TUGAS AKHIR
FAHRI RIZKI
1801013
PROGRAM STUDY
BUDIDAYA PERKEBUNAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
USULAN PENELITIAN TUGAS AKHIR...........................................................i
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Urgensi Penelitian.........................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................3
1.4. Target Temuan..............................................................................................3
1.5. Kontribusi......................................................................................................3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
2.1. Manajemen....................................................................................................4
2.1.1.Perencanaan (Planning)...........................................................................4
2.1.2. Pengorganisasian (Organizing)..............................................................5
2.1.3. Pelaksanaan (Actuating).........................................................................5
2.1.4. Pengawasan (Controling).......................................................................5
2.2. Panen.............................................................................................................6
2.2.1. Persiapan Panen......................................................................................6
2.2.2. Kriteria Matang Panen............................................................................7
2.2.3. Rotasi Panen...........................................................................................8
2.2.4. Kapveld Panen........................................................................................9
2.2.5. Ancak Panen...........................................................................................9
2.2.6. Angka Kerapatan Panen (AKP) dan Taksasi Produksi.........................10
2.2.7. Organisasi Panen..................................................................................10
2.2.8. Cara Panen............................................................................................11
2.2.9. Pelaksanaan Panen................................................................................12
2.2.10. Alat-alat Panen dan Alat Pelindung Diri (APD).................................12
2.2.11. Basis Borong dan Premi.....................................................................13
ii
2.2.12. Tenaga Kerja Panen............................................................................14
2.2.13. Kapasitas Panen..................................................................................14
2.2.14. Evaluasi Panen....................................................................................14
2.2.15. Transport Panen..................................................................................15
2.3. Kelas Kesesuaian Lahan..............................................................................17
BAB III
METODE PENELITIAN....................................................................................21
3.1. Tempat dan Waktu......................................................................................21
3.2. Metode Penelitian........................................................................................21
3.3. Metode Pengambilan Sampel......................................................................22
3.4. Pengamatan Penelitian................................................................................24
3.5. Tahapan Penelitian......................................................................................25
3.6. Bagan Alur Penelitian.................................................................................26
3.7. Jadwal Penelitian.........................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kelapa sawit merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui berupa lahan
yang subur, tenaga kerja yang produktif, dan sinar matahari yang berlimpah
sepanjang tahun (Pahan 2014). Kelapa sawit sangat berperan penting terhadap
perekonomian masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tanaman kelapa sawit masih
sangat menjanjikan untuk diusahakan baik secara perorangan, swasta maupun
pemerintah di Indonesia. Selain itu, tanaman kelapa sawit juga merupakan sumber
minyak nabati yang penting. Kelapa sawit dapat diolah menjadi minyak sawit
yang dikenal sebagai Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). Setelah
dilepas dari tandan, buah kelapa sawit diolah menjadi dua produk utama: Minyak
Sawit Mentah (CPO), yang diekstrak dari mesocarp atau daging buah, dan
Minyak Inti Sawit (PKO), yang berasal dari biji keras di tengah (Kementerian
Perdagangan. 2016.)
1
proses ini harus di perhitungkan kualitas hasil panen dalam waktu yang tepat
dengan cara yang tepat sebelum di panen. Dan juga proses pasca – panen yang
merupakan proses setelah dilakukannya panen, dimana pada proses ini pemanen
akan membersihkan bekas panen dan mempersiapkan lahan untuk siap tanam bibit
selanjutnya. Sehingga setiap proses ini memiliki kesatuan rangkaian yang cukup
penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hasil panen sekarang maupun
kedepannya (Surya, 2016).
2
Manajemen panen sawit merupakan kegiatan pengelolaan pemanenan sawit agar
tercapai hasil produksi yang maksimal dan menguntungkan. Dalam melakukan
kegiatan panen sering terjadi kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kerja dalam
melakukan panen di lapangan. Kurangnya pengawasan sehingga menyebabkan
panen dilapangan tidak merata. Oleh karena itu pentingnya sistem manajemen
panen dengan perencanaan (Planning), organisasi (Organizing), pelaksanaan
(Actuals), pengawasan (Controling). Sehingga panen menjadi lebih efektif.
Target temuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan aspek sistem
manajemen pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) di PT Langkat
Nusantara Kepong (LNK).
1.5. Kontribusi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tambahan bagi pihak
yang membutuhkan untuk mengetahui manajemen panen dan struktur biaya
panen.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen
2.1.1.Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah fungsi yang sangat vital yang bukan hanya tugas seorang
pemimpin tetapi juga harus melibatkan setiap orang dalam sebuah organisasi guna
menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mencapainya.
Sondang P. Siagian dalam Tanti Prastuti (2014), menjelaskan bahwa:
“Perencanaan (planning) adalah keseluruhan proses perkiraan dan penentuan
secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan”. Secara sederhana dapat
disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses perumusan tentang apa
yang akan dilakukan dan dan bagaimana pelaksanaannya.
4
2.1.2. Pengorganisasian (Organizing)
2.1.3. Pelaksanaan(Actuating)
Menurut George R. Terry dalam Tanti Prastuti (2014) yang dimaksud dengan
pelaksanaan adalah : “Tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota suka
berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan
usahausaha organisasi.” Pelaksanaan dilakukan setelah fungsi perencanaan. Agar
pelaksanaan berjalan sesuai dengan perencanaan maka sangat ditekankan pada
bagaimana cara/strategi seorang pemimpin dalam menggerakkan pegawainya. Hal
ini sangat penting untuk menghindari agar bawahan tidak melaksanakan tugasnya
di bawah tekanan atau paksaan tetapi atas dasar pilihan sadar dengan penuh
tanggung jawab.
2.1.4. Pengawasan(Controling)
5
pengevaluasian untuk menjaga agar seluruh kegiatan tidak melenceng dari tujuan
yang ingin dicapai. Menurut Handoko (2016: 25), pengawasan (controlling)
adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa
rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah
tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba
untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak
terjadi atau terjadi kembali.
2.2. Panen
Panen adalah serangkaian kegiatan memotong Tandan Buah Segar (TBS) yang
sudah masuk kedalam kriteria matang panen dan memotong pelepah, lalu pelepah
dicincang menjadi 3 (tiga) bagian dan di susun di gawangan mati, mengutip
brondolan dan Tandan Buah Segar (TBS) di bawa ke Tempat Pemungutan Hasil
(TPH).
6
Kegiatan pemanenan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengelolaan
perkebunan kelapa sawit. Kegiatan pengelolaan lainnya dari pemilihan benih,
penanaman dan pemeliharaan tanaman, pengaturan panen juga merupakan salah
satu faktor yang penting dalam peningkatan produksi. Keberhasilan panen akan
menunjang pencapaian produktivitas tanaman kelapa sawit. Panen meliputi
kegiatan pemotongan tandan buah matang panen, pengutipan brondolan,
pemotongan pelepah, pengangkutan hasil ke tempat pengumpulan hasil (TPH) dan
pengangkutan hasil ke pabrik (Julianto, 2013).
Kriteria matang panen tergantung pada berat tandan, yaitu untuk berat tandan
lebih dari 10 kg sebanyak 2 berondolan per kilogram tandan, dan untuk berat
tandan kurang dari 10 kg, sebanyak 1 berondolan per kilogram tandan jatuh di
pinggiran/piringan pokok ( Syaputra, 2013)
7
Tabel 2.1 Tingkat Kematangan Tandan Kelapa Sawit.
Derajat
Fraksi Persentase Jumlah Brondolan Kematangan
8
di Indonesia pada umumnya menggunakan rotasi panen 6/7 hari, artinya satu
areal panen dimasuki oleh pemetik tiap 7 hari (Sunarko, 2015).
Rotasi panen di afdeling/kebun diatur dan disesuaikan dengan hari kerja pabrik
yakni sebagai berikut :
1) 6/7:6 adalah hari memanen dengan rotasi 7 hari (senin-sabtu) (biasanya
hanya dilakukan waktu musim panen puncak).
2) 5/7:5 adalah hari memanen dengan rotasi 7 hari (senin-jumat).
Rotasi panen bermanfaat menjaga mutu buah dan kualitas buah yang akan
dipanen. Rotasi panen yang terlalu cepat akan mengakibatkan banyaknya buah
yang tidak bisa dipanen atau penurunan potensi buah (buah trek). Rotasi panen
yang terlalu lambat dapat mengakibatkan tingginya losses seperti buah lewat
matang, buah busuk, dan banyaknya brondolan tidak terkutip.
Rotasi panen adalah selang waktu antara panen yang satu dengan panen
berikutnya pada satu hanca panen. Rotasi panen yang ideal adalah 7 hari (PPKS,
2016). Kegiatan pemanenan memerlukan rotasi panen untuk mengetahui berapa
hari dalam satu minggu kegiatan panen harus dilakukan.
Kapveld adalah luas areal panen harian yang dibagi menjadi beberapa blok. Setiap
afdeling dibagi menjadi lima kaveld panen jika standar rotasi panen 5/7.
Penomoran kapveld harus menggunakan huruf romawi, yakni kapveld I, kapveld
II, kapveld III, kapveld IV, kapveld V dan kapveld VI. Luas setiap kapveld di
Afdeling II berbeda-beda. Perbedaan ini ditentukan oleh jam kerja dan situasi
areal (topografi, tanaman produktif, dan potensi produksi).
9
Ancak panen adalah luasan yang menjadi tanggung jawab pemanen, terdiri dari
dua ancak yaitu :
1) Ancak tetap : pada sistem ini pemanen dan areal panen tetap. Areal panen
biasanya berbukit sampai berlereng curam atau letaknya terpencil. Sebagai
contoh blok A=16 ha; ada 50 baris dipanen oleh 5 orang. Orang ke I
memanen baris 1-10, orang ke II baris 11-20 dan seterusnya.
2) Ancak giring : pada sistem ini pemanen secara bersama-sama memanen di
1 blok. Satu orang pemanen memanen tiap 2 baris (1 gawangan).
Kemudian berpindah kebarisan yang belum dipanen, dan seterusnya
sampai selesai 1 blok dan pindah ke blok lain.
10
2.2.7. Organisasi Panen
produksi yang dibantu oleh krani produksi, serta bekerja sama dengan kerani cek
sawit dalam pengecekan hasil panen. Krani produksi memiliki tugas untuk
berkoordinasi dengan kerani transport untuk menentukan kebutuhan dump truck,
membuat laporan hasil panen harian, dan membantu kerani I dalam mengelola
administrasi produksi harian, mingguan, dan bulanan. Krani transpor memiliki
tugas untuk bertanggung jawab terhadap buah yang telah dipanen sampai buah
sampai ke PKS.
11
kelapa sawit yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
1) Semua tandan yang telah matang panen harus dipanen, jangan ada
yang tertinggal di pohon atau di piringan.
2) Untuk tanaman yang masih rendah, gagang tandan di potong
dengandodos, sedangkan untuk tanaman yang sudah tinggi gagang
tandan di potong dengan egrek yang bertangkai panjang. Sebelum
tandan dipotong, pelepah daun yang menyangga buah sebaiknya
dipotong terlebih dahulu. Pelepah daun dipotong sependek mungkin.
3) Pelepah daun yang jatuh dipotong tiga dan ditaruh digawangan
dengan posisi terlungkup.
4) Tandan buah hasil panen diletakkan di piringan menghadap ke jalan pikul.
Buah yang lepas dikumpulkan dan diletakkan terpisah dari tandannya.
5) Gagang tandan yang masih panjang dipotong sependek mungkin.
6) Tandan buah dikumpulkan padatempat pengumpulan hasil (TPH), disusun
5.
7) 10 tandan per baris, gagangnya menghadap ke atas. Brondolan
disatukan dan dimasukkan ke dalam karung.
8) TPH sebaiknya dilapisi karun goni/plastik agar TBS tidak kotor.
Alat panen dan alat pelindung diri memiliki peranan penting untuk memperlancar
kegiatan panen. Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Dodos
12
2) Egrek
3) Angkong
4) Karung
5) Gancu
6) Kapak
Dari semua alat tersebut berdasarkan fungsinya adalah untuk memotong buah,
memuat buah ke pengangkutan, dan mengangkut buah ke TPH. Pemanenan di
areal tanaman muda menggunakan dodos sebagai alat pemotong TBS pada
tanaman berumur ≤ 8 tahun, kapak sebagai alat pemotong gagang TBS agar
terlihat rapi, gancu sebagai alat pengangkut TBS dari pohon ke angkong, angkong
sebagai alat pengangkut TBS ke TPH, sedangkan karung untuk membawa
brondolan yang berserakan di piringan dan di bawa ke TPH disusun bersama
TBS. Sedangkan pada areal tanaman dewasa menggunakan egrek sebagai alat
pemotong TBS pada tanaman berumur > 8 tahun.
