Anda di halaman 1dari 8

[23/6 13.

30] Shofa Hidayatuss: Hukum perikatan menurut Abdul Qodir ada dua, perikatan yg dapat
dibagi dan tidak dapat dibagi. Akibat hukum perikatan yang tidak dapat dibagi adalah, seorang
debitur berhak menuntut seluruh prestasi kepada setiap debitur. Dan setiap debitur wajib
memenuhi prestasi.Dengan demikian, jika setiap debitur memenuhi prestasi, maka dapat
membebaskan debitur lainnya. Dan untuk perikatan yang dapat dibagi, hanya berhak menuntut
sebagian prestasi menurut bagiannya, dan setiap debitur memenuhi sebagian prestasi saja.

✓Perikatan dengan ancaman

Perikatan ini memuat adanya ancaman kepada debitur apabila ia lalai dalam memenuhi prestasinya.

Menurut ketentuan Pasal 1304 KUH perdata ancaman hukuman itu adalah untuk melakukan suatu
ikatan yang tidak dipenuhi dan adanya ancaman hukuman sebagai bentuk ganti rugi karena tidak
terpenuhi nya prestasi( Pasal 1307 KUH perdata)

Dalam hal ini, tidak diperbolehkan adanya hukuman ancaman berupa hukuman pidana, seperti
penjara.

✓Macam-macam perikatan menurut beberapa ahli

1. Professor Wahid

°Perikatan perdata (pemenuhan prestasinya dapat dituntut ke pengadilan) dan perikatan wajar
(perikatan yang tidak bisa dituntut ke pengadilan), perikatan ini dibagi lagi menjadi beberapa
perikatan;

Perikatan dapat dibagi dan tidak dapat di bagi, Perikatan pokok dan asisuil, P. Pokok dan tambahan,
spesifik dana generik, sederhana dan berlipat ganda, sepintas dan terus menerus, murni dan tidak
murni dan perikatan besar yang bersyarat dengan waktu dan persyaratan batal.

2. Kansil

°P. Sipil (Perikatan yg dapat dituntut dgn hak tagih) dan dibagi lagi menjadi dua;

a. P. Bersyarat dan P. Ketepatan waktu

b. P. alternatif, P. Tamuretan, P. Dapat dibagi dan tidak dapat di bagi

°P.wajar (Jika tidak dapat dipenuhi maka tidak dapat dituntut hak tagih atau digugat
pertanggungjawaban nya)

3. Maryam Jaman

MJ menyatakan bahwa pembagian perikatan dapat dilihat dari segi ukurannya, prestasi subjeknya,
daya kerjanya dan UU.

°P. Menurut Prestasi, ada perikatan untuk memberi sesuatu, p. Berbuat sesuatu, P. Tidak berbuat
sesuatu, P. Manasuka, P. Fakultatif dan generik, dan P. Yg dapat dibagi, dan P. Terus menerus

°Dari subjeknya dibagi menjadi;

p. Tanggung jawab, P. Pokok dan tambahan

°UU, maka dibagi menjadi;


P. Berbuat sesuatu, P. Tidak berbuat sesuatu, P. Ketepatan waktu, P. Tanggung menanggung, P.
Dapat dibagi dan P. Dengan ancaman.

✓Sebab-sebab perikatan terhapus (Pasal 1381 KUH-Per)

-pembayaran

-penawaran pembayaran, baik dengan tunai yang diikuti dengan penitipan. Hal ini dijelaskan dalam
pasal 1440

-Pembaharusan hutang

-Penjumpaan hutang

-Pencampuran hutang (Pasal 1336)

-Pembebasan hutang (Pasal 1438)

-musnahnya benda yang terhutang (Pasal 1444

-pembatalan perikatan

[24/6 01.41] Lidya Restu As: Hukum perikatan merupakan ranting dari cabang" dari hukum privat.
Hukum perikatan masuk dalam bagian buku 3 KUHPERDATA .

Hukum perikatan adalah hukum yang menganut sistim terbuka. Artinya org blh mengadakan
perjanjian / Perikaatan Walaupun perikatan" tsb tdk diatur dlm Perundang"an seperti di dlm
KUHPERDATA sehingga dikenal dengan perikatan bernama dan tidak bernama.Perikatan dan
perjanjian itu berbeda tapi mempunyai keterkaitan dab hubungan yang sangat erat.

