Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA An K.

DIRUANG ANGGREK

DISUSUN OLEH :
YANA ANGGUN SAFITRI
2011515029

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN 2020
KASUS KEJANG DEMAM
Klien datang ke RS tanggal 11 November 2020 pukul 08.15 WIB dengan keluhan
demam disertai kejang. Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien
kejang dirumah 2 kali selama + 5 menit setiap kejang. Ibu klien mengatakan pada saat
kejang klien mengalami penurunan kesadaran dan apabila kejang klien diberi sendok
yang dilapisi kain, untuk mencegah gigi patah. Klien sebelumnya tidak pernah mengalami
kejang. Penyakit yang pernah diderita klien hanya flu dan demam karena adanya infeksi
pada telinga pada usia 10 bulan, sembuh setelah berobat ke Puskesmas. Saat pengkajian
tanggal 12 November 2020 pk. 08.30 wib, didapatkan klien mengalami kejang 1 kali.
Suhu: 40 0C. Klien dipasang infus RL 30 tpm dan diberi paracetamol 250 mg

Pada pengkajian lebih lanjut pk. 08.40 wib didapatkan data sebagai berikut:
1. Identitas Klien
Nama : An. K
Tanggal lahir : 7 Juni 2019
Umur : 1 Th 7 Bl
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangprajan, Kutolama
Diagnosa Medik : Kejang demam
2. Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. W
Umur : 42 Th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karangprajan, Kutolama
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Ibu kandung

3. Keluhan Utama Pasien : Kejang Demam


4. Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke RS tanggal 11 November 2020 pukul
08.15 WIB dengan keluhan demam disertai kejang. Klien demam sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang dirumah 2 kali selama + 5 menit setiap
kejang. Ibu klien mengatakan pada saat kejang klien mengalami penurunan kesadaran
dan apabila kejang klien diberi sendok yang dilapisi kain, untuk mencegah gigi patah.
Saat pengkajian tanggal 12 November 2020 pk. 08.30 wib, didapatkan klien
mengalami kejang 1 kali. Suhu: 40 0C. Klien dipasang infus RL 30 tpm dan diberi
paracetamol 250 mg

5. Riwayat penyakit keluarga : Ibu klien mengatakan, dalam keluarganya tidak ada
yang pernah menderita demam atau kejang dan memiliki penyakit kronis ataupun
herediter (Hypertensi, DM dan lain lain)

6. Riwayat kehamilan dan persalinan :


An. K adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Ibu klien mengatakan tidak memiliki
masalah dalam kehamilannya, memeriksakan kehamilannya (ANC) secara rutin dan
melakukan senam hamil. An. K lahir pada usia kehamilan 9 bulan 8 hari dengan
dibantu oleh Bidan Desa. Lahir spontan normal dengan berat 2,9 Kg, panjang badan
60 cm dan menangis keras. An. K mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

7. Klien mendapat bubur 2x sehari dan tidak habis makan. Klien lebih sering minum
susu tambahan.

8. Klien BAK 3x/ hari dengan warna kuning kecoklatan, bau khas, tidak terdapat darah
dan tidak disertai nyeri saat BAK. Klien BAB 1x/ hari berwarna kuning kecoklatan,
bau khas, tidak terdapat darah, tidak berlendir, konsistensi padat lunak, saat BAB dan
tidak ada nyeri.

9. Klien rewel terutama bila didekati oleh petugas dan hanya mau bermain bersama
ibunya saja. ibu menanyakan penyebab penyakit anaknya kepada perawat dan
berharap anaknya segera sembuh dan dapat pulang

10. Klien tidur malam 7 jam sering terbangun dan tidur siang 1 jam sehari. Klien bangun
pagi jam 04.00 WIB dan disore hari pada jam 15.00 WIB. Klien mempunyai
kebiasaan sebelum tidur yaitu harus diusap punggungnya oleh Ibu.
11. Pemeriksaan fisik
a. TTV: TD 100/65 mmHg, S 40°C, N108x/ menit, dan RR30x/ menit
b. Antropometrik : BB 8 Kg, LK 45 cm, LD 46 cm, PB 76 cm , LA 15,7 cm
c. Kepala : kepala simetris, tidak ada lesi, warna rambut hitam, kepala
mesochepal, sutura belum menutup sempurna.
d. Mulut: warna mukosa mulut dan bibir kebiruan, sianosis, tidak ada lesi dan
stomatitis. Gigi tumbuh belum lengkap dan lain-lain tidak ada kelainan
e. Mata, hidung, telinga,thorak, abdomen, genitalia dan ekstremitas : tidak ditemukan
kelainan
12. Data Penunjang
Terapi Farmakologi :
a. Diberikan paracetamol 250 mg
b. Cairal RL 30 TPM
ANALISA DATA
Nama Pasien : An. K
Ruang : Angggrek

TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI

11 Januari DS : Hipertermi Adanya proses


2020. 1. Ibu klien mengatakan infeksi
anaknya demam 2 hari
08.40 WIB
sebelum dibawa ke rumah
sakit.
2. Ibu klien mengatakan
anaknya kejang dirumah 2
kali selama + 5 menit setiap
kejang.
3. Ibu klien mengatakan
kejang terjadi saat suhu
tubuh meningkat.

DO:
1. Klien kejang 1 kali.
2. Suhu tubuh 40 0C.
3. Klien dipasang infus RL 30
tpm.
4. Diberikan paracetamol 250
mg.

11 DS: Risiko cidera Kejang


November
1. Ibu kien mengatakan
2020.
apabila klien kejang diberi
08.50 WIB sendok yang dilapisi kain,
untuk mencegah gigi patah.
DO:
1. Klien gatik
2. Tubuh klien kaku

11 Ds : ibu klien mengatakan cemas Kurang


November klien rewel. ibu menanyakan pengetahuan dan
2020 penyebab penyakit klien hospitalisasi
kepada perawat dan berharap
09.00
anaknya segera sembuh dan
dapat pulang

Do : klien tampak rewel ketika


dekat dengan perawat

Ibu klien tampak cemas.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan adanya proses infeksi
2. Resiko cidera berhubungan dengan kejang
3. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan hospitalisasi
RENCANA KEPARAWATAN
Nama Klien : An. K
Ruang : Anggrek
Tgl/ No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Jam DP (NOC NIC
08.4 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh
0 keperawatan 2x24 jam masalah 2. Monitor warna dan suhu
hipertermia dapat teratasi. kulit
Kriteria Hasil : 3. Monitor tekanan darah, nadi
1. Suhu tubuh dalam batas dan RR
normal 370C. 4. Monitor WBC, Hb, dan Hct
2. Kebutuhan cairan terpenuhi. 5. Monitor intake dan output
3. Tanda-tanda vital dalam 6. Berikan anti piretik:
batas normal. 7. Kolaborasi pemberian
4. Kesadaran anak Antibiotik
Composmentis. 8. Pakai baju yang tipis
9. Berikan cairan intravena,
RL 30 tpm
10. Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
11. Tingkatkan sirkulasi udara
12. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
13. Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
14. Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
15. Monitor hidrasi seperti
turgor kulit, kelembaban
membran mukosa).
08.5 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau TTV.
0 keperawatan 2x24 jam resiko cidera 2. Pantau tingkat kesadaran.
dapat teratasi. 3. Berikan tongue spatel yang
Kriteria Hasil : dilapisi kassa diantara gigi
1. Tidak terjadi trauma fisik bawah dan gigi atas.
selama perawatan. 4. Letakkan klien ditempat yang
2. Mempertahankan tindakan lembut.
yang mengontrol aktivitas 5. Catat tipe kejang
kejang. (lokasi,lama) dan frekuensi
3. Tidak terjadi serangan kejang kejang.
berulang. 6. Jelaskan faktor predisposisi
kejang .
7. Jaga klien dari trauma
dengan memberikan
pengaman pada sisi tempat
tidur.
8. Tetap bersama klien saat fase
kejang.
9. Kolaborasi pemberian obat
anti kejang.
09.0 3. Setalah dilakukan tindakan selama 1. Gunakan pendekatan yang
0 2x24 jam ansietas control menyenangkan
Dan koping dengan criteria hasil : 2. Berikan informasi factual
a.mengidentifikasi mengungkapkan mengenai diagnosis, tindakan
dan menunjukan tekhnik untuk prognosis
mengontrol cemas 3. Idntifikasi tingkat kecemasan
b. Postur tubuh, ekspresi wajah 4. Berikan penkes tentang
bahas atubuh dan tingkat kejang demam
aktivitas menunjukan
berkurangnya kecemasan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Tgl/jam No Dx Implementasi Evaluasi


1 11 November 1 1. Memonitor suhu tubuh S : Ibu Mengatakan
2020 2. Memonitor warna dan anaknya demam dan
14.00 suhu kulit kejang karena suhunya
3. Memonitor tekanan darah, tinggi
nadi dan RR
4. Memonitor WBC, Hb, dan O : Klien kejang 1 kali.
Hct Suhu tubuh 40 0C.
5. Memonitor intake dan Klien dipasang infus
output RL 30 tpm.
6. Memberikan anti piretik: Diberikan paracetamol
7. Berkolaborasi pemberian 250 mg.
Antibiotik
8. Pakai baju yang tipis A : Masalah belum

9. Memberikan cairan teratasi


intravena, RL 30 tpm
10. Mengompres pasien pada P : Lanjutkan Intervensi
lipat paha dan aksila 1. Pantau TTV

11. Meningkatkan sirkulasi 2. Pantau tingkat

udara kesadaran

12. Meningkatkan intake


cairan dan nutrisi
13. Memonitor TD, nadi,
suhu, dan RR
14. Mencatat adanya fluktuasi
tekanan darah
15. Memonitor hidrasi seperti
turgor kulit, kelembaban
membran mukosa).
2 11 November 2. 1. Memantau TTV. S : Ibu kien mengatakan
2020 2. Memantau tingkat apabila klien kejang
15. 30 kesadaran. diberi sendok yang
3. Memberikan tongue spatel dilapisi kain, untuk
yang dilapisi kassa diantara mencegah gigi patah.
gigi bawah dan gigi atas.
4. Meletakkan klien ditempat O : pasien tampak kaku
yang lembut.
5. Mencatat tipe kejang A : Masalah Belum

(lokasi,lama) dan frekuensi Teratasi

kejang.
6. Menjelaskan faktor P : Lanjutkan Intervensi

predisposisi kejang . 1. Pantau TTV

7. Menjaga klien dari trauma 2. Pantau tingkat

dengan memberikan kesadaran

pengaman pada sisi tempat 3. Berikan tongue

tidur. spatel yang

8. Menetap bersama klien saat dilapisi kassa

fase kejang. diantara gigi

9. Berkolaborasi pemberian bawah dan gigi

obat anti kejang. atas.


4. Tetap bersama
klien saat fase
kejang.
5. Berkolaborasi
pemberian obat
anti kejang.

3 11 November 3 1. Gunakan pendekatan S : Ibu klien mengatakan


2020 yang menyenangkan klien rewel. ibu
16.45 2. Berikan informasi factual menanyakan penyebab
mengenai diagnosis, penyakit klien kepada
tindakan prognosis perawat dan berharap
3. Idntifikasi tingkat anaknya segera sembuh
kecemasan dan dapat pulang.
4. Berikan penkes tentang
kejang demam O : klien tampak rewel
ketika dekat dengan
perawat
Ibu klien tampak cemas.

A : Masalah Belum
Teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
Identifikasi tingkat
kecemasan

Anda mungkin juga menyukai