LAMPIRAN:
Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Standar Isi & Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar untuk SD/MI
ii
KATA PENGANTAR
iii
dengan tiga tahun untuk mengembangkan kurikulumnya, yaitu
selambat-lambatnya pada tahun ajaran 2009/2010.
Ketua BSNP
Ttd.
Bambang Soehendro
iv
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ................................................... 1
A. Landasan ........................................................... 2
B. Tujuan Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan .............................. 3
C. Pengertian ......................................................... 4
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ................................ 4
E. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ............................... 7
v
IV. PELAKSANAAN PENYUSUNAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...................... 34
A. Analisis Konteks ………………………………. 34
B. Mekanisme Penyusunan ..................................... 34
LAMPIRAN
1. Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi (Kutipan) ................................................ 37
2. Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (Kutipan) ................... 51
3. Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Permen No. 22 Tahun 2006 dan 23
Tahun 2006 ............................................................... 67
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Pendidikan Kewarganegaraan ............................ 75
Bahasa Indonesia ............................................... 85
Matematika ........................................................ 101
Ilmu Pengetahuan Alam .................................... 112
Ilmu Pengetahuan Sosial ................................... 128
Seni Budaya dan Keterampilan ......................... 135
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ... 162
vi
I. PENDAHULUAN
1
ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003
dan PP 19/2005.
Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama,
Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan
kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan
dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang terdapat dalam SI dan SKL.Termasuk dalam
ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/2003
dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus
diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua, model KTSP
sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP
dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada
Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model
KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh
daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dan hendaknya digunakan sebagai referensi.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar
dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
2
A. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP,
adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4);
Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36
ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38
ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP,
adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1),
(2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5),
(6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1),
(2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1),
(2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1),
(2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1),
(2), (3); Pasal 20.
3. Standar Isi
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah:
kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap
mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan
jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan
dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
4. Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan
3
sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas
No. 23 Tahun 2006.
C. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.
4
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan
dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk
pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL
serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP.
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian
tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
5
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah,
jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
6
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
7
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi
dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara
utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan
takwa serta akhlak mulia.
8
perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus
ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan
tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
9
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua
mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan
iman, taqwa dan akhlak mulia.
10
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya
pendidikan yang berkeadilan dan mendukung upaya
kesetaraan jender.
11
II. KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
12
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan
1. Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-
masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada
struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari
mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga
harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak
terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal
merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan
harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
13
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata
pelajaran muatan lokal.
14
4. Pengaturan Beban Belajar
a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh
tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun
mandiri, SMA/MA/SMALB /SMK/MAK kategori
standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS)
dapat digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB kategori
mandiri, dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS)
digunakan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
kategori mandiri.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada
sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi
waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun
ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan
jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan
untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting
dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang
tercantum di dalam Standar Isi.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem
paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%, SMP/MTs/
SMPLB 0%-50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/
15
MAK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan
alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi
dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan
praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap
muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka.
e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang
menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai
berikut.
(1) Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40
menit tatap muka, 20 menit kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
(2) Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri
atas: 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara
0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
16
Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal.
Pelaporan hasil belajar (raport) peserta didik diserahkan
pada satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu-
rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait.
17
7. Penjurusan
Penjurusan dilakukan pada kelas XI dan XII di
SMA/MA. Kriteria penjurusan diatur oleh direktorat
teknis terkait.
Penjurusan pada SMK/MAK didasarkan pada spektrum
pendidikan kejuruan yang diatur oleh direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
18
b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan
dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran
dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat
diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
C. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun
kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.
19
III. PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar.
20
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
21
dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan
alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
Bagi SMK/MAK menggunakan penggalan silabus
berdasarkan satuan kompetensi.
D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru
secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah
sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau
Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang
bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta
didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum
dapat melaksanakan pengembangan silabus secara
mandiri, maka pihak sekolah/madrasah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata
pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan
kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di
SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu
disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah/Madrasah yang belum mampu
mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah/madrasah-madrasah
lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup
MGMP/PKG setempat.
22
5. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama setempat dapat
memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk
sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di
bidangnya masing-masing.
23
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan
tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.
24
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi
dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
25
untuk menentukan posisi seseorang terhadap
kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian
yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua
indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar yang telah
dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak
lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di
bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan
pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses
pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,
maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan
yang berupa informasi yang dibutuhkan.
26
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam.
27
Format 1
CONTOH SILABUS
28
Materi Pokok/ Kegiatan Alokasi Sumber
Indikator Penilaian
Pembelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Membuat
dan membaca
diagram/grafik
tentang proses
memproduksi
”tahu” Kediri
dari kekayaan
alam yang
tersedia
Mengenal
bahan baku
yang dapat M
diolah menjadi engenal
beberapa jenis bahan baku
”tahu” Kediri untuk
produksi
barang
Non tes: 3 x 35
Melakukan alat teknologi Lembar menit gambar
pengamatan komunikasi pengamatan alat
alat-alat yang komunika
teknologi digunakan si
komunikasi masyarakat
yang digunakan pada masa kelas IV
masyarakat lalu dan masa semester
Kediri pada kini. 2
masa lalu dan
masa kini koran/me
dia
Memberikan cara elektronik
contoh/mende- penggunaan
monstrasikan alat teknologi
cara-cara komunikasi
penggunaan pada masa
alat teknologi lalu dan masa
komunikasi sekarang.
29
Materi Pokok/ Kegiatan Alokasi Sumber
Indikator Penilaian
Pembelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
pada masa lalu
dan masa kini
30
harus menyesuaikan dengan karakteristik daerah
masing-masing.
31
Format 2
CONTOH SILABUS
32
Mencari informasi akibat dari tidak mematuhi norma-
norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan yang berlaku
di masyarakat Minang Kabau
Membuat laporan
V. Indikator:
Menjelaskan pengertian norma-norma dan peraturan
yang berlaku dalam masyarakat
Menjelaskan pengertian kebiasaan dan adat istiadat
yang berlaku dalam masyarakat
Memberi contoh norma-norma, kebiasaan, adat istiadat,
peraturan, yang berlaku dalam masyarakat
Menunjukkan sikap mematuhi norma, kebiasaan, adat
istiadat, peraturan yang berlaku dalam masyarakat
VI. Penilaian:
Tes tertulis dalam bentuk uraian
Perilaku siswa dalam bentuk laporan
33
G. Pengembangan Silabus Berkelanjutan
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan
ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara
berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil
evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan
pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.
34
IV. PELAKSANAAN PENYUSUNAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Analisis Konteks
1. Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam
penyusunan KTSP.
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan
yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-
program.
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di
masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah,
dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi,
dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan
sosial budaya.
B. Mekanisme Penyusunan
1. Tim Penyusun
Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK
terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai
ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim
penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber,
serta pihak lain yang terkait. di Supervisi dilakukan
oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP
dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI,
MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor, dan
kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di
dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite
35
sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.
Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani
urusan pemerintahan di bidang agama.
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan
khusus (SDLB,SMPLB, dan SMALB) terdiri atas guru,
konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap
anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan
komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang
terkait. Supervisi dilakukan oleh dinas provinsi yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan.
2. Kegiatan
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat
berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya
sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah
yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum
tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar
meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan
revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian.
Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan
diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.
3. Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah
mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan
diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan
SMP, dan tingkat propinsi untuk SMA dan SMK
Dokumen KTSP pada MI, MTs, MA, dan MAK
dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah
36
mendapat pertimbangan dari komite madrasah dan
diketahui oleh departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama.
Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB,
SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala
sekolah serta mendapat pertimbangan dari komite
sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan.
37
KUTIPAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
STANDAR ISI
UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat (3), Pasal
10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2), dan Pasal 18 ayat
(3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
38
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
(1) Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya
disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
(2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran
Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Mei 2006
39
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006
STANDAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan
kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki
daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah
ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,
2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,
3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
terpisahkan dari standar isi, dan
40
4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
BAB II
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. Kerangka Dasar Kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
41
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
42
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan
kurikulum.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
43
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
44
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan,
di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan
contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
45
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban
belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud
terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
1. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut.
a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karir peserta didik.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
46
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-
38 minggu.
Tabel 2. Struktur Kurikulum SD/MI
BAB III
BEBAN BELAJAR
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan
program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester.
47
Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan
yang bersangkutan.
Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan
menggunakan sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori standar menggunakan sistem paket atau
dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan SMA/MA/SMALB
dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit semester.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut:
a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit;
b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit;
c. SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK berlangsung selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah
sebagai berikut:
a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:
1) Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran;
2) Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.
b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk
SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran.
c. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk
SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan pendidikan
adalah sebagaimana tertera pada Tabel 25
Tabel 25. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk
setiap Satuan Pendidikan
48
SP KLS TM JPM MET WPT JPT
SD/MI/ 35 884-1064 jp
SDLB*) I – III 26-28 34-38 (30940 – 37240 mnt) 516-621
SD/MI/ 1088-1216 jp
SDLB*) (38080-42560mnt
IV – VI 35 32 34-38 635-709
*) Untuk SDLB SMPLB, SMALB alokasi waktu jam pembelajaran tatap muka
dikurangi 5 menit
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri
dari:
1. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur bagi peserta didik pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMP/MTs/SMPLB maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
3. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
49
maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran
yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah enam
tahun untuk SD/MI/SDLB, tiga tahun untuk SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/MA/SMALB, dan tiga sampai dengan empat tahun untuk SMK/MAK.
Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti
setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar
satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur,
dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur. Panduan tentang sistem kredit
semester diuraikan secara khusus dalam dokumen tersendiri.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera
pada Tabel 26.
50
No Kegiatan Alokasi Keterangan
Waktu
maksimum 38 satuan pendidikan
minggu
2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
semester minggu
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II
minggu
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
51
pada dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
52
KUTIPAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
Menimbang:
Mengingat:
Memperhatikan :
53
Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor
0141/BSNP/III/2006 tanggal 13 Maret 2006, Nomor 0212/BSNP/V/
2006 tanggal 2 Mei, dan Nomor 0225/BSNP/V/ 2006 tanggal 10 Mei
2006;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH.
Pasal 1
(1) Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik.
(2) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar
dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata
pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
(3) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Mei 2003
MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
54
KUTIPAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 23 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
55
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,
kritis, dan kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan
bimbingan guru/pendidik
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di
lingkungan sekitar
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan
budaya lokal
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri
sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung
56
kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
bertujuan: membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia,
kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan
jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
bertujuan: mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan
analisis peserta didik.
4. Pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A, tujuan ini dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/
kejuruan, dan muatan lokal yang relevan,
5. Pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/ Paket B, tujuan ini
dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika,
ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan lokal yang relevan
6. Pada satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/Paket C, tujuan ini
dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika,
ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/
kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal
yang relevan
7. Pada satuan pendidikan SMK/MAK, tujuan ini dicapai melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi
informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan
8. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan
pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal
yang relevan.
9. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
bertujuan: membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani
dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga,
57
pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal
yang relevan.
58
i. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang
j. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga
diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
k. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui
kegiatan seni dan budaya lokal
4. Estetika SD/MI/SDLB*/Paket A
a. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni
dan budaya lokal
59
C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN SD/MI
1. Pendidikan Agama Islam SD/MI
a. Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat-
surat pendek dalam Al-Qur’an, mulai surat Al-Fatihah sampai
surat Al-‘Alaq
b. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman
kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar
c. Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta
menghindari perilaku tercela
d. Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci
(thaharah) sampai zakat serta mengetahui tata cara
pelaksanaan ibadah haji
e. Menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari
kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-orang
tercela dalam kehidupan nabi
60
dalam dunia dan Roh Kudus yang diutus Yesus sebagai jiwa
Gereja yang senantiasa menyertainya.
d. Peserta didik memahami hidup beriman yang terlibat dalam
masyarakat sebagai perwujudan imannya.
61
b. Memiliki kemampuan dasar untuk memahami dan meyakini
agamanya serta menerapkannya dalam bertutur, berbuat dan
berperilaku
c. Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya
d. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan
tuntunan masing-masing aliran
e. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva,
dan para siswa utama Buddha
f. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif
untuk memecahkan masalah
g. Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama
h. Memahami lambang-lambang agama Buddha
i. Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk
melanjutkan pendidikan di SMP
62
j. Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga dan
politik luar negeri
8. Matematika SD/MI
a. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung
dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari
63
b. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-
unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
c. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang,
luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta
mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari
d. Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda
dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari
e. Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan
tabel, gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data,
rentangan data, rerata hitung, modus, serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
f. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya
dalam kehidupan
g. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif
64
10. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI
a. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan
sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
b. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerja sama di antara
keduanya
c. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
d. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
e. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional,
keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
f. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
g. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial
negara di Asia Tenggara serta benua-benua
h. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan
negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam
menghadapi bencana alam
i. Memahami peranan Indonesia di era global
65
d. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa
Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan
ilustrasi dengan tema bebas
e. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa
Nusantara melalui pembuatan benda kreatif yang sesuai
dengan potensi daerah setempat
Seni Musik
a. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan
memperhatikan dinamika melalui berbagai ragam lagu daerah
dan wajib dengan iringan alat musik sederhana daerah
setempat
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan
ansambel sejenis dan gabungan terhadap berbagai musik/lagu
wajib, daerah dan Nusantara
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan
menyanyikan lagu wajib, daerah dan Nusantara dengan
memainkan alat musik sederhana daerah setempat
Seni Tari
a. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan
memperhatikan simbol dan keunikan gerak, busana, dan
perlengkapan tari daerah setempat
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan
memperhatikan simbol dan keunikan gerak, busana, dan
perlengkapan tari Nusantara
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan perpaduan karya seni
tari dan musik Nusantara
Keterampilan
a. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah setempat
dengan teknik konstruksi
b. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan dan benda
permainan dengan teknik meronce dan makrame
c. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman dengan
menggunakan berbagai bahan
d. Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda
dengan menggunakan berbagai bahan
66
12. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SD/MI
a. Mempraktekkan gerak dasar lari, lompat, dan jalan dalam
permainan sederhana serta nilai-nilai dasar sportivitas seperti
kejujuran, kerjasama, dan lain-lain
b. Mempraktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi, senam
kesegaran jasmani (SKJ), dan aerobik
c. Mempraktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan
dengan dan tanpa alat, serta senam lantai
d. Mempraktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
e. Mempraktekkan latihan kebugaran dalam bentuk
meningkatkan daya tahan kekuatan otot, kelenturan serta
koordinasi otot
f. Mempraktekkan berbagai keterampilan gerak dalam kegiatan
penjelajahan di luar sekolah seperti perkemahan, piknik, dan
lain-lain
g. Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, mengenal makanan sehat,
mengenal berbagai penyakit dan pencegahannya serta
menghindarkan diri dari narkoba
67
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek
sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat
68
SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PELAKSANAAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN
2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH DAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
Menimbang:
Mengingat:
69
Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK
SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23
TAHUN 2006 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Pasal 1
70
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Pasal 2
(2) Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
paling lambat tahun ajaran 2009/2010.
(3) Satuan pendidikan dasar dan menengah pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah yang telah melaksanakan uji coba kurikulum 2004 secara
menyeluruh dapat menerapkan secara menyeluruh Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk semua
tingkatan kelasnya mulai tahun ajaran 2006/2007.
(4) Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum melaksanakan uji
coba kurikulum 2004, melaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan
71
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah secara bertahap dalam
waktu paling lama 3 tahun, dengan tahapan :
a. Untuk sekolah dasar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI), dan sekolah dasar
luar biasa (SDLB):
- tahun I : kelas 1 dan 4;
- tahun II : kelas 1,2,4, dan 5;
- tahun III : kelas 1,2,3,4,5 dan 6.
Pasal 3
72
(3) Menteri Agama dapat mengatur jadwal pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk satuan
pendidikan madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs),
madrasah aliyah (MA), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK),
disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
73
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
a. melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, dan panduan penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun BSNP, terhadap
guru, kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan lainnya yang
relevan melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan/atau
Pusat Pengembangan dan Penataran Guru (PPPG);
b. melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, dan panduan penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun BSNP kepada dinas
pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan dewan
pendidikan;
c. membantu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam penjaminan
mutu satuan pendidikan dasar dan menengah agar dapat memenuhi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
melalui LPMP.
Pasal 7
74
f. mengembangkan pangkalan data yang rinci tentang pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
75
pendidikan yang berada di bawah kewenangannya mendukung
pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
c. melakukan supervisi, memantau, dan mengevaluasi
pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 11
Pasal 12
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Juni 2006
MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
76
STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI STANDAR
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(Kutipan Lampiran 1 Permen No. 22 Tahun 2006)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
A. Latar Belakang
77
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
[Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945]
78
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
Berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam
percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
79
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri
, Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.
80
Kelas I, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas I, Semester 2
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Menerapkan hak anak 3.1 Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar
di rumah dan di dengan gembira dan didengar pendapatnya
sekolah
3.2 Melaksanakan hak anak di rumah dan di
sekolah
81
2. Menampilkan sikap 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti
cinta lingkungan dunia tumbuhan dan dunia hewan
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
1. Mengamalkan makna 1.1 Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan
Sumpah Pemuda satu bahasa
1.2 Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda
dalam kehidupan sehari-hari
82
Kelas III, Semester 2
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
83
para Menteri
Kelas V, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas V, Semester 2
84
4. Menghargai keputusan 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
bersama
4.2 Mematuhi keputusan bersama
85
politik luar negeri bebas dan aktif
Indonesia dalam era
4.2 Memberikan contoh peranan politik luar negeri
globalisasi
Indonesia dalam percaturan internasional
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
86
STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI STANDAR
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(Kutipan Lampiran 1 Permen No. 22 Tahun 2006)
BAHASA INDONESIA
A. Latar Belakang
87
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam
pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah;
5. sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan
dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber
belajar yang tersedia;
6. daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan
dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan
tetap memperhatikan kepentingan nasional.
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
88
4. Menulis.
Kelas I, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami bunyi 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa
bahasa, perintah, dan
1.2 Melaksanakan sesuatu sesuai dengan perintah
dongeng yang dilisankan
atau petunjuk sederhana
1.3 Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, 2.1 Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat
perasaan, dan sederhana dan bahasa yang santun
informasi, secara lisan
2.2 Menyapa orang lain dengan menggunakan
dengan perkenalan dan
kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang
tegur sapa, pengenalan
santun
benda dan fungsi
anggota tubuh, dan 2.3 Mendeskipsikan benda-benda di sekitar dan
deklamasi fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana
2.4 Mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan
intonasi yang sesuai
Membaca
3. Memahami teks pendek 3.1 Membaca nyaring suku kata dan kata dengan
dengan membaca lafal yang tepat
nyaring
3.2 Membaca nyaring kalimat sederhana dengan
lafal dan intonasi yang tepat
Menulis
89
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas I, Semester 2
Mendengarkan
5. Memahami wacana lisan 5.1 Mengulang deskripsi tentang benda-benda di
tentang deskripsi benda- sekitar
benda di sekitar dan
5.2 Menyebutkan isi dongeng
dongeng
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran, 6.1 Menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri
perasaan, dan informasi sederhana dengan bahasa yang mudah
secara lisan dengan dimengerti
gambar, percakapan
6.2 Melakukan percakapan sederhana dengan
sederhana, dan dongeng
menggunakan kalimat dan kosakata yang sudah
dikuasai
6.3 Menyampaikan rasa suka atau tidak suka
tentang suatu hal atau kegiatan dengan alasan
sederhana
6.4 Memerankan tokoh dongeng atau cerita rakyat
90
yang disukai dengan ekspresi yang sesuai
Membaca
7. Memahami teks pendek 7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana
dengan membaca yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang
lancar dan membaca tepat
puisi anak
7.2 Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris
dengan lafal dan intonasi yang tepat
Menulis
8. Menulis permulaan 8.1 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru
dengan huruf tegak dengan huruf tegak bersambung
bersambung melalui
8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak
kegiatan dikte dan
bersambung
menyalin
Mendengarkan
1. Memahami teks pendek 1.1 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau
dan puisi anak yang kalimat sendiri isi teks pendek
dilisankan
1.2 Mendeskripsikan isi puisi
Berbicara
2. Mengungkapkan 2.1 Bertanya kepada orang lain dengan
pikiran, perasaan, dan menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun
pengalaman secara berbahasa
lisan melalui kegiatan
2.2 Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan
bertanya, bercerita, dan
bahasa yang mudah dipahami orang lain
deklamasi
2.3 Mendeklamasikan puisi dengan ekspresi yang
tepat
91
Membaca
3. Memahami teks 3.1 Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat)
pendek dengan yang dibaca dengan membaca lancar
membaca lancar dan
3.2 Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca
membaca puisi anak
Menulis
4. Menulis permulaan 4.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang
melalui kegiatan tepat
melengkapi cerita dan
4.2 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru
dikte
dengan menggunakan huruf tegak bersambung
dan memperhatikan penggunaan huruf kapital
dan tanda titik
Mendengarkan
5. Memahami pesan 5.1 Menyampaikan pesan pendek yang didengarnya
pendek dan dongeng kepada orang lain
yang dilisankan
5.2 Menceritakan kembali isi dongeng yang
didengarnya
Berbicara
6. Mengungkapkan 6.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di
secara lisan beberapa sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan
informasi dengan kalimat yang mudah dipahami orang lain
mendeskripsikan benda
6.2 Menceritakan kembali cerita anak yang
dan bercerita
didengarkan dengan menggunakan kata-kata
sendiri
Membaca
92
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menulis
8. Menulis permulaan 8.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di
dengan sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis
mendeskripsikan
8.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak
benda di sekitar dan
bersambung yang rapi
menyalin puisi anak
Mendengarkan
1. Memahami 1.1 Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan yang
penjelasan tentang disampaikan secara lisan
petunjuk dan cerita anak
1.2 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang
yang dilisankan
disampaikan secara lisan
Berbicara
2. Mengungkapkan 2.1 Menceritakan pengalaman yang mengesankan
pikiran, perasaan, dengan menggunakan kalimat yang runtut dan
pengalaman, dan mudah dipahami
petunjuk dengan
2.2 Menjelaskan urutan membuat atau melakukan
bercerita dan
sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah
memberikan
dipahami
tanggapan/saran
2.3 Memberikan tanggapan dan saran sederhana
terhadap suatu masalah dengan menggunakan
93
kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat
Membaca
3. Memahami teks 3.1 Membaca nyaring teks (20-25 kalimat) dengan
dengan membaca lafal dan intonasi yang tepat
nyaring, membaca
3.2 Menjelaskan isi teks (100- 150 kata) melalui
intensif, dan membaca
membaca intensif
dongeng
3.3 Menceritakan isi dongeng yang dibaca
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang
pikiran, perasaan, dan tersedia dengan memperhatikan penggunaan
informasi dalam bentuk ejaan
paragraf dan puisi
4.2 Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar
Mendengarkan
5. Memahami cerita 5.1 Memberikan tanggapan sederhana tentang cerita
dan teks drama anak pengalaman teman yang didengarnya
yang dilisankan
5.2 Menirukan dialog dengan ekspresi yang tepat dari
pembacaan teks drama anak yang didengarnya
Berbicara
6. Mengungkapkan 6.1 Melakukan percakapan melalui telepon/alat
pikiran, perasaan, dan komunikasi sederhana dengan menggunakan
pengalaman secara lisan kalimat ringkas
dengan bertelepon dan
6.2 Menceritakan peristiwa yang pernah dialami,
bercerita
dilihat, atau didengar
Membaca
94
7. Memahami teks 7.1 Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan
dengan membaca tentang isi teks agak panjang (150-200 kata) yang
intensif (150-200 kata) dibaca secara intensif
dan membaca puisi
7.2 Membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar
pikiran, perasaan, dan seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang
informasi dalam tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan,
karangan sederhana dan huruf kapital, dan tanda titik
puisi
8.2 Menulis puisi berdasarkan gambar dengan pilihan
kata yang menarik
Mendengarkan
1. Mendengarkan 1.1 Membuat gambar/denah berdasarkan penjelasan
penjelasan tentang yang didengar
petunjuk denah dan
1.2 Menjelaskan kembali secara lisan atau tulis
simbol daerah/lambang
penjelasan tentang simbol daerah/lambang korps
korps
Berbicara
2. Mendeskripsikan 2.1 Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah
secara lisan tempat atau gambar dengan kalimat yang runtut
sesuai denah dan
2.2 Menjelaskan petunjuk penggunaan suatu alat
petunjuk penggunaan
dengan bahasa yang baik dan benar
suatu alat
Membaca
3. Memahami teks agak 3.1 Menemukan pikiran pokok teks agak panjang
panjang (150-200 kata), (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas
petunjuk pemakaian,
3.2 Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk
makna kata dalam
pemakaian yang dibaca
95
kamus/ensiklopedi 3.3 Menemukan makna dan informasi secara tepat
dalam kamus/ensiklopedi melalui membaca
memindai
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Melengkapi percakapan yang belum selesai
pikiran, perasaan, dan dengan memperhatikan penggunaan ejaan (tanda
informasi secara tertulis titik dua, dan tanda petik)
dalam bentuk
4.2 Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau
percakapan, petunjuk,
penjelasan tentang cara membuat sesuatu
cerita, dan surat
4.3 Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang)
dengan menggunakan kata/kalimat yang tepat
sehingga menjadi cerita yang padu
4.4 Menulis surat untuk teman sebaya tentang
pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang
baik dan benar dan memperhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.)
Mendengarkan
5. Mendengarkan 5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman
pengumuman dan yang dibacakan
pembacaan pantun
5.2 Menirukan pembacaan pantun anak dengan
lafal dan intonasi yang tepat
Berbicara
6. Mengungkapkan 6.1 Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi
pikiran, perasaan, dan yang tepat
informasi dengan
6.2 Menyampaikan pesan yang diterima melalui
berbalas pantun dan
telepon sesuai dengan isi pesan
bertelepon
96
Membaca
7. Memahami teks melalui 7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap
membaca intensif, paragraf melalui membaca intensif
membaca nyaring, dan
7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman
membaca pantun
dengan lafal dan intonasi yang tepat
7.3 Membaca pantun anak secara berbalasan
dengan lafal dan intonasi yang tepat
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik
pikiran, perasaan, dan sederhana dengan memperhatikan
informasi secara penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik,
tertulis dalam bentuk tanda koma, dll.)
karangan,
8.2 Menulis pengumuman dengan bahasa yang
pengumuman, dan
baik dan benar serta memperhatikan
pantun anak
penggunaan ejaan
8.3 Membuat pantun anak yang menarik tentang
berbagai tema (persahabatan, ketekunan,
kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun
Kelas V, Semester 1
Mendengarkan
1. Memahami penjelasan 1.1 Menanggapi penjelasan narasumber (petani,
narasumber dan cerita pedagang, nelayan, karyawan, dll.) dengan
rakyat secara lisan memperhatikan santun berbahasa
1.2 Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat
yang didengarnya
Berbicara
2. Mengungkapkan 2.1 Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan
pikiran, pendapat, memberikan saran pemecahannya dengan
97
perasaan, fakta secara memperhatikan pilihan kata dan santun
lisan dengan berbahasa
menanggapi suatu
2.2 Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan
persoalan,
dengan bahasa runtut, baik, dan benar
menceritakan hasil
pengamatan, atau 2.3 Berwawancara sederhana dengan narasumber
berwawancara (petani, pedagang, nelayan, karyawan, dll.)
dengan memperhatikan pilihan kata dan santun
berbahasa
Membaca
3. Memahami teks dengan 3.1 Membaca teks percakapan dengan lafal dan
membaca teks intonasi yang tepat
percakapan, membaca
3.2 Menemukan gagasan utama suatu teks yang
cepat 75 kata/menit,
dibaca dengan kecepatan 75 kata per menit
dan membaca puisi
3.3 Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang
tepat
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman
pikiran, perasaan, dengan memperhatikan pilihan kata dan
informasi, dan penggunaan ejaan
pengalaman secara
4.2 Menulis surat undangan (ulang tahun, acara
tertulis dalam bentuk
agama, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
karangan, surat
dengan kalimat efektif dan memperhatikan
undangan, dan dialog
penggunaan ejaan
tertulis
4.3 Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga
tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya
Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami cerita 5.1 Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi
tentang suatu peristiwa di sekitar yang disampaikan secara lisan
dan cerita pendek anak
98
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran 6.1 Mengomentari persoalan faktual disertai alasan
dan perasaan secara yang mendukung dengan memperhatikan pilihan
lisan dalam diskusi dan kata dan santun berbahasa
bermain drama
6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat
Membaca
7. Memahami teks dengan 7.1 Membandingkan isi dua teks yang dibaca
membaca sekilas, dengan membaca sekilas
membaca memindai,
7.2 Menemukan informasi secara cepat dari berbagai
dan membaca cerita
teks khusus (buku petunjuk telepon, jadwal
anak
perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu,
dll.) yang dilakukan melalui membaca memindai
7.3 Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa
kalimat
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Meringkas isi buku yang dipilih sendiri dengan
pikiran, perasaan, memperhatikan penggunaan ejaan
informasi, dan fakta 8.2 Menulis laporan pengamatan atau kunjungan
secara tertulis dalam berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal,
bentuk ringkasan, perbaikan, final) dengan memperhatikan
laporan, dan puisi penggunaan ejaan
bebas 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang
tepat
99
Mendengarkan
1. Memahami teks 1.1 Menulis hal-hal penting/pokok dari suatu teks
dan cerita anak yang yang dibacakan
dibacakan
1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak , latar, tema atau
amanat dari cerita anak yang dibacakan
Berbicara
2. Memberikan 2.1 Menyampaikan pesan/informasi yang diperoleh
informasi dan tanggapan dari berbagai media dengan bahasa yang runtut,
secara lisan baik dan benar
2.2 Menanggapi (mengkritik/memuji) sesuatu hal
disertai alasan dengan menggunakan bahasa
yang santun
Membaca
3. Memahami teks dengan 3.1 Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian suatu
membaca intensif dan laporan hasil pengamatan/kunjungan
membaca sekilas
3.2 Menanggapi informasi dari kolom/rubrik khusus
(majalah anak, koran, dll.)
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, 4.1 Mengisi formulir (pendaftaran, kartu anggota,
perasaan, dan informasi wesel pos, kartu pos, daftar riwayat hidup, dll.)
secara tertulis dalam dengan benar
bentuk formulir, ringkasan,
4.2 Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau
dialog, dan parafrase
yang didengar
4.3 Menyusun percakapan tentang berbagai topik
dengan memperhatikan penggunaan ejaan
4.4 Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan
tetap memperhatikan makna puisi
100
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami wacana lisan 5.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari
tentang berita dan drama televisi atau radio
pendek
5.2 Menceritakan isi drama pendek yang
disampaikan secara lisan
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran, 6.1 Berpidato atau presentasi untuk berbagai
perasaan, dan informasi keperluan (acara perpisahan, perayaan ulang
dengan berpidato, tahun, dll.) dengan lafal, intonasi, dan sikap
melaporkan isi buku, dan yang tepat
baca puisi
6.2 Melaporkan isi buku yang dibaca (judul,
pengarang, jumlah halaman, dan isi) dengan
kalimat yang runtut
6.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan
ekspresi yang tepat
Membaca
7. Memahami teks dengan 7.1 Menemukan makna tersirat suatu teks melalui
membaca intensif dan membaca intensif
membaca teks drama
7.2 Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat,
latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks
drama anak
Menulis
8. Mengungkapkan pikiran 8.1 Menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan,
dan informasi secara ulang tahun, perayaan sekolah, dll.) dengan
tertulis dalam bentuk bahasa yang baik dan benar, serta
naskah pidato dan surat memperhatikan penggunaan ejaan
resmi
8.2 Menulis surat resmi dengan memperhatikan
pilihan kata sesuai dengan orang yang dituju
101
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
102
STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI STANDAR
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(Kutipan Lampiran 1 Permen No. 22 Tahun 2006)
MATEMATIKA
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis,
teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta
teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat
sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta
didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen
ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan
kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk
mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan
menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal,
masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan
berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami
masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi
(contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual,
103
peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep
matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah
diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti
komputer, alat peraga, atau media lainnya.
B. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
1. Bilangan
2. Geometri dan pengukuran
3. Pengolahan data.
Kelas I, Semester 1
104
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
1.1 Membilang banyak benda
1. Melakukan penjumlahan 1.2 Mengurutkan banyak benda
dan pengurangan 1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan sampai 20 bilangan sampai 20
1.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan penjumlahan dan pengurangan
sampai 20
Kelas I, Semester 2
Bilangan
4.1 Membilang banyak benda
4. Melakukan penjumlahan 4.2 Mengurutkan banyak benda
dan pengurangan 4.3 Menentukan nilai tempat puluhan dan
bilangan sampai dua satuan
angka dalam 4.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan
pemecahan masalah bilangan dua angka
4.5 Menggunakan sifat operasi pertukaran dan
105
Standar kompetensi Kompetensi Dasar
pengelompokan
4.6 Menyelesaikan masalah yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan bilangan
dua angka
Geometri dan Pengukuran
5.1 Membandingkan berat benda (ringan, berat)
5. Menggunakan 5.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pengukuran berat dengan berat benda
Bilangan
1.1 Membandingkan bilangan sampai 500
1. Melakukan 1.2 Mengurutkan bilangan sampai 500
penjumlahan dan 1.3 Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan,
pengurangan bilangan dan satuan
sampai 500 1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan sampai 500
106
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang
3. Melakukan perkalian hasilnya bilangan dua angka
dan pembagian 3.2 Melakukan pembagian bilangan dua angka
bilangan sampai dua 3.3 Melakukan operasi hitung campuran
angka
Geometri dan Pengukuran
4.1 Mengelompokkan bangun datar
4. Mengenal unsur-unsur 4.2 Mengenal sisi-sisi bangun datar
bangun datar 4.3 Mengenal sudut-sudut bangun datar
sederhana
Bilangan
1.1 Menentukan letak bilangan pada garis
1. Melakukan operasi bilangan
hitung bilangan 1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan
sampai tiga angka tiga angka
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya
bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
1.5 Memecahkan masalah perhitungan
termasuk yang berkaitan dengan uang
Geometri dan Pengukuran
2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya
2. Menggunakan pengu- (meteran, timbangan, atau jam)
kuran waktu, panjang 2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan
dan berat dalam masalah
pemecahan masalah 2.3 Mengenal hubungan antar satuan waktu,
antar satuan panjang, dan antar satuan
berat
107
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
3.1 Mengenal pecahan sederhana
3. Memahami pecahan 3.2 Membandingkan pecahan sederhana
sederhana dan 3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan
penggu-naannya dengan pecahan sederhana
dalam pemecahan
masalah
Geometri dan Pengukuran
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar
4. Memahami unsur dan sederhana menurut sifat atau unsurnya
sifat-sifat bangun datar 4.2 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar
sederhana sudut
Bilangan
1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
1. Memahami dan 1.2 Mengurutkan bilangan
menggunakan sifat- 1.3 Melakukan operasi perkalian dan
sifat operasi hitung pembagian
bilangan dalam 1.4 Melakukan operasi hitung campuran
pemecahan masalah 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan
1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan
uang
108
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan
2. Memahami dan
kelipatan
menggu-nakan faktor
2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan
dan keli-patan dalam
2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil
pemecahan masalah
(KPK) dan faktor persekutuan terbesar
(FPB)
2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan KPK dan FPB
Geometri dan Pengukuran
3.1 Menentukan besar sudut dengan satuan
3. Menggunakan tidak baku dan satuan derajat
pengukuran sudut, 3.2 Menentukan hubungan antar satuan
panjang, dan berat waktu, antar satuan panjang, dan antar
dalam pemecahan satuan berat
masalah 3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan satuan waktu, panjang dan berat
3.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan satuan kuantitas
4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang
4. Menggunakan konsep
dan segitiga
keliling dan luas
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bangun datar
dengan keliling dan luas jajargenjang dan
sederhana dalam
segitiga
pemecahan masalah
109
Kelas IV, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
5.1 Mengurutkan bilangan bulat
5. Menjumlahkan dan 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
mengurangkan 5.3 Mengurangkan bilangan bulat
bilangan bulat 5.3 Melakukan operasi hitung campuran
6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
6. Menggunakan
6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk
pecahan dalam
pecahan
pemecahan masalah
6.3 Menjumlahkan pecahan
6.4 Mengurangkan pecahan
6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pecahan
7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi
7. Menggunakan lambang
7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai
bilangan Romawi
bilangan Romawi dan sebaliknya
Geometri dan Pengukuran
8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang
8. Memahami sifat sederhana
bangun ruang 8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus
sederhana dan 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun
hubungan antar datar simetris
bangun datar 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu
bangun datar
Kelas V, Semester 1
110
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat
1. Melakukan operasi termasuk penggunaan sifat-sifatnya,
hitung bilangan bulat pembulatan, dan penaksiran
dalam pemecahan 1.2 Menggunakan faktor prima untuk
masalah menentukan KPK dan FPB
1.3 Melakukan operasi hitung campuran
bilangan bulat
1.4 Menghitung perpangkatan dan akar
sederhana
1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan operasi hitung, KPK dan FPB
Kelas V, Semester 2
111
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan
5. Menggunakan desimal serta sebaliknya
pecahan dalam 5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan
pemecahan masalah berbagai bentuk pecahan
5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk
pecahan
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah
perbandingan dan skala
Bilangan
1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung
1. Melakukan operasi termasuk operasi campuran, FPB dan KPK
hitung bilangan bulat 1.2 Menentukan akar pangkat tiga suatu
dalam pemecahan bilangan kubik
masalah 1.3 Menyelesaikan masalah yang melibatkan
operasi hitung termasuk penggunaan akar
dan pangkat
112
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3.1 Menghitung luas segi banyak yang
3. Menghitung luas segi
merupakan gabungan dari dua bangun
banyak sederhana,
datar sederhana
luas lingkaran, dan
3.2 Menghitung luas lingkaran
volume prisma segitiga
3.3 Menghitung volume prisma segitiga dan
tabung lingkaran
4.1 Mengumpulkan dan membaca data
Pengolahan Data
4.2 Mengolah dan menyajikan data dalam
4. Mengumpulkan dan bentuk tabel
mengolah data 4.3 Menafsirkan sajian data
Pengolahan Data
7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel dan
7. Menyelesaikan diagram gambar, batang dan lingkaran
masalah yang 7.2 Menentukan rata-rata hitung dan modus
berkaitan dengan data sekumpulan data
7.3 Mengurutkan data termasuk menentukan
nilai tertinggi dan terendah
7.4 Menafsirkan hasil pengolahan data
113
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
114
STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI STANDAR
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(Kutipan Lampiran 1 Permen No. 22 Tahun 2006)
ILMU PENGETAHUAN ALAM
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta
didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI
diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui
penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh
peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di
115
setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada
pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja
ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
B. Tujuan
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memperoleh keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu,
sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan
proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan
membuat keputusan
5. Meningkatkan kesadaran untuk
berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan
7. Memperoleh bekal pengetahuan,
konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP/MTs.
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
116
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
117
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
benda
Kelas I, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Energi dan
Perubahannya
4. Mengenal berbagai 4.1 Membedakan gerak benda yang mudah
bentuk energi dan bergerak dengan yang sulit bergerak melalui
manfaatnya dalam percobaan
kehidupan sehari-
4.2 Mengidentifikasi penyebab benda bergerak
hari
(batere, per/pegas, dorongan tangan, dan
magnet)
Bumi dan Alam Semesta
5. Mengenal berbagai 5.1 Mengenal berbagai benda langit melalui
benda langit dan pengamatan
peristiwa alam
5.2 Mengenal keadaan cuaca di sekitar kita
(cuaca dan musim)
serta pengaruhnya 5.3 Membedakan pengaruh musim kemarau dengan
terhadap kegiatan musim hujan terhadap kegiatan manusia
manusia.
118
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Energi dan
Perubahannya
3. Mengenal berbagai 3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas,
sumber energi listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di
yang sering lingkungan sekitar
dijumpai dalam
3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering
kehidupan sehari-
digunakan di lingkungan sekitar dan cara
hari dan
menghematnya
kegunaannya
119
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
120
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Energi dan
Perubahannya
4. Memahami berbagai 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak
cara gerak benda, benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
hubungannya
4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang
dengan energi dan
pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam
sumber energi
kehidupan sehari-hari
4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan
121
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Energi dan
Perubahannya
kegunaannya
5. Menerapkan konsep 5.1 Membuat kincir angin untuk menunjukkan
energi gerak bentuk energi angin dapat diubah menjadi
energi gerak
5.2 Menerapkan cara menghemat energi dalam
kehidupan sehari-hari
Bumi dan Alam Semesta
6. Memahami 6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan
kenampakan bumi di lingkungan sekitar
permukaan bumi,
6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan
cuaca dan
dan cuaca
pengaruhnya bagi
manusia, serta 6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan
hubungannya manusia
dengan cara
6.4 Mengidentifikasi cara manusia dalam
manusia memelihara
memelihara dan melestarikan alam di
dan melestarikan
lingkungan sekitar
alam
Kelas IV, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
122
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
indera
2. Memahami 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar
hubungan antara tumbuhan dengan fungsinya
struktur bagian
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang
tumbuhan dengan
tumbuhan dengan fungsinya
fungsinya
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun
tumbuhan dengan fungsinya
2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan
fungsinya
3. Menggolongkan 3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan
hewan,
3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis
berdasarkan jenis
makanannya
makanannya
4. Memahami daur 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di
hidup beragam lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk,
jenis makhluk hidup kupu-kupu, kucing
4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan
peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan
5. Memahami 5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas
hubungan sesama (simbiosis) dan hubungan “makan dan
makhluk hidup dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai
antara makhluk makanan)
hidup dengan
5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup
lingkungannya
dengan lingkungannya
123
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
dengan kegunaannya
Energi dan
Perubahannya
7. Memahami gaya 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya
dapat mengubah (dorongan dan tarikan) dapat mengubah
gerak dan/atau gerak suatu benda
bentuk suatu benda
7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya
(dorongan dan tarikan) dapat mengubah
bentuk suatu benda
8. Memahami berbagai 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang
bentuk energi dan terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-
cara sifatnya
penggunaannya
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara
dalam kehidupan
penggunaannya
sehari-hari
8.3 Membuat suatu karya/model untuk
menunjukkan perubahan energi gerak akibat
pengaruh udara, misalnya roket dari
kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut
8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik
124
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
125
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas V, Semester 2
Energi dan
Perubahannya
126
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
127
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
128
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Energi dan
Perubahannya
7. Mempraktikkan pola 7.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
penggunaan dan hubungan antara gaya dan gerak (model jungkat
perpindahan energi jungkit, katapel/model traktor sederhana energi
pegas)
7.2 Menyajikan informasi tentang perpindahan dan
perubahan energi listrik
8. Memahami 8.1 Mengidentifikasi kegunaan energi listrik dan
pentingnya berpartisipasi dalam penghematannya dalam
penghematan kehidupan sehari-hari
energi
8.2 Membuat suatu karya/model yang menggunakan
energi listrik (bel listrik/alarm/model lampu lalu
lintas/ kapal terbang/mobil-mobilan/model
penerangan rumah)
129
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan
penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
130
STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI STANDAR
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(Kutipan Lampiran 1 Permen No. 22 Tahun 2006)
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB.
IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran
IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui
mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga
negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga
dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan
berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan
setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan
terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan
tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
B. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
131
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
Kelas 1, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas 1, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
132
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
133
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
134
Kelas IV, Semester 2
135
Kelas V, Semester 1
Kelas V, Semester 2
136
Kelas VI, Semester 1
E. Arah Pengembangan
137
STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI STANDAR
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(Kutipan Lampiran 1 Permen No. 22 Tahun 2006)
SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
A. Latar Belakang
Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu
mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek
kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek
budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni.
Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya
merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena
keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman
estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi
melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan
“belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata
pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna
pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan
berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan
berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan
beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman,
analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara
harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat
multikultural mengandung makna pendidikan seni
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap
beragam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup
secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang
majemuk.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam
pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan
138
memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai
multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik,
naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan
spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.
Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan memiliki kekhasan
tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam
pendidikan seni dan keterampilan, aktivitas berkesenian harus
menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian
pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini
diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik
berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.
B. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-
mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan
memadukan seni musik, seni tari dan peran
139
5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life
skills ) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial,
keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu
bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta
fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi
kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya. Pada
tingkat SD/MI, mata pelajaran Keterampilan ditekankan pada
keterampilan vokasional, khusus kerajinan tangan.
Seni Rupa
1 Mengapresiasi karya 1.1 Mengidentifikasi unsur rupa pada benda
. seni rupa di alam sekitar
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
unsur rupa pada benda di alam sekitar
Seni Musik
3 Mengapresiasi karya 3.1 Mengidentifikasi unsur/elemen musik dari
. seni musik berbagai sumber bunyi yang dihasilkan
tubuh manusia
3.2 Mengelompokkan bunyi berdasarkan
sumber bunyi yang dihasilkan tubuh
140
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
manusia
3.3 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
sumber bunyi yang dihasilkan tubuh
manusia
141
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni Tari
5 Mengapresiasi karya 5.1 Mengidentifikasi fungsi tubuh dalam
. seni tari melaksanakan gerak di tempat
5.2 Menampilkan gerak tari menurut
tingkatan tinggi rendah
5.3 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
gerak tari menurut tingkatan tinggi rendah
Keterangan
Unsur rupa: Meliputi titik, garis, bidang, warna, dan bentuk (volume, ruang).
Dimensi: Bermakna ukuran. Dua dimensi mengacu pada benda yang memiliki dua
ukuran yakni panjang dan lebar. Tiga Dimensi mengacu pada benda yang selain
memiliki ukuran panjang dan lebar, juga memiliki ketebalan (isi, volume,ruang).
Gambar ekspresi: Gambar yang dibuat dengan maksud menyatakan
gagasan/perasaan sendiri, tidak meniru orang lain. Tema disesuaikan dengan
situasi atau kondisi yang aktual.
Teknik menggunting/menyobek: Teknik berkarya seni rupa dengan menciptakan
berbagai bentuk yang dihasilkan dengan cara menggunting/menyobek bahan
semacam kertas/karton.
Elemen musik: Terdiri atas empat unsur yakni: (1) pitch (nada, melodi, harmoni), (2)
tempo (irama), (3) Warna suara, dan (4) dinamika (keras-lembut).
Dinamik: Semua hal yang berhubungan dengan perbandingan volume nada (keras
lembut).
Sumber bunyi yang dihasilkan tubuh manusia: siulan, tepukan tangan, dsb.
Alat musik: Alat musik dapat dibedakan atas: (1) Alat musik Nusantara atau biasa
pula disebut alat musik tradisional yakni alat musik yang dianggap milik etnis di
wilayah Nusantara seperti suling bambu, talempong, talempong, dsb. (2) Alat musik
konvensional yakni alat musik nontradisional seperti gitar, piano, biola, drum,
142
saxophone, dll; (3) Alat musik non konvensional yakni segala alat/bahan yang dapat
menjadi sumber bunyi seperti batu, kayu, logam, plastik, dsb.
Level: Posisi tinggi rendah dalam melakukan gerakan tari.
Rangsangan bunyi: Bunyi an yang dimaksudkan untuk menggugah perasaan
peserta didik untuk menggerakkan tubuh
Penonton: teman sekelas, kelas lain, orang tua murid, undangan
Kelas I, Semester 2
Seni Rupa
7. Mengapresiasi karya 7.1 Mengidentifikasi unsur rupa pada benda
seni rupa di alam sekitar
7.2 Menyatakan sikap apresiatif terhadap
unsur rupa pada benda di alam sekitar
Seni Musik
9. Mengapresiasi karya 9.1 Mengidentifikasi unsur/elemen musik
seni musik dari berbagai sumber bunyi yang
dihasilkan alam
9.2 Mengelompokkan bunyi berdasarkan
sumber bunyi yang dihasilkan alam
9.3 Mengidentifikasi irama dan melodi
sederhana
143
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Keterangan:
Teknik menempel: Teknik menciptakan karya seni rupa dengan cara menempelkan
berbagai bahan pada bidang datar. Termasuk teknik ini adalah mosaik dan aplikasi.
Sumber bunyi yang dihasilkan alam: bunyi tetesan air, kicauan burung, dsb.
Kelas II, Semester 1
144
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya 1.1 Mengenal unsur rupa pada karya seni
seni rupa rupa
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
unsur rupa pada karya seni rupa
2. Mengekspresikan diri 2.1 Mengekspresikan diri melalui gambar
melalui karya seni ekspresif
rupa
2.2 Mengekspresikan diri melalui teknik cetak
tunggal
Seni Musik
3. Mengapresiasi karya 3.1 Mengidentifikasi unsur musik dari
seni musik berbagai sumber bunyi yang dihasilkan
oleh benda bukan alat musik
3.2 Membedakan antara nada dengan irama
4. Mengekspresikan diri 4.1 Memeragakan dinamik sederhana
melalui karya seni
4.2 Mengekspresikan diri melalui alat
musik
musik/sumber bunyi sederhana
4.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak
dengan atau tanpa iringan sederhana
4.4 Mementaskan permainan musik dengan
alat musik sederhana di depan penonton
Seni Tari
5. Mengapresiasi karya 5.1 Mengidentifikasi gerak alam semesta
seni tari
5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
gerak alam semesta
6. Mengekspresikan diri 6.1 Menggerakkan tubuh secara spontan
melalui karya seni tari mengikuti bunyi perangsang gerak
6.2 Menanggapi gerak alam semesta dalam
145
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Keterangan:
Teknik cetak: Teknik berkarya seni rupa dengan cara menciptakan gambaran (citra)
tidak dengan goresan langsung tetapi dengan media perantara/klise. Dalam bahasa
Inggeris, teknik cetak disebut printmaking. Pada teknik cetak tunggal (monoprint),
hasil cetakan hanya satu karena klisenya berubah sesudah digunakan.
Sumber bunyi yang dihasilkan oleh benda bukan alat khusus musik: sendok yang
dipukulkan pada botol, tiupan pada kertas yang terjilid, dsb.
Eksplorasi gerak: adalah kegiatan menggali lebih dalam berbagai gerak sehingga
ditemukan berbagai macam gerak baru.
Seni Rupa
8. Mengapresiasi karya 8.1 Mengidentifikasi unsur rupa pada karya
seni rupa seni rupa
8.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
unsur rupa pada karya seni rupa tiga
dimensi
9. Mengekspresikan diri 9.1 Mengekspresikan diri melalui gambar
melalui seni rupa. ekspresi
9.2 Menggunakan klise cetak timbul
146
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
147
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
yang aman
Keterangan:
Sumber bunyi yang dihasilkan alat musik konvensional: melalui pukulan, tekanan,
gesekan, atau tiupan.
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya 1.1 Menjelaskan simbol dalam karya seni rupa
seni rupa dua dimensi
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
simbol dalam karya seni rupa dua dimensi
2. Mengekspresikan diri 2.1 Mengekspresikan diri melalui gambar
melalui karya seni rupa imajinatif mengenai diri sendiri
2.2 Mengekspresikan diri melalui gambar
dekoratif dari motif hias daerah setempat
Seni Musik
3. Mengapresiasi karya 3.1 Mengidentifikasi berbagai simbol nada
seni musik dalam lagu sederhana
3.2 Menghubungkan antara simbol nada
dengan elemen musik
3.3 Menghubungkan antara simbol nada
dengan tempo dalam lagu
4. Mengekspresikan diri 4.1 Memainkan alat musik ritmis sederhana
melalui karya seni
musik
4.2 Menyanyikan lagu wajib, lagu daerah, dan
lagu anak-anak dengan atau tanpa iringan
sederhana
148
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni Tari
5 Mengapresiasi karya 5.1 Menjelaskan simbol dalam seni tari
seni tari
5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
simbol yang terkandung dalam karya seni
tari berdasarkan pengamatan terhadap
pertunjukan
6. Mengekspresikan diri 6.1 Menyiapkan penyajian tarian pendek
melalui karya seni tari. bertema tanpa iringan
6.2 Menyajikan tarian pendek bertema tanpa
iringan
Keterampilan
7. Membuat benda yang 7.1 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
dapat digerakkan oleh benda yang digerakkan oleh angin
angin secara sederhana
7.2 Merancang benda yang dapat digerakkan
oleh angin dari bahan kertas
7.3 Membuat benda yang dapat digerakkan
oleh angin dari bahan kertas
Keterangan
Simbol: makna yang dikandung. Misalnya merah adalah simbol keberanian. Motif
katak adalah simbol pemanggil hujan.
Gambar dekoratif: Gambar yang dimaksudkan sebagai hiasan. Biasanya
menggunakan motif (tumbuhan, hewan, manusia)yang bentuknya diubah tetapi
masih dikenal ciri khasnya.
Gambar Imajinatif: Gambar yang bersifat hayalan. Gambar imajinatif mengenai diri
sendiri misalnya menggambarkan diri memiliki sayap sehingga dapat terbang di
angkasa.
Simbol Nada: Tanda atau lambang yang telah disepakati misalnya penggunaan
notasi balok atau angka dalam menyuarakan suatu bunyi nada (1 dibaca sebagai
nada do).
Simbol: Makna yang dikandung pada tarian yang ditunjukkan oleh kostum, properti,
tata rias atau gerakan.
149
Kelas III, Semester 2
Seni Rupa
8. Mengapresiasi karya 8.1 Menjelaskan simbol dalam karya seni
seni rupa rupa tiga dimensi
8.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi
9. Mengekspresikan diri 9.1 Mengekspresikan diri melalui gambar
melalui karya seni rupa imajinatif mengenai alam sekitar
9.2 Memberi hiasan/warna pada benda tiga
dimensi
Seni Musik
10. Mengapresiasi karya 10.1 Menjelaskan simbol tempo dalam lagu
seni musik
10.2 Menjelaskan makna ansambel
10.3 Menghubungkan antara simbol nada
dengan elemen musik
10.4 Menghubungkan simbol nada dengan
tempo dalam lagu
11 Mengekspresikan diri 11.1 Memainkan musik dalam bentuk ansambel
melalui karya seni dengan alat musik ritmis sederhana
musik
11.2 Menyanyikan lagu daerah dan lagu anak-
anak dengan iringan sederhana
Seni Tari
12 Mengapresiasi karya 12.1 Menghubungkan gerak, busana, dan
seni tari perlengkapan dengan simbol dalam seni
tari
12.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
150
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Keterangan
Simbol: Makna yang dikandung pada tarian yang ditunjukkan oleh kostum (busana),
properti (peralatan), tata rias atau gerakan.
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya 1.1 Menjelaskan makna seni rupa terapan
seni rupa.
1.2 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa
151
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
152
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Keterangan
Gambar Ilustrasi: Gambar yang menceriterakan tentang suatu benda, hal, atau
peristiwa.
Keartistikan: Keindahan karya seni rupa yang tercermin pada berbagai faktor antara
lain keserasian warna, proporsi bentuk, dan kerapian.
Alat musik ritmis: Alat musik yang tidak memiliki nada, misalnya ringbel, tamburin,
gendang. Alat musik ritmis juga merupakan penggolongan alat musik berdasarkan
fungsinya.
Tari Nusantara: Tari Nusantara adalah tari yang hidup dan berkembang di seluruh
wilayah Nusantara. Tari Nusantara identik dengan tari tradisional.
Seni Rupa
9. Mengapresiasi karya 9.1 Menjelaskan makna seni rupa murni
seni rupa
153
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
154
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Keterangan:
Relief: Lukisan timbul yang diciptakan dengan cara memahat atau membentuk,
menempel, memijit, dsb.