1233 KUHPER dijelaskan bahwa tiap" perikatan dilahirkan dari perjanjian dan UU. Pengertian
perikatan didlm KUHPE tdk dicantumkan. Mnurut Prof Subekti perkataan perikatan dlm buku ke
3KUHPEr mempunyai makna yg lbh luas dr kata perjanjian sebab dlm buku ke 3 jg diatur jg perihal
hukum yg sm skli jg tdk bersumber pada perjanjian

Yaitu perihal perikatan yg timbul dr perbuatan yg melanggar hukum dan perihal yg timbul dr
pengurusan keppentingan org lain yg tdk berdasarkan persetujuan. Mburut prof subekti perikatan
adalah suatu hub hukum anatara 2 pihak berdasarkan mana pihak yg satu berhak menuntut sesuatu
hal kepihak yg lain. Dan pihak yg lainnya berkewajiban utk memenuhi tuntutan itu.

Lahirnya perikatan bisa dgn perjanjian dan UU.

Perikatan yg lahir krn UU itu diatur dlm pasal 1352 dpt perikatan yg lahir krn UU dibagi menjadi 2.
Perikatan yg lahir krn UU sj dan perikatan yg lahir krn UU ats perbuatan manusia. Perikatan yg lahir
krn UUatas perbuatan manusia nanti terbagi lg menjdi 2 macam yaitu perikatan krn UU atas
perbuatan manusia yg menurut hukum dan dan perbuatan krn UU atas perbuatan manusia yg
melawan hukum. Perikatan yg lahir krn UU atas perbuatan manusia yg menurut hukum diatur dlm
psal 1354 ttg penyelenggaraan kepentingan "jika seseorg dgn sukarela tanpa mendpt perintah utk
itu mewakili urusan org lain dgn atau tanpa pengetahuan org itu, maka scra diam" mngikatkan
dirinya utk meneruskannya serta meyelesaikan urusan tsb hingga org yh diwakili kpntgannya itu dpt
mengerjakan sgala sesuatu yg termasuk urusan itu selanjutnya ia diwajibkan pula mengerjakan sgla
sesuatu yg termasuk urusan tsb ia memikul sgla kewajiban yg harus dipikulnya seandainya dia
dikuasakan dgn suatu pemberian kuasa yg dinyatakan dgn tegas contonya sbuah perikatan dia tdk
melakukan perjanjian tp perikatan itu lahir krn UU yg menentukan krn ada perbuatan manusia yg
tdk melawan hukum.Perikatan yg lahir krn UU atas perbuatan manusia yg menurut hukum diatur jg
dlm pasal 1359 "setiap pembayaram yg ditujukan utk melunasi suatu hutang tp ternyata tdk ada
hutang, pembayaran yg tlah dilakukan itu harus dikembalikan. Perikatan yg lahir dari UU atas
perbuatan manusia yang melawan hukum berdasarkan pasal 1365 "siapa yg melakukan perbuatan
melawan hukum maka dia terikat untuk mengganti kerugian"

Perikatan yg terjadi karena UU sj 104 dan 625 KUHPER berkaitan dgn hak dan kewajiban ortu kpd
anak dan sebaliknya. Seseorang yg terikat tanpa membuat perjanjian akan tetapi berdasarkan
perintah UU.

4 unsur perikatan menurut BalrusJaman

1. Hubungan hukum, biasanya meletakan hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lainnya. 2.
Berbicara tentang Harta kekayaan 3. Adanya pihak" sbg subyek hukum antara pihak yg satu dengan
yg lain . 4. Prestasi, menjelaskan ttg subyek dan obyek perikatan.

Biasanya dlm perikatan ada yg sering disebut dengan debitur (pihak yg memiliki kewajiban/prestasi
atas sesuatu yg dimn ia telah mendapatkan hak dr orglain) dan kreditur (pihak yg memiliki kontrak
prestasi/hak atas sesuatu krn dia telah menjalankan kewajiban/prestasi)

Perikatan yg lahir krn Perjanjian ada teori yg mengatakan hrs ada 2 pihak dan dimana pihak yg satu
dan yg lain adalah 2 org yg berbeda teori yg ke2 mengatakan subyek perikatan bs sj adalah 2 pihak
dr org yg sm. Obyek perikatan dlm Konsep hk perikatan bukanlah dlm bentuk barang akan tetapi
biasanya disebut dgn prestasi (kewajiban). Presti 1234 ada 3 macam

1. Memberi sesuatu, adalah sebuah kewajiban seseorg utk memberikan sesuatu kpd org lain/utk
meyerahkan sesuatu kpd org lain. Contohnya jual beli.

2.berbuat sesuatu adalah kewajibannya berwujud berbuat sesuatu atau melakukan perbuatan
tertentu yg positif dan 3.tidak berbuat sesuatu adalah perikatan dimn kewajibanya adlah tdk
melakukan perbuatan tertentu yg telah diperjanjikan. Dlm teori prestasi bs sj hanya berupa berbuat
sj/hanya memberi sj/tdk berbuat atau gabungan.

Wanprestasi adalah pihak yg tidak menjalankan prestasi atau tdk dipenuhinya kewajiban seseorg
kepada orang lain atas perikatan yg dilakukannya.

Wan prestasi ada 3 jenis

1. Tdk dipenuhinya sm skli kewajiban tsb atau suatu pihak tdk memenuhi prestasi sm skli

2. Seseorg memenuhi prestasinya, tp prestasinya yg dipenuhi tdk sesuai dgn isi perjanjian,
contohnya tdk tepat waktu.

Apabilah slh 1 pihak melakukan wanprestasi maka pihak yg lain berhak menuntut ganti kerugian sbg
diatur dlm pasal 1243 KUHPER "ganti kerugian krn tdk dipenuhinya suatu perikatan barulah mulai
diwajibkan apabila debitur /org yg mempunyai kewajiban sthh dinyatakan lalai memenuhi
perikatannya tetap melalaikannya atau sesuatu yg harus diberikann dibuatnya hnya dpt diberikan
atau dibuat dlm tenggang waktu yg telah lampau. Mksdnya ganti kerugian yg timbul dr wanprestasi
itu slh 1 pihak lalai memenuhi perikatannya.

Tuntutan ganti kerugian ada beberapa

1. Kerugian yg dituntut adalah kerugian yg scra nyata.


2. Kerugian yg dituntut berupa bunga" yg ada

3. Kerugian yg dituntut berupa biaya" dr kegiatan yg dilakukan oleh pihak yg mencoba meminta
prestasi tsb.

Apakah setiap prestasi blh dituntut?

Didlm konsep hk perdta pada buku ke 3 bagian perikatan apabila seseorang tdk mejalankan
prestasinya sehingga ia dinyatakan wan prestasi tdk selamanya org itu bs dituntut ganti kerugian.
saat keaadaan tdk dipenuhinya prestasi oleh seseorang krn terjadi pristiwa yg tdk dpt
diketahui/duduga akan terjadi ketika akan membuat perikatan tsb, maka dlm keadaan ini pihak yg
melakukan wan prestasi dipaksa utk mengganti kerugian.

Cara menentukan jumlah ganti kerugian diliah sesuai isi perjanjian. Apabila tdk ada dlm perjanjian
maka dilihat berdasarkan UU. Dalam ganti kerugian ada pmbatasan"

1. Kerugian tsb hrs dpt diduga lbh dulu dan merupakan akibat langsung dan sketika dr wanprestasi,
syarat dapat diduga akan hapus apabila ada kesengajaan dr debitur.

2. Apabila kerugian timbuk disebabkan oleh wanprestasi dan keslahan dr kreditur, debitur hanya
wajib mengganti sebgian sj

3. Kerugian hanya dpt membatasi sepnjang dimungkinkan dan patut dapat diharapkan drpadnya.

Jenis" atau macam" perikatan.

