Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alya Dyah Cahyaning Maharani

NPM / Kelas : 110110210225/Kelas D


Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara
Dosen : Dr. Dewi Kania Sugiharti, S.H. M.H.
Tugas : Perbuatan/Tindakan Hukum Administrasi Negara
Hari, tanggal : Kamis, 27 April 2023

1. Tuliskan arti dari administrasi negara dan bagaimana perbedaan istilah administrasi negara dari segi
hukum dengan administrasi negara dari segi ilmu administrasi negara !
2. Tuliskan pengertian Hukum Administrasi Negara yang saudara fahami dan bagaimana hubungannya
dengan Hukum Tata Negara, Hukum Perdata dan Hukum Pidana !
3. TuliskanapayangdimaksuddenganlapanganHukumAdministrasiKhususdanUmum, serta berikan contoh
kedua hal tersebut !
4. Tuliskan sumber-sumber Hukum Administrasi Negara ! Berikan contoh masing-masing !
5. Tuliskan apa yang dimaksud dengan Hukum Administrasi Negara Heteronom dan
Otonom dan berikan contoh masing-masing minimal 3 (tiga) !
6. Tuliskan dan berikan contoh kewenangan Administrasi Negara yang bersifat atribusi,
delegasi dan mandat !
7. a. Apa yang dimaksud dengan PERBUATAN/TINDAKAN ADM.NEGARA ?
b. Tuliskan jenis-jenis perbuatan/ tindakan tersebut serta berikan masing- masing minimal dua (2) contoh
!
c. Jelaskan apa yang dimaksud Ketetapan Adm. Negara dan jelaskan perbedaannya dengan peraturan !
Tulis macam-macam Ketetapan Adm. Negara itu !
8. a. Apa fungsi sanksi administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan? b. Tuliskan jenis-jenis sanksi
administrasi dan berikan contohnya !
9. Buatlah bagan yang mencakup adanya aturan HAN, Pejabat Administrasi
Negara , dan Wewenang Pejabat dalam bidang penyelenggaraan pendidikan tinggi!
10. Tuliskan kewenangan Pejabat Administrasi Negara, yang bersifat atributif , delegatif dan mandat yang
saudara temukan dalam peraturan perundang- undangan!
11. Tuliskan PERBUATAN/TINDAKAN HUKUM ADM.NEGARA yang dapat dilakukan pejabat
tersebut, yang bersegi publik dan perdata ! Tuliskan argumentasi sdr !
Jawaban
1. Administrasi negara adalah aktivitas pemerintah dalam mengatur dan mengelola negara dan
masyarakatnya. Istilah administrasi negara dalam segi hukum berkaitan dengan aturan-aturan dan
prinsip-prinsip hukum yang mengatur aktivitas administrasi negara, sedangkan dalam segi ilmu
administrasi negara, administrasi negara merujuk pada studi tentang bagaimana aktivitas
pemerintah dilaksanakan dan dikelola.
2. Hukum Administrasi Negara adalah cabang hukum yang mengatur aktivitas pemerintah dalam
mengelola negara dan masyarakatnya. Hubungannya dengan Hukum Tata Negara, Hukum
Perdata, dan Hukum Pidana adalah sebagai berikut:
a. Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur tentang struktur, kekuasaan, dan
fungsi negara, termasuk dalam hal ini adalah aktivitas administrasi negara.
b. Hukum Perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antara individu atau entitas
hukum dalam konteks sipil, sedangkan Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur
tindakan kriminal dan sanksi hukum yang diterapkan terhadap pelanggar.
3. Lapangan Hukum Administrasi Khusus mengacu pada cabang hukum yang mengatur aktivitas
administrasi di bidang tertentu, seperti Hukum Administrasi Kesehatan atau Hukum Administrasi
Keuangan. Sedangkan Lapangan Hukum Administrasi Umum merujuk pada cabang hukum yang
mengatur aktivitas administrasi negara secara umum. Contoh Hukum Administrasi Khusus adalah
UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, sementara contoh Hukum Administrasi Umum adalah
UU No. 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
4. Sumber-sumber Hukum Administrasi Negara dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain:
a. Undang-Undang
b. Peraturan Pemerintah
c. Peraturan Presiden
d. Peraturan Menteri
e. Keputusan Menteri
f. Instruksi Presiden
g. Putusan pengadilan atau arbitrase. Contoh sumber Hukum Administrasi Negara adalah
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Pemerintah No. 54 tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
5. Hukum Administrasi Negara Heteronom adalah hukum yang berlaku dan diatur oleh kekuasaan
lain di luar administrasi negara, seperti kekuasaan legislatif atau kekuasaan yudikatif. Sedangkan
Hukum Administrasi Negara Otonom adalah hukum yang dibuat oleh administrasi negara sendiri.
Contoh Hukum Administrasi Negara Heteronom adalah UU No. 30 tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan, sementara contoh Hukum Administrasi Negara Otonom adalah
Peraturan Menteri Keuangan No. 110/PMK.01/2017 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
6. Kewenangan Administrasi Negara yang bersifat atribusi adalah kewenangan yang diberikan oleh
undang-undang atau peraturan lainnya secara langsung kepada badan atau pejabat tertentu.
Contohnya adalah kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengatur
kebijakan pendidikan nasional. Kewenangan Administrasi Negara yang bersifat delegasi adalah
kewenangan yang diberikan oleh badan atau pejabat yang lebih tinggi kepada badan atau pejabat
yang lebih rendah. Contohnya adalah kewenangan gubernur untuk mengeluarkan peraturan
daerah. Kewenangan Administrasi Negara yang bersifat mandat adalah kewenangan yang
diberikan oleh badan atau pejabat yang lebih tinggi kepada badan atau pejabat yang sama
tingkatannya. Contohnya adalah kewenangan kepala daerah untuk membentuk tim penilai kinerja
pegawai.
7. Berikut penjelasan mengenai PERBUATAN/TINDAKAN ADM. NEGARA
a. Perbuatan/Tindakan Adm.Negara adalah tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh
pihak administrasi negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Jenis-jenis perbuatan/tindakan Administrasi Negara antara lain:
i. Pemberian Izin, seperti izin usaha dan izin lingkungan.
ii. Penetapan, seperti penetapan harga BBM oleh pemerintah.
iii. Pemberian Subsidi, seperti subsidi bahan bakar minyak.
c. Ketetapan Adm. Negara adalah keputusan yang dikeluarkan oleh pihak administrasi
negara untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Perbedaannya dengan peraturan
adalah Ketetapan Adm. Negara hanya mengikat pihak yang bersangkutan dan tidak
berlaku secara umum. Macam-macam Ketetapan Adm. Negara antara lain:
i. Surat Keputusan
ii. Surat Edaran
iii. Surat Pemberitahuan
iv. Surat Kuasa
8. Berikut penjelasan mengenai SANKSI ADMINITRASI
a. Fungsi sanksi administrasi adalah untuk menjaga kedisiplinan dan kepatuhan terhadap
aturan yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan adanya
sanksi administrasi, diharapkan dapat mencegah terjadinya pelanggaran dan menegakkan
aturan yang telah ditetapkan.
b. Jenis-jenis sanksi administrasi antara lain:
i. Teguran: sanksi ini diberikan sebagai peringatan bagi pelanggar aturan untuk
memperbaiki diri. Contohnya adalah teguran tertulis atau lisan dari atasan kepada
bawahannya yang melakukan kesalahan.
ii. Denda: sanksi ini berupa pembayaran uang sebagai bentuk pengganti kerugian
negara akibat pelanggaran yang dilakukan. Contohnya adalah denda terhadap
pelanggar lalu lintas yang tidak patuh terhadap aturan.
iii. Sanksi administrasi non-finansial: sanksi ini berupa pengurangan pangkat,
pembebasan dari jabatan, dan penghentian sementara atau permanen dari jabatan.
Contohnya adalah pencopotan dari jabatan oleh atasan karena melakukan
kesalahan yang berat.
9. Bagan:
Aturan HAN ---> Pejabat Administrasi Negara ---> Wewenang Pejabat dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan tinggi.
10. Contoh kewenangan Pejabat Administrasi Negara yang bersifat atributif, delegatif, dan mandat
dalam bidang pendidikan tinggi:
a. Atributif: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memiliki kewenangan untuk menetapkan
kebijakan nasional dalam bidang pendidikan tinggi.
b. Delegatif: Rektor Universitas diberikan kewenangan untuk mengelola dan mengatur
kegiatan akademik di lingkungan universitas.
c. Mandat: Kepala Dinas Pendidikan memiliki mandat untuk melakukan pengawasan
terhadap perguruan tinggi di daerahnya dan menindaklanjuti jika terjadi pelanggaran.
11. Perbuatan/tindakan hukum administrasi negara yang dapat dilakukan oleh pejabat tersebut antara
lain:
a. Bersegi publik: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dapat menetapkan kebijakan
nasional dalam bidang pendidikan tinggi yang bersifat mengikat bagi seluruh perguruan
tinggi di Indonesia.
b. Bersegi perdata: Rektor Universitas dapat menindaklanjuti jika terdapat mahasiswa yang
melakukan pelanggaran akademik dan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku di universitas tersebut. Argumentasi saya adalah bahwa dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi, terdapat peraturan yang mengatur baik dari sisi publik maupun
perdata. Pejabat administrasi negara yang berwenang dalam bidang pendidikan tinggi
memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan atau perbuatan sesuai dengan
kewenangannya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai