Anda di halaman 1dari 145

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENERAPAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


BERBASIS KURIKULUM 2013
( STUDI KASUS PEMBELAJARAN TEKS ULASAN
CERPEN KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 NGAWI )

SKRIPSI

Oleh:

INTAN INDRIA PINASTI

K1213036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Januari 2018

i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENERAPAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


BERBASIS KURIKULUM 2013
(STUDI KASUS PEMBELAJARAN TEKS ULASAN
CERPEN KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 NGAWI)

Oleh:
INTAN INDRIA PINASTI
K1213036

Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Januari 2018

iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Intan Indria Pinasti. K13036. PENERAPAN PEMBELAJARAN BAHASA


INDONESIA BERBASIS KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS
PEMBELAJARAN TEKS ULASAN CERPEN KELAS VIII DI SMP
NEGERI 2 NGAWI). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1)


perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013; (2)
pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum; (3) kendala
yang dihadapi guru pada proses pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan
kurikulum 2013; (4) upaya mengatasi kendala pada proses pembelajaran bahasa
Indonesia berdasarkan kurikulum 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian ini memotret
dan mengamati secara saksama pembelajaran bahasa indonesia dari perencanaan,
pelaksanaan, hasil, kendala yang dijumpai, dan upaya yang dilakukan untuk
mengatasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Ngawi. Sampel yang terpilih adalah kelas VIII B dan VIII H dengan teknik
pengambilan sampel purposive sampling. Sumber data yang digunakan berupa
peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara,dan analisis data. Uji validitas data yang digunakan adalah
triangulasi sumber dan triangulasi metode,. Teknik analisis data yang digunakan
adalah model analisis interaktif.
Hasil penelitian ini adalah deskripsi tentang: (1) perencanaan
pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013; (2) pelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum; (3) kendala yang dihadapi
guru pada proses pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013; (4)
upaya mengatasi kendala pada proses pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan
kurikulum 2013. Kendala guru meliputi (a) kesulitan dalam mengikuti perubahan
RPP; (b) terbatasnya waktu pembelajaran; (c) kesulitan menentukan referensi
yang dipakai; (4) upaya yang dilakukan guru bahasa Indonesia SMP Negeri 2
Ngawi dalam mengatasi pemasalahan yang dihadapi pada pembelajaran bahasa
Indonesia di SMP Negeri 2 Ngawi dalam penerapan kurikulum 2013. Upaya
yang dilakukan untuk mengatasi kendala guru: (a) bersikap tanggap terhadap
perubahan, dan berusaha mencari informasi yang berkaitan dengan penyusunan
RPP; (b) meringkas materi pembelajaran dan memambah jam di luar jam ajar; (c)
mencari referensi dari sumber lain dan internet; (d) mengoptimalkan peran
MGMP.
Keyword: Penerapan Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia, teks
ulasan cerpen, kelas VIII SMP.

vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
Intan Indria Pinasti. K13036. The implementation of 2013 Curriculum in
Learning Bahasa ( A Case Study short story review text in class VIII SMP
Negeri 2 Ngawi). A thesis, Surakarta: teacher training and education faculty,
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2018.

This research aimed to describe and explain (1) The planning of Bahasa
Indonesia subject based on 2013 curriculum; (2) The learning process of Bahasa
Indonesia subject based on curriculum 2013; (3) The problems faced by the
teacher in the learning process of Bahasa Indonesia subject based on 2013
curriculum; (4) The solutions to overcome the problems during the learning
process of Bahasa Indonesia subject based on 2013 curriculum.
This research was a case-study. It carefully captured and observed the
learning process of Bahasa Indonesia subject based on the planning, the acting,
the result, the problems, and the solutions to overcome the problems. The
population was the students at VIII class of SMP Negeri 2 Ngawi. The samples
were VIII B class and VIII H class with purposive sampling technique. The data
sources were the events, the informants, and the documents. The techniques used
in collecting the data were observation, interview, and data analysis. The validity
test used was triangulation of sources and triangulation of method. The data
analysis used was interactive model.
The results of the research were descriptions of (1) The planning of Bahasa
Indonesia subject based on 2013 curriculum; (2) That learning process of
Bahasa Indonesia subject based on curriculum 2013; (3) The problems faced by
the teacher in the learning process of Bahasa Indonesia subject based on 2013
curriculum; (4) The solutions to overcome the problems during the learning
process of Bahasa Indonesia subject based on 2013 curriculum. The problems
of the teacher were (a) found it difficult to follow the change of RPP; (b) the less
time of allocation; (c) found it difficult to choose references; (4) The solution to
overcome problems faced by the teacher at SMP Negerei 2 Ngawi in the learning
process of Bahasa Indonesia subject based on curriculum 2013. Those solutions
were: (a) aware of change and try to gather information related to the preparation
of RPP ; (b) summarized the learning material and held an additional class outside
the school hours; (c) found other references from various resources and internet;
(d) optimized MGMP’s role.
Kata kunci: the implementation of 2013 curriculum, Bahasa Indonesia subject
learning process, short story text,VIII SMP class, Second grade of junior high
school

vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Sebaik-baik makhluk adalah yang paling bermanfaat bagi mahkluk


lain. (Hadist Riwayat. Ahmad At Thabrani no: 3289)

viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :


1) Kedua orang tua saya
Ayah Subandriyo S.Pd, M.Si dan Ibu Arif Sri Hartati S.Pd
Segala cinta dan kasih sayangmu yang tak akan pernah berhenti sampai
detik ini. Terima kasih telah mengajarkan arti kebahagiaan, kesederhanaan
dan kerukunan. Sehat selalu hingga aku sukses nanti.
2) Adikku Rachma Indria Pinasti
Saudara satu-satunya, semoga kelak kita bisa membahagiakan ayah ibu
dan merawat hingga tua kelak. Kejarlah cita-citamu jangan lupa belajar,
berdoa dan berusaha.

ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis sanjungkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENERAPAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
BERBASIS KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS PEMBELAJARAN TEKS
ULASAN CERPEN KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 NGAWI)”. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari
terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2. Dr. Budhi Setiawan, M.Pd., Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia, Universitas Sebelas Maret Surakarta;
3. Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum. selaku pembimbing I yang selalu sabar
dalam membimbing, mengarahkan, serta memberikan masukan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph.D., selaku pembimbing II dan penasihat
akademik yang selalu memberikan motivasi, arahan, dan masukan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik serta bimbingan hingga akhir studi;
5. Moh Luluk Sodiki, MPd selaku kepala SMP Negeri 2 Ngawi, yang telah
memberikan izin penelitian di sekolah tersebut;
6. Rini Wahyundari, S.Pd. dan Risqie Elok Prayoga S.Pd., selaku guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Ngawi yang selalu sabar dalam
melayani peneliti ketika melakukan penelitian; Siswa-siswi SMP Negeri 2
Ngawi, terkhusus kelas VIII B dan VIII H yang telah berpartisipasi dalam
penelitian ini.

x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Teman-teman Bastind 2013


Terima kasih untuk kebersamaan susah senang selalu bersama. Teruntuk Safa,
Lutfia, Luvi, Hana, dan untuk semua teman Pendidikan Bahasa Indonesia 2013
semoga kita semua sukses dan bahagia selalu.
8. Keluarga di Solo
Terima kasih saudara perantauan yang banyak mengajarkan arti kebersamaan,
selalu ada di saat situasi apapun teruntuk kak git, dita, gadis, fathy, tika, indah,
tiara, vita, angga, eko, ega. Tanpa kalian aku tak pernah belajar bahwa
pertemanan bukan hanya mengerti tetapi memahami satu sama lain. Selamat
kembali ke rumah masing-masing. See you on top !
9. Teman-teman KKN UNS Giripurno Magetan periode juli 2016
Terima kasih untuk 45 hari dan seterusnya teruntuk shandy, andre, aris,
aminah, fathiya, jihan, mega, gita dan pipit.
10. Teman-teman since 2010
Terima kasih untuk gita, wenny,claudya, dera dan sekar yang sudah ada sejak
2010 yang selalu menemani dan memberikan dukungan, semoga persahabatan
kita selamanya akan terjalin.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak


kekurangan. Akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis pribadi dan khalayak pembaca.

Surakarta, Januari 2018

Penulis

xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

halaman
JUDUL................................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..........................................................ii
PENGAJUAN.....................................................................................................iii
PERSETUJUAN.................................................................................................iv
PENGESAHAN..................................................................................................v
ABSTRAK..........................................................................................................vi
MOTTO...............................................................................................................x
PERSEMBAHAN...............................................................................................xi
KATA PENGANTAR........................................................................................xii
DAFTAR ISI........................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..................................................................................6
D. Manfaat Penelitian................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR..........................9
A. Hakikat Pembelajaran...........................................................................9
1. Perencanaan Pembelajaran..............................................................9
2. Tahap-tahap Perencaaan Pembelajaran...........................................12
3. Dasar Perencanaan Pembelajaran...................................................14
4. Manfaat Perencaaan Pembelajaran.................................................14
5. Pelaksanaan Perencaaan Pembelajaran dalam Kurikulum
2013 ..................................................................................... 15
6. Peranan Guru dalam Proses Belajar Mengajar................................18
B. Konsep Dasar Kurikulum 2013............................................................20
1. Pengertian Kurikulum 2013.............................................................20

xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Implementasi Kurikulum 2013.........................................................22
3. Konsep Dasar Kurikulum 2013........................................................24
4. Tujuan Kurikulum 2013...................................................................25
5. Karakteristik Kurikulum 2013.........................................................26
6. Keunggulan Kurikulum 2013...........................................................30
C. Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013............................................31
1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia....................................31
2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia..........................................32
3. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum
2013 .................................................................................................33
4. Teks Ulasan Cerpen...............................................................34
5. Pengertian Cerpen...................................................................35
KERANGKA BERPIKIR..............................................................................40
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................41
A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................41
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian.........................................................43
C. Data dan Sumber Data........................................................................44
D. Teknik Pengambilan Sampel..............................................................44
E. Pengumpulan Data..............................................................................45
F. Uji Validitas Data...............................................................................47
G. Analisis Data......................................................................................47
H. Prosedur Penelitian.............................................................................48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................49
A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian.....................................................49
B. Hasil Temuan Penelitian.....................................................................52
C. Pembahasan........................................................................................71
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN.............................................78
A. Simpulan.............................................................................................78
B. Implikasi.............................................................................................84
C. Saran...................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................87
LAMPIRAN........................................................................................................90
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
halaman
1. Waktu dan Jenis Penelitian.....................................................................42
2. Contoh Teks Ulasan Cerpen....................................................................121

xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR
halaman
1. Skema Kerangka Berpikir...................................................................40
2. Denah SMP Negeri 2 Ngawi...............................................................50

xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN
halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..........................................................89


2. Catatan Hasil Analisis Dokumen 1............................................................107
3. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Guru 1.............................................109
4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Guru 2.............................................113
5. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa 1...........................................115
6. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa 2...........................................117
7. Surat Permohonan Izin Penelitian..............................................................119
8. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian..............................................120
9. Tugas siswa................................................................................................121
10. Dokumentasi Penelitian...........................................................................126

xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu komponen terpenting dalam sistem pendidikan adalah kurikulum.
Hadirnya kurikulum 2013 membawa pembaruan dari kurikulum sebelumnya,
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah membawa
perubahan mendasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pada KTSP,
pembelajaran bahasa Indonesia lebih mengedepankan pada keterampilan
berbahasa, sedangkan dalam Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia
digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
menalar dengan menjadikan bahasa sebagai ilmu pengetahuan dan pembelajaran
berbasis teks.
Adanya perubahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia tersebut diiringi
dengan kompetensi guru dalam penerapan pembelajaran bahasa dengan paradigma
baru yaitu pembelajaran berbasis teks. Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien
sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, dengan demikian
tujuan utamanya adalah dapat menghargai dan bangga menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara, dalam memahami bahasa
Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan,
Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disajikan dengan
menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks merupakan ungkapan
pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks,
dengan kata lain belajar bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi perlu juga mengetahui makna atau
bagaimana memilih kata yang tepat yang sesuai tatanan budaya dan
masyarakat pemakainya.
Dalam pembelajaran bahasa ada dua komponen yang harus dipelajari,
yaitu masalah makna dan bentuk. Kedua unsur tersebut harus hadir dan keduanya

1
library.uns.ac.i digilib.uns.ac2.i

harus ada. Namun, pemakai bahasa harus menyadari bahwa komponen makna
menjadi unsur utama dalam pembentuk bahasa, dan karena itu bahasa menjadi
sarana pembentukan pikiran manusia (Mahsun, 2014: 39), untuk itu guru perlu
menyadari, bahwa kemampuan berpikir yang harusnya dibentuk dalam bahasa
adalah kemampuan berpikir sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis. Konsep
kemampuan berpikir tersebut disebut dengan berpikir metodologis yang hanya
dapat dicapai melalui pembelajaran teks berdasarkan pendekatan ilmiah atau
saintifik. Selain itu, Main (2010: 96) juga berpendapat bahwa mata pelajaran
bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sejak
sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Jadi, penempatan bahasa Indonesia
sebagai penghela ilmu pengetahuan dalam Kurikulum 2013 memberi harapan baru
bagi tumbuhnya keyakinan bangsa ini pada kebesaran apa yang menjadi lambang
identitas kebangsaannya, yaitu bahasa Indonesia.
Sejalan dengan pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari penggunaan
kurikulum yang berlaku, karena secara langsung keduanya saling berkaitan.
Pemerintah dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No.65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan
menengah menjelaskan bahwa dalam mengimplementasikan proses
pembelajaran di Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan harus diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis siswa. Selain itu dalam Permendikbud No. 69 tahun 2013, Kurikulum
2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang pada dasarnya adalah perubahan pola pikir dan budaya
mengajar dari kemampuan mengajar tenaga pendidik dalam melaksanakan
proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ini diperlukan
library.uns.ac.i digilib.uns.ac3.i

pemahaman yang mendalam dari para pelaksana dan pemahaman tersebut


akan menjadi bekal pelaksana dalam menyukseskan penerapan Kurikulum 2013
di lapangan. Mulyasa (2013: 6) menyatakan bahwa sistem pendidikan nasional
dipandang oleh berbagai pihak sudah tidak efektif, bahkan dari segi mata
pelajaran yang diberikan dianggap kelebihan muatan tetapi tidak mampu
memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta didik untuk bersaing
dengan bangsa lain.
Menghadapi permasalahan tersebut diperlukan perubahan yang cukup
mendasar dalam sistem pendidikan nasional, perubahan mendasar tersebut
berkaitan dengan kurikulum yang dengan sendirinya menuntut dan
mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan
yang lain. Implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi harus melibatkan semua komponen, termasuk komponen-komponen
yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri. Proses pembelajaran merupakan
salah satu komponen Standar Nasional Pendidikan yang menjadi perubahan besar
penerapan kurikulum baru. Penerapan kurikulum ini tentu dilakukan secara
bertahap. Perubahan pada proses pembelajaran yang paling menonjol adalah
dalam pendekatan dan strategi pembelajaran yang dikenal dengan pendekatan
saintifik. Pengembangan Kurikulum 2013 memerlukan peran aktif pendidik dalam
proses pembelajaran di kelas. Pendidik sebagai ujung tombak pengembangan
kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan yang menjadi
faktor kunci dalam keberhasilan suatu kurikulum. Jadi, guru dituntut untuk
dapat meningkatkan kinerja dan menerima kebijakan pemerintah mengenai
Kurikulum 2013 dengan menguasai program, prinsip mekanisme serta strategi
Kurikulum 2013 untuk dapat memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas
secara konseptual.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk melahirkan generasi masa depan yang
cerdas intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya.
Hal itu tampak dengan terintegrasikannya nilai-nilai karakter ke dalam proses
pembelajaran. Pendekatan dan strategi pembelajaran yang digunakan dengan
memberikan ruang kepada peserta didik untuk mengontruksi pengetahuan baru
library.uns.ac.i digilib.uns.ac4.i

berdasarkan pengalaman belajar yang diperoleh dari kelas, lingkungan sekolah,


dan masyarakat. Kunci sukses Kurikulum 2013 antara lain berkaitan dengan
kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru, aktivitas peserta didik, sosialisasi,
fasilitas, dan sumber belajar, lingkungan kondusif, dan partisipasi warga sekolah.
Kurikulum 2013 menjadi salah satu solusi menghadapi perubahan zaman yang
mengutamakan kompetensi yang disinergikan dengan nilai-nilai karakter.
Perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan persoalan yang sangat
penting, karena kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan
pendidikan. Pemerintah telah mensosialisasikan Kurikulum 2013, Namun dalam
penerapannya masih mengalami banyak kendala. Pemerintah belum
menyamaratakan pembinaan dan sosialisasi kepada guru mengenai Kurikulum
2013. Sosialisasi sangat penting dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing agar kurikulum baru dapat diterapkan secara
optimal. Akan tetapi, masih banyak guru yang belum memahami Kurikulum
2013 secara komprehensif. Dengan demikian, Kurikulum 2013 mendapat
perhatian khusus dan evaluasi dari pemerintah yang baru. Sebagai kurikulum yang
baru, Kurikulum 2013 akan menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam
penerapannya dalam menerapkan Kurikulum 2013 ini, justru kesiapan pemerintah
yang belum maksimal terhadap para guru, setelah berjalan pelaksanaan Kurikulum
2013 banyak sekali permasalahan yang muncul. Mulai dari guru yang kurang siap
dalam menggunakan kurikulum baru, pendistribusian bahan ajar yang kurang
maksimal, media yang harus selalu disertakan dalam setiap pembelajaran,
metode dan strategi yang harus disusun agar sesuai dengan acuan Kurikulum
2013.
Peran pemerintah untuk mendukung adanya pembelajaran yang diharapkan,
untuk itu pemerintah juga telah menyiapkan buku siswa untuk menunjang
pembelajaran dan implementasi Kurikulum 2013 untuk kelas VIII. Adapun
sekolah yang masih melanjutkan menggunakan kurikulum 2013 dan sekolah
tersebut ditunjuk pemerintah sebagai sekolah pengembangan dan penerapan
kurikulum 2013 yaitu, SMP Negeri 2 Ngawi.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac5.i

SMP Negeri 2 Ngawi adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama


Negeri yang melaksanakan Kurikulum 2013 dan merupakan salah satu sekolah
percontohan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di kota ngawi pada tahun
ajaran 2013/2014 guna meningkatkan prestasi siswanya. Selain itu, guna
memenuhi amanat Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang
berfungsi mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, dan tujuan
pendidikan sekolah pada khususnya, dalam pra observasi yang telah dilakukan
oleh peneliti, didapatkan hasil bahwa, pembelajaran bahasa indonesia berbasis
Kurikulum 2013 dapat dilakukan dengan baik walaupun ada beberapa kendala
yang dialami oleh para guru. Sebagian guru menyebutkan bahwa Kurikulum 2013
mudah untuk diterapkan, lebih baik dan efektif untuk digunakan, namun ada guru
menyebutkan bahwa Kurikulum 2013 kurang pas apabila diterapkan pada mata
pelajaran bersifat praktik karena pelajaran praktik sulit diterapkan dengan metode
pembelajaran scientific approach, project based learning, discovery learning.
Atas dasar kenyataan tersebut, hal inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji
dan meneliti, sehingga penulis mengangkat judul : “Penerapan Pembelajaran
Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013 (Studi Kasus Pelajaran Teks Ulasan
Cerpen di Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi)”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan
Kurikulum 2013 di kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan
Kurikulum 2013 di kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi?
3. Kendala apa sajakah yang dihadapi oleh guru pada proses pembelajaran
bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 di kelas VIII SMP Negeri 2
Ngawi?
library.uns.ac.i digilib.uns.ac6.i

4. Bagaimanakah upaya mengatasi kendala yang dijumpai pada


proses pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 di
kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi?

C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini dijabarkan
sebagai berikut.
1. Untuk mendeskrisikan dan menjelaskan perencanaan pembelajaran
bahasa Indonesia berbasis Kurikulum 2013 di kelas VIII SMP Negeri 2
Ngawi.
2. Untuk mendeksripsikan dan menjelaskan pelaksanaan pembelajaran
bahasa Indonesia berbasis Kurikulum 2013 di kelas VIII SMP Negeri 2
Ngawi.
3. Untuk mendeksripsikan dan menjelaskan kendala yang dihadapi oleh
guru pada proses pembelajaran bahasa Indonesia berbasis Kurikulum 2013
di kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi.
4. Untuk mendeksripsikan dan menjelaskan upaya yang dilakukan
untuk mengatasi kendala yang dihadapi pada proses pembelajaran bahasa
Indonesia berbasis Kurikulum 2013 di kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan :
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi atau
masukan terhadap penerapan pembelajaran bahasa indonesia berbasis
Kurikulum 2013 yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, kendala yang dihadapi guru dan upaya mengatasi kendala
saat proses pembelajaran bahasa indonesia ke dalam proses pembelajaran
sehingga dapat menjadikan perbaikan kualitas pendidikan. Selain itu,
penelitian ini diharpakan dapat mengkaji sejauh mana penerapan
Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
library.uns.ac.i digilib.uns.ac7.i

menegah pertama (SMP) serta sebagai sumber refrensi untuk


memperkaya keilmuan yang sudah ada, khususnya yang berhubungan
dengan pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis
Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat :
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji kemampuan siswa
dalam mengikuti pembelajaran bahasa indonesia berdasarkan
kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum 2013, tentunya agar siswa
belajar dengan sungguh-sungguh dan sebagai sarana agar siswa
dapat memahami dan mengerti terhadap apa yang telah diajarkan
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharpkan dapat menjadi referensi bagi guru
Bahasa Indonesia di dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya berdasarkan kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum
2013. Selain itu, penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi
gambaran bagi guru dalam merancang pembelajaran dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian serta sebagai masukan
untuk mengetahui kinerja serta profesionalitas guru, agar guru
terpacu dan bisa juga memberi gambaran kepada guru dalam
mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam penerapan
Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
sekolah,khususnya SMP Negeri 2 Ngawi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya pada pembelajaran bahasa
indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 serta menjadi bahan evaluasi
bersama.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac8.i

d. Bagi peneliti lain


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti
lain di dalam melakukan penelitian lanjutan agar memberikan
manfaat yang lebih baik bagi dunia pendidikan.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pembelajaran
1. Perencanaan Pembelajaran
Sebuah proses pembelajaran tentu tak akan berhasil tanpa sebuah
perencanaan, menurut Cunningham (dalam Uno, 2010: 82) bahwa
perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta,
imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
memetakan dan memformulasikan hasil yang diinginkan, urutan kegiatan
yang perlu dilakukan dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima
yang akan digunakan dalam penyelesaian. Pendapat lain dikemukakan
oleh Martiyono (2012: 21), perencanaan merupakan kegiatan menyusun
langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Perencanaan mengandung rangkaian keputusan dari penentu
tujuan, kebijakan program, metode-metode dan prosedur tertentu, serta
kegiatan terjadwal. Memahami definisi perencanaan pembelajaran dapat
dikaji dari kata-kata yang membangunnya. Jadi, dengan demikian
perencanaan adalah sebuah kegiatan yang mempunyai ketetapan agar berjalan
dengan baik untuk mencapai sebuah tujuan.
Permendikbud No 103 Tahun 2014 tahap pertama dalam
pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sejalan
dengan itu Majid (2009: 15) menjelaskan bahwa perencanaan adalah
menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Namun, yang lebih utama adalah
perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat
sasaran, dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran,
penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam

9
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Selanjutnya, Ahmad (2012: 33) berpendapat bahwa perencanaan
pembelajaran merupakan aktivitas penetapan tujuan pembelajaran,
penyusunan bahan ajar dan sumber belajar, pemilihan media
pembelajaran, pemilihan pendekatan dan strategi pembelajaran,
pengaturan lingkungan belajar, perancangan sistem penilaian hasil belajar
serta perancangan prosedur pembelajaran dalam rangka membimbing peserta
didik agar terjadi proses belajar yang semuanya itu didasarkan pada
pemikiran mendalam mengenai prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat.
Pendapat terakhir dikemukakan oleh Sa’ud dan Makmun (2007: 27)
perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan dan
menentukan seperangkat keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi
dan apa yang akan dilakukan.
Sejalan dengan pendapat mengenai perencanaan pembelajaran dapat
ditarik kesimpulan bahwa perencanaan adalah suatu proses rangkaian
atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan yang meliputi penyusunan materi pelajaran, penggunaan
media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan
penilaian.
Berikut adalah komponen perencaanaan pelaksanaan pembelajaran :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara
rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, buku panduan guru.
RPP mencakup:
1) Identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester
2) Alokasi waktu
3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi
4) Materi pembelajaran
5) Kegiatan pembelajaran
6) Penilaian
7) Media/alat, bahan, dan sumber belajar.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban


menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar.
Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal
tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum
pembelajaran dilaksanakan.
b. Prinsip Penyusunan RPP
1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap
spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD
dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4); (2) Satu RPP dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih; (3)
Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun
dengan memperhatikan kemampuan awal, tingkat intelektual,
minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/ atau lingkungan peserta didik;
(4) Berpusat pada peserta didik proses pembelajaran dirancang
dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, kemandirian, dan
semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan; (5) Berbasis konteks
proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya
sebagai sumber belajar; (6) Berorientasi kekinian Pembelajaran
yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini; (7) Memberikan
kemandirian belajar Pembelajaran yang memfasilitasi peserta
didik untuk belajar secara mandiri; (8) Memberikan umpan balik
dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif penguatan, pengayaan, dan remidi;
(9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi atau
antarmuatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi,


materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan
keragaman budaya; (10) Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan
teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
2. Tahap-tahap Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dibuat atau disusun bukan hanya
sekedar untuk memenuhi kelengkapan administrasi sebagai
pendidik. Tetapi, hal itu merupakan bagian integral proses pekerjaan
profesional, sehingga berfungsi sebagai arah dan pedoman yang
jelas dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan. Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh
guru tercantum dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Kurikulum 2013, silabus sudah disiapkan oleh pemerintah
baik untuk kurikulum nasional maupun untuk kurikulum
wilayah, sehingga guru tinggal mengembangkan rencana
pembelajaran yang tidak terlalu rumit (Mulyasa, 2014: 181). Jadi,
guru tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku panduan guru,
buku panduan siswa dan buku sumber lain yang sudah disiapkan.
Disamping silabus, Pemerintah juga sudah membuat buku panduan
guru maupun buku panduan peserta didik. Keterkaitannya dengan
rencana pembelajaran dalam Kurikulum 2013, guru tidak perlu
repot mengembangkan perencanaan tertulis yang berbelit- belit,
karena sudah ada pedoman dan pendampingan. Hal ini yang paling
penting bagi guru adalah memahami pedoman guru dan pedoman
peserta didik, kemudian menguasai dan memahami materi yang
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

akan diajarkan. Setelah itu, kemudian mengembangkan rencana


pembelajaran tertulis secara singkat tentang apa yang akan
dilakukan dalam pembukaan, pembentukan karakter dan
kompetensi peserta didik, serta penutupan pembelajaran.
Selanjutnya Majid (2009:7) menyebutkan bahwa dalam
merencanakan pembelajaran yang baik, seorang guru harus
memiliki kompetensi kemampuan sebagai berikut.
1) Mampu mendeskripsikan tujuan atau kompetensi pembelajaran.
2) Mampu memilih atau menentukan materi.
3) Mampu mengorganisasi materi pelajaran.
4) Mampu menentukan metode atau strategi pembelajaran.
5) Mampu menentukan sumber belajar, media, alat peraga
pembelajaran.
6) Mampu menyusun perangkat penilaian pembelajaran.
7) Mampu menentukan teknik penilaian.
8) Mampu mengalokasikan waktu pembelajaran dengan baik
Secara lebih rinci, Suryosubroto (2006: 20) menjelaskan
bahwa tahap-tahap dalam merencanakan pembelajaran yang
berkualitas yaitu kelakuan guru diharapkan mencerminkan
kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Kemampuan merencanakan proses belajar mengajar a.
Kemampuan merumuskan tujuan pengajaran.
b. Kemampuan memilih metode alternatif.
c. Kemampuan memilih metode yang sesuai dengan
tujuan pengajaran.
d. Kemampuan merencanakan langkah-langkah pengajaran.
2) Kemampuan mempersiapkan bahan pengajaran
a. Kemampuan menyiapkan bahan yang sesuai dengan tujuan.
b. Kemampuan mempersiapkan pengayaan bahan pengajaran.
c. Kemampuan menyiapkan bahan pengajaran.
3) Kemampuan merencanakan media dan sumber belajar
a. Kemampuan memilih media pengajaran yang tepat.
b. Kemampuan memilih sumber pengajaran yang tepat.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

3. Dasar Perencanaan Pembelajaran


Sebuah perencanaan pembelajaran Uno (2010: 6-12)
berpendapat bahwa perlunya perencanaan pembelajaran
dimaksudkan agar perbaikan pembelajaran dapat tercapai. Upaya
perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai
berikut : (1) Perbaikan kualitas pembelajaran harus diawali dengan
perbaikan desain pembelajaran; (2) Pembelajaran dirancang dengan
pendekatan system; (3) Desain pembelajaran mengacu pada
bagaimana seseorang belajar kualitas pembelajaran mengacu pada
bagaimana pembelajaran itu dirancang; (4) Desain pembelajaran
diacukan pada siswa perseorangan; (5) Desain pembelajaran harus
diacukan pada tujuan; (6) Desain pembelajaran diarahkan pada
kemudahan belajar; (7) Desain pembelajaran melibatkan variabel
pembelajaran yang dirasa turut memengaruhi belajar; (8) Desain
pembelajaran menetapkan metode untuk mencapai tujuan; (9) Inti
dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal utk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam
memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik.
Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal
sebelum proses pembelajaran berlangsung. Majid (2009: 22)
menyebutkan bahwa terdapat beberapa manfaat perencanaan
pengajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut.
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun
peserta didik.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga
setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
dan untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

5. Pelaksanaan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Dalam Permendikbud 81 A tahun 2013 dijelaskan bahwa
kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang diperlukan.
Selanjutnya, Fadlilah (2014: 182-187) menyatakan bahwa
yang menjadi karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013 adalah
dalam teknik pembelajaran yang dikenal dengan pendekatan
saintifik, pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 terbagi
menjadi tiga, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan
akhir.
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.
c) Memberikan apersepsi dan mengantarkan peserta didik kepada
suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
d) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan
tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
secara aktif menjadi pencari informasi serta memberikan ruang
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai


dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan
informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang
berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan
sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat
melakukan pengamatan terhadap pemodelan atau demonstrasi
oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru
melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan
lanjutan kepada peserta didik.
a) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas
dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar,
dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu
benda atau objek.
b) Menanya
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa
yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu
membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan. Pertanyaan tentang hasil dari pengamatan objek
yang konkret sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan
fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan
yang bersifat hipotetik. Melalui kegiatan bertanya
dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat


dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk
mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber
yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik,
dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
c) Mengumpulkan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku
yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang
lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan
tersebut terkumpul sejumlah informasi. Informasi tersebut
menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses
informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi
dengan informasi lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai
kesimpulan dari pola yang ditemukan.
d) Mengasosiasi atau mengolah informasi
Setelah mengumpulkan data kegiatan selanjutnya dalah
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis
data, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena atau
informasi yang terkait dan menyimpulkan.
e) Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
membuat rangkuman atau simpulan pelajaran, melakukan
penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan
umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
6. Peranan Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Pelaksanaan kurikulum berhasil, ada beberapa terobosan
diperlukan, salah satunya adalah pelatihan guru. Salah satu kunci
keberhasilan adalah mengikuti pelatihan sebagai guru inti
dalam membantu keberhasilan Implementasi kurikulum 2013
Rumahlatu.D Huliselan.E, dan Takaria.J (2016: 56-67), dengan
melakukan pelatihan guru akan lebih memahami peranannya dalam
mengendalikan pembelajaran. Selain itu, Usman (2013: 9)
menyatakan bahwa perkembangan baru terhadap pandangan
belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk
meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar-
mengajar dan hasil belajar siswa sebagain besar ditentukan oleh
peranan dan kompetensi guru. Peranan dan kompetensi guru dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut
1) Guru sebagai demonstrator
Melalui peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru
hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran
yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkannya
dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang
dimilikinya, karena hal ini akan sangat menentukan hasil
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c

belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk itu guru hendaknya


dapat memotivasi siswa.
2) Guru sebagai pengelola kelas
Dalam peranannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya
mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang
merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu
diorganisasikan. Kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam
kelas bergantung pada banyak faktor, antara lain ialah guru,
hubungan pribadi antara siswa di dalam kelas, serta kondisi
umum dan suasana di dalam kelas. Tujuan umum pengelolaan
kelas menyediakan dan menggunakan fasilitas-fasilitas kelas
untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar
mencapai hasil yang baik.
3) Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan yang
cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses
belajar mengajar. Sedangkan, sebagai fasilitator guru
hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang
berguna serta menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar
mengajar, baik berupa narasumber, buku teks, majalah atau pun
surat kabar.
4) Guru sebagai evaluator
Dalam satu kali proses belajar mengajar, guru hendaknya
menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang
diajarkan sudah cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan
dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian. Melalui
penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian
tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

atau keefektifan metode mengajar. Tujuan dari penilaian di


antaranya adalah untuk mengetahui keududukan siswa di dalam
kelas atau kelompoknya.
B. Konsep Dasar Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Pada dasarnya fungsi pendidikan adalah menyiapkan peseta
didik. sesuai rumusan tersebut,menyiapkan diartikan bahwa peserta
didik pada hakikatnya belum siap, tetapi perlu disiapkan dan dan
sedang menyiapkan dirinya sendiri. Selain itu adanya Kurikulum
2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan
berbasis sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi
bangsa Indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Kurikulum 2013 ini bertujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa
yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran
dalam penataan dan penyempurnaan Kurikulum 2013 menekankan
pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan
kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013 lebih menekankan pada
ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia
(afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan
(kognitif) yang berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa
lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif.
Menurut Nugraheni Sri (2015: 56) bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, konten, dan
materi pembelajaran dan bagaimana cara menjadi panduan untuk
kegiatan belajar mengajar mencapai tujuan pendidikan yang
spesifik. Selain itu, Mulyasa (2014: 66) mengemukakan pengertian
Kurikulum 2013 yaitu sebagai kurikulum berbasis kompetensi yang
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada


pengembangan karakter dan kemampuan melakukan (kompetensi)
tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh siswa berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu. Tidak hanya berbasis pada kompetensi, hal
penting dalam penerapan Kurikulum 2013 adalah penerapan
pendidikan karakter.
Tidak hanya berbasis pada kompetensi, hal penting dalam
penerapan Kurikulum 2013 adalah penerapan pendidikan karakter.
Menurut Mulyasa (2014: 7), pendidikan karakter dalam Kurikulum
2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang,
sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan
pendidikan. Dalam penerapan pendidikan karakter tersebut, bukan
hanya tanggung jawab dari sekolah semata, tetapi tanggung jawab
semua pihak seperti orang tua peserta didik, pemerintah, dan
masyarakat. Hal serupa juga dikemukakan oleh Anang Tjahjono
(2013: 1) Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis
pad pengembangan kompetensi siswa. Kurikulum berbasis
kompetensi yaitu pengembangan kurikulum yang diarahkan pada
pencapaian kompetensi seperti yang telah dirumuskan dalam Standar
Kompetensi Lulusan. Selanjutnya menurut Sholeh Hidayat (2013:
113), Kurikulum 2013 dapat menjadi salah satu solusi
menghadapi perubahan zaman yang kelak akan mengutamakan
kompetensi yang disinergikan dengan nilai-nilai karakter
karena pendekatan dan strategi pembelajaran yang digunakan adalah
dengan memberikan ruang kepada siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan baru berdasarkan pengalaman belajar yang diperoleh
dari kelas, lingkungan sekolah, dan masyarakat.
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

Pendapat tersebut selaras dengan Kurniasih (2014: 5) yang


menyatakan bahwa Curriculum is a plan for learing “kurikulum
adalah rencana pembelajaran, selanjutnya Caswell and Campbell
menegaskan, Curriculum is all of the experiences children have
under the guidance of teacher “kurikulum merupakan seluruh
pengalaman dari anak yang berada dalam pengawasan guru”, sejalan
dengan pendapat diatas ”Mohammad Nuh (http://kemdikbud.go.id:
03/08/2013) juga mengemukakan bahwa Kurikulum 2013 adalah
kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam Rintisan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum
terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Kurikulum 2013
merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan karakter dengan
pendekatan tematik dan kontekstual.
Sejalan dengan beberapa pendapat di atas yang telah
dikemukakan oleh para ahli dapat diasumsikan bahwa Kurikulum
2013 merupakan pengembangan kurikulum yang berfokus pada
kompetensi dan karakter siswa yang dicapainya melalui pengalaman
belajarnya yang telah dirumuskan dalam Standar Kompetensi
Lulusan. Kurikulum 2013 diarahkan untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat siswa
agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan,
dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.
2. Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep,
kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga
memberikan dampak yang baik pada perubahan pengetahuan,
keterampilan nilai, dan sikap. Mulyasa (2014: 99) menjelaskan
bahwa implementasi kurikulum merupakan aktualisasi kurikulum
dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter
siswa. Selanjutnya, Sholeh Hidayat (2013: 158) menjelaskan bahwa
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

implementasi kurikulum adalah bagaimana membelajarkan pesan


dalam kurikulum kepada siswa agar dapat menghasilkan lulusan
yang memiliki seperangkat kompetensi sesuai dengan
karakteristik dan kemampuan siswa masing-masing. Implementasi
kurikulum akan berkenaan kepada pelaksanaan pembelajaran yaitu
bagaimana agar isi kurikulum dapat dikuasai oleh siswa secara tepat
dan optimal. Dalam hal ini, tugas guru dalam implementasi
kurikulum adalah mengondisikan dan memfasilitasi lingkungan
belajar agar dapat memberikan kemudahan belajar siswa, sehingga
siswa mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal dan terjadi
perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakan dalam
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013, dalam
pembelajaran implementasi Kurikulum 2013 harus mengacu pada
standar proses yang tertera dalam Standar Nasional Pendidikan.
Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL).
Mulyasa (2009: 179-180) dalam Hidayati (2013: 158-159)
memaparkan tiga faktor yang mempengaruhi implementasi
kurikulum, diantaranya :
a. Karakteristik kurikulum; yaitu mencakup ruang lingkup ide baru
suatu kurikulum dan kejelasan bagi pengguna di lapangan.
b. Strategi implementasi; yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi, seperti diskusi seminar, penataraan,
lokakarya, penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan-kegiatan
yang dapat mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.
c. Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap guru terhadap
kurikulum, serta kemampuan untuk merealisasikan kurikulum
pembelajaran.
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

Untuk mewujudkan tujuan kurikulum, dalam implementasi


kurikulum perlu adanya tuntutan terhadap pendidik untuk merancang
pembelajaran yang efektif dan bermakna (menyenangkan),
mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran
yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan
kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.
Tahapan-tahapan implementasi kurikulum dalam penelitian ini
difokuskan pada tiga aspek pokok, yaitu perencanaan, pelakasanaan
dan evaluasi. Pada tahap perencanaan akan didasarkan pada RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
3. Konsep Dasar Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah
dirilis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Tema
Kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Untuk
mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi kurikulum, guru
dituntut untuk secara profesional merancang pembelajaran afektif,
dan bermakna (menyenangkan), mengorganisasikan pembelajaran,
memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur
pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta
menetapkan kriteria keberhasilan (Mulyasa, 2014: 99).
Selanjutnya Fadlillah (2014: 16) mendefinisikan bahwa
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai ditetapkan
pada tahun pelajaran 2013/ 2014. Pada Kurikulum 2013 yang
menjadi titik tekan pada Kurikulum 2013 ini adalah peningkatan dan
keseimbangan softskills dan hardskills yang meliputi aspek
kompetensi-kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Kemudian, kedudukan kompetensi yang semula yang diturunkan
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran


dikembangkan dari kompetensi. Selain itu, pembelajaran lebih
bersifat tematik integratif dalam semua mata pelajaran. Dalam
konteks ini, Kurikulum 2013 berusaha untuk lebih menanamkan
nilai-nilai yang tercermin pada sikap dapat berbanding lurus dengan
keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan di
bangku sekolah. Dengan kata lain, antara softskills dan hardskills
dapat tertanam secara seimbang, berdampingan, dan mampu
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tujuan Kurikulum 2013
Adapun tujuan kurikulum yang dipaparkan oleh Poerwati dan
Amri (2013: 44) menyebutkan bahwa tujuan kurikulum dapat dibagi
menjadi empat yaitu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran atau instruksional.
Berbeda dengan pendapat Mulyasa (2014: 65) bahwa Kurikulum
2013 bertujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini,
pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan
kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik
sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya
secara kontekstual. Kurikulum 2013 memungkinkan para guru
menilai hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran
belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap
apa yang dipelajarinya. Oleh karena itu, peserta didik perlu
mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang akan
dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para
peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan
terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu, sebagai
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi


dan karakter berikutnya.
5. Karakteristik Kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:
a. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas,
dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata
pelajaran.
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara
kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran.
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang
dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan
untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS,
SMA/MA, SMK/MAK.
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang
pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan
pada jenjang pendidikan menengah berimbang antara sikap
dan kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing
elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
dalam Kompetensi Inti.
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada
prinsip akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh
kompetensi inti.
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

g. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu


tema (SD). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema
atau mata pelajaran di kelas tersebut.
h. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap
KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun


2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/ MAK
mengemukakan bahwa Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik
untuk dapat menyeimbangkan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik. Sehingga dalam hal ini, sekolah
merupakan salah satu bagian dari masyarakat yang dapat memberikan
pengalaman belajar secara terencana, dimana siswa menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dalam berbagai situasi dan
dapat pula memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Untuk
itu, dibutuhkan waktu yang cukup leluasa agar dapat mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Kurikulum 2013 juga
dirancang dengan karakteristik sebagai kompetensi yang dinyatakan
dalam bentuk kompetensi inti kelas yang kemudian dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. Oleh karena itu,
kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Selanjutnya Mulyasa (2014: 70-77) juga mengidentifikasikan
tentang karakteristik Kurikulum 2013, yang menurutnya “terdapat lima
karakteristik di Kurikulum 2013 yaitu :
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

1) Mendayagunakan Keseluruhan Sumber Belajar


Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter,
diharapkan guru tidak lagi berperan sebagai aktor/ aktris utama
dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dapat dilakukan
dengan mendayagunakan aneka ragam sumber belajar. Dalam
mendayagunakan sumber-sumber belajar, peserta didik
memerlukan kesiapan mental dan kemauan, serta kemampuan
untuk menjelajahi aneka ragam sumber belajar yang ada dan
mungkin tidak ada.
2) Pengalaman Lapangan
Pengalaman Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan
karakter lebih menekankan pada pengalaman lapangan untuk
mengakrabkan hubungan antara guru dengan siswa. Hal ini
diharapkan dapat memudahkan guru untuk mengikuti
perkembangan yang terjadi selama siswa mengikuti pembelajaran.
3) Strategi Belajar Individual Personal
Kurikulum 2013 mengupayakan strategi belajar individual
personal, karena dalam konteks ini tidak hanya sekedar
individualisasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan kognitif siswa, tetapi mencakup respons-respons
terhadap perasaan pribadi dan kebutuhan pertumbuhan psikologis
siswa.
4) Kemudahan Belajar
Kemudahan belajar dalam Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan
karakter ini diberikan melalui kombinasi antara pembelajaran
individual personal, dengan pengalaman lapangan, dan
pembelajaran secara tim (team teaching).
5) Belajar Tuntas
Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di dalam kelas dan diasumsikan bahwa di dalam
kondisi yang tepat, semua siswa akan mampu belajar dengan baik
library.uns.ac.i digilib.uns.a2c

dan memperoleh hasil belajar secara maksimal terhadap seluruh


bahan yang mereka pelajari. Strategi belajar tuntas dapat diterapkan
secara tuntas sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan,
terutama dalam level mikro, yaitu mengembangkan individu dalam
proses pembelajaran di kelas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa karakteristik Kurikulum 2013
adalah sebagai pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik siswa melalui mendayagunakan keseluruhan sumber
belajar,pengalaman lapangan, strategi individual personal,
kemudahan belajar, dan belajar tuntas yang siswa peroleh di sekolah
dan masyarakat, sehingga nantinya siswa dapat menerapkannya di
sekolah dan masyarakat dalam berbagai situasi yang terjadi. Dalam
Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, asumsi
merupakan parameter untuk menentukan tujuan dan kompetensi
yang akan dispesifikasikan. Mulyasa (2014: 164) menjelaskan
tentang asumsi yang mendasari Kurikulum 2013 berbasis
kompetensi dan karakter, diantaranya karena banyak sekolah yang
memiliki sedikit guru profesional dan tidak mampu melakukan
proses pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu, kurikulum
berbasis kompetensi dan karakter menuntut peningkatan kemampuan
profesional guru. Selain itu, banyak sekolah yang hanya mengoleksi
sejumlah mata pelajaran dan pengalaman, sehingga mengajar
diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi yang terdapat dalam
setiap mata pelajaran. Dalam hal ini, siswa diasumsikan bukan
sebuah tabung kosong atau kertas putih bersih yang dapat diisi atau
ditulis sekehendak guru, melainkan individu yang memiliki sejumlah
potensi yang berbeda dan bervariasi untuk dikembangkan melalui
sebuah pendidikan agar dapat mengembangkan berbagai potensi
yang dimilikinya secara optimal. Asumsi lainnya yang mendasari
Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter adalah kurikulum
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

yang berperan sebagai rencana pembelajaran yang harus berisi


kompetensi potensial yang tersusun secara sistematis, sebagai
jabaran dari seluruh aspek kepribadian siswa, yang mencerminkan
keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan. Selain itu,
Kurikulum juga sebagai proses pembelajaran harus menyediakan
berbagai kemungkinan kepada seluruh siswa untuk mengembangkan
berbagai potensinya secara optimal.
6. Keunggulan Kurikulum
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Kurikulum 2013 juga
memiliki sisi positif lainnya. Misalnya sisi paradigma karena
mengemas mata pelajaran menjadi lebih berkenaan dalam kehidupan
sehari-hari dengan model pembelajaran tematik integratif dan
pendekatan saintifik. Kemudian, dalam Kurikulum 2013 proses
pembelajaran murid aktif, guru sebagai fasilitator maupun motivator,
semua aspek kehidupan bisa menjadi sumber pembelajaran.
Menurut kurniasih (2014: 40-41) di dalam penerapan Kurikulum
2013 yang sedang berlaku, terdapat beberpa hal penting dari
perubahan atau penyempurnaan kurikulum yaitu keunggulan.
Beberapa keunggulan pada Kurikulum 2013 antara lain; (1) Siswa
lebih dituntut untuk aktif , kreatif, dan inovativ dalam setiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah; (2) Adanya
penilaian dari semua aspek; (3) Munculnya pendidikan karakter dan
pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua
program studi; (4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan
tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (5) Kompetensi
yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan; (6) Kompetensi yang dibutuhkan
sesuai dengan perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter,
metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skill, dan
hard skill kewirausahaan; (7) Hal yang menarik dari Kurikulum
2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

perubahan sosial; (8) Standar penilaian mengarahkan kepada


penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan
pengetahuan secara proporsional; (9) Mengharuskan adanya
remediasi secara berkala; (10) Sifat pembelajaran sangat
kontekstual; (11) Meningkatkan motivasi mengajar dengan
meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal.
Dari pemaparan diatas dijelaskan bahwa Kurikulum 2013
banyak memiliki keunggulan, Oleh karena itu dapat dikatakan layak
untuk di terapkan di jenjang pendidikan dari pendidikan dasar
sampai pendidikan menengah. Hal ini juga di buktikan dengan
adanya buku ajar siswa yang telah di persiapkan pemerintah untuk
menunjang kegiatan belajar megajar.
C. Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013
1) Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah sejak sekolah dasar sampai
perguruan tinggi, Main (2010: 96). Mata pelajaran bahasa
Indonesia merupakan pelajaran yang diajarkan di Sekolah sejak
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Mata pelajaran ini
dianggap penting untuk diajarkan di sekolah. Badan Nasional
Sertifikasi Profesi disingkat (BNSP) adalah sebuah lembaga
independen yang di bentuk pemerintah berdasarkan UU
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan
bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan
penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya, budayanya, budaya orang lain, gagasan dan
perasaan, berpatisipasi dalam masyarakat serta menggunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

Berbeda dengan pendapat Ngalimun dan Alfulaila (2013: 39)


mendefinisikan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia meliputi
komponen-komponen kebahasaan, pemahaman, dan
penggunaan. Dalam praktik pembelajaran, guru dapat
memusatkan pada salah satu komponen yang ditentukan.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran
yang diajarkan di sekolah sejak sekolah dasar sampai perguruan
tinggi yang meliputi komponen-komponen kebahasaan,
pemahaman, dan penggunaan. Pembelajaran bahasa Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Rumusan ini
menunjukkan bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
bersosialisasi dengan sesama dalam berbagai alat komunikasi
baik tulis maupun lisan. Di samping itu, penyelenggaraan mata
pelajaran bahasa Indonesia juga dimaksudkan agar daya
apresiasi sastra siswa terhadap hasil sastra Indonesia tumbuh
dengan baik.
2) Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Main (2010: 98) menyebutkan bahwa tujuan mata pelajaran
bahasa Indonesia akan memberi arah seluruh aktivitas
pembelajaran. Adapun tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia
adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunaknnya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan


kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

3) Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum


2013
Mahsun (2014: 94) mengemukakan bahwa pada tahun
2013, dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
melakukan suatu perubahan besar dalam ikhtiar mencerdaskan
anak bangsa yaitu terkaitan dengan pengembangan Kurikulum.
Karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum
2013 adalah berbasis pada pembelajaran teks. Suatu
keistimewaan dalam Kurikulum 2013 adalah menempatkan
bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan. Peran bahasa
sebagai penghela ilmu pengetahuan tersebut tentu bukan
merupakan suatu kebetulan jika paradigma pembelajaran bahasa
Indonesia dalam Kurikulum 2013 diorientasikan pada
pembelajaran berbasis teks.
Dilihat dalam rumusan kompetensi dasar subtansi bahasa
Indonesia dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Hanya saja bedanya, jenis teks yang diajarkan pada pendidikan
dasar sampai pendidikan menengah adalah teks langsung
(kontinu) atau teks-teks tunggal atau genre mikro, sedangkan
jenis teks yang diajarkan pada perguruan tinggi adalah jenis teks
tidak langsung (diskontinu) atau teks-teks majemuk atau genre
makro. Oleh karena itu, penempatan bahasa Indonesia sebagai
penghela ilmu pengetahuan dalam Kurikulum 2013 memberi
harapan baru bagi tumbuhnya keyakinan bangsa ini pada
kebesaran apa yang menjadi lambang identitas kebangsaanya,
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

yaitu bahasa Indonesia. Perancangan pembelajaran bahasa


Indonesia berbasis teks selain keutamaan seperti disebutkan di
atas, juga memberi ruang pada peserta didik ntuk
mengembangkan berbagai jenis struktur berpikir, karena setiap
teks memiliki struktur berpikir yang berbeda satu sama lain.
Semakin banyak jenis teks yang dikuasai, maka semakin banyak
struktur beripikir yang dikuasai peserta didik (Mahsun, 2014:
95).
4. Pengertian teks ulasan cerpen
Teks ulasan merupakan teks yang ada dalam
Kurikulum 2013 dan berisi mengenai ulasan yang memuat
ringkasan, kelebihan, dan kekuragan suatu karya. Pada buku
siswa yang sudah di persiapkan untuk menunjang pembelajaran
dan implementasi Kurikulum 2013 menyebutkan bahwa “ teks
ulasan adalah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap
berbagai hal.
Teks ulasan menurut Kemendikbud (2014:147) adalah
sebuah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap
berbagai hal. Analisis bisa berbentuk buku, novel, cerpen, berita,
laporan, atau dongeng. Didalam teks tersebut memberikan
tanggapan atau analisis yang berhubungan dengan latar, waktu,
tempat, serta karakter yang ada di dalam teks tersebut.
Pada dasarnya teks ulasan adalah tinjauan atau ringkasan
buku. Untuk memahami teks ulasan sebelumnya harus
mengetahui struktur teks ulasan serta unsur-unsur kebahasaan
yang mendukung teks tersebut.
Menurut Kemendikbud (149-152) adapun beberapa
struktur teks ulasan yang terdiri dari :
a. Orientasi (orientation), berisi gambaran umum karya
sastra yang akan diulas.
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

b. Tafsiran (interpretative recount), berisi pandangan


sendiri mengenai karya atau benda yang diulas.
c. Evaluasi (evaluation), berisi evaluasi karya,
penampilan, dan produksi biasanya menganai detail
suatu karya . hal ini berupa bagian, ciri-ciri, dan
kualitas karya.
d. Rangkuman (evaluative summation), merupakan
bagian akhir yang berisi ulasan akhir atau simpulan
dari karya yang diulas.
Teks ulasan mempunyai cici-ciri kebahasaan yang khas,
Selanjutnya pada unsur-unsur kebahasaan teks ulasan antara
lain:
a. Kata sifat, sikap
b. Kata benda dan kata kerja
c. Metafora
d. Kalimat (menggunakan kalimat kompleks atau
kalimat majemuk)
e. Kata rujukan
5. Pengertian Cerpen
Cerpen atau dapat disingkat cerita pendek menurut Edgar Allan
Poe (Jassin,1961:72) pada buku Nurgiyantoro Burhan (2012:10)
mengatakan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai
dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah
sampai dua jam. Cerpen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a)
cerpen (short short story) : berkisar 500 kata; b) cerpen (midle
short story) : cerpen yang panjangnya cukupan; c) cerpen (long
short story) : cerpen yang panjang yang terdiri dari puluhan
bahkan beberapa puluh ribu kata.
Menurut Nurgiyantoro Burhan (2012:11) Cerpen
mempunyai unsur-unsur cerita yaitu unsur intrinsik dan
ekstrinsik.adapun unsur cerita pada cerpen adalah adanya
peristiwa, plot, tema, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain.
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

Cerpen meiliki kelebihan yang khas yaitu pada kemampuannya


mengemukakan secara lebih banyak. Jadi, secara implisit dari
sekedar apa yang diceritakan. Karena bentuknya yang pendek
cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas, tidak sampai
pada detail-detail khusus yang “kurang penting” yang lebih
bersifat memperpanjang cerita.
Kosasih (2012:34) mengungkapkan bahwa cerita pendek
(cerpen) merupakan cerita yang menurut wujud fisiknya
berbentuk pendek, jumlah katanya sekitar 500–5.000 kata, dan
sering diungkapkan dengan cerita yang dapat dibaca dalam
sekali duduk. Cerita pendek pada umumnya bertema sederhana,
jumlah tokoh dalam cerpen juga terbatas, jalan ceritanya
sederhana dan latarnya meliputi ruang lingkup yang terbatas.
Menurut Sugiarto (2013:37) cerpen atau cerita pendek
adalah karya fiksi berbentuk prosa yang selesai dibaca dalam
“sekali duduk”. Batasan tentang panjang dan pendeknya sebuah
cerpen sangat relatif. Untuk ukuran Indonesia, cerpen terdiri atas
4 sampai 15 halaan. Di negara Barat, bisa lebih dari 15 halaman.
Ciri-ciri cerpen menurut Kosasih (2012:34) adalah sebagai
berikut :
1. Alur lebih sederhana.
2. Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang.
3. Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkup yang
relative terbatas.
Adapun ciri-ciri cerpen di sebutkan oleh Sugiarto (2013:37)
adalah sebagai berikut :
1. Hanya mengungkapkan satu masalah tunggal.
2. Menunjukkan adanya kebulatan kisah (cerita).
3. Pemusatan perhatian kepada satu tokoh utama pada satu
situasi tertentu.
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa cerpen


adalah karya fiksi berbentuk prosa yang selesai dibaca dalam
“sekali duduk” dan menurut wujud fisiknya berbentuk pendek,
jumlah katanya sekitar 500-5.000 kata.
Beberapa ciri-ciri cerpen adalah alur lebih sederhana, tokoh yang
dimunculkan hanya beberapa orang, pemusatan perhatian
kepada satu tokoh utama pada satu situasi tertentu, serta latar
yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkup yang relatif
terbatas.
Menurut Nurgiyantoro Burhan (2012:13) Unsur-unsur pembangun
sebuah cerpen adalah :
1. Plot
Plot pada cerpen pada umumnya tunggal, hanya terdiri dari satu
urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir ( bukan
selesai, sebab banyak cerpen yang tidak berisi penyelesaiian
yang jelas, penyelesaian diserahkan kepada interpretasi
pembaca).
2. Tema
Karena ceritanya pendek cerpen hanya berisi satu tema. Hal itu
berkaitan dengan keadaan plot yang juga tunggal dan pelaku
yang terbatas.
3. Penokohan
Jumlah tokoh cerita yang terlibat dalam cerpen terbatas, apalagi
yang berstatus tokoh utama.
4. Latar
Pelukiasan latar cerita untuk cerpen dilihat secara
kuantitatif,tidak memerlukan detail-detail khusus tentang
keadaan latar misalnya yang menyangkut keadaan tempat dan
sosial. Cerpen hanya memerlukan pelukisan secara garis besar
saja atau bahkan hanya secara implisit, asal telah mampu
memberikan suasana tertentu yang dimaksudkan.
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

5. Kepaduan
Cerpen yang baik harus memenuhi kriteria kepaduan (unity)
artinya, segala sesuatu yang diceritakan bersifat dan berfungsi
mendukung tema utama. Penampilan berbagai peristiwa yang
saling menyusul yang membentuk plot, walau tidak bersifat
kronologis namnun haruslah tetap saling berkaitan secara logika.

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian studi kasus


“Penerapan Kurikulum 2013 ini adalah penelitian Nurlinawati (2017) dalam
penelitiannya yang berjudul “Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran
Teks Prosedur (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Kartasura)”. Hasil penelitian ini
adalah: (1) persiapan pembelajaran menulis teks prosedur meliputi
perencanaan,pelaksanaan, dan upaya mengatasi kendala (2) pelaksanaan
pembelajaran teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura
dilaksanakan dengan pendekatan saintifik, pembelajaran berpusat pada siswa. (3)
Kendala yang ditemui dalam proses pembelajaran teks prosedur meliputi kendala
guru, kendala siswa dan kendala di luar guru dan siswa . (4) Upaya mengatasi
kendala meliputi peranan MGMP dalam penyusunan RPP, pemilihan sumber
belajar dan media.
Penelitian kedua adalah dari Listya Buana Putra (2016) yang berjudul
“Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Menulis Teks Cerita Ulang
Biografi (studi kasus di kelas XI SMA Negeri 1 Surakarta).” Dalam penelitian
ini ditemukan kesamaan meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian, kendala
yang dijumpai dan apa saja penyebab kendala dalam pembelajaran. (1)
perencanaan pembelajaran berupa RPP sudah sesuai dengan Kurikulum 2013,
(2) pelaksanaan menulis teks biografi menggunakan metode kelompok, (3)
kendala yang disebabkan oleh guru berupa kesulitan penyusunan RPP sesuai
Kurikulum 2013. Dari segi siswa kurangnya minat dan kesulitan menuangkan
ide serta media yang tepat. (4) upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi
kendala dengan memaksimalkan MGMP, Mencari refrensi dari berbagai sumber
serta menggunakan metode ajar yang kreatif.
library.uns.ac.i digilib.uns.a3c

Kedua penelitian tersebut terdapat kesamaan yaitu mengkaji Kurikulum


2013 dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Jenis kedua penelitian diatas adalah
kualitatf dengan pendekatan studi kasus. Kedua penelitian tersebut juga berpusat
pada penerapan Kurikulum 2013 melalui pengamatan langsung sehingga dapat
mendeskripsikan tentang pelaksanaan kurikulum 2013.
Oleh karena itu, kedua penelitian diatas relevan dengan penelitian ini
karena di dalamnya membahas penerapan Kurikulum 2013 pada pembelajaran
bahasa Indonesia baik dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian kendala dan
upaya mengatasi kendala yang dijumpai.
library.uns.ac.i digilib.uns.a4c

B. Kerangka Berpikir
Adapun kerangka berpikir dalam penelitian studi kasus ini didasarkan pada
Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013 (Studi Kasus
Kelas VIII di SMP Negeri 2 Ngawi). Hal yang disoroti dalam penelitian ini
meliputi proses pembelajaran bahasa Indonesia, penerapan Kurikulum 2013,
kendala yang dialami dalam pembelajaran dan upaya untuk mengatasi kendala
tersebut. Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk memperoleh simpulan dari
pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis Kurikulum 2013 (studi kasus
Kelas VIII di SMP Negeri 2 Ngawi) .

Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013 (Studi Kasus Pembelajaran Teks Ulasan Cer
Kelas VIII di SMP Negeri 2 Ngawi)

Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran

Kendala Pembelajaran Upaya Mengatasi Kendala

enerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013 (Studi Kasus Pembelajaran Teks Ulasan Cerpen Kelas V

Gambar 1. Kerangka Berpikir


library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Ngawi yang berlamat di Jalan Jaksa
Agung Suprapto No.7 Kabupaten Ngawi. Alasan pemilihan sekolah tersebut
karena sekolah tersebut telah menerapkan kurikulum 2013 dan ditunjuk
pemerintah sebagai sekolah percontohan di kabupaten Ngawi. Penelitian ini
dilaksanakan selama enam bulan yaitu mulai bulan Mei 2017 sampai dengan
bulan Oktober 2017. Sesuai dengan karakter penelitian kualitatif maka waktu
kegiatan penelitian bersifat fleksibel. Adapun rincian waktu dan jenis kegiatan
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

41
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42

Bulan
Jenis
No.
Kegiatan MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI
2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2018
1. Penyusunan
Proposal
2. Pengajuan
dan Revisi
Proposal
3. Penyusunan
Izin
Penelitian
4. Pengumpulan
Data
5. Analisis Data
6. Verifikasi
Data
7. Penyusunan
Laporan

Tabel 2 Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian


library.uns.ac.i digilib.uns.a4c

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri.
Menurut Sukmadinanta (2012: 60), penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, presepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok. Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membiarkan
permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk
interpretasi. Data dihimpun dengan sebuah pengamatan yang seksama, mencakup
deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara
yang mendalam serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.
Menurut (Trianto,2011:181) Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses
bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan
pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil
suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak
dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pada pemaparan tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berjenis kualitatif karena penelitian ini
membahas proses Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis Kurikulum
2013 khususnya pada pembelajaran teks ulasan cerpen di kelas VIII SMP Negeri
2 Ngawi.
Kesimpulan dari penelitian kualitatif dikonfirmasikan dengan informasi.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu merupakan
pengujian secara rinci terhadap, suatu latar, satu subyek, satu tempat
penyimpanan, atau satu peristiwa tertentu. Dalam penelitian ini studi kasus dititik
beratkan pada Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis Kurikulum
2013.
library.uns.ac.i digilib.uns.a4c

C. Data dan Sumber Data


Sesuai dengan tujuan dan metode, serta sumber data yang digunakan,
maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Peristiwa
Data atau informasi dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas atau
perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran
penelitianya. Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti
bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti
karena menyaksikan sendiri secara langsung (Sutopo, 2006: 51).
Peristiwa dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah peristiwa
pelaksanaan pembelajaran teks ulasan cerpen kelas VIII SMP Negeri 2
Ngawi yang dilakukan guru di dalam kelas. Penelitian ini
menitikfokuskan pada pola interaksi antara guru dengan siswa dan siswa
yang satu dengan siswa yang lainnya untuk mengerucutkan penelitian
dan memudahkan dalam pengambilan data.
2. Narasumber
Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber)
sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi.
Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan narasumber
bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi
ia bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia
miliki (Sutopo:2006:50)
3. Dokumen dan arsip
Dokumen dan arsip adalah bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu (Sutopo 2006:54). Dokumen yang
digunakan sebagai sumber data dalam penelitian adalah silabus,
RPP, dan hasil pekerjaan siswa.

D. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah cara pemngambilan sampel dengan cara
library.uns.ac.i digilib.uns.a4c

memilih sumber data. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang
memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang
diteliti (Sutopo,2006:36). Popuasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Ngawi. Penelitian ini fokus pada satu kelas dengan mengamati
secara seksama proses pembelajarannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga penilaian hasil pembelajaran teks ulasan cerpen.

E. Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan tujuan dan metode, serta sumber data yang digunakan, maka
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Observasi
Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia. Tujuan observasi adalah untuk mengamati perkembangan
pembelajaran menggunakan penerapan Kurikulum 2013 siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Ngawi.
Observasi dilakukan dengan cara peneliti bertindak sebagai
partisipan pasif. Peneliti mengambil posisi di tempat duduk paling
belakang, mengamati jalannya proses pembelajaran sambil merekam
maupun mencatat segala sesuatu yang terjadi saat pembelajaran.
Peneliti tidak melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran.
Observasi difokuskan pada guru dan siswa. Observasi yang
dilakukan pada guru difokuskan pada kemampuan guru dalam mengelola
kelas dan menumbuhkan motivasi siswa. Adapun pada siswa, observasi
difokuskan pada keaktifan siswa saat pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya pada pembelajaran teks ulasan cerpen. Observasi dituangkan
dalam catatan lapangan yang disusun peneliti.
b. Wawancara
Menurut Sugiyono (2012: 317), wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
library.uns.ac.i digilib.uns.a4c

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila


peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan
tentang pembelajaran teks ulasan cerpen. Wawancara dilakukan dengan
guru Bahasa Indonesia untuk mengetahui kendala apa saja yang terjadi
saat pembelajaran bahasa Indonesia berbasis Kurikulum 2013. Selain itu,
wawancara dilakukan pada siswa untuk mendukung data dan sebagai
tolok ukur penerapan media pembelajaran yang tepat. Wawancara
dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran untuk mengukur tingkat
keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada
pembelajaran teks ulasan cerpen.
c. Analisis Dokumen
Dokumen yang di analisis dalam penelitian ini meliputi pembelajaran
teks ulasan pada cerpen kelas VIII, RPP teks ulasan pada cerpen kelas
VIII, dan hasil pekerjaan berupa teks ulasan cerpen. Metode ini
merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan
menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Menurut Widyoko (2012:50) dokumen berarti barang atau benda
tertulis, sedangkan dalam arti yang lebih luas dokumen bukan hanya
yang berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan
seperti prasasti dan simbol lainya.
Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering
memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Didalam
melaksanakan metode analisis dokumen, peneliti menyelidiki atau
menganalisis benda-benda tertulis seperti buku, majalah, peraturan,
notulen rapat, cacatan harian, laporan kegiatan, dan lain sebagainya.
Data yang di peroleh dari analisis dokumen dapat digunakan sebagai data
pendukung dan pelengkap data primer yang diperoleh melalui observasi
dan wawancara (Widyoko,2012:50).
library.uns.ac.i digilib.uns.a4c

d. Angket
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta informan,
dalam hal ini siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi, untuk data yang
berupa kuisioner lalu menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
penelitian.

F. Uji Validitas Data

Uji validitas data dalam penelitian ini digunakan teknik


trianggulasi. Menurut Sugiyono (2012: 372-373), dalam teknik uji validitas
data, triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu. Teknik trianggulasi yang digunakan peneliti
adalah trianggulasi sumber data dan trianggulasi metode. Sugiyono (2012: 373)
menyatakan bahwa triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi
sumber data mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data wajib
menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Dalam penelitian, trianggulasi
sumber data digunakan dalam berbagai sumber, misalnya guru dan siswa sebagai
informan. Adapun trianggulasi metode menurut Sugiyono (2012: 373), triangulasi
metode untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti menggunakan
trianggulasi metode dalam pengumpulan data yaitu dokumen, observasi, dan
wawancara.
G. Analisis Data
Proses analisis dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dilakukan secara
bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Menurut miles dan
huberman (1974) bahwa terdapat dua model analisis jalinan aau mengalir (flow
model of analyisis), dan (2) model analisis interaktif (Sutopo,2006: 94). Adapun
dalam penelitian ini teknik analisis data yang di gunakan adalah model analisis
interaktif. Pemilihan ini teknik analisis tersebut karena data yang digunakan
berupa peristiwa pembelajaran dan dokumen.
library.uns.ac.i digilib.uns.a4c

H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan urutan kegiatan penelitian dari awal sampai
akhir. Urutan kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan prosedur, antara
lain :
1. Pengajuan Judul

Judul penelitian diajukan kepada dosen pembimbing setelah


peneliti melakukan tahap observasi awal untuk mengidentifikasi
masalah yang akan diteliti.
2. Penyusunan Proposal
Pada tahap ini peneliti membuat proposal penelitian terkait masalah yang
ditelitinya. Proposal penelitian berisi BAB 1 sampai dengan BAB III.
Bab I (Pendahuluan), II (Kajian Pustaka), III (Metode Penelitian)
3. Perizinan Penelitian
Pada tahap ini peneliti mengurus surat izin penelitian ke sekolah tujuan,
yaitu SMP Negeri 2 Ngawi.

4. Pengumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengumpulan data sebagai berikut.
a. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan deskripsi lokasi
penelitian
b. Mengumpulkan data berupa dokumen, yaitu silabus dan RPP yang
dibuat oleh guru SMP Negeri 2 Ngawi yang dijadikan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Melakukan observasi, yaitu dengan cara mengamati proses
pembelajaran bahasa Indonesia pada saat jam pelajaran
berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan dengan cara
merekam segala aktivitas pembelajaran serta mencatat hal-hal
penting yang berkaitan dengan permasalahan/keunggulan.
d. Melakukan wawancara dengan informan kunci, yaitu guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi.
Selain itu wawancara juga dilakukan kepada siswa yang telah
diamati dalam pembelajaran, yaitu beberapa siswa kelas VIII.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi / Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngawi yang beralamat di Jalan


Jaksa Agung Suprapto No.07 Ketanggi, Ngawi, Kode pos 63211. Dengan batas-
batas sebagai berikut :
1) Sebelah Barat : Alun-alun Ngawi
2) Sebelah Timur : Perkampungan penduduk
3) Sebelah Utara : Kantor DPRD Kabupaten Ngawi
4) Sebelah Selatan : Gedung serba guna Eka Kapti & kantor pos
Lokasi SMP Negeri 2 Ngawi berada di tengah kota yang di kelilingi dengan
perkantoran seperti kantor DPRD, kantor pos dan instasi pendidikan, seperti SMP
Negeri 1 Ngawi, SMK Negeri 1 Ngawi. Hal ini menimbulkan suasanya yang
cukup kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Lokasi
SMP Negeri 2 Ngawi juga di lewati oleh kendaraan umum, misalnya angkot
(angkutan kota) dan angdes (angkutan desa) yang bisa dinaiki di depan sekolah
langsung, sehingga hal ini yang memberikan kemudahan akses bagi - siswi SMP
Negeri 2 Ngawi, terutama yang akan berangkat dan pulang menggantungkan
kendaraan umum.
SMP Negeri 2 Ngawi merupakan salah satu sekolah favorit dengan standart
nasional dan merupakan sekolah rancangan berbasis internasional di Kabupaten
Ngawi. Sekolah ini sering Menjadi profile yang bagus bagi para orang tua,
pendidikan yang beragam dan wawasan yang luas. Banyak asal daerah yang
menuntut ilmu di sekolah dengan akreditasi yang tidak diragukan ini, dengan
guru yang profesional dan lingkungan sekolah yang sangat nyaman serta
sangat mendukung dalam kegiatan belajar mengajar. adanya metode pembelajaran
yang dikemas dalam acuan KBM pusat disertai trik khusus dari para guru
senior dan guru yang sudah “mumpuni”, mampu membawa sekolah ini menjadi
yang terbaik dan akan selalu menjadi yang terbaik.

49
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

Selain kegiatan belajar mengajar yang sangat kondusif, kegiatan ekstrakulikuler yang beragam memberikan softskill bagi para untuk
dapat belajar berorganisasi dan berkomunitas. Adanya kegiatan ekstra tersebut tentunya mampu menjadikan lebih berwawasan dan
kreatif.
Dibawah ini adalah denah lokasi SMP Negeri 2 Ngawi :
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

1) Informasi Fasilitas SMP N 2 Ngawi

a) Ruang Belajar = 25 Kelas


b) Ruang Guru = 1 ruang
c) Ruang KS = 1 ruang
d) Ruang TU = 1 ruang
e) Lab. Bahasa = 1 ruang
f) Lab. Fisika = 1 ruang
g) Lab. Biologi / Kimia = 1 ruang
h) Ruang Pramuka = 2 ruang
i) Ruang Osis = 1 ruang
j) Musholla = 1 tempat
k) Kopsis = 1 ruang
l) Ruang Komputer = 2 ruang
m) Aula = 1 ruang
n) Ruang BP/BK = 1 ruang
o) Ruang UKS = 1 ruang
p) Dapur = 1 ruang
q) Ruang Ganti = 1 ruang
r) KM / WC KS = 1 tempat
s) KM / WC Guru = 4 ruang
t) KM/WC = 12 ruang
u) Kantin = 4 tempat
v) Lap. Basket = 1 lapangan
w) Ruang Perpustakaan = 1 ruang

Setiap lembaga memiliki arah dan tujuan yang digambarkan


melalui pernyataan visi dan misi. Visi SMP Negeri 2 Ngawi, yakni
“Setiap lembaga memiliki arah dan tujuan yang digambarkan melalui
pernyataan visi dan misi. Visi “Unggul di Dunia Global
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

berlandaskan Iman dan Taqwa Cinta Lingkungan serta Berbudi Pekerti


Luhur”. Dan memiliki misi sebagai berikut :
1. Mencapai prestasi bertaraf internasional;
2. Mampu berbahasa Inggris lisan dan tulis;
3. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi;
4. Menjalankan agama yang dipeluknya;
5. Toleran terhadap pemeluk agama lain;
6. Berperilaku sehat;
7. Peduli terhadap lingkungan sekolah dan masyarakat;
8. Hemat, cermat dalam pemakaian sumberdaya alam;
9. Sopan dalam berperilaku;
10. Santun dalam berkomunikasi.

B. Hasil Temuan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia


Berbasis Kurikulum 2013 (Studi Kasus Pembelajaran Teks Ulasan Cerpen Kelas
VIII di SMP Negeri 2 Ngawi)” mendeskripsikan kumpulan informasi sebagai
berikut: (1) perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia sesuai kurikulum 2013 di
kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi; (2) pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia
sesuai kurikulum 2013 di kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi; (3) kendala yang
dihadapi guru saat proses pembelajaran bahasa indonesia sesuai kurikulum 2013
di kelas VIII SMP Negerin 2 Ngawi; (4) upaya mengatasi kendala yang dijumpai
dalam proses pembelajaran bahasa indonesia sesuai kurikulum 2013 di kelas VIII
SMP Negeri 2 Ngawi.
Hasil penelitian di atas dideskripsikan secara rinci dalam pembahasan
berikut.
1. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013
Persiapan yang harus dilakukan oleh seorang guru sebelum mengajar
adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan secara rinci serta
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. Pada
Kurikulum 2013 ini silabus telah disediakan oleh pemerintah sehingga tugas
guru cukup mengembangkan RPP secara baik disesuaikan dengan
perkembangan karakter peserta didik.
Dalam penyusunan RPP tentu banyak sekali perubahan yang terjadi yang
awalnya dari kurikulum 2006 (KTSP) menjadi Kurikulum 2013. Hal tersebut
menjadikan seorang guru harus aktif dalam mengembangkan penyusunan RPP
sesuai peraturan Permendikbud RI Nomor 103 tahun 2014 tentang
pembelajaran pada pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Dalam penyusunan RPP oleh tim MGMP guru Bahasa Indonesia SMP
Negeri 2 Ngawi pada tahap awal dilakukan rapat setiap seminggu sekali.
Kemudian pada tahap selanjutnya di lakukan sharing lalu dikembangkan
sendiri oleh guru SMP Negeri 2 Ngawi. Terdapat komponen-
komponen dalam penyusunan RPP berdasarkan Kurikulum 2013 yang
disusun oleh guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Ngawi yaitu meliputi: (1)
identitas sekolah/ madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi
waktu; (3) KI, KD, Indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran;
(5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/ alat, bahan, dan
sumber belajar.
Adapun hasil wawancara dengan guru SMP Negeri 2 Ngawi
menunjukkan bahwa format dan sistematika RPP yang disusun sudah
disasarkan pada aturan penyusunan RPP Kurikulum 2013. Hal ini
dibuktikan dengan adanya komponen-komponen yang dikembangkan di
dalam RPP sudah sesuai dengan Permendikbud RI Nomor 103 Tahun 2014
tentang pembelajaran pada pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bahwa
komponen RPP harus mencakup : (1) identitas sekolah/madrasah, mata
elajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, Indikator
pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/ alat, bahan, dan sumber belajar.
Berdasarkan analisis dokumen terhadap RPP yang disusun oleh guru SMP
Negeri 2 Ngawi maka dapat dideskripsikan sebagai berikut.
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

Identitas RPP meliputi identitas sekolah, yaitu SMP Neegeri 2 Ngawi; mata
pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia; kelas/semester, yaitu VIII (delapan)
semester genap; materi pokok yaitu teks ulasan; alokasi waktu, yaitu 10 JP (5
kali tatap muka ).
A. Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam RPP tersebut mecakup :
(1) KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dihayati
(2) KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
(3) KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedur)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
(4) KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang / teori
B. Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam RPP tersebut mencakup :
(1) KD 1.2 : Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulisan.
(2) KD 2.2 : Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan
semangat kebangsaan atas karya budaya yang penuh
makna.
(3) KD 3.1 : Memahami teks cerita moral / fabel, ulasan, diskusi, cerita
prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun
tulisan.
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

(4) KD 3.4 : Mengidentifikasi kekurangan teks cerita moral / fabel,


ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi
berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun
tulisan.
(5) KD 4.2 : Menyusun teks cerita moral / fabel, ulasan , diskusi, cerita
prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik
teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
(6) KD 4.3 : Menelaah dan merevisi cerita moral/ fabel, ulasan, diskusi,
cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan struktur
dan kaidah-kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
(7) KD 4.4 : Meringkas teks cerita moral/ fabel, ulasan, diskusi, cerita
prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun
tulisan.
Indikator dalam sebuah RPP merupakan penjabaran dari Kompetensi
Dasar yang ada (KD 1, KD 2, KD 3, KD 4). Berikut indikator
pembelajaran dalam RPP tersebut :

(1) 1.2.1 : Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia di kelas dan


diluar kelas dengan baik dan benar.
(2) 2.2.1 : Berperilaku peduli dalam kerja kelompok (kerjasama).
2.2.2 : Bersedia melaksanakan tugas kelompok.
(3) 3.1.1 : Memahami struktur teks.
3.1.2 : Memahami ciri kebahasaan teks ulasan (kata sifat sikap,
kata benda dan kata kerja, metafora, kalimat majemuk,
kata rujukan).
(4) 3.4.1 : Memahami cara mengidentifikasi kekurangan teks ulasan
dari struktur teks.
3.4.2 : Memahami cara mengidentifikasi kekurangan teks ulasan
dari ciri kebahasaan teks ulasan.
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

(5) 4.2. 2 : Memetakan struktur teks Laskar Pelangi secara berkelompok.

4.2.2 : Menyusun kembali teks ulasan Laskar Pelangi dengan


bahasa sendiri secara kolompok.
(6) 4.3.1 : Menelaah teks ulasan dari segi struktur teks secara kelompok
4.3.2 : Menelaah teks ulasan dari segi kebahasaan secara kelompok
4.3.3 : Merevisi teks ulasan dari segi struktur dan kebahasaan secara
kelompok
(7) 4.4.1 : Menemukan gagasan pokok teks ulasan
4.4.2 : Menyusun ringkasan teks ulasan secara kelompok

Langkah-langkah pembelajaran yang termuat dalam RPP meliputi


kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang
disajikan dalam bentuk tabel. Deskripsi kegiatan telah dijabarkan dalam
tabel yang disertai dengan pembagian alokasi waktu dan pendidikan
karakter pada setiap bagiannya. Adapun alokasi waktu pendahuluan
selama 10 menit.
1. Pertemuan Pertama (2 JP)
Pendahuluan
1. Sebelum memulai kegiatan, peserta didik berdoa bersama guru
2. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi peserta didik
3. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
4. Peserta didik menerima informasi mengenai materi dan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
5. Peserta didik dengan bantuan guru membentuk kelompok
dengan anggota 3-4 orang

a. Kegiatan Inti
Mengamati
 Peserta didik dengan panduan guru membangun konteks
mengamati puisi yang diambil dari lirik lagu “Laskar Pelangi”
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

 Peserta didik dengan panduan guru membaca teks ulasan


melalui pemodelan teks dengan cermat untuk melihat struktur
teks ulasan
 Peserta didik dengan panduan guru membaca teks ulasan
melalui pemodelan teks dengan cermat untuk melihat ciri-ciri
bahasa / unsur kebahasaan teks ulasan
Menanya
 Peserta didik dengan panduan guru memahami pertanyaan
tentang bentuk / struktur teks ulasan
 Peserta didik dengan panduan guru memahami pertanyaan
tentang ciri-ciri / unsur kebahasaan teks ulasan.
Mengumpulkan data / informasi

 Peserta didik bersama kelompoknya menganalisis bentuk/


struktur teks ulasan
 Peserta didik bersama kelompoknya menganalisis ciri-ciri
bahasa / unsur kebahasaan teks ulasan
Mengasosiasi / mengolah informasi
 Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan hasil yang
telah diperoleh tentang struktur teks ulasan
 Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan hasil yang
telah diperoleh tentang ciri-ciri bahasa / unsur kebahasaan teks
ulasan.
Mengomunikasikan
 Dengan panduan guru, peserta didik secara kelompok bergantian
menyampaikan hasil diskusi tentang bentuk / struktur teks
ulasan dan ciri-ciri bahasa untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok lain
 Dengan bimbingan guru peserta didik menyimpulkan materi
pelajaran dengan struktur teks ulasan dan ciri kebahasaan teks
ulasan.
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

Penutup

 Peserta didik mengemukakan hambatan-hambatan yang


dialami selama pembelajaran berlangsung
 Peserta didik menjawab pertanyaan dan mendengarkan umpan
balik yang diberikan oleh guru
 Peserta didik mendapat informasi terkait pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
2. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis
Kurikulum 2013
Pada observasi yang saya lakukan, saat pembelajaran
berlangsung guru menerangkan materi terakhir yaitu teks
ulasan cerpen. Pelaksanaan pembelajaran teks ulasan cerpen
dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertama, guru
menekankan pembelajaran pada aspek teori terlebih dahulu dan
memperhatikan pengetahuan menganai materi yang
diajarkan tersebut. Pada pertemuan kedua, guru mengarahkan
pembelajaran pada pencapaian keterampilan membaca teks
ulasan cerpen yang materinya tersedia di buku ajar. Adapun
kelas yang yang menjadi objek penelitian ini adalah kelas VIII B
dan VIII H. Peneliti melakukan observasi di kelas tersebut
karena saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Kompetensi dasar yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini
adalah memahami teks ulasan berupa cerpen.
Observasi pertama dilaksanakan pada hari selasa, 09 Mei
2017 pukul 07.00 s.d 08.30 (jam ke-1 dan ke-2 ) di ruang kelas
VIII B dengan jumlah sebanyak 34 orang. Berikut deskripsi
kegiatan di kelas VIII B.
Pukul 06.40 sudah berada di dalam kelas, ketika bel
masuk mereka bergegas untuk berdiri dan menyanyikan lagu
Indonesia Raya (kurang lebih 5 menit). Setelah itu pukul 07.00
memulai pelajaran dengan dilanjutkan reading, kegiatan ini
library.uns.ac.i digilib.uns.a5c

dilakukan pada hari Senin sampai Jumat. Kegiatan membaca


dilakukan selama kurang lebih 15 menit sebelum masuk pada
materi pembelajaran selanjutnya.
Berikut pembelajaran yang dilakuan di dalam kelas :

1. Kegiatan pendahuluan
Tuturan yang terjadi di kelas adalah sebagai berikut :
“untuk ketua kelas, silahkan memimpin doa terlebih dahulu
(catatan lapangan 1)
Ketua kelas langsung bergegas menyiapkan doa bersama-sama

Setelah
Untuk itu, guru memberi
mengawali salam
pembelajaran pagi sebagai
ini,berdoatanda dimulainya
mulai!”
pembelajaran jam pertama. Tuturan yang di sampaikan guru
sebagai berikut :

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat


pagi anak-anak?”

Dengan santun dan penuh semangat menjawab salam dari guru.


Tuturan balik yang diucapkan adalah sebagai berikut :

Setelah itu guru memeriksa


”Waalaikumsalam presensi wabarakatuh,
warahmatullahhi kehadiran . Tuturan yang bu
selamat pagi
disampaikan
guru” guru adalah sebagai berikut :

Menjawab dengan
”Anak-anak, harisantun pertanyaan
ini adakah darimasuk?
yang tidak guru . Balasan
“ jawaban
dari sebagai berikut:

“Hadir semua, Bu.”

Setelah semua dipastikan lengkap, guru memberikan instruksi


library.uns.ac.i digilib.uns.a6c0

kepada dengan tuturan sebagai berikut :

Menjawab
“Sekarangdengan penuh
keluarkan bukusemangat dengan
nonteks dan lonntaran kalimat
mulai untuk
membaca
seperti berikut :
15 menit lalu tuangkan dalam tulisan mengenai apa yang
“ Baik, Bu ( menjawab dengan seksama)”
sudah kalian baca.”
Setelah 15 menit berlalu, guru memastikan bahwa semua telah
selesai membaca.
Percakapan yang dilakukan guru adalah mengingatkan
pembelajaran minggu lalu sebagai berikut :

“Baiklah anak-anak, kita mulai pembelajaran hari ini dengan


Guru memotivasi agar tertarik dengan materi yang diajarkan.
materi teks ulasan. Teks ulasan adalah kegiatan megulas
Sebelum masuk ke dalam kegiatan inti, guru menyebutkan
sesuatu seperti cerpen dan novel. Hal ini agar kita termotivasi
indikator-indikator pencapaian kompetensi yang harus dicapai oleh.
untuk membaca, karena membaca adalah gudang ilmu dan
Penjelasan di atas dibuktikan dengan percakapan sebagai berikut :
dengan membaca lebih mudah untuk memahami isi dari
tulisan tersebut.”
“Anak-anak, dalam materi kita yang terakhir, yaitu bab V ini kita
akan mengulas berbagai karya sastra salah satu yang akan kita
pelajari adalah teks ulasan cerpen. Di dalamnya terdapat indikator-
indikator yang harus kalian capai yaitu mengidentifikasi teks
ulasan, menyusun teks ulasan, mendiskusikan teks ulasan dan
mengulas cerpen.”
library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

2. Kegiatan inti
Guru menjelaskan dengan menggunakan buku teks dengan materi
teks ulasan. Penjelasan di atas didasarkan pada tuturan berikut :

“Anak-anak buka buku kalian halaman 145 dengan materi bab V.


Mengulas berbagai karya sastra, dihalaman 149 dengan materi
struktur teks ulasan dilanjutkan dengan unsur kebahasaan teks
ulasan. Adapun struktur teks meliputi 4 hal, yaitu orientasi,
tataran, evaluasi dan rangkuman. Kalian bisa membaca
selengkapnya di buku panduan.”

Guru membuka kesempatan bertanya kepada .


Anak-anak adakah yang belum jelas mengenai teks ulasan cerpen
yang baru saya jelaskan ?
Ada salah satu mengajukan pertanyaan kepada guru. Berikut
tuturan terebut

“Bu, tolong jelaskan lagi mengenai unsur kebahasaan.”

Guru tidak langgsung menjawab melainkan dengan melempar


peertanyaan itu ke murid lainnya, berikut tuturannya :

“Adakah yang bisa menjawab pertanyaan teman kalian ?


apakah unsur kebahasaan?”

siswa langsung mengangkat tangannya dan menjawab.berikut


tuturannya.

Guru mempersilakan
“Bu, yang ingin menjawab. Berikut tuturannya :
saya tahu jawabannya”

“Iya silakan dicoba menjawab Mbak.”


library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

Kemudian langsung menjawab :

Guru mengapresiasi
Unsur kebahasaanatas jawaban
adalah tadi. yang membangun
unsur-unsur
sebuah
Setelah
Ya, bahasa
guru
jawaban atau kalimat.
menjelaskan
teman unsur kebahasaan
lalubagus,
kalian memberikan tekskepada
instruksi
jadi unsur cerpen untuk
kebahasaan
antara itu
membuka
Cerpen lain
buku ragamragam
panduan.
meliputi bahasa
Berikut sehari-hari,
tuturan
bahasa, kosakata,
yang di
kosakata, sampaikan
majas atau guru.
gaya bahasa danatau
majas gayadeskriptif.
kalimat bahasa..
Menjawab dengan seksama :162. Di situ terdapat cerpen
Anak-anak buka halaman
yang berjudul nasihat untuk anakku, tugas kalian membaca
Setelah diberikan waktu untuk membaca secara bergantian selama
Tidak Bu.
dan memahami isi yang terkandung dalam cerpen tersebut.
20 menit, guru mengintruksikan kembali untuk membuat
Ada yang bertanya sebelum kalian membaca?
kelompok untuk menganalisis struktur teks cerpen tersebut.
Uraian di atas dapat dijabarkan menjadi peryataan dibawah ini :

Anak-anak buatlah kelompok sejumlah 4-5 , lalu tugas kalian


adalah menganalisis struktur teks yang ada dalam cerpen
yang berjudul “nasihat untuk anakku”. Setelah kalian
memahami apa yang sudah dibaca, diskusikan apa saja yang
ada di dalam cerpen tersebut. Hal yang harus kalian
diskusikan meliputi struktur teks ulasan, tafsiran, evaluasi,
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.jika sudah selesai ibu
akan memanggil secara acak untuk mempresentasikan hasil
diskusi kalian. Apakah sudah paham dengan tugas yang saya
berikan ?
library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

Peserta didik menjawab dengan seksama

Sudah bu
Setelah peserta didik memulai untuk berdiskusi, guru selalu
mengecek pekerjaan siswa dengan cara menghampiri satu per satu
kelompok dan menanyakan apakah mengalami kesulitan untuk
mengerjakan.
Setelah diberikan waktu untuk mengerjakan, guru meminta peseta
didik mempresentasikan.
Berikut tuturan yang disampaikan guru :

Peserta didik menjawab dengan seksama :


Baiklah anak-anak, saya rasa waktunya sudah cukup
untuk
Sudah bukalian berdiskusi, sudah selesai semuannya ?

Guru memberikan intruksi, meminta peserta didik untuk maju


mempresentasikan hasil diskusi. Berikut tuturannya :

Baiklah sekarang kelompok 2 maju


kedepan untuk mempresentasikan hasil

Peserta didik melakukan presentasi dengan antusias dan semangat

3. Kegiatan Penutup
Setelah beberapa kelompok maju mempresentasikan hasil
pekerjaannya maka guru meminta semua pekerjaan siswa
dikumpulkan ke depan.
Berikut percakapan yang terjadi di kelas :

Silahkan semua hasil pekerjaan kelompok


kalian dikumpulkan, ibu akan akan memberikan
library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah


dilaksanakan hari itu juga. Berikut uturannya :

Lalu siswa merespons yang terjadi di kelas


Baiklah
Baik bu!anak-anak, kalian sudah melakukan kegiatan membaca
dan berdiskusi dengan sangat bagus. Harapan ibu kedepan kalian
Guru
bisa menutup
membuatpembelajaran dengan
cerpen sekaligus salam. Baikteks
menganalisis anak-anak
ulasan, ibu
kalian
rasa
jugapembelajaran kitamembaca
bisa berlatih pada pagi dan
ini kita cukupkan dlu.
mencermati apa saja yang
terkandung dalam cerpen tersebut banyak hal positif yang di dapat
Siswa mejawab salamwarahmatullah
Wasalamualaikum dari guru wabarakatuh
dari sebuah bacaan yang bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-
Wa’alaikum salam warahmatullah wabarakatuh
hari.

Berdasarkan hasil observasi di atas dapat di deskripsikan bahwa


proses pembelajaran membaca dan menganalisis teks ulasan
cerpen di SMP Negeri 2 Ngawi sudah berjalan dengan baik dan
telah menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Pada hal ini telah mendorong sebuah motivasi, minat, kreativitas dan
semangat belajar. Hal ini ditunjukkan dalam pembelajaran sudah
menggunakan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya,
menalar, mengasosisasi, dan mengomunikasikan.
Menurut peneliti kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik ini sangat mendukung dalam sebuah cara
mengajar karena siswa di tuntut untuk mandiri, aktif serta kreatif
library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam peranannya sebagai


guru, guru tidak hanya sebagai sumber ilmu melainkan guru sebagai
teman belajar (sharing) bagi peserta didik agar wawasan yang di
dapat selalu berkembang dan bertambah. Jadi pada ciri khas
Kurikulum 2013 proses pembelajaran berjalan dengan cara
mengamati, menanya, menalar, mengasosisasi, dan pada akirnya
mengomunikasikan.
3. Kendala-kendala yang ditemui pada proses pembelajaran
teks ulasan cerpen berdasarkan kurikulum 2013
Dalam berproses tentu tak lepas dari sebuah kendala yang terkadang
tidak kita inginkan. Sebaik apapun proses pembelajaran yang kita
laksanakan selalu terjadi kekurangan yang ada, salah satunya adalah
saat pembelajaran teks ulasan di dalam kelas VIII B berlangsung.
Masih terdapat kendala-kendala yang tidak bisa dihindari. Kendala
tersebut tidak hanya dari guru melainkan dari (peserta didik).
Berikut adalah pemaparan kendala-kendala yang dijumpai dalam
proses pembelajaran teks ulasan cerpen.

a. Kendala Guru

Guru memegang peranan penting dalam sebuah pembelajaran di


kelas, karena guru dapat mengarahkan peserta didik
untuk mencapai sebuah kompetensi. Selain itu guru adalah
salah satu komponen terpenting dalam sebuah proses
pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 guru berperan sebagai
fasilitator. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
pembelajaran masih menemukan beberapa kendala yang dialami
oleh guru. Berikut merupakan kendala-kendala yang
dialami oleh guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP N 2
Ngawi dalam pembelajaran teks ulasan Kurikulum 2013 :
library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

1) Perencanaan
Kendala pertama yang dialami oleh guru yakni terkait
perencanaan. Dalam perencaaan pembelajaran, peneliti
banyak menemukan kendala yang dialami guru dalam
menyusun RPP. Hal ini disebabkan adanya perbedaan
antara kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 sehingga
terjadi ketidaksesuaian antara perencanaan awal
pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran. Hal
tersebut menimbulkan kebingungan pada guru itu sendiri.
2) Materi Ajar/Bahan Ajar
Kendala yang selanjutnya yakni terkait materi ajar. Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi “Teks
Ulasan”, peneliti menemukan bahwa hanya terbatas pada
buku teks yang diberikan oleh pemerintah. Hal tersebut
berdampak pada kurang luasnya pengetahuan yang
diberikan oleh guru kepada , dan pembelajaran terlihat
monoton.
3) Media yang digunakan
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, media berperan
dalam menyampaikan materi kepada. Media merupakan
suatu hal yang sering dilupakan oleh guru, karena
guru masih berorientasi dengan cara mengajar
menggunakan metode ceramah. Sehingga media yang ada
tidak dimanfaatkan secara maksimal.

b. Kendala peserta didik


Ada berbagai macam kendala yang dialami peserta didik dalam
pembelajaran, di antaranya adalah kendala yang dialami dirinya
seperti kurang berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung atau
kendala dari luar diri peserta didik yaitu adanya gangguan teman
sekelilingnya. Berdasarkan pengamatan peneliti ditemui kendala
library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

saat berlangsungnya pembelajaran teks ulasan cerpen di kelas.


Berikut adalah rincian kendala yang di alami peserta didik.
1) Pemahaman kurang terhadap materi pembelajaran
Dalam penerapan Kurikulum 2013 harus berperan aktif
dalam peroses pembelajaran bahasa Indonesia. Namun
perbedaan materi yang terdapat pada KTSP dan Kurikulum
2013 masih menjadi kendala. Dalam kurikulum 2013
banyak bahasa yang masih sukar dipahami dan dipelajari.
Sehingga diharuskan untuk lebih banyak membaca buku-
buku yang relevan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
mengenai Teks Ulasan Cerpen.
2) Suasana kelas tidak kondusif
Pada saat pembelajaran yang bersifat membaca
cenderung susah berkonsentrasi karena adanya gangguan-
gangguan yang disebabkan oleh lingkungan di sekelilingya
sehingga terjadi keadaan yang tidak kondusif. Contoh:
terkadang jika ada teman yang ramai keadaan kelas kurang
kondusif, itu menyebabkan kurangnya konsentrasi pada
peserta didik. Selain itu saat melakukan diskusi kendala
yang paling sering terjadi adalah kesalahpahaman
antarkelompok atau dapat dikatakan tidak sepemikiran
antara jawaban satu dengan lain. Hal ini menyebabkan
perbedaan pendapat, ada yang berpegang teguh pada
pendapatnya dan ada juga yang mengalah untuk
mendapatkan hasil diskusi sesuai yang telah
disepakati bersama. Misalnya mereka berbeda pendapat
mengenai ide pokok pada cerpen, terkadang ide-ide yang di
tawarkan setiap anak berbeda-beda hal ini yang
menyebabkan kurangnya kondusif di dalam kelas.
library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

3) Kurang berminat terhadap materi


Kurangnya minat terhadap materi dikarenakan hanya
berpacu terhadap buku panduan saja, yaitu buku yang
disiapkan pemerintah berbasis Kurikulum 2013 yang
berjudul “nasihat untuk anakku”, peserta didik hanya
membaca cerpen yang ada di buku dan tidak di berikan
kesempatan untuk menjelajah buku bacaan yang lainnya.
Sehingga pengetahuan hanya tergantung dari buku panduan
saja.
4) Kesulitan mengembangkan ide
Pada awal pembelajaran, peserta didik diharuskan menulis
kembali apa yang sudah dibacanya yaitu berupa ringkasan
singkat mengenai isi dari cerpen yang telah dibacanya. Hal
ini yang selalu mereka tanyakan ke guru bagaimana
penyusunan yang benar dengan memperhatikan EYD dan
menjadikan kalimat yang padu. Hal ini disebabkan mereka
masih belum memahami bagaimana menyusun teks yang
baik dan benar, yang mereka tahu hanya sebatas konsep
serta unsur-unsur yang terkandung dalam bacaan cerpen
tersebut.
4. Upaya mengatasi kendala
Dalam penerapannya, Kurikulum 2013 ini menghadapi
banyak kendala. Guru yang terlibat sebagai pihak utama pada
proses pembelajaran perlu lebih beradaptasi dalam
perkembangan kurikulum 2013. Adapaun kendala yang ditemui
pada proses pembelajaran teks ulasan Kurikulum 2013 ini
dijadikan sebagai bahan evaluasi agar kualitas pembelajaran
lebih baik lagi. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang
dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut.
library.uns.ac.i digilib.uns.a6c

Berikut ini merupakan upaya-upaya yang dilakukan guru dalam


pembelajaran bahasa Indonesia Khususnya pemebalajaran teks
ulasan cerpen kelas VIII di SMP Negeri 2 Ngawi.
a. Upaya untuk mengatasi kendala guru
Dalam sebuah proses pembelajaran upaya yang harus
dilakukan guru untuk mengatasi kendala-kendala tersebut
meliputi berbagai macam hal antara lain perencanaan, materi
bahan ajar dan media yang digunakan.
1) Perencanaan
Guru harus memiliki pengetauan yang luas tentang
kurikulum 2013 agar RPP yang disusun sesuai dengan
yang diarapka pada Kurikulum 2013. Pengetahuan
tersebut dapat diperoleh dari sesama rekan guru atau
salaing bertukar pengalaman yang di bentuk melalui
rapat MGMP atau pertemuan sesama guru bahasa
indonesia selain itu, guru harus mencari refrensi lain
mengenai kurikulum 2013 dalam penyusunan Kurikulum
2013.
2) Materi bahan ajar
Materi yang terbatas dengan buku teks yang telah di
fasilitasi oleh pemerintag tentu saja memberikan dampak
terhadap pengetahuan yang hanya mengandalkan buku
teks saja. Oleh karena itu untuk mengembangkan materi
sangat penting untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan yang dimiliki dengan menambah referensi
lain demi menunjang pembelajaran. Materi bahan
ajar bisa dicari melalui internet, jurnal, maupun sumber-
sumber lain yang relevan. Atau dengan cara lain yakni
guru memperbanyak membaca buku-buku yang
relevan dengan materi pembelajaran yakni teks ulasan
cerpen supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai.
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c0

3) Media yang digunakan


Memanfaatkan media dengan semaksimal mungkin
adalah salah satu cara yang dilakukan dalam menyikapi
keterbatasan penggunaan media yang digunakan. Selain
itu dapat menggunakan media lain untuk menunjang
pembelajaran yang akan diterapkan.

b. Upaya mengatasi kendala peserta didik


1) Pemahaman
Pemahaman yang terbatas harus segera diatasi dengan
memberikan penjelasan kosakata dan pemahaman juga
dapat dikembangkan dengan dikembangkan dengan
memberikan materi yang berasal dari sumber beajar lain.
2) Suasana kelas tidak kondusif
Suasana kelas yang tidak kondusif akan membuat situasi
pembelajaran tidak efektif dan membosankan, sehingga
secara otomatis akan membuat tidak dapat maksimal
dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, guru juga akan
mengalami kesulitan dalam memberikan pemahaman
dan penjelasan kepada terkait materi yang diajarkan.
Berkaitan dengan kendala suasana yang tidak kondusif,
maka hal-hal yang harus dilakukan oleh guru yakni:
a) Mengatur posisi duduk sebaik mungkin. Posisi duduk
bisa menjadi salah satu penyebab kelas menjadi
kurang kondusif. Guru bisa mengatasinya dengan cara
merotasi tempat duduk dan menempatkan yang sering
mengganggu teman lain di bagian yang mudah
diawasi oleh guru.
b) Membuat kelas menjadi lebih nyaman dan
menyenangkan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan
cara menjaga kebersihan dan keindahan kelas.
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c

3) Kurang berminat terhadap materi


Minat terhadap mata pelajaran tertentu sangat
dipengaruhi oleh mood. Metode pembelajaran yang
monoton akan membuat semakin merasa jenuh dan
bosan. Maka dari itu, guru seharusnya menerapkan
beberapa model atau metode pembelajaran yang
menyenangkan agar menjadi lebih aktif dan ikut
terlibat dalam pembelajaran. Sehingga kejenuhan
dapatdiminimalisasi.
4) Kesulitan mengembangkan ide
Kesulitan mengembangkan ide merupakan maslaah yang
cukup serius bagi . Dalam hal ini, guru seharusnya
memainkan perannya sebagai fasilitator, motivator,
katalisator, dan mediator. Guru tidak boleh otoriter
dan menguasai pembelajaran namun guru membiarkan
untuk lebih berkreasi. Guru memposisikan diri sebagai
media, pengarah, dan motivator. Selain itu, guru juga bisa
mengajak untuk belajar di luar ruangan, supaya dapat
mengeksplor apa yang mereka lihat menjadi suatu ide
yang lebih baru dan segar.

C. Pembahasan
Perubahahan kurikulum di Indonesia dari KTSP menjadi Kurikulum
2013 tentu dilatarbelakangi berbagai pertimbangan. Berubahnya
kurikulum mengalami pertimbangan atau faktor yang mempengaruhi
kurikulum yang lama dianggap kurang memenuhi kebutuhan. Maka
dari itu Kurikulum 2013 diharapkan mampu untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Mulyasa (2013: 6) menyatakan bahwa berbagai
pihak menganalisis perlunya diterapkan kurikulum berbasis
kompetensi segaligus berbasis karakter (competency and character
based curriculum) sehingga peserta didik dibekali dengan berbagai
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c

sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan


zaman dan tuntutan teknologi.
Selain adanya perubahan pada kurikulum, sebuah perencanaan
pembelajaran juga sangat berpengaruh dalam pembelajaran seperti
yang dikatakan oleh Majid (2011: 15) bahwa perencanaan dapat
diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan
media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran,
dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan
pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pembelajaran yang berkualitas tidak lepas dari sebuah perencanaan
yang matang dari seorang guru. Perencanaan dapat menjadi acuan
atau pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Menurut
Charles C. Bonwell dan J.A Eison (1991) (dalam Warsono dan
Hariyanto, 2012: 14) seluruh bentuk pengajaran yang berfokus pada
sebagai penanggung jawab pembelajaran adalah pembelajaran aktif.
Jadi menurut kedua ahli tersebut, pembelajaran aktif mengacu
kepada pembelajaran berbasis (student-centered learning).
Berdasarkan hasil penelitian studi kasus di SMP Negeri 2
Ngawi maka peneliti menemukan beberapa temuan yang menjadi
ciri khas pembelajaran di sekolah tersebut. Berikut pembahasan
mengenai temuan penelitian yang membahas penerapan Kurikulum
2013 pada pembelajaran bahasa indonesia khususnya pada
pembelajaran teks ulasan cerpen di SMP Negeri 2 Ngawi yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, kendala, dan cara mengatasi
kendala.
1. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Kurikulum 2013
Martiyono (2012:21), perencanaan merupakan kegiatan
menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah di tentukan. Perencanaan
mengandung rangkaian keputusan dari penetu tujuan, kebijakan
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c

program, metode-metode dan prosedur tertentu, serta kegiatan


terjadwal. Memahami definisi perencanaan pembelajaran dapat
dikaji dari kata-kata yang membangunnya. Jadi, dengan
demikian perencanaan adalah sebuah kegiatan yang
mempunyai ketetapan agar berjalan dengan baik untuk
mencapai sebuah tujuan.
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan pada
kelas VIII di SMP Negeri 2 Ngawi didapatkan data yang
menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia berbasis Kurikulum 2013 sudah dijalankan dengan
baik oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam
menjelaskan materi teks ulasan. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, yakni
meliputi persiapan RPP yg sudah matang, rencana pembelajaran
yang sudah sesuai prosedur.
Dalam penyusunan RPP oleh tim MGMP guru Bahasa
Indonesia SMP Negeri 2 Ngawi pada tahap awal dilakukan
rapat setiap seminggu sekali. Kemudian pada tahap selanjutnya
di lakukan sharing lalu dikembangkan sendiri oleh guru SMP
Negeri 2 Ngawi. Terdapat komponen-komponen dalam
penyusunan RPP berdasarkan Kurikulum 2013 yang disusun
oleh guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Ngawi yaitu meliputi:
(1) identitas sekolah/ madrasah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, Indikator
pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan
sumber belajar.
Adapun hasil wawancara dengan guru SMP Negeri 2
Ngawi menunjukkan bahwa format dan sistematika RPP yang
disusun sudah disasarkan pada aturan penyusunan RPP
Kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan dengan adanya komponen-
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c

komponen yang dikembangkan di dalam RPP sudah sesuai


dengan Permendikbud RI Nomor 103 Tahun 2014 tentang
pembelajaran pada pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
bahwa komponen RPP harus mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)
alokasi waktu; (3) KI, KD, Indikator pencapaian kompetensi;
(4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6)
penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Berdasarkan analisis dokumen terhadap RPP yang disusun
oleh guru SMP Negeri 2 Ngawi maka dapat dideskripsikan
sebagai berikut. Identitas RPP meliputi identitas sekolah, yaitu
SMP Neegeri 2 Ngawi; mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia;
kelas/semester, yaitu VIII (delapan) semester genap; materi
pokok yaitu teks ulasan; alokasi waktu, yaitu 10 JP (5 kali tatap
muka ).
2. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis
Kurikulum 2013

Dalam Permendikbud 81 A tahun 2013 dijelaskan bahwa


kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang diperlukan. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan
pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan
baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran, guru sebagai
penentu arah pembelajaran telah melaksakan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah disusun, yang meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutupan. Seperti yang
dinyatakan oleh Fadlilah (2014: 182-187) bahwa yang menjadi
karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013 adalah dalam teknik
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c

pembelajaran yang dikenal dengan pendekatan saintifik,


pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 terbagi menjadi tiga,
yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan akhir.
3. Kendala-kendala yang ditemui pada proses pembelajaran
teks ulasan cerpen berdasarkan Kurikulum 2013
Dalam berproses tentu tak lepas dari sebuah kendala yang
terkadang tidak kita inginkan. Sebaik apapun proses
pembelajaran yang kita laksanakan selalu ada kekurangan yang
ada, salah satunya adalah saat pembelajaran teks ulasan di dalam
kelas VIII B berlangsung. Masih terdapat kendala-kendala yang
tidak bisa dihindari. Kendala tersebut tidak hanya dari guru
melainkan dari (peserta didik). Berikut adalah pemaparan
kendala-kendala yang dijumpai dalam proses pembelajaran teks
ulasan cerpen. Kendala tidak hanya dialami oleh guru saja,
namun ternyata dari murid juga masih mengalami kendala dalam
proses pembelajaran teks ulasan cerpen berdasarkan
Kurikulum 2013. Kendala-kendala yang dihadapi diantaranya:
suasana kelas yang tidak kondusif karena adanya gangguan dari
beberapa siswa yang nakal, kurang berminat terhadap materi
teks ulasan cerpen yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia,
dan juga ada beberapa yang mengalami kesulitan dalam
mengembangkan ide ketika disuruh oleh guru untuk
mengembangkan paragraf yang telah dibaca sebelumnya. Ada
pula kendala yang dialami oleh guru dalam menyampaikan teks
ulasan cerpen, yakni terkait ketidaksesuaian antara perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru, yang
mengakibatkan pembelajaran enjadi lebih tidak terkontrol.
Kendala guru yang selanjutnya yakni guru yang masih
kekurangan referensi materi atau bahan ajar tentang teks
ulasan, sehingga guru hanya berpacu pada buku teks yang
diberikan oleh pemerintah. Dan kendala terakhir yang ditemukan
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c

oleh peneliti yakni tentang penggunaan media yang kurang


efektif, hal ini disebabkan oleh model pembelajaran guru Bahasa
Indonesia yang masih menggunakan model pembelajaran
ceramah, di mana pusat pembelajaran masih terdapat pada guru
bukan siswa, sehingga menyebabkan fasilitas media
pembelajaran tidak digunakan secara efektif, dan
pembelajaranpun terlihat lebih monoton dan membosankan.
4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-
kendala yang ditemui dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.
Dalam penerapannya, Kurikulum 2013 ini menghadapi
banyak kendala. Guru yang terlibat sebagai pihak utama pada
proses pembelajaran perlu lebih beradaptasi dalam
perkembangan Kurikulum 2013. Adapaun kendala yang ditemui
pada proses pembelajaran teks ulasan Kurikulum 2013 ini
dijadikan sebagai bahan evaluasi agar kualitas pembelajaran
lebih baik lagi. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang
dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut.
Dari hasil penelitian di atas, ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kendala, baik itu untuk
maupun guru, diantaranya dengan cara mengatur posisi duduk
sebaik mungkin. Posisi duduk bisa menjadi salah satu penyebab
kelas menjadi kurang kondusif. Guru bisa mengatasinya dengan
cara merotasi tempat duduk dan menempatkan - yang sering
mengganggu teman lain di bagian yang mudah diawasi oleh
guru; membuat kelas menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan
dan keindahan kelas; guru seharusnya menerapkan
beberapa model atau metode pembelajaran yang menyenangkan
agar menjadi lebih aktif dan ikut terlibat dalam pembelajaran.
Sehingga kejenuhan dapat diminimalisasi; Guru tidak boleh otoriter
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c

dan menguasai pembelajaran namun guru membiarkan untuk lebih


berkreasi. Guru memposisikan diri sebagai media, pengarah, dan
motivator. Selain itu, guru juga bisa mengajak untuk belajar di
luar ruangan, supaya dapat mengeksplor apa yang mereka lihat
menjadi suatu ide yang lebih baru dan segar.
Hal tersebut sejalan dengan Usman (2013: 9) yang
menyatakan bahwa guru bukan hanya berperan sebagai pendidikan,
lebih dari itu, guru memiliki peranan sebagai demonstrator,
pengelola kelas, mediator dan fasilitator, dan evaluator.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan dari peneliti dan pembahasan mengenai


penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kurikulum 2013 kelas VIII
SMP Negeri 2 Ngawi, maka dapat ditarik kesimpulan; (1) perencanaan
pembelajaran; (2) pelaksanaan pembelajaran; (3) kendala-kendala saat
pembelajaran; (4) upaya mengatasi kendala saat pembelajaran.
1. Perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada teks ulasan cerpen
sesuai dengan Kurikulum 2013 di kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi.
Perencanaan pembelajaran bahasa indonesia di SMP Negeri 2 Ngawi
sudah menerapkan Kurikulum 2013 dan dirancang dengan baik. Dari
perancangan yang terdiri dari silabus dan RPP yang digunakan sebagai
acuan mengajar, sudah disusun menurut panduan pedoman Kurikulum
2013 di SMP Negeri 2 Ngawi. Untuk silabus yang disusun oleh pemerintah
tentu masih ada kekurangan yang berdampak pada penyusunan RPP yang
kurang sempurna oleh guru yang bersangkutan.
2. Pelaksanaan pembelajaran bahasa indonesia pada teks ulasan cerpen sesuai
dengan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Ngawi.
Pelaksanaan pembelajaran bahasa indonesia di SMP Negeri 2 Ngawi
yang telah menerapkan Kurikulum 2013 telah berjalan dengan baik. Dari
perencanaan yang terdiri dari silabus dan RPP yang digunakan sebagai
acuan mengajar sudah disusun sesuai panduan dari pemerintah. Untuk
silabus yang disusun oleh pemerintah tentu masih ada kekurangan yang
berdampak pada penyusunan RPP yang kurang sempurna oleh guru di
SMP Negeri 2 Ngawi. Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa indonesia,
dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, pembelajaran yang sudah
berlangsung dan berjalan dengan baik. Dalam proses pembelajaran
tersebut guru menerapkan pendekatan saintifik dengan melakukan
diskusi kelompok dan menampilkan hasil diskusi di depan kelas. Dalam

78
library.uns.ac.i digilib.uns.a7c9

diskusi kelompok tersebut sudah terdapat beberapa unsur diantaranya


adalah memngamati, menanya, mengasosiasi, mencoba dan
mengomunikasikan.
Sebuah pembelajaran tentu saja guru melakukan evaluasi
berupa penilaian yang meliputu penilaian proses dan penilaian hasil.
Penilaian proses dilakukan saat berlangsungnya pembelajaran yang
melibatkan seluruh siswa melakukan diskusi. Selaian itu penilaian proses
juga dapat diambil saat siswa mempresentasikan hasil diskusi yang telah
mereka kerjakan bersama-sama anggota kelompoknya. Sementara untuk
penilaian hasil, guru menggunakan hasil dari siswa mengerjakan soal dan
mengembangkan teks ulasan cerpen individu maupun kelompok.

3. Kendala-kendala yang muncul dalam pembelajaran bahasa Indonesia


sesuai dengan Kurikulum 2013.
a. Kendala guru
Kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran
bahasa indonesia kususnya pada teks ulasan cerpen yaitu
perencanaan, materi ajar, dan media yang digunakan.
1) Perencanaan
Kendala pertama yang dialami oleh guru yakni terkait
perencanaan. Dalam perencaaan pembelajaran, peneliti banyak
menemukan kendala yang dialami guru dalam menyusun RPP.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara kurikulum KTSP
dan Kurikulum 2013 sehingga terjadi ketidaksesuaian antara
perencanaan awal pembelajaran dengan pelaksanaan
pembelajaran. Hal tersebut menimbulkan kebingungan pada
guru itu sendiri.
2) Materi Ajar/Bahan Ajar
Kendala yang selanjutnya yakni terkait materi ajar. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi “Teks Ulasan”,
peneliti menemukan bahwa hanya terbatas pada buku teks yang
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c9

diberikan oleh pemerintah. Hal tersebut berdampak pada kurang


luasnya pengetahuan yang diberikan oleh guru kepada, dan
pembelajaran terlihat monoton.
3) Media yang digunakan
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, media berperan dalam
menyampaikan materi kepada. Media merupakan suatu hal
yang sering dilupakan oleh guru, karena guru masih berorientasi
dengan cara mengajar menggunakan metode ceramah. Sehingga
media yang ada tidak dimanfaatkan secara maksimal.
b. Kendala Siswa
Kendala yang dialami siswa dala proses pembelajaran teks
ulasan cerpen antara lain pemahaman siswa,kejenuhan yang
dialami siswa dan kesulitan mengembangkan ide.
Berikut adalah rincian kendala yang di alami peserta didik.
1) Pemahaman kurang terhadap materi pembelajaran
Dalam penerapan Kurikulum 2013 harus berperan aktif
dalam peroses pembelajaran bahasa indonesia. Namun
perbedaan materi yang terdapat pada KTSP dan Kurikulum
2013 masih menjadi kendala. Dalam Kurikulum 2013 banyak
bahasa yang masih sukar dipahami dan dipelajari. Sehingga
diharuskan untuk lebih banyak membaca buku-buku yang
relevan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai
Teks Ulasan Cerpen.
2) Suasana kelas tidak kondusif
Pada saat pembelajaran yang bersifat membaca cenderung
susah berkonsentrasi karena adanya gangguan-gangguan
yang disebabkan oleh lingkungan di sekelilingya
sehingga terjadi keadaan yang tidak kondusif. Contoh:
terkadang jika ada teman yang ramai keadaan kelas kurang
kondusif, itu menyebabkan kurangnya konsentrasi pada
peserta didik. Selain itu saat melakukan diskusi kendala
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

yang paling sering terjadi adalah kesalahpahaman


antarkelompok atau dapat dikatakan tidak sepemikiran antara
jawaban satu dengan yang lain. Hal ini menyebabkan
perbedaan pendapat, ada yang berpegang teguh pada
pendapatnya dan ada juga yang mengalah untuk
mendapatkan hasil diskusi sesuai yang telah disepakati
bersama. Misalnya mereka berbeda pendapat mengenai ide
pokok pada cerpen, terkadang ide- ide yang di tawarkan
setiap anak berbeda-beda hal ini yang menyebabkan
kurangnya kondusif di dalam kelas.
3) Kurang berminat terhadap materi
Kurangnya minat terhadap materi dikarenakan hanya berpacu
terhadap buku panduan saja, yaitu buku yang disiapkan
pemerintah berbasis Kurikulum 2013 yang berjudul “nasihat
untuk anakku”, peserta didik hanya membaca cerpen yang
ada di buku dan tidak di berikan kesempatan untuk
menjelajah buku bacaan yang lainnya. Sehingga pengetahuan
hanya tergantung dari buku panduan saja.
4) Kesulitan mengembangkan ide
Pada awal pembelajaran, peserta didik diharuskan menulis
kembali apa yang sudah dibacanya yaitu berupa
ringkasan singkat mengenai isi dari cerpen yang telah
dibacanya. Hal ini yang selalu mereka tanyakan ke guru
bagaimana penyusunan yang benar dengan memperhatikan
EYD dan menjadikan kalimat yang padu. Hal ini
disebabkan mereka masih belum memahami bagaimana
menyusun teks yang baik dan benar, yang mereka tahu hanya
sebatas konsep serta unsur-unsur yang terkandung dalam
bacaan cerpen tersebut.Upaya-upaya yang dilakukan untuk
mengatasi kendala-kendala yang ditemui dalam
pembelajaran bahasa indonesia.
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

4. Berikut ini merupakan upaya-upaya yang dilakukan guru


dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 2
Ngawi.
a. Kendala yang dihadapi guru
1) Perencanaan
Guru harus memiliki pengetauan yang luas tentang
Kurikulum 2013 agar RPP yang disusun sesuai dengan
yang diarapkan pada Kurikulum 2013. Pengetahuan
tersebut dapat diperoleh dari sesama rekan guru atau
salaing bertukar pengalaman yang di bentuk melalui
rapat MGMP atau pertemuan sesama guru bahasa
indonesia selain itu, guru harus mencari refrensi lain
mengenai Kurikulum 2013 dalam penyusunan kurikulum
2013.
2) Materi bahan ajar
Materi yang terbatas dengan buku teks yang telah di
fasilitasi oleh pemerintag tentu saja memberikan dampak
terhadap pengetahuan yang hanya mengandalkan buku teks
saja. Oleh karena itu untuk mengembangkan materi sangat
penting untuk memperluas wawasan dan pengetahuan
yang dimiliki dengan menambah referensi lain demi
menunjang pembelajaran. Materi bahan ajar bisa dicari
melalui internet, jurnal, maupun sumber-sumber lain yang
relevan. Atau dengan cara lain yakni guru memperbanyak
membaca buku-buku yang relevan dengan materi
pembelajaran yakni teks ulasan cerpen supaya tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
3) Media yang digunakan
Memanfaatkan media dengan semaksimal mungkin adalah
salah satu cara yang dilakukan dalam menyikapi
keterbatasan penggunaan media yang digunakan. Selain itu
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

dapat menggunakan media lain untuk menunjang


pembelajaran yang akan diterapkan..
b. Upaya guru untuk mengatasi kendala siswa
Upaya guru untuk mengatasi kendala-kendala yang muncul
dalam pembelajaran bahasa indonesia dari segi siswa antara lain.
1) Pemahaman
Pemahaman yang terbatas harus segera diatasi dengan
memberikan penjelasan kosakata dan pemahaman juga
dapat dikembangkan dengan dikembangkan dengan
memberikan materi yang berasal dari sumber beajar lain.
2) Suasana kelas tidak kondusif
Suasana kelas yang tidak kondusif akan membuat situasi
pembelajaran tidak efektif dan membosankan, sehingga
secara otomatis akan membuat tidak dapat maksimal dalam
mengikuti pembelajaran. Selain itu, guru juga akan
mengalami kesulitan dalam memberikan pemahaman dan
penjelasan kepada terkait materi yang diajarkan.
Berkaitan dengan kendala suasana yang tidak kondusif,
maka hal-hal yang harus dilakukan oleh guru yakni: a)
Mengatur posisi duduk sebaik mungkin. Posisi duduk bisa
menjadi salah satu penyebab kelas menjadi kurang kondusif.
Guru bisa mengatasinya dengan cara merotasi tempat duduk ,
dan menempatkan - yang sering mengganggu teman lain
di bagian yang mudah diawasi oleh guru. b) Membuat kelas
menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Hal tersebut bisa
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan dan keindahan
kelas.
3) Kurang berminat terhadap materi
Minat terhadap mata pelajaran tertentu sangat dipengaruhi
oleh mood. Metode pembelajaran yang monoton akan
membuat semakin merasa jenuh dan bosan. Maka dari itu,
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

guru seharusnya menerapkan beberapa model atau metode


pembelajaran yang menyenangkan agar menjadi lebih aktif
dan ikut terlibat dalam pembelajaran. Sehingga kejenuhan
dapat diminimalisasi.
4) Kesulitan mengembangkan ide
Kesulitan mengembangkan ide merupakan maslaah yang
cukup serius bagi. Dalam hal ini, guru seharusnya
memainkan perannya sebagai fasilitator, motivator,
katalisator, dan mediator. Guru tidak boleh otoriter dan
menguasai pembelajaran namun guru membiarkan untuk
lebih berkreasi. Guru memposisikan diri sebagai media,
pengarah, dan motivator. Selain itu, guru juga bisa mengajak
untuk belajar di luar ruangan, supaya dapat mengeksplor apa
yang mereka lihat menjadi suatu ide yang lebih baru dan
segar.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di atas, terdapat 3 aspek


yaitu aspek Teoritis, aspek Pedagogis dan aspek Praktis . pada aspek Teoritis guru
yang telah menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran bahasa
Indonesia harus memahami penyusunan RPP yang sesuai dengan Kurikulum 2013
dengan mengikuti berbagai pelatihan dan diskusi sesama guru bahasa Indonesia
yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Penyusunan RPP berpedoman dengan
silabus yang telah dibuat pemerintah.
Pada aspek Pedagogis terdapat perencanaan pembelajaran yang meliputi
pelakasanaan pembelajaran yang terdapat pada materi memuat konsep dan
prosedur pada Kurikulum 2013. Akan tetapi materi yang digunakan kurang
mewakili teks yang akan dipahami siswa. Materi yang diberikan tentang teks
ulasan cerpen yang ada di dalam buku teks saja hal ini dirasa kurang untuk
mendukung siswa memahami bacaan yang ada. Penilaian adalah hasil dari proses
pembelajaran berupa evaluasi yang dilakukan oleh guru asa setiap proses
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

pembelajaran yang berlangsung. Penilaian dapat di ambil dari proses diskusi dan
penampilan dari diskusi kemudian untuk penilaian individu diambil dari
pengerjaan soal yang ada di buku teks.
Dalam peranannya penerapan Kurikulum 2013 banyak menemui kendala
yang muncul saat kurikulum tersebut dilaksanakan. Kendala banyak dialami oleh
guru maupun siswa. Dari kendala yang di alami oleh guru meliputi perencaaan,
pelaksanaan,materi ajar dan media yang digunakan. Sedangkan dari siswa banyak
juga terjadi kendala anatara lain pemahaman suiwa yang kurang, kejenuhan yang
dialami siswa dan kemampuan siswa dalam menggembangkan ide. Semua
kendala tersebut tentu tidak begitu saja dibiarkan, namun harus dievaluasi dan
memnentukan langkah apa yang harus di tempuh untuk mengatasi kendala yang
ada tersebut.
Selanjutnya pada aspek Praktis dalam hal ini peran pemerintah saat penting
untuk memberikan fasilitas agar kenyamanan belajar di dalam kelas maupun luar
kelas berjalan dengan baik, untuk itu pihak sekolah harus bekerja sama dengan
pemerintah untuk mencipatakan lingkungan yang kondusif serta menunjang saat
pembelajaran berlangsung, sehingga guru bisa memaksimalkan kinerjanya dan
peserta didik bisa mendapatkan suasana belajar yang baik.

C. SARAN
Berdasarkan simpulan dan impliaksi hasil yang telah diurikan di atas,
peneliti memberuikan beberapa saran sebagai erikut.
1. Guru
Guru diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dalam menyusun
perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Di
harapkan penyusunan RPP yang telah sesuai dengan pedoman yang
sudah ada, guru diharapkan meninggkatkan pengunaan media dalam
proses pembelajaran agar menarik siswa untuk lebih kreatif dan tidak
membosankan,dengan demikian proses belajar mengajar akan berjalan
dengan baik dan lancar.
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

2. Siswa
Siswa diharapkan mampu menambah wawasan yang luas dengan
membudayakan mebaca dengan berbagai macam refrensi untuk
menunjang pembelajaran, di era sekarang yang sangat banyak teknologi
dan pengetahuan diharapkan siswa memanfaatkannya dengan
baik. Dengan menambah refrensi maka akan bertambah pengetahuan
dan pemahaman siswa untuk pembelajaran yang akan di pelajari.
Dengan membaca maka kemampuan untuk mengembangkan ide akan
jauh lebih baik.
3. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berperan sangat penting untuk pelaksanaan
pembelajaran, oleh karena itu demi menunjang pembelajaran yang
maksimal kepala sekolah harus memberikan fasilitas yang baik. Selain
itu, kepala sekolah harus rutin memantau guru saat pembelajaran,
diharapkan dengan cara seperti itu guru akan melakukan kinerja
dengan baik sehingga akan tercipta suasana belajar disekolah yang
kondusif.
4. Pemeritah Dinas Pendidikan
Pemerintah sangat berperan penting untuk menunjang segala yang harus
dipersiapkan dalam fasilitas yang ada disekolah, selain itu
pemerintah harus mengontrol setiap bulannya sehingga apa yang kurang
bisa langsung diperbaiki.
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Z. (2012). Perencanaan Pembelajaran: dari Desain sampai


Implementasi. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Anang T. (2013). Petujuk Teknis Persiapan Implementasi Kurikulum


Tahun 2013 pada Minggu Pertama di Sekolah. Direktorat Jendral
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran


SD/MI/SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamalik, O.(2009). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Hamalik, O. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hidayati, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bnadung: PT Remaja


Rosdakarya.

Imron, A. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014) .Bahasa Indonesia Wahana


Pengetahuan SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan 2014.

Kosasih, E. (2012) .Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama


Widya.

Kurniasih, I. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep & Penerapan.


Surabaya: Kata Pena.

Listya Buana Putra. (2016).“Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran


Menulis Teks Cerita Ulang Biografi (studi kasus di kelas XI SMA Negeri
1 Surakarta).” Skripsi S1. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
FKIP UNS.

Mahsun. (2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia: Kurikulum 2013.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.


library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

Martiyono. (2012). Perencanaan Pembelajran: Suatu Pendekatan Praktis


Berdasarkan KTSP Termasuk Model Tematik. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.

Muhammad, Rizal Tanda Prasetia. (2014). “Implementasi Pembelajaran


Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar kelas X
Program Keahlian Teknik Audio Video SMK N 2 Surakarta “. Skripsi S1.
Program Studi Teknik Elektronika, FT UNY.

Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Ngalimun .(2013) Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:


Aswaja Pressindo.

Nugraheni,Sri.(2015). Controversy a Policy Change in the Curriculum in


Indonesia in Terms of the Point of View of Indonesian Language Subject.
Volume.6, No.2. Yogyakarta : Journal of Education and Practice.

Nurgiyantoro, Burhan. (2012). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.


Yogyakarta: BPFE.

Nurgiyantoro, B. (2012). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.


Yogyakarta: BPFE.

Nurlinawati.(2017).“Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Teks


Prosedur (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Kartasura)”. Skripsi S1.
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. FKIP UNS.

Poerwati, L. (2013). Panduan Memahami Kurikulum 2013 Sebuah Inovasi


Struktur Kurikulum Penunjang Pendidikan Masa Depan. Jakarta: Pustaka
Publisher.

Republik Idonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor


69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum. Jakarta.

Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta.

Rumahlatu, D,dkk. (2016). An Analysis of the Readiness and Implementation of


2013 Curriculum in The West Part of Seram District, Maluku Province,
Indonesia Volume.11, No.12. Maluku: International Journal Of
Environmental & Science Education.

Sa’ud, U. (2007). Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif.


Bandung: Remaja Rosdakarya.
library.uns.ac.i digilib.uns.a8c

Sinambela, P. (2013). Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam


Pembelajaran. Generasi Kampus, September 2013, Nomor 2 Volume 6.
UNIMED.

Siregar, E. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sholeh H. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT


RemajaRosdakarya.

Sufanti, Main.. (2010). Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra


Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiarto,E.(2013). Cara Mudah Menulis Pantun, Puisi, Cerpen.Yogyakarta


:Khitah Publishing.

Sukmadinata, N. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung:


Refika Aditama.

Suryaman, M. (2012). Metodologi Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: UNY


Press.

Suryosubroto. (2006). Proses-proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sutopo, H.B. (2006). Metode Penelitian Kualitatif.: Dasar Teori dan Terapannya
dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Trianto. (2011). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi &


Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Uno, H dkk. (2010). Desain Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing.

Usman, M.. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widyoko, S. Eko.(2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac9.0i

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 2 Ngawi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/ Genap

Materi Pokok : Teks Ulasan

Alokasi Waktu : 12 jam pembelajaran

(6x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI2 : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan ulasanal)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,
seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI4 : Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori).
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.9i

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaaian Kompetensi

1.1. Menghargai dan mensyukuri 1.1.1. Menggunakan Bahasa


keberadaan Bahasa Indonesia sebagai Indonesia yang baik dan benar saat
anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk pembelajaran.
mempersatukan Bangsa Indonesia di
tengah keberagaman bahasa dan
budaya.

2.2. Memiliki perilaku peduli, cinta 2.2.1. Menerapkan sikap peduli


tanah air, dan semangat terhadap karya budaya yang
kebangsaan atas karya budaya
penuh makna.
yang penuh makna

2.2.2. Memiliki rasa cinta terhadap


karya budaya penuh makna.

2.2.3. Memiliki semangat kebangsaan


terhadap karya budaya yang
penuh makna.

3.1. Memahami teks cerita 3.1.1. Memahami struktur teks ulasan


moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita (orientasi, tafsiran, evaluasi,
ulasan, dan cerita biografi baik
rangkuman)
melalui lisan maupun tulisan

3.1.2. Memahami ciri


kebahasaan ( Kalimat
Kompleks, Kta
rujukan, Konjungsi, dan pilihan
kata)
4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, 4.2.1. Memahami cara menyusun teks
ulasan, diskusi, cerita ulasan, dan ulasan berdasarkan struktur/
cerita biografi sesuai dengan
bentuk teks dan ciri-ciri
karakteristik teks yang akan dibuat
baik secara lisan maupun tulisan kebahasaan.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.9i

4.2.2. Memahami cara mengidentifikasi


kekurangan teks ulasan dari struktur
teks.

4.3 Menelaah dan merevisi cerita 4.3.1. Memahami cara menelaah teks
moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita ulasan berdasarkan kaidah
ulasan, dan cerita biografi sesuai
kebahasaan.
dengan struktur dan kaidah teks
baik secara lisan maupun tulisan
4.3.2. Memahami cara merevisi teks
ulasan berdasarkan hasil telaah
untuk penyempurnaan teks.

4.4 Meringkas teks cerita moral/fabel, 4.4.1. Memahami cara meringkas teks
ulasan, diskusi, cerita ulasan, dan ulasan agar pembaca dapat
cerita biografi baik secara lisan
mengetahui secara keseluruhan
maupun tulisan
isi teks.

4.4.2. Memahami cara penyampaikan


ringkasan teks ulasan secara lisa.

4.4.3. Memahami cara menanggapi


saran dari teman/ guru untuk
perbaikan tulisan.

4.4.4. Memahami cara membacakan


ringkasan teks ulasan dengan
kalimat yang runtut.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Pertemuan ke-1
Kd 3.1. Memahami teks ulasan dan mengidentifikasi kembali teks
ulasan (pemodelan) untuk memahami struktur/ bentuk teks
library.uns.ac.i digilib.uns.ac9.

(orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman) serta memahami


unsur kebahasaan (kalimat kompleks, konjungsi, dan kata rujukan).

b. Pertemuan ke-2
Kd 4.2. Menyusun teks ulasan secara mandiri

1) Menentukan tema dan sumber teks ulasan secra mandiri.


2) Menyusun kerangka teks ulasan secara mandiri.
c. Pertemuan ke-3
Kd 4.2. Menyusun teks ulasan secara mandiri.

d. Pertemuan ke-4
Kd 4.3. Mengidentifikasi kembali bentuk / struktur teks ulasan dan
ciri-ciri kebahasaan

e. Pertemuan ke-5
Kd 4.3. Menelaah teks ulasan berdasarkan kaidah kebahasaan secara
mandiri.
Merevisi teks ulasan berdasarkan kaiadah kebahasaan secara
mandiri.
f. Pertemuan ke-6
Kd 4.4. Meringkas teks ulasan secara mandiri.
Menanggapi saran dari teman / guru untuk perbaikan
tulisan.
Membacakan ringkasan teks ulasan secara mandiri dengan
kalimat yang runtut.

1. Materi Pengayaan
Mencari dan menelaah teks ulasan lain dari segi struktur dan ciri
kebahasaan.

2. Materi Remedial

Meringkas teks ulasan secara mandiri berdasarkan karya sastra yang


telah dibaca.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac9.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan pertama (2JP)
A. Pendahuluan (10 menit)
- Sebelum memulai kegiatan, peserta didik berdoa bersama guru.
- Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi peserta didik hari ini.
- Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik menerima informasi mengenai materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik membangun konteks melalui media yang telah
disiapkan
- Peserta didik menyimak penjelasan tentang hubungan esai tersebut
dengan teks ulasan.
B. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
- Peserta didik secara mandiri mengamati teks ulasan.
Menanya
- Dengan panduan guru, peserta didik menggali pertanyaan terkait
struktur dan kebahasaan teks ulasan
Mengumpulkan Informasi
- Peserta didik secara mandiri membaca buku karya satra/ non sastra
untuk bahan penulisan teks ulasan.
Mengasosiasi
- Secara mandiri peserta didik, memetakan teks ulasan berdasarkan
strukturnya.
Mengomunikasikan
- Secara mandiri peserta didik membacakan hasil pengamatannya
dengan semangat dan berperilaku sopan.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac9.

- Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi


pelajaran tentang strukturdan ciri kebahasaan.

C. Penutup (10 menit)


- Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami
saat mengidentifikasi struktur dan ciri-ciri kebahasaan teks ulasan.
- Peserta didik menjawab pertanyaan dan mendengarkan umpan
balik yang diberikan oleh guru.
- Peserta didik mendapat informasi terkait pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

2. Pertemuan kedua (2JP)


A. Pendahuluan (10 menit)
- Sebelum memulai kegiatan, peserta didik berdoa bersama guru.
- Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi peserta didik hari ini.
- Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi siswa dan kelas.
-Peserta didik merespon pertanyaan dari guru tentang keterkaitan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
- Peserta didik menerima informasi tentang tujuan dan materi pembelajaran
hari ini.
- Peserta didik bersama guru membangun konteks melalui beberapa media
terkait dengan teks ulasan.
- Peserta didik bertanya jawab mengenai hubungan tema dengan materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

B. Kegiatan Inti (60 menit)


Mengamati
- Peserta didik secara mandiri mencari karya lain di Perpustakaan untuk
dijadikan bahan penyusunan teks ulasan.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac9.

Menanya
- Dengan panduan guru, peserta didik secara mandiri menentukan tema
yang dijadikan bahan penyusunan teks ulasan.
Mengumpulkan Informasi
- Dengan dibimbing guru, peserta didik secara mandiri membaca karya
lain untuk dijadikan bahan penyusunan teks ulasan.
Mengasosiasi

- Dengan dibimbing guru, peserta didik secara mandiri menyusun kerangka


teks ulasan sesuai tema yang dipilih.
Mengomunikasikan
- Peserta didik secara mandiri menyampaikan kerangka teks ulasan dengan
penuh semangat dn tanggung jawab.

C. Penutup (10 menit)


- Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat
menyusun teks ulasan secara berkelompok.
- Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan yang diberikan
oleh guru.
- Peserta didik menyimak informasi mengenai pembelajaran pada petemuan
berikutnya.

3. Pertemuan ketiga (2Jam Pelajaran)


A. Pendahuluan (10 Menit)
- Sebelum memulai kegiatan, peserta didik berdoa bersama guru.
- Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi peserta didik hari ini.
- Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik menerima informasi mengenai materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
library.uns.ac.i digilib.uns.a9c7

- Peserta didik mengingat kembali tentang teks ulasan yang telah dibuat
pada pertemuan sebelumnya.
B. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
- Peserta didik Secara mandiri, mencermati teks ulasan yang telah ditulis
pada pertemuan sebelumnya.
Menanya
- Dengan panduan guru, peserta didik secara mandiri saling menanya
tentang kerangka ulasan yang telah dibuat
Mengumpulkan Informasi

- Dengan dibimbing guru, peserta didik secara mandiri bertanya


tentang kerangka yang akan disusun menjadi teks ulasan.
Mengasosiasi

- Dengan dibimbing guru, peserta didik secara mandiri menyusun teks


ulasan sesuai dengan kerangka yang telah disusun.
Mengomunikasikan

- Peserta didik secara mandiri menyampaikan teks ulasan yang telah


disusun dengan penuh semangat dan percaya diri.

C. Penutup (10 menit)


- Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami dalam
merevisi teks ulasan secara kelompok.
- Peserta didik menjawab pertanyaan dan mendengarkan umpan balik
yang diberikan oleh guru.
- Peserta didik menyimak informasi mengenai pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac9.

4. Pertemuan keempat (2JP)


A. Pendahuluan (10 menit)
- Sebelum memulai kegiatan, peserta didik berdoa bersama guru.
- Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi peserta didik hari ini.
- Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik menerima informasi mengenai materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik mengingat kembali teks ulasan yang terkait dengan teks
ulasan yang telah direvisi pada pertemuan sebelumnya.

B. Kegiatan Inti (60 menit)


Mengamati
- Peserta didik secara mandiri mengamati teks ulasan yang telah disusun
pada pembelajaran sebelumnya.
Menanya
- Dengan panduan guru, peserta didik secara mandiri mengidentifikasi
kembali bentuk/struktur teks ulasan dan ciri kebahasaan.
Mengumpulkan Informasi
-Dengan [anduan guru peserta didik secara mandiri menentukan bagian-
bagian teks ulasan yang perlu direvisi, dari segi struktur maupan ciri
kebahasaan.
Mengasosiasi
-Peserta didik merevisi teks ulasan dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan.
Mengomunikasikan
-Secara mandiri peserta didik mengumpulkan teks ulasan yang telah
direvisi sebagai bahan pembelajaran berikutnya
.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac9.

C. Penutup (10 menit)


- Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami dalam
meringkas teks ulasan.
- Peserta didik menjawab pertanyaan dan mendengarkan umpan balik
yang diberikan oleh guru.
- Peserta didik menyimak informasi mengenai pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

5. Pertemuan kelima
A. Pendahuluan (10 menit)
- Sebelum memulai kegiatan, peserta didik berdoa bersama guru.
- Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi peserta didik hari ini.
- Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik menerima informasi mengenai materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik mengingat kembali teks ulasan yang terkait dengan teks
ulasan yang telah direvisi pada pertemuan sebelumnya.

B. Kegiatan Inti (60 menit)


Mengamati
- Peserta didik secara mandiri mengamati teks ulasan yang telah
yang berisi orientasi tafsiran evaluasi dan rangkuman.
Menanya
- Dengan panduan guru, peserta didik secara mandiri menggali
pertanyaan yang terkait dengan kekurangan teks ulasan berdasarkan
struktur dan ciri bahasa.
Mengumpulkan Informasi
- Dengan panduan guru peserta didik secara mandiri mencari materi
cara pengidentifikasi kekurangan teks ulasan.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c0.0

Mengasosiasi
- Dengan panduan guru Peserta didik secara mandiri
mengidentifikasi kekurangan teks ulasan.
Mengomunikasikan
- Secara mandiri peserta didik membacakan hasilnya dengan penuh
semanagat dan perilaku yang sopan.

C. Penutup (10 menit)


- Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami
dalam meringkas teks ulasan.
- Peserta didik menjawab pertanyaan dan mendengarkan umpan balik
yang diberikan oleh guru.
- Peserta didik menyimak informasi mengenai pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

6. Pertemuan keenam
A. Pendahuluan (10 menit)
- Sebelum memulai kegiatan, peserta didik berdoa bersama guru.
- Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi peserta didik hari ini.
- Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik menerima informasi mengenai materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Peserta didik mengingat kembali teks ulasan yang terkait dengan teks
ulasan yang telah direvisi pada pertemuan sebelumnya.

B. Kegiatan Inti (60 menit)


Mengamati
- Secara mandiri Peserta didik mengamati teks ulasan yang telah
direvisi pada pembelajaran sebelumnya.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c0.1

Menanya
- Dengan panduan guru, peserta didik secara mandiri menanyakan hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam meringkas teks ulasan.
Mengumpulkan Informasi
- Dengan panduan guru peserta didik secara mandiri menentukan hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam meringkas teks ulasan.
Mengasosiasi
- Setelah Peserta didik menentukan hal-hal dalam meringkas teks ulasan
maka peserta didik secara mandiri meringkas teks ulasan yang telah
direvisi sebelumnya.
Mengomunikasikan
- Secara mandiri peserta didik mempresentasikan hasil ringkasan di
depan kelas dan dinilai oleh teman sekelas.
C. Penutup (10 menit)
- Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami
dalam meringkas teks ulasan.
- Peserta didik menjawab pertanyaan dan mendengarkan umpan balik
yang diberikan oleh guru.
- Peserta didik menyimak informasi mengenai pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
3. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap
1) Sikap spiritual
a) Teknik Penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen : Rubrik Antar Teman.
c) Kisi-kisi

Indikator Instrumen

Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia di kelas dengan Lembar Pengamatan 1


baik dan benar
library.uns.ac.i digilib.uns.1a0c

2) Sikap Sosial
a) Teknik Penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen: Lembar Penilaian Antar teman
c) Kisi-kisi

No. Indikator Instrumen

Menerapkan sikap tanggung jawab dalam Lembar Pengamatan 1


1.
melaksanakan tugas
Terbiasa bersikaptanggung jawab, dan semangat
2.
dalam mengungkapkan kembali teks ulasan..

b. Penilaian Pengetahuan
Pertemuan I

1) Teknik Penilaian : Observasi


2) Bentuk Instrumen : Uraian
3) Kisi-kisi:
Indikator Butir Instrumen

Memahami struktur teks ulasan Bacalah teks ulasan berikut


kemudian tentukan bagian orientasi
tafsiran evaluasi dan rangkuman.

Memahami ciri kebahasaan. Buatlah kalimat dengan


menggunakan Konjungsi

Memahami cara mengidentifikasi Bacalah teks ulasan berikut


kekurangan teks ulasan dari segi struktur
library.uns.ac.i digilib.uns.1a0c

Pertemuan 2
1) Teknik Penilaian : Observasi
2) Bentuk Instrumen : Teks Tertulis
3) Kisi-kisi
Indikator Butir Instrumen

Mengidentifikasi kekurangan Bacalah teks ulasan berikut kemudian


teks
identifikasi kekurangan dari segi
ulasan dari segi struktur dan
bahasa. struktur dan kebahasaan!

c. Penilaian Keterampilan.
Pertemuan 3
1) Teknik : Proyek
2) Bentuk Instrumen:Teks Tulis
3) Kisi-kisi
Indikator Butir Instrumen

Mengamati Buku karya sastra Amati buku karya sastra yang ada
yang ada diperpustakaan. diperpustakaan untuk dijadikan tema
teks ulasan.
Menyusun kerangka karangan. Susunlah kerangka karangan teks
ulasan
sesuai dengan tema yang kamu pilih.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c0

Pertemuan 4
1) Teknik : Proyek
2) Bentuk Instrumen: Tes Tulis
3) Kisi-kisi

Indikator Butir Instrumen

Menentukan tema teks ulasan. Pilihlah tema yang kamu amati.

Menyusun teks ulasan dari Susunlah teks ulasan sesuai dengan


kerangka
kerangka yang kamu buat.
karangan.

Pertemuan 5
1) Teknik : Proyek
2) Bentuk Instrumen : Teks Tertulis.
3) Kisi-kisi

Indikator Butir Instrumen

Menelaah dan merevisi teks Revisilah teks ulasan yang telah


ulasan kamu
dari segi struktur.. tulis dari segi struktur.
Menelaah dan merevisi dari segi Revisilah teks ulasan yang kamu
kebahasaan. tulis
dari segi kebahasaan.

Pertemuan 6
1) Teknik : Proyek
2) Bentuk Instrumen : Teks Tertulis.
3) Kisi-kisi

Indikator Butir Instrumen


Meringkas teks ulasan Ringkaslah teks ulasan tersebut.
library.uns.ac.i digilib.uns.a10c

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial
1) Teknik : Proyek
2) Bentuk Instrumen : Teks Tertulis.
3) Kisi-kisi

Pembelajaran Indikator Butir Instrumen


Remedial

Peserta didik Menyusun teks Lengkapilah teks ulasan


b melengkapi teks ulasan. berikut agar menjadi teks
. ulasan yang
dirumpangkan. ulasan yang baik.
P
e
mbelajaran Pengayaan
1) Teknik : Proyek
2) Bentuk Instrumen : Teks Tertulis.
3) Kisi-kisi

Pembelajaran Indikator Butir Instrumen


Pengayaan

1. Peserta didik Mencari teks ulasan lain Carilah teks ulasan


mencari teks ulasan yang lain.
dari sumber lain.
2. Peserta didik Menelaah teks ulasan Telaahlah struktur
menelaah teks dari segi struktur dan dan kebahasaan
ulasan bahasa. secara mandiri.

3. Peserta didik Meringkas teks Ringkaslah teks


meringkas teks ulasan secara mandiri ulasan secara
mandiri.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i 1

4. Media/Alat, Bahan dan Sumber


1. Media/Alat Pembelajaran a. Media Elektronik b. Media Cetak
2. Sumber
 Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas VIII Kemendikbud 2014 Jakarta.

Mengetahui, Ngawi, Mei 2017


Kepala SMPN 2 Ngawi Guru Mata pelajaran

MOH. LULUK SODIKI,M.Pd RINI WAHYUNDARI, S.Pd

NIP. 19620525 198302 1 004 NIP. 19680320 200701 2 01


library.uns.ac.i digilib.u1n07s.a

Lampiran 2

CATATAN HASIL ANALISIS DOKUMEN (CHAD 1)


Sumber : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kelas VIII

Nama Guru : Rini Wahyundari, S.Pd

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


a. Kelengkapan Komponen RPP
No. Komponen Ada Tidak Keterangan

1 Identitas sekolah √

2 Identitas mata √
pelajaran

3 Kelas/semester √

4 Materi pokok √

5 Alokasi waktu √

6 Tujuan √
pembelajaran

7 Kompetensi √
dasar dan indicator

8 Materi √ Berupa salinan


pembelajaran dari buku ajar.
Disajikan secara
singkat dalam
tubuh RPP.

9 Metode √
pembelajaran
library.uns.ac.i digilib.u1n08s.a

10 Media √ Berupa alat


pembelajaran bantu proses
pembelajaran.

11 Sumber belajar √

12 Langkah-langkah √ Dilakukan
pembelajaran melaui tahapan
pendahuluan,
inti, dan penutup.

3 Penilaian hasil √ Terlampir


. pembelajaran
library.uns.ac.i digilib.u1n09s.a

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA GURU (CHLWG I)

Narasumber (N) : Risqie Elok Prayoga S.Pd (Guru Bahasa Indonesia kelas
VIII SMP Negeri 2 Ngawi)

Pewawancara (P) : Intan Indria Pinasti

Hari, tanggal : Jumat, 12 Mei 2017

Waktu : 09.00 WIB- 10.00 WIB

Lokasi : Ruang Guru SMP Negeri 2 Ngawi

P : “Selamat pagi Bu Rizqie ”.

N : “Iya selamat pagi, Mbak”.

P : “Terima kasih sudah meluangkan waktu Ibu untuk saya wawancarai


mengenai penerapan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis Kurikulum
2013 di SMP Negeri 2 Ngawi.
Mengenai penerapan pembelajaran bahasa indonesia berbasis Kurikulum
2013 di SMP N 2 Ngawi tentu membawa konsekuensi dan perubahan mulai
dari tahap perencanaan hingga evaluasi. Pemerintah telah menyiapkan
silabus maka untuk tahap perencanaan, tentu seorang guru harus
menyiapkan RPP. Apakah terdapat perubahan dalam menyusun RPP antara
KTSP dan Kurikulum 2013?

N : Tentu ada perubahan mbak, Kalau untuk RPPnya sediri itu ada perubahan
kalau di KTSP itu pelaksaannya RPP menggunakan (EEK) elaborasi,
eksplorasi, dan konfirmasi tapi kalau K13 ini menggunakan (5M) yaitu
mengamati, menanya, menalar, mengasosisasi, dan menginformasikan.

P : “Bagaimana proses penyusunan RPP di SMP N 2 Ngawi?”


library.uns.ac.i digilib.u1n10s.a

N : Untuk proses penyusunannya itu biasanya setiap seminggu sekali di SMP


2 Ngawi diadakan rapat,lalu sudah di jadwalkan juga untuk rapat MGMP
biasanya di rapat MGMP itulah guru-guru mapel tertentu berkumpul untuk
saling bertukar informasi tentang RPP atau mungkin tentang berita terupdate
jadi bisa dan saling sharing tentang RPP.

P : “Bagaimana periodesasi penyiapan RPP di SMPN 2 Ngawi?”

N : Kalau periodesasinya setiap setahun sekali di perbaharui setiap ajaran baru.

P : “Materi apa saja yang Anda berikan kepada siswa? Sumber materi apa saya
yang Anda gunakan?”

N : Kalau materi semua berbasis teks, kalau untuk semester 2 diskusi ulasan,
semester 1 teks fabel prosedur biografi. Materi ambilnya dari dari buku
sumber ditambah kalau kurang cari di internet.

P : “Materi yang ibu berikan apakah hanya menggunakan buku yang sudah di
persiapkan pemerintah saja atau ada buku penunjang laiinnya ? dan menurut
ibu pelajaran mengenai apa yang di sukai para siswa ?

N : Ada buku lain,anak-anak saya arahkan untuk memilih buku A untuk


menambah dan menunjang materi pembelajaran biasanya kalau anak-anak
lebih suka menulis terus untuk materi sekarang tentag teks ulasan , nah
siswa lebih senang menulis dan juga membaca karena di teks ulasan itu anak
–anak diminta untuk mengulas karya sastra otomatis harus membaca.

P : “Untuk tahap pelaksaan seharusnya pembelajaran berpusat pada keaktifan


siswa (SCL), apakah siswa sudah menunjukkan keantusiannya dalam materi
selama pembelajaran yang ibu berikan ? dilihat untuk materi terahir ini
adalah teks ulasan cerpen ”

N : kalau keantusiasan ini kan karena teks ulasan itu berhubungan dengan
karya sastra, anak-anak sangat antusias untuk mencari buku refrensi bisa
library.uns.ac.i digilib.u1n11s.a

cerpen novel seperti itu jadi anak-anak sangat antusias untuk mencari buku
sumber utuk di ulas dan di jadikan sumber belajar .

P : Bagaimanakah menurut ibu pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia


berdasarkan Kurikulum 2013 ?

N : Kalau pembelajarannya kan berbasis teks dan materinya juga bisa dibilang
sedikit monoton Cuma lebih menarik karena materi-materi walaupun sering
di ulang –ulang tetapi anak-anak itu embelajarannya lebih berpusat di anak-
anak.

P : “Metode apa yang Anda gunakan dalam pembelajaran teks ulasan agar
dapat merangsang keaktifan siswa?”

N : Metode diskusi supaya anak lebih aktiv dalam pembelajaran setelah


diskusi biasanya anak-anak saya minta untuk mempresentasikan hasil
karya mereka lalu teman-teman lainnya mengomentari apa mungkin ada
kekurangan atau mungkin ada kelebihan itu bisa saling sharing .

P : “Media apa yang menurut ibu efektif untuk menyampaikan materi


pembelajaran bahasa indonesia,khususnya materi yang sedang berlangsung
saat ini teks ulasan ?”

N : Biasanya pakai lcd terus kemarin waktu pembelajaran teks fabel saya
memakai media komik jadi anak-anak itu saya beri gambar lalu saya minta
untuk menceritakan ulang sesuai dengan urutan gambar jadi sesuai urutan
gambar itu saya meminta untuk menceritakan berdasarkan gambar

P : “Bagaimana cara ibu memberikan penilaian untuk ranah kognitif, afektif,


dan psikomotorik siswa?”

N : kalau kognitif itu dari tes dan juga tugas-tugas individu lalu kalau afektif
dari sikap dan ketepatan siswa mengumpulkan tugas lalu untuk
psikomotorik itu ketika mereka berdiskusi dan juga mempresentasikan hasil
diskusi .
library.uns.ac.i digilib.u1n12s.a

P : “Apakah terdapat instrumen penilaian yang distandardisasi dalam


pembelajaran bahasa indoenesia?”

N : kalau itu sih saya kira setiap sekolah yang menggunakan kurikulum 2013
pasti ada .ada yang di tambah tp tetap dari standaritasi pemerintah .

P : “Apasaja kendala/tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran


bahasa indoesia dengan menerapkan kurikulum 2013?”

N : karena materinya berbasis teks ya mbak dari awal dari bab 1 sampai 5 itu
teks semua jadi anak-anak itu merasa rasa ingin tahunya tidak bisa
ditampung dari buku itu karena Cuma materi teks dan materi yang linnya
Cuma mungkin hanya unsur kebahasaan itu di ulang lagi jadi naka-anak
merasa seperti bosan dengan materiya, lalu cara mengatasiya ya saya akan
mencari materi lain yang tetap masih satu jalur atau searah dengan
materinya tetapi saya kembangkan lagi sendiri.

P : “Apakah solusi yang ibu terapkan untuk mengatasi kendala yang Anda
hadapi?”

N : mengatasi kendalanya mencari sumber lain tetapi harus sesuai dengan


materi dan di kembangkan sendiri disesuaikan dengan siswa.

P : “Apa saran yang ingin Anda sampaikan kepada pemerintah tentang


penerapan kurikulum 2013?”

N : Harusnya di berikan sosialisasi yang lebih lagi supaya dalam penerapan


Kurikulum 2013 ini benar-benar sesuai dengan peraturan pemerintah dan
dilakukan secara benar ketika prakteknya .

P : “ Baik Ibu terima kasih sudah mau menjawab pertanyaan saya dengan
baik”. Asalamuallaikum Wr.Wb

N : ya sama-sama mbak ,Waalaikumsalam Wr,Wb


library.uns.ac.i digilib.uns.a1c1.

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA GURU (CLHWG 2)

Narasumber (N) : Rini Wahyundari, S.Pd (Guru Bahsa Indonesia kelas


VIII SMP Negeri 2 Ngawi) \

Pewawancara (P) : Intan Indria Pinasti

Hari, tanggal : Jumat, 12 Mei 2017

Waktu : 08.00 WIB- 08.40 WIB

Lokasi : Depan Ruang Guru SMP Negeri 2 Ngawi

P : “Pada tahap perencanaan apa saja yang Anda persiapkan?”

N : Pada tahap perencanaan yang saya persiapkan adalah salah satunya buku
penunjang dan silabus.

P : “Bagaimana proses penyusunan RPP di SMPN 2 Ngawi?”

N : proses penyusunannya, kita bekerja sama di MGMP baik di sekolahan


setiap seminggu sekali dan rapat dengan MGMP kabupaten.

P : “Apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan Kurikulum 2013


dengan kurikulum sebelumnya?”

N : sebenarnya hampir sama , hanya perbedaan cara penyajiann saja mbak


dasarnya sama.

P : “Bagaimana periodesasi penyusunan RPP di SMPN 2 Ngawi?”

N : Setiap sabtu di adakan rapat MGMP mapel masing-masing membicarakan


dengan cara berkelompok membicarakan RPP dan silabus.

P : “Apakah alokasi waktu yang ada dalam prota/promes/silabus sudah cukup


untuk menyelesaikan KD KI yang ada di pembelajaran bahasa indonesia ?”

N : Saya rasa cukup mbak, karena di kelas VII,VIII,IX waktunya 6 jam dalam
satu minggu.

P : “Metode apa yang menurut Anda paling menarik untuk diterapkan dalam
pembelajaran teks ulasan?
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c1.

N : Metode yang mearik adalah diskusi lalu presentasi yang meliputi tanya jawab
secara berkelompokmembuat siswa aktif untuk mengikuti pembelajaran.

P : “Sumber referensi apa saja yang ibu gunakan?”

N : Selain BNSP dari pemerintah kita di wajibkan punya buku penunjang yaitu
mandiri. Siswa juga di beri pembelajaran lewat internet mbak.

P : “Media apa yang ibu pilih untuk menyajikan materi teks ulasan?”

N : Kita membuat teks cerpen lalu mengulas bersama-sama.

P : “Apakah dengan media yang ibu gunakan dapat merangsang siswa untuk
lebih aktif dalam pembelajaran bahasa indonesia?”

N : Aktif mbak, karena dalam pembelajaran siswa sangat antusias.

P : “Secara keseluruhan bagaimana pendapat ibu tentang pembelajaran bahasa


indonesia yang ada pada kurikulum 2013?”

N : Menurut saya,secara keseluruhan berbasis teks dan anak-anak bosan


karena dari bab 1- terakhir bab 5 berbasis teks semuanya dan tugasnya juga
di ulang-ulang.

P : “Apakah menurut ibu pembelajaran teks ulasan sudah berhasil untuk siswa
kelas VIII SMP N 2 Ngawi?”

N : Menurut saya sudah berhasil,anak-anak sudah mengikuti dengan baik.

P : “Bagaimana cara ibu menilai dan mengevaluasi pembelajaran siswa?”

N : penilaian dari tugas fortofolio, ulangan harian,dan dari nilai praktik juga.

P : “Apakah ada kendala dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia ?”

N : Bahasa Indonesia kan berbasis teks anak-anak pasti ramai karena


berdiskusi, takutnya mengaggu yang lain tapi tentang pelajarannya sangat
menyenangkan mbak

P : “ Baik Ibu terima kasih sudah mau menjawab pertanyaan saya dengan baik”.
Asalamuallaikum Wr.Wb

N : ya sama-samambak,Waalaikumsalam Wr,Wb
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c1.

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA SISWA (CLHWS 1)

Narasumber (N) : Vionha Riddha W. (Siswa kelas VIII B SMP


Negeri 2 Ngawi)

Pewawancara (P) : Intan Indria Pinasti

Hari, tanggal : Sabtu, 13Mei 2017

Waktu : 09.15 - 09.30 WIB

Lokasi : Ruang Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngawi

P : Selamat pagi, Dek vio.

N : Selamat pagi,mbak intan.

P : Siapa pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas


Adek?

N : Bu Rini

P : Bagaimana cara Mengajar Beliau?

N : Bu rini kalau mengajar seru dan asik,tetapi terkadang ga terlalu


menekankan materi yang di berikan untuk siswanya.

P : “Metode seperti apa yang sering Beliau gunakan dan itu menarik
untukmu pada pembelajaran?”

N : biasanya beliau menerangkan inti dr materi yang di ajarkan


terlebih dahulu ,abis itu di beri tugas untuk mengerjakan yang sesuai dari
materi yg d berikan.

P : “Apakah Beliau masih menggunakan metode ceramah?”

N : terkadang beliau menerangkan terlebih dahulu meskipun sedikit-


sedikit jadi muridnya paham dengsn apa yang di pelajari, ya dengan
metode ceramah .

P : “Sumber belajar apa saja yang digunakan dalam pembelajaran


bahasa indonesia ?

N : buku paket bahasa indonesia ,dan juga dari sumber internet


library.uns.ac.i digilib.uns.a1c1.

P : “Untuk media, media apa saja yang digunakan? Menarik tidak?”

N : kadang bu rini mengajar pakai media LCD berisi tentag materi


pembelajran. Menarik menurut saya pembawaanya membuat murid mudah
mengerti.

P : “Bagaimana bentuk penilaian Ibu rini yang kamu ketahui?”

N : bu rini sering memberikan tugas individu maupun kelompok dan


hasil yang di kerjakan itu sebagai bahan mengisi nilai muridnya.

P : “Dari pertanyaan saya, saya mendapatkan sisi positif beliau.


Apakah terdapat kekurangan saat beliau mengajar?”

N : kekurananganya bu rini penjelasannya masih sedikit,dan


muridnya harus selalu menulis selau bnyak mksnya tugasnya selalu
menulis dan meringkas jadi bosen dari paket itu saja.

P : “Apakah pembelajaran mengenai menulis teks ulasan


menyenangkan?”

N : menarik menurut saya menambah wawasan saya menambah


kekompakan antar kelompok krna memang ada tugas kelompok dalam tugas
teks ulasan
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c1.

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA SISWA (CLHWS 2)

Narasumber (N) : Arrozza Fadhilah M (Siswa kelas VIII H SMP Negeri 2


Ngawi)

Pewawancara (P) : Intan Indria Pinasti

Hari, tanggal : Sabtu, 13 Mei 2017

Waktu : 09.00 - 09.15 WIB

Lokasi : SMP Negeri 2 Ngawi

P : “Selamat pagi, dek roza”

N : “Selamat pagi, mbak ”.

P : “Siapa pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas Adek?”

N : bu rizki

P : “Bagaimana cara Mengajar Beliau?”

N : sabar sekali tapi kadang agak bosen sedikit

P : “Metode seperti apa yang sering Beliau gunakan dan itu menarik untukmu
pada pembelajaran menulis teks prosedur?”

N : metode ceramah dan bercerita

P : “Apakah Beliau masih menggunakan metode ceramah?”

N : Masih, setiap awal pembelajaran selalu menerangkan materi yang akan di


berikan dan bercerita.

P : “Sumber belajar apa saja yang digunakan dalam pembelajaran teks


ulasan?”

N : buku paket bahasa indonesia dan LCD

P : “Untuk media, media apa saja yang digunakan? Menarik tidak?”

N : media video dan bercerita menurut saya menarik.


library.uns.ac.i digilib.uns.a1c1.

P : “Bagaimana bentuk penilaian Ibu rizqie yang kalian ketahui?”

N : penilaiannya secara individu dan kelompok.


P : “Dari pertanyaan saya, saya mendapatkan sisi positif/negatif beliau.
Apakah terdapat kekurangan saat beliau mengajar?”

N : kekurangan biasanya agak bosan cara mengajarnya dan telalu sabar

P : “Apakah pembelajaran mengenai menulis teks ulasan menyenangkan?”

N : menyenangkan karena bisa mengetahui banyak cerita dari novel dan


cerpen dan di tuntut untuk membaca dan menulis .
library.uns.ac.id digilib.uns.a1c1.9id
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.0
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.
library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.

DOKUMENTASI

Narasumber 1 (Guru kelas VIII B)

Narasumber 2 (Guru kelas VIII H)


library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.

Narasumber 3 (Murid VIII H)

Narasumber 4 (Murid kelas VIII B)


library.uns.ac.i digilib.uns.a1c2.

Keadaan kelas saat pelajaran di dalam kelas

Keadaan siswa saat melakukan diskusi kelompok


library.uns.ac.i digilib.uns1.a2

Saat Murid mempresentasikan hasil diskusi

Saat KBM berlangsung di kelas VIII H

Anda mungkin juga menyukai