Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FILSAFAT

FILSAFAT ILMU PADA PENYAKIT DIGESTIF


DAN HEPATOBILIER
(Hepatocelullar Carcinoma)

  Perkembangan ilmu kedokteran untuk kesejahteraan manusia. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa ilmu kedokteran patologi anatomi bukan cuma sekadar ilmu namun untuk
mendapatkan ilmu spesifik tersebut adalah melalui jenjang pendidikan yang bertingkat.

Aspek Ontologi Pada Ilmu Patologi Anatomi terhadap Hepatocelullar carsinoma

Empat aspek yang penting diketahui mengenai hepatocelullar carsinoma adalah:


1. Etiologi/penyebab
Penyebab hepatocelullar carsinoma diketahui untuk bisa mencegah penyakit yang
menyebabkan manfaat dari ilmu kedokteran untuk dapat disampaikan ke semua orang
yang belum terkena penyakit tersebut sehingga bisa terhindar atau bisa mengurangi
jumlah kasus manusia yang terkena penyakit hepatocelullar carsinoma.
Meskipun penyebab utama suatu hepatocelullar belum diketahui pasti, akan tetapi dari
kasus-kasus yang ada bisa ditemukan beberapa persamaan, yakni berupa riwayat
terkena penyakit infeksi hepar sebelumnya.
2. Patogenesis/ mekanisme perkembangan penyakit
Keberlangsungan hepatocelullar carsinoma mulai dari yang low grade hingga yang
keganasan tingkat lanjut. Selain mengetahui patogenesis yang merupakan aspek
ontologi, mekanisme atau patogenesis ini dalam filsafat ilmu tentu termasuk pada
epistemologi yakni bagaimana penyakit itu berlangsung.
3. Perubahan molekuler dan morfologik
Untuk mengetahui pasti apakah seseorang menderita hepatocelullar carsinoma, dalam
bidang ilmu patologi anatomik yang merupakan salah satu upaya manusia untuk
mengetahui pasti penyakit tersebut adalah adanya perubahan molekuler dan
morfologik dari sel hepar itu sendiri. Hal ini menjadi salah satu nilai dari ilmu
patologi anatomik yakni berguna untuk manusia agar bisa mengetahui pasti
penyakitnya sehingga bisa diobati/diterapi sebagimana mestinya dan juga bisa diatasi
sedini mungkin sebelum menjalar ke organ lain.
4. Perubahan fungsional dan manifestasi klinis
Setiap penyakit termasuk hepatocelullar carsinoma selain merubah morfologi sel
ataupun jaringan, terjadi juga perubahan fungsi dari sel tersebut sehingga
menghasilkan manifestasi/gejala klinis pada penderita. Hal ini jugalah yang membuat
penderita sehingga ada keinginan berobat dan fungsi seorang ahli patologi anatomi
yaitu membantu untuk menentukan derajat penyakit seseorang dan juga pada
penderita yang sedang berobat dapat menentukan apakah efek terapi sudah berfungsi
dengan baik dengan melihat adanya perbaikan pada sel-sel atau jaringan di bawah
mikroskop.

Aksiologi dalam bidang Ilmu Patologi Anatomi


Ilmu Kedokteran Aksiologi adalah cabang filfasat membahas tentang nilai atau teori
tentang nilai, meliputi nilai-nilai yang bersifat normatif dalam
pemberian makna terhadap kebenaran dengan kata lain, aksiologi membahas tentang; etika
dan estetika.

1. Etika yang membahas secara kritis dan sistematis masalah-masalah moral,kajian etika
lebih fokus pada prilaku, norma dan adat istiadat manusia.Franz Magnis Suseno mengartikan
sebagai pemikiran kritis, sistematis danmendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Isi dari pandangan-
pandangan moral ini sebagaimana telah dijelaskan di atas adalah norma-norma, adat,
wejangan dan adat istiadat manusia. Tujuan dari etika adalah agar manusia mengetahui dan
mampu mempertanggungjawabkan apa yang ia lakukan. Dalam hal ini akan dibicarakan
dalam kode etik kedokteran, etika biomedis, etika penelitian dan sebagainya. Termasuk di
dalamnya pada penyakit hepatocelullar carcinoma, terdapat etika yang diserap dalam
penelitian mengenai perkembangan penyakit tersebut.

2. Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang nilai keindahan.
Keindahan mengandung arti bahwa didalam diri segalasesuatu terdapat tujuan dari etika
adalah agar manusia mengetahui danmampu mempertanggungjawabkan apa yang ia lakukan.
Jadi menjadi dokter patologi anatomi harus dapat mempertanggungjawabkan diagnosis
hepatocelullar carsinoma yang dibuat.
Aspek Epistemologi dalam bidang Ilmu Patologi Anatomi terhadap Hepatocelullar
Carsinoma
Dalam menegakkan atau mempertajam diagnosa hepatocelullar carsinoma, maka
diperlukan tahapan/sistem yang dilakukan oleh seorang ahli patologi anatomi. Diawali
dengan adanya permintaan dari klinisi mengenai pemeriksaan terhadap pasien ataupun
jaringan yang diperoleh dari proses operasi.

Macam-macam pemeriksaan patologi anatomi yang dilakukan pada hepatocelullar carsinoma


adalah:
1. Histopatologi: pemeriksaan mikroskopik pada salah satu bagian jaringan yang dicat
menggunakan teknik histologis. Selain menentukan diagnosa hepatocelullar
carsinoma, seorang ahli patologi anatomi juga dituntut untuk bisa menentukan tingkat
keparahan penyakit ini. Baik itu yang masih bagus (well differentiated), moderately
differentiated maupun yang poorly differentiated.
2. Imunohistokimia: menggunakan antibodi untuk mendeteksi keberadaan
danlokalisasi protein spesifik. Teknik ini penting untuk membedakan antaragangguan
dengan morfologi yang mirip dan juga mencirikan sifat-sifatmolekuler kanker
tertentu. Pada pemeriksaan imunohistikimia pada penderita atau jaringan
hepatocelullar carsinoma, dilakukan dengan penandaaan suatu marker, yakni
arginase-1 (ARG-1), Hep Par, AFP, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai