Anda di halaman 1dari 8

“AKAD NIKAH DAN HUKUMNYA”

Kelompok 8
Nur Indah
Andi Khusnul Khatima
1. Persiapan Pranikah
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji untuk menikah yang dilakukan oleh satu pasangan untuk
meresmikannya dalam ikatan perkawinan. Pernikahan dilakukan menurut norma agama, norma hukum, dan juga norma
sosial yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, pernikahan memiliki beragam variasi sesuai dengan tradisi suku, agama
budaya, dan kelas sosial.
Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum pernikahan
berlangsung. Persiapan tersebut juga harus disepakati oleh pasangan, karena merekalah nanti yang menjalani proses
pernikahan tersebut. Ada beberapa persiapan pernikahan yang harus disiapkan, persiapan seperti penjelasan berikut ini.
1. Persiapan Mental
2. Persiapan finansial
3. Restu dari Keluarga
4. Menentukan jadwal pernikahan
5. Mengikuti bimbingan pranikah
6. Melakukan tes kesehatan
7. Menentukan budget pernikahan
8. Menentukan konsep pernikahan
9. Menggunakan jasa wedding organizer
10. Menentukan katering
11. Menentukan tempat pernikahan
12. Menentukan dekorasi
13. undangan pernikahan
14. cendramata pernikahan (Sourvenir)
2. Rukun Nikah dalam islam

1. Terdapat calon mempelai pria dan mempelai perempuan yang tidak terhalang secara syar’i. Penghalang di
sini adalah kedua mempelai tidak ada masih ada hubungan mahram.

2. Terdapat wali dari calon mempelai perempuan.

3. Terdapat dua orang saksi laki-laki yang menyaksikan sah tidaknya akad.

4. Diucapkan ijab dari pihak wali calon mempelai perempuan atau yang mewakilinya.

5. Diucapkan Kabul dari pengantin laki-laki atau yang mewakilinya.


3. syarat-syarat terlaksana akad nikah

1. Ta’yin Az Zaujain Ini adalah syarat pertama dan paling penting dalam akad nikah. Syarat ini mencakup
memastikan siapa (individu) yang dinikahkan.
2. Kerelaan Kedua Mempelai: Kedua calon pengantin harus memiliki hubungan saudara sepersusuan
3. Agama dan Keyakinan: Kedua calon pengantin harus memiliki agama dan keyakinan yang sama
4. Penyerahan dan Penerimaan: Adanya penyerahan (ijab), yang diucapkan wali atau orang yang menggantikan
posisinya dengan mengatakan kepada (calon) suami, 'Saya nikahkan anda dengan fulanah' atau ucapan
semacamnya. Kemudian adanya penerimaan (qabul), yaitu kata yang diucapkan suami atau ada orang yang
menggantikan posisinya dengan mengatakan, 'Saya menerimnya.' atau semacamnya
5. Ada Saksi dalam Akad Nikah: Ada saksi dalam akad nikah. Berdasarkan sabda Nabi sallahu’alaihi wa sallam,
"Tidak (sah) nikah kecuali dengan kehadiran wali dan dua orang saksi”
4. Syarat sah akad nikah

syarat sah akad nikah dalam Islam antara lain:

1. Kedua calon pengantin beragama Islam.

2. Tidak ada hubungan mahram antara kedua calon pengantin.

3. Adanya wali nikah bagi calon pengantin perempuan.

4. Dihadiri minimal dua orang saksi yang beragama Islam, dewasa, dan mengerti maksud akad.

5. Kedua mempelai sedang tidak dalam keadaan ihram atau sedang berhaji.

6. Tidak ada paksaan dari salah satu pihak kepada pihak lainnya.
Selain syarat-syarat di atas, terdapat juga rukun nikah yang harus dipenuhi, yaitu ijab kabul yang
dilakukan oleh kedua mempelai atau wakilnya, dan shighat atau ucapan yang jelas dan dapat
dipahami.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan akad nikah yang sah dalam Islam:

1. Syarat Sah Bakal Suami: Seorang laki-laki harus memenuhi beberapa syarat sebagai bakal suami:

- Bukan mahram kepada perempuan (bakal isteri).

- Bernikah dengan kehendak sendiri, bukan dipaksa.

- Haruslah seorang yang wujud dan dikenal pasti.

- Bukan lelaki yang sedang berihram dan dia tahu bakal isterinya seorang yang halal dinikahi

2. Syarat Sah Bakal Istri: Seorang perempuan harus memenuhi beberapa syarat sebagai bakal istri:

- Bukan mahram kepada bakal suami.

- Haruslah seorang yang wujud dan dikenal pasti.

- Tidak boleh ada sebarang larangan ke atasnya untuk dinikahkan seperti perempuan yang sedang dalam
ihram atau dalam ‘iddah raji’i
3. Syarat Sah Wali: Wali adalah orang yang memiliki atau diberikan kuasa syarak untuk mengakad nikah.
Ada tiga jenis wali: Wali Nasab, Wali Raja / Wali Sultan / Wali Hakim / Wali Am, dan Wali Tahkim

4. Syarat Sah Dua Orang Saksi: Dua orang saksi diperlukan untuk memastikan validitas akad nikah.
Mereka harus melihat dan menyaksikan proses akad nikah

5. Syarat Sah Ijab dan Qabul: Ijab adalah ucapan dari seorang wali nikah yang akan menikahkan pengantin
perempuan. Sedangkan qabul adalah jawaban dari bakal pengantin lelaki atas ijab yang diucapkan. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk ijab dan qabul, seperti:
- Ijab dilakukan dengan perkataan nikah atau perkataan yang membawa maksud yang sama, tidak
dikaitkan dengan tempoh masa yang tertentu, tidak dilakukan secara taklik, dan tidak boleh menggunakan
perkataan yang berupa atau membawa maksud berkias atau menyindir.
- Qabul bersesuaian dengan lafaz ijab, diucapkan secara nyata, terang dan jelas, dilafazkan oleh calon
suami atau wakilnya, harus menyebut nama calon isteri, tidak dilafazkan secara taklik, dan lafaz tidak
boleh diselangi dengan perkataan lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai