KONSEP KESEHATAN MATRA LAUT - Kirim
KONSEP KESEHATAN MATRA LAUT - Kirim
Penjelasan…..
Yang dimaksud dengan “kesehatan kelautan dan bawah air” dalam ketentuan ini
adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan di laut dan yang
berhubungan dengan keadaan lingkungan yang bertekanan tinggi (hiperbarik) dengan
sasaran pokok melakukan dukungan kesehatan operasional dan pembinaan
kesehatan setiap orang yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
pengoperasian peralatan laut dan di bawah air (UU. 36-2009, Psl. 97:2).
Risiko Kesehatan adalah potensi kerugian yang ditimbulkan oleh kondisi matra
pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, dapat berupa kematian, kesakitan,
kecatatan, jiwa yang terancam, hilangnya rasa aman, dan pengungsian (PMK 61-
2013, Psl 1:8).
Penyelenggaraan:
Lingkup penyelenggaraan Kesehatan Matra meliputi (PMK 61-2013, Psl 5:1):
a. Pengurangan potensi Risiko Kesehatan
b. Peningkatan kemampuan adaptasi
c. Pengendalian Risiko Kesehatan.
B. Kegiatan operasional penyelaman, paling sedikit terdiri atas (PMK 61-2013, Psl
17:6):
1) Penyuluhan kesehatan
2) Pemeriksaan kesehatan
3) Penemuan kasus
4) Pelayanan kesehatan primer
5) Surveilans Kesehatan.
C. Kegiatan pada saat setelah kegiatan operasional sampai dengan 24 jam, paling
sedikit terdiri atas (PMK 61-2013, Psl 17:7):
1) Penemuan kasus
2) Pelayanan kesehatan primer
3) Surveilans Kesehatan
4) Pemulihan kesehatan.
Dalam hal terjadi kedaruratan medik dan/ kejiwaan pada kegiatan kesehatan dapat
dilakukan (PMK 61-2013, Psl 17:8):
1) Pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan; dan/
2) Pelayanan kesehatan jiwa.
Kesiapan bagi pelaku yang akan berlayar, paling sedikit terdiri atas (PMK 61-
2013, Psl 19:3):
1) Kesehatan fisik dan mental
2) Kesiapan surat keterangan kesehatan bagi yang melakukan pelayaran antar
negara
3) Kesiapan surat keterangan kesehatan bagi penumpang berisiko tinggi yang
melakukan pelayaran
4) Pemahaman situasi dan kondisi pelayaran
5) Keterampilan dan kemampuan teknis keselamatan.
Kesiapan penyelenggara kegiatan pelayaran, paling sedikit terdiri atas (PMK 61-
2013, Psl 19:4):
1) Penyuluhan kesehatan dan keselamatan
2) Penyediaan peralatan keselamatan penumpang
3) Petugas pengawas dan pendamping
4) Sistem rujukan kesehatan
5) Sistem komunikasi dan informasi kesehatan
6) Perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Kesiapan pelayanan kesehatan, paling sedikit terdiri atas (PMK 61-2013, Psl
19:5):
1) Penyuluhan kesehatan di pelabuhan embarkasi dan debarkasi
2) Pendataan demografis awak angkutan pelayaran
3) Pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi
4) Penyediaan peralatan dan perbekalan kesehatan
5) Pelayanan kesehatan di pelabuhan embarkasi dan debarkasi
6) Sistem rujukan kesehatan
7) Inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi di sarana pelayaran
8) Perencanaan kontinjensi kedaruratan kesehatan pelayaran
9) Simulasi kedaruratan kesehatan pelayaran.
Dalam hal terjadi kedaruratan medik dan/atau kejiwaan pada kegiatan pelayaran,
dapat dilakukan (PMK 61-2013, Psl 19:7):
1) Pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan
2) Tindakan karantina dan atau isolasi
3) Pelayanan kesehatan jiwa.
Kesehatan pada kegiatan di lokasi lepas pantai diselenggarakan pada saat (PMK
61-2013, Psl 20:1):
1) Persiapan sebelum kegiatan
2) Kegiatan operasional di lepas pantai.
Kegiatan pada saat persiapan sebelum kegiatan, paling sedikit terdiri atas (PMK
61-2013, Psl 20:2):
1) Kesiapan bagi masyarakat yang bekerja di lepas pantai
2) Kesiapan pemberi kerja dan/atau penyelenggara kegiatan lepas pantai
3) Kesiapan pelayanan kesehatan.
Kesiapan bagi masyarakat yang bekerja di lepas pantai, paling sedikit terdiri atas
(PMK 61-2013, Psl 20:3):
1) Kesehatan fisik dan mental
2) Pemahaman prosedur kesehatan dan keselamatan kerja.
Kesiapan pemberi kerja dan/atau penyelenggara kegiatan lepas pantai, paling
sedikit terdiri atas (PMK 61-2013, Psl 20:4):
1) Penyuluhan kesehatan dan keselamatan
2) Penyediaan peralatan keselamatan
3) Petugas pengawas keselamatan
4) Perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
5) Sistem rujukan kesehatan
6) Jejaring keselamatan dan kesehatan
7) Sistem komunikasi dan informasi
8) Perencanaan kontinjensi kedaruratan kesehatan lepas pantai Simulasi kedaruratan
kesehatan.
Kesiapan pelayanan kesehatan, paling sedikit terdiri atas (PMK 61-2013, Psl 20:5):
1) Penyuluhan kesehatan dan keselamatan
2) Pemetaan lokasi dan persebaran kegiatan di lepas pantai
3) Pendataan demografis masyarakat yang bekerja di lepas pantai
4) Pemeriksaan kesehatan
5) Penyediaan peralatan dan perbekalan kesehatan;
6) Pelatihan kesehatan menghadapi situasi kerja di lepas pantai
7) Kesiapan mobilisasi bantuan pelayanan kesehatan
8) Sistem rujukan kesehatan;
9) Perencanaan kontinjensi kesehatan lepas pantai
10) Simulasi kedaruratan kesehatan lepas pantai.
Kegiatan pada saat kegiatan operasional di lepas pantai, paling sedikit terdiri atas
(PMK 61-2013, Psl 20:6):
1) Pemberian informasi keselamatan dan kesehatan bagi pekerja
2) Penemuan kasus
3) Pelayanan kesehatan bagi pekerja
4) Surveilans Kesehatan.
Dalam hal terjadi kedaruratan medik dan/atau kejiwaan pada kegiatan operasional
lepas pantai, dapat dilakukan (PMK 61-2013, Psl 20:6):
1) Pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan dan/
2) Pelayanan kesehatan jiwa.
Terima Kasih