Anda di halaman 1dari 5

PERAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASINYA

PADA ABAD 21

Ella Noor Apriani


Email: 2010111220030@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang dilakukan untuk
mengatur kegiatan interaksi antara peserta didik, pendidik, dan atau media/sumber belajar
sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai (Susanto, 2014: 94). Adapun
keterkaitan antara perencanaan pembelajaran sejarah dengan strategi pembelajaran sejarah
yaitu, perencanaan yang baik akan mempengaruhi kegiatan pembelajaran, sementara untuk
mengetahui kualitas pembelajaran harus dilakukan evaluasi pembelajaran dan hasil evaluasi
merupakan bahan pertimbangan untuk menyusun perencanaan pembelajaran selanjutnya
dan strategi pembelajaran sejarah sebagai rancangan suatu perencanaan dalam
pembelajaran yang digunakan untuk mengatur kegiatan interaksi dengan peserta didik,
pendidik, dan atau media sebagai sumber belajar sehingga tujuan dalam suatu pembelajaran
yang telah ditetapkan dapat tercapai (Rahmadaniyah, 2021: 2). Pada abad 21 proses
pembelajaran sejarah bertujuan untuk mengembangkan daya pikir kritis, kreatif,
komunikasi efektif pada peserta didik.

PENDAHULUAN
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang dilakukan untuk
mengatur kegiatan interaksi antara peserta didik, pendidik, dan atau media/sumber belajar
sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai (Susanto, 2014: 94). Agar
sebuah pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih efektif, maka para guru memerlukan
sebuah strategi yang cocok guna mendukung proses pembelajaran. Strategi pembelajaran
berperan sangat penting untuk menciptakan sebuah pembelajaran yanglebih efektif agar
membuat para siswa lebih tertarik. Strategi dan metode pengajaran merupakan salah satu
komponen di dalam sistem pembelajaran, tidak dapat dipisahkan dari komponen yang

1
lain yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tujuan pembelajaran, materi ajar, peserta
didik, fasilitas, waktu, dan guru (Junaidah, 2015).

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SIKLUS PEMBELAJARAN


Adapun keterkaitan antara perencanaan pembelajaran sejarah dengan strategi
pembelajaran sejarah yaitu, perencanaan yang baik akan mempengaruhi kegiatan
pembelajaran, sementara untuk mengetahui kualitas pembelajaran harus dilakukan evaluasi
pembelajaran dan hasil evaluasi merupakan bahan pertimbangan untuk menyusun
perencanaan pembelajaran selanjutnya dan strategi pembelajaran sejarah sebagai rancangan
suatu perencanaan dalam pembelajaran yang digunakan untuk mengatur kegiatan interaksi
dengan peserta didik, pendidik, dan atau media sebagai sumber belajar sehingga tujuan
dalam suatu pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai (Rahmadaniyah, 2021: 2).
Menurut Joyce et al (2016), Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas
atau yang lain. Menurut Hamzah (2008), Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran adalah suatu titik
tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum
berdasarkan cakupan teoritik tertentu (Sanjaya, 2009). Strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat
memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Gerlach & Ely, 1980). Apabila antara
pendekatan, strategi, metode pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang
utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.

PEMBELAJARAN SEJARAH ABAD 21


Pembelajaran sejarah Abad 21 tidak lagi menggunakan pembelajaran secara
tradisional, dimana sejarah hanya dipelajari melalui hafalan dan ingatan. Pada abad
21 proses pembelajaran sejarah bertujuan untuk mengembangkan daya pikir kritis,
kreatif, komunikasi efektif pada peserta didik. Untuk mengembangkan keterampilan
abad 21 dalam pembelajaran Sejarah, diperlukan model pembelajaran yang dapat
menghubungkan materi pembelajaran Sejarah dengan kehidupan nyata peserta didik,
terutama terhadap permasalahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Selain itu,
model pembelajaran dalam bingkai pendidikan abad 21 adalah model pembelajaran yang di
dalamnya terdapat proses pengumpulan dan analsis data, pemecahan masalah, dan

2
kolaborasi. Beberapa model yang memiliki orientasi ke arah keterampilan tersebut antara
lain Problem Based Learning, Project Based Learning, Discovery Learning, dan Inquiry
Learning; 2) Untuk mendukung keterampilan abad 21, diperlukan perubahan dari materi
yang bersifat text menjadi materi ajar yang berbasis website. Dari segi isi, materi ajar
berbasis masalah sosial dan berbasis nilai, menjadi penting untuk dikembangkan. (Melynia,
2021).
Peran teknologi pendidikan dalam pembelajaran daring di masa pandemic COVID-
19 diantaranya sebagai berikut: (1) teknologi pendidikan sebagai alat pendukung desain
pengetahuan, (2) teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk mencari tahu
pengetahuan yang mendukung peserta didik, (3) teknologi pendidikan sebagai media dalam
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan argumen, (4) teknologi pendidikan
mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, (5) teknologi
pendidikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pendidikan. (Salsabila et al, 2020:
193)
Sebagai perangkat lunak atau software, teknologi berperan besar dalam
pembelajaran terutama di situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Teknologi memberikan
kemudahan kepada pendidik serta peserta didik dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.
Berbagai macam platform disediakan dengan maksud mempermudah pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh, diantaranya mempermudah pendidik dalam melakukan penilaian
terhadap peserta didik meskipun tidak dilakukan secara tatap muka langsung, dengan
memanfaatkan berbagai platform seperti, google document sebagai media dalam
melakukan forum diskusi online, melakukaan submit ujian melalui google form, serta
pengadaan kuis melalui website ataupun aplikasi. Teknologi juga membantu peserta didik
dalam memperoleh materi-materi pelajaran yang kemungkinan tidak di peroleh selama
pembelajaran jarak jauh berlangsung dengan mengakses berbagai macam website serta
aplikasi seperti, edutafsi.com, wolframalpha.com, slide share, inspigo dan masih banyak
lagi. Selain itu teknologi juga berperan dalam meningkatkan kreativitas pendidik maupun
peserta didik, pendidik dapat berinovasi dalam penyampaian materi pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai situs media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan lain
sebagainya. Sama halnya dengan pendidik, peserta didik dapat memanfaatkan berbagai
situs media sosial dalam memenuhi tugas yang diberikan. Dalama hal ini teknologi dapat
memberikan manfaat dalam menunjang keberhasilan pembelajaran daring di tengah
pandemi seperti saat ini. (Salsabila et al, 2020: 193)

SIMPULAN
Agar sebuah pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih efektif, maka para guru
memerlukan sebuah strategi yang cocok guna mendukung proses pembelajaran. Apabila
antara pendekatan, strategi, metode pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan
yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran. Peran teknologi pendidikan dalam pembelajaran daring di masa pandemic
COVID-19 diantaranya sebagai berikut: (1) teknologi pendidikan sebagai alat pendukung

3
desain pengetahuan, (2) teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk mencari tahu
pengetahuan yang mendukung peserta didik, (3) teknologi pendidikan sebagai media dalam
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan argumen, (4) teknologi pendidikan
mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, (5) teknologi
pendidikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pendidikan. (Salsabila et al, 2020:
193)

REFERENSI

Afrina, A., Abbas, E. W., & Susanto, H. (2021). The Role of Historical Science in Social
Studies Learning Materials for Increasing Values of Student's Nationalism. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(1), 1-8.
Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Susanto, H., & Hastuti, K. P. (2020). Historical Thinking
Model in Achieving Cognitive Dimension of Indonesian History Learning. PalArch's
Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(7), 7894-7906.
Anis, M. Z. A., Sriwati, S., & Mardiani, F. (2020). Sisi Abu-Abu Kausalitas Dan
Evaluasinya Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Socius, 9(2), 169-180.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2021). Studi Evaluatif Pembelajaran
Sejarah Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah
dan Pendidikan, 5(1), 60-69.
Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Implementasi Penilaian Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah. Prabayaksa: Journal of History
Education, 1(1), 21-25.
Gerlach, & Ely. (1980). Teaching and Media A Systematic Aproach. New Jersey: Prentice
Hall.
Hamzah. (2008). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif (2 ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
Joyce, B., Weill, M., & Calhoun, E. (2016). Models of Teaching : Model-model Pengajaran
(9th ed.). (R. K. Pancasari, Trans.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Junaidah, (2015). Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif Islam, 6, 119-121.
Melynia, C. (2021). Pembelajaran Sejarah Pada Abad 21
Prawitasari, M. (2015). Metode Pembelajaran Hypnoteaching Melalui Mind Mapping
dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA PGRI 6
Banjarmasin).

4
Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). RETROGRESI PENGGUNAAN MEDIA DARING
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal
Education and Development, 9(4), 173-177.
Rahmadaniyah. (2021). Strategi Pembelajaran Sejarah. Seri Publikasi Pembelajaran, 1 (4),
1-6.
Salsabila et al. (2020). PERAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN DI MASA
PANDEMI COVID-19. Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan, 17 (2),
188-198.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenada.
Susanto, H. (2014). Seputar Pembelajaran Sejarah (Isu, Gagasan dan Strategi
Pembelajaran). Banjarmasin: Aswaja Pressindo.
Susanto, H. (2020). Profesi Keguruan. Banjarmasin: FKIP Universitas Lambung
Mangkurat.
Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter
Masuknya Islam Ke Nusantara dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1).
Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter
Masuknya Islam Ke Nusantara dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1).
Syaharuddin, S., & Susanto, H. (2019). Sejarah Pendidikan Indonesia (Era Pra
Kolonialisme Nusantara sampai Reformasi). Banjarmasin: FKIP Universitas
Lambung Mangkurat.
Wahidah, M. N., Putro, H. P., Syaharuddin, S., Prawitasari, M., Anis, M. Z. A., & Susanto,
H. (2021). Dinamika Pendidikan Dasar Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin (1986-
2019). PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial), 1(1).

Anda mungkin juga menyukai