Pola motif hias: Motif geometris, tumbuhan, hewan, atau manusia yang dijadikan
sebagai pola hiasan.
Bahan plastis: bahan lunak yang mudah dibentuk.
Alat musik melodis: Alat musik yang memiliki nada misalnya seruling, pianika,
rekorder. Alat musik ritmis juga merupakan penggolongan alat musik berdasarkan
fungsinya.
Kelas V, Semester 1
155
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya 1.1 Menjelaskan makna motif hias
seni rupa
1.2 Mengidentifikasi jenis motif hias pada
karya seni rupa Nusantara daerah
setempat
1.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan motif hias karya seni rupa
Nusantara daerah setempat
2. Mengekspresikan diri 2.1 Mengekspresikan diri melalui gambar
melalui karya seni rupa dekoratif dengan motif hias Nusantara
2.2 Mengekspresikan diri melalui gambar
ilustrasi dengan tema hewan dan
kehidupannya
2.3 Membuat motif hias dasar jumputan pada
kain
Seni Musik
3. Mengapresiasi karya 3.1 Mengidentifikasi berbagai ragam lagu
seni musik daerah Nusantara
3.2 Menjelaskan makna ansambel sejenis
3.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
berbagai musik/lagu daerah Nusantara
156
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni Tari
5. Mengapresiasi karya 5.1 Mengidentifikasi gerak, busana, dan
seni tari perlengkapan seni tari Nusantara daerah
lain
5.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gerak, busana, dan perlengkapan
karya seni tari Nusantara daerah lain
Keterampilan
7. Mengapresiasi karya 7.1 Mendeskripsi kesesuaian fungsi,
kerajinan kekuatan, dan keindahan karya kerajinan
meronce
Menampilkan sikap apresiatif terhadap
7.2 karya kerajinan meronce
Keterangan
157
Meronce: Teknik membuat benda pakai/hias dari bahan manik-manik, biji-bijian,
yang dirangkai dengan benang.
158
Kelas V, Semester 2
Seni Rupa
9. Mengapresiasi karya 9.1 Mengidentifikasi jenis motif hias
seni rupa pada karya seni rupa Nusantara
daerah setempat
9.2 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan motif hias
karya seni rupa Nusantara daerah
setempat
10 Mengekspresikan diri 10. Membuat topeng secara kreatif
. melalui karya seni rupa 1 dalam hal teknik dan bahan
10. Mengekspresikan diri melalui
2 gambar ilustrasi manusia dan
kehidupannya
10. Menyiapkan karya seni rupa yang
3 diciptakan untuk pameran kelas
10. Menata karya seni rupa yang
4 diciptakan dalam bentuk pameran
kelas/sekolah
Seni Musik
11 Mengapresiasi karya 11. Mengidentifikasi berbagai ragam
. seni musik 1 lagu daerah Nusantara
11. Menjelaskan makna ansambel
2 gabungan
11. Menampilkan sikap apresiatif
3 terhadap berbagai musik/lagu
wajib dan daerah Nusantara
12 Mengekspresikan diri 12. Memainkan alat musik ritmis dan
. melalui karya seni 1 melodis sederhana dalam bentuk
musik ansambel gabungan
159
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni Tari
13 Mengapresiasi karya 13.1 Mengidentifikasi gerak, busana,
seni tari dan perlengkapan seni tari
Nusantara daerah lain
13.2 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan gerak, busana,
dan perlengkapan karya seni tari
Nusantara daerah lain
13.3 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap simbol yang terkandung
dalam karya seni tari Nusantara
daerah lain
14 Mengekspresikan diri 14.1 Menyiapkan penyajian tari
. melalui seni tari Nusantara daerah lain dengan
iringan
14.2 Menyajikan tari Nusantara daerah
lain dengan iringan
14.3 Mengadakan pementasan
perpaduan seni musik dan seni
tari
Keterampilan
15 Mengapresiasi karya 15.1 Mendeskripsikan kesesuaian
. kerajinan fungsi, kekuatan, dan keindahan
160
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Keterangan
Makrame: Membuat benda pakai/hias dari bahan tali-temali dengan teknik simpul.
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya 1.1 Mengidentifikasi jenis motif hias
seni rupa pada karya seni rupa Nusantara
daerah lain
1.2 Menjelaskan cara membatik
1.3 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan motif hias karya
seni rupa Nusantara daerah lain
2. Mengekspresikan diri 2.1 Membatik dengan teknik
melalui karya seni rupa sederhana
2.2 Mengekspresikan diri melalui
161
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
162
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
berkelompok
Keterampilan
7. Mengapresiasi karya 7.1 Mendeskripsikan kesesuaian
kerajinan fungsi, kekuatan, dan keindahan
karya kerajinan anyaman
Seni Rupa
9. Mengapresiasi karya 9.1 Mengidentifikasi jenis motif hias
seni rupa pada karya seni rupa Nusantara
daerah lain
9.2 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan motif hias karya
seni rupa Nusantara daerah lain
10. Mengekspresikan diri 10.1 Mengekspresikan diri melalui
melalui karya seni rupa gambar ilustrasi suasana alam
sekitar
10.2 Menyiapkan karya seni rupa yang
dibuat untuk pameran kelas
10.3 Menata karya seni rupa yang
163
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Seni Musik
11. Mengapresiasi karya 11.1 Membandingkan berbagai lagu dan
seni musik musik Nusantara
11.2 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap berbagai lagu dan musik
Nusantara
12. Mengekspresikan diri 12.1 Memainkan alat musik ritmis dan
melalui karya seni melodis
musik
12.2 Menyiapkan pertunjukan lagu
daerah dan lagu Nusantara dengan
iringan musik sederhana
12.3 Mementaskan pertunjukan
nyanyian lagu daerah dan lagu
Nusantara dengan iringan musik
sederhana
Seni Tari
13. Mengapresiasi karya 13.1 Membandingkan pola lantai gerak
seni tari tari Nusantara
164
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Keterampilan
15. Mengapresiasi karya 15.1 Mendeskripsikan kesesuaian
kerajinan fungsi, kekuatan, dan keindahan
karya kerajinan benda mainan
beroda
15.2 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap karya kerajinan benda
mainan beroda
16 Membuat benda 16.1 Merancang benda mainan beroda
mainan beroda
16.2 Membuat benda mainan beroda
E. Arah Pengembangan
165
STANDAR KOMPETENSI & KOMPETENSI STANDAR
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(Kutipan Lampiran 1 Permen No. 22 Tahun 2006)
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir
kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih
melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang
diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung
dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga
dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan
kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi
manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami
berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.
Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan
diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.
166
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-
mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola
hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
B. Tujuan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam
upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta
pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga
yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan
psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
167
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola
basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan
beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta
aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta
aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan
senam aerobic serta aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan
tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek
tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
Kelas I, Semester 1
168
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas I, Semester 2
169
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
170
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
171
Kelas II, Semester 1
172
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas II , Semester 2
173
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
174
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
175
Kelas III, Semester 1
176
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
177
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
178
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
179
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
180
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
181
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas V, Semester 1
182
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
183
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
seksual
5.3 Mengenal cara menjaga diri dari
pelecehan seksual
Kelas V, Semester 2
184
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
185
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
186
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
dan estetika
4. Mempraktikkan rangkaian 4.1 Mempraktikkan rangkaian gerak ritmik
gerak ritmik sederhana sederhana menggunakan gerak jalan
berpasangan, dan beregu, dan lompat secara berpasangan, serta
serta nilai-nilai yang nilai kerja sama, disiplin dan estetika
terkandung di dalamnya
4.2 Mempraktikkan rangkaian gerak ritmik
sederhana beregu dengan kompak,
serta nilai kerjasama, disiplin dan
estetika
5. Menerapkan budaya hidup 5.1 Mengenal bahaya narkoba
sehat
5.2 Mengenal cara menghindari bahaya
narkoba
187
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
188
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Keterangan
1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan
kondisi sekolah
**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia
***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1 dan
atau semester 2
2. Untuk pembinaan peserta didik ynag berminat terhadap salah satu atau
beberapa cabang tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler
E. Arah Pengembangan
189
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
190