Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)

PROYEK SARANA MANASIK HAJI UPT.ASRAMA HAJI MAKASSAE

DISUSUN OLEH :

YUDHIS THIRA

2220121036

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahiwabarakatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan

karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun Laporan Pelaksanaan Merdeka

Belajar ini merupakan salah satu program pada Program Studi Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Fajar Makassar.

Hal – hal yang dialami, dipelajari dan yang telah didapatkan selama

mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini, dituangkan dalam

laporan ini sesuai dengan hasil yang ada, dengan maksud apa yang telah ada,

dengan maksud yang telah didapatkan menjadi masukan dan menambah khasanah

wawasan praktikkan dan menjadi bahan diskusi untuk berbagi pengalaman.

Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari batas

kesempurnaan, namun harapan penulis semoga laporan ini dapat memberi arti bagi

perkembangan profesi sipil pada umumnya dan mahasiswa Teknik Sipil pada

khususnya.

Makassar, 18 Mei 2023

YUDHIS THIRA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..

I.1 Latar Belakang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)………..

I.2 Tujuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)…………………

I.2.1 Tujuan Umum…………………………………………………………

I.2.2 Tujuan Khusus………………………………………………………..

BAB II TINJAUAN UMUM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA……….

II.1 Organisasi Proyek ……………………………………………………………..

II.2 Struktur Organisasi............................................................................................

BAB III TINJAUAN KHUSUS MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA……

III.1 Tujuan Pembangunan Proyek…………………………………………...

III.2 Rencana Pembangunan Proyek…………………………………………..

III.4 Data Proyek………………………………………………………………..

BAB IV PELAKSANAAN KRGIATAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS

MERDEKA (MBKM)……………………………………………………………

IV.1 Tinjauan Umum……………………………………………………………

IV.2 Peralatan Kerja yang Digunakan Di Lapangan………………………..

IV.3 Bahan yang Digunakan Di lapangan……………………………………

IV.4.1 Pekerjaan Pondasi………………………………………………..

IV.4.2 Pekerjaan Kolom…………………………………………………

IV.4.3 Pekerjaan Balok…………………………………………………..

BAB V PENUTUP…………………………………………………………………….

V.1 KESIMPULAN……………………………………………………….
V.2 SARAN…………………………………………………………........
BAB I

LATAR BELAKANG

I.1 Latar Belakang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan salah satu program belajar

pada Program Studi (Prodi) S1 Teknik Sipil, Universitas Fajar Makassar

Untuk memperoleh suatu ilmu yang baik, maka alternatif yang benar adalah

melakukan magang di lapangan dengan proyek yang masih sedang berjalan.

Melalui merdeka belajar kampus mereka (MBKM) ini diharapkan mahasiswa dapat

menunjang pengetahuan secara teoritis yang didapat dari materi perkuliahan.

I.2 Tujuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

I.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini adalah sebagai berikut:

➢ Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan

konstruksi beserta berbagai aspek nya melalui pengamatan secara langsung

di lapangan.

I.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini adalah sebagai berikut:

➢ Untuk mengetahui pekerjaan struktur bangunan Sarana Manasik Haji UPT.

Asrama Haji Makassar, serta metode yang digunakan selama pekerjaan

berlangsung.

BAB II
TINJAUAN UMUM

Pada bab ini membahas informasi dasar mengenai Proyek pembangunan

Sarana Manasik Haji UPT. Asrama Haji Makassar, mencakup organisasi proyek,

struktur organisasi, pemilik proyek (owner), konsultan perencana

(consultan/designer), konsultan pengawas (direksi/supervisor), pelaksana

(contractor), hubungan kerja antra masing-masing unsur pelaksana proyek.

II.1 Organisasi Proyek

Organisasi proyek dalam suatu pelaksanaan proyek sangat diperlukan

sebagai bagian dari manajemen suatu proyek yang sesuai dan saling berhubungan

dan tentunya harus selalu berjalan dengan peraturan-peraturan/tata tertib yang telah

ditentukan. Terlaksananya suatu proyek dengan baik didukung dengan adanya

struktur organisasi proyek yang terkoordinasi secara teknis dan sistematis, dimana

pihak-pihak yang terlibat di dalamnya bekerja sesuai dengan wewenang dan

tanggungjawab-nya masing-masing.

Maka dari itu semua pihak yang terlibat dalam organisasi proyek harus

saling berkoordinasi sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang nya guna

tercapainya proyek yang baik dan sehat.

II.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah sebuah sarana yang berguna untuk membantu

dalam proses pencapaian suatu tujuan dalam proyek. Susunan ini bekerja dengan

cara mengatur dan mengorganisasi semua sumber daya yang ada, material atau

bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan bahkan modal yang bertujuan menerapkan

sebuah sistem manajemen yang efektif dan efisien serta disesuaikan dengan

kebutuhan pada proyek tersebut.

BAB 3
TINJAUNAN KHUSUS MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

III.1 Tujuan Pembangunan Proyek

Asrama Haji Sudiang Makassar adalah salah satu asrama haji di indonesia

yang diberi kepercayaan oleh Kementerian Agama sebagai tempat pemberangkatan

dan pemulangan jemaah haji, khususnya jemaah haji dari 8 provinsi di kawasan

timur Indonesia.

III.2 Rencana Pembangunan Proyek

Melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun

2022, Sarana Manasik Haji ini kemudian dibangun di dalam kawasan asrama haji

Sudiang Makassar dengan dilengkapi miniatur Ka’bah berukuran separuh dari

Ka’bah asli di Tanah Suci. Ada juga tempat Sai yang merupakan bukit Sofa-

Marwah dan juga tempat melempar jumroh, Jamarot serta miniatur Arafah tempat

wukuf.

III.4 Data Proyek

Proyek Pembangunan Sarana Manasik Haji UPT Asrama Haji Makassar.

Nama Pekerjaan : Pembangunan Sarana Manasik Haji Asrama Haji

Makassar.

Lokasi Pekerjaan : Jl. Asrama Haji No.69 Sudiang Kota MAKASSAR.

Jenis Pekerjaan : Konstruksi Bangunan

Nilai Kontak : Rp. 6.099.500.000.00 (Termasuk PPN)

Pemilik Pekerjaan : UPT. ASRAMA HAJI MAKASSAR

Kontraktor Pelaksana : CV. BATARA PERSADA

Konsultan Pengawas : CV. RAFA AZKA KONSULTAN


Waktu Pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender

BAB IV
PELAKSANAAN KRGIATAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS

MERDEKA (MBKM)

IV.1 Tinjauan Umum

Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahapan yang sangat menentukan

keberhasilan suatu proyek. Hal ini ditunjang oleh manajerial dan pengawasan kerja

yang baik, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan rencana dan ekspektasi

yang sudah ada sebelumnya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis

pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga kerja, terutama tenaga ahli, perlu

dipersiapkan dengan baik dan matang.

IV. 2 Peralatan Kerja yang Digunakan Di Lapangan

1. Theodolite

Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk

menentukan tinggi tanah dengan sudut datar dan sudut tegak.

2. Meteran

Meteran adalah sebuah alat ukur untuk menentukan suatu ukuran jarak

ataupun panjang.

3. Excavator

Excavator adalah jenis alat berat yang secara umum digunakan untuk

melakukan penggalian pada tanah dan memindahkan tanah atau material

lainnya ke dalam truk muatan.

4. Vibrator Concrete

Vibrator concrete adalah suatu alat atau mesin yang digunakan pada saat

proses pengecoran yang berfungsi untuk memadatkan beton segar


5. Concrete Mixer Truck

Concrete Mixer Truck adalah alat berat yang digunakan untuk mengaduk

campuran beton dengan volume besar, sekaligus sebagai alat mobilisasi

campuran ko lokasi pengecoran.

6. Mixer

Mixer adalah alat yang biasa juga disebut molen merupakan alat untuk

mengaduk beton dengan kapasitas yang relatif kecil

7. Baby Roller

Baby Roller adalah suatu alat yang berfungsi untuk memadatkan tanah.

8. Concrete Pump

Concrete Pump adalah alat yang digunakan untuk mengangkut atau

menyalurkan campuran dengan cara memberikan tekanan atau dorongan

agar campuran material beton bisa sampai ke tempat yang akan dicor.

9. Tie Rod

Tie rod adalah alat yang digunakan untuk memberikan perkuatan atau

mengencangkan bekisting yang sudah tertutup agar tidak ada celah pada

saat pengecoran.

10. Gergaji

Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong kayu dengan sangat

presisi.

11. Gerinda

Gerinda Tangan adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah,

memotong, ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan

tertentu.

12. Tang
Tang adalah alat yang digunakan pada saat pengerjaan tulangan, alat ini

berfungsi untuk mengikat dan memotong kawat bendrat pada tulangan.

13. Palu

Palu adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan pada paku,

alat ini adalah salah satu alat yang digunakan dalam pemasangan bekistig

atau perancah.

14. Linggis

Linggis adalah alat yang digunakan pada saat penggalian ataupun pekerjaan

bekisting. Alat ini berguna untuk mencongkel papan pada saat

pembongkaran.

15. Ruskam

Alat ini digunakan untuk meratakan hasil pengecoran

16. Tang Kakatua

Tang kakatua ini memiliki bentuk seperti paruh burung kakatua yang

berfungsi memotong kawat dan mencabut paku.

17. Bor

Bor adalah alat yang berguna untuk melubangi suatu permukaan. Alat ini

digunakan pada saat melubangi lokasi pengecoran dan juga papan bekisting.

18. Cangkul

Cangkul adalah suatu alat yang digunakan untuk pekerjaan penggalian,

fungsinya yaitu menghancurkan tanah yang bersifat keras agar mudah

dikeluarkan.

19. Sekop

Sekop adalah alat yang digunakan untuk menggali maupun mencampur

material pengecoran.
20. Ember

Ember adalah suatu alat yang digunakan untuk membawa atau mengangkut

material seperti campuran dan tanah hasil galian.

21. Gerobak

Gerobak adalah suatu alat yang digunakan untuk mengangkut atau

memobilisasi material bervolume medium ke lokasi pekerjaan.

21. Gerobak

Gerobak adalah suatu alat yang digunakan untuk mengangkut atau

memobilisasi material bervolume medium ke lokasi pekerjaan.

22. Sendok Spesi

Sendok Spesi adalah alat yang digunakan untuk mencampur, mengambil

dan memasang adukan.

23. Waterpas Manual

Waterpas manual adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

kedataran dan ketegakan permukaan pengecoran maupun dinding.

IV.3 Bahan yang Digunakan Di lapangan

1. Paku

Paku adalah bahan yang digunakan untuk menandai titik sementara dan

untuk memaku papan perencah agar kuat dan tidak mudah lepas.

2. Kawat Bendrat

Kawat Bendrat merupakan bahan yang digunakan untuk mengikat tulangan

agar lebih kokoh dan tidak bergeser.

3. Beton Decking

Beton Decking atau yang biasa dikenal dengan beton tahu adalah bahan
yang digunakan untuk menjaga ketebalan selimut beton pada saat

pengecoran.

4. Semen

Semen adalah suatu bahan pengikat yang digunakan pada saat pengecoran,

pemasangan dinding dll.

5. Kerikil

Kerikil adalah salah satu bahan utama yang digunakan dalam konstruksi.

Bahan ini berfungsi untuk pekerjaan pengecoran.

6. Pasir

Pasir adalah salah satu bahan utama yang digunakan dalam konstruksi.

Bahan ini berfungsi untuk pekerjaan pengecoran, pemasangan dinding dll.

7. Tulangan

Tulangan adalah besi baja yang digunakan untuk menahan gaya tarik dan

gaya geser pada beton bertulang.

8. Multipleks

Multipleks adalah bahan yang digunakan untuk pekerjaan bekisting, bahan

ini berguna untuk acuan pekerjaan kolom, balok dll. Kegunaan lainnya juga

sebagai cetakan pada saat pengecoran.

9. Balok kayu

Balok kayu adalah bahan yang digunakan untuk memberi perkuatan pada

bekisting yang akan di cor.

10. Beton Segar

Bahan ini biasanya dipesan dengan mutu yang beragam sesuai dengan

spesifikasi pekerjaan. Beton segar berguna untuk menahan bahan atau gaya

tekan apabila beton tersebut sudah mengeras.


11. Benang

Benang digunakan sebagai garis petunjuk atau pedoman kedataran dan

pelurusan dengan mengaitkan benang pada titik yang telah diukur.

12. Air

Air merupakan salah satu bahan penyusun campuran, air digunakan untuk

mencampur campuran beton yang akan digunakan.

IV.4.1 Pekerjaan Pondasi

Pondasi adalah suatu bagian struktur paling dasar dari konstruksi sebuah

bangunan. Pondasi berfungsi untuk meneruskan seluruh beban dari bagian atas

struktur ke lapisan paling bawah (tanah). Pondasi bangunan sangat penting karena

berfungsi sebagai penopang beban bangunan, pondasi ini menjadi unsur penting

untuk menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh.

1. Galian Tanah pondasi

Dalam pekerjaan pondasi, galian tanah merupakan salah satu

pekerjaan utama sebab posisi pondasi ada tepat di dalam tanah agar pondasi

dapat tertanam dan dapat menyalurkan seluruh beban ke dalam tanah.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan saat pekerjaan galian tanah yaitu:

➢ Sebelum melakukan penggalian, ukurlah dahulu medan yang akan

digali sesuai dengan perencanaan menggunakan theodolite.

2. Pemasangan Tulangan

Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah struktur. Tulangan

dapat memperkuat beton. Tulangan yang dipasang dalam sebuah pondasi

harus sesuai, agar nantinya dapat menahan seluruh gaya yang ada di
atasnya dan tidak terjadi kegagalan struktur. Langkah-langkah yang

dilakukan saat pemasangan tulangan pondasi adalah:

➢ Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat

diketahui dari ukuran pondasi.

3. Pembuatan Bekisting

Bekisting merupakan struktur sementara yang dapat memikul berat

sendiri beton dalam keadaan basah serta beban hidup.

4. Pengecoran Pondasi

Beton adalah adukan siap pakai yang dibuat sesuai mutu sehingga

dapat langsung digunakan proses pengecoran ini di buat dengan cara

manual tetapi tetap mengikuti prosedur yang telah ditentukan atau yang

telah disepakati oleh konsultan pengawas pada Proyek Pembangunan

Sarana Manasik Haji UPT, Asrama Haji Makassar. Langkah-langkah

Pengecoran Pondasi:

➢ Lakukan pengetesan slump ke beton segar yang baru dibuat, agar

beton yang dibuat sesuai dengan nilai slump yang direncanakan.

IV.4.2 Pekerjaan Kolom

Kolom adalah komponen struktur bangunan yang berfungsi untuk menahan

beban aksial tekan vertikal yang ditransfer dari plat ke balok lalu ke kolom.

1. Pemasangan Tulangan

Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah struktur. Tulangan dapat

memperkuat beton. Tulangan yang dipasang dalam sebuah kolom harus sesuai,

agar nantinya menghasilkan sebuah kolom yang kuat dan kokoh.

Langkahlangkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan kolom adalah:

➢ Baja tulangan sesuai dengan gambar rencana.


2. Pembuatan bekisting

Bekisting merupakan struktur sementara yang dapat memikul berat

sendiri beton dalam keadaan basah serta beban hidup.

3. Pengecoran Kolom

Beton adalah adukan siap pakai yang dibuat sesuai mutu sehingga dapat

langsung digunakan proses pengecoran ini di buat dengan cara manual tetapi

tetap mengikuti prosedur yang telah ditentukan atau yang telah disepakati oleh

konsultan pengawas pada Proyek Pembangunan Sarana Manasik Haji UPT,

Asrama Haji Makassar.

➢ Lakukan pengetesan slump ke beton segar yang baru datang, agar beton

yang dipesan sesuai dengan nilai slump yang direncanakan.

IV.4.3 Pekerjaan Balok

Balok merupakan bagian dari sebuah struktur yang menahan beban yang

ditransfer dari plat ke balok lalu ke kolom dan akhirnya ke pondasi.

1. Pemasangan Tulangan

Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah struktur. Tulangan dapat

memperkuat beton. Tulangan yang dipasang dalam sebuah balok harus sesuai

dengan perencanaan agar nantinya menghasilkan sebuah balok yang bisa

mentransfer beban dari plat menuju ke kolom. Langkah-langkah yang dilakukan

saat pemasangan tulangan balok adalah:

➢ Papan bekisting bagian bawah dibersihkan dari sisa kotoran proyek.

2. Pembuatan Bekisting

Bekisting merupakan struktur sementara yang dapat memikul berat

sendiri, beton dalam kondisi basah, beban hidup, serta beban peralatan kerja.

Bekisting digunakan sebagai cetakan agar struktur beton sesuai dengan dimensi,
bentuk serta posisi yang direncanakan. Pada pembangunan ini menggunakan

bekisting konvensional.

3. Pengecoran Balok

Beton adalah adukan siap pakai yang dibuat sesuai mutu sehingga dapat

langsung digunakan proses pengecoran ini di buat dengan cara manual tetapi

tetap mengikuti prosedur yang telah ditentukan atau yang telah disepakati oleh

konsultan pengawas pada Proyek Pembangunan Sarana Manasik Haji UPT,

Asrama Haji Makassar. Pengecoran Kolom menggunakan beton dengan mutu

beton K250 untuk kolom

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Pelaksanaan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang

dilaksanakan pada Pembangunan Sarana Manasik Haji UPT. Asrama Haji

Makassar, ini meliputi berbagai macam kegiatan pengamatan dan peninjauan

pekerjaan di lapangan. Pekerjaan yang ditinjau meliputi pekerjaan struktural. Dari

keseluruhan pekerjaan yang diamati, diambil beberapa item pekerjaan yang akan

dibahas dalam laporan ini antara lain: pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom,

pekerjaan balok, dan pekerjaan pelat. Selama pelaksanaan program Merdeka

Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini, secara umum saya dapat menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Tujuan dari Pembangunan Sarana Manasik Haji UPT. Asrama Haji

Makassar ini adalah untuk menjadi tempat latihan jamaah Haji dan Umroh

yang akan berangkat ke Tanah Suci.

V.2 Saran

Dari hasil pengamatan saya selama melaksanakan program Merdeka Belajar

Kampus Merdeka (MBKM) di Pembangunan Sarana Manasik Haji UPT. Asrama

Haji Makassar. Ada beberapa hal yang dapat saya sarankan, antara lain:

1. Dibutuhkan upaya pemantauan alat-alat yang akan digunakan sebelum

melakukan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil yang maksimal dan

dapat menghemat biaya.

DAFTAR PUSTAKA

https://sulsel.kemenag.go.id/wilayah/sarana-manasik-haji-termegah-di-indonesia-
timur-segera-diresmikan-ini-harapan-khaeroni-g7WYk

https://id.prosple.com/career-planning/mengenal-project-manager-tanggung-

jawab-skill-dan-prospek-kerjanya

https://www.pengadaan.web.id/2020/03/apa-itu-logistik-dan-apa-saja-tugas-staf-

logistik.html

https://www.detik.com/bali/berita/d-6462934/drafter-adalah-jenis-skill-dan-

tanggung-jawabnya

https://www.google.com/search?q=excavator&oq=excavator&aqs=chrome..69i57j

0i131i433i512j0i512l3j0i131i433i512j0i512l4.7080j0j7&sourceid=chrome&ie=U

TF-8

https://www.its.ac.id/drpm/id/program-kegiatan/pengabdian-masyarakat/kuliah-

kerja-nyata/

Anda mungkin juga menyukai