Penggunaan APD merupakan salah satu kewajiban semua karyawan. Manfaat dari
penggunaan APD untuk menghindari dan memperkecil dari kemungkinan
kecelakaan yang akan terjadi terhadap karyawan. Perlengkapan APD yang terdiri
dari :
1) Helm
2) Kaca mata
3) Sarung tangan
4) Sepatu boot
Dan itu digunakan di saat memanenan sedang berlangsung.
Basis borong adalah jumlah kilogram tandan yang harus diseselaikan dalam 1 hari
kerja oleh tiap-tiap pemanen. Besarnya kapasitas panen dan basis borong
ditentukan oleh umur tanaman, keadaan buah (kerapatan panen), topografi areal.
Semakin sulit pelaksanaan panen basis borongnya diturunkan.
13
Premi merupakan bayaran lebih yang diberikan perusahaan karena pegawai harus
bekerja lebih keras untuk berbagai keadaan atau kondisi kerja yang kurang
nyaman. Pegawai mendapat premi karena pegawai tersebut bekerja melebihi
waktu kerja normal atau lembur, kerja saat hari libur, atau karena Universitas
Sumatera Utara 12 prestasi kerja dan produktivitas pegawai dalam bekerja. Premi
adalah pendapatan yang diperoleh pekerja apabila telah melampaui batas
ketentuan yang ditetapkan pengusaha/perusahaan (Arsyad.S, 2016).
Pembuatan dan penetapan sistem premi panen harus didasarkan pada biaya potong
buah per kg TBS (Tandan Buah Segar) sesuai anggaran tahun berjalan dan sistem
premi sebelumnya. Besaran premi potong buah diusahakan tetap sesuai dengan
anggaran, tetapi tetap menarik bagi pemanen.
Tenaga kerja panen merupakan hal penting yang harus dipersiapkan dalam
perkebunan kelapa sawit. Penyediaan tenaga kerja panen yang tepat akan
menunjang kelancaran kegiatan panen dan produksi yang maksimal. Jumlah
tenaga kerja panen yang tepat dalam perkebunan kelapa sawit disesuaikan dengan
standar yang ditentukan oleh perusahaan. Tenaga kerja panen di bagi menjadi
beberapa kemandoran untuk memudahkan pembagian hanca panen serta
pengawasan pada saat panen.
( )
ton
ha
Luas rata−rata per seksi × Produktivitas ×1000
hk ..............(2)
TKPanen=
kg
Kapasitas Pemanen( )
HK
14
Kapasitas panen adalah jumlah tonase buah yang dapat dipanen oleh pemanen
dalam seharinya. Nilai kapasitas panen dari setiap pemanen antar tiap-tiap
kemandoran akan menunjukkan apakah tenaga pemanen sudah terdistribusi
dengan baik atau belum.
Evaluasi panen adalah kegiatan pemeriksaan terhadap mutu panen dari pemanen
baik itu mutu buah hasil panen maupun mutu hanca pemanen. Evaluasi panen
dilakukan setiap harinya oleh mandor panen, mandor I, krani produksi dan field
assistant.
Mutu Buah. Pemeriksaan mutu buah dilakukan pada saat kegiatan panen
berlangsung di tempat pengumpulan hasil (TPH) yang dilakukan dengan cara
menghitung buah mentah (unripe), matang (ripe), lewat matang (over ripe),
tandan busuk dan janjang kosong (empty bunch). Data yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan standar perusahaan.
Evaluasi panen di lapangan dan di TPH. Kesalahan yang terjadi diberi sangsi
berupa pengurangan nilai maupun denda sesuai ketentuan yang berlaku.
Pemeriksaan di lapangan yaitu :
1) Tandan matang tidak di panen.
2) Tandan dipanen tidak dikumpul.
3) Brondolan tertinggal di piringan/gawangan pasar pikul.
4) Pelepah tidak disusun.
Pemeriksaan di TPH yaitu :
1) Tandan mentah.
2) Tangkai tandan.
3) Susunan dan kebersihan tandan.
4) Kebersihan brondolan.
15
5) Buah busuk.
Transport TBS merupakan mata rantai dari proses produksi diperkebunan kelapa
sawit. Ada empat hal yang menjadi sasaran kelancaran transport buah yaitu
menjaga agar asam lemak bebas (ALB) produksi harian 2-3 %, kapasitas
atau kelancaran pengolahan di pabrik, keamanan TBS di lapangan, dan
biaya (Rp/kg TBS) transport yang minimum. Menurut Setyamidjaja (1991)
buah kelapa sawit yang sudah matang dan masih segar hanya mengandung
0.1 % asam lemak. Tetapi buah-buah yang sudah memar atau pecah dapat
mengandung asam lemak bebas sampai 50 %, hanya dalam waktu beberapa
jam saja. Oleh karena itu, pengangkutan tandan buah segar (TBS) sangat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari TBS.
Tandan buah segar yang telah dipanen harus secepatnya segera diangkut ke pabrik
kelapa sawit (PKS) dan diolah agar kualitas minyak yang didapatkan baik. Tujuan
pengelolaan transportasi TBS yaitu meningkatkan kualitas TBS dengan tidak
adanya buah restan lebih dari 24 jam sehingga menjaga asam lemak bebas (ALB)
produksi harian hanya berkisar pada 2˗ 4%. Buah yang telah dipanen segera
disusun rapi di TPH dan diangkut menggunakan dump truck (DT). Kebutuhan alat
transportasi dapat ditentukan dengan mengetahui kerapatan panen dan taksasi
terlebih dahulu.
Standar angkutan TBS adalah :
1) Alat angkut pada umumnya adalah truk.
2) Buah sawit segar diangkut paling lambat 48 jam setelah panen, setelah
panen terkecuali terdapat permasalahan infrastruktur.
3) Dalam hal ini seluruh komponen termasuk koperasi harus mencari
alternatif jalan keluar.
4) Brondolan yang terdapat dalam TPH harus dimuat, baik yang sudah
dikumpul pemanen maupun yang membrondol di TPH.
5) Janjang kosong tidak boleh dimuat, buah yang kurang dari 3 Kg ditinggal.
16
6) Sanksi angkutan diberlakukan yaitu berupa teguran, pemotongan
pembayaran, hingga pencabutan kontrak apabila sudah dinilai tidak
mengikuti atau mengindahkan isi perjanjian kontrak kerja.
Kesesuaian Lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk suatu
penggunaan tertentu. Menurut Winarso. S (2015), kesesuaian lahan adalah
kecocokan suatu lahan untuk tipe penggunaan lahan (jenis tanaman dan tingkat
pengelolaan) tertentu. Sedangkan menurut Sitorus Kesesuaian lahan adalah
penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan
tertentu. Kelas kesesuaian suatu areal dapat berbeda tergantung daripada tipe
penggunaan lahan yang sedang dipertimbangkan (Wijaya, I.G.A, 2015).
Penggunaan lahan termasuk dalam komponen sosial budaya karena penggunaan
lahan mencerminkan hasil kegiatan manusia atas lahan serta statusnya (Silalahi.
A, 2016).
Kerangka dari sistem klasifikasi kesesuaian lahan ini terdiri dari empat kategori,
yaitu:
17
1. Order : keadaan kesesuaian secara global
2. Kelas : keadaan tingkatan kesesuaian dalam order
3. Sub-Kelas : keadaan tingkatan dalam kelas didasarkan pada jenis
pembatas atau macam perbaikan yang harus dijalankan.
4. Unit : keadaan tingkstan dalam sub kelas didasarkan pada sifat
tambahan yang berpengaruh dalam pengelolaannya.
Kesesuaian lahan pada tingkat ordo menunjukan tentang sesuai atau tidaknya
lahan untuk suatu penggunaan tertentu, sehingga dibagi menjadi dua, yaitu :
18
daripada lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor pembatas
pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya bantuan atau
campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak swasta.
d) Kelas N1 : Tidak Sesuai Pada Saat Ini (Currently not Suitable) Lahan
mempunyai pembatas yang sangat berat, tetapi masih memungkinkan
untuk diatasi, hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan
sekarang ini dengan biaya yang rasional.
e) Kelas N2 : Tidak Sesuai Permanen (Currently not Suitable) Lahan
mempunyai pembatas yang sangat berat sehingga tidak mungkin untuk
diragukan lagi suatu penggunaan yang lestari.
