Anda di halaman 1dari 3

Filsafat 

dan Ilmu 
Filsafat secara harfiah berarti upaya nalar untuk memahami suatu fenomena,
secara bahasa, philosophy berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yakni, philo
dan Sophia. Jika digabungkan, kedua kata tersebut akan memiliki arti ”cinta akan
kebijaksanaan. Menurut Harun Nasution, falsafat berasal dari bahasa Yunani
yangtersusun dari dua kata, yakni philein dalam arti cinta dan sophos dalam
artihikmat(wisdom). 
Berdasarkan pola kalimat (kata) tersebut, maka penyebutan kata filsafat
dalam bentuk kata benda seharusnya falsafah atau filsafat. Lebih
lanjut Harun mengatakan bahwa kata filsafat yang banyak digunakan dalam bahasa 
Indonesia, sebetulnya bukan murni berasal dari bahasa Arab falsafah dan juga buka
n murni dari bahasa Barat philosophy. Akan tetapi, kata filsafat ini merupakan
gabungan dari keduanya (bahasa Arab dan Barat). 
Pengetahuan mempunyai makna yang sama dengan knowledge dalam bahasa
Inggris. Dalam hal ini, antara pengetahuan dengan ilmu (science– Inggris)
memiliki perbedaan makna utamanya pada penggunaannya. Menurut al-
Ghazali sebagaimana yang dikutip oleh Cecep Sumarna bahwa, pengetahuan
adalah hasil aktivitas mengetahui, yakni tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam
jiwa sehingga tidak ada keraguan di dalamnya.
Sesungguhnya ilmu lahir dari filsafat, tetapi dalam perkembangannya dan
dengan didukung oleh kecanggihan teknologi, maka perkembangan ilmu
pengetahuan telah mengalahkan perkembangan filsafat. Bahkan wilayah kajian
filsafat seolah menjadi lebih sempit dibandingkan dengan masa awal
perkembangannya dari pada wilayah kajian ilmu. Oleh karena itulah, muncul suatu
anggapan bahwa untuk saat ini, filsafat tidak lagi dibutuhkan bahkan dianggapnya
kurang relevan lagi dikembangkan. Sebab manusia saat ini lebih membutuhkan
ilmu yang sifatnya praktis dari pada filsafat yang terkadang sulit ”dibumikan”.
Lalu pertanyaannya sekarang, benarkah demikian Kartini Kartono (1996) seperti
yang dikutip oleh Cecep Sumarna mengemukakan bahwa ilmu telah menjadi
sekelompok pengetahuan yang terorganisir dan tersusun secara sistematis.

Pandangan filsafat tentang tentang Obstetri ginekologi payudara

Dilihat dari sudut pandang filsafat, kita dapat menjabarkannya menurut


ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Ontologi kesehatan reproduksi adalah bidang area yang bergerak untuk


memahami, mendalami dan mengembangkan pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi dan organ, termasuk penanganan berbagai masalah reproduksi manusia.
Bukan hanya pada tingkat individu tetapi pada tingkat masyarakat. Bidang yang
mengeluti berbagai penyakit system reproduksi dan keganasan murni merupakan
ilmu dari kedokteran.

Ketika penelusuran dilakukan terhadap penyebab infeksi atau keganasan


pada system dan organ reproduksi, maka penelusuran akan dilakukan lebih lanjut
oleh bidang ahli kesehatan lainnya seperti bagaian patologi anatomic. Jelas bahwa
bidang kesehatan reproduksi akan selalu beriringan dengan bidang kesehatan
lainnya untuk dapat hal menegakan diagnosis yang tepat.

Epistemology atau sejarah perkembangan keilmuan dalam menelaah asal


mula dan ruang lingkup suatu ranah pengetahuan yang berupaya menjawab
pertanyaan “ Bagaimana ilmu pengetahuan bisa di bangun “ Dengan kata lain
Epistemology adalah sarana, sumber, metode menggunakan langkah maju menuju
ilmu pengetahuan. Ketika keshatan reproduksi berintegrasi maka hak-hak
kesehatan reproduksi , yang merupakan bagian dari hak-hak azasi manusia
diretifikasi oleh Negara. Mengabaikan hak tersebut akan berdampak pada
munculnya berbagai masalah yang berakar pada kepedulian terhadap masalah
kesehatan.

Aksiologi adalah nilai tujuan pemamfaatan dan penggunaan pengetahuan


untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebutuhan hidup manusia. Kesehatan
reproduksi wanita merupakan ranah terapan keilmuan kedokteran dan kesehatan
yang berkembang dengan dukungan integritas berbagai ranah keilmuan khusunya
di bidang patologi anatomic.

Ketika hak kesehatan telah terpenuhi, berarti harus mencakup hak


mendapatkan mamfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan. Ketika berbagai temuan
ilmu dibidang ilmu patologi anatomic semakin berkembang maka akan tercipta
metode penggunaan alat dan ternik pemeriksaan yang lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai