yang belum optimal pada RA Uswatun Hasanah. Penelitian ini dilaukan
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan finger painting anak melalui media
kapuk randu.

Adapun manfaat dari penelitian adalah masukan yang sangat bervariasi


bagi guru anak pendidikan usia dini, terutama bagi peneliti dan bagi anak serta
bagi masyarakat disekitar sekolah sebagai menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang pengembangan finger painting apada anak usia dini.

Permainan Finger Painting merupakan kegiatan menggambar


menggunakan jari yang dilakukan dengan cara megoleskan adonan warna (bubur
warna) dengan jari di atas kertas gambar sehingga menghasilkan suatu hasil karya
yang menarik. Tujuannya yaitu, mengembangkan ekspresi melalui media lukis
dengan gerakan tangan, mengembangkan fantasi, imajinasi, dan kreasi, melatih
otot-otot tangan/ jari, koordinasi otot, dan mata, melatih kecakapan
mengombinasikan warna, memupuk perasaan terhadap gerakan tangan, memupuk
perasaan keindahan.2 Untuk melatih koordinasi tangan dan matanya, selain
2
Lia Istiana, Nurhenti Dorlina Simatupang , dalam Jurnal Pengaruh Permainan Finger
Painting Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Kelompok B Di Paud Melati, Program Studi
kesempatan berlatih menggambar, anda juga dapat melatih si kecil melalui
kegiatan-kegiatan sederhana seperti Finger Painting atau menulis dengan jari
diatas karton. Jari jemari anak menggoreskan cairan warna-warni di atas selembar
kertas.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah berbentuk penelitian tindakan kelas yaitu ragam


penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas dan dilaksanakan oleh guru untuk
memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru. Penelitian
tindakan kelas juga dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan kognitif
anak melalui kegiatan finger painting dengan media kapuk randu, sehingga dapat
meningkatkan mutu pembelajaran sesuai yang diharapkan. Penelitian dapat
dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung dikelas sendiri. Maka
melalui penelitian ini guru akan mencoba memperoleh umpan balik yang
sistematis.

Penelitian tindakan kelas ini juga merupakan suatu penelitian yang


diintegrasi dengan pelaksanaan pembelajaran, dengan melaksanakan penelitian
tindakan kelas, guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan
upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik
pembeljaran serta bahan ajar.

Dalam penelitian ini adalah anak kelompok B RA Uswatun hasanah tahun


pelajaran 2021/2022, yang berjumlah 10 anak. Waktu yang dibutuhkan untuk
penelitian ini selama 2 bulan. Penelitian ini dilakukan dikelas peneliti sendiri yang
menjadi respondenya adalah guru kelas kelompok B. pada penelitian ini adapun
instrument penelitian yang digunakan yaitu format observasi, format wawancara
dan kamera.

PG_PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (diakses pada tanggal 8
November 2022).
Teknik analisis yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan
dari penilaian perkembangan anak dalam melakukan kegiatan Toilet Training
dengan rumusan sebagai berikut :

X=

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

N = Jumlah responden

n = Jumlah jawaban

1, 2, 3, 4 = Bobot/skor yang diberikan

Untuk persentase dan keseluruhan aspek dapat dihitung dengan menggunakan


rumus sebagai berikut :

x=

Keterangan :

x = Nilai rata-rata

= Prosentase masing-masing kriteria

N = Jumlah komponen

Sebagai indicator keberhasilan dalam penelitian ini maka pada akhir


penelitian ini dan pada akhir pembelajaran setiap siklus minimal anak sudah dapat
melakukan kegiatan finger painting, seandainya indicator keberhasilan belum
tercapai, maka dilanjutkan kesiklus selanjutnya.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil observasi pada kondisi awal, siklus I dan siklus II diatas
dapat dilihat peningkatan finger painting anak melalui media kapuk randu pada
table grafik rekapitulasi berikut:
Tabel 1

Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Finger Painting Melalui Media


Kapuk Randu Pada Siklus I

(Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II)

No Aspek Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah Anak 10 Jumlah Anak 10 Jumlah Anak 10

ST T R ST T R ST T R

1 anak dapat 1 3 6 3 4 3 4 5 1
membelah
kapuk randu
% 10% 30% 60% 30% 40% 30% 40% 50% 10%

2 anak dapat 1 2 7 3 3 4 5 4 1
menempelkan
kapuk randu
% 10% 20% 70% 30% 30% 40% 50% 40% 10%

3 Anak dapat 1 2 7 3 4 3 5 4 1
mewarnai
dengan
metode finger
painting
% 10% 20% 70% 30% 40% 30% 50% 40% 10%

Hasil Rata- 1 3,4 7,5 3 4,4 3,8 5,3 5,6 1


rata
% 10% 50% 80% 30% 40% 70% 80% 50% 10%
Grafik 1

Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan Finger Painting Anak Melalui


Media Kapuk Randu Pada Siklus 1

(Kondisi Awal, Siklus 1, Siklus 2)

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, hasil observasi pada kondisi awal dan
tiap-tiap siklus dapat dilihat mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Pada
kondisi awal nilai rata-rata anak sangat tinggi 10 % dan pada siklus I nilai rata-
rata anak sangat tinggi sebesar 30 % serta pada siklus II nilai rata-rata anak
sebesar 80 %. Angka tersebut telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) dan telah mencapai angka indikator keberhasilan yang telah ditetapkan
yaitu 75 %. Berdasarkan analisa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat
disimpulkan, bahwa pada siklus II anak telah mencapai nilai KKM dan penelitian
ini dicukupkan sampai pertemuan ketiga pada siklus II, nilai rata-rata pertemuan
ketiga diperoleh nilai sangat tinggi yaitu 10 %, nilai tinggi 50 % dan nilai rendah
berkurang menjadi 40 % pada pertemuan III siklus II, ini peneliti nyatakan selesai.