19
Tabel 2.1 kriteria keseuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit pada tanah mineral
N Intensitas Faktor Pembatas
o Karekteristik lahan Simbo Tanpa (0) Ringan (1) Sedang (2) Berat (3)
l
1. Curah hujan (mm) H 1.750- 1.750-1.500 1.500-1.250 <1.250
3.000 >3.000
2. Bulan kering
(<60mm) K <1 1-2 2-3 >3
3. Ketinggian (mdpl) I 0-200 200-300 300-400 >400
4. Bentuk Berombak- Bergelombang Berbukit-
wilayah/kemiringa W Datar- bergelomban -berbukit 15- bergunun
n lereng (%) beromba g 8-15 30 g >30
k <8
5. Batuan
dipermukaan dan B <3 3-15 15-40 >40
didalam tanah (%)
6. Kedalaman efektif S >100 100-75 75-50 <50
(cm)
Lempung Liat, Liat Pasir Liat
Berdebu, Berpasir, Berlempung, Berat,
Lempung Lempung Debu Pasir
7. Tekstur tanah T Liat Berpasir,
Berpasir, Lempung
Lempung
Liat
Berdebu,
Lempung
Berliat
Sangat
Agak Cepat,
8.
Kelas drainase D Baik, terhambat, Cepat, Sangat
Terhamba
20
Sedang Cepat Terhambat ,
Tergenan
g
9. Kemasaman tanah A 5,0-6,0 4,0-5,0, 6,0- 3,5-4,0, 6,5- <3,5
(pH) 6,5 7,0 >7,5
(sumber : buana at el (2003)
BAB III
METODE PENELITIAN
21
Dengan menggunakan metode deskriptif peneliti menganalisa data yang di
kumpulkan berupa kata-kata, dan gambar. Data tersebut berasal dari hasil
wawancara yang menggunakan kuesioner, catatan lapangan, foto, dan vidio,
metode deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang sistem
manajemen panen pada tanaman kelapa sawit.
A A A
M M M
22
K K K K K K K K K
Keterangan :
AK : Asisten kepala
A : Asisten
M : Mandor panen
K : Karyawan
Pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini yaitu dengan cara studi
lapangan (field research). Studi lapangan merupakan pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mendatangi langsung ketempat objek penelitian,
pengumpulan data dilakukan dengan terjun dan melihat langsung dilapangan.
Adapun data yang di ambil adalah :
1) Kuisioner
23
2) Interview (wawancara)
3) Dokumentasi
24
3.6. Bagan Alur Penelitian
Survey Lokasi
Penyusunan Proposal
Proses Perizinan
Pelaksanaan
penelitian
Analisa Data
Kuesioner
Pembahasan
Kesimpulan
25
Selesai
Bulan
No Jenis kegiatan
7 8 9 3 4 5 6 7 8 9
.
1. Pembuatan proposal
2. Seminar proposal
3. Melakukan
kunjungan kebun
4. Pengamatan dan
pengambilan data
5. Analisa data
7. Seminar Tugas
Akhir
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Adhri Zul Harahap. 2018. Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) di Kebun Sei Lukut, Siak, Riau Harvesting Management of Palm Oil
(Elaeis guineensis Jacq.) Sei Lukut Estate, Siak, Riau. Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor, Volume 6 Nomor 1 ; halaman 131-139.
Anggraini R., Rosyani., Aulia F. 2016. Dampak Usahatani Kebun Kelapa Sawit
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Ilmiah Sosio Eknomika Bisnis
Jambir.
28
Apriyanti I. 2019. “Analisis Efisiensi Produksi Kelapa Sawit Di Kebun PTPN IV
Sumatera Utara”. Journal of Agribusiness Sciences. Sumatera Utara.,
29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner untuk asisten
1. Identitas Responden
Nama Lengkap : ...............................................................................
Umur :...............................................................................
Jenis Kelamin : ...............................................................................
Alamat : ...............................................................................
No. Telp/HP : ...............................................................................
Pekerjaan/Jabatan : ...............................................................................
2. Pertanyaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :
A. Umum
1. Menurut anda apa pengertian manajemen perkebunan?
2. Bagaimana sistem manajemen panen dikebun ?
3. Seberapa penting dan berpengaruh manajemen panen ?
4. Kenapa dikebun ada manajemen panen ?
5. Bagaimana alur perintah untuk asisten,mandor ke karyawan ?
B. Planning
a. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
1. Apa itu RKAP ?
2. Apa fungsi RKAP di kebun ?
3. Bagaimana cara menyusun Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP) ?
4. Kapan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dibuat ?
5. Siapa yang membuat RKAP ?
30
6. Apakah RKAP salah satu manajemen perusahaan terpenting ?
alasannya.
b. Sistem organisasi
1. Apa tugas anda sebagai seorang asisten ?
2. Bagaimana pendekatan anda dengan mandor ?
3. Bagaimana pendekatan anda dengan karyawan ?
4. Bagaimana pendekatan anda dengan manajer ?
5. Bagaimana pendekatan anda dengan askep ?
6. Bagaimana sistem organisasi di kebun ini ?
7. Apakah sistem organisasi berpengaruh pada manajemen
panen ?
c. Standart Operasional Perusahaan
1. Apa SOP menurut anda ?
2. Siapa yang mebuat dan bertangung jawab atas tugas ini ?
3. Bagaimana pendapat anda tentang SOP di pemanenan ?
4. Apa pengaruh SOP dalam bekerja memanen ?
C. Organisasi
a. Tugas pokok
1. Bagaimana cara kerja anda di lapangan dalam memanajemen
panen di kebun ?
2. Apakah anda selalu memperhatikan karyawan anda bekerja di
panen ?
3. Siapa yang anda percaya untuk melihat karyawan sedang
bekerja ? kenapa?
4. Apa yang harus ditingkatkan dalam kinerja anda sendiri untuk
pekerjaan panen ?
31
b. Rotasi
1. Siapa yang menentukan rotasi dalam panen ?
2. Apa pentingnya rotasi panen di kebun ?
3. Dalam panen, berapa kali di lakukan panen ?
4. Bagaimana cara mengatasi rotasi yang tidak berjalan dengan baik
dalam memanen ?
5. Apa sebab dan akibat tidak berjalannya rotasi panen ?
c. Tenaga kerja
1. Bagaimana cara mengatur tenaga kerja panen ?
2. Berapa tenaga kerja yang dipakai dalam memanen ?
3. Apa yang menjadi kendala dalam mengatur tenaga kerja ?
d. Upah
1. Apa yang dimaksud upah untuk pekerja ?
2. Bagaimana cara menghitung upah pekerja ?
3. Apakah dalam memanen ada premi ?
4. Berapa upah yang didapat untuk pekerja panen ?
e. Cara bekerja
1. Bagaimana cara meminta mobil angkut TBS ke gudang ?
2. Apakah alat kerja panen ini disediakan oleh afdeling atau
membawa alat kerja sendiri ? alasannya?
3. Alat panen yang digunakan disini jenis apa ?
4. Apakah tenaga kerja wajib menggunakan APD sesuai dengan
SOP yang ada ?
5. Bagaimana tata cara memanen dengan baik ?
D. Actuating
a. Memotivasi
1. Apakah rapat di lakukan setiap hari?
2. Apa tujuan di lakukan apel pagi setiap hari?
3. Apakah anda mengikuti apel pagi setiap hari ?
4. Bagaimana anda memotivasi karyawan agar dapat bekerja
dengan target?
32
5. Apakah anda harus membantu karyawan anda dalam bekerja
saat dilapangan, untuk meciptakan pendekatan kepada
karyawan ?
b. Pengendalian
1. Apakah ada rewards dari perusahaan untuk karyawan yang
berprestasi?
2. Apakah anda memberi rewards untuk karyawan yang
berprestasi?
3. Berbentuk apa rewards dari perusahaan dan dari anda?
4. Apakah rewards yang di beri membuat karyawan lebih giat lagi
dalam bekerja ? alasannya.
5. Apa yang menjadi tolak ukur agar mendapatkan rewards ?
E. Controling
1. Apa saja yang menjadi penghambat dalam melaksanakan
kegiatan memanen dikebun?
2. Bagaimana upaya penanganan adanya masalah-masalah panen
yang terjadi dilapangan?
3. Berapa kali audit dilakukan dalam setahun?
4. Bagaimana sistem audit dilakukan?
5. Apakah anda melakukan evaluasi kerja bersama mandor setelah
selesai pekerjaan ?
6. Siapa yang mengontrol jumlah persediaan di gudang ?
7. Bagaimana prosedur pengecekan areal yang sudah dilakukan
pemanenan ?
8. Bagaimana anda mengawasi anggota dalam bekerja ?
33
Lampiran 2 : Kuesioner untuk mandor
1. Identitas Responden
Nama Lengkap : ...............................................................................
Umur :...............................................................................
Jenis Kelamin : ...............................................................................
Alamat : ...............................................................................
No. Telp/HP : ...............................................................................
Pekerjaan/Jabatan : ...............................................................................
1. Pertanyaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :
A. Planning
a. Rencana Kerja
1. Bagaimana anda merencanakan kerja untuk besok hari ?
2. Bagaimana membuat buku untuk harian kerja ?
3. Bagaimana cara menyusun harian kerja dalam panen?
4. Bagaimana anda mengatur jumlah tenaga kerja yang kurang
untuk panen ?
5. Bagaimana anda mengatur rotasi kerja ? Apa yang harus di
rencanakan ?
6. Bagaimana cara melihat populasi TBS yang ada di lapangan ?
b. Sistem organisasi
1. Bagaimana sistem organisasi di kebun ini ?
2. Apakah adanya sistem organisasi dalam panen dapat
berpengaruh pada produksi ?
34
3. Apakah tenaga kerja wajib menggunakan APD sesuai dengan
SOP yang ada ?
c. Standart Operasional Perusahaan
1. Apa SOP menurut anda ?
2. Apakah dalam bekerja harus mengikuti sesuai SOP ?
3. Bagaimana tanggapan anda jika ada pekerja yang tidak
memakai APD sesuai dengan SOP yang dibuat ?
B. Organisasi
a. Tugas pokok
1. Apa tugas anda sebagai mandor ?
2. Bagaimana cara kerja anda di lapangan dalam memanen ?
3. Hal apa yang harus di perhatikan dalam memanen ?
b. Rotasi
1. Siapa yang menentukan rotasi dalam pemanenan ?
2. Apa pentingnya rotasi panen di kebun ?
c. Tenaga kerja
1. Bagaimana cara mengatur tenaga kerja panen ?
2. Berapa tenaga kerja yang dipakai dalam memanen ?
3. Apa yang menjadi kendala dalam mengatur tenaga kerja ?
d. Upah
1. Bagaimana cara menghitung upah pekerja ?
2. Apakah dalam panen ada premi ?
3. Berapa upah yang didapat untuk pekerja panen ?
4. Apakah upah di bayar sesuai berapa hk/ha yang didapat atau
upah dibayar perhari ?
e. Cara bekerja
1. Bagaimana cara meminta mobil pengangkut TBS di gudang ?
2. Bagiamana sistem pengancakannya ?
3. Alat panen yang digunakan disini jenis apa ?
35
C. Actuating
a. Memotivasi
1. Apakah anda mengikuti rapat di setiap hari?
2. Apa tujuan di lakukan apel pagi setiap hari?
3. Apakah anda mengikuti apel pagi setiap hari ?
4. Bagaimana anda memotivasi karyawan agar dapat bekerja
dengan target?
5. Apakah anda harus membantu karyawan anda dalam bekerja
saat dilapangan, untuk meciptakan pendekatan kepada
karyawan ?
b. Pengendalian
1. Berbentuk apa rewards dari perusahaan?
2. Apakah rewards yang di beri membuat karyawan lebih giat lagi
dalam bekerja ? alasannya.
3. Apa yang menjadi tolak ukur agar mendapatkan rewards ?
D. Controling
1. Apa saja yang menjadi penghambat dalam melaksanakan
kegiatan panen dikebun?
2. Bagaimana upaya penanganan adanya masalah-masalah panen
yang terjadi dilapangan?
3. Berapa kali audit dilakukan dalam setahun?
4. Apa fungsi dilakukan pengawasan ?
5. Bagaimana anda mengawasi anggota dalam bekerja ?
36
Lampiran 3 : Kuesioner untuk karyawan
2. Identitas Responden
Nama Lengkap : ...............................................................................
Umur :...............................................................................
Jenis Kelamin : ...............................................................................
Alamat : ...............................................................................
No. Telp/HP : ...............................................................................
Pekerjaan/Jabatan : ...............................................................................
3. Pertanyaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :
A. Planning
1. Bagaimana pembagian kerja karyawan ?
2. Apa yang di persiapkan untuk pekerjaan besok?
B. Organisasi
1. Bagaimana sistem kerja dikebun ?
2. Berapa lama anda bekerja dalam sehari ?
3. Apa anda bekerja di bagian memanen saja ?
4. Apa yang harus anda tingkatkan dalam kinerja anda sendiri untuk
pekerjaan panen ?
5. Apakah anda membantu melangsir buah kelapangan ?
6. Apakah anda memahami teknis pekerjaan memanen ?
7. Apakah anda pernah kena teguran dalam bekerja ? alasannya?
37
C. Actuating
1. Motivasi seperti apa yang didapat saat apel pagi ?
2. Apakah anda mengikuti apel pagi membuat anda jadi semangat
bekerja ?
3. Bagaimana memberi semangat pada diri anda sendiri ?
D. Controling
38