Anda di halaman 1dari 13

TAUHID

Pengokohan keyakinan agama islam


dengan dalil-dalil yang pasti
kebenarannya sehingga dapat
menghilangkan semua keraguan. Kitab
tauhid terbesar adalah AL-Qu’an.
Ayat Qur’an
• Ali Imran: 18
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia
(demikian pula) para malaikat dan orang-orang berilmu yang
menegakkan keadilan, tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
• An Nisa: 19
“Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan,
Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi
(dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah
mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.”

2
Pembagian Tauhid
1. Tauhid Rububiyah
Rububiyah adalah kata yang dinisbatkan kepada salah satu nama Allah
Subhanahu Wa Ta ala, yaitu Rabb. Nama ini memiliki beberapa arti,
antara lain : Al Murrabi (Pemelihara), An Nashr (Penolong), Al Malik
(Pemilik), Al Mushlih (Yang memperbaiki), As Sayyid (Tuan), dan Al Wali
(Wali).
Secara istilah syari’at pengertian tauhid rububiyah adalah : “ Percaya
bahwa Allahlah satu-satunya pencipta, pemilik, pengendali alam raya
yang dengan takdir-Nya Ia menghidupkan dan mematikan serta
mengendalikan alam dengan sunnah-sunnahNya.”

3
Dimensi-dimensi
keimanan Tauhid
Rububiyah
1. Beriman kepada perbuatan-perbuatan Allah
yang bersifat umum, seperti menciptakan,
memberi rizki, menghidupkan, mematikan,
menguasai dan sebagainya.

2. Beriman kepada takdir Allah


3. Beriman kepada zat Allah

4
Pembagian Tauhid
2. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan para hamba
berdasarkan niat taqarub (mendekatkan diri pada Allah) yang disyari’atkan,
seperti: berdo’a, nadzar, berkurban, raja’ (berharap), takut, tawakal,
mahabah,inabah, dan sebagainya.
Tauhid uluhiyah merupakan tujuan dakwah para Rasul. Disebut demikian
karena uluhiyah adalah sifat Allah yang ditunjukkan oleh nama-Nya “Allah”
yang artinya dzul uluhiyah (yang memiliki sifat uluhiyah). Tanpa
merealisasikan tauhid uluhiyah ini, semua amal ibadah tidak akan diterima.
Karena kalau hal itu tidak terwujud maka akan bercokollah lawannya yaitu
syirik.

5
“Seandainya mereka mempersekutukan
Allah, niscaya lenyaplah dari mereka
amalan yang telah mereka kerjakan”

(QS. Al An’am : 85).

6
Pembagian Tauhid
3. Tauhid Asma Wa Sifat
Tauhid Ama Wa Sifat yaitu menetapkan dan mengakui bahwa Allah
mempunyai nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang tinggi dan
sempurna yang semuanya termaktub dalam ayat-ayat Al Qur’an dan
sunnah nabawiyah.
Kita harus mengakui dan menetapkan semua asma dan sifat Allah yang
terdapat dalam Al Qur’an tanpa sedikitpun melakukan penafikan, tahrif
(mengubah), ta’thil (mengosongkan), takyif (penjabaran cara/bentuk)
maupun tamtsil (menetapkan sesuatu serupa dengan yang lain.

7
“Tidak sesuatupun yang
serupa dengan Dia. Dan Dia
Maha Mendengar lagi Maha
Melihat” (QS. Asy-Syura : 11).

8
Tauhid dalam kehidupan
sehari-hari
A. Syirik Besar
- Berdoa kepada selain Allah (Meminta kepada Nabi, oraang
shaleh, wali, kubur, batu, dll)
- Berniat ibadah kepada selain Allah (Sesajen, Menyembelih
qurban untuk jin, penunggu pohon, dll)
- Menjadikan selain Allah sebagai pembuat syariat dan ia patuh
menjalankannya (meyakini seseorang yang merubah syariat dan
harus dipatuhi)

9
Tauhid dalam kehidupan
sehari-hari
B. Syirik Kecil
- Riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang)
- Bersumpah dengan nama selain Allah
- Memakai jimat
- Beranggapan sial (contoh 13 adalah angka sial)
- Mantra selain Al Quran dan Hadits yang diyakini bisa menolak
bahaya
- Percaya tahayul, Dll

10
MAKRIFATULLAH
Perkara pertama yang mesti
dilaksanakan dalam agama adalah
mengenal Allah (awwaluddin
makrifatullah). Bermula dengan
mengenal Allah, maka kita akan
mengenali diri kita sendiri.
Ketika kita membicarakan tentang makrifatullah, bermakna kita
berbicara tentang Rabb, Malik dan Ilah kita. Rabb yang kita pahami dari
istilah Al-Qur’an adalah sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan
Penguasa. Manakala ilah pula mengandung arti yang dicintai, yang
ditakuti dan juga sebagai sumber pengharapan. Kita boleh lihat hal ini
di dalam surat An-Naas : 1-3. Inilah tema di dalam makrifatullah. Jika
kita menguasai dan menghayati keseluruhan tema ini, bermakna kita
telah mampu menghayati makna ketuhanan yang sebenarnya.

12
Terimakasih
Wassalamualaikum
Warahmatullahi
Wabarakatuh

13

Anda mungkin juga menyukai