Terjadi berbeda pandangan beberp pakar

Menurut Prof. Abu Kadir Muhammad

1. Perikatan bersyarat,adalah perikatan yg digantungkan pada syarat tertentu dimn syarat" itu
adalah suatu peristiwa yg msh akan terjd dan blm pst akan terjadinya, baik dlm menangguhkan
pelaksanaan perikatan hingga terjd peristiwa maupun dgn membatalkan perikatan krn terjadi atau
tdk terjadinya peristiwa tsb oleh karena itu dibagi perikatan bersyarat menjd 3 syarat tangguh
mkasudnya apabila syarat peristiwa yg dimaksudkan itu terjd maka perikatan itu dilaksanakan,
perikatan dgn syarat batal mksdnya perikatan yg sdh ada akn berakhir bila peristiwa yg dimksudkan
itu terjd

dan

Perikatan dgn syarat ketetapan waktu. Suatu ketetapan waktu tdk menagguhkan perikatan
melainkan hanya menangguhkan pelaksanaanya mksdnya syarat ketetapn waktu ialah pelaksanaan
perikatan itu digantungkan pd waktu yg ditetapkan.

2. Perikatan manasuka sering disebut jg dgn perikatan blh pilih. Dlm perikatan ini obyek prestasi itu
ada 2 macam, debitur blh memenuhi prestasi dgn memilih slh 1 dr 2 obyek tsb tp tdk bs memaksa
kreditur utk mnerima sbgian bnda yg satu dan sbgian bnda yg lainnya. Jk debitur tlh memilih 2 bnda
dr yg sdh disebutkan dlm perikatan, ia dibebaskan dan perikatan berakhir, hak memilih prestasi itu
ada pd debitur jk hak ini tdk scra tgas diberikan pd kreditur.

3. Perikatan tanggung menanggung dlm perikatn ini dpt terjadi seorg debitur berhadapan dgn
beberp org kreditur atau seorg kreditur berhadapan dgn beberapa debitur. Apabila kreditur terdiri
dr bbrp org disebut dgn perikatan tanggung menanggung aktif.sdgkan dlm hal stiap dr kreditur
berhak atas pemenuhan prestasi seluruh hutang dan jk prestasi tsn sdh dipenuhi debitur dibebaskan
dr hutangnya dan perikatan hapus.

Apabila pihak debitur terdiri dr beberapa org disebut dgn perikatan tanggung menanggung pasif.
Stiap debitur wajib memenuhi prestasi seluruh hutang dan jk sdh dipenuhi oleh seorg debitur sj
membebaskan debitur" lainnya dr tuntutan kreditur maka perikatan" tsb hapus

4.perikatan dpt dibgi dan tdk dpt dibagi

5. Perikatan dgn ancaman hukuman.

[24/6 01.47] Lidya Restu As: 4.perikatan yg dapat dibagi dan tidak dapat dibagi. Akibat hukum
perikatan yang tidak dapat dibagi adalah, seorang debitur berhak menuntut seluruh prestasi kepada
setiap debitur. Dan setiap debitur wajib memenuhi prestasi.Dengan demikian, jika setiap debitur
memenuhi prestasi, maka dapat membebaskan debitur lainnya. Dan untuk perikatan yang dapat
dibagi, hanya berhak menuntut sebagian prestasi menurut bagiannya, dan setiap debitur memenuhi
sebagian prestasi saja.

5. Perikatan dengan ancaman

Perikatan ini memuat adanya ancaman kepada debitur apabila ia lalai dalam memenuhi prestasinya.

Menurut ketentuan Pasal 1304 KUH perdata ancaman hukuman itu adalah untuk melakukan suatu
ikatan yang tidak dipenuhi dan adanya ancaman hukuman sebagai bentuk ganti rugi karena tidak
terpenuhi nya prestasi( Pasal 1307 KUH perdata)

Dalam hal ini, tidak diperbolehkan adanya hukuman ancaman berupa hukuman pidana, seperti
penjara.

✓Macam-macam perikatan menurut beberapa ahli

1. Professor Wahid

°Perikatan perdata (pemenuhan prestasinya dapat dituntut ke pengadilan) dan perikatan wajar
(perikatan yang tidak bisa dituntut ke pengadilan), perikatan ini dibagi lagi menjadi beberapa
perikatan;

Perikatan dapat dibagi dan tidak dapat di bagi, Perikatan pokok dan asisuil, P. Pokok dan tambahan,
spesifik dana generik, sederhana dan berlipat ganda, sepintas dan terus menerus, murni dan tidak
murni dan perikatan besar yang bersyarat dengan waktu dan persyaratan batal.

2. Kansil

°P. Sipil (Perikatan yg dapat dituntut dgn hak tagih) dan dibagi lagi menjadi dua;

a. P. Bersyarat dan P. Ketepatan waktu

b. P. alternatif, P. Tamuretan, P. Dapat dibagi dan tidak dapat di bagi

°P.wajar (Jika tidak dapat dipenuhi maka tidak dapat dituntut hak tagih atau digugat
pertanggungjawaban nya)

3. Maryam Jaman

MJ menyatakan bahwa pembagian perikatan dapat dilihat dari segi ukurannya, prestasi subjeknya,
daya kerjanya dan UU.
°P. Menurut Prestasi, ada perikatan untuk memberi sesuatu, p. Berbuat sesuatu, P. Tidak berbuat
sesuatu, P. Manasuka, P. Fakultatif dan generik, dan P. Yg dapat dibagi, dan P. Terus menerus

°Dari subjeknya dibagi menjadi;

p. Tanggung jawab, P. Pokok dan tambahan

°UU, maka dibagi menjadi;

P. Berbuat sesuatu, P. Tidak berbuat sesuatu, P. Ketepatan waktu, P. Tanggung menanggung, P.


Dapat dibagi dan P. Dengan ancaman.

✓Sebab-sebab perikatan terhapus (Pasal 1381 KUH-Per)

-pembayaran

-penawaran pembayaran, baik dengan tunai yang diikuti dengan penitipan. Hal ini dijelaskan dalam
pasal 1440

-Pembaharusan hutang

-Penjumpaan hutang

-Pencampuran hutang (Pasal 1336)

-Pembebasan hutang (Pasal 1438)

-musnahnya benda yang terhutang (Pasal 1444

-pembatalan perikatan

[24/6 16.14] Shofa Hidayatuss: Pasal 1313 KUH Perdata menjelaskan bahwa perjanjian a/ suatu
perbuatan antara 2 orang atau lebih yang mengaitkan dirinya terhadap 1 orang/lebih. Kemudian
muncul berbagai kritikan dari para ahli hukum, seperti Ahmad Qadir Muhammad.

✓Asas-asas perjanjian

1). Kebebasan berkontrak

2). Asas konsensualisme

3). Asas i'tikad baik

4). Asas keseimbangan

Dalam Islam juga dijumpai asas-asas perjanjian, diantaranya;

-Asas konsesualisme

-Asas janji itu mengikat

-Asas keseimbangan

-Asas kemaslahatan

-Asas amanah

-Asas keadilan

✓Jenis-jenis perjanjian
-Perjanjian timbal balik

-" bersegi dan tiidak bersegi

-"bernama dan tidak bernama

-" kebendaan

-"konsesual dan riil

-"cuma-cuma dan atas beban

-"publik

-"campuran

-"manasuka

[24/6 16.15] Shofa Hidayatuss: Syarat-syarat perjanjian (1320 KUH-PER)

- Kesepakatan yg mengikat

- Adanya kecakapan

- Adanya hal tertentu

- Adanya sebab yang halal

Dalam suatu pernyataan dijumpai beberapa teori;

1. T. Ucapan

2. T. Pengiriman

3. T. Pengetahuan

4. T. Penerimaan

Pernyataan kehendak dapat dilakukan dengan cara:

-Lisan/ucapan

-Tulisan

-isyarat

-diam²

-diam

Dalam hal pernyataan kehendak, dijumpai adanya kesepakatan semu dan tidak semu. Kesepakatan
semu adalah kesepakatan yang tidak boleh adanya unsur paksaan dan kekhilafan

Kekhilafan dibagi menjadi 3;

-Comen mistake

-mutual mistake

-yunilateral mistake
Sedangkan paksaan dibagi menjadi dua;

-Paksaan terhadap korban

-" melawan hukum

Kesepakatan tidak semu disebabkan jika memuat adanya penipuan. Dan penipuan terbagi menjadi
dua;

-penipuan materiil

-" prothelie

Anda mungkin juga menyukai