Anda di halaman 1dari 8

Tata Cara Akad Nikah Yang Wajib Diketahui Sebelum Menikah!

Memiliki rencana untuk menikah namun belum tau bagaimana tata cara akad nikah? Simak paduan
lengkap tata cara akad nikah dibawah ini!
Perayaan pernikahan merupakan momen yang paling dinantikan oleh setiap pasangan yang telah
berkomitmen untuk membangun hubungan yang kekal. Salah satu tahapan awal adalah akad nikah,
dimana pengantin akan secara sah menjadi suami dan istri di hadapan Allah SWT dan negara.
Supaya acara akad nikah berjalan dengan lancar, ada beberapa tata cara akad nikah yang perlu
dipersiapkan dengan baik dan teliti. Dalam artikel dibawah ini, kita akan membahas dan menjelaskan
dengan rinci tata cara akad nikah yang sebaiknya dipahami terlebih dahulu oleh calon pengantin.

Pengertian Akad Nikah


Akad nikah merupakan suatu perjanjian yang dibuat antara seorang laki-laki dan seorang perempuan
dengan tujuan untuk menjadikan mereka suami dan istri yang sah secara agama dan hukum yang
berlaku. Dalam akad nikah, pasangan tersebut akan saling memberikan ijab dan qabul, yaitu
pernyataan resmi bahwa mereka menerima dan setuju untuk menjadi suami dan istri.
Akad nikah juga bisa diartikan dengan sebuah perjanjian atau kontrak antara seorang laki-laki dan
seorang perempuan dalam islam untuk menikah. Akad nikah merupakan bagian dari proses
pernikahan dalam islam yang melibatkan kesepakatan antara calon mempelai, wali atau wakil dari
calon mempelai Wanita, dan seorang saksi.
Akad nikah ini biasanya dilakukan dengan disaksikan oleh sejumlah saksi dan dilakukan di hadapan
seorang penghulu atau pejabat yang berwenang untuk melangsungkan atau mengadakan pernikahan.
Setelah akad nikah dilakukan, maka pasangan tersebut dianggap sah menjadi suami istri dan berhak
untuk melakukan berbagai aktivitas suami istri secara sah.
Dalam islam, akad nikah dianggap sebagai salah satu ibadah yang memiliki nilai penting dalam
membentuk keluarga yang Sakinah, mawaddah, dan warahmah (Bahagia, kasih sayang, dan saling
menghormati). Oleh karena itu, akad nikah harus dilakukan dengan proses yang benar dan sesuai
dengan syariat islam.
Dalam akad nikah, calon mempelai pria mengucapkan kalimat ijab (tawaran) kepada calon mempelai
Wanita dan wali atau wakilnya. Kemudian, calon mempelai Wanita menjawab dengan kalimat qabul
(penerimaan). Setelah itu, para saksi menyaksikan dan mengesahkan akad nikah tersebut.

Syarat sah pernikahan


Syarat sahnya pernikahan berbeda-beda tergantung pada aturan dan hukum yang berlaku di masing-
masing negara dan agama. Namun, secara umum, beberapa syarat sahnya pernikahan yang sering
diterapkan di banyak negara dan agama adalah sebagai berikut:

1. Wajib Ada Izin Dari Pihak Yang Berwenang


Biasanya izin ini diberikan oleh Lembaga pemerintah setempat, seperti kantor catatan sipil
atau kantor kependudukan. Izin ini mengonfirmasi atau menegaskan bahwa calon pengantin
memenuhi persyaratan hukum dan dapat melangsungkan atau mengadakan pernikahan.

Usia minimal ini biasanya ditetapkan untuk melindungi anak-anak dari pernikahan yang
terlalu dini dan memastikan bahwa calon pengantin memiliki kematangan emosional dan
mental yang cukup untuk memutuskan menikah.

2. Harus Mencapai Usia Minimal


Calon pengantin harus mencapai usia minimal yang diperlukan. Usia ini bervariasi tergantung
pada negara atau wilayah. Di Indonesia, misalnya, usia minimal calon pengantin pria adslah
19 tahun sedangkan usia untuk calon pengantin Wanita adalah 16 tahun.

3. Tidak Memiliki Hubungan Darah Dekat


Calon pengantin tidak boleh memiliki hubungan darah yang dekat seperti saudara kandung
atau saudara sepupu. Karena itu tidak diijinkan karena dapat menimbulkan masalah genetic
dan melanggar etika sosial dan budaya yang dianut oleh masyarakat.

4. Memiliki Kapasitas Mental Dan Fisik Yang Kuat


Calon pengantin harus memiliki fisik dan mental yang kuat dan mereka harus dalam keadaan
yang sadar dan mampu untuk membuat keputusan yang bijaksana dan mengambil keputusan
yang benar.

5. Tidak Sedang Menikah Dengan Orang Lain


Pernikahan hanya diizinkan jika kedua pihak baik laki-laki atau perempuan belum menikah
dengan orang lain. Hal ini dilakukan untuk mencegah praktik poligami yang tidak sah dan
melindungi hak-hak pasangan sebelumnya.

6. Ada Saksi-Saksi Pernikahan


Pernikahan harus dihadiri oleh minimal dua orang saksi yang bisa membuktikan bahwa
pernikahan tersebut sah. Dan saksi-saksi ini juga bertanggung jawab untuk mengonfirmasi
dan memastikan bahwa pernikahan tersebut sah dan telah dilangsungkan dengan cara yang
benar.
7. Dihadiri Oleh Pejabat Yang Berwenang
Pernikahan harus dihadiri oleh penghulu, KUA, atau pegawai catatan sipil.

Waktu Pelaksanaan Akad Nikah


Waktu pelaksanaan akad nikah adalah pada saat kedua calon mempelai sepakat untuk menikah dan
mengucap janji suci atau kata-kata yang menunjukan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk
menjadi suami istri di hadapan saksi-saksi yang sah menurut agama islam.
Waktu pelaksanaan akad nikah biasanya dapat dilakukan kapan saja, selama itu tidak bertentangan
dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh agama islam dan peraturan hukum yang berlaku di
negara tersebut.
Namun, dalam praktiknya, banyak pasangan yang memilih untuk melangsungkan akad nikah pada
waktu yang tepat dan paling dianggap baik menurut tradisi dan agama islam. Berikut adalah beberapa
waktu pelaksanaan akad nikah beserta penjelasannya:

1. Pagi Hari
Pagi hari merupakan waktu yang paling disukai untuk melaksanakan atau melangsungkan
akad nikah menurut tradisi islam. Karena waktu ini dianggap sebagai waktu yang penuh
berkah dan diharapkan dapat memberikan keberkahan bagi setiap pasangan yang menikah.

2. Siang Hari
Pelaksanaan akad nikah pada siang hari juga dapat dilakukan, terutama jika pasangan tidak
bisa melangsungkan pernikahan di pagi hari karena terdapat berbagai alasan atau kesibukan
lainnya.

3. Malam Hari
Pelaksanaan akad nikah pada malam hari juga diperbolehkan. Namun, juga tetap harus
memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan bagi para tamu undangan.

4. Hari-Hari Tertentu
Ada beberapa hari-hari tertentu yang dianggap sebagai waktu yang baik dan bagus untuk
melangsungkan atau mengadakan akad nikah, seperti hari jumat atau malam jumat. Hari ini
dianggap sebagai hari yang penuh keberkahan dan diharapkan dapat memberikan keberkahan
juga bagi pasangan yang menikah.

5. Bulan-Bulan Tertentu
Ada juga bulan-bulan tertentu dalam kalender islam yang dianggap sebagai waktu yang baik
untuk melangsungkan akad nikah, seperti bulan Ramadhan atau bulan syawal.

Tempat Pelaksanaan Akad Nikah


Tempat pelaksanaan akad nikah dapat dilakukan di berbagai tempat, semua tergantung pada tradisi
dan kebiasaan masyarakat setempat. Beberapa tempat yang umum digunakan untuk pelaksanaan akad
nikah antara lain:
1. Masjid
Masjid merupakan tempat yang paling umum digunakan untuk melaksanakan akad nikah di
masyarakat yang beragama islam. Biasanya, akad nikah dilakukan didalam masjid setelah
shalat jumat atau shalat berjamaah lainnya. Masjid juga merupakan tempat yang sering
digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan setelah akad nikah selesai diselenggarakan.

2. Kantor KUA
Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan Lembaga yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan akad nikah di Indonesia. Oleh karena itu, banyak pasangan yang memilih untuk
melangsungkan akad nikah di kantor urusan agama (KUA).

3. Rumah
Beberapa pasangan lebih memilih untuk mengadakan atau melaksanakan akad nikah dirumah,
terutama jika mereka ingin membuat acara yang lebih sederhana dan tidak terlalu mewah.
Pelaksanaan akad nikah dirumah biasanya dilakukan dengan mengundang sejumlah keluarga
dan kerabat dekat.

4. Gedung Pernikahan
Untuk pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan yang lebih mewah dan besar, Gedung
pernikahan seringkali menjadi salah satu pilihan. Biasanya, akad nikah diselenggarakan di
ruangan khusus yang disediakan di Gedung pernikahan.

5. Taman Atau Outdoor Venue


Akad nikah juga dapat dilaksanakan atau diselenggarakan di taman atau di outdoor venue
yang menyediakan tempat yang cantik dan menyenangkan. Pilihan ini sangat cocok untuk
pasangan yang ingin membuat acara lebih unik dan berbeda dari biasanya.

Persiapan Akad Nikah


Persiapan akad nikah merupakan persiapan yang penting dilakukan sebelum melangsungkan
pernikahan. Berikut ini adalah persiapan yang harus dilakukan:

1. Memperoleh Surat Nikah


Sebelum anda dan pasangan anda mengadakan atau melangsungkan akad nikah, anda harus
memperoleh surat nikah dari Kantor Urusan Agama setempat. Surat nikah ini digunakan
sebagai bukti bahwa pernikahan anda telah sah di mata agama.

2. Memilih Wali Nikah


Wali nikah adalah orang yang bertanggung jawab untuk melangsungkan akad nikah. Wali
nikah harus dipilih dengan teliti dan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti harus
memiliki hubungan kekerabatan atau hubungan hukum dengan calon pengantin Wanita.

3. Menentukan Saksi Nikah


Saksi nikah merupakan orang yang hadir saat proses akad nikah berlangsung dan akan
menandatangani buku nikah sebagai bukti sahnya pernikahan. Biasanya, dibutuhkan minimal
dua saksi nikah.

4. Menyiapkan Mahar
Mahar merupakan sesuatu yang diberikan oleh calon suami kepada calon istri sebagai tanda
pernikahan. Mahar bisa berupa uang, emas, atau barang berharga lainnya.
5. Menyiapkan Dokumen Penting
Selain menyiapkan surat nikah, ada beberapa dokumen penting yang harus disiapkan juga,
antara lain akta kelahiran, akta cerai,(jika ada), dan kartu identitas.

6. Memilih Lokasi Dan Waktu


Pemilihan lokasi dan waktu juga harus di pertimbangkan dengan matang. Pastikan lokasi
yang dipilih bisa menampung semua tamu undangan dan dilakukan di tempat yang layak
untuk mengadakan pernikahan. Waktu juga harus dipertimbangkan dengan jadwal kegiatan
yang akan dilakukan setelah acara pernikahan.

7. Menyiapkan Perlengkapan Pernikahan


Perlengkapan pernikahan contohnya yaitu seperti baju pengantin, hiasan panggung, kue
pernikahan, dan makanan yang harus di disiapkan dengan baik.

Tahapan Akad Nikah


Tahapan akad nikah merupakan proses hukum yang harus dilakukan oleh calon suami dan calon istri
untuk sah dan menjadi suami istri menurut ajaran islam. Berikut ini adalah tahapan akad nikah:

1. Pernyataan Dan Persetujuan


Pada tahap ini, kedua belah pihak harus memberikan pernyataan dan persetujuan untuk
menikah secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

2. Pembacaan Ayat Suci Al-Quran


Setelah telah melaksanakan tata cara akad nikah yang pertama maka selanjutnya tata cara
akad nikah yang kedua adalah pembacaan ayat suci al-quran oleh penghulu atau saksi nikah.

3. Ijab Dan Qabul


Tata cara akad nikah yang ketiga adalah pembacaan ijab qabul. Tahapan ini merupakan inti
dari akad nikah. Ijab dilakukan oleh wali nikah atau pihak dari laki-laki yang mewakili,
dengan menyatakan niat untuk menikahkan calon pengantin Wanita. Qabul dilakukan oleh
calon pengantin Wanita atau pihak yang mewakili, dengan menyatakan persetujuan untuk
dinikahkan.

4. Mahar
Tata cara akad nikah yang keempat adalah penyerahan mahar. Setelah ijab qabul wali nikah
atau pihak laki-laki yang mewakili harus menyerahkan mahar, yaitu pemberian berupa harta
atau nilai tertentu kepada calon pengantin Wanita sebagai haknya dalam pernikahan.

5. Tanda-Tangan
Setelah semua tahapan diatas dilakukan, maka tata cara akad nikah yang terakhir adalah
penandatanganan akad nikah oleh kedua belah pihak serta disaksikan oleh saksi-saksi nikah
yang telah ditentukan.

Doa-Doa Akad Nikah


Saat melaksanakan akad nikah pastinya kita harus berdoa agar pernikahan bisa berjlaan dengan
lancar. Berikut adalah doa-doa yang biasanya dibaca dalam akad nikah:
1. Doa Pembuka (takbir)
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, subhanaka Allahuma wa bihamdika wa
tabarakasmuka wa ta’ala jadduka wa la ilaha ghairuk.”

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maha Suci Engkau Ya
Allah, dan segala puji bagi-Mu. Maha Mulia nama-Mu dan Agungkanlah kemuliaan-
Mu.Tiada tuhan selain-Mu.

Doa pembuka ini dibaca sebagai tanda telah dimulainya upacara akad nikah. Takbir artinya
mengagungkan Allah, menunjukan bahwa semua yang dilakukan dalam upacara akad nikah
ini dilakukan dengan niat yang baik dan semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah.

2. Bacaan Surat Al-Fatihah


“Alhamdulillahi Rabbil’alamin, ar-Rahmani ar-Rahim, Maliki yawn iddin, iyyaka na’budu wa
iyyaka nasta’in, ihdinas siraatal mustaqim, siraatal ladzina an’amta’alayhim, ghairil
maghdubi’alayhim wa lad-dhallin. Amin.”

Artinya: segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dan Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan
hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan. Tunjukanlah kami jalan yang lurus, yaitu
jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan orang-orang
yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.

Surat Al-Fatihah dibaca sebagai doa untuk memohon keberkahan, keselamatan, dan
kesuksesan dalam pernikahan yang akan di laksanakan. Surat ini juga mengajarkan kepada
pasangan pengantin untuk selalu beribadah dan mengikuti jalan yang benar, sehingga dapat
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

3. Bacaan Ayat Kursi


“Allahu la ilaha illa huwa, al=hayyul qayyum, la ta’khudhuhu sinatun wa la nawm, lahul-
mulk wa lahul-hamd, wa huwa’ala kulli shai’iin qadir.”

Artinya: Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus
makhluk-nya, tidak mengantuk dan tidak tidur, kepunyaan-Nya lah kerajaan (semesta) dan
segala puji tertuju hanya kepada-Nya, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Ayat kursi ini dibaca sebagai perlindungan untuk pasangan pengantin dari segala bentuk
gangguan dan kejahatan. Ayat ini juga dapat memberikan ketenangan batin dan kekuatan
spiritual bagi pengantin, sehingga mereka dapat menghadapi segala rintangan yang
menghadang dalam kehidupan berumah tangga.

4. Doa Untuk Pengantin


Berdasarkan hadist Riwayat Abu Hurairah, Rasullah SAW kerap memanjatkan sebuah doa
ketika menghadiri acara pernikahan, doanya antara lain yaitu

“barakallahu laka wabarakoa’alaika wajma’a bainakumaa fii khoir”

Artinya: semoga Allah Memberikan berkah untukmu dan pasangan mu, semoga Allah
memberi keberkahan kepadamu dan mengampuni kalian berdua sebagai semua istri dalam hal
kebaikan.
5. Doa Setelah Akad Nikah
Setelah selesai melakukan proses ijab qabul, pengantin laki-laki bisa melafalkan doa setelah
akad nikah. Doa ini diucapkan agar keluarga yang akan dibina oleh kedua mempelai menjadi
harmonis dan langgeng atas izin Allah SWT.

“allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabalthaa’alaih. Wa a’udzhubika min


syarrihaa wa syarrima jabaltaha’alaih”

Artinya: ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang
Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan
keburukan yang engkau tetapkan atas dirinya.

Dengan demikian semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih rinci mengenai tata
cara akad nikah dalam islam. Sebagai pasangan yang ingin menikah dan beragama islam, kita
diwajibkan untuk mempelajarinya dan melakukan segala tahapan dalam akad nikah dengan sebaik-
baiknya dan sesuai anjuran,sehingga pernikahan bisa berjalan dengan lancar dan di beri keberkahan
oleh Allah SWT.
Terimakasih atas waktu yang anda berikan untuk membaca artikel saya tentang tips menabung buat
nikah yang telah saya buat. Jika ada kata kata ataupun penulisan saya yang salah dan kurang tepat
mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk semua orang
yang membutuhkannya.

1. Cek plagiarism pertama


2. Cek plagiarism kedua

3. Cek yoast

Anda mungkin juga menyukai