BAKTERIOLOGI II
“PEMBIAKAN BAKTERI CORYNEBACTERIUM”
DISUSUN OLEH :
GUSTI AYU RATIH WULANDARI
(211310843)
DOSEN PENGAMPU :
NI WAYAN DESI BINTARI, S.Si.,M.Si
Corynebacterium Diphtheriae
Corynebacterium diphtheriae diisolasi pada tahun 1883 oleh Klebs
dandibuktikan sebagai penyebab penyakit difteria oleh Loeffler pada tahun
1884. Oleh sebab itu, disebut juga basilus Klebs-Loffler. Corynebacterium
diphtheriae merupakan basilus yang pleomorfik yang berarti bahwa ada
variasi ukuran dan bentuk di antara individu sel dalam biakan murni.
Beberapa sel berbentuk lurus, ada pula yang bengkok atau berbentuk
tongkat. Panjangnya berkisar antara 1-8µmdan lebarnya antara 0,3-0,8µm.
Umumnya sel membentuk sudut tegak lurus satu terhadap yang lain. Ciri
khas sel yang lebih tua ialah penampilannya yang seperti butiran bila
diwarnai dengan beberapa pewarna seperti biru metilen atau pewarna
Albert. Butiran-butiran tersebut menampakkan warna yang berbeda
dengan zat warna yang dipakainya, ini disebut butiran makromatik dan
terdiri dari polimer polifosfat anorganik.
Corynebacterium diphtheriae tumbuh dengan baik pada medium
agar darah. Tetapi medium selektif seperti medium serum telur glukosa
terkoagulasi Loeffler dan agar darah dengan kalium telurit menghambat
pertumbuhan bakteri pencemar dan menyuburka pertumbuhan basilus
difteria
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Famili : Corynebacteriaceae
Genus : Corynebecterium
Spesies : Corynebacterium diphtheriae
Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan pewarnaa Gram dan
pewarnaan granula menggunakan metode Albert atau Neisser.
Cara kerja pewarnaan Gram yaitu :
• Buat apusan dari kultur pada kaca objek bersih menggunakan ose
• Warnai dengan kristal violet selama 1 menit dan cuci dengan air kran
• Tetesi lugol dan diamkan selama 1 menit kemudian cuci dengan air kran
• Tetesi alkohol 95% selama 20-30 detik dan cuci dengan air kran
• Tetesi minyak imersi dan amati bentuk, warna dan susunan di bawah
mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 100x
Cara kerja pewarnaan granula metode Albert yaitu :
• Pada sediaan yang telah difiksasi tetesi larutan Albert I, diamkan selama
5 menit
• Buang kelebihan pewarna, tambahkan larutan Albert II dan diamkan
selama 1 menit
• Cuci dengan air menggunakan pipet tetes dan keringkan sediaan
menggunakan kertas isap.
Cara kerja pewarnaan granula metode Neisser yaitu :
• Pada sediaan yang telah difiksasi tetesi larutan Neisser A+B, diamkan
selama 1-2 menit
• Keringkan dengan kertas isap
• Tetesi larutan Neisser C diamkan selama 1 menit
• Keringkan dengan kertas isap
Besar, kelabu
Corynebacterium
tua,tak
diphtheriae
mengkilap dan
Tipe gravis
beralur tak
teratur
Corynebacterium
Kecil, hitam
diphtheriae
dengan kelabu
Tipe mitis
dibagian pinggir,
mengkilap dan
cembung
Corynebacterium
Kecil, gepeng,
diphtheriae
kering, kelabu
Tipe intermedius
dengan hitam,
bagiantengah
lebih tinggi
DAFTAR PUSTAKA