Anda di halaman 1dari 2

KETERAMPILAN DASAR KONSELING

ATTENDING

Kelompok 1
Cinthia Debby Oktaviani (1511416102)
Reina Indriani (1511416106)
Okti Iyumi Rizqiputri (1511416109)
Tata Aulia Indarti (1511416120)
Ibnu Bayhaqi Athqillah (1511416122)
Lucy Fara Ramandhanti (1511416129)

A. Pengertian Keterampilan
Berdasarkan penelitian beberapa ahli, attending merupakan keterampilan berupa
pemberian perhatian, baik verbal maupun nonverbal melalui kontak mata, postur,
bahasa tubuh, dan mendengarkan. Supriyo dan Mulawarman (2006) menjelaskan
bahwa attending adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk
memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana
yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang
apa saja ynag ada dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya. Hariastuti ( 2007)
menjelaskan bahwa attending merupakan kemampuan konselor dalam menunjukkan
perhatian secara penuh kepada klien sehingga klien dapat terlibat dalam proses
konseling.
Sofyan Willis (2004) mengemukakan bahwa perilaku attanding dapat juga
dikatakan sebagai penampilan konselor yang menampakkan komponen – komponen
perilaku nonverbal, bahasa lisan, dan kontak mata.  Hutahuruk dan Pibradi (1984)
menjelaskan bahwa attending yang baik merupakan suatu komponen yang
diperlukakan dalam komunikasi yang baik. Perilaku attending yang baik
mendemonstrasikan kepada klien bahwa konselor menghargainya sebagai pribadi dan
konselor tertarik terhadap apa yang dikatakan oleh konseli.

B. Tujuan dan Konteks Konseling


Menurut Sofyan Willis (2004), perilaku attending yang ditampilkan akan
mempengaruhi kepribadian klien, yaitu:
a. Meningkatkan harga diri klien, sebab sikap dan
perilaku attending memungkinkan konselor meghargai konseli.
b.   Dengan perilaku attending menciptakan suasana  aman bagi klien, karena klien
merasa ada oarang yang bisa dipercayai, teman untuk berbicara, dan merasa
terlindungi secara emosional.
c.    Perilaku attending memberikan keyakinan kepada klien bahwa konselor adalah
tempat dia mudah untuk mencurahkan segala isi hati dan perasaannya.
Supriyo dan Mulawarman (2006) menjelaskan bahwa tujuan dari teknik
attending adalah agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif
sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja yang
ada dalam pikiran, perasaan,ataupun tingkah lakunya.
Hutahuruk dan Pibradi (1984) menyebutkan tujuan dari teknik attending adalah
untuk membangkitkan harga diri klien, membangkitkan suasana yang aman sehingga
melancarkan ekspresi bebas tentang apa saja yang muncul dibenak klien.
C. Prinsip Dalam Melakukan Keterampilan
Dalam memberikan perhatian kepada klien, yang perlu diperhatikan seorang
konselor adalah berikut :
1. Gesture
2. Memberikan senyuman
3. Menjaga eye contact
4. Menunjukan sedang mendengarkan
5. Duduk menghadap klien
6. Tangan berada diatas pangkuan dan terkadang digerakan untuk isyarat
7. Anggukan kepala
8. Badan beberapa kali condong mengarah pada klien

D. Dialog Singkat
1) Klien : “Saya sedang ada masalah bu..”
Konselor : (memegang pundak) (menatap klien) “Tidak apa-apa bu, saya disini
mendengarkan ibu..” (postur tubuh condong mengarah klien)

2) Konselor : “Selamat siang pak..” (tersenyum)


Klien : “Siang bu, saya sedang ada masalah bu..”

3) Klien : “Saya tidak mengerti lagi harus bagaimana, apakah saya harus mengakhiri
hidup saja..”
Konselor : “Tenang pak, saya disini untuk memahami permasalahan bapak..”
(memegang pundak) (tubuh mengarah pada klien)

Daftar Pustaka
Hutauruk, Toga dan Pribadi, S. 1984. Konseling Mikro. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Supriyo dan Mulawarman. 2006. Ketrampilan Dasar Konseling. Semarang:
Jurusan Bimbingan Konseling FIP UNNES

Anda mungkin juga menyukai