Analisis Data Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I masih ada anak yang kurang
menyukai kegiatan finger painting. Hal ini disebabkan karena anak masih ragu-
ragu dalam menempelkan kapuk randu.

Pada siklus II kegiatan finger painting sudah banyak disenangi anak,


berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan sudah banyak anak yang merasa
senang dan mau melakukan kegiatan mengisi pola gambar. Anak dapat belajar
sambil bermain dengan sesungguhnya, sehingga pembelajaran dapat dirasakan
lebih bermakna dan akan lebih cepat dimengerti oleh anak.
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan kondisi awal dan hasil penelitian


peningkatan finger painting anak melalui media kapuk randu di RA Uswatun
Hasanah Kronto Lumbang Pasuruan Pada Kelompok B yang terdiri dari 2 siklus.
Masing-masing siklus dilakukan 3 kali pertemuan terdapat peningkatan yang
cukup baik. Pada kondisi awal diperoleh gambaran tentang peningkatan finger
painting melalui media kapuk randu di RA Uswatun Hasanah.

Setelah melihat kondisi awal tentang peningkatan finger painting anak


peneliti melakukan tindakan untuk memperbaiki peningkatan finger painting anak
melalui kegiatan finger painting. Dalam peningkatan finger painting anak melalui
media kapuk randu peneliti melihat ketelitian anak ketika melakukan kegiatan
yang diinginkan, anak menempel dengan rapi, sabar dan penuh hati-hati ketika
melakukan kegiatan.

Berdasarkan tindakan peneliti Siklus I dan Siklus II dapat diuraikan


keberhasilan melaksanakan peningkatan finger painting anak melalui media kapuk
randu pada aspek penilaian. Untuk mencapai hasil kriteria ketuntasan minimal
(KKM) pada siklus II peneliti merancang pembelajaran yang lebih menarik bagi
anak dalam melakukang kegiatan finger painting guna untuk meningkatkan
kemampuan finger painting yaitu dengan melakukan penggantian bahan yang
akan digunakan seperti pada siklus I memakai bahan kapuk randu dan pada siklus
II diganti lagi dengan kapas ini dimaksudkan supaya anak lebih kreatif dan
membangkitkan semangat anak. Karena bermain anak merasakan kesenangan
kenikmatan dan kebebasan tersendiri salah satunya dengan kegiatan finger
painting

Finger Painting atau menggambar dengan jari adalah tekhnik melukis


dengan jari tangan secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat. Jenis
kegiatan ini dilakukan dengan cara mengoleskan adonan warna (bubur warna)
menggunakan jari tangan di atas bidang gambar. Melukis dengan jari atau finger
painting adalah teknik melukis dengan menggunakan jari tanpa media apapun.
Seni memang bisa dibuat dengan menggunakan bahan apa aja termasuk juga seni
melukis dengan jari-jari tangan.

Peningkatan perkembangan finger painting anak melalui media kapuk


randu tidak akan berhasil tanpa adanya kemampuan guru yang bagus dan tingkat
belajar anak. Hasil obervasi yang dilakukan guru membuktikan terhadap
pembelajaran yang dimiliki tingkat ketetapan yang baik, karena didukung oleh
hasil wawancara.

Pada siklus I terlihat peningkatan finger painting anak melalui kegiatan


media kapuk randu belum meningkatan dengan baik. Ini disebabkan banyak anak
yang kurang percaya diri. Tingkat keberhasilan anak pada siklus ini belum
mencapai nilai yang baik karena pada siklus II ini anak yang memperoleh nilai
rendah berkurang sehingga keberhasilan anak pada aspek ini mencapai 80 %, hasil
rata-rata telah melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 %.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas


dengan menggunakan kegiatan finger painting anak melalui media kapuk randu
terhadap peningkatan pembelajaran pada anak.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disini guru mendapatkan


makna dari penelitian yang sangat berarti yaitu pada hakekatnya anak usia dini
merupakan upaya untuk memberikan stimulasi, membimbing, mengasuh dan
menyediakan kegiatan yang sesuai dengan prinsip pembelajaran di Taman Kanak-
kanak yaitu bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

Diharapkan kepada guru dalam merancang pembelajaran hendaklah guru


memperdalam ilmu dan wawasannya untuk lebih kreatif dalam menggunakan
media pembelajaran supaya menghasilkan anak didik yang lebih baik dalam
meningkatkan kegiatan finger painting.
DAFTAR PUSTAKA

Ulfah, , Maulida. Suyadi. 2015. “Konsep Dasar Paud”, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Istiana, Lia, Dorlina Simatupang, Nurhenti, dalam Jurnal Pengaruh Permainan


Finger Painting Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Kelompok B Di Paud
Melati, Program Studi PG_PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai